Disusun oleh: Nama NIM Fakultas Golongan Asisten : Hesti Vera : 12/331628/PA/14791 : MIPA : 67B : Halim Hamadi
UNIT LAYANAN FISIKA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2012
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lensa merupakan salah satu alat optic yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pemanfaatan lensa sudah banyak digunakan juga oleh masyarakat. Aplikasi penggunaan lensa juga sudah ada di berbagai alat dari yang sederhana sampai dengan yang rumit. Misalnya saja pemanfaatan lensa pada kacamata dan pada mikroskop. Secara umum lensa dibagi atas dua macam, yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Pada praktikum ini, lensa yang digunakan dan diteliti rumusnya adalah lensa cembung. Lensa cembung ini memiliki bagian tengah yang lebih terbal dibanding bagian pinggirnya. Lensa cembung atau konvergen akan
mengkonvergensi berkas sejajar pada titik fokus bagian nyata. Dalam praktikum ini, akan dicari nilai dari titik api (focus) pada lensa cembung yang digunakan untuk praktikum. B. Tujuan 1. Belajar menerapkan dan mengartikan (menginterpretasikan) grafik termasuk mengenal ralat rambang dan ralat sistematik 2. Mencari nilai dari titik focus lensa yang digunakan pada praktikum ini
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh satu bidang datar atau dua bidang lengkung. Ada 2 jenis lensa, yaitu lensa cekung (konveks) dan lensa cembung. Lensa cembung memiliki bagian tengah yang lebih tebal
dibanding bagian pinggirnya, lalu berkas sejajar akan dikonvergensikan pada titik fokus yang nyata sedangkan pada lensa cekung berkas sejajar yang berasal dari titik fokus maya akan dibisakan menjadi berkas yang divergen. Lensa cembung membentuk bayangan nyata dan terbalik dari objek yang jaraknya lebih besar dari pada jarak fokus lensa. Bila objek berada diantara lensa dan titik fokus utama lensa, bayangan yang terjadi bersifat maya (pada sisi lensa yang sama seperti objeknya) tegak dan diperbesar. Sedangkan lensa-lensa cekung hanya menghasilkan bayangan yang maya, tegak dan diperkecil. Berikut ini adalah gambar macam-macam lensa cembung dan cekung.
Gambar 2. Macam-macam lensa cekung Pada praktikum ini, digunakan lensa tipis berupa lensa cembung-cembung dan lensa cembung-datar. Lensa tipis mempunyai kekuatan lensa, kekuatan lensa
dengan satuan dioptri berbanding terbalik dengan jarak fokus. Semakin kecil jarak fokus maka semakin kuat lensa itu. Pada lensa cembung, focus dinyatakan positif, jarak benda (obyek) ke lensa dinyatakan positif bila obyek nyata dan jarak bayangan ke lensa dinyatakan positif jika bayangan nyata. Sedangkan pada lensa cekung focus bernilai negative, jarak benda ke lensa dinyatakan negative jika obyek maya dan jarak bayangan dinyatakan negative jika bayangan maya. Hubungan antara jarak benda ke lensa (v) dengan jarak bayangan ke lensa (b) dinyatakan dengan rumus berikut:
Dengan:
Jarak fokus lensa (f) merupakan sifat karakteristik dari lensa, disebut juga jarak api. Lensa dimisalkan tipis, dan sinar-sinar bersifat paraksial (dekat dengan sumbu utama). Dengan demikian, v dihitung positif, bila objeknya nyata, dan negatif bila objeknya maya sedangkan b dihitung positif, bila bayangannya nyata, dan negatif bila bayangannya maya serta f dihitung positif untuk lensa konvergen, dan negatif untuk lensa divergen. Perbesaran linear :
A.
Alat dan Bahan 1. Benda 2. Lensa cembung dan pemegangnya 3. Lampu yang ditutup dengan kertas buram 4. Mistar 5. Bangku optic 6. Layar untuk menangkap bayangannya
B.
Skema Percobaan
Gambar 3. Rangkaian pada percobaan rumus lensa C. Tata Laksana 1. Lampu, lensa, dan benda diletakkan pada bangku optic serta disusun seperti pada gambar 3 2. Layar atau lensa digeser ke kiri atau ke kanan untuk menentukan jarak benda dan bayangan sehingga diperoleh bayangan dari mistar yang paling focus dan jelas
3. Hasil pengukuran untuk jarak bayangan dan jarak benda yang diperoleh dicatat ke dalam laporan sementara 4. Langkah nomor 2 dan 3 diulangi kembali dengan jarak yang berbeda-beda dan dengan lensa yang berbeda
D.
Analisa Data Pada praktikum ini digunakan pengukuran jarak antara benda ke lensa dan
jarak lensa dengan layar serta jarak bayangan terhadap lensa. Pengukuran tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
dengan: f = jarak fokus lensa
c = x
x=
c=
untuk
= sehingga f = = = f
| | | |
Titik centroid
x = (.. ..) =
A.
Data
Pada percobaan I diperoleh data sebagai berikut No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jarak benda v (cm) 30 31 32 33 34 35 36 Jarak bayangan b (cm) 103 100 98 94 87 81 75 (cm) 0,0333 0,0323 0,0312 0,0303 0,0294 0,0286 0,0278 (cm) 0,0098 0,0100 0,0102 0,0106 0,0115 0,0123 0,0133
Pada percobaan II diperoleh data sebagai berikut No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Jarak benda v (cm) 30 31 32 33 34 35 36 Jarak bayangan b (cm) 61 56 53 50 48 46 44 (cm) 0,0333 0,0323 0,0312 0,0303 0,0294 0,0286 0,0278 (cm) 0,016 0,018 0,019 0,020 0,021 0,022 0,023
B.
C.
Menentukan
x x 0,05 = 4,7 x x 0,05 = 5,0 x x 0,05 = 5,2 x x 0,05 = 5,7 x x 0,05 = 6,6 x x 0,05 = 7,6 x x 0,05 = 8,9 x =
1. b = 103 cm 2. b = 100 cm 3. b = 98 cm 4. b = 94 cm 5. b = 87 cm 6. b = 81 cm 7. b = 75 cm
= 0,0154 ;
= 0,0165 ; = 0,0159 = x
= 62,893 dan = =
| | |
= 0,0159
| | |
= =
= 0,00005
1. b = 61 cm 2. b = 56 cm 3. b = 53 cm 4. b = 50 cm
5. b = 48 cm 6. b = 46 cm 7. b = 44 cm
= 0,0244 ;
= 0,0256 ; = 0,0250 = x
= 40 dan = =
|
= 0,025
| | |
=0
BAB V PEMBAHASAN
Lensa merupakan salah satu alat optic yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh satu bidang datar atau dua bidang lengkung. Dalam praktikum rumus lensa ini, praktikan bertujuan untuk mencari nilai focus lensa dan untuk dapat belajar menerapkan dan mengartikan (menginterpretasikan) grafik termasuk mengenal ralat rambang dan ralat sistematik. Dalam praktikum ini digunakan metode titik centroid yang mempermudah pemahaman dan pembacaan data. Metode titik centroid adalah metode yang dipergunakan untuk menentukan titik keseimbangan dari grafik. Dalam praktikum ini titik centroid berada di tengah-tengah garis yang dilewati oleh dua garis yang terbentuk dari ralat . Dari metode titik centroid ini dihasilkan grafik yang dapat
mempermudah kita untuk mendapatkan nilai c. Dari gambar grafik yang diperoleh, didapat nilai c untuk percobaan pertama sebagai berikut = 0,0154 ; = 0,0165 ; = 0,0159. Sedangkan dalam percobaan kedua diperoleh nilai c sebagai berikut = 0,0244 ; = 0,0256 ; = 0,0250. Nilai yang diperoleh
dari grafik dan perhitungan sudah sama. Dari gambar grafik yang diperoleh, didapat titik koordinat titik centroid di koordinat (0,0296 ; 0,0114) untuk percobaan pertama dan (0,0299 ; 0,0205) untuk percobaan kedua. Pada percobaan pertama, titik centroid tidak tepat berada diantara dua garis yang terbentuk dari ralat . Hal ini mungkin terjadi karena praktikan kurang teliti dalam membaca
jarak bayangan dan jarak benda terhadap lensa dikarenakan ruangan praktikum yang gelap. Selain itu bisa juga karena alat ukur yang digunakan praktikan ketelitiannya kurang memadai untuk dapat dengan tepat menggambar titik centroid. Pada percobaan kedua, titik centroid berada tepat di antara dua garis yang terbentuk dari ralat . Dalam praktikum penentuan titik centroid ini,
praktikan sudah mencapai tujuannya untuk dapat menerapkan dan mengartikan grafik termasuk mengenal ralat rambang dan ralat sistematik.
Dari praktikum ini diperoleh hasil bahwa semakin besar jarak benda terhadap lensa (v) maka semakin kecil jarak bayangan terhadap lensa (b). Hal tersebut dapat dilihat dari hasil grafik yang diperoleh. Dari perhitungan yang diperoleh untuk menentukan titik focus lensa, diperoleh hasil sebagai berikut. 1. Untuk percobaan pertama diperoleh nilai dari titik focus lensa adalah f = ( 62,893 0,198) cm (62,9 0,2) x m
2. Untuk percobaan kedua diperoleh nilai dari titik focus lensa adalah f = ( 40 0) cm = (40 0)x m
Dari hasil perhitungan titik focus yang diperoleh pada percobaan pertama dan kedua sudah sesuai dengan referensi yaitu bahwa titik focus lensa berbanding terbalik dengan nilai . Jarak focus lensa juga berbanding lurus dengan jarak objek ke lensa dan jarak bayangan ke lensa Berdasarkan hasil pengamatan terhadap lensa cembung diperoleh bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Pada lensa cembung, sinar-sinar datang yang sejajar sumbu utama dibiaskan menuju satu titik pada sumbu utama yang disebut titik focus. Karena sinar yang datang selalu dibiaskan menuju satu titik fokus, maka lensa cembung disebut juga dengan lensa konvergen atau lensa yang bersifat mengumpulkan.
BAB VI KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Lensa cembung memiliki sifat konvergen, yaitu mengumpulkan cahaya 2. Jarak focus lensa berbanding lurus dengan jarak objek ke lensa dan jarak bayangan ke lensa dan titik focus lensa berbanding terbalik dengan nilai . 3. Lensa cembung membentuk bayangan terbalik dan nyata 4. Nilai yang diperoleh adalah sebagai berikut: a. Percobaan pertama b. Percobaan kedua = 0,0154 ; = 0,0244 ; = 0,0165 ; = 0,0159. = 0,0256 ; = 0,0250.
5. Nilai titik focus pada lensa yang diperoleh adalah sebagai berikut: a. Percobaan pertama f b. Percobaan kedua f = ( 62,893 = ( 40 0,198)cm (62,9 0,2)x m m
0) cm = (40
0)x
6. Semakin besar jarak benda terhadap lensa (v) maka semakin kecil jarak bayangan terhadap lensa (b)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Lensa. http://blogfisikaku.wordpress.com/category/fisikauniversitas/page/2/ (diakses pada tanggal 5 Desember 2012 pukul 10.59 WIB) Anonim. 2010. Lensa adalah Benda atau Material. http://mydiaryzone.blogspot.com/2010/04/lensa-adalah-benda-atau-material. html#ixzz2CYFIHvDp (diakses pada tanggal 5 Desember 2012 pukul 11.09 WIB) Kuswanto. 2011. Optika Geometri. http://fskngtng.blogspot.com/2011/01/optikageometri.html (diakses pada tanggal 2 Desember 2012 pukul 19.20 WIB) Tipler. 1988. Fisika untuk Sains dan Teknik jilid I. Jakarta: Erlangga
LEMBAR PENGESAHAN Demikian laporan praktikum yang berjudul Rumus Lensa ini saya buat guna memenuhi tugas praktikum fisika dasar.
(Halim Hamadi)
(Hesti Vera)
LAMPIRAN