Anda di halaman 1dari 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1.

Transportasi Air Disamping transportasi darat, transportasi air adalah jenis transportasi yang termasuk tua. Barang kali hampir sama tuanya karena air sebagai jalan atau prasarana angkutan sudah digunakan sejak jaman purba. Pada saat itu tenaga penggerak yang digunakan adalah tenaga manusia, yaitu dengan mendayung. Langkah yang lebih maju dari penggunaan tenaga manusia adalah pemamfaatan tenaga angin dengan memasang layar. Mungkin berawal dari sinilah lahirnya istilah pelayaran bagi kegiatan transportasi air (terutama laut) meskipun kapal yang digunakan tidak menggunakan layar, melainkan menggunakan tenaga mesin. Sampai sekarang kapal banyak digunakan untuk mengangkut penumpang, barang, menangkap ikan, atau kegiatan olah raga (Tommy H. Purwaka, 1993) Bagi Indonesia, peranan transportasi air khususnya di daerah studi sangat penting karena daerah yang dipisahkan oleh danau, untuk menghubungkan penduduk antara satu pulau dengan pulau yang lain dengan menggunakan angkutan air. II.2. Sarana Pada Sistem Transportasi Air Jalan bagi transportasi air umumnya bersifat alami (laut, sungai, danau), namun dapat pula buatan manusia (kanal, danau buatan). Selain itu ada juga yang sengaja ditatar agar memenuhi syarat pelayaran (diperlebar, dikeruk). Seperti kita ketahui bahwa sarana pada sistem transportasi perlu dipelihara dengan cermat secara berkala dan berkesinambungan. Semua itu akibat dari terganggunya keseimbangan alam oleh ulah manusia, sehingga di masa sekarang ini diperlukan pemeliharaan yang dimaksudkan agar alur pelayaran terhindar dari proses pendangkalan dan tidak terganggu oleh tumbuhan air.

Universitas Sumatera Utara

II.3. Moda Angkutan Air Bentuk maupun ukuran kendaraan air cukup beragam, mulai dari perahu dayung yang sangat sederhana, rakit, sampai kapal raksasa dengan daya angkut yang sangat besar. Berbagai kapal juga dirancang untuk berbagai keperluan, seperti kapal perang, tanker pengangkut minyak, kapal penumpang, serta kapal pesiar yang mewah. Bagi pengangkutan barang, transportasi air masih memegang peranan penting. Daya angkut kapal yang yang sangat besar, sehingga dapat menekan biaya satuan, merupakan daya tarik tersendiri bagi dunia perdagangan. Apalagi memang sering kali tidak ada alternatif lain kecuali menggunakan kapal. Karena angkutan melalui air lambat maka sering kali angkutan ini hanya sesuai utuk mengangkut barang yang yang tidak cepat rusak. Pengangkutan melalui air khususnya cocok dan efisien bagi lalu lintas hubungan antar tempat (misalnya pemukiman) yang tidak dihubungkan oleh sistem jaringan darat, sebaiknya menggunakan sistem angkutan dengan moda kapal untuk membongkar-muat barang, dan lalu lintas penyeberangan antar pulau.

II.4 Pelabuhan Pelabuhan adalah tempat berlabuh atau tempat bertambatnya kapal laut atau kendaraan air lainnya untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, bongkar muat barang, serta merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan ekonomi. Pelabuhan juga berfungsi sebagai indikator untuk merangsang pertumbuhan industri di sekitarnya. Peran pelabuhan dapat digambarkan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Melayani kebutuhan perdagangan baik perdagangan regional dan nasional (antar pulau) maupun internasional (Impor dan Ekspor).

Menunjang pertumbuhan industri dan perputaran roda perdagangan. Menyediakan fasilitas transit. Menunjang perkembangan industri di daerah lingkungan kerja pelabuhan. Menambah pendapatan asli daerah.

II.4.1. Fasilitas Pelabuhan Fasilitas pelabuhan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian fasilitas pelabuhan dan bagian sarana kapal. Antara sarana kapal dan fasilitas pelabuhan memiliki kaitan yang sangat erat. Fasilitas pelabuhan secara garis besar dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu : Infrastruktur : adalah fasilitas dasar untuk kapal seperti : alat bantu navigasi, breakwater, pelayanan pandu, pelayanan tunda dan lainnya. Struktural : adalah fasilitas yang disediakan diatas tanah seperti : gudang, lapangan

penumpukan serta peralatan bingkar muat. Pelabuhan juga didefenisikan sebagai salah satu terminal transportasi, yang berfungsi secara umum sebagai barikut : Tempat untuk membongkar memuat barang yang diekspor maupun impor. Tempat pemeriksaan barang yang akan diekspor maupun diimpor.

Universitas Sumatera Utara

II.4.2. Dermaga Dermaga adalah tempat kapal sandar untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang atau naik turun penumpang. Dermaga dapat diklasifikasikan menurut jenis muatan atau jenis kapal : a. Dermaga konvensional adalah dermaga/tambatan yang digunakan untuk merapat/sandar kapal konvesinal. b. Dermaga peti kemas adalah dermaga/tambatan yang digunakan untuk merapat/sandar khusus kapal-kapal peti kemas. c. Dermaga curah kering adalah dermaga/tambatan yang digunakan untuk merapat/sandar kapal-kapal yang khusus melakukan bongkar muat barang curah kering. d. Dermaga curah cair adalah dermaga/tambatan yang digunakan untuk merapat kapal-kapal yang khusus melakukan bongkar muat barang curah cair.

II.5. Kapasitas dan Tarif Angkutan II.5.1. Kapasitas Angkutan Kapasitas angkutan adalah kemampuan sesuatu alat angkutan untuk memindahkan muatan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dalam waktu tertentu. Unsur-unsur kapasitas angkutan terdiri dari : Berat muatan Jarak yang ditempuh Waktu yang dibutuhkan untuk mengantar angkutan ketujuan

Universitas Sumatera Utara

II.5.2. Tarif Angkutan Jasa yang diberikan dari perusahaan angkutan dihitung menurut ton-km atau ton-mil dan biasa disebut tarif angkutan. Sifat utama dari tarif angkutan yang didasarkan pada faktor jarak tersebut adalah : Tarif angkutan tidak dimulai dengan nol atau tanpa pembebanan tarif karena adanya ongkos terminal, ongkos tetap dan sebagainya yang perlu dibebankan kepada muatan barang yang diangkut. Tarif angkutan tidak dipungut untuk tiap mil/km, tetapi dengan cara sekumpulan mil (block of mil). Misalnya untuk jarak 1-4 mil dengan tarif tertentu, sedangkan jarak untuk 4-8 mil tertentu lainnya. Ditinjau dalam hubungan dengan tarif angkutan dan sifat pelayanan jasanya, usaha angkutan dibagi dalam dua golongan besar, yaitu : a. Common carrier, adalah usaha angkutan umum yang menentukan tarif angkutan dengan suatu daftar tarif tertentu, beroperasi atau melayani pemakainya pada waktu-waktu tertentu dan pada trayek yang telah ditetapkan. Jadi common carrier merupakan usaha angkutan umum. b. Contract carrier, adalah usaha angkutan yang memberikan jasa jika diperlukan, dengan tarif yang telah biasa dipakai pada rute yang bersangkutan atau dengan tambahan biaya tertentu, usaha angkutan ini merupakan usaha angkutan carteran, yang biaya dan resiko pengiriman melalui perjanjian kedua belah pihak.

Universitas Sumatera Utara

III.6. Teori Terjadinya Perjalanan Perjalanan terjadi karena adanya aktifitas pergerakan yang dilakukan seseorang bukan di tempat kediamannya. Perjalanan merupakan pergerakan orang dan barang antara dua tempat kegiatan yang terpisah karena dirasakan perlu mempertemukan kegiatan perorangan atau kelompok dalam masyarakat. Dalam melakukan perjalanan seseorang memerlukan sarana transportasi atau tidak tergantung kepada jarak dan waktu yang diperlukan untuk melakukan perjalanan. Makin dekat jarak tempuh, pada umumnya orang cenderung memilih moda yang paling praktis bahkan mungkin memilih jalan kaki. Sedangkan bila orang melakukan perjalanan untuk cepat sampai ke tempat tujuannya dikarenakan keterbatasan waktu, maka orang akan memilih moda yang pergerakannya lebih cepat.

II.7. Faktor Pemilihan Moda Faktor pemilihan moda bukan merupakan suatu proses acak, melainkan dipengaruhi oleh faktor : kecepatan jarak perjalanan kenyamanan biaya ketersediaan moda usia status sosial dan ekonomi pelaku perjalanan

Universitas Sumatera Utara

Semua faktor ini dapat berdiri sendiri-sendiri atau saling bergabung. Hal tersebut bukan saja dapat terjadi di Transportasi Darat tetapi sama juga halnya dengan Transportasi Air. Keterbatasan sarana dan prasarana juga mengakibatkan terbatasnya pemilihan moda yang tersedia. Oleh sebab itu perlulah kiranya memperbaiki sarana dan prasarana transportasi yang tersedia.

II.8. Keselamatan Kapal Teknologi pembuatan kapal khususnya kapal pelayanan rakyat masih sangat sederhana, pembuatan tidak dilakukan di galangan-galangan kapal khusus,melainkan dilaksanakan secara berpindah-pindah sesuai dimana bahan baku (kayu) diperoleh, yang dilakukan secara tradisional oleh tenaga-tenaga berpengalaman yang diwarisi secara turun temurun. Oleh sebab itu perlu kiranya pengawasan bagi keselamatan pelayaran khusus penumpang. Perlengkapan keselamatan pelayaran yang dapat diprgunakan adalah : a. Jerigen plastik yang diikat dengan kayu, berfungsi sebagai pengapung beberapa orang, tetapi tidak dapat ditumpangi seperti sekoci. b. Rakit-rakit, berfungsi sebagai pengapung beberapa orang, dapat ditumpangi (sekoci). c. Alat-alat penolong sebanyak ABK misalnya ban dalam terpompa, berfungsi sebagai pengapung secara individu. d. Perlengkapan PPPk. e. Radio SSB, berfungsi sebagai alat komunikasi dengan lingkungan luar perahu. f. Bendera-bendera, sebagai alat penyampai isyarat g. Lampu-lampu, sebagai tanda/syarat.

Universitas Sumatera Utara

h. Pemadam kebakaran.

II.9. Karakteristik Pergerakan Non-Spasial Karakteristik pergerakan ini menyangkut pertanyaan-pertanyaan mengapa orang melakukan perajalan, kapan orang melakukan perjalan dan menggunakan sarana angkutan jenis apa. Beberapa karakteristik dasar dari pergerakan yang dapat kita sebut dengan istilah nonspasial (tanpa batas ruang) mengemukakan bahwa pergerakan yang terjadi berkaitan dengan : II.9.1. Sebab Terjadinya Pergerakan Biasanya maksud perjalanan dikelompokkan sesuai dengan ciri dasarnya, yaitu yang berkaitan dengan ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan agama. Jika ditinjau lagi akan dijumpai kenyataan lebih dari 90% perjalanan berbasis tempat tinggal: artinya mereka memulai perjalanan dari tempat tinggal dan berakhir kembali ke tempat tinggal (rumah). Pada kenyataan ini pula ditambahkan kategori keenam tujuan perjalanan adalah pulang ke rumah. Tabel 2.1. Klasifikasi pergerakan orang perkotaan Aktifitas I. Ekonomi a. Mencari nafkah 2. Ke dan dari toko dan keluar untuk b. Mendapatkan pelayanan dengan belanja dan bisnis pribadi II. Sosial Menciptakan dan menjaga hubungan pribadi 1. Ke dan dari rumah teman 2. Ke dan dari tempat pertemuan barang dan keperluan pribadi yang berkaitan Klasifikasi Perjalanan 1. Ke dan dari tempat kerja yang berkaitan dengan kerja

Universitas Sumatera Utara

III.Pendidikan

Ke dan dari sekolah, kampus dan lainlain

IV.Rekreasi dan hiburan

1. Ke dan dari tempat rekreasi 2. Yang berkaitan dengan perjalanan dan berkendaraan untuk rekreasi

V.Kebudayaan

1. Ke dan dari tempat ibadah 2. Perjalanan bukan hiburan ke dan dari daerah budaya serta

pertemuan poltik Sumber : Perencanaan & Pemodelan Transportasi

II.9.2. Waktu Terjadinya Pergerakan Waktu terjadinya pergerakan sangat tergantung pada kapan seseorang melakukan aktifitasnya sehari-hari. Dengan demikian, waktu perjalanan sangat tergantung pada maksud perjalanan. Perjalanan ke tempat kerja atau perjalanan dengan maksud bekerja biasa merupakan parjalanan yang dominan, dan karena sangat penting diamati secara cermat. Karena pola kerja biasanya dimulai pukul 600 800 dan berakhir pada pukul 1600 1800, maka perjalanan untuk maksud kerja biasanya mengikuti pola kerjanya.

Universitas Sumatera Utara

II.9.3. Jenis Sarana Angkutan Yang Digunakan Studi-studi transportasi yang digunakan biasanya mengkaji perjalanan dalam bentuk jenis transportasi yang dipergunakan atau apa saja yang disebut sebagai pembagian moda atau model split. Dengan membagi data perjalanan kedalam moda-moda yang berbeda, para perencana dan perekayasa angkutan dapat menaksir kebutuhan jasa angkut untuk masing masing moda dan merencanakannya sesuai permintaan tersebut. Dalam melakukan perjalanan, orang biasanya dihadapkan pada pilihan jenis angkutan yakni berjalan kaki, menggunakan angkutan pribadi, ataupun menggunakan angkutan umum. Dalam menentukan pilihan jenis angkutan orang mempertimbangkan berbagai faktor yaitu maksud perjalanan, jarak tempuh, biaya perjalanan, tingkat kenyamanan, ketersediaan moda, status sosial ekonomi, dll. Gagasan bahwa pemilihan moda transportasi adalah berhubungan dengan jarak perjalanan dan bahwa maksud perjalanan yang berbeda mempunyai jarak perjalanan yang telah menunjukan bahwa suatu komponen spasial-lah (komponen dengan batas ruang) yang

digunakan. Maksud-maksud perjalanan yang berbeda tampaknya akan memiliki karakteristikkarakteristik spasial berbeda. II.10. Karakteristik Pergerakan Spasial Konsep yang paling mendasar dari studi-studi transportasi adalah berupa hubungan antara distribusi ruang (spasial) dari perjalanan dan distribusi spasial dari tata guna lahan yang terdapat dalam suatu daerah perkotaan. Perjalanan-perjalanan dilakukan unutk melakukan suatu kegiatan tertentu, sedangkan lokasi kegiatan tersebut ditentukan oleh pola tata guna lahan kota tersebut.

Universitas Sumatera Utara

II.10.1. Pola Tata Guna Lahan Perkotaan Defenisi umum dari tata guna lahan perkotaan adalah sebaran ruang untuk pola geografis dari fungsi suatu kota, seperti misalnya daerah hunian, perniagaan, perkotaan, pemerintahan, dan lain sebagainya. Defenisi lain menyatakan bahwa tata guna lahan melibatkan dua bagian yaitu pertama dalam bentuk pemanfaatan ruang akibat pola aktifitas manusia, perusahaan, dan institusi dan kedua dalam bentuk fisik dari struktur atau prasarana yang dibuat untuk mengakomodasikan pola dan fungsi pada bentuk pertama di atas (perencanaan transportasi perkotaan). Telah umum diketahui bahwa lahan yang terdapat di pusat kota adalah lebih mahal dibandingkan dengan lahan yang terdapat di luar kota. Untuk sebagian besar orang, tinggal pada tempat yang berdekatan dengan pusat kota akan ditentukan oleh kemampuannya membayar biaya lahan perumahan. Alasan utama mengapa nilai lahan menjadi lebih tinggi di daerah pusat-pusat kota dalah karena daerah dipusat kota mempunyai suatu tingkat aksesibilitas (kemudahan hubungan) yang tinggi untuk mencapai beragam aktifitas yang terpusat di dalam suatu daerah yang relatif kecil. Hal ini sangat berguna bagi suatu aktifitas perdagangan yang membutuhkan aksesibilitas yang tinggi seperti misalnya toko-toko eceran atau perusahaan-perusahaan perdagangan lainnya. Suatu lokasi di pusat kota akan menempatkan usaha-usaha perdagangan tersebut di dalam daerah yang memiliki kemudahan akses bagi sebagian pembeli-pembeli potensial yang tinggal di dalam kota dan dekat dengan fasilitas penunjang yang terkonsentrasi di pusat kota. Untuk beberapa usaha tertentu, lokasi di pusat kota adalah sangat penting dan usaha-usaha ini bersedia membayar biaya-biaya yang sangat tinggi agar dapat berada di lokasi pusat.

Universitas Sumatera Utara

II.10.2. Pola Perjalanan Orang Dari penelitian di london memperlihatkan bahwa pusat kesempatan kerja tertinggi di pusat kota dan di sepanjang koridor-koridor jalan utama yang mengarah ke pusat perdagangan. Di sekeliling daerah yang tinggi jumlah kesempatan kerja ini adalah berupa daerah-daerah perumahan utama kota yang tingkat kesempatan kerjanya jauh lebih rendah. II.11. Analisa Aliran Barang Salah satu perwujudan hubungan antar daerah ialah adanya pertukaran antar daerah yang dapat berwujud barang, uang, maupun jasa. Karena itu analisa aliran barang dapat digunakan sebagai salah satu ukuran intensitas hubungan suatu daerah dengan daerah lainnya. Lebih dari itu, dapat pula diketahui tingkat ketergantungan daerah yang diselidiki pada daerah lain, atau peranan daerah yang diselidiki pada daerah lain yang lebih luas. Disamping itu, khususnya bagi daerah yang semula tidak mempunyai atau sangat kurang perhubungannya, dengan pembukaan atau pengadaan prasarana baru selain akan mampu memanfaatkan potensi yang tersedia dapat pula membuka prespektif baru yang tadinya belum diketahui. Analisa aliran barang mempunyai nilai yang jelas karena memperlihatkan hubungan antara produksi industri/hasil alam, tenaga kerja, dan penduduk dalam kegiatan perekonomian

II.12. Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan ASDP adalah singkatan dari Angkutan Sungai Danau dan Penyebrangan merupakan istilah yang terdiri dari 2 aspek yaitu Angkutan Sungai dan Danau atau ASD dan Angkutan Penyebrangan.Istilah ASDP ini merujuk pada sebuah jenis moda atau jenis angkutan dimana suatu sistem transportasi dimana suatu sistem transportasi terdiri dari 5 macam yaitu

Universitas Sumatera Utara

moda angkutan darat (jalan raya), moda angkutan udara, moda angkutan kereta api, moda angkutan pipa (yang mungkin belum dikenal luas), moda angkutan laut dan moda ASDP. Angkutan Perairan Daratan atau angkutan perairan pedalaman merupakan istilah lain dari Angkutan Sungai dan Danau (ASD). Jenis angkutan ini telah lama dikenal oleh manusia bahkan terbilang tradisional. Sebelum menggunakan angkutan jalan dengan mengendarai hewan seperti kuda dan sapi, manusia telah memanfaatkan sungai untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Demikian juga di Indonesia, sungai merupakan wilayah favorit sehingga banyak sekali pusat pemukiman, ekonomi, budaya maupun kota-kota besar yang berada di tepian sungai seperti Palembang. Angkutan Perairan Daratan merupakan sebuah istilah yang diserap dari bahasa Inggris yaitu Inland Waterways atau juga dalam bahasa Perancis yaitu Navigation dInterieure atau juga voies navigables yang memiliki makna yang sama yaitu pelayaran atau aktivitas angkutan yang berlangsung di perairan yang berada di kawasan daratan seperti sungai, danau dan kanal.Sementara itu, angkutan penyeberangan adalah angkutan yang berfungsi sebagai jembatan bergerak yang menghubungkan jaringan jalan dan/atau jaringan kereta api yang terputus karena adanya perairan. Dalam bahasa Inggris, moda ini dikenal dengan istilah ferry transport. Lintas penyeberangan Merak - Bakauheni dan Palembang Bangka bahkan juga Inggris - Perancis adalah beberapa contoh yang sudah dikenal masyarakat. Sebagai suatu jenis moda angkutan dalam suatu sistem transportasi, Angkutan Perairan Daratan memiliki karakater yang khas yang berbeda dengan moda angkutan lainnya. Bahkan karena angkutan ini terdiri dari angkutan sungai (dan juga kanal) dan

Universitas Sumatera Utara

angkutan danau (termasuk juga rawa, waduk dan situ), karakter yang dimilikinya pun relatif cukup unik. Angkutan sungai memilki karakter yang hampir mirip dengan angkutan jalan (highways) atau angkutan kereta api (railways) karena hanya dapat melayani pengguna jasa pada daerah cakupan (catchment area) di sepanjang aliran sungai itu saja. Pada angkutan sungai terkadang terdapat adanya lintas penyeberangan di sungai yang rutin dimana hal ini tidak terdapat pada angkutan jalan. Sementara itu, angkutan danau cenderung memiliki daerah pelayanan yang lebih terbatas karena hanya dapat melayani pengguna jasa di sekitar danau saja dan lebih bersifat sebagai angkutan penyeberangan di kawasan danau tersebut. Angkutan perairan daratan umumnya memiliki rute yang tidak tetap dan jadwal yang tidak teratur meskipun juga pada tingkatan yang lebih berkembang juga terdapat angkutan dengan rute yang tetap dan dengan jadwal yang teratur maupun tidak teratur. Angkutan perairan daratan umumnya menggunakan kapal perairan daratan berkonstruksi kayu dengan berbagai variasinya.

Universitas Sumatera Utara

II.12.1. ASDP secara nasional

Indonesia adalah negara maritim yang terdiri atas 17.508 pulau merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.Beranjak dari kondisi geografis Indonesia tersebut di atas, maka peranan transportasi laut dan penyebrangan sangat dominan dalam memperlancar arus barang dan manusia. Mengingat pentingnya transportasi laut dan penyebrangan, maka penyediaan sarana dan prasarana transportasi laut dan penyebrangan harus dapat memenuhi kebutuhan permintaan akan jasa transportasi laut dan penyebrangan secara efisien dan dan efektif. Dengan makin tingginya arus barang dan manusia melalui laut dan penyebrangan sebagai akibat dari laju pembangunan nasional dan pemerataan hasil- hasil pembangunan ke seluruh pelosok tanah air maka kebutuhan lintasan penyebrangan semakin meningkat pula. Pada Repelita VI diadakan penambahan lintasan penyebrangan baru melalui pembangunan jeringan penyebrangan nasional secara bertahap dengan mengembangkan jeringan lintasan utara dari Sabang le Jayapura melalui Pontianak, Nunukan, Manado, Ternate, dan Biak. Jeringan lintasan tengah dari Palembang ke Jayapura melalui Banjarmasin, Ujungpandang, Kendari, Ambon, Sorong, dan Biak, dan jeringan lintas selatan dari Lampung ke Merauke melalui Jakarta, Bali, Bima, Kupang, Dilli, dan Tual. Angkutan penyebrangan sebagai sistem transportasi darat ( KA, ja;an raya ) dalam kerangka tatanan transportasi nasional yang berfungsi untuk menyatukan wilayah nusantara yang terdiri atas ribuan pulau sebagai satu kesatuan wawasan nusantara, memegang perana yang sangat penting dan strategis. Konsepsi penyebrangan adalah sebagai penghubung dan

Universitas Sumatera Utara

alteranatif jeringan jalan yang dipisahkan oleh perairan merupakan wujud pelaksanaan kebijakan pemerintah di bidang transportasi. Sungai, danau, dan selat adalah prasarana yang penting bagi lalu lintas dan perkembangan angkutan di Indonesia dimana selama beberapa ratus tahun yang lalu tumbuh dan berkembang secara alamiah tanpa dibina.Jasa angkutan ini terutama dapat dijumpai pada daerah- daerah tertentu, dimana prasarana jalan raya Belem berkembang dengan baik, maka jasa angkutan sungai dan danau ini memiliki peranan yang sangat penting. Pada umumya ASDP digunakan untuk melayani mobilitas barang dan penumpang baik di sepanjang sungai atau danau dan di sepanjang lintas penyebrangan sungai dan danau.Transportasi sungai dan danau relatif murah. Namunpemanfaatannya masih kurang terutama pada wilayah yang sudah dibangun prasarana jalan dan jembatan. Penyelenggaraannya lebih banyak oleh masyarakat dan peran pemerintah dalam investasi terutama dalam pembanguna prasarana dermaga penyebrangan sungai dan danau relatif sedikit jumlahnya.Keunggulan komperatif angkutan perairan daratan yang mampu menjangkau ke wilayah yang terpencil dijadikan jalan untuk membuka daerah yang terisolasi dan apabila dipadukan dengan moda lain maka akan terbentuk suatu jeringan multimoda yang transportasi yang efisien. Jeringan infrastruktur yang terpadu dan menjangkau kawasan yang lebih luas akan mendorong percepatan pembangunan ekonomi dan mempermudah eksploitasi segala sumber daya yang ada pada daerah tersebut.Jaringan alur pelayaran perairan daratan di Indonesia terdiri dari 145 jalur angkutan sungai dan 5 kanal yang mempunyai jumlah panjang yang

Universitas Sumatera Utara

lebih dari 31346 km dan 24 danau yang memiliki jumlah luas sekitar 2279 km.Oleh karna itu ASDP merupakan sektor transportasi yang sangat penting dalam menghubungkan wilayah kesatuan nusantara Indonesia sebagai bagian dari sistem transportasi nasional.

II.12.2.Angkutan Danau di Danau Toba Danau Toba adalah danau yang terluas di Indonesia. Danau ini terletak di propinsi Sumatera Utara dan terletak pada wilayah kabupaten Samosir, kabupaten Toba dan sekitarnya.Selain keindahan Danau Toba, perairan Danau Toba juga berfungsi sebagai prasarana transportasi air yang menghubungkan antar daerah, khususnya menghubungkan antara Pulau Samosir dengan daerah Toba. Jumlah kunjungan kapal, penumpang dan barang pada angkutan danau di Kabupaten Toba Samosir tahun 2006 dari 3 dermaga masing-masing 6.086 kunjungan kapal; 179.961 penumpang dan 5.947,1 ton barang. Dermaga Ajibata merupakan dermaga yang paling sibuk. Jumlah kunjungan kapal, penumpang dan barang di dermaga tersebut tahun 2006 masing-masing 3.773 kunjungan kapal, 143.895 penumpang dan 4.509 ton barang. Sebagai daerah yang sangat potensial sebagai kawasan pariwisata, sarana transportasi air tentu sangat mendukung. Selain berfungsi sebagai sarana wisata, perairan Danau Toba juga berfungsi sebagai prasarana transportasi perdagangan yang menghubungkan Samosir dengan Kabupaten Tobasa dan Parapat, Simalungun. Jumlah kunjungan kapal penumpang dan barang pada angkutan danau di Samosir, dari lima dermaga sebanyak 9.136 kunjungan. Dermaga Tomok merupakan dermaga yang paling sibuk.

Universitas Sumatera Utara

Oleh karna itu angkutan danau di danau Toba ini perlu diberikan perhatian yang lebih, sehingga pelayanan angkutan danau ini daapt menjadi lebih baik dan memberikan banyak keuntungan bagi perekonomian masyarakat di sekitar danau Toba. Dan yang paling dapat kita harapkan adalah untuk dapat memajukan sektor pariwisata danau Toba melalui pelayanan angkutan danau yang maksimal.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai