Mengetahui dan mampu membuat formulasi eliksir paracetamol yang baik serta teknik pembuatannya 2. Mengetahui cara penentuan konstanta dielektrik suatu pelarut campur eliksir 3. Mengetahui dan mampu melakukan e aluasi sediaan eliksir C. Dasar teori Eliksir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap! mengandung selain obat "uga ada #at tambahan seperti gula dan atau #at pemanis lainnya! #a $arna! #at pe$angi dan #at penaga$et digunakan sebagai obat dalam ! sebagai mpelarut utama digunakan etanol %&' '''!1()(*. Eliksir bukan obat yang dugunakan sebagai pemba$a tetapi eliksir obat untuk efek terapi dari senya$a obat yang dikandungnya. +ibandingkan dengan sirup! eliksir biasanya kurang manis dan kurang kental karena mengandung kadar gula yang rendah dan akibatnya kurang efektif dibanding sirup dalam menutupi rasa senya$a obat. ,alaupun demikian! karena sifat hidroalkohol eliksir lebih mampu mempertahankan komponen-komponen larutan yang larut dalam air dan yang larut dalam alkohol daripada sirup. .uga karena stabilitasnya yang khusus dan kemudahan dalam pembuatannya! dari sudut pembuatannya eliksir lebih disukai daripada sirup %/nsel! 1(0(*. Paracetamol sebagai #at aktif memiliki indikasi nyeri ringan! sedang serta demam %'+1'!2000*. 2elain itu paracetamol "uga mempunyai akti itas analgesik dan antipiretik tetapi hanya sedikit antiinflamasi "uga bersifat sangat hepatotoksik "ika o erdosis %'23 farmakoterapi!2000*. Eliksir paracetamol mengandung asetaminopen! 405(132 tidak kurang dari (67 dan tidak lebih dari 106!0 7 dari "umlah yang tertera pada etiket %&' '''!1()(*. D. Preformulasi a. Paracetamol Pemerian 1ama lain 1ama kimia 2truktur kimia : 5ablur atau serbuk hablur putih 8tidak berbau dan rasa pahit : /cetominophen : 1-asetil-9-aminofeno :
: 405(132 : 161!< : larut dalam )0 bagian air! dalam ) bagian etanol %(67* P! dalam 13 bagian aseton P! dalam 90 bagian gliserol P dan dalam ( bagian propilen glikol 8 larut dalam larutan alkali hidroksida
P5 larutan dan P5 stabilitas : data tidak dapat ditemukan >itik leleh 2tabilitas : 1<0o4 dan 1)0o4 : stabil dalam larutan air! stabilitas maksimal ter"adi pada P5 sekitar< 8 tidak stabil pada P5 asam/basa. 'nkompatibilitas : data tidak dapat ditemukan ,adah dan penyimpanan : dalam $adah tertutup rapat! terlindung dari cahay. 2ifat penting untuk formulasi : pada suhu ?90o4 ! lebih mudah terurai dengan adanya cahaya! udara dari luar dan adanya cahaya "auh dan rentanh =oofisien partisi #at aktif b. @liserin Pemerian : 5igroskopis "elas! tidak ber$arna! tidak berbau! kental! cairan! tetapi memiliki rasa manis kira-kira 0!< kali semanis sukrosa. 1ama lain 1ama kimia : 4roderol8 =emstrene8 3ptim : Propane-1!2!3-triol :P5 optimum akan menyebabkan #at terdegradasi karena ter"adi hidoksil.
2truktur kimia :
: 435003 : (2!0( : kelarutan gliserin dalam aseton cukup larut! dalam ben#ena
dan koloroform praktis tidak larut! dalam etanol %(67* alrut! dalam metanol larut! dalam minyak praktis tidak larut dan dalam air larut. P5 larutan dan stabilitas >itik didih : 2(0o4 :-
2tabilitas : gliserin bersifat hidroskopis ! gliserin murni tidak rentan terhadap oksidai oleh suasana diba$ah penyimpanan biasa tetapi terurai pada pemanasan . 4ampuran dari gliserin dengan etanol (67 dan propilen glikol secara kimia$i stabil. @liserin dapat mengkristal bila disimpan pada suhu rendah sedangkan kristal tidak melelh pada suhu 200o4.
=elarutan
%(67* P! dalam 13 bagian aseton P! dalam 90 bagian gliserol P dan dalam ( bagian propilenglikol P8 larut dalam larutan alkali hidroksida. 'nkompatibilitas : +apat meledak "ika dicampur dengan #at pengoksidasi
kuat seperti trioksida kromium! kalium permanganat. ,adah dan penyimpanan : 5arus disimpan dalam $adah kedap udara! dalam dingin! dan kering. =oefisien partisi #at aktif : -
c. Propilen @likol
: .elas! tidak ber$arna! kental! praktis tidak berbau! cair dengan rasa : 1!2-Propanediol
:umus molekul: 435002 ;obot molekul : )<!0( =elarutan : Aarut dengan aseton! kloroform! etanol %(67*! gliserin! dan air8 larut pada 1 dalam < bagian eter8 tidak larut dengan minyak mineral ringan! larut dalam minyak esensial. p5 larutan : p5 stabilitas : >itik didih : 1000B 4 >itik lebur : 6(0B 4 2tabilitas : Pada suhu rendah stabil! pada suhu tinggi atau di tempat terbuka cenderung untuk mengoksidasi. 'nkompatibilitas: >idak sesuai dengan reagen pengoksidasi seperti sebagai kalium permanganat. ,adah dan penyimpanan: 5arus disimpan dalam container tertutup! terlindung dari cahaya! di tempat yang se"uk dan kering. 2ifat khusus yang penting untuk formulasi: =oefisien partisi #at aktif: -
d. 1a ;en#oat Pemerian : @ranul atau serbuk hablur! putih! tidak berbau atau praktis tidak berbau! stabil di udara. 1ama lain : 1atrii ;en#oas
:umus kimia : 4)561a32 ;obot molekul: 199!11 =elarutan : 1 bagian pada )6 bagian etanol (67! 1 bagian dalam 60 bagian etanol (07! 1 bagian dalam 1!0 bagian air! 1 bagian dalam 1!9 bagian air panas. p5 larutan/p5 stabilitas: p5 0 %pada suhu 26B4*! tidak aktif diba$ah p5 6. >itik didih : >itik leleh : 2tabilitas : Aarutan dapat disterilkan dengan autoklaf dan filtrasi 'nkompatibilitas: 'nkompatibel dengan bahan-bahan kuartener! garam besi! garam kalsium! logam berat! akti itas menurun karena interaksi dengan kaolin atau surfaktan non ionik. ,adah dan penyimpanan: ,adah tertutup baik! pada tempat se"uk dan kering. 2ifat khusus yang penting untuk formulasi: +apat mengiritasi lambung =oefisien partisi #at aktif: Minyak sayur: /ir C 3-< e. 2orbitol Pemerian : 2erbuk! granul atau lempengan8 higroskopis8 $arna putih8 rasa manis. 1ama lain : 2orbogem! meritol! sorbitol %;P dan D2P* 1ama kimia : +-glusitol 2truktur kimia :
:umus kimia : 4<5193< ;erat molekul : 102!1) =elarutan : Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter! larut dalam etanol! sedikit larut dalam methanol! mudah larut dalam air. p5 larutan/p5 stabilitas: p5 9!6-)!0 untuk 107 larutan %$/ * >itik didih/titik leleh: ;entuk anhidrat 110B-112B4! @amma polymorph ()!)B4! bentuk metastabel (3B4. 2tabilitas : :elatif inert dan kompatibel dengan banyak eksipien. 2tabil di udara pada kondisi dingin! cairan asam dan basa. >idak terdekomposisi oleh suhu atau air! tidak terbakar! tidak korosif! dan tidak olatile. 'nkompatibilitas: Membentuk kelat larut air dengan banyak ion logam di alent dan dalam kondisi asam dan basa kuat! bereaksi dengan oksida besi men"adi tidak ber$arna. ,adah dan penyimpanan: ,adah kedap udara! di tempat se"uk. 2ifat khusus yang penting untuk formulasi: =oefisien partisi #at aktif: -
f. Etanol Pemerian : =urang ber$arna! "ernih! mudah menguap! cairan mudah terbakar! higroskopik. 1ama lain : /lcohol %D2P*! ethyl alcohol! ethyl hydroEide 1ama kimia : Ethanol
2truktur kimia :
;obot molekul : 9<!0) =elarutan : Aarut dengan air dan dengan methylene klorida p5 larutan : p5 stabilitas : >itik didih : )0B4 2tabilitas : Aarutan etanol dapat disterilkan dengan autocla atau filtrasi. 'nkompatibilitas: ;ereaksi dengan oksidator pada kondisi asam! inkompatibel dengan $adah alumunium dan bereaksi dengan beberapa obat. ,adah dan penyimpanan: ,adah kedap udara! di tempat se"uk. 2ifat khusus yang penting untuk formulasi: =oefisien partisi #at aktif: g. /ir / Purified ,ater
Pemerian : 4airan "ernih! tidak ber$arna! tidak berbau dan tidak berasa. 1ama lain : /Fua! hydrogen oEide 1ama kimia : ,ater :umus molekul: 523 ;erat molekul : 10!02
2truktur kimia :
=elarutan : p5 larutan/p5 stabilitas: >itik didih : 100B4 >itik lebur : 0B4 2tabilitas : 2ecara kimia purified $ater stabil pada semua fase %es! cairan! dan uap* 'nkompatibilitas: /ir dapat bereaksi dengan obat dan eksipien lain yang mudah terhidrolisis! pada suhu tertentu dan peningkatan suhu. /ir dapat bereaksi dengan logam alkali dan bereaksi cepat dengan logam alkali dan oksidanya! seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. /ir "uga bereaksi dengan garam anhidrat men"adi bentuk hidrat berbagai komposisi dan dengan bahan organic tertentu dan kalsium karbida. ,adah dan penyimpanan: ,adah tertutup rapat 2ifat =husus yang penting untuk formulasi: =oefisien partisi #at aktif: -
C. Formula 1. Formula Utama Paracetamol @liserin Propilenglikol 1a ;en#oat 2orbitol Etanol /ir Perasa :aspberry Pe$arnamerah 2. Formula Alternatif Paracetamol Mannitol Propilenglikol 1a ;en#oat 2orbitol Etanol /ir Perasa/sam2itrat Pe$arna &+G4 3range %120mg/6mA* %207* %267* %0!37* %167* %107* %307* F.s F.s %120mg / 6mA* %207* %267* %0!37* %167* %107* %307* F.s F.s
3. Alasan Pemilihan Formula a. =omposisi atau "umlah pelarut campur dibuat berbed aantara formula pertama dan formula kedua agar kadar alcohol lebih bias diminimalisir! tetapi olume masing-masing belum dapat diketahui. =arena =d paracetamol baru dapat diketahui setelah di titrasi pada saat percobaan. b. +igunakan pelarut campuran untuk meningkatkan kelarutan dari paracetamol. Pelarut campur yang digunakan adalah alcohol atauetanol! air! serta propilen glikol. @liserin selain sebagai pemanis dapat digunakan untuk meningkatkan kelarutan dan iskositas sehingga stabilitas obat ter"aga. c. Hat tambahan yang tambahan yang digunakanadalah 1a ben#oate dan #at pe$arna dan penambah rasa.
d. Pada formula utama digunakan gliserin sebagai pemanis tunggal! sedangkan sorbitol digunakansebagai cap-locking yang mencegah pembentukan =ristal atau karamelisasi dari gliserin pada tutup botol. 2elain itu "uga ditambahkan perasa agar lebih enak dan rasa pahit dari bahan aktif %paracetamol* tertutupi. e. Pada formula alternati e gliserindapatdigantikandenganmanitol yang berfungsi sebagai pemanis. D. pesifikasi ediaan Jadi .umah sediaan yang dibuat lima botol untuk u"i sediaan akhir sebagai berikut : a. E aluasi organoleptik! yaitu $arna! bau !dan rasa. b. Penetapan p5! spesifikasi 6!6-)!0 c. E aluasi ke"ernihan d. D"i pertumbuhan organisme e. /danya =ristal %pada tutup botol/sediaan* f. Iolume perpindahan <0-<1 mA/botol Iolume setiap botol : <0 mA dilebihkan 27 >otal olume tiapbotol <1!2 mA
!. Perhitun"an #e$utuhan Bahan a. Perhitungan =d Paracetamol =d paracetamol C %f etanol E =d etanol* J %f air E =d air* J %f propilen E =d propilen* J %f gliserin E =d gliserin* J %f sorbitol E =d sorbitol* b. Paracetamol 120mg/6mA Dntuk 1 botol %<0mA* +ilebihkan 27 Dntuk 6 botol c. 1a ;en#oat +alam 6 mA C E 6 mA C 0!016 gram C E 120 mg C 1990mg
E 6 mA C 1 mA
E 1 mA C 12 mA
E 6 mA C 0! 6 mA
E 0! 6 mA C < mA
E 6 mA C 0! )6 mA
E 0! )6 mA C ( mA
C %( mA E 27* J ( mA C (! 10 mA C (! 10 mA E 6 C 96! ( mA
E 6 mA C 1! 26 mA
E 1! 26 mA C 16 mA
E 6 mA C 1! 6 mA
+alam 1 botol %<0 mA* +ilebihkan 27 Dntuk 6 botol 1ama;ahan Paracetamol @liserin 1a ;en#oat Etanol 2orbitol
E 1! 6 mA C 10 mA
C %10 mA E 2 7* J 10 mA C 10! 3< mA C 10! 3< mA E 6 C (1! 0 mA .umlah/=emasan .umlah >otal &ungsi )399 mg <1! 2 mA 0! (10 gram 30! < mA 96! ( mA 2ebagai #at aktif untuk analgesic dan antipiretik Pemanis!polyol co-sol ent %meningkatkan kelarutan* 2ebagai Penga$et %karena alkoholnya?127* 2ebagai co-sol ent agar semua bahan larut 2ebagai co-sol ent dan caplocking agar tidak ter"adi kristalisasi pada tutup botol 2ebagai polyol co-sol ent untuk meningkatkan kelarutan 2ebagai pelarut Dntuk menambah rasa! agar menutupi rasa pahit #at aktif Dntuk member $arna dan menyesuaikan dengan perasanya
Prosedur kerja
F. Alat dan #emasan %an" diperlukan Peralatan yang diguanakan dalam praktikum ini! antaralain : /lat @elas =imia 1 Aiter @elas =imia 600 mA @elas =imia 260 mA @elas =imia 60 mA ;atang pengaduk =erta ssaring >ermometer 4orong @elas Dkur 260 mA @elas Dkur 100 mA @elas Dkur 60 mA @elas Dkur 10 mA >imbangan /nalitik ;urettitrasi Erlenmeyer .umlah 1 buah 1 buah 2 buah 2 buah 2 buah F.s 1 buah 2 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah
Data Pen"amatan !liksir Parasetamol 1o. Perlakuan 1. +isiapkan alat dan bahan 2. +igerus paracetamol tablet 600mg sebanyak 19!6 tablet dengan stamper dan mortir Pengamatan/5asil /lat dan bahan telah siap Paracetamol berbentuk serbuk putih dan adanya campuran eksipien pengisi pada 19!6 tablet paracetamol sehingga! berat penimbangan dilebihkan se"umlah 0!6( gram eksipien dalam 19!6 tablet 3. +itimbang paracetamol dengan ca$an sebanyak )!(9 gram menggunakan 9. 6. timbangan analitik +ikalibrasi 6 buah botol <1!2 ml dengan gelas ukur +ikalibrasi beaker glass dengan gelas ukur sebanyak 3 buah! dikalibrasi 30!< ml untuk etanol! <1!2 ml untuk gliserin! dan 96!( ml untuk <. sorbitol +iukur etanol pada beaker glass yang telah dikalibrasi 30!< ml dan segera ditutup ). dengan aluminium foil +iukur gliserin pada beaker glass yang telah dikalibrasi 0. <1!2 ml +iukur sorbitol pada beaker glass yang telah dikalibrasi (. 96!( ml +ihitung olume air dan =d pelarut campur +itimbang 1atrium ;en#oat dengan kertas perkamen sebanyak 0!(10 gram Iolume airC 102!2 ml 2orbitol dalam beaker glass sebanyak 96!( ml @liserin dalam beaker glass sebanyak <1!2 ml Etanol dalam beaker glass sebanyak 30!< ml dan tertutup aluminium foil paracetamol. ;erat ca$anC 6(!(9) gram ;erat ca$anJparacetamolC <)!0006 gram ;erat paracetamolC <)!0006-6(!(9) C )!(916 gram ;otol telah dikalibrasi dan tertandai <1!2 ml ;eaker glass telah terkalibrasi sebanyak 3 buah! tertandai 30!< ml untuk etanol! <1!2 ml untuk gliserin! dan 96!( ml untuk sorbitol
propilen glikol dan persamaan Iolume propilen glikolC <<!<6 ml 10. ;erat kertas perkamenC 0!3926 ;erat kertas perkamenJ1atrium ;en#oatC 1!2<0< ;erat 1atrium ;en#oatC 1!2<0<-0!3926 C 0!(101 gram
11. 12.
+ilarutkan paracetamol dalam Paracetamol tidak larut sempurna dalam etanol etanol sambil diaduk +isaring larutan tersebut dengan kertas saring dan corong +itambah gliserin sedikit demi sedikit sambil diaduk +itambah sorbitol sedikit demi sedikit sambil diaduk +itambah propilen glikol sedikit demi sedikit sambil diaduk +ilarutkan 1atrium ;en#oat dalam 10 ml air bebas 432 +imasukkan larutan 1atrium ;en#oat sedikit demi sedikit sambil diaduk +itambahkan perasa :aspberry 1( tetes dengan pipet tetes +itambahkan pe$arna merah &+K4 red dengan pipet tetes sebanyak 6 tetes +isaring sediaan dengan kertas saring dan corong secara dekantasi dengan batang pengaduk dimasukkan ke dalam botol Pengu"ian secara organoleptik pada sediaan eliksir paracetamol Aarutan men"adi "ernih ada endapan eksipien yang bercampur di dalam tablet paracetamol @liserin terlarut dalam larutan 2orbitol terlarut dalam larutan Propilen glikol terlarut dalam larutan
1<. 1).
10.
2ediaan eliksir men"adi ber$arna merah muda dan beraroma :aspberry ,arna sediaan men"adi lebih merah
1(.
20.
21.
:asa : agak pahit ,arna : pink tua ;au atau aroma : raspberry p5 sediaanC )!332
22.
+ituang sediaan eliksir ke dalam beaker glass secukupnya untuk pengu"ian p5 menggunakan 2chot 'nstrumen
23.
;erat pikno kosongC23!0012 gram ;arat piknoJairC 9)!(((9 gram ;erat piknoJeliEirC 60!)92( gram ;erat "enis sediaanC
C 29. 26. +iu"i suhu sediaan dengan termometer +iu"i olume terpindahkan
C 1!11gram/ml
Perhitun"an !liksir Parasetamol ;ahan Etanol @liserin 2orbitol Propilen glikol /ir =d 26 9< 32!1 <2 00 f 0!1 0!2 0!16 G 0!66-E Iolume 27 30!< ml <1!2 ml 96!( ml <<!06 ml 102!2 ml
L=d ParasetamolC 63!1< L=a ParasetamolC =d Pelarut 4ampur 63!1< C %fair E =dair *J%fetanol E =detanol *J%fpropilen glikol E =dpropilen glikol *J %fgliserin E =dgliserin *J%fsorbitol E =dsorbitol * 63!1< C %%0!66-E*00*J%0!1.26*J%E.9<*J%0!2.9<*J%0!16.32!1* 63!1< C %99-00E*J2!6J9<EJ(!2J9!016 63!1< C <0!616-39E 39E 39E G C <0!616-63!1< C )!366 C 0!21<
&raksi air C 0!66-0!21< C 0!339 L.adi! olume propilen glikol C 0!21<E<1!2ml C13!21(2 ml Iolume untuk 6 botol C 13!21(2mlE6C <<!06 ml LIolume air C 0!339E<1!2 mlC 20!9900 ml Iolume untuk 6 botol C 20!9900 mlE6C 102!2 ml 1 ar LD"i berat "enis ;erat pikno kosongC23!0012 gram ;arat piknoJairC 9)!(((9 gram ;erat piknoJeliEirC 60!)92( gram ;erat "enis sediaanC
C 1!11gram/ml
Analisa Prosedur Pada percobaan formulasi pembuatan Eliksir paracetamol! langkah pertama yaitu perlu dilakukan perhitungan =d dari paracetamol dengan cara titrasi! tapi pada saat praktikum ada beberapa kendala yaitu bahan aktif paracetamol yang tidak mencukupi sehingga titrasi paracetamol tidak dilakukan. Pada penetapan =d paracetamol menggunakan =d teoritis yaitu sebesar 63!1<. =emudian! dilakukan penimbangan bahan aktif paracetamol se"umlah )!36 gram untuk 6 botol eliksir paracetamol! tetapi adanya kekurangan bahan aktif paracetamol serbuk! sehingga saat praktikum digunakan bentuk tablet paracetamol yang tiap tablet menggandung 600 mg paracetamol. >ablet paracetamol 600 mg yang digunakan disesuaikan
dengan kebutuhan untuk 6 botol eliksir paracetamol <0 ml! dengan mempertimbangkan adanya eksipien pada tiap tabletnya sehingga! diambil 19!6 tablet paracetamol dan digerus di mortar kemudian! di timbang dengan neraca analitik sebanyak )!(9 gram dengan kelebihan penimbangan sebesar 0!6( gram yang diasumsikan sebagai massa eksipien dalam 19!6 tablet paracetamol. Pemilihan alternatif tablet paracetamol sebagai pengganti bahan aktif serbuk paracetamol dikarenakan pemikiran bah$a paracetamol akan terlarut dalam etanol sehingga! setelah dilarutkan dalam etanol maka! dilakukan penyaringan maka! kelebihan eksipien yang terkandung akan terpisah dengan paracetamol yang terlarut dalam etanol. >ahapan proses selan"utnya yaitu melakukan kalibrasi 6 buah botol dengan olume masing-masing botol se"umlah <1!2 ml. olume botol yang dikalibrasi dilebihkan 27 dari olume sebenarnya <0 ml! hal ini dilakukan sebagai antisipasi "ika pada pengukuran bahan ada olume yang kurang presisi dan kemungkinan olume yang tertinggal di beaker glass. 2etelah $adah botol dikalibrasi dilan"utkan dengan mengkalibrasi 3 buah beaker glass yang digunakan untuk mengukur etanol 30!< ml! gliserin <1!2 ml dan sorbitol 96!( ml. penentuan olume gliserin! sorbitol dan etanol berdasarkan ketentuan tiap kemasan dimana olume etanol tidak boleh lebih dari 107! olume gliserin untuk sediaan oral tidak boleh lebih dari 207 dan olume sorbitol untuk sediaan oral antara konsentrasi 16 M 30 7. 2ehingga! olume etanol tiap <0 ml ditetapkan sebesar 107! sebesar 167. 2elan"utnya! dilakukan perhitungan olume air dan propilen glikol dengan persamaan =d pelarut campur dan =d paracetamol secara teoritis ditetapkan sebesar 63!1<. ;erdasarkan hasil perhitungan dengan rumus % perhitungan sbb: =d ParasetamolC =d Pelarut 4ampur 63!1< C %fair E =dair *J%fetanol E =detanol *J%fpropilen glikol E =dpropilen glikol *J %fgliserin E =dgliserin *J%fsorbitol E =dsorbitol * 63!1< C %%0!66-E*00*J%0!1.26*J%E.9<*J%0!2.9<*J%0!16.32!1* 63!1< C %99-00E*J2!6J9<EJ(!2J9!016 63!1< C <0!616-39E 39E 39E G C <0!616-63!1< C )!366 C 0!21< =d ParasetamolC =d Pelarut 4ampur * didapatkan olume gliserin sebesar 207 dan olume sorbitol
L.adi! olume propilen glikol C 0!21<E<1!2ml C13!21(2 ml Iolume untuk 6 botol C 13!21(2mlE6C <<!06 ml LIolume air C 0!339E<1!2 mlC 20!9900 ml Iolume untuk 6 botol C 20!9900 mlE6C 102!2 ml Maka! olume propilen glikol yang diambil dengan beaker glass untuk olume yang setara dengan 6 botol N <0 ml sebesar <<.06 ml dan olume air sebesar 102!2 ml. kemudian dilakukan penimbangan 1atrium ben#oat sebagai penga$et! dimana "umlah 1a-;en#oat 0!3 7 tiap <0 ml! sehingga untuk 6 botol N <0 ml! penimbangan 1a-ben#oat sebesar 0!(10 gram. 2etelah semua bahan telah disiapkan maka langkah selan"utnya menentukan metode yang digunakan untuk formulasi pembuatan eliksir paracetamol. +ikarenakan #at aktif paracetamol yang digunakan dalam bentuk tablet dan dimungkinkan adanya eksipien maka! metode yang digunakan yaitu cara ke 2 dengan melarutkan terlebih dahulu paracetamol dengan etanol. 4ara ini dipilih karena harus dilakukan proses penyaringan terlebih dahulu untuk paracetamol yang terlarut dalam etanol sehingga didapatkan #at aktif paracetamol yang bebas dari eksipien. 2etelah dilakukan proses penyaringan paracetamol yang terlarut dalam etanol maka! diamati adanya eksipien atau #at yang tidak larut dan tersaring di kertas saring. =emudian dalam larutan paracetamol ditambahkan sedikit demi sedikit gliserin sambil diaduk hal agar gliserin bisa larut dalam larutan paracetamol! fungsi penambahan gliserin yaitu sebagai pelarut campur dan pemanis. selan"utnya sorbitol dituang sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai sorbitollarut! fungsi sorbitol yaitu untuk pemanis! pelarut campur dan pencegah O cap-lockingP akibat mengkristalnya glukosa yang ada di sorbitol dan gliserin. =emudian propilen glikol ditambah sedikit demi sedikit sambil diaduk dan larut! fungsi propilen glikol yaitu sebagai pelarut campur. &ungsi penambahan pelarut campur yaitu untuk mengurangi penggunaan etanol yang berlebihan dimana! "ika kadar etanol yang berlebihan akan meningkatkan resiko hepatotoksik atau kerusakan hati. >ahap selan"utnya yaitu dengan menambahkan penga$et 1a-ben#oat yang sebelumnya dilarutkan terlebih dahulu dalam 10 ml air bebas 43 2! sampai 1a-ben#oat larut. Penambahan 1a-ben#oat dalam campuran pelarut campur dilakukan sedikit demi sedikit sampai larut sambil terus diaduk pelan-pelan. >ahap terkahir dalam penyampuran bahan yaitu menambahkan perasa :aspberry 1( tetes dengan pipet tetes sampai ter"adi perubahan $arna merah muda dan beraroma :apberry dan ditambahkan pe$arna merah &+K 4 red dengan pipet tetes sebanyak 6 tetes! sampai terlihat perubahan $arna merah. &ungsi penambahan pe$arna dan perasa yaitu untuk memberikan $arna yang menarik dan rasa yang lebih
ber ariasi yang berhubungan dengan estetika. =emudian sebelum dimasukan ke dalam 6 botol N<0 ml terlebih dahulu dilakukan penyaringan dengan kertas saring agar sediaan eliksir paracetamol bebas dari kotoran yang kemungkinan ada $aktu proses pembuatan. /danya kotoran di dalam sediaan eliksir akan mempengaruhi pada k$alitas sediaan dimana pertumbuhan mikroba akan ter"adi lebih cepat. 2etelah semua eliksir dimasukkan ke dalam 6 botol N <0 ml! maka langkah selan"utnya dilakukan pengu"ian atau e aluasi sediaan yaitu pertama dengan pengu"ian secara organoleptik sediaan eliksir paracetamol dimana! didapatkan hasil rasa agak pahit! hal ini disebabkan pemanis pada sediaan eliksir tidak bisa menutupi sepenuhnya rasa pahit dari #at aktif yaitu paracetamol. Dntuk $arna secara isual ber$arna pink tua atau merah yang sesuai dengan $arna dari &+K 4 red yaitu merah. 2elan"utnya bau atau aroma sediaan yang dihasilkan berbau raspberry yang berarti sediaan yang dihasilkan sesuai dengan perasa yang ditambahkan yaitu perasa raspberry. Pada penggu"ian selan"utnya yaitu u"i P5 menggunakan 2cot 'nstrumen dan diperoleh P5 sebesar )!332 yang berdasarkan spesifikasi sediaan P5 eliksir paracetamol antara P5 3!0- <!1. Maka berdasarkan analisa sediaan eliksir yang dibuat kurang sesuai dengan spesifikasi sediaan. 5al ini ter"adi dengan pertimbangan bah$a #at aktif yang digunakan bukan paracetamol murni tapi! tablet paracetamol yang kemungkinan ada eksipien yang "uga terlarut dalam etanol dan mempengaruhi P5 stabilitas dari sediaan eliksir dan stabilitas paracetamol yang stabil pada P5 sekitar <. Proses e aluasi selan"utnya yaitu dengan mengu"i berat "enis sediaan menggunakan piknometer dan didapat berat "enis sediaan sebesar 1!11 gram/ml dengan perhitungan : ;erat pikno kosongC23!0012 gram ;arat piknoJairC 9)!(((9 gram ;erat piknoJeliEirC 60!)92( gram ;erat "enis sediaanC
C 1!11gram/ml
hal ini dibandingkan dengan ketentuan spesifikasi eliksir paracetamol yaitu 1!21-1!23 g/ml maka! berat "enis sediaan eliksir paracetamol yang dibuat masih kurang dari berat "enis berdasar spesifikasi! hal ini disebabkan adanya proses penyaringan saat larutan paracetamol
dalam etanol disaring kemungkinan masih ada se"umlah mg paracetamol yang ikut tersaring di kertas saring sehingga mengurangi berat "enis akhir. Aangkah e aluasi selan"utnya yaitu mengukur suhu dari sediaan eliksir yang dibuat dan didapat suhu sediaan sebesar 300 4 dan suhu ini merupakan suhu optimal untuk sediaan eliksir paracetamol yang diminum secara oral. Pada pengu"ian selan"utnya yaitu u"i olume terpindahkan dimana prosesnya disiapkan 3 botol yang berisi eliksir paracetamol dan gelas ukur kering untuk melihat olume terpindahkan. 2ecara perlahan-lahan dituang masing M masing botol ke gelas ukur kering dan dihindari adanya gelembung udara. =emudian dilihat hasil olumenya! berdasar pengamatan hasil sediaan olume terpindahkan pada botol 1 sebesar <1 ml! pada botol 2 sebesar <2 ml dan pada botol 3 sebesar <1!0 ml. sesuai dengan penafsiran hasil untuk olume terpindahkan dimana olume rata-rata dari 10 $adah tidak kurang dari 1007 dan tidak satupun olume terpindahkan kurang dari (6 7. Maka berdasarkan penafsiran hasil dari 3 botol yang diu"i tidak ada botol yang olumenya kurang dari (6 7 olume total dari <0 ml sediaan eliksir paracetamol! sehingga sediaan eliksir paracetamol sesuai dengan penafsiran hasil untuk e aluasi u"i olume terpindahkan. Analisa hasil ;erdasarkan praktikum kelompok kami dalam pembuatan eliksir paracetamol! langkah yang pertama dilakukan adalah menentukan konstanta dielektrik %=d* paracetamol dengan cara titrasi. +ari langkah tersebut didapatkan =d paracetamol sebesar 63! 1<. +an dari perhitungan =d pelarut campur %:umus 3nsager-=irk$ood* didapatkan komposisi pelarut campur sebagai berikut: etanol 30!< ml8 gliserin <1!2ml8 sorbitol 96!( ml8 air 102!2 ml dan propilen glikol <<!06 ml. +alam formula yang digunakan pada sediaan eliEir terdapat gliserol! sorbitol dan propilen glikol digunakan #at tambahan ini untuk memberi keseimbangan pada efek pelarut dari pemba$a hidroalkohol! membantu kelarutan #at terlarut! dan meningkatkan kestabilan sediaan. /kan tetapi adanya bahan-bahan ini menambah kekentalan eliEir dan memperlambat kecepatan penyaring. Pada saat pembuatan! parasetamol telah larut dengan penambahan 30!< ml etanol tetapi dengan pengadukan yang cukup kuat dan cepat! meskipun pada teori! parasetamol dapat larut dalam ) bagian etanol. 4ampuran parasetamol dan etanol tersebut menghasilkan larutan yang keruh. =emungkinan hal ini ter"adi karena paracetamol yang digunakan bukanlah paracetamol murni! namun tablet paracetamol yang digerus dan didalamnya telah terdapat eksipen. 5al ini dikarenakan paracetamol serbuk yang terdapat di dalam laboratorium telah
habis! sehingga kami menggunakan paracetamol tablet.namun seiring dengan penambahan pelarut-pelarut yang lain! campuran tersebut berubah men"adi semakin "ernih. 5ingga pada saat semua pelarut ditambahkan! larutan telah men"adi sangat "ernih. 2etelah itu diberi perasa raspberry sehingga memiliki aroma raspberry dan $arna sedikit merah. =arena $arna masih kurang kurang menarik maka ditambahkan &+K4 red sebagai pe$arna. 1amun rasa dari sediaan ini masih pahit! hal ini dikarenakan #at pemanis yang digunakan tidak bisa menutupi rasa pahit #at aktif. 2etelah sediaan "adi! dilakukan u"i organoleptik! bobot "enis! olume terpindahkan! ke"ernihan! dan p5. Dntuk u"i organoleptik sediaan didapatkan $arna sediaan merah! rasa pahit sedikit manis! dan bau raspberry. :asa pahit ini masih kurang dapat tertutupi karena pada formula hanya menggunakan satu komponen pemanis yaitu gliserin %berfungsi ganda sebagai pemanis dan pelarut*! sedangkan sorbitol pada formula ini ditu"ukan sebagai pencegah caplocking bukan sebagai pemanis. :asa sedikit panas atau getir pada lidah disebabkan karena kandungan alkohol 107. Dntuk bau dan $arna sudah didapatkan bau dan $arna sesuai perencanaan. Pada u"i bobot "enis didapatkan bobot "enis sediaan sebesar 1!11 gram/ml! nilai bobot "enis ini sudah sesuai dengan teori yaitu sekitar 1. D"i olume terpindahkan didapatkan olume terpindahkan dari ketiga botol yaitu botol 1 adalah <1 ml! botol 2 adalah <2 ml! botol 3 adalah <1!0 ml. Pada u"i ke"ernihan didapatkan sediaan tersebut "ernih. D"i p5 dari sediaan didapatkan sediaan dari memiliki p5 )!332. D"i yang kedua dilakukan pada selang 3 hari dari $aktu pembuatan meliputi u"i organoleptis! u"i kristal %caplocking*! u"i mikroba! u"i p5. D"i organoleptis! $arna sediaan merah seperti $arna a$al %tidak ada perubahan $arna*. ;au sediaan beraroma seperti raspberry seperti sediaan a$al%tidak ada perubahan bau*.:asa sediaan "uga masih pahit dan sedikit manis seperti pada saat setelah dibuat. Dntuk u"i mikroba! pada sediaan tidak didapatkan benang-benang putih ataupun benda asing lain yang mengindikasikan adanya mikroba. D"i caplocking dilihat dari adanya kristal gula pada tutup botol. Pada sediaan tidak ditemukan adanya =ristal gula pada tutupnya "adi caplocking negatif. >idak adanya caplocking tersebut menun"ukkan keefektikan dari sorbitol sebagai anti caplocking. D"i p5 menggunakanp5 meter menun"ukkan p5 sediaansebesar)!92<. 5asil p5 tersebut menun"ukkan sediaan mengalami sedikit perubahan p5 dikarenakan tidak adanya larutan penyangga yang dapat menstabilkan p5.2elain itu #at aktif paracetamol stabil pada p5 antara 3!0-<!1 dan hasil dari sediaan kami mengandung p5 sekitar ) sehingga dimungkinkan #at aktif paracetmol yang ada di dalam sediaan kurang stabil.
#esimpulan &ormula eliksir dapat dibuat dengan dua cara yaitu melarutkan #at aktif %paracetamol* ke dalam pelarut yang paling melarutkan #at aktif %etanol* kemudian ditambahkan pelarut lainnya sekaligus. 2edangkan untuk cara kedua adalah dengan melarutkan #at aktif %parasetamol* ke dalam palarut campur yang telah dibuat terlebih dahulu dimana pelaut campur yang digunakan pada praktikum kali ini terdiri dari etanol! air! propilen glikol! sorbitol dan gliserin. Dntuk mengetahui komposisi pelarut campur ! digunakan perhitungan =d campuran dengan menggunakan rumus 3nsager =irk$ood. 1amun terlebih dahlu di ari =d dari paracetamol dengan cara titrasi. ;erdasarkan komtrol kualitas sediaan "adi yang dilakukan oleh praktikan pada hari ketiga ! tidak terdapat pertumbuhan bakteri dan perubahan terhadap ke"ernihan sediaan! u"i olume terpindahkan dan u"i organoleptik. 1amun terdapat perubahan p5 sediaan karena kestabilan p5 parasetamol berada pada kisaran 3!0 M < sedangkan p5 sediaan sekitar ).
DAFTA& PU TA#A