Anda di halaman 1dari 9

KELARUTAN INTRINSIK OBAT A.

TUJUAN Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan konsep dan proses system kelarutan obat dan menentukan parameter kelarutan zat. B. LANDASAN TEORI Asam salisilat merupakan asam yang bersifat iritan local yang dapat digunakan secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang digunakan sebagai obat luar, yang terbagai atas 2 kelas yaitu ester dari asam salisilat dan ester salisilat dari asam organik, disamping itu jiga digunakan sebagai garam salisilat. Pada saat ini asam salisilat banyak digunakan sebagai aspirin. Asam salisilat merupakan turunan dari senyawa aldehid. Senyawa ini juga biasa disebut o hodroksibensaldehid, o formilfenol atau 2 formilfenol. Senyawa ini stabil, mudah terbakar dan tidak cocok dengan basa kuat, preduksi kuat, asam kuat dan pengoksidasi kuat !"ulandari, 2#$2%. Asam salisilat adalah senyawa asam beta hydro&y yang diekstrak antara lain berasal dat pohon willow. Asam salisilat dapat digunakan untuk mengobati jerawat yang ringan sampai sedang seperti komedo atau jerawat tanpa radang. Asam salisilat terdapat dalam konsentrasi #,' ( dan 2 (, sangat cukup untuk digunakan sekali dalam sehari untuk mengobati jerawat !)ynthiawiselle, 2#$2%. Asam salisilat juga, dapat memacu proses pembentukan bunga dan akar pada beberapa tanaman sekai itu dapat mendorong kesehatan dari tanaman. Asam salisilat merupakan turunan dari fenolik, dimana fenolik tidak dapat menghambat biosintetis giberelin tetapi berantagonis dengan giberelin !Samanhudi, 2##*%.

+elarutan intrinsik merupakan kelarutan dari suatu senyawa dalam bentuk suatu obat pertama dilihat kelarutan obat di dalam #,$ , -)l, #,$ , ,a.- dan air. Peningkatan kelarutan obat pada asam menyatakan obat tersebut basa lemah dan peningkatan kelarutan obat pada basa menyatakan obat tersebut asam lemah. /erajat terionnya suatu senyawa asam lemah ditentukan oleh suatu parameter yang disebut konstanta ionisasi yang dikenal dengan p+a. ,ilai p+a merupakan suatu cara yang paling mudah untuk membandingkan kekuatan keasaman atau kebasaan senyawa senyawa obat./alam formulasi sediaan obat berdasarkan nilai p +anya, plarutan dapat diatur untuk menjamin kelarutan maksimum senyawa obat dalam air dengan tetap mempertimbangkan kestabilan optimum dari senyawa obat !,o0ita, 2#$2%. Titik akhir titrasi dapat ditentukan dengan menggunakan indikator. 1ndikator yang digunakan harus memberikan perubahan warna yang ,ampak disekitar p- titik eki0alen titrasi yang dilakukan sehingga titik akhirnya masih jatuh pada kesiran perubahan p- indikator. 2ila suatu indikator digunakan untuk menunjukkan titik akhir titrasi, maka indikator harus berubah warna tepat pada saat titran menjadi eki0alen dengan titrat !-arjanti, 2##3%.

F. PEMBAHASAN +elarutan adalah kadar solute dalam sejumlah sol0en pada suhu tertentu yang menunjukkan bahwa interaksi spontan satu atau lebih solute atau sol0en yang telah terjadi dan membentuk dispersi molekuler yang homogen. +elarutan intrinsik obat merupakan kelarutan dari suatu senyawa dalam bentuk suatu obat pertama. Peningkatan kelarutan obat pada asam menyatakan obat tersebut basa lemah dan peningkatan kelarutan obat pada basa menyatakan obat tersebut asam lemah. 4arutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. 5isal 6 terdispersi secara molekular dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur. 7aktor faktor yang mempengaruhi suatu kelarutan intrinsik obat adalah sifat dari solute dan sol0en dimana jika solute yang polar akan larut pada sol0en yang polar pula begitupun sebaliknya, Selanjutnya yaitu )osol0ensi adalah peristiwa kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut. +emudian kelarutan, dimana zat yang mudah larut memerlukan sedikit pelarut, sedangkan zat yang sukar larut memerlukan banyak pelarut. Salting .ut adalah Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih besar dibanding zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia. Salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat utama dalam sol0ent menjadi lebih besar.)osel0ensi adalah perisriwa kenaikkan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut 8Pada percobaan kali ini yang akalan dilakukan adalah untuk menentukan kelarutan intrinsic obat pada asam salisilat. 5etode yang digunakan pada percobaan ini adalah metode titrasi dimana titrasi merupakan salah satu analisis secara kuantitatif yang dipergunakan untuk menentukan suatu konsentrasi suatu larutan, dimana penggunannya menggunakan larutan

yang telah diketahui konsentrasinya. Pada percobaan ini yang akan dilakukan adalah kelarutan intrinsik dari suatu obat. /imana bahan yang digunakan adalah bedak salisilat yang mengandung asam salisilat,. Adapun bahan yang digunakan untuk melarutkan asam salisilat adalah a9uades,alkohol, dan propilen glikol a9uades dan propilen glikol. Pada percobaan ini dilakukan untuk melarutkan asam salisilat sebanyak * tabung, dengan pelarut alkohol,a9uades dan propilen glikol. Pada tabung $ * dilarutkan asam salisilat, tetapi pada tabung pertama tidak ditamabahakan alkohol dan tabung 2 * dilarutkan dengan a9uades dan ditmabhakan alkohol dan juga propilen glikol. +emudian asam salisilat yange telah ditambahkan denga larutan tadi, maka dilakukan pengocokan selama $# menit, pengocokan ini bertujuan agar larutan teranpur secara homogen. Asam salisilat yang telah digocok disaring dengan menggunakan kertas saring, penyaringan yang bertujuan untuk melarutkan suatu zat yang tidak larut pada pelarut yang digunakan. Pentitrasian dilakukan dengan menggunakan larutan baku alkali ,a.- .,$ , sebagai titrannya. Sebelum pentitrasian dilakukan pada asam salisilat yang ada di dalama* tabung maka, ditambahkan indikator fenolftalein samapai adanya titik akhir titrasi dengan ditandai perubahan warna pada titratnya. Pada proses pentitrasian semakin banyak 0olume dari larutan ,a.- yang digunakan maka nilai konsentrasi asam salisilat semakin kecil, begitu pula jika 0olume larutan ,a.- yang digunakan pada proses pentitrasian maka semakin besar pula konsentrasi dari asam salisilat. -al ini berkaitan pada kepolaran larutan asam salisilat, dimana jika meningkatnya nalai kepolaran dari suatu larutan maka nilai konsentrasinya akan meningkat pula.

Saat asam salisilat ditambahakan dengan a9uades alkohol, maka 0olumenya semakin meningkat sedangkan saat asam salisilat ditambahkan dengan a9uades,alkohol dan propilen glikol 0olume dari propilen glikol semakin menurun. /ari hasil pengamatan yang telah dilakukan yang berkaitan pada kosntanta dielektriknya yaitu pada grafik dan perhitungannya, konstanta dielektrik suatu pelarut campur, berbanding terbalik dengan konsentrasi dari asam salisilatnya, dimana jika semakin tinggi nilai konsentrasi asamnya maka nilai konstanta dielektriknya semakin kecil begitu pula sebaliknya sedangakan jika konsentrasi dari asam salisilat lebih rendah maka konstanta dielektriknya semakin tinggi. Pada proses pentitrasian larutan mengalami perubahan warna dikarenakan akibat adanya penambahan indikator, di mana fungsi dari penambahan indikator fenolftalein pada percobaan kali ini yaitu untuk mengetahui titik akhir titrasi dalam proses penitrasian dengan ditandai terjadinya perubahan warna pada suatu larutan. :ugus polar dari asam salisilat adalah gugus .dan gugus nonpolar pada asam salisilat adalah gugus cincin benzen. Struktur tersebut menyebabkan asam salisilat dapat larut pada sebagian pelarut polar dan sebagian pada pelarut non polar. ,amun, karena memiliki gugus polar dan non polar sekaligus dalam satu gugus, asam salislat sukar larut dengan sempurna pada pelarut polar saja atau pelarut non polar saja. Asam salisilat sukar larut pada air yang merupakan pelarut non polar, tetapi mudah larut pada etanol yang merupakan pelarut semi polar. -anya ada satu prinsip dalam pelarutan, yaitu like dissol0ed like. 4arutan satu akan mampu bercampur sempurna dengan larutan lain apabila memiliki sifat !polaritas% yang sama atau tidak jauh berbeda. 2ila pencampuran dilakukan antarlarutan yang memiliki tingkat polaritas yang berbeda, maka akan terbentuk lapisan antarmuka !interface% yang memisahkan kedua fase larutan. Peristiwa tersebut dapat kita lihat dengan nyata pada campuran air dan

minyak. Salah satu hal yang dapat kita lakukan agar larutan yang tidak saling campur tersebut menjadi bercampur yaitu dengan mengatur temperatur campuran. Pengaturan temperatur dapat dilakukan dengan memanaskan atau mendinginkan campuran. /engan begitu, campuran tersebut tidak akan terpisah lagi. Ada beberapa campuran yang membutuhkan suhu ekstrim !sangat tinggi atau sangat rendah% agar dapat saling bercampur satu sama lain.

DAFTAR PUSTAKA )ynthiawisiella, 2#$2, 5anfaat Asam Salisilat ;ntuk <erawat, http://cynthiawisiella.blog archive.manfaat asam salisilat untuk jerawat, diakses tanggaal 22 April 2#$=. -arjanti, Sri >atna, 2##3, Pemungutan +urkumin /ari +enyut !Curcuma domestica val.% dan pemakainnya Sebagai 1ndikator Analisis ?olumetri, Jurnal Rekayasa roses, Volume 2 No. 2. ,o0ita, :ressy, +amal >ullah, Anwar Syahadat, 2#$2, Studi Preformulasi Senyawa Sintesis Turunan +alkon = != ,itrophenil% $ Phenilprop 2 @, $ ., 6 +elarutan 1ntrinsik dan +onstanta 1onisasi, Jurnal !cientia, Volume 2 No 1. Samanhudi, Ahmad Aunus, Amalia T Sakya, >eny -artati $B3C, Pengaruh Paklobutrazol /an Aspirin Paklobutrazol ;mbi +enyang!Solanum tuberosum 4.% Secaran 1n ?itro, Jurnal "akultas #$!. "ulandari, Asri, 2#$2, Asam Salisilat, http6DDandtahnks for 0isiting.html, diaksese tanggal 22 April 2#$2.

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA I PERCOBAAN KELARUTAN INTRINSIK OBAT

OLEH : NAMA NIM KELAS KELOMPOK ASISTEN : BESTIANTI PURNASARI JIWA : FIFI 12 !" :B :V : SEPTIAN# FRANSISCA MARIA

JURUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PEN$ETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2 1%

$. KESIMPULAN +esimpulan yang dapat diambil pada percobaan ini adalah kelarutan diartikan sebagai konsentrasi bahan terlarut dalam suatu larutan jenuh pada suatu suhu tertentu. Temperatur atau suhu tekanan dan p- larutan merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah asam salisilat yang terlarut. -al ini dibuktikan dengan konsentrasi asam salisilat yang berbeda beda masing masing tabung.

Anda mungkin juga menyukai