Assalamualaikum wr.wb Segala puji senantiasa dipanjatkan pada Allah SWT karena, atas kuasanya laporan modul dasar kelompok 11 yang dituliskan secara individu dapat selesai. Salawat dan salam dipanjatkan pada Rasulullah SAW beserta para keluarganya serta sahabat dan umatnya hingga akhir zaman. Melaui modul nyeri sendi ini, diharapkan dapat menjelaskan tentang diagnosis nyeri sendi, penyebab-penyabab nyeri sendi, patofisiologi terjadinya nyeri sendi, dapat membedakan nyeri sendi akibat karena inflamasi dan nyeri sendi akibat karena mekanik yang ditinjau dari patologi klinik, radiologi, farmakologi, interna, rehab medik. Kami ucapkan terimakasih kepada dr. Atthariq Wahab selaku pembimbing yang telah membimbing kelompok ini selama tutorial 1 dan 2 berlangsung serta mengarahkan persepsi kami agar tetap terarah dan focus. Semoga laporan ini dapat bermanfaat, dan mohon maaf bila terdapat kekurangan. Kritik dan saran yang membangun sangat penting bagi perkembangan kami kedepannya.
Wassalamualaikum wr.wb
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1 BAB I .............................................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 4 1.1 1.2 1.3 LATAR BELAKANG .................................................................................................. 4 TUJUAN....................................................................................................................... 4 MODUL DASAR ......................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 6 PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 6 Pengertian Nyeri ...................................................................................................................... 6 Klasifikasi Nyeri ...................................................................................................................... 6 Gejala Klinik Penyakit Sendi .................................................................................................. 6 Bagaimana Mekanisme Nyeri ................................................................................................. 7 Macam-macam Terminologi Nyeri ......................................................................................... 8 Obat-obatan untuk Nyeri Ringan Sampai Nyeri Berat ............................................................ 9 Pemeriksaan Penunjang Pada Sendi ...................................................................................... 10 Penatalaksanaan Nyeri Dengan Metode Terapi Non Obat .................................................... 10 Pengertian Osteoartritis ......................................................................................................... 11 Pengertian Artritis Reumatoid ............................................................................................... 12 Pengertian Gout ..................................................................................................................... 12 Perbedaan Gout Primer dengan Gout Sekunder .................................................................... 12 Tahap Klinik Gout ................................................................................................................. 13 Respon Cepat Kolkisin pada Gout......................................................................................... 14 Faktor yang mempengaruhi timbulnya atritis gout................................................................ 16 Penyebab Gout Dapat Merusak Ginjal .................................................................................. 16
Pada Siapa Gout Menyerang ................................................................................................. 17 Hal yang Harus Dipertimbangkan Dalam Diagnosis Gout ................................................... 17 Tanda dan Gejala Penyakit Gout ........................................................................................... 17 Komplikasi yang Terjadi Karena Inflamasi dan Pembentukan Tofus ................................... 18 Cara Penanganapadan Penyakit Gout Akut ........................................................................... 18 Perbedaan Antara Artritis Gout dengan Artritis Reumatoid dan Osteoartritis ...................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit-penyakit musculoskeletal perlu dicermati dalam penegakan diagnosis, karena umumnya gejala-gejala yang diperlihatkan hamper sama. Ketelitian dalam pengumpulan gejala-gejala dan pemeriksaan pendukung sangan diperlukan. Untuk diagnosis penyakitpenyakit dalam bidang Reumatologi, umumnya digunakan kriteria dari American Colleg of Rheumatology (ACR). Bila gejalan dan pemeriksaaan telah memenuhi, maka diagnosis dan terapi sudah dapat dilakukan. Melalu modul ini, beberapa keluhan penderita berupa nyeri sendi akan disajikan dalam bentuk scenario. Mahasiswa diharapkan dapat mencermati gejalagejala yang ada, kemudian dari keluhan satu dengan lainnya dihubungkan dan pemeriksaan pendukung yang diperlukan dapat difikirkan.
1.2 TUJUAN Dapat menjelaskan tentang diagnosis nyeri sendi, penyebab-penyabab nyeri sendi, patofisiologi terjadinya nyeri sendi, dapat membedakan nyeri sendi akibat karena inflamasi dan nyeri sendi akibat karena mekanik.
1.3 MODUL NYERI SENDI
Kalimat Kunci: Seorang laki-laki, 49 tahun Nyeri hebat pada ibu jari kaki kanan Jalan pincang Leluhan sering dialami Dialami saat bangun pagi Makan Soto Betawi semalam
Tujuan Pembelajaran:
4
Dapat menjelaskan tentang diagnosis nyeri sendi, penyebab-penyabab nyeri sendi, patofisiologi terjadinya nyeri sendi, dapat membedakan nyeri sendi akibat karena inflamasi dan nyeri sendi akibat karena mekanik.
Skenario
Seorang laki-laki 49 tahun, dating di poloklinik dengan jalan pincang, karena nyeri yang hebat pada sendi ibu jari kaki kanan. Dialami penderita saat bangun pagi tadi, menurut penderita penderita semalam ia masih sempat belanja di mall bersama keluarga dan makan soto betawi. Riwayat keluhan seperti sudah sering dialami penderita.
Pertanyaan:
1. Apa pengertian dari nyeri? 2. Sebutkan klasifikasi nyeri? 3. Apa gejala klinik pada penyakit sendi? 4. Bagaimana mekanisme nyeri? 5. Sebutkan macam-macam terminologi nyeri! 6. Sebutkan obat-obatan untuk nyeri ringan sampai nyeri berat! 7. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada sendi? 8. Sebutkan penatalaksanaan nyeri dengan metode terapi non obat! 9. Apa yang dimaksud osteoartritis? 10. Apa yang dimaksud Artritis Reumatoid? 11. Apa yang dimaksud dengan gout? 12. Apa perbedaan antara gout primer dan gout sekunder 13. Jelaskan tahap klinik dari gout! 14. Jelaskan terjadinya respon cepat kolkisin pada gout? 15. Faktor apa saja yang berperan dalam kemunculan gout? 16. Mengapa gout dapat merusak ginjal? 17. Pada siapa saja atritis gout menyerang? 18. Apa saja yang harus di pertimbangkan pada diagnostik gout? 19. Sebutkan tanda dan gejala penyakit gout? 20. Komplikasi yang terjadi karena inflamasi kronis dan pembentukan tofus? 21. Bagaimana penanganan penyakit gout yang akut? 22. Apa perbedaan dari atritis gout dengan atritis reumatoid dan osteoatritis?
5
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian nyeri
Nyeri yaitu pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial akan menyebabkan kerusakan jaringan.
2. Klasifikasi Nyeri
1. Nyeri Nosiseptif nyeri yang timbul sebagai akibat perangsangan pada nosiseptor yang timbul akibat perangsangan pada nosiseptor (serabut rangsangan mekanik, termal atau kemikal. 2. Nyeri Somatik nyeri yang timbul pada organ non visceral , misalnya: nyero pasca bedah, nyeri metatastatik, nyeri tulang, nyeri artritik. 3. Nyeri Viseral nyeri yang berasal dari organ visceral, biasanya akibat distensi organ yang berongga, misalnya usus, kandung empedu, pancreas, jantung. Nyeri visceral seringkali diikuti referred pain dan sensasi otonom, seperti mual dan muntah. 4. Nyeri Neuropatik timbul iritasi atau trauma pada saraf. Nyeri seringkali persisten, walaupun penyebabnya sudah tidak ada. Biasanya pasien merasakan rasa seperti terbakar, seperti tersengat listrik atau alodinia dan disestia. 5. Nyeri Psikogenik nyeri yang tidak memenuhi kriteria nyeri somatic dan nyeri neuropatik dan memenuhi kriteria untuk depresi atau kelainan psikomatik. a-delta dan serabut-c) oleh
2. Pembengkakan sendi, disebabkan cairan sendi bertambah banyak akibat eksudat pada radang atau perdarahan. Adanya cairan di rongga sendi dapat dirasakan dalam pemeriksaaan. 3. Masa di dalam sendi, disebabkan jaringan yang padat di dalam rongga sendi. Terjadi pada lesi neolastik, walau pun jarang. Menentukan pembengkakan dapat dilakukan
dengan pemeriksaan radiologi, aspirasi jarum, dan pemeriksaan klinik yang teliti yang dapat membedakan antara massa padat dengan cairan. 4. Krepitasi, bunyi gesekan abnormal yang timbul pada waktu pergerakan sendi dan berhubungan yang mengakibat tulang sendi menghilang. 5. Gerakan sendi yang abnormal, sebagian besar penyakit sendi akan menimbulkan nyeri dan kaku, sehingga pergerakan menjadi terbatas. Pergerakan sendi dapat berlebihan akibat kerusakan yang terjadi pada ligamen yang mengikat sendi.
4. Mekanisme nyeri
Dimulai dari stimulasi nociceptor oleh stimulus noxiuos pada jaringan dan kemudian akan mengakibatkan stimulasi nociceptor dimana stimulus noxious akan dirubah menjadi
postensial aksi (proses transduksi) Selanjutnya potensial aksi akan ditransmisikan menuju neuron sususan saraf pusat yang berhubungan dengan nyeri. Tahap pertama transmisi adalah konduksi impuls dari neuron aferen primer ke kornu dorsalis medula spinalis. Pada kornu dosalis ini, neuron aferen primer bersinap dengan neuron sususan saraf pusat, dari sini jaringan neuron akan naik keatas di medula spinalis, batang otak dan talamus. Selanjutnya terjadi hubungan timbal balik antara talamus dan pusat-pusat yang lebih tinggi di otak yang mengurusi respon nyeri. Terdapat proses modulasi sinyal yang mampu mempengaruhi proses nyeri tersebut, tempat modulasi sinyal yang utama adalah pada kornu dorsalis medula spinalis.
Proses terakhir adalah persepsi, dimana pesan nyeri direlai menuju ke otak dan menghasilkan pengalaman yang tidak menyenangkan
Neuralgia yaitu nyeri yang timbul di sepanjang distribusi suatu persarafan. Neuralgia yang timbul di saraf skiatika atau radiks S1, disebut Skiatika. Neuralgia yang tersering adalah neuralgia trigeminal. Nyeri tabetic, yaitu salah satu bentuk nyeri neuropatik yang timbul sebagai komplikasi dari sifilis. Nyeri sentral, yaitu nyeri yang diduga berasal dari otak atau medulla spinalis, misalnya pada pasien stroke atau pasca trauma spinal. Nyeri terasa seperti terbakar dan lokasinya sulit dideskripsikan. Nyeri pindah (referred pain) adalah nyeri yang dirasakan ditempat lain, bukan ditempat kerusakan jaringan yang menyebabkan nyeri. Misalnya nyeri pada infark miokard yang dirasakan di bahu kiri atau nyeri akibat kolesistitis yang dirasakn di bahu kanan. Nyeri fantom yaitu nyeri yang dirasakan pada bagian tubuh yang baru diamputasi; pasien merasakan seolah olah bagian yang diamputasi itu masih ada. Substansi algogenik adalah substansi yang dilepaskan oleh jaringan yang rusak atau dapat juga diinjeksi subkutaneus dari luar, yang dapat mengaktifkan nosiseptor, misalnya histamine, serotonin, bradikinin, substansi-P, K+, prostaglandin. Serotonin, histamine, k+, H+, dan prostaglandin terdapat di jaringan; kinin berada di plasma; substansi-P berada berada di terminal saraf aferen primer, histamine berada didalam granul-granul sel mast, basophil dan trombosit. Nyeri akut, yaitu nyeri yang timbul segera setelah rangsangan dan hilang setelah penyembuhan. Nyeri kronik, yaitu nyeri yang menetap selama lebih dari 3 bulan walaupun proses penyembuhan sudah selesai.
efek analgesiknya 4. Metadon sering digunakan untuk menangani adiksi karena durasi kerjanya lama. obat-obat ini diberikan secara oral dan direseptor
seperti morfin pada nyeri akut tetapi sebaiknya dihindari dari nyeri kronik yang berat karena durasi kerjanya pendek dan obat ini mencetus kejang.
10
injeksi pada sendi menggunakan steroid dan anestesi local dapat mengurangi nyeri dan radang pada sendi spinal. Prosedur ini kalau perlu dilakukan dengan bimbingan sinar X. prosedur ini juga dapat meredakan nyeri kronik pada sendi panggul dan sendi bahu. Terapi Stimulasi ENS (Trans Cutaneous Electrical Stimulation) menggunakan bantal khusus yang dihubungkan dengan mesin kecil yang menghantarkan aliran listrik lemah ke permukaan kuliat dari area nyeri. Akupuntur.
Program Menejemen Nyeri dan Bantuan Psikologi Merupakan program rehabilitasi berdasarkan psikologi untuk pasien engan nyeri kronik
yang tidak pulih dengan meetoe terapi. Program ini bertujuan untuk mengurangi disabilitas dan distress yang disebabkan oleh nyeri kronik melalui pengajaran fisik, psikologis, dan teknik praktis untuk memperbaiki kualitas nyeri. Program ini meliputi pemulihan fisik, penerapan teknik relaksasi, informasi dan edukasi tentang nyeri dan menejemennya, penatalaksanaan psikologis dan intervensi (terapi kognitif), bersamaan dngan pemulihan aktivitas harian secara bartahap.
9. Pengertian Osteoartritis
Nyeri sendi yang terjadi saat sendi bergerak atau menanggung beban. Nyeri berkurang bila pasien beristirahat dan bertambah bila sendi digerakkan atau bila memikul beban. Kekakuan akan terjadi setelah sendi lama tidak digerakkan,namun menghilang setelah digerakkan kembali. Kekakuan pada pagi hari hanya bertahan selama beberapa menit. Terjadi keterbatasan dalam gerakan, nyeri tekan lokal, dan pembesaran tulang disekitar sendi. Perubahan yang khas terlihat juga pada tulang belakang yang menjadi nyeri, kaku, dan mengalami keterbatasan gerak (ROM).
11
12
2.
Colchicine tersedia dalam dosis oral atau intravena. Colchicine tersedia dalam dua kekuatan lisan - 0,5 mg dan 0,6 mg tablet. Obat ini juga tersedia secara intravena , tetapi ada potensi untuk toksisitas serius menggunakan rute parenteral (yaitu, intravena atau injeksi, rute selain saluran pencernaan.
14
3.
Colchicine memiliki sifat anti - inflamasi tetapi penggunaannya untuk jenis nyeri selain gout terbatas. Meskipun colchicine dianggap sangat efektif untuk mengobati arthritis gout akut, tidak efektif untuk semua jenis rasa sakit. Colchicine tidak dianggap sebagai analgesik ( penghilang rasa sakit ) obat. Hal ini juga tidak mempengaruhi izin asam urat.
4.
Colchicine bekerja secara berbeda dari penghilang rasa sakit lain atau obat anti inflamasi. Colchicine mengikat protein dalam mikrotubulus neutrofil. Neutrofil adalah jenis sel darah putih. Dengan mengikat mereka, neutrofil tidak dapat bermigrasi ke daerah respon inflamasi asam urat deposito kristal. Colchicine memiliki efek penekan yang membantu untuk mengurangi serangan gout akut, sehingga mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang berhubungan dengan gout .
5.
Colchicine juga direkomendasikan untuk penggunaan rutin antara serangan sebagai tindakan pencegahan, dan mungkin efektif dalam menghentikan serangan ketika diambil pada tanda pertama dari ketidaknyamanan. Dosis umum untuk meredakan serangan gout adalah 1 sampai 1,2 mg ( 0,5 mg dua atau dua tablet 0,6 mg ). Dosis ini dapat diikuti oleh satu unit baik tablet kekuatan setiap jam, atau dua unit setiap dua jam, sampai rasa sakit lega atau sampai diare terjadi kemudian. Setelah dosis awal, kadang-kadang cukup untuk mengambil 0,5 atau 0,6 mg setiap dua atau tiga jam. Obat ini harus dihentikan jika ada ketidaknyamanan pencernaan atau diare.
6.
Colchicine dapat diberikan secara terus-menerus sebagai pengobatan pencegahan. Pada pasien yang memiliki kurang dari satu serangan gout per tahun, dosis biasa adalah 0,5 atau 0,6 mg per hari, tiga atau empat hari dalam seminggu. Bagi mereka yang
15
memiliki lebih dari satu serangan per tahun, dosis biasa adalah 0,5 atau 0,6 mg per hari. Kasus yang parah mungkin memerlukan dua atau tiga 0,5 mg atau 0,6 mg tablet sehari.
4. Penelitian mendapatkan bahwa konsumsi sayuran kaya purin, seperti kembang kol, bayam, kangkung dan kacang-kacangan tidak meningkatkan risiko terkena serangan artritis gout. Pada saat serangan akut, tindakan yang perlu dilakukan adalah mengistirahatkan daerah yang nyeri kemudian dapat dilakukan pertolongan pertama dengan mengompres daerah yang meradang dengan air dingin.
sehingga timbul proteinuria dan hipertensi. Batu ginjal asam urat juga dapat terbentuk sebagai akibat sekunder dari gout. Batu biasanya berukuran kecil, bulat, dan tidak terlihat pada pemriksaan radiografi.
18
Osteoartritis: merupakan penyakit gangguan homeostasis dari metabolisme kartilago dikarenakan faktor umur, genetik, stress mekanis, defek anatomik, dan obesitas
Dari skenario ini, dapat disimpulkan sistem gerak manusia dapat mengalami nyeri sendi akibat inflamasi dan nyeri sendi akibat mekanik serta beberapa perbedaan pada masing-masing nyeri sendi dalam diagnosis nyeri sendi, penyebab-penyebab nyeri sendi serta patofisiologi terjadinya nyeri sendi
Aru W. Sudoyo, dkk .2009.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta Pusat: InternaPublishing. Colchine Monograph. Gold Standard. June 15th,2007 Kowalak, Weish, Mayer. Buku Ajar Patofisiologi. Kumar, Cotran, Robbins.2013.Buku ajar patologi volum II, Edisi VII. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Sylvia A. Price, Lorraine M. Wilson. 2013.PATOFISIOLOGI Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit II Edisi VI. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hlm 1381 http://www.reumatologi.or.id
20