Si
3.1. Pengertian Ekspektasi Matematik Definisi : Misalkan p, a X dengan fkp f (x), dan U (x) fungsi atau bentuk dalam X. Ekspektasi matematik atau nilai harapan dari U (x), ditulis dengan E [u (x)] dan Untuk X diskrit, E [u (x) ] =
x
U (x) f (x) =
x Sx
u (x). P[X = x]
U (x) f (x) dx
Catatan : Nilai ekspektasi dari U (x) belum tentu ada ! Ekspektasi matematik untuk dua atau lebih peubah acak, didefinisikan berikut ini : Definisi : Misalkan f (x, y) fkp bersama dari peubah acak X dan Y, dan U (X, y) fungsi dalam X dan Y. Ekspektasi matematik dari U (X, Y) ditulis dengan E [ U, X Y],dan Untuk X, Y diskrit, E [U(X, Y)] =
x y Sy
Definisi : misalkan f (x1, x2, .....xn) fkp bersama dari x1, x2, ....xn dan u (x1, x2, ....xn) fungsi dalam x1, x2, ......, dan xn. Ekspektasi dari u (x1, x2, ......, xn), ditulis dengan E [u(x1, x2, .... , xn)], dan Untuk peubah acak diskrit. E [u(x1, x2, ...., dan xn)] =
x1 x2
...
xn
u ( x1 , x2 ,...xn ) f ( x1 , x2 ,...xn )
2 (1 0
x); 0 x 1 ; x lainnya
Hitung (a) E [X], (b) E [X2], dan (c) E [(6X 3X2)] Penyelesaian Jelas, X peubah acak kontinu (a). Dalam hal ini u (x) = X, maka ;
0 1
E [X] =
x
xf ( x) dx
x
dx
0
x 2 (1 x) dx
1
x ( ) dx 2
1 2 1 3 x x 2 3
1 0
1 3
E [X2] =
x
x 2 f ( x) dx
2 (x 2
0
x 3 ) dx 2
1 2 x 3
1 3 x 3
1 0
1 6
E [(6x +3x )] =
(6 x 3x ) f ( x) dx
x
2 (6 x 3 2 )(1 xydx
0
= 2 (6 x 3x 2 ) dx
0
2 3x 2
x3
3 4 x 4
1 0
5 2
Contoh 3.2 Dari dalam kotak yang terdiri atas 5 bola merah dan 3 bola putih diambil 2 bola secara acak. Untuk setiap terambil bola merah diberi hadiah 1.000 rupiah dan setiaPterambil bola putih diberi hadiah 2.000 rupiah. Hitung ekspektasi besar hadiah yang diperoleh ! Penyelesian Harus ditentukan dulu ruang sampel S, peubah acak X, dan distribusinya, dalam hal ini S = {m1, m2, ....m4, m5, m1, p1, ...., m5, p3, p1, p2, p1, p3, p2, p3}, dengan N (S) =
3 2
S m1m2
10 28
15 28
3 28
xf (x) =
x Sx
x, P(X = x)
= 2000 = 2750
10 15 3 + 30000 + 4000 28 18 28
Jadi besar hadiah yang diharapkan dari X dan Y, adalah 2750 rupiah Contoh 3.3 Diketahui fkp bersama fkp dari X dan Y, adalah f (x, y) =
x 0
y ;; 0
x, 1
; x lainnya
E [X] =
x. f ( x, y ) dxdy
0 0
x ( x y ) dxdy
0
1 3 x 3
1 y 2
dy
0
=
0
1 3
1 y dy 2
1 y 3
1 2 y 4
1 1
1 0
7 12
1
E [Y] =
1
x. f ( x, y) dxdy
0 0
yx ( x y) dxdy
0
1 0
2
1 3 x 2
1 y 2
dy
0
=
0
1 2
y2
dy
0
1 y 4
1 1
1 3 y 3
2
7 12
1
E [XY] =
1
x. f ( x, y ) dxdy
0 0
( x y xy ) dxdy
0
1 3 x y 3
1 2 x y2 2
dy
0
=
0
1 y 3
1 2 y dy 2
1 2 y 6
1 3 y 6
1 0 1 1
1 3 ( xy 2 8 x)(x y) dxdy
E [XY2-8X] =
1 1
( xy 2 , 8 x) f ( x, y) dxdy
0 0 1
=
0 1 0
( x 2 y 2 , 8x 2 8 3 2 2 y 2
xy 3
8 xy) dxdy
0
1 3 2 8 3 x y x 3 3 8 y 3 1 4 y 8
1 2 3 x y 2
1 0
4x 2 y 8 3 1 8
dy
0
1 2 y 3 0 351 =72
= Catatan
4 y dy
1 3 y 9
2y2
1 9
Perhatikan, bahwa E [u(x)] bisa bernilai positif, negatif atau nol dan E [XY] belum tentu sama dengan E [X], E [Y] ! Selanjutnya dapat dibuktikan bahwa jika X dan Y dua p, a bebas stokastik, maka E [u (X), v (x)] = E [u (X)]. E [v(X)] Sifat-sifat ekspektasis berikut ini dapat dibuktikan, dan fungsi atau operator yang bersifat seperti ini, dinamakan operator linier. Jadi ekspekatsi E merupakan operator linier Sifat-sifat Ekspektasi : (1) E [k] = k, k konstanta real k konstanta real
(3) E
I 1
ki ui X
i 1
Sebagai contoh penggunaan sifat ekspektasi sebagai operator linier, coba anda 1 1 perhatikan kembali contoh 3.1 ! Telah dihitung bahwa E (x) = dan E (x2) = , 3 6 1 1 maka F [6x 3x2] = E [6x] + E [3x2] = 6E [x] + 3E [x2] = 6 ( ) + 3 ( ) = 2 + 3 6 1 5 2 2 3.2 Rerata dan Varian jika X peubah acak, dengan u (X) = X, maka E [u (X) = E [X]. Definisi : Jika f (x) fkp dari peubah acak X, maka (1) Untuk X peubah acak diskrit, rerata dari X adalah
= E [X] =
x
xf (x) x, f (x)dx
0
(2) Untuk X peubah acak kontinu, rerata dari X adalah E [X] = Catatan : -
Mean dari X belum tentu ada, dan jika ada sangat berguna sebagai salah satu ukuran tendensi sentral, antara lain untuk mengukur karakteristik sekumpulan data kuantitatif atau populasi (sebagai wakil)
Contoh 3.4 Peubah acak X dengan range Sx = {1,2,3,4,5} memiliki fkp f (x) =
x ; x 1,2,3,4,5 15 0 ; x lainnya
Hitung rerata X, kemudian hasilnya bandingkan dengan rumus yang biasa digunakan dimasyarakat. Penyelesaian : Jelas X adalah peubah acak diskrit, maka
= E (x) =
x
xf ( x)
x 1
x 15
1 5 15 x
x 2 (1 4 9 16 25)
1
3,67
1 n Xi ni 1
1 (1 2 3 4 5) 5
bergantung pada fkp yang digunakan atau didefinisikan atau pad bobot yang diberikan untuk setiaPdata X. Dalam hal ini, masyarakat menggunakan fkp
x f ( x) dx
1 dx x 1
1 nx
Dalam hal ini rerata X dianggaPtidak ada ! Jika rerata peubah acak X, dan u (x) = (x )2, maka E [(x )2] dinamakan varian dari X, dan dinotasikan dengan 2 atau ....... = E [(x )2] Definisi : Jika f (x) fkp peubah acak X, maka (1) Untuk X peubah acak diskrit, 2 = var (x) = E [(x )2] = .....(x )2 f (x) (2) Untuk X peubah acak kontinu, 2 = var (x) = E [(x )2] = .....(x )2
f (x) dx
Catatan : Varians dari X belum tentu ada, dan jika ada sangat berguna sebagai salah satu ukuran variasi, antara lain untuk mengukur tingkat tersebarnya sekumpulan data kuantitatif Jika tidak ada, maka 2 juga tidak ada. Jika ada, maka belum tentu 2 ada ! Akar kuadrat positif dari, 2 yaitu = deviasi atau simpangan baku X Untuk populasi-populasi dengan satuan dan ketelitian yang sama, maka varians atau simpangan baku semakin kecil menunjukkan populasi tersebut semakin merata atau homogen (uniform). Teorema Var (X) = E [X2] (E[X])2 = E [X2] 2 Bukti : Var (X) = E ( x 2 = E (x 2 = E (x 2
2 2 )2 E x2 Ex
2
E (x
) 2 dinamakan standar
2 x E
2
Karena
1
= E [ x]
2
x f ( x)
2
1 1 1 3 1 2 x ( x 1) dx x x 2 2 3 3 1
E x 1 3
2 1
1 1
2
1 2
1 3
1) dx
1 2
1 3
1 2
1 3
Maka = E ( x _ )
1
x
i
1 3
1 (x 2
=
1
1 3 x 2
1 2 x 6
5 x 18
1 1 4 dx x 18 8
1 3 5 2 1 x _ x x 18 36 18
1 1
[X2]
1 2 x ( x 1) dx 2 1
1 2 x 2
1 2 x dx 2
1 4 x 8
1 3 x 6
1 1
2 }maka 6
2 6
1 3
= simpangan baku =
Contoh 3.7 Misalkan S adalah ruang sampel pengetosan sebuah dadu tak jujur dan peluang muncul sisi dadu seperti didefinisikan pada contoh 1.8. a). Hitung rerata meuncul angka sisi dadu b). Hitung varians dan simpangan bakunya Penyelesaian : a). Jelas S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, dan jika X angka sisi dadu Jelas pula bahwa Sx = S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6}. Berdasarkan 1.8 maka = E [X] =
6
x. P[X = x]
x 1
Ternyata, apabila dadu tersebut ditos atau diundi terus menerus, maka diharapkan rerata akan muncul angka 3, 1. b). Karena E [X2] = + 36(0,15) = 0,2 + 0,8 + 2,7 + 0,8 + 2,5 + 5,4 = 12,4 dan = 3,1 Maka varians, 2 = 12,4 9,61 = 2,79, dan simpangan baku = Sifat-sifat Rerata dan Varians Jika dan 2 berturut-turut adalah rerata dan varians dari X, maka (1). E [(X )] = o (2). E [(aX + b)] = a + b, a, b konstanta real c konstanta real (3) Var (X + c) = Var [x] = , 2
6
2,79
1,67
(4) Var (aX + b) = a2 Var [ X] = a2 2 Akan dibuktikan hanya bagian (4) saja, sisanya (1), (2), (3) anda buktikan sendiri sebagai latihan Bukti 4 : Var (aX + b) = E [(aX + b)2] E2 [aX + b] = E [aX2 + 2abX + b2] E2 [a + b]2 = a2 E [X] + 2abE [X] + E [b2] a2 2 = 2 E [[X2] - 2] + 2ab (E[X] - ) = 2 Var [X] + 2ab (0) = a2 2 (terbukti)) Contoh 3.8 Perhatikan contoh telah diketahui, bahwa p, a X dengan fkp - 2 ab - b2
1 ( x 1) ; 1 x 1 f (x) = 2 0 ; x lainnya
Memiliki rerata =
1 2 dan varian 2 = 3 9
Jika Y = -3X + 5, maka rerata Y = rerata (-3 x + 5) = (-3) (1/3) + 5 = 4 Dan Var (Y) = var (-3x + 5) = (-3)2 Catatan : Jika peubah acak X memiliki rerata dan varian 2 tidak nol, maka kita dapat menghubungkan antara keduanya, dalam pernyataan peluang dan hukum ini ditemukan oleh seorang ahli matematika pada abad 19, yaitu P. I Chebyshev. Hukumnya atau rumusnya ini dinamakan ketidaksamaan Chebyshev. Sebenarnya ketidaksamaan Chebyshev adalah hal khusus dari teorema Bienaime. Tidak banyak gunanya dalam buku ini. Berikut akan disampaikan teorema Bienaime (tak dibuktikan) kemudian teorema atau kateksamaan Chebyshev (dibuktikan dengan menggunakan T. Bienaime) Teorema (T. Bienaime) Misalkan u (X) fungsi tak negatif dari p, a X, jika E [u(X)] ada, maka untuk setiaPbilangan real positif c, berlaku : P[u(X) Contoh 3.9 c| 2/9 = 2
E [ u ( x) ] c
c]
E [ u ( x) ] c
3 x 2 dx 3 8
2
1 x3 8
2 3 2
1 27 =1- . 8 8
27 64
37 . 64
3 1=2 2
37 64
1=
E [u x) ] (sesuai T. Bienaime) 2
Teorema (Ketaksamaan Chebyshev) Misalkan peubah acak X mempunyai rerata dan varians 0 < 2 < setiaPbilangan real positif k, berlaku : P[|x - | Bukti : P x Jadi P x
k P (x )
2
, maka untuk
k]
1-
1 k2
)2
2
E (x k
2
1 k2
1 k2
k }, maka P x
1 k2
Perhatikan p, a X dan fkp nya pada contoh 3.9. dapat anda tunjukkan bahwa = ...... dan 2 =
3 20
a) Hitung P[ - 2 < X < + 2] b) Bnadingkan hasilnya dengan ketaksamaan Chebyshev Penyelesaian : a) P[| x | < 2] = P[ - 2 < X < + 2] = P
3 2 3 20
3 2
3 20
3 2 2
X
3 20
3 2
3 20
=
3 2 2 3 20
f ( x) dx
3 2 2 3 20
3 2 x dx 8
0 dx
2
1 3 x 8
1
3 3 2 2 20
1 3 3 2 8 2 20
1 (0,382) 8
1
3 20
1 1 1 0,75 2 4 2
0,95225 0,75 1 1 k2
Jelas P x _
3.3 Momen dan Fungsi Pembangkit Momen Ukuran statistik yang baru saja anda pelajari, yakni rerata, varians dan simpangan baku adalah hal khusus dari ekspektasi matematik, yaitu momen dan fungsi pembangkit momen. Momen ialah salah satu ukuran statistia yang gunanya antara lain sebagai dasar untuk merumuskan ukuran keruncingan dan lemiringan kurva (distribusi). Sedangkan fungsi pembangkit momen antara lain untuk menurunkan atau menentukan momen-momen. Definisi : a) Momen ke k dari peubah acak X dinotasikan dengan adalah ekspektasi dari Xk, k = 1, 2, 3, ..ditulis
k
= E [Xk]
b) Momen sentral ke k sekitar rerata dari p, a X dinotasikan dengan k = E (X )k], k = 1, 2, 3, jadi jika f (x) fkp dari p, a X, maka Untuk X diskrit : k = E [Xk] =
x
k = E [(X )k] =
xk f (x) dx
2 5 x dx 3
64 3
2
x4 f (x) dx =
0
( 2x5
3 2
4 x 4 ) dx
729 192 972 160
1 6 x 3
4 5 x 5
2 3 2
729 576
128 5
= =
324 64
128 5
3289 120
781 240
7 6
7 ) f ( x) dx 6
3 2 0
7 )] = 6
3 2
(x
2 2 7 (x x)dx 3 6
( 2x 2
3 2
19 14 x ) dx 3 5
2 3 2
2 1 2 7 2 X x = 3 3 12
2 3 19 2 14 x x x 3 6 3
2 27 .. 3 8 57 7 18
2 1 27 7 9 _ 3 3 8 12 4
16 38 28 3 3 3 2 9 21 9 2 = 3 8 16 4
19 9 . 7 6 4 2 3 2 3 16
39 7 8
=-
1 17 2 8 8
0
2
7 2 = E [(X - ) 2 ] E [ ( X 2 ] 6
37 24
7 6
37 49 24 36
111 98 72
13 72
= 0, 42492
3 2 0
2 3 x dx + 3
3 2
2 4 (- 2x3 +4x2 dx = x 12
2 4 x 4
4 3 x 3
1 3 2
= =
2 81 . + 12 16
2 .16 4
4 .8 3
1 81 . 2 16
4 27 . 3 8
1 2
E[ X 2 ]
( 2x 3
3 2 2
1 4 4 x 2 ) dx x 6 1 5 4 x 3 ) dx x 6
= E [ (X = E [ (X -
3 2
0 3 2
1 4 x 2 2 5 x 5
) ] = .........
4 4 x 3 4 x3 3
2 3 2
37 24
1 3
E[ X 3 ]
1 1
x 3 f ( x) dx
0
2 4 x 3
( 2x 4
3 2
k = 1, maka k = 2, maka k=
3 3 4 4
= E [X] +
1 2
)2 ] = .........
= 0, maka
1 k
, dinamakan ukuran atau koefisien skurnes (kemiringan atau distribusi) , dinamakan ukuran atau koefisien kutosis (keruncinran atau distribusi) kurva memiliki kemiringan positif kurva simetris kurva memiliki kemiringan negatif kurva leptokurtic (runcing) kurva mesokurtic(moderat atai normal) kurva platykurtic (tumpul)
0 0 0 >3 =3 <3
Contoh 3.11
2 x ; 2x 5 Diketahui peubah acak X berdistribusi dengan fkp f(x) = 3 0 ; x lainnya Hitung momen ke 1, ke 2 ke 3, dan ke 4 dari X
Hitung momen sentral ke 1, ke 2, ke 3, dan ke 4 sekitar ...... Hitung koefien skernes dam koefisien kuartosis dar X . .... Hitung karasteristik kurva dari ..... Sketsa grafik !
Penyelesaian
1 1
E[ X ]
x f ( x) dx
2 2 x dx 3 0
3 2
( 2 x 2 4 x) dx
3 2
2 3 x 9
3 2
2 3 x 2 3
7 6
Dapat anda hitung bahwa : 3 = E [(X - )3] = ....... (X - .....)3 f (x)dx = - 0, 032407 4 = E [(X - )4] = ....... (X - .....)3 f (x)dx = - 0, 07824 c) = koefisien skewnes = ........ = ................ = ............... = 2, 422394 = koefisien kurtosis = ........ = ................ = ............... = 2, 3999 Berdasarkan nilai berarti kurva miring negatif (curam di kanan, landai di kiri). Gambar Kurva dan
2 x ;0 3
3 2
d) Grafik f (x) =
0
2x 4 ;
3 x 2 2 ; x lainnya
Catatan : Terdapat hubungan antara momen dan momen sentral sekitar rerata, sehingga jika diketahui yang satu maka yang lain dapat dihitung menggunakan hubungan tersebut. Hubungan ini akan dibeerikan dalam teorema berikut : Teorema : Jika , k dan k berturut-turut adalah : rerata, momen ke k dan momen sentral ke k sekitar rerata dari p, a. X, maka 1) k =
i k 0
k i
)k
i 1
2) k =
i
k 0
k i
k i 1
Bukti :
k
1)
k = E ( X k
k
)k
E
i 0
k i
Xi (
k
)k
=
i 0
k ( i
)k
E[ X i ]
i 0
k ( i
)k
1 i
2) k = E [Xk] = E[((X k
) + )k ]
)i
k i
= E
i 0
k i
(X
E
k
k i
k i
(X
)i
=
i 0
k i
k i
E [( X
)i ]
i 0
k i
k i i
momen-momen
' 1
ke
1,
2,
3,
dan
4,
yaitu
' 1
7 , 6
37 , 24
35 , dan 16
' 4
sekitar rerata ke 1, 2, 3, dan 4 dengan menggunakan rumus dalam teorema hubungan antara momen dan momen sentral sekitar rerata, sebagai berikut : 1 =
1 i 0 2 i 0
l i 2 i
l i
' i
1 0
' i
7 6 7 6
.1
2
1 1 2 1
7 6 7 6
.
1
7 6 . 7 6
7 6 2 2
7 6
0 7 6
0
2 =
)2
2 0
.1
37 24
49 36
49 36
37 24
2
37 24
49 36
111 98 72
13 72
= 0,1805555 = x =
3 i 0
3 i
3 i
' i
3 0
7 6
.1
3 1
7 6
7 . 6
3 2
7 37 . 6 24
3 3
7 6
35 16
= = x =
4
243 243 259 35 343 259 35 343 154 1372 1386 3 3 216 216 144 16 108 48 16 108 108 432 14 = - 0,032407 432
4 i ( )4
i ' i
4 0
i 0
7 6
.1
4 1
7 6
7 6
4 2
7 6
37 24
4 + 3
= = =
7 35 . 6 16
4
4 4
7 6
781 240
2401 1296
2401 1813 245 781 3038 1669 432 144 24 240 432 240
1519 1669 = 0,07824 216 240
Dapat anda perhatikan, bahwa nilai-nilai 1, 2, 3 dan 4 yang diperolah dengan teorema (umum), persisi sama dengan nilai-nilai yang diperoleh dengan menggunakan definisi !
, dengan Mx (1) = .......... dinamakan fungsi pembangkit momen dari sedemikian sehingga k < 1< k maka Mx (1) ada.
momen (fpm) dari X belum tentu ada ! Walaupun f[e x] ada tetapi (k 0), nilai Mx (t) tidak ada, maka Mx dianggap tidak ada. Ini berarti , harus memuat himpunan buku yang memuat nol. Jika f, p, m dari maka sangat berguna, antara lain untuk menentukan nilai momen-momen dari X, dari X, maka diskri, Mx (1) = E [] =
y
.
etx f(x)
kontinu, , M (1) = E e
tx
etx f(x) dx
d k M x (t ) dt k
f, p, m, dari X dan M
(k ) x
(1) =
e tx f (x)
x
dianggap konstanta) 0
(k ) Mx (0) =
) dkMx (t ) ...... = dt
e tx xk f(x) = E x k =
x
t k
dianggap X.
d k M x (t ) (0) = ...... = dt
xk f(x) = E x k =
t k
t k
(terbukti)
Cara lain untuk membuktikan hubungan ini ialah dengan cara menguraikan terlebih dahulu, fungsi (x) = etx menjadi bentuk deret, yaitu dengan perluasan deret Macladrin, yang mana : etx = 1 + tx +
(tx) 2 2!
...
i
(tx) i i! 0
(tx) i i! 0
Silahkan anda teruskan dengan cara ini ! Sifat Jika M x (t) f,p,m dai X, maka rerata dan varians X berturut-turut adalah = M x (0) dan Contoh 3.13
1 2 ;x Misalkan p, a X memiliki f,k,p f (x) = 4 x 0,1, 2
2
= M x (0) ( M x (0))2
0 ; x lainnya
a). Tentukan f,p,m dari X b). Melalui f,p,m hitung 1, 2 Penyelesaian : a). Jelas X p,a diskrit, maka
M x (t) = E [etx] =
x
e tx f ( x)
x 0
e tx .
1 2! 1 2 tx e tx ! e 4 (2 x)!x! 2 x 0 (2 x)!x!
1 ,t 4
1
1 1 et 2 2 1
1 2t e 2
e 2t 2
1 t e 2 et
1 2t e 4
1 2 1
t 0
1 t e 2
1 2 3 2
b). 1 = M x (0) =
11 x
t 0
1 2
M
2
(0) e 2t
11 x
1 2
(0)
11 x
(0)
3 2 1 2
1 2
xe
,x
0
1 , t dengan mwnggunakan (1 t ) 2
0 , x lainnya
, dan
sketsa grafik f.
M x (t) = E e tx
e tx f ( x) dx x t 1 d (t
s tx . 0 dx
0 1) x
e tx x e x dx x d e (t
1) x
= 0 x e (t 1) x dx = = =
1 (t 1)
1 (t 1) 1
x e (t
1)
e (t b e (t
1)
x dx 1
1 (t 1) e (t
1) b
x e (t
1) x
1 (t 1)
e (t
1) x 0
him (t 1) b
1) b
(t 1)
1 .1 , (t 1) 1 (t 1)
(t 1) 1 ,t 1 = (t 1) 2
(0 0)
1 ,t 1 (t 1) 2
1 1 1 2
= M1 x (0) = 2 = M 11 x (0) = 6
1 3
= M 13 x (0) = 24
1 4
= M1 x 4 (0) = 120
Maka : =
2
1 1
= M1 x (0) = 2
2
1
3
1 ( 2)
3
3 0
( 2) 3 1
3 1
( 2) 2
3 2
( 2)1 . 6
3 3
( 2) 0 . 24
1 ( 8 24 36 24 ) 2,8284267
= 1, 4142 Y*=
4 4 1 = (- ) 4-i i 1 4 4 4 4 4 4 4 = 1 ( ..2)4.1+ (-2)3.2+ (-2)2.0 + (-2)24 + ( 2)0.120 0 1 2 3 4 4 1 = [ 16 48 + 144 192 + 120] = 10 4
Kurva memiliki kemiringan positif dan keruncingan leptokurtic c. Grafik disajikan dalam gambar 3.3. dengan titik puncak (1,e-1) (x) leptokurtic e
0 -1
Gambar 3.3
3.4. Ekspektasi Definisi : Misal (x y) fkp bersyarat dari X jika diketahui Y =y,dan u(x) benuk atau fungsi dalam X. Ekspektasi bersayarat dari u(x) jika diketahui Y=y, ditulis E[u(x)/y] dan
x
x
u(x)f(x/y) u(x)f(x/y) dx
x
A. Definisi 1.
x/y
x/y =
x/y)
= var (Y/X)=E[(Y-
y/x)
dan
E[XY] E[X].E[Y}
4. Jika x dan y berturut-turut adalah simpangan buku X dan simpangan baku Y, maka koefisien korelasi dari X dan Y ditulis : =
cov( X , Y )
x y
xy
E[ XY ] E[ X ]E[Y ] ( E[ X 2 [ X ])(E[Y 2 ] E 2 [Y ])
B. Contoh 3.15 Misalkan X dan Y mempunyai fkp bersama seperti contoh 2.10 yakni :
fx(X) =
3x 3 21 0
; x1, 2,3
fy(X) =
y 7 0
; x1, 2 ; ylainnya
; Xlainnya
x y f(x/y) = 3y 6 0
; x1, 2,3
;y=1,2
; Xlainnya
a. Hitung E[(22x2-3)/y], E[(3-4y)/x] dan E[(2x2-3)/y=1] b. Hitung rerata X jika diketahui Y=y dan rerata Y jika diketahui X=x Berapakah
x/ y 2
dan
y/x 2
c. Hitung var (x/y) dan var (y/x=2) d. Hitung cov (x,y) dan Penyelesaian : a. E[(22-3)/y] =
x
xy
2X 2
3 f x/ y
x 1
2x 2
x y 3y 6
3 1 2 x 3 3x 2 x 2 y 3 y x 1 3y 6 1 2 3 2 y 3 y 16 6 8 y 3 y 54 9 18 y 3 y = 3y 6 19 y 54 = 3y 6 19 54 73 1 8 E[(22-3)/y] = 3 6 9 9 2 x y 3 4y E[(3-4y)/x]= xf 3 4 y f y / x x y 1 2x 3 2 1 3x 3 y 4 xy 4 y 2 = y 1 2x 3 1 3x 3 4 x 4 3x 6 8 x 16 = 2x 3 6 x 11 = 2x 3 3 x( x y) 1 xf x / y [4 y 4 2 y 9 3 y ] b. x / y E X / y x 1 2x 3 3y 6
6 y 13 3y 6
2 y/x
EY/x
yf x / y
y 1
y ( y x) 2x 3
1 [ x 1 2 x 4] 2x 3
3x 5 2x 3
x/2
26 12 1 7
13 6
y/2
c.
2 x/ y
var(X / y)
3 x
E[ X 2 / y] E 2 [ X / y] dengan
E[(x2/y] =
x 2 ( x y) 1 3y 6
1 [1 y 8 4 y 27 9 y ] 3y 6 14 y 36 3y 6
= Maka
x/ y
14 y 36 36 6
42 y 2
6 y 14 3y 6
216
3y
193 y
36 y 2 168 y 196
6
2
6y2
24 y
3y 6
2
20
y/x 2
var y / x
E y2 / 2
2 y 1
E2 y / 2
dengan E Y 2 / 2
y2
2 y 4 3
1 18 [3 16] 7 7
dan E(Y/2) =
3.2 5 2.2 3
11 7
maka
y/2
18 7
11 7
126 121 49
5 49
E[XY] = =
x, y
xyf ( x, y)
y 1
xy
y 21 1 2 (6y2+14y) 21 y 1
y [1 y 4 2 y 9 3 y ] y 1 21 1 72 24 = [20 52] 21 21 7
2
E[X]
xf ( x)
x 1
2x 3 21
y y 2
1 [5 14 27] 21
1 [3 8] 7 11 7
46 21
E[Y]
yf y ( y )
y 1
24 7
46 11 21 7
3,4286 3,4428
0,0142
0,0142
x y
, dengan
2 x
46 2 11 7
2
1 (5 28 81) 21 1 3 16 7 121 49
2116 441
2 y
E[Y ] E [Y ]
x y 1
y 2 y 7
2
xy
Catatan : Kovarians dari X dan Y, atau Cov (X,Y) adalah ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan linier antara dua peubah acak X dan Y.
Nilainya mungkin positif, negatif atau nol. Jika Cov (X,Y) >0, dikatakan X dan Y mempunyai hubunan positif. Jika Cov (X,Y) <0, dikatakan X dan Y mempunyai hubungan negatif. Ukuran ini memiliki satuan dengan satuan data yang digunakan. Agar tidak memiliki satuan, maka diperbaiki (distandarkan) dengan ukuran statistik derajat
xy
jadi
xy
hubungan linier antara peubah acak X dan peubah acak Y yang bebas dari satuan ukuran yang dipakai. Dapat dibuktikan bahwa 1
1 . Jika nilai
semakin
besar baik positif maupun negatif, maka kelinieritasannya makin baik, artinya titik-titik pasangan (X,Y) semakin dekat dengan garis lurus. Jika X dan Y dua peubah acak saling bebas stokastik, maka dapat ditunjukkan bahwa E[X,Y] =[X].E[Y], Cov (X,Y) = 0 dan jika Cov (X,Y) = 0 atau untuk Contoh 3.16 Misalkan fkp gaungan dari peubah acak X dan peubah acak Y berbentuk : =0. tetapi kebalikannya tidak berlaku yakni,
xy f ( x, y ) 0 96
;0 x 4 1 ; xlainnya
a. Tentukan fkp marjinal dari X, fkp marjinal dari , fkp bersyarat dari X jika diketahui Y = y. periksa apakah X dan Y peubah acak saling bebas ? b. Cov (X,Y) = E[XY] E[X].E[Y], dengan 5 4 yy E[XY] = dxdy = xyf ( xy)dxdy xy 96 1 0 = E[X] =
5
y2 1 3 x 96 3
dy
0
64 1 3 y 3.96 3
Xfx( x)dx
1
4
64.124 3.3.96
248 27
1 3 x 24
4
1 2 x dy 8 0
64 24
8 3
E[Y] =
Yfy( y )dy
y2 dy 12 1
1 3 y 36
124 36
31 9
248 27
8 3
31 9
0
xy
Dengan demikian, maka koefisien korelasi Karena nilai Cov(x,y) = 0 atau juga
xy
Cov( x, y )
x y
antara peubah acak X dan Y tidak terdapat korelasi (hubungan) linier, jika kita perhatikan jawaban (a), bahwa peubah acak X dan y saling bebas hal ini berakibat = 0. silahkan anda berikan contoh peubah acak X dan Y dengan
f ( x)
x 18 0
; x 3,4,5,6 ; xlainnya
3 X b. Hitung rerata, varian dan simpangan baku X Hitung kovarian dari X dan Y, dan juga koefisien korelasinya, kemudian tafsirkan
(X) =
f ( x, y )dy
1 xydy 96 1
1 1 2 xy 96 2
1 x 8
jadi, f f x ( x)
1 x ;0 x 4 8 xlainnya 0
4 4
Jadi, f y ( y ) Linier f ( x, y )
y ;1 y 5 12 ylainnya 0
f x ( x). f ( y ) untuk setiap x,y
R,
Maka X dan Y dua peubah acak saling bebas stokasta sebagai alasan lain, dapat dijelaskan sebagai berikut misalkan f x
f x, y Y, maka f x = y f y ( y)
Linier f x
1 x ;0 x 4 8 ; xlainnya 0
peubah acak saling bebas (Y tidak mempengaruhi X) 3. Dua dadu homogen dittos sekaligus. Jika X menyatakan jumlah pasangan angka dadu. Berapakah harapan matematik dari jumlah pasangan angka dadu ? 4. Panitia undian berhadiah mengeluarkan 10.000 lembar undian, dengan 1 hadiah pertama ebesar Rp. 5.000.000,2 hadiah kedua masing-masing sebesar Rp.2.000.000,4 hadiah ketiga masing-masing sebesar Rp. 500.000,a. Berapa rupiahkan harapan menang untuk setiap lembar undian ? b. Jika setiap lembar undian dijual dengan harga Rp. 2.000 rupiah, berapakah harapan menang bagi seseorang yang telah membeli selembar undian ? 5. Hitunglah rerata dan varian (jika ada) dari peubah acak berikut :
1 ; y 1,2,3....... 2 ylainnya
2 ; 2 Z c. Peubah acak Z dengan fkp h(z) = 3 0; Zlainnya 6. Misalkan f.k.p bersama dari X dan Y berbentuk 1 ( x, y ) ; x 0,1,2,3 y 0,1,2 f ( x) 30 x, ylainnya 0 a. Hitung rerata bersyarat dari X jika diketahui Y=y
b. Hitung rerata besyarat dari Y jika diketahui X=0 c. Hitung E[(2x2-3x-1)/y], dan E[(2x2-3x-1)Y] d. Hitung var(X/Y), dan var (Y/x=0) 7. Misalkan p.a X dengan f.kp f ( x)
;x 0 xlainnya
a. Tentukan f.p.m dari X b. Hitung momen sentral sekitar rerata ke 1, ke 2, ke 3, dan ke 4 dengan cara menghitunga terlebih dulu momen ke 1, ke 2, ke 3 dan ke 4. (Pentunjuk ; sebaiknya dengan menggunakan f.pm) c. Hitung koefisien kemiringan y dan koefisien keruncingan y. Bicarakan tentang kurva f berdasarkan hasil ini. Kemudian sketsa grafik 8. Peubah acak X mempunyai mean a. Hitung simpangn baku dari X ( =
3 dan momen ke 2
2
13
b. Tentukan batas bawah P{-2 <x<8], dengan menggunakan ketaksamaan Chebyshev 9. Buktikan untuk setiap p.a X dan Y berlaku E[E[X/y]] = E[X] = E[E[Y/x]] = E[Y] = x dan y
f ( x)
a. Jika P[
3(1 x) 2 ;0 x 1 ; xlainnya 0
dan -2 , berturut-turut adalah rerata dan varian x, hitung +2 ]
<x<
b. Bandingkan hasil a) dengan menggunakan ketaksamaan Chebysshev 11. Misalkan pubah acak X dan Y dengan fkp gabungannya
f ( x, y)
12xy(1 y);0
xy 1
g ( x)
h( x )
y; y 0 0; ylainnya
berdasarkan kebebasan dari X
a. tentukan cov (X,Y) dan kosefisien korelasi dan Y b. Hitung cov (X,Y) dan koefisien korelasi
15. Misalkan N peubah acak bernilai bilangan b tak negatif, tunjukkan bahwa E[N] =
k 0
E ( x)dx