Anda di halaman 1dari 18

HIDROPNEUMOTHORAX

Pembimbing Dr. Riantono Agung Sutomo Sp.Rad Dr. Diah Astarini Sp.Rad

Disusun o eh Mohammad Sadh!o P. " ##$.%$$&.#'# (

RSUD Ar)a*inangun +agian Radio ogi ,a-u tas .edo-teran Uni/ersitas 0arsi %$#$

.ATA PEN1ANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunianya serta rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah salah satu syarat kelulusan dalam bagian radiologi. Makalah ini berisi mengenai idropneumothora! " yang didiagnosis dengan gambaran radiologi yang kami harapkan dapat memberikan in#ormasi kepada para pemba$a tentang gambaran radiologi serta pnyekit hidropneumothora! itu sendiri. Penulis menyadari bah%a makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersi#at membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini terutama ditujukan oleh pembimbing & '. (r. )iantono Agung *utomo *p.)ad +. (r. (iah Astarini *p.)ad *emoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

,akarta , '- juli +-'-

Mohammad *adhyo P.

+A+ I PENDAHU2UAN

Pleura dibentuk oleh jaringan yang berasal dari mesodermal. Pembungkus ini dapat dibedakan menjadi pleura .iseral yang nmelapisi paru dan pleura parietal yang yang melapisi dinding dalam hemithora!. (iantara kedua pleura tadi terbentuk ruang yang disebut rongga pleura yang sebenernya tidak berupa tetapi merupakan ruang potensial. Pada keadaan normal rongga pleura tersebut berisi $airan pleura dalam jumlah yang sedikit yang menyelimuti kedua belah pleura yang memisahkan pleura parital dan pleura .iseral. Penyakit penyakit yang berhubungan dengan rongga pleura seperti e#usi pleura dan pneumotoraks. /ila terdapat udara disertai $airan di dalan rongga pleura disebut hidropneumotoraks.'.+ 0eadaan tersebut disertai dengan nanah 1 empiema 2 maka disebut piopneumotoraks. Etiologi Piopneumotoraks biasanya berasal dari paru seperti pneumonia, abses paru, adanya #istula bronkopleura, bronkiektasis, tuberkulosis paru, aktinomikosis paru, dan dari luar paru seperti trauma toraks, pembedahan toraks, torakosentesis pada e#usi pleura, abses sub phrenik dan abses hati amuba. Pato#isologi dari empiema itu sendiri yaitu akibat in.asi kuman piogenik ke pleura. al ini menyebabkan timbuk keradangan akut yang diikuti dengan pembentukan eksudat seros. (engan bertambahnya sel-sel PMN, baik yang hidup ataupun yang mati dan peningkatan kadar protein didalam $airan pleura, maka $airan pleura menjadi keruh dan kental. Endapan #ibrin akan membentuk kantungkantung yang akhirnya akan melokalisasi nanah tersebut. Pen$atatan tentang insiden dan pre.alensi hidropneumothorak belum ada dilkakukan, namun insiden dan pre.alensi pneumotoraks berkisar antara +,3 4 '5,6 per '--.--- penduduk per tahun. Menurut /arrie dkk, seks ratio laki-laki dibandingkan dengan perempuan 7&'. Ada pula peneliti yang mendapatkan 6&'.8 Pada kurang lebih +7 9 penderita pneumothora! ditemukan juga sedikit $airan dalam pleuranya. :airan ini biasanya bersi#at serosa, serosanguinesa atau kemerahan 1berdarah2. idrotora! dapat timbul dengan $epat setelah terjadinya pneumothora! pada kasus-kasus trauma; perdarahan intrapleura atau per#orasi eso#agus 1$airan lambung yang masuk ke dalam rongga pleura.8

+A+ II

A. DE,INISI idropneumotoraks adalah suatu keadaan dimana terdapat udara dan $airan di dalam rongga pleura yang mengakibatkan kolapsnya jaringan paru.8

+. ANATOMI DAN ,ISIO2O1I P2EURA Pleura adalah suatu membran serosa yang melapisi permukaan dalam dinding toraks kanan dan kiri,melapisi permukaan superior dia#ragma kanan dan kiri, melapisi mediastinum kanan dan kiri yang semuanya disebut pleura parietalis. 0emudian pada pangkal paru, membran serosa ini berbalik melapisi paru dan disebut pleura .iseralis yang berin.aginasi mengikuti #isura yang membagi tiap lobusnya.8.3 (iantara pleura parietal dan .iseral terdapat ruang yang disebut rongga pleura yang didalamnya terdapat $airan pleura seperti lapisan #ilm karena jumlahnya sangat sedikit yang hanya ber#ungsi memisahkan pleura parietal dan .iseral. :airan pleura masuk ke dalam rongga pleura dari dinding dada yaitu bagian pleura parietalis dan mengalir meninggalkan rongga pleura menembus pleura .iseralis untuk masuk ke dalam aliran lim#a. melumasi permukaan pleura sehingga memungkinkan gesekan kedua lapisan tersebut pada saat perna#asan. Arah aliran $airan pleura tersebut ditentukan oleh tekanan hidrostatik dan tekanan osmotik di kapiler sistemik.8.3 Proses inspirasi jika tekanan paru lebih ke$il dari tekanan atmos#er. Tekanan paru dapat lebih ke$il jika .olumenya diperbesar. Membesarnya .olume paru diakibatkan oleh pembesaran rongga dada. Pembesaran rongga dada terjadi akibat + #aktor, yaitu #aktor thora$al dan abdominal. <aktor thora$al 1gerakan otot-otot perna#asan pada dinding dada2 akan memperbesar rongga dada ke arah trans.ersal dan anterosuperior, sementara #aktor abdominal 1kontraksi dia#ragma2 akan memperbesar diameter .ertikal rongga dada. Akibat membesarnya rongga dada dan tekanan negati# pada ka.um pleura, paru-paru menjadi terhisap sehingga mengembang dan .olumenya membesar, tekanan intrapulmoner pun menurun. =leh karena itu, udara yang kaya =+ akan bergerak dari lingkungan luar ke al.eolus. (i al.eolus, =+ akan berdi#usi masuk ke kapiler sementara :=+ akan berdi#usi dari kapiler ke al.eolus.8.3 *ebaliknya, proses ekspirasi terjadi bila tekanan intrapulmonal lebih besar dari tekanan atmos#er. 0erja otot-otot ekspirasi dan relaksasi dia#ragma akan mengakibatkan rongga dada kembali ke ukuran semula sehingga tekanan pada ka.um pleura menjadi lebih positi# dan mendesak paru-paru. Akibatnya, tekanan intrapulmoner akan meningkat sehingga udara yang kaya :=+ akan keluar dari peru-paru ke atmos#er.8.3

3. INSINDEN DAN PRE4E2ENSI Pen$atatan tentang insiden dan pre.alensi hidropneumothorak belum ada dilkakukan, namun insiden dan pre.alensi pneumotoraks berkisar antara +,3 4 '5,6 per '--.--- penduduk per tahun. Menurut /arrie dkk, seks ratio laki-laki dibandingkan dengan perempuan 7&'. Ada pula peneliti yang mendapatkan 6&'. Pneumotoraks lebih sering ditemukan pada hemitoraks kanan daripada hemitoraks kiri. Pneumotoraks bilateral kira-kira +9 dari seluruh pneumotoraks spontan. >nsiden dan pre.alensi pneumotoraks .entil 8 ? 79 dari pneumotoraks spontan. 0emungkinan berulangnya pneumotoraks menurut ,ames dan *tuddy +-9 untuk kedua kali,dan 7-9 untuk yang ketiga kali. >nsiden empiema di bagian Paru )*@( (r. *oetomo *urabaya, pada tahun 'A65 dira%at 8,39 dari +.'A+ penderita ra%at inap. (engan perbandingan pria&%anita B 8,3&'.7.C.5

D. ETIO2O1I DAN PATO1ENESIS 0eadaan #isiologi dalam rongga dada pada %aktu inspirasi tekanan intrapleura lebih negati# dari tekanan intrabronkial, maka paru mengembang mengikuti gerakan dinding dada sehingga udara dari luar akan terhisap masuk melalui bronkus hingga men$apai al.eol. Pada saat ekspirasi dinding dada menekan rongga dada sehingga tekanan intrapleura akan lebih tinggi daripada tekanan udara al.eol atau di bronkus akibatnya udara akan ditekan keluar melalui bronkus.8.3 Tekanan intrabronkial akan meningkat apabila ada tahanan pada saluran perna#asan dan akan meningkat lebih besar lagi pada permulaan batuk, bersin atau mengejan. Peningkatan tekanan intrabronkial akan men$apai pun$ak sesaat sebelumnya batuk, bersin, dan mengejan. Apabila di bagian peri#er bronki atau al.eol ada bagian yang lemah, maka kemungkinan terjadinya robekan bronki atau al.eol akan sangat mudah.8.3 (engan $ara demikian dugaan terjadinya pneumotoraks dapat dijelaskana yaitui jika ada kebo$oran di bagian paru yang berisi udara melalui robekan atau pleura yang pe$ah. /agian yang robek tersebut berhubungan dengan bronkus. Pelebaran al.eoldan septa-septa al.eol yang pe$ah kemudian membentuk suatu bula yang berdinding tipis di dekat daerah yang ada proses non spesi#ik atau #ibrosis granulomatosa. 0eadaan ini merupakan penyebab yang paling sering dari pneumothoraks.8.3 Ada beberapa kemungkinan komplikasi pneumotoraks, suatu katup bola" yang bo$or yang menyebabkan tekanan pneumotoraks bergeser ke mediastinum. *irkulasi paru dapat menurun dan mungkin menjadi #atal. Apabila kebo$oran tertutup dan paru tidak mengadakan ekspansi kembali dalam beberap minggu , jaringan parut dapat terjadi sehingga tidak pernah ekspansi kembali se$ara keseluruhan. Pada keadaan ini $airan serosa terkumpul di dalam rongga pleura dan menimbulkan suatu hidropneumotoraks.8.3.7

idropneumothoraks spontan sekunder bisa merupakan komplikasi dari T/ paru dan pneumothoraks yaitu dengan rupturnya #okus subpleura dari jaringan nekrotik perkejuan sehingga tuberkuloprotein yang ada di dalam masuk rongga pleura dan udara dapat masuk dalam paru pada proses inspirasi tetapi tidak dapat keluar paru ketika proses ekspirasi, semakin lama tekanan udara dalam rongga pleura akan meningkat melebihi tekana atmos#er, udara yang terkumpul dalam rongga pleura akan menekan paru sehingga sering timbul gagal napas.8.3 Pneumothora! merupakan suatu kondisi dimana terdapat udara pada ka.um pleura. Pada kondisi normal, rongga pleura tidak terisi udara sehingga paru-paru dapat leluasa mengembang terhadap rongga dada. @dara dalam ka.um pleura ini dapat ditimbulkan oleh & a. )obeknya pleura .is$eralis sehingga saat inspirasi udara yang berasal dari al.eolus akan memasuki ka.um pleura. Pneumothora! jenis ini disebut sebagai $losed pneumothora!. Apabila kebo$oran pleura .is$eralis ber#ungsi sebagai katup, maka udara yang masuk saat inspirasi tak akan dapat keluar dari ka.um pleura pada saat ekspirasi. Akibatnya, udara semakin lama semakin banyak sehingga mendorong mediastinum kearah kontralateral dan menyebabkan terjadinya tension pneumothora!. b. )obeknya dinding dada dan pleura parietalis sehingga terdapat hubungan antara ka.um pleura dengan dunia luar. Apabila lubang yang terjadi lebih besar dari +;8 diameter trakea, maka udara $enderung lebih mele%ati lubang tersebut dibanding traktus respiratorius yang seharusnya. Pada saat inspirasi, tekanan dalam rongga dada menurun sehingga udara dari luar masuk ke ka.um pleura le%at lubang tadi dan menyebabkan kolaps pada paru ipsilateral. *aat ekspirasi, tekanan rongga dada meningkat, akibatnya udara dari ka.um pleura keluar melalui lubang tersebut. 0ondisi ini disebut sebagai open pneumothora!.8.3.7

E. .2ASI,I.ASI Pneumothora! dapat diklasi#ikasikan menjadi pneumothora! spontan dan traumatik. Pneumothora! spontan merupakan pneumothora! yang terjadi tiba-tiba tanpa atau dengan adanya penyakit paru yang mendasari. Pneumothora! jenis ini dibagi lagi menjadi pneumothora! primer 1tanpa adanya ri%ayat penyakit paru yang mendasari2 maupun sekunder 1terdapat ri%ayat penyakit paru sebelumnya2. >nsidensinya sama antara pneumothora! primer dan sekunder, namun pria lebih banyak terkena dibanding %anita dengan perbandingan C&'. Pada pria, resiko pneumothora! spontan akan meningkat pada perokok berat dibanding non perokok. Pneumothora! spontan sering terjadi pada usia muda, dengan insidensi pun$ak pada dekade ketiga kehidupan 1+--3- tahun2. *ementara itu, pneumothora! traumatik dapat disebabkan oleh trauma langsung maupun tidak langsung pada dinding dada, dan diklasi#ikasikan menjadi iatrogenik maupun noniatrogenik. Pneumothora! iatrogenik merupakan tipe pneumothora! yang sangat sering terjadi.8.3.7

'. Pneumotorak dapat dibagi berdasarkan penyebabnya & a. Pneumotorak spontan =leh karena & primer 1ruptur bleb2, sekunder 1in#eksi, keganasan2, neonatal b. Pneumotorak yang di dapat =leh karena & iatrogenik, barotrauma, trauma

+. Pneumotorak dapat dibagi juga menurut gejala klinis & a. Pneumotorak simple & tidak diikuti gejala sho$k atau pre-sho$k b. Tension Pnuemotorak & diikuti gejala sho$k atau pre-s$ho$k 8. Pneumotorak dapat dibagi berdasarkan ada tidaknya dengan hubungan luar menjadi & a. =pen pneumotorak b. :losed pneumotorak *e$ara garis besar ke semua jenis pneumotorak mempunyai dasar pato#isiologi yang hampir sama. Pneumotorak spontan, $losed pneumotorak, simple pneumotorak, tension pneumotorak, dan open pneumotorak Pneumotorak spontan terjadi karena lemahnya dinding al.eolus dan pleura .is$eralis. Apabila dinding al.eolus dan pleura .is$eralis yang lemah ini pe$ah, maka akan ada #istel yang menyebabkan udara masuk ke dalam $a.um pleura. Mekanismenya pada saat inspirasi rongga dada mengembang, disertai pengembangan $a.um pleura yang kemudian menyebabkan paru dipaksa ikut mengembang, seperti balon yang dihisap. Pengembangan paru menyebabkan tekanan intral.eolar menjadi negati# sehingga udara luar masuk. Pada pneumotorak spontan, paru-paru kolpas, udara inspirasi ini bo$or masuk ke $a.um pleura sehingga tekanan intrapleura tidak negati#. Pada saat inspirasi akan terjadi hiperekspansi $a.um pleura akibatnya menekan mediastinal ke sisi yang sehat. Pada saat ekspirasi mediastinal kembali lagi ke posisi semula. Proses yang terjadi ini dikenal dengan mediastinal #lutter. Pneumotorak ini terjadi biasanya pada satu sisi, sehingga respirasi paru sisi sebaliknya masih bisa menerima udara se$ara maksimal dan bekerja dengan sempurna. Terjadinya hiperekspansi $a.um pleura tanpa disertai gejala pre-sho$k atau sho$k dikenal dengan simple pneumotorak. /erkumpulnya udara pada $a.um pleura dengan tidak adanya hubungan dengan lingkungan luar dikenal dengan $losed pneumotorak.8.3.

Pada saat ekspirasi, udara juga tidak dipompakan balik se$ara maksimal karena elasti$ re$oil dari kerja al.eoli tidak bekerja sempurna. Akibatnya bilamana proses ini semakin berlanjut, hiperekspansi $a.um pleura pada saat inspirasi menekan mediastinal ke sisi yang sehat dan saat ekspirasi udara terjebak pada paru dan $a.um pleura karena luka yang bersi#at katup tertutup, terjadilah penekanan .ena $a.a, shunting udara ke paru yang sehat, dan obstruksi jalan napas. Akibatnya dapat timbulah gejala pre-sho$k atau sho$k oleh karena penekanan .ena $a.a. 0ejadian ini dikenal dengan tension pneumotorak.8.3. Pada open pneumotorak terdapat hubungan antara $a.um pleura dengan lingkunga luar. =pen pneumotorak dikarenakan trauma penetrasi. Perlukaan dapat inkomplit 1sebatas pleura parietalis2 atau komplit 1pleura parietalis dan .is$eralis2. /ilamana terjadi open pneumotorak inkomplit pada saat inspirasi udara luar akan masuk ke dalam $a.um pleura. Akibatnya paru tidak dapat mengembang karena tekanan intrapleura tidak negati#. E#eknya akan terjadi hiperekspansi $a.um pleura yang menekan mediastinal ke sisi paru yang sehat. *aat ekspirasi mediastinal bergeser ke mediastinal yang sehat. Terjadilah mediastinal #lutter.8.3. /ilamana open pneumotorak komplit maka saat inspirasi dapat terjadi hiperekspansi $a.um pleura mendesak mediastinal ke sisi paru yang sehat dan saat ekspirasi udara terjebak pada $a.um pleura dan paru karena luka yang bersi#at katup tertutup. *elanjutnya terjadilah penekanan .ena $a.a, shunting udara ke paru yang sehat, dan obstruksi jalan napas. Akibatnya dapat timbulah gejala pre-sho$k atau sho$k oleh karena penekanan .ena $a.a. 0ejadian ini dikenal dengan tension pneumotorak.8.3.

,. DIA1NOSIS /iasanya ditemukan anamnesis yang khas, yaitu rasa nyeri pada dada seperti ditusuk, disertai sesak na#as dan kadang-kadang disertai dengan batukbatuk. )asa nyeri dan sesak na#as ini makin lama dapat berkurang atau bertambah hebat. /erat ringannya perasaan sesak na#as ini tergantung dari derajat pengun$upan paru, dan apakah paru dalam keadaan sakit atau tidak. Pada penderita dengan :=P(, pneumotoraks yang minimal sekali pun akan menimbulkan sesak na#as yang hebat. *akit dada biasanya datang tibatiba seperti ditusuk-tusuk se tempat pada sisi paru yang terkena, kadang-kadang menyebar ke arah bahu, hipokondrium dan skapula. )asa sakit bertambah %aktu berna#as dan batuk. *akit dada biasanya akan berangsur-angsur hilang dalam %aktu satu sampai empat hari. C /atuk-batuk biasanya merupakan keluhan yang jarang bila tidak disertai penyakit paru lainD biasanya tidak berlangsung lama dan tidak produkti#. 0eluhan.keluhan tersebut di atas dapat terjadi bersama-sama atau sendirisendiri, bahkan ada penderita pneumotoraks yang tidak mempunyai keluhan sama sekali. Pada penderita pneumotoraks

.entil, rasa nyeri dan sesak na#as ini makin lama makin hebat, penderita gelisah, sianosis, akhirnya dapat mengalami syok karena gangguan aliran darah akibat penekanan udara pada pembuluh darah dimediastinum.C a2 >nspeksi, mungkin terlihat sesak na#as, pergerakan dada berkurang, batukbatuk, sianosis serta iktus kordis tergeser kearah yang sehat. b2 Palpasi, mungkin dijumpai spatium interkostalis yang melebar *tem#remitus melemah, trakea tergeser ke arah yang sehat dan iktus kordis tidak teraba atau ergeser ke arah yang sehat. $2 PerkusiD Mungkin dijumpai sonor, hipersonor sampai timpani. d2 AuskultasiD mungkin dijumpai suara na#as yang melemah, sampai menghilang. (iagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan )ontgen #oto toraks. Pada rontgen #oto toraks P.A akan terlihat garis pengun$upan paru yang halus seperti rambut. Apabila pneumotoraks disertai dengan adanya $airan di dalam rongga pleura, akan tampak gambaran garis datar yang merupakan batas udara dan $a#tan. *ebaiknya rontgen #oto toraks dibuat dalam keadaan ekspirasi maksimal.5 1. 1AM+ARAN RADIO2O1I Pada gambaran radiologi hidropneumothora! merupakan perpaduan antara gambaran radiologi dari e#usi pleura dan pneumothora!. Pada hidropneumothora! $airan pleura selalu bersama-sama udara, maka menis$us sign tidak tampak. Pada #oto lurus maka akan dijumpai air #luid le.el meskipun $airan sedikit. Pada #oto tegak terlihat garis mendatar karena adanya udara di atas $airan. Eambaran radiologi pada hidropneumothora! ini ruang pleura sangat translusen dengan tak tampaknya gambaran pembuluh darah paru, biasanya tampak garis putih tegas membatasi pleura .is$eralis yang membatasi paru yang kolaps, tampak gambaran semiopak homogen menutupi paru ba%ah, dan penumpukan $airan di dalam $a.um pleura yang menyebabkan sinus $osto#renikus menumpul.6.A

1ambar.Hidropneumotora5

H. PENATA2A.SANAAN Penatalaksanaan mengikuti prinsip penatalaksanaan pasien trauma se$ara umum 1primary sur.ey - se$ondary sur.ey2 Tidak dibenarkan melakukan langkah-langkah& anamnesis, pemeriksaan #isik, pemeriksaan diagnostik, penegakan diagnosis dan terapi se$ara konsekuti# 1berturutan2 *tandar pemeriksaan diagnostik 1yang hanya bisa dilakukan bila pasien stabil2, adalah & portable !-ray, portable blood e!amination, portable bron$hos$ope. Tidak dibenarkan melakukan pemeriksaan dengan memindahkan pasien dari ruang emergen$y. Penanganan pasien tidak untuk menegakkan diagnosis akan tetapi terutama untuk menemukan masalah yang mengan$am nya%a dan melakukan tindakan penyelamatan nya%a. Pengambilan anamnesis 1ri%ayat2 dan pemeriksaan #isik dilakukan bersamaan atau setelah melakukan prosedur penanganan trauma.'FATE) *EAGE( ()A>NAEE 1 F*( 2 Merupakan tindakan in.asi# yang dialakukan untuk mengeluarkan udara, $airan 1darah, pus2 dari rongga pleura, rongga thoraks, dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung.''

>ndikasi dan tujuan pemasangan F*( '. >ndikasi & Pneumotoraks, hemotoraks, empyema /edah paru & karena ruptur pleura udara dapat masuk ke dalam rongga pleura reseksi segmental msalnya pada tumor, T/: lobe$tomy, misal pada tumor, abses, T/: '. Tujuan pemasangan F*( Memungkinkan $airan 1 darah, pus, e#usi pleura 2 keluar dari rongga pleura Memungkinkan udara keluar dari rongga pleura Men$egah udara masuk kembali ke rongga pleura yang dapat menyebabkan pneumotoraks Mempertahankan agar paru tetap mengembang dengan jalan mempertahankan tekanan negati# pada intra pleura. Prinsip kerja F*( '. Era.itasi & @dara dan $airan mengalir dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah. +. Tekanan positi# & @dara dan $airan dalam ka.um pleura 1 H 5C8 mm g atau lebih 2. Akhir pipa F*( menghasilkan tekanan F*( sedikit 1 H 5C' mm g 2 8. *u$tion ,enis F*( '. 1. Satu botol *istem ini terdiri dari satu botol dengan penutup segel. Penutup mempunyai dua lobang, satu untuk .entilasi udara dan lainnya memungkinkan selang masuk hampir ke dasar botol. 0euntungannya adalah & Penyusunannya sederhana

Mudah untuk pasien yang berjalan

0erugiannya adalah & *aat drainase dada mengisi botol lebih banyak kekuatan yang diperlukan @ntuk terjadinya aliran tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan botol

:ampuran darah dan drainase menimbulkan busa dalam botol yang membatasi garis pengukuran drainase '. 2. Dua botol Pada sistem dua botol, botol pertama adalah sebagai botol penampung dan yang kedua bekerja sebagai %ater seal. Pada sistem dua botol, penghisapan dapat dilakukan pada segel botol dalam air dengan menghubungkannya ke .entilasi udara. 0euntungan & Mempertahankan %ater seal pada tingkat konstan Memungkinkan obser.asi dan pengukuran drainage yang lebih baik

0erugian & Menambah areal mati pada sistem drainage yang potensial untuk masuk ke dalam area pleura. @ntuk terjadinya aliran, tekanan pleura harus lebih tinggi dari tekanan botol. Mempunyai batas kelebihan kapasitas aliran udara pada kebo$oran udara. '. 3. Tiga botol Pada sistem tiga botol, botol kontrol penghisap ditambahkan ke sistem dua botol. /otol ketiga disusun mirip dengan botol segel dalam air. Pada sistem ini yang terpenting adalah kedalaman selang di ba%ah air pada botol ketiga dan bukan jumlah penghisap di dinding yang menentukan jumlah penghisapan yang diberikan pada selang dada. ,umlah penghisap di dinding yang diberikan pada botol ketiga harus $ukup unutk men$iptakan putaran-putaran lembut gelembung dalam botol. Eelembung kasar menyebabkan kehilangan air, mengubah tekanan penghisap dan meningkatkan tingkat kebisingan dalam unit pasien. @ntuk memeriksa patensi selang dada dan #luktuasi siklus perna#asan, penghisap harus dilepaskan saat itu juga. 0euntungan &

sistem paling aman untuk mengatur pengisapan.

0erugian & Gebih kompleks, lebih banyak kesempatan untuk terjadinya kesalahan dalam perakitan dan pemeliharaan. *ulit dan kaku untuk bergerak ; ambulansi '. 4. Unit drainage sekali pakai Pompa penghisap Pleural Emerson Merupakan pompa penghisap yang umum digunakan sebagai pengganti penghisap di dinding. Pompa Penghisap Emerson ini dapat dirangkai menggunakan sistem dua atau tiga botol. 0euntungan & Plastik dan tidak mudah pe$ah

0erugian & Mahal 0ehilangan %ater seal dan keakuratan pengukuran drainage bila unit terbalik. <luther .al.e

0euntungan & >deal untuk transport karena segel air dipertahankan bila unit terbalik 0urang satu ruang untuk mengisi Tidak ada masalah dengan penguapan air Penurunan kadar kebisingan

0erugian & Mahal

0atup berkipas tidak memberikan in#ormasi .isual pada tekanan intra pleural karena tidak adanya #luktuasi air pada ruang %ater seal. :alibrated spring me$hanism 0euntungan & Mampu mengatasi .olume yang besar

0erugian Mahal

Tempat pemasangan F*( '. /agian apeks paru 1 apikal 2 +. Anterolateral interkosta ke '- + untuk mengeluarkan udara bagian basal 8. Posterolateral interkosta ke 6 4 A untuk mengeluarkan $airan 1 darah, pus 2. Persiapan pemasangan F*( Pera%atan pra bedah '. Menentukan pengetahuan pasien mengenai prosedur. +. Menerangkan tindakan-tindakan pas$a bedah termasuk letak in$isi, oksigen dan pipa dada, posisi tubuh pada saat tindakan dan selama terpasangnya F*(, posisi jangan sampai selang tertarik oleh pasien dengan $atatan jangan sampai rata; miring yang akan mempengaruhi tekanan. 8. Memberikan kesempatan bagi pasien untuk bertanya atau mengemukakan keprihatinannya mengenai diagnosa dan hasil pembedahan. 3. Mengajari pasien bagaimana $ara batuk dan menerangkan batuk serta perna#asan dalam yang rutin pas$a bedah. 7. Mengajari pasien latihan lengan dan menerangkan hasil yang diharapkan pada pas$a bedah setelah melakukan latihan lengan.

Persiapan alat '. *istem drainase tertutup +. Motor su$tion 8. *elang penghubung steril 3. :airan steril & Na:l, AIuades 7. /otol ber%arna bening dengan kapasitas + liter C. 0assa steril 5. Pisau jaringan 6. Tro$art A. /enang $atgut dan jarumnya '-. *arung tangan ''. (uk bolong '+. *puit '- $$ dan 7- $$ '8. =bat anestesi & lido$ain, !ylo$ain '3. Masker Pera%atan pas$a bedah Pera%atan setelah prosedur pemasangan F*( antara lain & '. Perhatikan undulasi pada selang F*( +. =bser.asi tanda-tanda .ital & perna#asan, nadi, setiap '7 menit pada ' jam pertama 8. Monitor pendarahan atau empisema subkutan pada luka operasi 3. Anjurkan pasien untuk memilih posisi yang nyaman dengan memperhatikan jangan sampai selang terlipat 7. Anjurkan pasien untuk memegang selang apabila akan mengubah posisi C. /eri tanda pada batas $airan setiap hari, $atat tanggal dan %aktu

5. Eanti botol F*( setiap tiga hari dan bila sudah penuh, $atat jumlah $airan yang dibuang 6. Gakukan pemijatan pada selang untuk melan$arkan aliran A. =bser.asi dengan ketat tanda-tanda kesulitan berna#as, $ynosis, empisema. '-. Anjurkan pasien menarik na#as dalam dan bimbing $ara batuk yang e#ekti# ''. /otol F*( harus selalu lebih rendah dari tubuh /ila undulasi tidak ada, ini mempunyai makna yang sangat penting karena beberapa kondisi dapat terjadi antara lain & '. Motor su$tion tidak jalan +. *elang tersumbat atau terlipat 8. Paru-paru telah mengembang =leh karena itu harus yakin apa yang menjadi penyebab, segera periksa kondisi sistem drainase, amati tanda-tanda kesulitan berna#as. :ara mengganti botol F*( '. *iapkan set yang baru. /otol yang berisi aguades ditambah desin#ektan. +. *elang F*( diklem dulu 8. Eanti botol F*( dan lepas kembali klem 3. Amati undulasi dalam selang F*(. >ndikasi pengangkatan F*( '. Paru-paru sudah reekspansi yang ditandai dengan & Tidak ada undulasi Tidak ada $airan yang keluar Tidak ada gelembung udara yang keluar Tidak ada kesulitan berna#as (ari rontgen #oto tidak ada $airan atau udara

Eambar pemasangan F*(

DA,TAR PUSTA.A

'. +. 8. 3. 7. C. 5. 6. A. '-. ''.

Alsaga## ood, +-'-, dasar ilmu penyakit paru, jakarta, EE: http& ;;%%%.medi$astore.$om;do$;pneumotoraks Asril /ahar, 'AAA, Penyakit-penyakit Pleura, /uku Ajar Penyakit (alam, ,ilid >>, /alai Penerbit <0@>, ,akarta. (armanto (jojodibroto, +--A, )espirologi, EE: )obbins, 0umar, 'AA7, /uku ajar patologi, jakarta, /alai penerbit <0@> http&;;dokterkharisma.blogspot.$om;+--6;-6;pneumothora!.html http&;;%%%.kalbe.$o.id;#iles;$dk;#iles;-A *jahriar rasad, +--A, )adiologi diagnostik, jakarta, /alai penerbit <0@> 0ahar 0usuma%idjaja, +---, Pleura dan Mediastinum, )adiologi diagnositik, /alai Penerbit <0@>, ,akarta. http&;;augus#arly.%ordpress.$om;+-'-;-C;'+;asuhan-kepera%atan-%sd http&;;ro#iIahmad.%ordpress.$om;+--6;-';+A;%ater-seal-drainage;

Anda mungkin juga menyukai