Anda di halaman 1dari 22

MATERI II

Analisis Struktur

SFD (Shear Force Diagram)


BMD (Bending Moment Diagram)

Gaya Gesek
Hidrostatika

Analisis Struktur
Salah satu contoh aplikasi

Gaya-gaya pada tiap ruas/batang penopang (truss) pada struktur rangka batang jembatan harus dihitung agar batang penopang dapat dirancang dengan benar.

Tujuan pembelajaran:
Untuk mengetahui bagaimana menentukan gaya tiap batang penopang. Untuk menganalisis gaya yang bekerja pada struktur rangka batang dan mesin.

Simple Truss
Sebuah truss adalah struktur yang terdiri atas ruas-ruas batang yang dihubungkan/disambung kan pada tiap ujungnya. Pada umumnya ruas pada konstruksi terbuat dari kayu atau metal. Beban atap diteruskan ke ruas batang pada sambungan melalui purlin. Analisis gaya dilakukan secara dua dimensi.

Struktur jembatan

Beban pada deck diteruskan ke stringer, kemudian ke floor beam dan akhirnya menuju joint (sambungan) dan terakhir ke kedua sisi rangka batang. Jika jembatan atau atap terlalu panjang, dibuat segmen, umumnya salah satu ujung ditumpu oleh roler agar dapat berekspansi.

Asumsi perancangan

Semua beban ditumpukan pada satu titik sambung. Ruas batang disambung menggunakan baut, las, pin.

Jenis gaya
Apabila ruas batang cenderung bertambah panjang gaya tarik (tensile force). Apabila ruas batang cenderung memendek gaya tekan (compressive force).

Apabila 3 ruas batang disambungkan pada ujungnya, akan terbentuk triangular truss. Dengan penambahan dua ruas batang lagi, akan terbentuk truss yang lebih besar. Apabila konstruksi dilakukan dengan perluasan dari basic triangular truss simple truss.

Metode Sambungan
Prinsip:
Apabila keseluruhan ruas batang berada dalam keadaan keseimbangan, maka setiap sambungan juga dalam keadaan keseimbangan. Selalu dimulai dari sambungan yang mempunyai minimal satu gaya yang diketahui (known) nilainya dan paling banyak dua gaya yang tidak diketahui (unknown).

Prosedur analisis:
Gambar FBD (free body diagram) dari sambungan yang mempunyai paling tidak satu gaya yang diketahui dan paling banyak dua gaya yang tidak diketahui. (Jika sambungan ini terletak pada salah satu tumpuan, maka terlebih dahulu dihitung gaya reaksi tumpuan) Gunakan metode untuk menampilkan gaya yang tidak diketahui. Gunakan sumbu-x dan sumbu-y sedemikian hingga gaya-gaya pada FBD dapat diselesaikan dengan mudah pada kedua arah sumbu, kemudian gunakan keseimbangan untuk kedua arah gaya, Fx = 0 dan Fy = 0. Selesaikan kedua gaya termasuk arah yang benar. Gunakan hasil perhitungan untuk sambungan lain seperti dari awal. Ingat prinsip gaya tarik, gaya tekan, dll.

Contoh soal:
Tentukan besar gaya tiap ruas batang dari konstruksi berikut. Tunjukkan apakah gaya yang bekerja adalah gaya tarik atau gaya tekan.

Penyelesaian:
Karena kita harus punya sambungan dengan tidak lebih dari 2 gaya unknown dan paling tidak 1 gaya known maka kita mulai dari titik B.

Sambungan B:

Fy 0

500 N FBC sin 450 0


FBC 707.1N (Tekan)

FBC cos 450 FBA 0

FBA 500 N (Tarik)

Karena gaya pada batang BC sudah dihitung, kita bisa melanjutkan untuk sambungan C untuk menentukan gaya batang CA dan gaya tumpuan. Sambungan C:

0
0

Fy 0

FCA 707.1cos 45 0
FCA 500 N (Tarik)
Sambungan A:

C y 707.1sin 450 0
C y 500 N

Fy 0

500 N Ax 0 Ax 500 N

500 N Ay 0 Ay 500 N

Resume
Free body diagram untuk setiap sambungan (pin) menunjukkan pengaruh dari semua gaya pada tiap ruas batang dan gaya luar yang bekerja pada sambungan. Free body diagram untuk tiap ruas hanya menunjukkan pengaruh pada kedua ujung ruas.

Metode Bagian
Prinsip:
Apabila keseluruhan ruas batang berada dalam keadaan keseimbangan, maka setiap bagian dari rangka juga dalam keadaan keseimbangan. Pilih potongan pada bagian sedemikian hingga tidak lebih dari tiga bagian yang mempunyai gaya unknown. Perhatikan juga untuk gaya tarik dan tekan.

Prosedur analisis:
Tentukan bagaimana memotong bagian ruas yang akan dicari gaya-gayanya. Sebelumnya ada baiknya untuk mencari gaya reaksi tumpuan, sehingga didapat 3 persamaan keseimbangan. Gambar FBD dari segmen yang terpotong yang mempunyai jumlah paling sedikit dari gaya yang bekerja. Momen harus dijumlahkan terhadap titik yang terletak pada interseksi dari garis aksi dua gaya unknown, shg gaya ketiga dapat dicari langsung dari persamaan momen.

Contoh soal:
Tentukan besar gaya pada ruas batang GE, GC dan BC pada konstruksi berikut. Tunjukkan apakah gaya termasuk tarik atau tekan.

Penyelesaian:
Bagian aa akan dipilih karena memotong tiga ruas yang akan dicari gayanya. Perlu dicari terlebih dahulu reaksi eksternal pada A dan D.

MA 0
1200 N (8m) 400 N (3m) Dy (12m) 0

400 N Ax 0 Ax 400 N

Dy 900 N

Fy 0

Ay 1200 N 900 N 0 Ay 300 N

FBD
Akan digunakan potongan bagian kiri karena melibatkan jumlah gaya Persamaan keseimbangan yang lebih sedikit. Momen thd G akan didapat FBC.

MG 0
300 N (4m) 400 N (3m) FBC (3m) 0

FBC 800 N (Tarik)

Momen thd C akan didapat FGE.

MC 0
300 N (8m) FGE (3m) 0

FGE 800 N (Tekan)


Karena FBC dan FGE tidak mempunyai komponen vertikal, maka penjumlahan gaya dalam arah y akan menghasilkan FGC.

Fy 0
3 300 N FGC 0 5

FGC 500 N (Tarik)

TUGAS 1
1. Tentukan besar gaya pada setiap ruas batang pada konstruksi berikut. Tunjukkan apakah ruas batang dalam keadaan tertarik atau tertekan.

2. Tentukan besar gaya pada setiap ruas batang pada konstruksi berikut. Tunjukkan apakah ruas batang dalam keadaan tertarik atau tertekan.

3. Tentukan besar gaya pada ruas batang AE dan DC pada konstruksi berikut. Tunjukkan apakah ruas batang dalam keadaan tertarik atau tertekan.

Anda mungkin juga menyukai