Anda di halaman 1dari 7

Analisis Sistem Pengolahan Air Buangan

Terdapat dua macam metode pengolahan air buangan secara umum, yaitu sistem on-site sanitation dan sistem off-site sanitation. Seperti yang telah disebutkan dalam teori dasar bahwa sistem on-site adalah sistem pembuangan air limbah dimana air limbah tidak dikumpulkan serta disalurkan ke dalam suatu jaringan saluran yang akan membawanya ke suatu tempat pengolahan air buangan atau badan air penerima, melainkan dibuang di tempat tersebut langsung. Sedangkan sistem off-site adalah sistem pembuangan air limbah dimana air limbah disalurkan terlebih dahulu ke saluran pengumpul air buangan dan selanjutnya disalurkan secara terpusat ke bangunan pengolahan air buangan sebelum di buang ke badan perairan (Fajarwati, 2000). Melihat dari definisi kedua sistem pengolahan tersebut dan disesuaikan dengan keadaan daerah Taman Sari, maka sistem pengolahan terpilih adalah sistem off-site sanitation.

Alasan dipilihnya sistem off-site sanitation dibandingkan dengan sistem on-site sanitation adalah: 1. Pada area perencanaan yang akan dibangun tidak terdapat cukup lahan Jika metode pengolahan air buangan yang terpilih adalah sistem on-site, maka harus ada salah satu jenis pengolahan pada tiap rumah, seperti contohnya adalah tangki septik. Sedangkan apabila melihat kondisi dari kepadatan rumah penduduk di area tersebut serta melihat kenaikan penduduk yang cukup tinggi (1% per tahun) dari hasil proyeksi maka sistem on-site ini kurang tepat apabila diaplikasikan pada daerah Taman Sari. Kenaikan penduduk yang cukup tinggi akan membuat desain tangki septik yang dirancang berubahubah sebab disesuaikan dengan jumlah air buangan yang masuk. Semakin banyak penduduk maka akan semakin banyak pula air buangan yang masuk ke dalam tangki septik. Apabila tangki septik didesain sekaligus untuk beberapa tahun bahkan puluhan tahun, artinya biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak. Hal ini tidak bersesuaian dengan tingkat sosial-ekonomi masyarakat sekitar.

2. Biaya pembangunan dan perawatan lebih murah Telah disebutkan dalam kondisi eksisting sebelumnya bahwa keadaan sosial-ekonomi masyarakat Taman Sari tempat dilakukannya perencanaan sistem sewerage adalah menengah ke bawah. Sedangkan jika dilihat dari instalasi pengolahannya, bahwa sistem on-site akan memerlukan satu unit pengolahan di setiap rumah maka hal ini tidak memungkinkan untuk diterapkan. Selain dibutuhkan untuk biaya pembangunan, sistem on-site juga memerlukan biaya perawatan yang cukup tinggi. Dibandingkan dengan hal tersebut, sistem off-site akan lebih menghemat biaya dikarenakan unit pengolahannya dapat dilakukan secara komunal (akan dibahas lebih rinci kemudian).

3. Sistem operasional lebih mudah Kekurangan dari sistem on-site adalah diharuskannya melakukan pengelolaan secara mandiri berkaitan dengan unit pengolahan yang dipakai (dalam contoh ini adalah tangki septik). Pengelolaan mandiri atau pribadi ini meskipun tidak memerlukan keahlian khusus akan tetapi tetap memerlukan pemahaman mendalam. Jika dilihat dari kondisi eksisting mengenai tingkat pendidikan masyarakat kelurahan Taman Sari, khusunya pada area perencanaan sewerage system, sebagian besar masyarakat Kelurahan Taman Sari tersebut adalah berpendidikan sekolah dasar sehingga dikhawatirkan masyarakat tersebut kurang memahami dan menerapkan sistem perawatan tangki septik yang baik. Misalnya, keluarga yang menggunakan tangki septik tersebut harus mengetahui kapan lumpur dalam tangki septik harus disedot dan diangkat. Apabila keluarga pemilik tangki septik ini tidak mengerti akan hal ini maka mungkin selama bertahun-tahun ia tidak akan mengangkat lumpurnya. Padahal hal tersebut akan memungkinan daerah di sekitar pembuangan limbah (tangki septik) telah terkontaminasi air tanahnya.

Sebaliknya dengan sistem on-site, sistem off-site yang akan diterapkan ini operasionalnya lebih mudah karena air buangan atau limbahnya langsung mengalir masuk ke saluran penyaluran air buangan yang menuju pengolahan air buangan.

Analisis Sistem Penyaluran Air Buangan


Untuk membuat suatu perencanaan sistem penyaluran air buangan, setiap aspek baik potensi ataupun kelemahan dari kawasan tersebut harus diperhitungkan. Berdasarkan hasil dari kondisi eksisting yang telah disebutkan sebelumnya, maka sistem penyaluran air buangan yang tepat untuk area kelurahan Taman Sari adalah sistem shallow bore sewer dengan adanya instalasi pengolahan tangki septik komunal. Sistem shallow bore sewer adalah sistem dimana air buangan diangkut dalam skala kecil dan pipa dipasang dengan slope lebih landai (Dewiandratika, 2002). Sistem ini cocok diterapkan untuk kawasan atau area kelurahan Taman Sari dikarenakan alasan-alasan sebagai berikut. Penduduk padat dan ekonomi rendah Sistem shallow bore sewer ini cocok untuk diterapkan pada kawasan padat penduduk yang berekonomi rendah karena biaya pembuatan dan perawatannya lebih murah. Hal tersebut karena sistemnya dilakukan secara komunal, baik sistem penyalurannya maupun sistem pengolahannya.

Area jalan sulit dilewati kendaraan berat Jalanan pada area perencanaan bukanlah jalanan-jalanan besar yang dapat dilalui 2 atau 3 mobil seperti jalan protokol bahkan untuk 1 mobil saja jalanan tersebut sangat kecil. Kondisi ini menyebabkan apabila tangki septik suatu saat penuh dan diperlukan untuk melakukan pengurasan, mobil penyedot tinja akan kesulitan masuk sehingga pada akhirnya tinja akan tetap menumpuk pada tangki tersebut dan hal inilah yang tidak diinginkan semua pihak. Hal tersebut akan dapat mengganggu selain dari estetika tetapi juga nilai kebersihan dan nilai kesehatannya. Sekalipun masyarakat sekitar dapat melakukan pengurasan secara pribadi akan tetapi menurut hasil wawancara kepada salah satu RW Kelurahan Taman Sari, masyarakat di area tersebut kurang dapat bekerja sama atau bersifat apatis untuk menciptakan lingkungan yang terawat dan bersih.

Dari analisis di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa jika sistem yang terpilih adalah sistem yang ada pengolahan secara mandiri atau pribadi (seperti on-site sanitation atau small bore sewer) maka akan terjadi suatu kondisi di mana tangki septik beserta lumpur tinjanya akan tidak terawat. Sedangka jika menggunakan sistem shallow bore sewer dengan instalasi pengolahan tangki septik komunal maka jika suatu saat kondisi tangki septik mulai penuh, warga dapat bergotong royong untuk membersihkannya.

Tidak ada atau terbatasnya lahan Apabila dilihat dari kondisi eksisting area perencanaan bahwa rumah penduduk satu sama lain saling berdekatan dan jumlah penduduk tiap rumah cukup banyak, yaitu sekitar 5 jiwa per rumah serta ditambah banyaknya kos-kosan mahasiswa maka jika ingin dibuat suatu sistem pengolahan tinja pada masing-masing rumah sangat tidak memungkinkan. Oleh karena itu, sistem penyaluran air buangan haruslah dapat memfasilitasi tinja yang dapat dialirkan dalam perpipaannya. Sistem shallow bore sewer inilah yang mampu menjawab masalah tersebut.

Dalam perencanaannya, sistem sewerage shallow bore sewer Taman Sari akan dilengkapi dengan instalasi pengolahan tangki septik komunal sebelum dialirkan menuju IPAL. Berikut adalah skema perancangan sistem penyaluran air buangan di area tersebut.

Perumahan Bak Kontrol Tangki Septik Komunal

IPAL

Gambar. Rancangan Skema Shallow Bore Sewer Kelurahan Taman Sari

Dari skema di atas, limbah domestik (grey water dan black water) dari masing-masing rumah dicampur menjadi satu masuk ke dalam saluran penyaluran kemudian dialirkan ke dalam bak

kontrol lalu menuju tangki septik komunal dan pada akhirnya masuk ke IPAL. Fungsi bak kontrol pada sistem ini adalah untuk mencegah luapan di tiap rumah ketika ada aliran balik dari tangki septik (misalnya terjadi penyumbatan akibat sampah atau endapan lumpur yang terlalu menumpuk). Bak kontrol yang dirancang lebih banyak ditempatkan pada area-area yang memiliki densitas kependudukan lebih tinggi dibandingkan daerah lainnya namun pada area-area yang tidak padat pun tetap ditempatkan bak kontrol. Selanjutnya, terdapat tangki septik komunal yang didesain atau dirancang agar limbah domestik dapat terolah terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk ke dalam IPAL. Dengan terolahnya limbah ini maka beban IPAL akan berkurang sehingga efisiensi dari penyaluran dapat lebih baik. Tangki septik ini didesain secara komunal karena alasan-alasan yang telah disebutkan pada analisis sistem pengolahan air buangan; antara lain karena keterbatasan lahan, biaya pembuatan dan operasional yang lebih murah, dan sistem perawatan yang lebih mudah. Tangki septik yang akan digunakan pada area kelurahan Taman Sari adalah tangki septik jenis beton yang dilengkapi dengan bidang resapan. Dipilih berbahan beton bukan tangki septik berbahan plastik karena tangki septik yang jenis materialnya plastik beresiko untuk terjadinya pengapungan. Daerah perencanaan sistem sewerage ini adalah daerah yang memiliki muka air tanah cukup tinggi (terbukti dari sumber air minum yang digunakan menggunakan air tanah). Selain itu, tangki septik berjenis plastik juga beresiko terjadinya kebocoran antara fitting pipa saluran dengan tangki. Ditambah lagi, pada sistem ini digunakan sistem shallow bore sewer yang artinya masih terdapat tinja pada perpipaannya sehingga kemungkinan kebocoran antara pipa dengan tangki akan semakin besar akibat tekanan yang ditimbulkan oleh tinja tersebut. Oleh karena itu, pilhan tangki septik berbahan beton adalah yang tepat. Berikut adalah gambar mengenai tangki septik dengan bidang resapan yang dipilih untuk perancangan sistem sewerage area Kelurahan Taman Sari.

Gambar. Tangki Septik Jenis Beton

Dari tangki septik

Gambar. Tipikal Bidang Resapan Tangki Septik

Dari kedua gambar di atas, maka susunan atau skema alirannya adalah sebagai berikut.

Tangki Septik

Bidang Resapan

Dapat dilihat pada peta rencana jalur bahwa tangki septik komunal dirancang berjumlah 3 buah. Dari data kependudukan yang telah dilakukan sebelumnya, yakni total jumlah penduduk area perencanaan adalah 1589 jiwa sehingga pada satu tangki septik kira-kira akan menampung limbah dari 550-600 jiwa. Berdasarkan SNI 03-2398-1991 tentang Tata Cara Perencaaan Tangki Septik, jika asumsi 1 tangki septik melayani 550 jiwa, maka volume yang harus disediakan untuk ukuran tangki septik 2 tahun adalah 181.5 m3 dan untuk ukuran tangki septik 3 tahun adalah 203.5 m3.

Anda mungkin juga menyukai