Anda di halaman 1dari 16

PENDAHULUAN

Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. 1 Glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler yang disertai oleh pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapang pandang.1,2,3 Di Amerika erikat, kira!kira 2.2 juta orang pada usia "# tahun dan yang lebih tua mengidap glaukoma, sebanyak 12#,### adalah buta disebabkan penyakit ini. $anyaknya %rang Amerika yang terserang glaukoma diperkirakan akan meningkatkan sekitar 3.3 juta pada tahun 2#2#. &iap tahun, ada lebih dari 3##,### kasus glaukoma yang baru dan kira!kira '"## orang!orang menderita kebutaan. Glaukoma akut (sudut tertutup) merupakan 1#!1'* kasus pada orang +aukasia. ,ersentase ini lebih tinggi pada orang Asia, terutama pada orang $urma dan -ietnam di Asia &enggara.. Glaukoma pada orang kulit hitam, lima belas kali lebih menyebabkan kebutaan dibandingkan orang kulit putih.2," $erdasarkan etiologi, glaukoma dibagi menjadi " bagian . glaukoma primer, glaukoma kongenital, glaukoma sekunder dan glaukoma absolut sedangkan berdasarkan mekanisme peningkatan tekanan intraokular glaukoma dibagi menjadi dua, yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup.2, ,enatalaksanaan glaukoma berupa pengobatan medis, terapi bedah dan laser. /0, (endoscopic cyclophotocoagulation) menggunakan laser untuk mengurangi produksi aquoeus humor dan tekanan intraocular merupakan salah satu penatalaksanaan glaukoma.2,' &ujuan dari penulisan ini agar dapat berman1aat untuk teman!teman dalam mengenali glaukoma sehingga lebih baik hasil yang dicapai dalam pengobatan.

FISIOLOGI AQUOEUS HUMOR


Aquoeus humor adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior mata. -olumenya adalah sekitar 2'# ul, dan kecepatan pembentukannya yang ber2ariasi diurnal adalah 1,'!2 u34men.2 Aquoeus humor diproduksi oleh korpus siliare. trabekular di sudut kamera anterior.2 +ontraksi otot siliaris melalui insersinya ke dalam jalinan trabekula memperbesar ukuran pori!pori di jalinan tersebut sehingga kecepatan drainase aquoeus humor juga meningkat.2 Aliran aquoeus humor ke dalam kanalis chlemm bergantung pada pembentukan saluran!saluran transelular siklik di lapisan endotel. aluran e1eren dari kanalis chlemm menyalurkan cairan ke dalam sistem 2ena. ejumlah kecil aquoeus humor keluar dari mata antara berkas otot siliaris dan lewat sela!sela sklera (aliran u2eoskleral).2 etelah memasuki kamera posterior, aquoeus humor mengalir melalui pupil ke kamera anterior lalu ke jalinan

PATOFISIOLOGI GLAUKOMA
&ingginya tekanan intraokuler tergantung pada besarnya produksi aquoeus humor oleh badan siliar dan pengaliran keluarnya. $esarnya aliran keluar aquoeus humor melalui sudut bilik mata depan juga tergantung pada keadaan sudut bilik mata depan, keadaan jalinan trabekulum, keadaan kanal chlemm dan keadaan tekanan 2ena episklera. &ekanan intraokuler dianggap normal bila kurang daripada 2# mm5g pada pemeriksaan dengan tonometer aplanasi. ,ada tekanan lebih tinggi dari 2# mm5g yang juga disebut hipertensi oculi dapat dicurigai adanya glaukoma. $ila tekanan lebih dari 2' mm5g pasien menderita glaukoma (tonometer Schiotz).2,6,7 8ekanisme utama penurunan penglihatan pada glaukoma adalah atro1i sel ganglion di1us, yang menyebabkan penipisan lapisan serat sara1 dan inti bagian dalam retina dan berkurangnya akson di sara1 optikus. 9ris dan korpus siliar juga menjadi atro1i, dan prosesus siliaris memperlihatkan degenerasi hialin.2 Diskus optikus menjadi atro1i disertai pembesaran cekungan optikus diduga disebabkan oleh . gangguan pendarahan pada papil yang menyebabkan degenerasi

berkas serabut sara1 pada papil sara1 optik (gangguan terjadi pada cabang!cabang sirkulus :inn!5aller), diduga gangguan ini disebabkan oleh peninggian tekanan intraokuler. &ekanan intraokuler yang tinggi secara mekanik menekan papil sara1 optik yang merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah pada bola mata. $agian tepi papil sara1 optik relati1 lebih kuat daripada bagian tengah sehingga terjadi cekungan pada papil sara1 optik2,6

KLASIFIKASI
1. Glaukoma Primer a. Glaukoma sudut ter uka Glaukoma primer sudut terbuka adalah bentuk glaukoma yang tersering dijumpai. ekitar #,"!#,7 * orang berusia lebih dari "# tahun dan 2! 3* orang berusia lebih dari 7# tahun diperkirakan mengidap glaukoma primer sudut terbuka. Diduga glaukoma primer sudut terbuka diturunkan secara dominan atau resesi1 pada '#* penderita, secara genetik penderitanya adalah homo;igot. &erdapat 1aktor resiko pada seseorang untuk mendapatkan glaukoma seperti diabetes melitus, hipertensi, kulit berwarna dan miopia.1,2,6,< Gambaran patologik utama pada glaukoma primer sudut terbuka adalah proses degenerati1 di jalinan trabekular, termasuk pengendapan bahan ekstrasel di dalam jalinan dan di bawah lapisan endotel kanalis tekanan intraokuler.2 8ulai timbulnya gejala glaukoma primer sudut terbuka agak lambat yang kadang!kadang tidak disadari oleh penderita sampai akhirnya berlanjut dengan kebutaan. 1,6,< ,ada glaukoma primer sudut terbuka tekanan bola mata sehari!hari tinggi atau lebih dari 2# mm5g. 8ata tidak merah atau tidak terdapat keluhan, yang mengakibatkan terdapat gangguan susunan anatomis dan 1ungsi tanpa disadari oleh penderita. Gangguan sara1 optik akan terlihat gangguan 1ungsinya berupa penciutan lapang pandang.1 ,ada waktu pengukuran bila didapatkan tekanan bola mata normal sedang terlihat gejala gangguan 1ungsi sara1 optik seperti glaukoma mungkin chlemm. Akibatnya adalah penurunan aquoeus humor yang menyebabkan peningkatan

akibat adanya 2ariasi diurnal. Dalam keadaan ini maka dilakukan uji pro2okasi minum air, pilokarpin, uji 2ariasi diurnal, dan pro2okasi steroid.1,6. . Glaukoma sudut tertutu! Glaukoma sudut tertutup dibagi menjadi ", yaitu . glaukoma sudut tertutup akut primer, glaukoma sudut tertutup subakut, glaukoma sudut tertutup kronik dan iris plateau. 5anya glaukoma sudut tertutup akut primer yang akan dibahas karena merupakan suatu kedaruratan o1talmologik.2,3. Glaukoma sudut tertutup akut primer terjadi apabila terbentuk iris bomb= yang menyebabkan sumbatan sudut kamera anterior oleh iris peri1er. 5al ini menyumbat aliran aquoeus humor dan tekanan intraokular meningkat dengan cepat, menimbulkan nyeri hebat, kemerahan dan kekaburan penglihatan. ,ada glaukoma sudut tertutup , pupil berdilatasi sedang, disertai sumbatan pupil. 5al ini biasanya terjadi pada malam hari, saat tingkat pencahayaan berkurang. 5al tersebut juga dapat terjadi pada dilatasi pupil untuk o1talmoskopi.2,< Glaukoma sudut tertutup akut primer ditandai oleh munculnya kekaburan penglihatan mendadak yang disertai nyeri hebat, halo dan mual serta muntah. &emuan!temuan lain adalah peningkatan mencolok tekanan intraokular, kamera anterior dangkal, kornea berkabut, pupil ter1iksasi berdilatasi sedang dan injeksi siliaris.1,2,3,<. ". Glaukoma ko#$e#ital Glaukoma kongenital (jarang) dapat dibagi menjadi (1) glaukoma kongenital primer, yang menunjukkan kelainan perkembangan terbatas pada sudut kamera anterior. (2) anomali perkembangan segmen anterior ! sindrom A>en1eld, anomali ,eter, dan sindrom ?eiger. Disini perkembangan iris dan kornea juga abnormal.(3) berbagai kelainan lain, termasuk aniridia, sindrom turge!weber, neuro1ibromatosis, sindrom 3owe dan rubela kongenital. ,ada keadaan ini, anomali perkembangan pada sudut disertai dengan kelainan okular dan ekstraokular lain.2 Glaukoma kongenital bermani1estasi sejak lahir pada '#* kasus, didiagnosis pada 6 bulan pertama pada 7#* kasus dan didiagnosis pada akhir

"

tahun pertama pada <#* kasus.2 Gejala paling dini dan paling sering adalah epi1ora. Dapat dijumpai 1oto1obia dan pengurangan kilau kornea. ,eningkatan tekanan intraokular adalah tanda kardinal. ,encekungan diskus optikus akibat glaukoma merupakan kelainan yang terjadi relati1 dini dan terpenting. &emuan!temuan lanjut adalah peningkatan garis tengah, edema epitel, robekan membran Descemet, dan peningkatan kedalaman kamera anterior serta edema dan kekeruhan lensa.2 %. Glaukoma seku#der Glaukoma sekunder adalah glaukoma yang diketahui penyebabnya. Dapat disebabkan atau dihubungkan dengan keadaan!keadaan atau penyakit yang telah diderita sebelumnya atau pada saat itu.2,'. ,enyakit!penyakit yang diderita tersebut dapat memberikan kelainan pada ' @ $adan siliar @ luksasi lensa ke belakang ,upil @ seklusio pupil, glaukoma yang diinduksi miotik udut bilik mata depan @ goniosinekia. aluran keluar aqueous @ miopia ,enyebab yang paling sering ditemukan adalah u2eitis. ,enyebab lainnya adalah penyumbatan 2ena o1talmikus, cedera mata, pembedahan mata dan perdarahan ke dalam mata. $eberapa obat (misalnya kortikosteroid) juga bisa menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler.< ,ada u2eitis, tekanan intraokular biasanya lebih rendah dari normal karena korpus siliar yang meradang kurang ber1ungsi baik. Aamun juga dapat terjadi peningkatan tekanan intraokular melalui beberapa mekanisme yang berlainan. Balinan trabekular dapat tersumbat oleh sel!sel radang dari kamera anterior, disertai edema sekunder, atau kadang!kadang terlibat dalam proses peradangan yang spesi1ik diarahkan ke sel!sel trabekula (trabekulitis).2,C D2eitis kronik atau rekuren menyebabkan gangguan permanen 1ungsi trabekula, sinekia anterior peri1er, dan kadang!kadang neo2askularisasi sudut,yang semuanya meningkatkan glaukoma sekunder.2

'

&. Glaukoma a solut Glaukoma absolut merupakan stadium akhir glaukoma (terbuka4tertutup) dimana sudah terjadi kebutaan total, akibat tekanan bola mata memberikan gangguan 1ungsi lanjut.1 ,ada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atro1i dengan ekska2asi glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit. ering dengan mata buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga menimbulkan penyulit berupa neo2askularisasi pada iris, keadaan ini memberikan rasa sakit sekali akibat timbulnya glaukoma hemoragik.1

PEME'IKSAAN PENUN(ANG
Pemeriksaa# teka#a# ola mata ,emeriksaan tekanan bola mata dilakukan dengan alat yang dinamakan tonometer. Dikenal beberapa alat tonometer seperti tonometer chiot; dan tonometer aplanasi Goldman. ,emeriksaan tekanan bola mata juga dapat dilakukan tanpa alat disebut dengan tonometer digital, dasar pemeriksaannya adalah dengan merasakan lenturan bola mata (ballotement) dilakukan penekanan bergantian dengan kedua jari tangan.1,7 Go#iosko!i &es ini sebagai cara diagnostik untuk melihat langsung keadaan patologik sudut bilik mata, juga untuk melihat hal!hal yang terdapat pada sudut bilik mata seperti benda asing.1,7 ,emeriksaan ini dilakukan dengan meletakkan lensa sudut (goniolens) di dataran depan kornea setelah diberikan lokal anestetikum. 3ensa ini dapat digunakan untuk melihat sekeliling sudut bilik mata dengan memutarnya 36# derajat.1 Pemeriksaa# la!a#$ !a#da#$ $erbagai cara untuk memeriksa lapang pandang pada glaukoma adalah layar singgung, kampimeter dan perimeter otomatis.2 ,enurunan lapang pandang akibat glaukoma itu sendiri tidak spesi1ik, karena gangguan ini dapat terjadi akibat de1ek berkas serat sara1 yang dapat dijumpai pada semua penyakit sara1 optikus, tetapi pola kelainan lapangan pandang, si1at

progresi2itasnya dan hubungannya dengan kelainan!kelainan diskus optikus adalah khas untuk penyakit ini.2 U)i lai# !ada $laukoma Dji +opi ,enderita meminum 1!2 mangkok kopi pekat, bila tekanan bola mata naik 1'!2# mm5g setelah minum 2#!"# menit menunjukkan adanya glaukoma.1,7 Dji 8inum Air ebelum makan pagi tekanan bola mata diukur dan kemudian pasien disuruh minum dengan cepat 1 liter air. &ekanan bola mata diukur setiap 1' menit. $ila tekanan bola mata naik <!1' mm5g dalam waktu "' menit pertama menunjukkan pasien menderita glaukoma.1,7 Dji teroid ,ada pasien yang dicurigai adanya glaukoma terutama dengan riwayat glaukoma simpleks pada keluarga, diteteskan betametason atau deksametason #,1* 3!" kali sehari. &ekanan bola mata diperiksa setiap minggu. ,ada pasien berbakat glaukoma maka tekanan bola mata akan naik setelah 2 minggu.1,7 Dji -ariasi Diurnal ,emeriksaan dengan melakukan tonometri setiap 2!3 jam sehari penuh, selama 3 hari biasanya pasien dirawat. Ailai 2ariasi harian pada mata normal adalah antara 2!" mm5g, sedang pada glaukoma sudut terbuka 2ariasi dapat mencapai 1'!2# mm5g. ,erubahan "!' mm5g sudah dicurigai keadaan patologik. Dji +amar Gelap ,ada uji ini dilakukan pengukuran tekanan bola mata dan kemudian pasien dimasukkan ke dalam kamar gelap selama 6#!C# menit. ,ada akhir C# menit tekanan bola mata diukur. ''* pasien glaukoma sudut terbuka akan menunjukkan hasil yang positi1, naik < mm5g.1,7 Dji pro2okasi pilokarpin &ekanan bola mata diukur dengan tonometer, penderita diberi pilokarpin 1* selama 1 minggu " kali sehari kemudian diukur tekanannya.

DIAGNOSIS
Diagnosis glaukoma sudut terbuka primer ditegakkan apabila ditemukan kelainan ! kelainan glaukomatosa pada diskus optikus dan lapang pandang disertai peningkatan tekanan intraokular, sudut kamera anterior terbuka dan tampak normal, dan tidak terdapat sebab lain yang menyebabkan peningkatan tekanan intraokular. ekitar '# * pasien glaukoma sudut terbuka primer memperlihatkan tekanan intraokular yang normal sewaktu pertama kali diperiksa, sehingga untuk menegakan diagnosis diperlukan pemeriksaan &onometri berulang.2 Glaukoma sudut tertutup terjadi bila tekanan intraokular mendadak naik karena adanya hambatan oleh akar iris pada sudut balik mata depan, yang membendung semua aliran keluar. 9ni terjadi bila secara anatomis sudut bilik mata depan sempit. Glaukoma sudut tertutup ditandai oleh penglihatan yang kabur mendadak diikuti rasa nyeri hebat dan penampakan lingkaran berwarna pelangi disekitar lampu. ering mual!mual dan muntah. $iasanya nyeri pada dan disekitar mata.gejala lainnya antara lain tekanan intraokular yang sangat tinggi, bilik mata depan yang dangkal, sembab kornea, tajam penglihatan menurun, pupil yang agak melebar dan tidak bergerak dan injeksi siliar. ,ada 1unduskopi, papil sara1 optik menunjukkan penggaungan dan atro1i.1,2,3,< elain dari anamnesis diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien yang diduga glaukoma.

DIAGNOSIS *ANDING
9ritis akut dan konjungti2itis harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding pada glaukoma sudut tertutup bila ada radang mata akut, meskipun pada kedua hal tersebut di atas jarang disertai bilik mata depan yang dangkal atau tekanan yang meninggi. 1. ,ada iritis akut terdapat lebih banyak 1oto1obia, tetapi rasa nyerinya kurang jika dibandingkan dengan glaukoma. &ekanan intraokular normal, pupil kecil dan kornea tidak sembab. EFlareG dan sel!sel terlihat didalam bilik mata depan, dan terdapat injeksi siliar dalam (deep ciliary injection). 2. ,ada konjungti2itis akut tidak begitu nyeri atau tidak nyeri sama sekali, dan tajam penglihatan tidak menurun. Ada kotoran mata dan konjungti2a sangat meradang, tetapi tidak ada injeksi siliar. ?eaksi pupil normal, kornea jernih dan tekanan

<

intraokular normal.2

TE'API
Pe#$o ata# Medis Su!resi Pem e#tuka# Aquoeus humor ,enghambat adrenergik beta (beta blocker) &imolol maleat #,2'* dan #,'* $etaksolol #,2'* dan #,'* 3e2obunolol #,2'* dan #,'* 8etipranolol #,3* /1ek samping @ hipotensi, bradikardi, sinkop, halusinasi, kambuhnya asma, payah jantung kongesti1. +ontraindikasi utama pemakaian obat!obat ini adalah penyakit obstruksi jalan napas menahun, terutama asma dan de1ek hantaran jantung.2 Apraklonidin uatu agonis adrenergik H2 yang menurunkan pembentukan Aquoeus humor tanpa e1ek pada aliran keluar.2 9nhibitor karbonat anhidrase2 Aseta;olamid I dosis 12'!2'# mg sampai 3> sehari peroral atau '## mg sekali atau 2> sehari atau secara 9- ('## mg). ,emberian obat ini timbul poliuria. /1ek samping @ anoreksi, muntah, mengantuk, trombositopeni, granulositopeni, kelainan ginjal. Diklor1enamid 8eta;olamid Dntuk glaukoma kronik apabila terapi topikal tidak memberi hasil memuaskan dan pada glaukoma akut dimana tekanan intraokular yang sangat tinggi perlu segera dikontrol. Fasilitasi Alira# Keluar Aquoeus humor %bat parasimpatomimetik2 o ,ilokarpin @ larutan #,'!6* diteteskan beberapa kali sehari, gel "* sebelum tidur.

o o

Demekarium bromide #,12'* dan #,2'* /kotiopat iodide #,#3*!#,2'*

8eningkatkan aliran keluar Aquoeus humor dengan bekerja pada jalinan trabekular melalui kontraksi otot siliaris. emua obat parasimpatomimetik menimbulkan miosis disertai meredupnya penglihatan, terutama pada pasien katarak. /pine1rin #,2'!2* Diteteskan sekali atau 2> sehari, meningkatkan aliran keluar aquoeus humor dan sedikit banyak disertai penurunan pembentukan Aquoeus humor . Dipi1e2rin uatu prodrug epine1rin yang dimetabolisasi secara intraokular menjadi bentuk akti1nya. Pe#uru#a# +olume Kor!us +itreum %bat!obat hiperosmotik2 Darah menjadi hipertonik sehingga air tertarik keluar dari korpus vitreum dan terjadi penciutan korpus vitreum selain itu juga terjadi penurunan produksi Aquoeus humor . ,enurunan 2olume korpus vitreum berman1aat dalam pengobatan glaukoma sudut tertutup akut dan glaukoma maligna yang menyebabkan pergeseran lensa kristalina ke depan (disebabkan oleh perubahan 2olume korpus vitreum atau koroid) dan menyebabkan penutupan sudut (glaukoma sudut tertutup sekunder) Gliserin (gliserol) Miotik, Midriatik - Siklo!le$ik +onstriksi pupil sangat penting dalam penatalaksanaan glaukoma sudut tertutup akut primer dan pendesakan sudut pada iris plateau. Dilatasi pupil penting dalam pengobatan penutupan sudut akibat iris bomb= karena sinekia posterior.2 Apabila penutupan sudut disebabkan oleh penutupan lensa ke anterior, sikloplegik (siklopentolat dan atropine) dapat digunakan untuk melemaskan otot siliaris sehingga mengencangkan aparatus ;onularis dalam usaha untuk menarik lensa ke belakang.2

1#

Tera!i *eda. - Laser Iridektomi - Iridotomi Peri/er umbatan pupil paling baik diatasi dengan membentuk komunikasi langsung antara kamera anterior dan posterior sehingga beda tekanan di antara keduanya menghilang. 5al ini dapat dicapai dengan laser neodinium @ YAG atau argon (iridotomi peri1er) atau dengan tindakan bedah iridektomi peri1er. Jalaupun lebih mudah dilakukan, terapi laser memerlukan kornea jernih dan dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular yang cukup besar, terutama apabila terdapat penutupan sudut akibat sinekia luas. 9ridotomi laser YAG adalah terapi pencegahan yang digunakan pada sudut sempit sebelum terjadi serangan penutupan sudut.2 Tra ekulo!lasti Laser ,enggunaan laser untuk menimbulkan luka bakar melalui suatu goniolensa ke jalinan trabekular dapat mempermudah aliran akueus karena e1ek luka bakar tersebut pada jalinan trabekular dan kanalis chlemm serta terjadinya proses! proses selular yang meningkatkan 1ungsi jalinan trabekular. &eknik ini dapat diterapkan bagi bermacam!macam bentuk glaukoma sudut terbuka.2 *eda. Drai#ase Glaukoma &indakan bedah untuk membuat jalan pintas dari mekanisme drainase normal, sehingga terbentuk akses langsung AKuoeus humor dari kamera anterior ke jaringan subkonjungti2a atau orbita, dan dapat dibuat dengan trabekulotomi atau insersi selang drainase. &rabekulotomi telah menggantikan tindakan!tindakan drainase 1ull!thickness. ,enyulit utama trabekulotomi adalah kegagalan bleb akibat 1ibrosis jaringan episklera.2 ,enanaman suatu selang silikon untuk membentuk saluran keluar permanen bagi AKuoeus humor berespons terhadap trabekulotomi.2 klerostomi laser holmium adalah satu tindakan baru yang menjanjikan sebagai alternati1 bagi trabekulotomi. Goniotomi adalah suatu teknik yang berman1aat untuk mengobati adalah tindakan alternati1 untuk mata yang tidak membaik dengan trabekulotomi atau kecil kemungkinannya

11

glaukoma kongenital primer, yang tampaknya terjadi sumbatan drainase Aquoeus humor di bagian dalam jalinan trabekular. Ti#daka# Siklodestrukti/ +egagalan terapi medis dan bedah dapat menjadi alasan untuk mempertimbangkan tindakan destruksi korpus siliaris dengan laser atau bedah untuk mengontrol tekanan intraokular. +rioterapi, diatermi, ultrasonogra1i mata tepat di sebelah posterior limbus untuk menimbulkan kerusakan korpus siliaris dibawahnya. ,ertama!tama harus diingat bahwa glaukoma akut merupakan masalah pembedahan. ,engobatan dengan obat harus dilakukan sebagai tindakan pertolongan darurat bahwa tugas mereka di daerah adalah memberi pengobatan secepatnya, kemudian merujuknya ke rumah sakit yang ada 1asilitas untuk pembedahan mata1#. ,engobatan dengan obat!obatan1# @ L 8iotik@ yang paling mudah didapat adalah pilokarpin 2 ! " * tetes mata yang diteteskan tiap menit 1 tetes selama ' menit, kemudian disusul 1 tetes tiap jam sampai 6 jam. L 0arbonic anhidrase inhibitor@ yang biasa dipakai adalah tablet aseta;olamid, M 2'# mg, 2 tablet sekaligus, kemudian disusul tiap " jam 1 tablet sampai 2" jam. L %bat hiperosmotik@ yang paling mudah adalah larutan gliserin, '# * yang diberikan oral. Dosis 1!1,' gram4kg$$ (#,7!1,' +g$$). Dntuk praktisnya dapat dipakai 1 cc per +g$$ L Gliserin ini harus diminum sekaligus. &idak banyak gunanya jika diminum sedikit demi sedikit. +arena gliserin ini terlalu manis hingga dapat menyebabkan rasa mual pada penderita, boleh diteteskan jeruk nipis agar terasa seperti air jeruk. %bat lain yang hiperosmotik tetapi tidak mudah didapat di daerah pedesaan adalah manitol 2# * yang diberikan perin1us N 6# tetes per menit. L 8or1in@ suntikan 1#!1' mg mengurangi rasa sakit dan mengecilkan pupil. 5asil pilokarpin adalah miosis yang karenanya melepaskan iris dari jaringan trabekulum. udut bilik mata depan akan terbuka. Daya kerja Aseta;olamid adalah mengurangi pembentukan aKueous humor. Gliserin dan manitol mempertinggi daya osmosis plasma.

12

%bat!obatan di atas dapat diberikan bersama!sama, tetapi hanya merupakan pengobatan darurat dan jangka pendek. ,embedahan harus tetap direncanakan. Dalam hal ini sering kali menolak suatu operasi berhubung matanya sudah dirasakan lebih nyaman setelah mendapatkan obat!obatan. +arenanya sejak semula penderita dan keluarganya sudah harus diberitahu akan perlunya pembedahan. ,engobatan dengan sinar laser pada glaukoma dapat dilakukan untuk tindakan nonbedah iridektomi. PEM*EDAHAN1# ebelum pembedahan, tiap glaukoma akut harus diobati terlebih dahulu. Dengan cara seperti tersebut di atas tekanan bola mata yang tadinya sangat tinggi diturunkan dahulu sampai di bawah 2' mm5g. Apabila mata masih terlalu merah dapat ditunggu sampai mata lebih putih, dan kemudian penderita dibedah. Iridektomi perifer 9ndikasi@,embedahan ini dilakukan untuk glaukoma dalam 1ase prodomal, glaukoma akut yang baru terjadi atau untuk tindakan pencegahan pada mata sebelahnya yang masih sehat. &eknik@ pada prinsipnya dibuat lubang di bagian peri1er iris. 8aksudnya adalah untuk menghindari hambatan pupil. 9ridektomi ini biasanya dibuat di sisi temporal atas. Pembedahan Filtrasi 9ndikasi@ ,embedahan 1iltrasi dilakukan kalau glaukoma akut sudah berlangsung lama atau penderita sudah masuk stadium glaukoma kongesti1 kronik. &repanasi /lliot@ sebuah lubang kecil berukuran 1,' mm dibuat di daerah kornea! skleral, kemudian ditutup oleh konjungti2a dengan tujuan agar aKuoeus mengalir langsung dari bilik mata depan ke ruang subkonjungti2a. klerektomi cheie kornea!skleral dikauterisasi agar luka tidak menutup kembali dengan sempurna, dengan tujuan agar aKuoeus mengalir langsung dari bilik mata depan ke ruang subkonjungti2a. &rabekulektomi yaitu dengan mengangkat trabekulum sehingga terbentuk celah untuk mengalirkan cairan mata masuk ke dalam kanal chlemm. ,engobatan glaukoma sudut terbuka diberikan secara teratur dan pembedahan

13

hanya dilakukan bila pengobatan tidak mencapai hasil memuaskan. ,engobatan dengan obat!obatan1# @ 8iotik @ ! ! ,ilokarpin 2!" *, 3!6 kali satu tetes sehari (membesarkan pengeluaran cairan mata ! outflow). /serin O ! 1 *, 3!6 kali satu tetes sehari (membesarkan pengeluaran cairan mata ! outflow). impatomimetik ! /pine1rin #,'!2 * , 1!2 kali satu tetes sehari (menghambat produksi aKuoeus humor). $eta!blocker &imolol maleat #,2' ! #,'# *, 1!2 kali tetes sehari. (menghambat produksi aKuoeus humor). Carbonic Anhidrase Inhiobitor Aseta;olamid 2'# mg, " kali 1 tablet(menghambat produksi aKuoeus humor). +alau pada glaukoma akut obat!obat diberi bersamaan, pada glaukoma sudut terbuka, obat!obat diberikan satu demi satu atau kalau perlu kemudian baru dikombinasi. +alau tidak berhasil, 1rekuensi tetes mata dinaikkan atau prosentase obat ditingkatkan atau ditambah dengan obat tetes lain seperti epine1rin atau tablet aseta;olamid. eorang dokter umum di daerah dapat menolong dokter spesialis mata dengan mengukur tekanan mata tiap bulan sekali dan apabila ditemukan bahwa tekanan meninggi lagi di atas 21 mm5g maka penderita dirujuk kembali kepada dokter spesialis mata. Apabila obat!obatan yang maksimal tidak berhasil menahan tekanan bola mata di bawah 21 mm5g dan lapang pandangan terus mundur dilakukan pembedahan. Benis pembedahan yang dipakai adalah trepanasi elliot atau pembedahan sklerotomi chele. Akhir!akhir ini operasi yang menjadi popular adalah trabekulektomi. ,embedahan ini memerlukan mikroskop1#.

1"

KOMPLIKASI
Bika penanganan glaukoma pada penderita terlambat dapat mengakibatkan sinekia anterior peri1er dimana iris peri1er melekat pada jalinan trabekula dan menghambat aliran aKuoeus humor keluar1#. 3ensa yang membengkak mendorong iris lebih jauh kedepan yang akan menambah hambatan pupil dan pada gilirannya akan menambah derajat hambatan sudut1#. erangan glaukoma yang hebat dan mendadak seringkali menyebabkan atro1i papil sara1 optik1#.

P'OGNOSIS
&anpa pengobatan, glaukoma dapat mengakibatkan kebutaan total. Apabila obat tetes anti glaukoma dapat mengontrol tekanan intraokular pada mata yang belum mengalami kerusakan glaukomatosa luas, prognosis akan baik. Apabila proses penyakit terdeteksi dini sebagian besar pasien glaukoma dapat ditangani dengan baik.2 ,ada glaukoma kongenital untuk kasus yang tidak diobati, kebutaan timbul dini. 8ata mengalami peregangan hebat dan bahkan dapat ruptur hanya akibat trauma ringan.2

1'

DAFTA' PUSTAKA

1. 9lyas . 9lmu ,enyakit 8ata. $alai ,enerbit F+D9. Bakarta. 2##1. hal @ 172! C,22#!". 2. -aughan DG, /2a ?,, Asbury &. %1talmologi Dmum. /disi 1". Jidya 8edika. Bakarta. 2###.hal @ 22#!3<. 3. 9lyas . +edaruratan Dalam 9lmu ,enyakit 8ata. $alai ,enerbit F+D9. Bakarta. hal @ C7!1##. ". http@44www.aha1.org4glaucoma4about4glabout.htm '. http@44www.matta>neuprater.com4glosary.htmlPecp. 6. 9lyas 7. 9lyas , &an;il 8, alamun, A;har :. ari 9lmu ,enyakit 8ata. $alai ,enerbit F+D9. Bakarta. 2###. hal @ 1''!72. . Dasar &eknik ,emeriksaan dalam 9lmu ,enyakit 8ata. $alai ,enerbit F+D9. Bakarta. 2###. hal @ 117!37. <. http@44www.indosiar.com4224news4newsread.htm C. +anski B B. Atlas $antu %1talmologi. 5ipokrates. Bakarta 1CC2. hal @ '1!7. 1#. 9lyas . et all. 9lmu ,enyakit 8ata untuk dokter umum dan mahasiswa kedokteran. /disi 2. agung eto. Bakarta. 2##1. hal @ 2'"!C. 11. 9lyas . Atlas 9lmu ,enyakit 8ata. agung eto. Bakarta. 2##1. hal @ '"!7. 12. http@44www.jakarta!eye!center.com4indonesia4tanyajawab.aspQidR1C7"Scat 13. http@44www.aha1.org4glaucoma4inde>.html 1". http@44www.aha1.org4glaucoma4about4gwhtnew.htm 1'. http@44www.aha1.org4glaucoma4about4AKueous5umor.htm 16. http@44www.aha1.org4glaucoma4about4AKueousT$uildDp.htm 17. http@44geocities.yahoo.com4pstats4alam!penyakit

16

Anda mungkin juga menyukai