Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Latar belakang
Sepsis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan respons sistemik terhadap infeksi pada bayi baru lahir. Sepsis adalah sindrom yang dikarekteristikkan oleh tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah yang dapat berkembang kearah septikemia dan syok septik. Sementara itu sepsis neonatorum adalah infeksi bakteri pada aliran darah pada bayi selama empat minggu pertama kehidupan. Insiden sepsis bervariasi yaitu antara 1 dalam 500 atau 1 dalam 600 kelahiran hidup. Sepsis terjadi pada kurang dari 1% bayi baru lahir tetapi merupakan penyebab dari 0% kematian pada bayi baru lahir. Infeksi bakteri 5 kali lebih sering terjadi pada bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari !"#5 kg dan ! kali lebih sering menyerang bayi laki-laki. Sepsis dapat dibagi menjadi dua yaitu pertama sepsis dini terjadi # hari pertama kehidupan. $arakteristik % sumber organisme pada saluran genital ibu dan atau &airan amnion" biasanya fulminan dengan angka mortalitas tinggi. $edua sepsis lanjutan'nosokomial % terjadi setelah minggu pertama kehidupan dan didapat dari lingkungan pas&a lahir. $arakteristik % (idapat dari kontak langsung atau tak langsung dengan organisme yang ditemukan dari lingkungan tempat pera)atan bayi" sering mengalami komplikasi.
II. Pengertian
Sepsis neonatorum adalah semua infeksi pada bayi pada !* hari pertama sejak dilahirkan. Infeksi dapat menyebar se&ara nenyeluruh atau terlokasi hanya pada satu orga saja +seperti paru-paru dengan pneumonia,.Sepsis mulai timbul dalam )aktu 6 jam setelah bayi baru lahir" tetapi kebanyakan baru mun&ul dalam )aktu 1! jamsetelah lahir. (an sepsis yang baru timbul dalam )aktu - hari' lebih memungkinkan disebabkan oleh infeksi .osokomial Infeksi pada sepsis bisa didapatkan pada saat sebelum persalinan +intrauterine sepsis, atau setelah persalinan +extrauterine sepsis, dan dapat
disebabkan karena virus +herpes" rubella," bakteri +strepto&o&&us /," dan fungi atau jamur +&andida, meskipun jarang ditemui.
III. Etiologi
Sepsis dapat disebabkan berbagai ma&am organisme seperti bakteri gram positif maupun negatif" virus" parasit" dll. /akteria seperti Escherichia coli" Listeria monocytogenes" Neisseria meningitidis" Sterptococcus pneumoniae" Haemophilus influenzae tipe /" Salmonella" dan Streptococcus grup / merupakan penyebab sepsis paling sering pada neonatus. Streptococcus grup / dapat masuk ke dalam tubuh bayi selama proses kelahiran. 0enurut Centers for Diseases Control and Prevention +1(1, 2merika" paling tidak terdapat bakteria pada vagina atau rektum pada satu dari setiap lima )anita hamil" yang dapat mengkontaminasi bayi selama melahirkan. /ayi prematur yang menjalani pera)atan intensif rentan terhadap sepsis karena sistem imun mereka yang belum berkembang dan mereka biasanya menjalani prosedur-prosedur invasif seperti infus jangka panjang pemasangan sejumlah kateter" dan bernafas melalui selang yang dihubungkan dengan ventilator. 3rganisme yang normalnya hidup di permukaan kulit dapat masuk ke dalam tubuh kemudian ke dalam aliran darah melalui alat-alat seperti yang telah disebut di atas. /ayi berusia bulan sampai tahun beresiko mengalami bakteriemia tersamar" yang bila tidak segera dira)at" kadang-kadang dapat megarah ke sepsis. /akteriemia tersamar artinya bah)a bakteria telah memasuki aliran darah" tapi tidak ada sumber infeksi yang jelas. 4anda paling umum terjadinya bakteriemia tersamar adalah demam. 5ampir satu per tiga dari semua bayi pada rentang usia ini mengalami demam tanpa adanya alasan yang jelas - dan penelitian menunjukkan bah)a -% dari mereka akhirnya akan mengalami infeksi bakterial di dalam darah. Streptococcus pneumoniae +pneumococcus, menyebabkan sekitar *5% dari semua kasus bakteriemia tersamar pada bayi berusia bulan sampai tahun.
1. 6ejala umumnya% bayi tampak sakit" tidak mau minum" kenaikan atau
gastrointestinal%
muntah"
diare"
hepatosplenomegali"
perut
kembung.
3. 6ejala saluran pernafasan% dispnea" takipnea" sianosis. 4. 6ejala kardiovaskuler% takikardi" edema" dehidrasi. 5. 6ejala susunan saraf pusat% letargi +lemah," iritabel" kejang 6. 6ejala hematologi% ikterus splenomegali" petekie dan perdarahan"
leukopeni 7 5000'm " sel-sel batang dua kali lipat. 6ejala sepsis yang terjadi pada neonatus antara lain bayi tampak lesu" tidak kuat menghisap" denyut jantungnya lambat dan suhu tubuhnya turunnaik. 6ejala-gejala lainnya dapat berupa gangguan pernafasan" kejang" jaundi&e" muntah" diare" dan perut kembung.
1. 6ejala dari sepsis neonatorum juga tergantung kepada sumber infeksi dan
penyebarannya% Infeksi pada tali pusar +omfalitis, menyebabkan keluarnya nanah atau darah dari pusar.
2. Infeksi pada selaput otak +meningitis, atau abses otak menyebabkan koma"
kejang" opistotonus +posisi tubuh melengkung ke depan, atau penonjolan pada ubun-ubun.
3. Infeksi pada tulang +osteomielitis, menyebabkan terbatasnya pergerakan
Sepsis dimulai dengan invasi bakteri dan kontaminasi sistemik. 8elepasan endotoksin oleh bakteri menyebabkan perubahan fungsi miokardium" perubahan ambilan dan penggunaan oksigen" terhambatnya fungsi mitokondria" dan keka&auan metabolik yang progresif. 8ada sepsis yang tibatiba dan berat" &omplment &as&ade menimbulkan banyak kematian dan kerusakan sel. 2kibatnya adalah penurunan perfusi jaringan" asidosis metabolik" dan syok" yang mengakibatkan disseminated intravaskuler &oagulation +(I1, dan kematian. /ayi baru lahir mendapat infeksi melalui beberapa jalan" dapat terjadi infeksi transplasental seperti pada infeksi konginetal virus rubella" proto9oa Toxoplasma atau basilus Listeria monocytogenesis! :ang lebih umum" infeksi didapatkan melalui jalur vertikel" dari ibu selam proses persalinan + infeksi Streptokokus group / atau infeksi kuman gram negatif , atau se&ara hori9ontal dari lingkungan atau pera)atan setelah persalinan + infeksi Stafilokokus koagulase positif atau negatif,. ;aktor- faktor yang mempengaruhi kemungkinan infeksi se&ara umum berasal dari tiga kelompok" yaitu % 1. ;aktor 0aternal
a. Status sosial-ekonomi ibu" ras" dan latar belakang. 0empengaruhi
ke&enderungan terjadinya infeksi dengan alasan yang tidak diketahui sepenuhnya. Ibu yang berstatus sosio- ekonomi rendah mungkin nutrisinya buruk dan tempat tinggalnya padat dan tidak higienis. /ayi kulit hitam lebih banyak mengalami infeksi dari pada bayi berkulit putih.
b. Status paritas +)anita multipara atau gravida lebih dari , dan umur
!. ;aktor .eonatatal
faktor resiko utama untuk sepsis neonatal. <mumnya imunitas bayi kurang bulan lebih rendah dari pada bayi &ukup bulan. 4ranspor imunuglobulin melalui plasenta terutama terjadi pada paruh terakhir trimester ketiga. Setelah lahir" konsentrasi imunoglobulin serum terus menurun" menyebabkan hipigamaglobulinemia berat. Imaturitas kulit juga melemahkan pertahanan kulit.
b. (efisiensi imun. .eonatus bisa mengalami kekurangan Ig6
spesifik" khususnya terhadap streptokokus atau Haemophilus influenza. Ig6 dan Ig2 tidak mele)ati plasenta dan hampir tidak terdeteksi dalam darah tali pusat. (engan adanya hal tersebut" aktifitas lintasan komplemen terlambat" dan 1 serta faktor / tidak diproduksi sebagai respon terhadap lipopolisakarida. $ombinasi antara defisiensi imun dan penurunan antibodi total dan spesifik" bersama dengan penurunan fibronektin" menyebabkan sebagian besar penurunan aktivitas opsonisasi.
c. =aki-laki dan kehamilan kembar. Insidens sepsis pada bayi laki-
laki empat kali lebih besar dari pada bayi perempuan. . ;aktor =ingkungan
a. 8ada defisiensi imun bayi &enderung mudah sakit sehingga sering
memerlukan prosedur invasif" dan memerlukan )aktu pera)atan di rumah sakit lebih lama. 8enggunaan kateter vena' arteri maupun kateter nutrisi parenteral merupakan tempat masuk bagi mikroorganisme pada kulit yang luka. /ayi juga mungkin terinfeksi akibat alat yang terkontaminasi.
b. 8aparan
menimbulkan resiko pada neonatus yang melebihi resiko penggunaan antibiotik spektrum luas" sehingga menyebabkan kolonisasi spektrum luas" sehingga menyebabkan resisten berlipat ganda.
mikroorganisme yang berasal dari petugas + infeksi nosokomial," paling sering akibat kontak tangan.
d. 8ada bayi yang minum 2SI" spesies Lact"acillus dan E!colli
ditemukan dalam tinjanya" sedangkan bayi yang minum susu formula hanya didominasi oleh E!colli! 0ikroorganisme atau kuman penyebab infeksi dapat men&apai neonatus melalui beberapa &ara" yaitu %
a.
8ada masa antenatal atau sebelum lahir. 8ada masa antenatal kuman dari ibu setelah mele)ati plasenta dan umbilikus masuk dalam tubuh bayi melalui sirkulasi darah janin. $uman penyebab infeksi adalah kuman yang dapat menembus plasenta antara lain virus rubella" herpes" sitomegalo" koksaki" hepatitis" influen9a" parotitis. /akteri yang dapat melalui jalur ini" antara lain malaria" sipilis" dan toksoplasma.
b.
8ada masa intranatal atau saat persalinan. Infeksi saat persalinan terjadi karena yang ada pada vagina dan serviks naik men&apai korion dan amnion. 2kibatnya" terjadi amniotis dan korionitis" selanjutnya kuman melalui umbilikus masuk dalam tubuh bayi. 1ara lain" yaitu saat persalinan" &airan amnion yang sudah terinfeksi akan terinhalasi oleh bayi dan masuk dan masuk ke traktus digestivus dan traktus respiratorius" kemudian menyebabkan infeksi pada lokasi tersebut. Selain &ara tersebut di atas infeksi pada janin dapat terjadi melalui kulit bayi atau port de entre lain saat bayi mele)ati jalan lahir yang terkontaminasi oleh kuman. /eberapa kuman yang melalui jalan lahir ini adalah Herpes genetalis Candida al"ican dan N!gonorrea!
c.
Infeksi paska atau sesudah persalinan. Infeksi yang terjadi sesudah kelahiran umumnya terjadi akibat infeksi nosokomial dari lingkungan di luar rahim +misal melalui alat- alat % penghisap
lendir" selang endotrakhea" infus" selang nasogastrik" botol minuman atau dot,. 8era)at atau profesi lain yang ikut menangani bayi dapat menyebabkan terjadinya infeksi nosokomil. Infeksi juga dapat terjadi melalui luka umbilikus.
VI. Pathway
VII.
Komplikasi /eberapa komplikasi kehamilan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya sepsis pada neonatus" antara lain%
1. Spasme otot faring yang menyebabkaan terkumpulnya air liur
didalam rongga mulut dan keadaan ini memungkinkan terjaadinya aspirasai serta dapat menyebabkan pnemonia aspirasi.
2. 2spiksia 3. $ejang 4. ;raktur kompresi 5. 2tekektasis karena obstruksi skret
8ertanda diagnostik yang ideal memiliki kriteria yaitu nilai cut off tepat yang optimal" nilai diagnostik yang baik yaitu sesitivitas mendekati 100%" spesifisitas lebih dari *5%" Positive Pro"a"le #alue +88>, lebih dari *5%" Negative Pro"a"le #alue +.8>, mendekati 100%" dan dapat mendeteksi infeksi pada tahap a)al. $egunaan klinis dari pertanda diagnostik yang ideal adalah untuk membedakan antara infeksi bakteri dan virus" petunjuk untuk penggunaan antibiotik" memantau kemajuan pengobatan" dan untuk menentukan prognosis. 8ertanda hematologik yang digunakan adalah hitung sel darah putih total" hitung neutrofil" neutrofil imatur" rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total +I%4," mikro Erytrocyte Sedimentation $ate +?S@," dan hitung trombosit. 4es laboratorium yang dikerjakan adalah 1@8" prokalsitonin" sitokin I=-6" 61S;" tes &epat +rapid test, untuk deteksi antigen" dan panel skrining sepsis. Saat ini" kombinasi petanda terbaik untuk mendiagnosis sepsis adalah sebagai berikut% I=6" dan I=1-ra untuk 1-! hari setelah mun&ulnya gejalaA I=6 +atau I=1-ra 0" I=*" 6-1S;" 4.;" 1@8" dan hematological indices pada hari ke-0,A 1@8" I=6 +atau 61S; dan hematological indices pada hari ke-1,A dan 1@8 pada hari-hari berikutnya untuk memonitor respons terhadap terapi.
<ntuk diagnosa yang pasti bisa didapat dari pemeriksaan% 1. $ultur darah" feses" urine" s)ab tenggorok" telinga !. $?( yang meninggi . 4rombositopeni -. 6ranulosit toksik 5. 1@8 6. @adiologik menunjukkan pneumoni I . Penatalaksanaan medis
1. (iberikan kombinasi antibiotika golongan 2mpisilin dosis !00 mg'kg
//'!- jam i.v +dibagi ! dosis untuk neonatus umur 7B # hari dibagi
dosis," dan .etylmy&in %&mino gli'osida( dosis # 1'! mg'kg //'per hari i.m'i.v dibagi ! dosis +hati-hati penggunaan .etylmy&in dan 2minoglikosida yang lain bila diberikan i.v harus dien&erkan dan )aktu pemberian C sampai 1 jam pelan-pelan,.
2. (ilakukan septi& )ork up sebelum antibiotika diberikan +darah lengkap"
urine" lengkap" feses lengkap" kultur darah" &airan serebrospinal" urine dan feses +atas indikasi," pungsi lumbal dengan analisa &airan serebrospinal +jumlah sel" kimia" penge&atan 6ram," foto polos dada" pemeriksaan 1@8 kuantitatif,.
3. 8emeriksaan lain tergantung indikasi seperti pemeriksaan bilirubin" gula
darah" analisa gas darah" foto abdomen" <S6 kepala dan lain-lain.
4. 2pabila gejala klinik dan pemeriksaan ulang tidak menunjukkan infeksi"
pemeriksaan darah dan 1@8 normal" dan kultur darah negatif maka antibiotika diberhentikan pada hari ke-#.
5. 2pabila gejala klinik memburuk dan atau hasil laboratorium menyokong
infeksi" 1@8 tetap abnormal" maka diberikan 1efepim 100 mg'kg'hari diberikan ! dosis atau 0eropenem dengan dosis 0--0 mg'kg //'per hari i.v dan 2mikasin dengan dosis 15 mg'kg //'per hari i.v i.m +atas indikasi khusus,.
6. 8emberian antibiotika diteruskan sesuai dengan tes kepekaannya! =ama
pemberian antibiotika 10-1- hari. 8ada kasus meningitis pemberian antibiotika minimal !1 hari.8engobatan suportif meliputi% 4ermoregulasi" terapi oksigen'ventilasi mekanik" terapi syok" koreksi metabolik asidosis" terapi hipoglikemi'hiperglikemi" transfusi darah" plasma" trombosit" terapi kejang" transfusi tukar.
X. 8engkajian 1. 2ktivitas'istirahat
2. Sirkulasi +44>, 3. ?liminasi 4. 0akanan dan 0inuman 5. .eurosensori 6. .yeri ' $eamanan 7. 8ernafasan 8.
Seksualitas
XI.
(iagnosa $epera)atan
otot-otot pernafasan.
2. @isiko terjadinya infeksi b.d. prosedur invasif" penurunan sistem
imun.
3. @isiko terjadinya defisit volume &airan b.d. kegagalan mekanisme
regulatory.
4. $etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
gangguan absorbs.
L!P"#!$ PE$%!&'L'!$
%EP!#TE)E$ PE$%I%IK!$ $!(I"$!L '$IVE#(IT!( .E$%E#!L ("E%I#)!$ /!K'LT!( KE%"KTE#!$ %!$ IL)'0IL)' KE(E&!T!$ .'#'(!$ KEPE#!1!T!$ P'#1"KE#T" 2334
%!/T!# P'(T!K!
2nonim. Duli" !005. )Sindroma &spirasi *e'oniumE. (o)nload from% ''klinikku.&om'pustaka'medis'resp'aspFmekoniumFprog.html /erko) G /eers. 1HH#. Neonatal Pro"lems + Sepsis Neonatorum! 2kses internet di http%''debussy.hon.&h'&gi-bin'findI1JsubmitJsepsisFneonatorum 1losley et.al. 1HH6. Nursing ,nterventions Classification %N,C(. Se&ond edition. 0osby-:ear /ook 6reenberg" 1.S. 1H**. Nursing Care Planning -uides for Children . Killiam G Kilkins. <S2 5arianto" 2gus. !00*. Sepsis Neonatorum. http%''))).pediatrik.&om'artikel'sepsis-neonatorium 2kses internet di
0elson $GDaffe 0. 1HH5. *aternal ,nfant Health Care Planning. Se&ond edition. 8ennsylvania .2.(2. !005. Nursing Diagnosis Definition and Classification. 8hiladelphia. <S2 8illiteri" 2dele. !00!. .u'u Sa'u Pera/atan 'esehatan ,"u dan &na'. ?61% Dakarta Kong" (onna =. !00 . Pedoman 0linis 0epera/atan Pediatri'. ?disi -. ?61% Dakarta