Pengolahan Kesukaan ternak Komposisi asam amino Derajat Kontaminasi Lama penyimpanan
Makanan Kasar
Pakan Suplemen
Bahan pakan yang dibutuhkan sedikit, untuk memperkaya Merupakan sumber mikro nutrient (mineral dan vitamin) atau asam amino sintesis Diberikan dalam bentuk Premix
Pakan Pelengkap
Bahan secara alamai bukan merupakan pakan (antibiotik, probiotik, hormon, enzim, anti jamur dll)
Jagung, gandum, sorgum, gaplek, padi, dedak, pollard Bunga matahari, pea, koro dll Bungkil:
Kacang-kacangan
Limbah Agroindustri
Kedelai, kacang, sawit, kelapa, rapeseed, wijen MBM, whey, tepung ikan, tepung darah, tepung tulang, tepung bulu CPO, minyak kelapa, minyak ikan
Hasil hewani:
Minyak:
Asam-asam Amino
L-Lysin, DL-Methionin, tryptophan, treonine, dll Leimstone, DCP, MCP, garam, mineral mix Vitamin mix Trace mineral mix Probiotik, prebiotik Pengawet: antioxidan, anti jamur Obat-obatan/growth promotor: coccidiostat, antibiotik Pellet binder, free flowing agent, warna, enzyme
Sumber mineral
Additive
Jagung Kuning
Kadar air 12-14% TDN 80-82%; PK 7-8% Serat kasar rendah Penggunaan tidak dibatasi Sebagian diimpor dari USA Kualitas jagung lokal sangat bervariasi Perlu diperhatikan penanganan pascapanen dan penyimpanannya Sumber energi utama bagi unggas (sekitar 50%)
Dedak Padi
Limbah penggilingan padi Kadar air 10-14% Kualitas bervariasi PK 12-14%; TDN 68% EM 2700-2900 kkal/kg Penggunaan di unggas sampai 10-20%, ruminansia 40% Masalah: SK tinggi, mudah tengik, asam pitat tinggi dan sering dicampur sekam atau kapur, dapat dicek dengan fluroglucinol.
Wheat Pollard
Limbah penggilingan gandum Kualitas bervariasi KA 10-12% EM 2100-2200 kkal/kg PK 14% Kendala SK 13% Umumnya digunakan untuk ruminansia Sedikit digunakan dalam ransum unggas
Onggok
Limbah pabrik tapioka Sumber energi murah TDN 78.9% Protein rendah 1.8 2% Mengandung HCN (tapi lebih rendah dari ubi kayu) Penggunaan 5% dalam ransum unggas Penggunaan 40 dalam ransum ruminansia Pengunaan 25-30% dalam ransum babi
Molases (Tetes)
Limbah penggilingan tebu Palatabilitas cukup tinggi, baik untuk ruminansia maupun unggas. Kandungan karbohidratnya tinggi (48-60% dalam bentuk gula). Mempunyai kandungan mineral yang cukup baik. Pada ternak ruminansia merupakan bahan penting untuk pembuatan mineral blok. Penggunaannya pada unggas 5-6% dan ruminansia 15%.
Produk utama industri sawit Sumber energi Kadar air 1-2% EM 7800-8000 kkal/kg Pada unggas penggunaan sampai 5% Sumber betakaroten Sumber pewarna pakan Meningkatkan palatabilitas ransum
Bungkil Kedelai
Merupakan limbah pengolahan minyak kedelai Kadar air 10-11% PK 49-52% EM 2800-2900 kkal/kg Sumber protein utama pada unggas Asam amino cukup lengkap Kendala: tripsin inhibitor Diimport dari USA, Brazil dan India
Tepung Ikan
Kadar air 10-11% PK 45-65% EM 3300-3400 kkal/kg Penggunaan dalam ransum unggas 10% Jika terlalu tinggi menyebabkan anyir/bau Umumnya diimpor dari Peru dan India Kualitas produk lokal bervariasi, kadar garam tinggi
Merupakan limbah rumah pemotongan hewan Kadar air 10-11% PK 49-50% EM 2300-2400 kkal/kg Sumber energi dan juga mineral Penggunaan dalam ransum ruminansia dilarang Perlu pengecekan terhadap mikroorganisme
Limbah pengolahan minyak jagung Kadar air 9-10% PK 65% EM 3900-4000 kkal/kg Penggunaan pada pakan unggas sampai 8% Import USA Memberikan warna kuning
10
Limbah industri sawit Komposisi nutrisi bervariasi tergantung cara pengolahan EM 1600 kkal/kg TDN 78% PK13-17% Kandungan lemak dan serat bervariasi. Defisiensi Methionine Mengandung antinutrisi -mannan. Penggunaan untuk unggas max. 5%.
Limbah pengolahan minyak kacang tanah KA 9-10% PK 48% EM 2300-2400 kkal/kg Penggunaan pada pakan unggas 8% Bersifat pencahar
11
Tepung Darah
Berasal dari darah ternak yang bersih dan segar. Berwarna coklat kehitaman. Untuk pembuatan 1 kg diperlukan 5 kg darah segar. Kandungan PK sekitar 85% dengan kadar air 10%. Palatabilitas rendah Pemberian pada ternak monogastrik terbatas. Tidak lazim digunakan untuk ransum komersial unggas.
Tepung Bulu
Dibuat dari bulu yang segar dan bersih Rasio bulu: 4-6% bobot tubuh. Berpotensi sebagai sumber protein PK sangat tinggi: 80-90% Defesiensi Met, Lys, His dan Tryp Mengandung keratin, menyebabkan kecernaan dan utilisasinya rendah.
12
Tepung Bekicot
Tepung bekicot merupakan bahan pakan inkonvensional, sumber protein hewani yang dapat menggantikan tepung ikan dalam ransum babi, bebek dan ayam. Mengandung protein 60-70%%, ME 3400 kkal/kg, SK 0.08%, Ca 2%, P 8%, Lysine 0.6% Penggunaan tepung bekicot dalam ransum tidak lebih dari 10% (mentah) dan 15% (rebus)
Keong Mas
Sebagai sumber protein. Komposisi kimianya BK 92.49%, Abu 9.03%, PK 30.68%, Lemak 3.2%, SK 2.45%, Beta-N 24.32%, Ca 7.5% dan P 0.97%. Kendala penggunaan keong mas adanya racun pada lendirnya, tetapi tidak terlalu berbahaya untuk ternak. Metode pengolahan yang baik akan menghilangkan racun tersebut. Penggunaannya pada ransum maksimal 15% (rebus). Rumah atau cangkangnya bisa digunakan sebagai sumber mineral, terutama Ca.
13
Komposisi kimia (%BK) adalah: BK 92.63%, Abu 8.76%, PK 56.44%, Lemak 7.84%, SK 1.58%, Beta-N 17.98%, Ca 0.48% dan P 0.87%. Kandungan AA lysin dan metioninnya lebih tinggi dibandingkan dengan protein biji-bijian. Sebagai substitusi tepung ikan dan bungkil kedele Tepung cacing tanah sebaiknya digunakan sebesar 10% dalam ransum
Jagung Bungki Kedelai Bekatul DedakHalus Gaplek Polard CGM Bungkil Inti Sawit Bungki Biji Kapuk Tepung Bulu MBM Tepung Ikan Molases CPO Kapur Garam AA sintetis
Tidak ada batasan Tidak ada batasan 20 10-25 10 10 5-9 3-5 2-3 2 5-7 5-7 1-2 4 0-5 0.5 0. 3
14
Biji-bijian 40-75 % By-products 10-30 % Bungkil sumber protein 10-30 % Ternak (0-8%) Tumbuhan (10-30) Lemak/Minyak 0-5% Garam 0.1 0.3% DCP 0 1.5% Kapur 0.1 8% Vitamin/Trace 0.01 0.5%
Terima Kasih
15