Anda di halaman 1dari 28

1 Laboratorium Pengujian Bahan

BAB 1 LATAR BELAKANG PENGUJIAN

Dengan semakin beratnya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang lainnya, maka perusahaan tersebut dituntut untuk membuat peralatan yang lebih baik dengan harga yang murah. Hampir semua peralatan saat ini mengkombinasikan berbagai jenis material untuk memenuhi permintaan masyarakat baik itu material plastik, fiber, logam, dan karet. Terlepas dari hal tersebut logam tidak pernah luput untuk dikembangkan sehingga tidak kalahdengan material lain, namun juga terdapat kelemahan yang harus diatasi. Penelitian logam telah mencapai tahapan rekayasa mekanik yang mana material akan diuji untuk mengetahui sifat dari material, kita dapat membandingkan material satu dengan yang lainnya sehingga akan didapat bahan yang lebih baik. Sehingga akan meningkatkan efisiensi peralatan umur pemakaian serta juga menghindari kerusakan pada saat penggunaan peralatan. Material dalam sifat mekaniknya memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai contoh baja memiliki sifat kuat namu mudah aus, besi memiliki sifat kuat namun dapat terkorosi. Oleh karena itu harus dilakukan rekayasa bahan agar didapat material dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa bahan yang sering dilakukan adalah perlakuan panas fisik yaitu hardening, tempering, annealing, dan normalizing serta proses lainnya seperti quenching dari hardening. Proses ini sering digunakan pada material logam baja karena sering kali digunakan pada kehidupan sehari-hari. Mengingat pentingnya baja maka perlulah suatu penelitian lebih lanjut.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

2 Laboratorium Pengujian Bahan

BAB II PENGUJIAN KEKERASAN

2.1. Tujuan Pengujian 1. Mengetahui angka kekerasan suatu bahan. 2. Mengetahui pengaruh perlakuan panas terhadap kekerasan bahan. 3. Mengetahuai salah satu cara pengukuran kekerasan. 4. Mengetahui perubahan struktur pada setiap perlakuan. 2.2 Definisi Kekerasan Kekerasan adalah kemampuan suatu bahan untuk menahan gaya berupa penetrasi indentasi dan goresan. Kekerasan merupakan sifat mekanik yang sangat penting karena dari kekerasan dapat diperkirakan kekuatan dari material tersebut. 2.3. Pelaksanaan Pengujian 2.3.1. Alat yang Digunakan Dalam Pengujian - Spesifikasi Alat yang Digunakan Dalam Pengujian Kekerasan a. Uji Kekerasan Vickers 1. Microhardness Vickers Tester Alat ini digunakan untuk mengetahui nilai kekerasan spesimen. Spesifikasi alat : Perbesaran : 400 kali (untuk pengukuran) 100 kali (untuk observasi) Bahan uji : 0,098N; 0,245N; 0,49N; 0,9807N 1,961N; 2,942N Waktu indentor diam dari gaya pengujian 0-60 detik tiap detik/unit Nilai maksimal pergerakan dari atom whell= 0,0625 mm Berat alat : 15 kg

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

3 Laboratorium Pengujian Bahan

Gambar 2.1 Microhardness Vickers Tester Sumber: Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2. Centrifugal Sand Paper Machine Alat ini digunakan untuk menghaluskan permukaan

spesimen. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.2. Spesifikasi alat : Merk Buatan Diameter Putaran : Saphir : Jerman : 15 cm : 120 rpm

Gambar 2.2 Centrifugal Sand Paper Machine Sumber: Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya b. Uji Mikrostruktur 1. Mikroskop Logam Alat ini digunakan untuk melihat struktur mikro spesimen. Seperti yang terlihat pada gambar 2.3. Spesifikasi alat :

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

4 Laboratorium Pengujian Bahan

a. Merk b. Buatan c. Pembesaran

: Nikon : Jepang : 450 kali

Gambar 2.3 Mikroskop Logam Sumber: Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2. Kamera Digunakan untuk memotret hasil uji. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Kamera Sumber: Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

5 Laboratorium Pengujian Bahan

3. Etsa Digunakan untuk memperjelas penampakan struktur mikro spesimen. Etsa berupa cairan kimia yang akan bereaksi dengan atom tertentu pada logam, terutama atom-atom yang tidak stabil, misalnya atom pada batas butir. Etsa yang digunakan pada pengujian ini adalah nital, yang merupakan campuran 1 5 ml white nitric acid dalam 100 ml ethyl / methyl alcohol 95 - 100%. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Etsa Sumber : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 4. Kertas Gosok Digunakan untuk meratakan permukaan spesimen. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Kertas Gosok Sumber :Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

6 Laboratorium Pengujian Bahan

5. Batu Hijau Digunakan untuk menghaluskan dan mengkilapkan

permukaanspesimen. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 : BatuHijau Sumber :Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 6. Kain Flannel Digunakan untuk menghaluskan dan membersihkan

spesimen dari batu hijau yang tersisa. Seperti yang terlihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Kain Flannel Sumber :Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

7 Laboratorium Pengujian Bahan

Komposisi Kimia Spesimen Uji Kekerasan vickers Spesimen Komposisi : Baja Assab 760 :C Mn Si Fe = 0,50 % = 0,50 % = 0,25 % = 98,75 %

Pergeseran Titik Eutectoid Untuk menentukan suhu eutectoid dan kadar karbon Mangan dan Silicon, mengacu pada dasar teori halaman 52. Tabel 2.2 Komposisi Kimia Bahan No 1 2 Logam Mn Si Komposisi 0,5% 0,25% Suhu Eutectoid 725 730 %C 0,72 0,71

Perhitungan pergeseran titik eutectoid

= 727,48 oC

( (

) ( )

= 0,71 %

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

8 Laboratorium Pengujian Bahan

Keterangan : :

Fe Fe3C Pergeseran titik eutectoid

Gambar 2.9 Pegeseran Titik Eutectoid Pergeseran titik eutectoid yaitu pada diagram fase Fe-Fe3C dibuat tanpa unsur paduan, jika terdapat unsur paduan maka diagram akan mengalami pergeseran. Pergeseran inilah yang dimaksud dengan pergeseran titik eutectoid. Pada kondisi awal, diagram berada pada suhu austenit yaitu 723 oC dan kadar karbon 0,83%. Setelah diberi unsur paduan yaitu Mangan 0,5% dan Silicon 0,25%, diagram mengalami pergeseran yaitu pada suhu 727,48oC dan kadar karbon 0,71%.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

9 Laboratorium Pengujian Bahan

- Bentuk dan Dimensi Spesimen

Skala= 1:1 Satuan = milimeter Gambar 2.10 Bentuk dan dimensi spesimen 2.3.2. Prosedur Pungujian Dilakukan proses heat treatment terlebih dahulu, yaitu Hardening 900 oC holding 15 menit. a. Uji Kekerasan 1. Permukaan spesimen yang akan diuji dibersihkan dahulu dari terak dan kotoran dengan Centrifugal Sand Paper Machine sampai betulbetul rata dan halus dan siap diuji. 2. Pemasangan benda kerja yang akan diuji harus benar-benar diperhatikan. 3. Dilakukan pengujian kekerasan dengan Electricall Vickers Hardness Tester dengan pengambilan data secara acak pada permukaan benda uji. Dalam pengujian kali ini diambil 10 titik secara acak.

b. Uji Mikrostruktur 1. Permukaan spesimen yang akan difoto diratakan dan dihaluskan dengan Centrifugal Sand Paper Machine. 2. Permukaan spesimen dihaluskan dengan batu hijau dan digosok dengan kain flannel sampai benar-benar mengkilap dan halus. 3. Permukaan spesimen yang sudah mengkilap dibersihkan dengan alkohol, kemudian ditetesi cairan etsa.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

10 Laboratorium Pengujian Bahan

4. Spesimen diletakkan pada mikroskop logam, kemudian fokus diatur sampai didapatkan gambar yang jelas dengan perbesaran 450 kali. 5. Dilakukan pemotretan dengan kamera, kemudian hasilnya dicuci dan dicetak. 2.4. Hipotesa 1. Heat treatment dapat menyebabkan perubahan tingkat kekerasan. Dalam pengujian kali ini perlakuan yang diberikan pada material adalah hardening, martempering, tanpa perlakuan, normalizing dan annealing. Dari proses tersebut dapat dijelaskan mulai tingkat kekerasan paling tinggi ke rendah seperti penjelasan di bawah ini: a. Hardening Dapat meningkatkan kekerasan secara meksimum tetapi memiliki tegangan dalam yang tinggi, distorsi yang tinggi dan sifat yang rapuh. b. Martempering Merupakan perbaikan dari prosedur quenching dan digunakan untuk mengurangi distorsi selama pendinginan. c. Tanpa Perlakuan Spesimen tidak mengalami proses perlakuan panas apapun d. Normalizing Digunakan untuk menghaluskan butiran yang mengalami

pemanasan berlebih (overheated) dan menghilangkan tegangan dalam. e. Annealing Dapat meningkatkan keuletan material, tetapi kekerasan material akan menurun. 2. Temperatur pemanasan yang semakin tinggi membuat material lebih keras karena semakin banyak butiran atom yang terbentuk daripada temperatur yang rendah.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

11 Laboratorium Pengujian Bahan

2.5. Pengolahan Data Data dari hasil pengujian dihitung dan disusun dalam bentuk Tabel, masingmasing untuk spesimen tanpa perlakuan dan dengan perlakuan, selain data tersebut, di ambil pula hasil pengujian berupa kekerasan rata-rata untuk perlakuan panas yang berbeda. Dari data-data tersebuat dilakukan dua macam pengolahan data 2.5.1. Data Kelompok Dilakukan perbandingan nilai kekerasan sebelum dengan sesudah perlakuan panas untuk menentukan ada tidaknya perubahan nilai kekerasan. Untuk itu perludigunakan pengujian dengan metode uji standar t.

Tabel 2.2 Data spesimen tanpa perlakuan panas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X 299,7 296,5 290,2 288,1 286,6 282,0 281,5 278,8 276,2 275,7 2855,3 [X ] 14,17 10,97 4,67 2,57 1,07 -3,53 -4,03 -6,73 -9,33 -9,83 0 [ X ]2 200,7889 120,3409 21,8089 6,6049 1,1449 12,4609 16,2409 45,2929 87,0489 96,6289 608,361

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

12 Laboratorium Pengujian Bahan

Gambar 2.11 Foto Mikrostruktur Tanpa Perlakuan Sumber :Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Universitas Brawijaya

Dari foto mikrostruktur spesimen tanpa perlakuan panas diatas didapat bahwa spesimen tanpa perlakuan panas akan memiliki persebaran struktur butiran hitam dan putih yang tidak merata. Butiran berwarna hitam adalah perlite sedangkan butiran berwarna putih adalah ferrite. Butiran pada spesimen tanpa perlakuan panas berukuran relatif besar. Hal ini mengindikasikan bahwa spesimen tanpa perlakuan memiliki kekerasan yang rendah dan keuletan yang tinggi.

Kekerasan rata-rata

Standart deviasi ,

Standart deviasi rata-rata

db = n-1 = 10 1 = 9

dengan = 5% makanilai t Tabel t (/2;db) t (0,025;9) = 2,26 interval penduga kekerasan spesimen tanpa perlakuan panas { ( ) } { ( ) }

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

13 Laboratorium Pengujian Bahan * + * +

Jadi kekerasan spesimen rata-rata tanpa perlakuan panas memiliki nilai 266,95 sampai 304,109 VHN dengan tingkat keyakinan 95%. Tabel 2.3 Data spesimen Hardening 9000C 15 menit No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 X 1005,6 987,7 1007,9 993,0 971,2 963,9 981,3 974,2 1004,5 994,1 9883,4 [X ] 17,26 -0,64 19,56 4,66 -17,14 -24,44 -7,04 -14,14 16,16 5,76 0 [ X ]2 297,9076 0,4096 382,5936 21,7156 293,7796 597,3136 49,5616 199,9396 261,1456 33,1776 2137,544

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

14 Laboratorium Pengujian Bahan

Gamber 2.12 foto mikrostruktur hardening 9000 15 Sumber :Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Mesin Universitas Brawijaya Dari mikrostruktur spesimen dengan perlakuan hardening 9000 C dan holding 15 menit didapat bahwa struktur hitam dan puih tersebar lebih merata dan butiran menjadi lebih kecil. Meskipun terlihat beberapa titik konsentrasi putih berbentuk besar dan tak beraturan. Kekerasan rata-rata

Standart deviasi ,

Standart deviasi rata-rata

db = n-1 = 10 1 = 9

dengan = 5% makanilai t Tabel t (/2;db) t (0,025;9) = 2,26 interval penduga kekerasan spesimen tanpa perlakuan panas { ( * ) } + { ( * ) } +

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

15 Laboratorium Pengujian Bahan

Jadi kekerasan spesimen rata-rata perlakuan panas hardening berkisar antara 977,327 VHN sampai 999,352 VHN dengan tingkat keyakinan 95 %.

Uji Beda Dua Rata-Rata Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kekerasan pada spesimen tanpa perlakuan dan dengan perlakuan panas dilakukan uji beda dua ratarata dengan uji standart t. Hipotesa : Ho : 1 = 2 H1 : 1 2 Digunakan pengujian dua arah dengan = 5% dan db = (n1 -1) + (n2 -1) = (10-1) + (10-1) = 18 Maka nilai t Tabel t (0,025;18) = 2,101 Perhitungan thitung
{( ) ( )

*(

Kedudukan thitung pada kurva distribusi t adalah sebagai berikut

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

16 Laboratorium Pengujian Bahan

Dari kurva uji t diketahui bahwa thitung terletak didaerah tolak, berarti terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata kekerasan spesimen tanpa perlakuan panas dan spesimen dengan perlakuan panas. Analisa Variasi Dua Arah Tujuan Untuk mengetahui pengaruh variasi suhu pemanasan waktu holding dan kombinasi keduanya terhadap kekerasan spesimen Hipotesa : H01 : 1 = 2 H11 : 1 2 H02 : 1 = 2 H12 : 1 2 H03 : ()1 = ()2 H13 : ()1 ()2 Perulangan (z) = 5 Banyaknya data = 20 Banyaknya data tiap kolom (U) = 10 Banyaknya data tiap baris (V) = 10 Banyaknya variasi holding (x) = 2 Banyaknya variasi heating (y) = 2 ( media pendingin tidak berpengaruh) ( media pendingin berpengaruh) ( heating tidak berpengaruh) ( heating berpengaruh) (media pendingin dan heating tidak

berpengaruh)
(media

pendingin dan heating berpengaruh)

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

17 Laboratorium Pengujian Bahan

Tabel 2.4 Data variasi dua arah Faktor Suhu 800 oC 976 Hardening 981,9 985,1 990,1 992,3 c 4.925,4 231,4 Normalizing 235,4 230,4 231,9 228,4 c tot 1.157,5 6.082,9 900 oC 744,2 698,4 705,3 717,1 759,3 3.624,3 280,3 278,9 292,4 271,8 288,5 1.411,9 5.036,2 r 1.720,2 1.680,3 1.690,4 1.707,2 1.751,6 8.549,7 511,7 514,3 522,8 503,7 516,9 2.569,4 11.119,1

Faktor perlakuan panas

JKT = ( a2+ b2+c2+ +t2) - FK = (9762+ 981,92+ 985,12+990,12+992,32+ 744,22+ 698,42+ 705,32+717,12+759,32+231,42+ 231,92+228,42+280,32+278,92+292,42+ 6.181.719,241 235,42+230,42+ 271,82+ 288,52)

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

18 Laboratorium Pengujian Bahan

= 3.296.759,19 - 6.181.719,241 = - 2.884.960,05


*( *( ) ) *( *( ) + ) +

*(

*(

) +

*(

*(

) +

= 54.779,04
*( ) *( ) ( ) *( ) +

*(

*(

) +

= 8.145.676,702 = 1.963.957,461 JKAB = JKP - JKA - JKB = 1.963.957,461 = 120.959,01 JKG = JKT - JKA - JKB - JKAB = 2.884.960,05 = 921.022,6 Dimana : FK : Frekuensi Komulatif JKT JKA JKB JKP JKG :Jangkauan Kuartil Tengah :Jangkauan Kuartil Atas :Jangkauan Kuartil Bawah :Jangkauan Kuartil :Jangkauan Kuartil Galat 54.779,04 120.959,01 54.779,04

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

19 Laboratorium Pengujian Bahan F Tabel dengan = 5% F (, V1 ,V2) F1Tabel = V1= (x-1) = (2-1) = 1 V2= (x.y) . (z-1) = (2.2) . (4.1) = 4 . 4 = 16 F1Tabel( 5%, 1, 16) = 4,49 F2Tabel = V1 = (x-1) = (2-1) = 1 V2 = (x.y) . (z-1) = (2.2) . (4.1) = 4 . 4 = 16 F2Tabel( 5%, 1, 16) = 4,49 F3Tabel = V1 = (x-1) = (2-1) = 1 V2 = (x.y) . (z-1) = (2.2) . (4.1) = 4 . 4 = 16 F3 Tabel( 5%, 1, 16) = 4,49 Tabel 2.7 Analisa varian Sumber Keragaman Pengaruh A (perlakuan panas) (y-1) = 1 JKB = 54.779,04 PengaruhB (heating) Pengaruh A& B (perlakuan panas & heating) xy (z-1) JKG = 921.022,6 2 = JKG/(x-y) (z-1) Galat 16 = 921.022,6/16 = 57.563,9125 Jumlah () Hasil Analisa 1. F1 hitung> F1 Tabel = 31,0645911> 4,49 19 2.884.960,05 2.021.501,367 (x-1)(y-1) =1 JKAB = 120.959,01 Db (x-1) = 1 JK JKA = 1.788.199,404 KT 12 = JKA/(x-1) = 1.788.199,404/1 = 1.788.199,404 22 = JKB/(y-1) = 54.779,04/1 = 54.779,04 32 = JKAB/(x-1) (y-1) = 120.959,01/1 = 120.959,01 F2= 22/ 2 = 0,951621209 F3= 32/ 2 = 2,101299317 Fhitung F1 = 12/ 2 =31,0645911

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

20 Laboratorium Pengujian Bahan

Keterangan :Variasi perlakuan panas yang diberikan pada specimen berpengaruh pada kekerasan, hal ini sesuai dengan hipotesa H11 : 1 2 . 2. F2 hitung< F2 Tabel = 0,951621209< 4,49 Keterangan : Variasi heating yang diberikan pada specimen berpengaruh pada kekerasan, hal ini sesuai dengan hipotesa H12 : 1 2 3. F3 hitung< F3 Tabel = 2,101299317< 4,49 Keterangan : Variasi kombinasi perlakuan panas dan heating yang diberikan pada spesimen berpengaruh pada kekerasan, hal ini sesuai dengan hipotesa H13 : ()1 ()2.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

21 Laboratorium Pengujian Bahan

2.5.2

Data Antar Kelompok

Tabel 2.6 Data Kekerasan Hardening 900oC,15 Hardening 900oC, 15 No Kekerasan (VHN) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1005,6 987,7 1007,9 993,0 971,2 963,9 981,3 974,2 1004,5 994,1 9883,4

Tabel2. 7 Data Martempering 5000 C No. Kekerasan (VHN) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 441,3 401,2 423,0 444,0 441,3 434,9 442,5 439,7 442,1 441,8 4351,8

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

22 Laboratorium Pengujian Bahan

Tabel 2.8 Data Kekerasan Tanpa perlakuan No. Kekerasan (VHN) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 299,7 296,5 290,2 288,1 286,6 282 281,5 278,8 276,2 275,7 2855,3

Tabel 2.9 Data Kekerasan Normalizing 900oC, 15 No Kekerasan (VHN) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 245,2 280,3 278,9 292,4 260,4 271,8 288,5 298,4 258,2 302,8 2776,9

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

23 Laboratorium Pengujian Bahan Tabel 2.10 Data Kekerasan Annealing 900oC, 15 No Kekerasan (VHN) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 212,2 274,3 275,7 226,4 200,2 234,5 246,7 255,4 232,7 240,5 2398,6

Tabel 2.11 Tabel kekerasan rata rata perlakuan panas No PerlakuanPanas Hardening (air) 900 C, 15 Martempering 5000 C Tanpa perlakuan Normalizing 900C, 15 Annealing 900C, 15 Rata-Rata Kekerasan (VHN) 1 2 3 4 5 988,34 435,18 285,53 277,69 239,86

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

24 Laboratorium Pengujian Bahan

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

Grafik 2.1 HubunganPerlakuan Panas Hardening 9000C 15 Menit dengan Tanpa Perlakuan

25 Laboratorium Pengujian Bahan

Berdasarkan data kekerasan rata-rata yang disajikan pada diagram batang diatas, dapat disimpulkan bahwa perlakuan panas (hardening air 9000C, 15 menit) dapat menambah nilai kekerasan material secara signifikan

2.6 Pembahasan 1. Data Kelompok Pemberian perlakuan panas pada spesimen dapat merubah sifat mekanik suatu spesimen. Spesimen tanpa perlakuan panas memiliki sifat kekerasan yang berbeda dengan spesimen yang mendapatkan perlakuan panas tergantung dari perlakuan yang diberkan. Pada pengujian kali ini kelompok kami menggunakan spesimen baja asab 760 yang diberikan perlakuan Hardening 900C dengan holding 15 menit. Dari perlakuan tersebut dari uji kekerasannya didapatkan nilai kekerasan rata-ratnya 988,34 VHN. Dengan mengunakan perhitungan interval penduga kekerasan spesimen dioeroleh bahwa nilai kekeraan dari spesimen tersebut berkisar antara 977,327 VHN 999,352 VHN dengan tingkat keyakinan 95% sedangkan pada spesimen tanpa perlakuan didapatkan nilai kekerasan rata-rata 285,53 VHN. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai kekerasan baja dengan perlakuan Hardening lebih tinggi dari spesimen tanpa perlakuan, hal ini disebabkan karena Hardening didinginkan secara cepat yeng membuat pembentukan butir lebih banyak dan ukuran butirannya homogen. Tetapi pada Hardening terdapat tegangan dalam atau sisa pada spesimen. Sehingga material/spesimen dengan perlakuan panas hardening bersifat rapuh. Selain itu sifat keuletan material akan menurun jika diberi perlakuan hardening ini.

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

26 Laboratorium Pengujian Bahan

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

Grafik 2.2 Hubungan Perlakuan Panas Suhu Sama Beda Perlakuan dengan Kekerasan

27 Laboratorium Pengujian Bahan

2. Data antar kelompok. Data grafik batang, dapat diketahui hubungan antara berbagai macam perlakuan panas dengan kekerasan rata-ratanya. Spesimen yang memiliki nilai kekerasan dari yang tinggi sampai yang terendah adalah Hardening 900C holding 15 menit, Martempering 500C, Tanpa perlakuan, Normalizing 900C holding 15 menit dan Annealing 900C holding 15 menit.. Hardening 900C dengan holding 15 menit media pendingin air mempunyai kekerasan yang tertinggi yaitu 988,34 VHN. Hal ini disebabkan pada pendinginannya yang cepat dan mengunakan media pendingin air. Dengan pendingian cepat maka akan terbentuk banyak martensit yang mempunyai sifat keras. Cepatnya waktu pendinginan dapat membentuk inti atom yang banyak serta kecil-kecil dan stabil sehingga ikatan atomnya lebih erat yang membuat spesimen lebih keras. Martempering 500C mempunyai kekerasan sebesar 435,18 VHN. Martempering merupakan proses perbaikan dari proses quenching, dan digunakan untuk mengurangi distorsi selama proses pendinginan. Pada martempering butiran yang terbentuk lebih teratur sehingga kekerasannya dibawah hardening. Spesimen tanpa perlakuan mempunyai kekerasan sebesar 238,4 VHN. Pada spesimen ini tidak diperlakukan perlakuan panas apapun sehingga tidak terjadi perubahan sifat mekanik, sehingga kekerasannya dibawah Martempering. Normalizing 900C holding 15 menit mempunyai kekerasan sebesar 277,69 VHN. Meskipun suhu dan holding yang digunakan sama dengn hardenig, tetapi pendinginan normalizing menghasilkan kekerasan kekerasan yang jauh lebih rendah dari hardening. Hal ini dikarenakan pendinginan pada normalizing menggunakan pendinginan yang lambat sehingga menghasilkan ukuran butir yang lebih besar daripada harding, selain itu tegangan dalam material akan rendah. Pada perlakuan panas annealing 9000C holding 15 menit dan normalizing 9000C holding 15 menit menurut dasar teori, normalizing memiliki kekerasan lebih tinggi daripada annealing karena pada annealing dilakukan pendinginan yang lebih lambat sehingga material akan cenderung lebih lunak. Akan tetapi, selisih nilai kekerasan yang diperoleh dari proses normalizing dan
Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

28 Laboratorium Pengujian Bahan

annealing sangat kecil. Hal itu disebabkan karena suhu pemanasan dan holding time kedua proses itu sama yaitu pada suhu 9000C 15 menit

2.7

Kesimpulan dan Saran

2.7.1 Kesimpulan 1. Dengan perlakuan panas yang berbeda beda didapatkan nilai kekerasan yang berbeda-beda 2. Secara teoritis nilai yang tinggi adalah hardening, martempering, tanpa perlakuan, normalizing, annealing. Hasil yang diperoleh dari pengujian sudah sesuai dengan teori yaitu hardening, martempering, tanpa perlakuan, normalizing, annealing.

2.7.2 Saran 1. Sebaiknya pengumuman format kertas laporan diumumkan minimal empat hari dan tidak ada revisi, agar proses penulisan dapat dipercepat 2. Sebaiknya asisten mengaitkan materi-materi praktikum dengan dunia perindustrian terkini 3. Jaga kebersihan Laboratorium

Laporan Praktikum Uji Material Semester Ganjil 2013/2014

Anda mungkin juga menyukai