Anda di halaman 1dari 3

BOUNDARY & FRONTIER OF GEOPOL -SEBATIK ISLAND-

Oleh : Rentina Yuliana Damanik (1202045066) Erma Yunita Mustafa (12020245062) Amalia Yuliasih (12020450..) Holim Herlinawati (120202450..) Andi Siti Qomariyah (12020450..) Risky Safikri (120202450..) Benedict (..) Sarah (..) Andi (..) .. (..) HI REGULER GEOGRAFI POLITIK 2014/2015 -UNIVERSITAS MULAWARMANFISIPOL

PULAU SEBATIK

Diskusi perbatasan Pulau Sebatik (Indonesia dan Malaysia) Menurut kami batas ideal pada sebuah negara ada pada Bondaries. Bondries merupakan garis batas Internasional, ketika perbatasan di lihat sebagai zona, hal itu sering di namakan wiayah perbatasan (Border Land). Hal ini di hubungakan pada kasus perbatasan Pulau Sebatik. Dimana Pulau Sebatik dikategorikan sebagai satu wilayah dua negara, - sebelah utara Malaysia dan sebelah selatan Indonesia -.

Dari gambar berikut dapat kita identifikasi bahwa batas negara itu lebih ideal pada Bondaries. Karena letak perbatasan yang berada di daratan dan bagi kami itu memungkinkan terjadinya kehiduan yang layak dan terorganisir dengan baik, walaupun dalam implementasinya hal tersebut tidak mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia itu sendiri. Seperti wilayah perbatasan pada umumnya Sebatik juga memiliki banyak permasalahan, terutama yang berkaitan dengan garis batas negara mengenai letak tapal batas yang sesunguhnya. Letak tapal batas tidak sesuai dengan garis lintang yang ditetapkan oleh traktat tahun 1891 dan 1928. Batas yang di lakukan oleh Belanda dan Inggris pada awalnya baru meliputi sebagian kecil perbatasan, patok batas di pasang pada tempat-tempat tertentu dengan jarak yang sangat berjauhan sehingga memungkinkan terjadinya pergeseran tapal batas atau pencurian sumber daya alam yang menganggu kedaulatan dan hak-hak terittorial negara. Inilah yang menjadi awal munculnya konflik perbatasan di mana pemerintah itu sendiri tidak dapat mengelola wilayah perbatasan dengan baik, terutama pada bidang keamanan, pendidikan dan perdagangan. Hal tersebut di perparah dengan patok fisik perbatasan yang sederhana, bahkan sebagaian tidak terlalu terlihat seperti pelanggaran

perbatasan oleh penduduk, infrastruktur yang tidak memadai, maraknya penyimpangan seperti ilegal logging, ilegal fising, human traficking, dan penyelundupan miras, narkoba yang sangat berpeluang karena kurangnya perhatian lebih dari pemerintah. Terbatasnya jumlah personel TNI serta sarana dan prasarana pendukung oprasi lapangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan pertahanan keamanan di wilayah ini yang tidak sebanding dengan panjang garis perbatasan, yang panjanganya kurang lebih 247,5 KM2. Dengan kondisi geografi di Sebatik sangat memungkinkan banyaknya jalur tikus, yang menandakan banyaknya aktifitas ilegal trade di pulau tersebut. Seharusnya perbatasan yang ideal itu di tunjang degan beberapa hal di antaranya : 1) Adanya infrastruktur yang memadai. 2) Sistem Armada Angkatan Darat yang kuat untuk melindungi tapal batas dan keamanan wilayah ini. 3) Adanya pengelolaan dan perhatian serius dari pemerintah terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan pelayanan masyarakat yang khusus dan maksimal. 4) Pengembanagn perekonomian yang melibatkan masyarakat Sebatik. 5) Akan lebih baik apabila di sana dibangaun tempat armada pelatihan militer.

Anda mungkin juga menyukai