Anda di halaman 1dari 50

Hyaline Membrane Disease (HMD) Respiratory Distress Syndrome (RDS) I.

Definisi
HMD disebut juga respiratory distress syndrome (RDS) atau Sindroma Gawat Nafas (SGP) tipe 1, yaitu gawat napas pada bayi urang bu!an yang terjadi segera atau beberapa saat sete!a" !a"ir, ditandai adanya esu aran bernafas, (pernafasan #uping "idung, grunting, tipe pernapasan dispnea $ ta ipnea, retra si dada, dan sianosis) yang menetap atau menjadi progresif da!am %& ' () jam pertama e"idupan* Penyebabnya ada!a" urangnya surfa tan* Gaga! nafas dapat didiagnosa dengan ana!isis gas dara"* +dema sering didapat an pada "ari e,-, disebab an o!e" retensi #airan dan ebo#oran api!er* Diagnosa dapat di onfirmasi dengan foto rontgen* Pada pemeri saan radio!ogist ditemu an po!a reti u!ogranu!er yang uniform, gambaran ground glass appearance dan air bronchogram* Namun gambaran ini bu an patognomoni RDS* (-),(.)

II.

Insidensi
Hyaline Membrane Disease merupa an sa!a" satu penyebab ematian pada bayi baru !a"ir* Di /S, RDS terjadi pada se itar %0*000 bayi per ta"un* 1urang !ebi" 20 3 dari semua ematian pada neonatus disebab an o!e" HMD atau omp!i asinya* ((),(&) HMD pada bayi prematur bersifat primer, insidensinya berbanding terba!i dengan umur e"ami!an dan berat !a"ir* 4nsidensinya sebesar )0,&03 pada bayi urang dari -& minggu, 1.,203 pada bayi 2-,2) minggu, .3 pada bayi urang dari 25 minggu, dan sangat jarang terjadi pada bayi matur* (() 6re uensinya mening at pada ibu yang diabetes, e!a"iran sebe!um usia e"ami!an 25 minggu, e"ami!an dengan !ebi" dari 1 fetus, e!a"iran dengan operasi #aesar, e!a"iran yang diper#epat, asfi sia, stress dingin, dan riwayat bayi terda"u!u menga!ami HMD*
(()

Pada ibu diabetes, terjadi penurunan adar protein surfa tan, yang menyebab an terjadinya disfungsi surfa tan* Se!ain itu dapat juga disebab an pe#a"nya etuban untu wa tu yang !ama serta "a!,"a! yang menimbu! an stress pada fetus seperti ibu dengan "ipertensi $ drug abuse, atau adanya infe si ongenita! roni * (%) 4nsiden tertinggi didapat an pada bayi prematur !a i,!a i atau bayi u!it puti"* (() Pada !a i,!a i, androgen menunda terjadinya maturasi paru dengan menurun an produ si surfa tan o!e" se! pneumosit tipe 44* (%)

4nsidensinya ber urang pada pemberian steroid $ thyrotropin releasing hormon pada ibu* (%)

2.3 Etiologi dan Patofisiologi


2.3.1 Pembentukan Paru dan Surfaktan Pembentu an paru dimu!ai pada e"ami!an 2 , % minggu dengan terbentu nya tra ea dari esofagus* Pada -% minggu terbentu rongga udara yang termina! termasu epite! dan api!er, serta diferensiasi pneumosit tipe 4 dan 44* Seja saat ini pertu aran gas dapat terjadi namun jara antara api!er dan rongga udara masi" - ,2 a!i !ebi" !ebar dibanding pada dewasa* Sete!a" 20 minggu terjadi pembentu an bron io!us termina!, dengan pembentu an a!7eo!i seja 2- ' 2% minggu* (%) Surfa tan mun#u! pada paru,paru janin mu!ai usia e"ami!an -0 minggu tapi be!um men#apai permu aan paru* Mun#u! pada #airan amnion antara -&,2- minggu* 8e7e! yang matur baru mun#u! sete!a" 2. minggu e"ami!an* (() Surfa tan mengurangi tegangan permu aan pada rongga a!7eo!i, memfasi!itasi e spansi paru dan men#ega" o!apsnya a!7eo!i se!ama e spirasi* Se!ain itu dapat pu!a men#ega" edema paru serta berperan pada sistem perta"anan ter"adap infe si* (%),(() 1omponen utama surfa tan ada!a" Dipalmitylphosphatidylcholine (lecithin) ' &0 3, phosphatidylglycerol ' 5 3, phosphatidylethanolamine ' 2 3, apoprotein (surfactant protein 9, :, ;, D) dan cholesterol* Dengan bertamba"nya usia e"ami!an, bertamba" pu!a produ si fosfo!ipid dan penyimpanannya pada se! a!7eo!ar tipe 44*(() Protein merupa an 10 3 dari surfa tan*, fungsinya ada!a" memfasi!itasi pembentu an fi!m fosfo!ipid pada perbatasan udara, #airan di a!7eo!us, dan i ut serta da!am proses peromba an surfa tan* (%),(12)

Gambar -*1* Metabo!isme surfa tan* (10) Surfa tan disintesa dari pre ursor (1) di reti u!um endop!asma (-) dan di irim e aparatus Go!gi (2) me!a!ui badan mu!ti7esi u!ar* 1omponen, omponennya tersusun da!am badan !ame!ar (%), yaitu penyimpanan intrase! berbentu dise resi an* Sete!a" dise resi an (e sositosis) granu! sebe!um surfa tan e perbatasan #airan a!7eo!us, fosfo!ipid,

fosfo!ipid surfa tan disusun menjadi stru tur omp!e s yang disebut mie!in tubu!ar (.)* Mie!in tubu!ar men#ipta an fosfo!ipid yang meng"asi! an materi yang me!apisi perbatasan #airan dan udara ()) di a!7eo!us, yang menurun an tegangan permu aan* 1emudian surfa tan dipe#a", dan fosfo!ipid serta protein dibawa emba!i e se! tipe 44, da!am bentu 7esi e!,7esi e! e#i! (5), me!a!ui ja!ur spesifi yang me!ibat an endosom (&) dan ditransportasi an untu disimpan sebagai badan !ame!ar (() untu didaur u!ang* :eberapa surfa tan juga dibawa o!e" ma rofag a!7eo!ar (10)* Satu a!i transit dari fosfo!ipid me!a!ui !umen a!7eo!i biasanya membutu" an beberapa jam* 6osfo!ipid da!am !umen dibawa emba!i e se! tipe 44 dan diguna an emba!i 10 a!i sebe!um didegradasi* Protein surfa tan disintesa sebagai po!iribosom dan dimodifi asi se#ara e stensif di reti u!um endop!asma, aparatus Go!gi dan badan mu!ti7esi u!ar* Protein surfa tan didete si da!am badan !ame!ar sebe!um surfa tan dise resi an e a!7eo!us* (10),(%) 2.3.2 Etiologi HMD 1egaga!an mengembang an functional residual capacity (6R;) dan e#enderungan dari paru yang ter ena untu menga!ami ate!e tasis ber"ubungan dengan tingginya tegangan permu aan dan absennya p"osp"atydi!g!y#ero!, p"osp"atydi!inosito!, p"osp"atydi!serin, p"osp"atydi!et"ano!amine dan sp"ingomye!in* (%)

Pembentu an surfa tan dipengaru"i pH norma!, su"u dan perfusi* 9sfi sia, "ipo semia, dan is emia pu!mona!< yang terjadi a ibat "ipo7o!emia, "ipotensi dan stress dingin< meng"ambat pembentu an surfa tan* +pite! yang me!apisi paru,paru juga dapat rusa a ibat onsentrasi o sigen yang tinggi dan efe ber urangnya surfa tan* (() 2.3.3 Patofisiologi HMD 4maturitas paru se#ara anatomis dan dinding dada yang be!um ber embang dengan bai mengganggu pertu aran gas yang ade uat* Pembersi"an #airan paru yang tida efisien arena jaringan interstitia! paru imatur be erja seperti spons* +dema interstitia! terjadi sebagai resu!tan dari mening atnya permeabi!itas membran api!er a!7eo!i se"ingga #airan dan protein masu e rongga !a7eo!i yang emudian mengganggu fungsi paru,paru* Se!ain itu pada neonatus pusat respirasi be!um ber embang sempurna disertai otot respirasi yang masi" !ema"* (12) 9!7eo!i yang menga!ami ate!e tasis, pembentu an membran "ia!in, dan edema interstitia! mengurangi compliance paru,paru< dibutu" an te anan yang !ebi" tinggi untu mengembang an sa!uran udara dan a!7eo!i e#i!* Dinding dada bagian bawa" tertari arena diafragma turun dan te anan intratora a! menjadi negatif, membatasi jum!a" te anan intratora a! yang dapat diprodu si* Semua "a! tersebut menyebab an e#enderungan terjadinya ate!e tasis* Dinding dada bayi prematur yang memi!i i #omp!ian#e tinggi memberi an ta"anan renda" dibanding an bayi matur, ber!awanan dengan untu #en#erung menga!ami ate!e tasis* (() 1urangnya pembentu an atau pe!epasan surfa tan, bersama dengan unit respirasi yang e#i! dan ber urangnya compliance dinding dada, menimbu! an ate!e tasis, menyebab an a!7eo!i mempero!e" perfusi namun tida mempero!e" 7enti!asi, yang menimbu! an "ipo sia* :er urangnya compliance paru, tida! 7o!ume yang e#i!, bertamba"nya ruang mati fisio!ogis, bertamba"nya usa"a bernafas, dan tida #u upnya 7enti!asi a!7eo!i menimbu! an "iper#arbia* 1ombinasi "iper arbia, "ipo sia, dan asidosis menimbu! an 7aso onstri si arteri pu!mona! dan mening atn an pirau dari anan e iri me!a!ui foramen ovale, ductus arteriosus, dan me!a!ui paru sendiri* 9!iran dara" paru ber urang, dan jejas is emi pada se! yang memprodu si surfa tan dan banta!an 7as u!er menyebab an efusi materi protein e rongga a!7eo!i* (() e#enderungan a!ami dari paru,paru o!aps* Pada a "ir respirasi 7o!ume tora s dan paru,paru men#apai 7o!ume residu, pengaturan respirasi, menga ibat an sema in

Pada bayi imatur, se!ain defisiensi surfa tan, dinding dada #omp!iant, otot nafas !ema" dapat menyebab an o!aps a!7eo!ar* Ha! ini menurun an eseimbangan 7enti!asi dan perfusi, !a!u terjadi pirau di paru dengan "ipo semia arteri progresif yang dapat menimbu! an asidosis metabo!i * Hipo semia dan asidosis menimbu! an 7aso onstri si pembu!u" dara" paru dan penurunan a!iran dara" paru* 1apasitas se! pnuemosit tipe 44 untu memprodu si surfa tan turun* Hipertensi paru yang menyebab an pirau anan e iri me!a!ui foramen o7a!e dan du tus arteriosus memperburu "ipo semia* (%) 9!iran dara" paru yang awa!nya menurun dapat mening at arena ber urangnya resistensi 7as u!er paru dan PD9* Sebagai tamba"an dari pening atan permeabi!itas 7as u!er, a!iran dara" paru mening at arena a umu!asi #airan dan protein di interstitia! dan rongga a!7eo!ar* Protein pada rongga a!7eo!ar dapat mengina ti7asi surfa tan* (%) :er urangnya functional residual capacity (6R;) dan penurunan compliance paru merupa an ara teristi HMD* :eberapa a!7eo!i o!aps arena defisiensi surfa tan, sementara beberapa terisi #airan, menimbu! an penurunan 6R;* Sebagai respon, bayi premature menga!ami grunting yang memperpanjang e spirasi dan men#ega" 6R; sema in ber urang* Compliance paru =>(%)

Prematuritas Defisiensi surfa tan 4na ti7asi surfa tan 1erusa an pneumosit tipe 44 1o!aps a!7eo!ar 9 umu!asi #airan dan ?enti!asi me ani Protein di a!7eo!i @o sisitas o sigan Pirau intrapu!moner Pening atan a!iran dara" paru +dema paru

Pirau iri e anan PD9 Hipo semia ' asidosis 9sfi sia Gambar -*- Patofisio!ogi HMD (%) Prematuritas Sintesa dan pe!epasan surfa tan turun @egangan permu aan a!7eo!i mening at 9te!e tasis Hipo semia, "iper arbia 9sidosisrespiratori dan metabo!i Resistensi paru dan 7aso onstri si mening at 1ebo#oran api!er paru Membran "ya!in ("ambatan difusi mening at) Gambar -*2 Patofisio!ogi HMD (-) S; Prematur Predisposisi fami!ia! 9sfi sia intrapartum 9sidosis Surfa tan urang Gangguan metabo!isme 9te!e tasis se!u!ar Progresif 9!7eo!ar Hipo7enti!asi Hipoperfusi Gangguan ?$A ?aso onstri si P;B- nai @@N

Pu!mona! PB- dan pH turun 9sfi sia neonata! S"o# "ipotensi Hipotermi 9pnea Hipo7o!emi Gambar -*% 6a tor 'fa tor yang Mempengaru"i Patogenesis HMD (()

2. Patologi
Paru nampa mera" eunguan dengan onsistensi menyerupai !i7er* Se#ara mi ros opis,

terdapat ate!e tasis !uas* :eberapa du#tus a!7eo!aris, a!7eo!i dan bron#"io!us respiratorius di!apisi mebran emera"an "omogen atau granu!er* Debris amnion, perdara"an intra,a!7eo!ar, dan emfisema interstitia! dapat ditemu an bi!a penderita te!a" mendapat 7enti!asi dengan positive end expiratory pressure (P++P)* 1ara teristi HMD jarang ditemu an pada penderita yang meningga! urang dari ),& "ari sesuda" !a"ir* bayi dengan RDS yang meningga! =>(&)
(()

Membran "ya!in tida didapat an pada

Gambar -*.* Gambaran mi ros opis paru,paru yang menga!ami HMD* (5) Ditandai dengan a!7eo!i yang o!aps berse!ang,se!ing dengan a!7eo!i yang menga!ami

"iperaerasi, ongesti 7as u!er, dan membran "ya!in (fibrin, debris se!, eritrosit, netrofi! dan ma rofag)* Membran "ya!in ter!i"at sebagai materi yang eosinifi! dan amorf, membatasi atau mengisi rongga a!7eo!ar dan meng"ambat pertu aran gas*

Gambar -*) Gambaran paru,paru norma! di!i"at se#ara mi ros opis (11)

2.! Manifestasi klinik


@anda dari HMD biasanya mun#u! beberapa menit sesuda" !a"ir, namun biasanya baru di eta"ui beberapa jam emudian di mana pernafasan menjadi #epat dan dang a! ()0 C $ menit)*:i!a didapat an onset ta ipnea yang ter!ambat "arus dipi ir an penya it !ain* :eberapa pasien membutu" an resusitasi saat !a"ir a ibat asfi sia intrapartum atau distres pernafasan awa! yang berat (bi!a berat badan !a"ir =>(() :iasanya ditemu an ta ipnea, grunting, retra si inter#osta! dan sub#osta!, dan pernafasan #uping "idung* Sianosis mening at, yang biasanya tida responsif ter"adap o sigen* Suara nafas dapat norma! atau "i!ang dengan ua!itas tubu!ar yang asar, dan pada inspirasi da!am dapat terdengan ron "i basa" "a!us, terutama pada basis paru posterior* @erjadi perburu an yang progresif dari sianosis dan dyspnea* ((),(%) :i!a tida diterapi dengan bai , te anan dara" dan su"u tubu" a an turun, terjadi pening atan sianosis, !ema" dan pu#at, grunting ber urang atau "i!ang seiring memburu nya penya it*apnea dan pernafasan iregu!ar mu#u! saat bayi !e!a", dan merupa an tanda per!unya inter7ensi segera* (() Dapat juga ditemu an gabungan dengan asidosis metabo!i , edema, i!eus, dan o!iguria* @anda asfi sia se under dari apnea atau egaga!an respirasi mun#u! bi!a ada progresi yang #epat dari penya it* 1ondisi ini jarang menyeba an ematian pada bayi dengan asus berat* @api pada asus ringan, tanda dan geja!a men#apai pun#a da!am 2 "ari* Sete!a" periode inisia! tersebut, bi!a tida timbu! omp!i asi, eadaan respirasi mu!ai membai * :ayi yang !a"ir pada

2- ' 22 minggu e"ami!an, fungsi paru a an emba!i norma! da!am 1 minggu e"idupan* Pada bayi !ebi" e#i! (usia e"ami!an -) ' -& minggu) biasanya memer!u an 7enti!asi me ani * (%) ,(() Perbai an ditandai dengan diuresis spontan, dan emampuan o sigenasi pada adar o sigen !ebi" renda"* 1ematian jarang terjadi pada 1 "ari pertama, biasanya terjadi pada "ari edua sampai etuju", se"ubungan dengan adanya ebo#oran udara a!7eo!i (emfisema interstitia!, pneumot"oraC) perdara"an paru atau intra7entri u!ar* (() 1ematian dapat terjadi sete!a" beberapa minggu atau bu!an bi!a terjadi

bronchopulmonary displasia (:PD) pada penderita dengan 7enti!asi me ani (HMD berat)* (()

2." Diagnosis
2.".1 #e$ala klinis :ayi urang bu!an (DubowitD atau New :a!!ard S#ore) disertai adanya ta ipneu

(>)0C$menit), retra si osta!, sianosis yang menetap atau progresif sete!a" %&,5- jam pertama e"idupan, "ipotensi, "ipotermia, edema perifer, edema paru, ron i "a!us inspiratoir* (-) Manifestasi !inis berupa distress pernafasan dapat dini!ai dengan 9PG9R s#ore

(derajat asfi sia) dan Si!7erman S#ore* :i!a ni!ai Si!7erman s#ore > 5 berarti ada distress nafas, namun ada juga yang menyata an bi!a ni!ainya > - se!ama > -% jam* (-),(1-) @abe! -*1 Si!7erman s#ore (2) Grade Gera an 0 1 dadaDada bawa"Retra si epigastrium , ringan je!as P;H , minima! je!as Grunting , @erdengar stetos op @erdengar stetos op 2.".2 #ambaran Rontgen :erdasar an gambaran rontgen, paru,paru dapat memberi an gambaran yang ara teristi , tapi bu an patognomoni , me!iputi gambaran reti u!ogranu!ar "a!us dari paren im dan gambaran air bronchogram tampa !ebi" je!as di !obus iri bawa" arena

atas (retra si 4;S) sin ron , @ertingga! padaringan inspirasi See,saw je!as

pada tanpa

superimposisi dengan bayangan jantung* 9wa!nya gambaran rontgen norma!, gambaran yang tipi a! mun#u! da!am ),1- "ari* (() Gambaran rontgen HMD dapat dibagi jadi % ting at (1-)E Stage 4 E gambaran reti#u!ogranu!ar Stage 44 E Stage 4 disertai air bron#"ogram di !uar bayangan jantung Stage 444 E Stage 44 disertai esu aran menentu an batas jantung* Stage 4? E Stage 444 disertai esu aran menentu an batas diafragma dan t"ymus* Gambaran white lung*

Gambar -*5 RDS !asi * (&) @"ora s berbentu seperti !on#eng arena aerasi tida ade uat e se!uru" bagian paru* ?o!ume paru ber urang, paren im paru menunju an po!a reti u!ogranu!ar difus, serta adanya gambaran air bron#"ogram sampai e perifer*

Gambar -*& RDS sedang* (&)

Gambaran reti u!ogranu!ar !ebi" je!as dan terdistribusi se#ara uniform* Paru menga!ami "ipoaerasi disertai pening atan air bron#"ogram*

Gambar -*( RDS berat* (&) Gambaran opa reti u!ogranu!er pada edua paru* 9ir bron#"ogram nyata, gambaran jantung su ar dini!ai* @erdapat area isti di paru anan, menunju an a!7eo!i yang berdi!atasi atau awa! dari pu!monary interstitia! emp"ysema (P4+)* 2.".3 %aboratorium Dari pemeri saan !aboratorium, pemeri saan Hb, Ht dan gambaran dara" tepi tida menunju an tanda,tanda infe si* 1u!tur dara" tida terdapat Strepto o us* 9na!isis gas dara" awa!nya dapat ditemu an "ipo semia, dan pada eadaan !anjut ditemu an "ipo semia progresif, "iper#arbia dan asidosis metabo!i yang ber7ariasi* ((),(-) 2.". E&'o&ardiografi +#"o#ardiografi di!a u an untu mendiagnosa PD9 dan menentu an ara" dan derajat pirau* Fuga berguna untu mendiagnosa "ipertensi pu!mona! dan menying ir an emung inan adanya e!ainan stru tura! jantung* (&) 2.".! (es ko&ok (S'ake test) Dari aspirat !ambung dapat di!a u an tes o#o * 9spirat !ambung diambi! me!a!ui nasogastri tube pada neonatus =>banya 0,. m!* 8a!u tamba" an 0,. m! a! o"o! () 3, di#ampur di da!am tabung % m!, emudian di o#o se!ama 1. deti dan didiam an se!ama 1. menit* Pemba#aan E

Neonatus imatur E tida ada ge!embung )0 3 resi o terjadi HMD G1 E ge!embung sangat e#i! pada menis us (= 1$2) -0 3 resi o terjadi HMD G- E ge!embung satu derat, > 1$2 permu aan tabung G2 E ge!embung satu deret pada se!uru" permu aan dan beberapa ge!embung pada dua deret => G% E ge!embung pada dua deret atau !ebi" pada se!uru" permu aan neonatus matur (-) 2."." )mniosentesis :erbagai ma#am tes dapat di!a u an untu HMD, antara !ain mengu ur mempredi si emung inan terjadinya

onsentrasi !esitin dari #airan amnion dengan me!a u an

amniosentesis (pemeri saan antenata!)* Rasio !esitin,spingomie!in =>(-) 2.".* (es a+ung +aru @es apung paru,paru (do#ima#ia pu!monum "ydrostati#a), di erja an untu mengeta"ui apa a" bayi yang diperi sa perna" "idup* /ntu me!a u an test ini syaratnya mayat "arus segar* (1) 1e!uar an a!at,a!at da!m rongga mu!ut, !e"er dan rongga dada da!am satu esatuan, pang a! dari esofagus dan tra "ea bo!e" dii at* 9pung an se!uru" a!at,a!at tersebut pada ba yang berisi air* :i!a terapung, !epas an organ paru,paru, bai yang iri maupun yang anan* 9pung an edua organ paru,paru tadi, bi!a terapung !anjut an dengan pemisa"an masing, masing !obus, anan terdapat . !obus, iri - !obus* 9pung an semua !obus tersebut, #atat mana yang tengge!am, mana yang terapung* 8obus yang terapung diambi! sebagian, yaitu tiap,tiap !obus . potong dengan u uran .mm C .mm, dari tempat yang terpisa" dan perifer* 9pung an e,-. potongan e#i!, e#i! tersebut* :i!a terapung, !eta an potongan tersebut pada - arton, dan !a u an penginja an dengan berat badan, emudian dimasu an emba!i e da!am air* :i!a terapung berarti tes apung positif, paru,paru mengandung udara, bayi tersebut perna" di!a"ir an "idup* :i!a "anya sebagian yang terapung, emung inan terjadi pernafasan partia!, bayi tetap perna" di!a"ir an "idup* (1)

2.* Diagnosis ,anding


2.*.1 Pneumonia neonatal Da!am diagnosis banding, sepsis a ibat Strepto#o##us grup : urang bisa dibeda an dengan HMD* Pada pneumonia yang mun#u! saat !a"ir, gambaran rontgen dada dapat identi dengan HMD, namun ditemu an #o##us gram positif dari aspirat !ambung atau tra "ea, dan apus buffy #oat* @es urin untu antigen strepto#o##us positif, serta adanya netropenia* (()

Gambar -*10 Rontgen pneumonia 9P(&) 2.*.2 (ransient (a&'-+nea of ('e .e/born @a ipnea sementara dapat dising ir an arena geja!a !inisnya pende dan ringan* (()

Gambar -*11 Rontgen @@N (&) Hiperaerasi ada!a" #iri "as @@N ( eba!i an dari RDS ' "ipoaerasi)* Densitas reti u!ogranu!ar bi!atera! a an "i!ang bi!ang diberi 7enti!asi, sementara pada RDS gambaran opa menetap minima! 2 ' % "ari* 2.*.3 Sindroma as+irasi mekonium

Gambar -*1- Rontgen M9S (Me#onuim 9spiration Syndrome) (&) @er!i"at adanya air trapping, gambaran opa nodu!er asar difus, serta area emfisema fo a!* :erbeda dengan gambaran opa granu!er "a!us pada RDS* Paru,paru biasanya "iperaerasi* 2.*. %ain0lain Penya it jantung sianoti ( anoma!i tota! a!iran ba!i 7ena pu!mona!), sir u!asi feta! yang persisten, sindroma aspirasi, pneumotoraC spontan, efusi p!eura, e7entrasi diafragma, dan e!ainan ongenita! seperti ma!formasi isti adenomatoid, !imfangie tasi pu!mona!, "ernia diafragma, atau emfisema !obaris "arus dipertimbang an, dan untu diper!u an gambaran rontgen* (() Proteinosis a!7eo!i ongenita! ada!a" e!ainan fami!ia! yang jarang dan adang mun#u! sebagai respiratory distress syndrome (RDS) yang berat dan memati an* Perdara"an paru, sepsis* (() Ha!,"a! yang dapat menimbu! an edema paru seperti PD9, obstruction of pulmonary venous drainage, hypoplastic left heart syndrome, dan edema pu!mo neurogeni , se under darimperdara"an intra#rania!* (&) Ha!,"a! yang diasosiasi an dengan "ipoaerasi paru seperti sedasi ibu, "ipo semia berat, "ipotermia, erusa an ;NS* 1eadan ini tida menimbu! an gambaran opa granu!ar bi!atera! pada rontgen t"ora s (berbeda dengan RDS)* (&) membeda annya

@abe! -*- Diagnosis banding HMD (%)


predisposisi HMD prematur /sia e"ami!an preterm Derajat distress GGG$GGGG Mu!ainya Hipo semia Hipe#apnea G$GGG Respon ter"adapRespon ter"adap 4PP?Suara nafas BGG Membai @urun, #ra# !es @@N S; ibu o7er"idrasi 6u!! term Near term GG :eberapa jam G ,$G GGG :u an indi asi #ra# !es geja!a :eberapa jam GG$GGGG

pneumonia

4bu infe si

menga!amiPreterm 6u!! term 6u!! term Post term

GG$GGGG

Hari pertama !ebi" Seja !a"ir

GG$GGGG $ G$GGGG

G$GG

GG

?ariabe!, membai

mung in@urun #ra# !es mung in;ra# !es* Suara

M9S

6eta! distress

GG$GGG

G$GGG

GG

?ariabe!, membai

PPHN

9sfi sia EM9S Sepsis

6u!! term

GG$GGG

Hari pertama GGGG

,$G

G$GGGG

Membai "iper7enti!asi Memburu

bron ia! disertai7ariabe! dengan

te anan ber!ebi"an 1ebo#oran udara paru Paru "ipop!asti ?enti!asi te ananPreterm positif 6u!! term ;HD P:6 nai H 6u!! term Preterm G$GGG ?ariabe! E -,2G "ari G$GG GG ?ariabe!, membai #ra# !es asimetris mung inNorma! G$GGGG ?ariabe! G$GGGG G$GGGG GG 7ariabe! @urun

P:6 turun

6u!! term Preterm

,$G

Hari pertama GG$GGGG

,$G

@ida ada, memburu norma! dengan ber!ebi"an te anan

2.1 Pen&ega'an
2.1.1 Men&ega' kela'iran +rematur Iang terpenting ada!a" men#ega" prematuritas, seperti meng"indari operasi #aesar yang tida per!u, penganan yang bai dari e"ami!an dan persa!inan yang berisi o tinggi, predi si dan terapi intra uterin dari imaturitas paru,paru* (() Menurut Go!denberg, "a!,"a! yang dapat mening at an resi o terjadinya e!a"iran prematur ada!a", ibu yang mero o , abnorma!itas du#tus Mu!erian, ibu yang be erja ter!a!u eras se!ama

e"ami!an* Pemberian preparat 6e men#ega" ibu menga!ami anemia, "a! ini ternyata dapat mengurangi ang a e!a"iran prematur* Pada 10 3 wanita "ami! yang menja!ani apus 7agina pada e"ami!an -% ' -5 minggu, ditemu an fibrone tin yang merupa an penanda terjadinya infe si* 4nfe si dapat menimbu! an e!a"iran yang prematur, o!e" arena itu sedang di!a u an pene!itian apa a" aman bi!a ibu "ami! dengan infe si diberi an terapi metronidaDo!* (.) Pada saat menentu an wa tu untu indu si persa!inan atau operasi #aesar, per iraan !ing ar epa!a fetus dengan /SG dan penentuan onsentrasi !e#it"in pada #airan amnion dengan rasio !e#it"in E sp"ingomye!in, menurun an emung inan !a"irnya bayi prematur* Pemantauan emung inan terjadinya asfi sia, yang intrauterin antenata! dan intrapartum menurun an

di ait an dengan mening atnya insidensi dan beratnya HMD* (() 2.8.1.1 Cervical cerclage Janita yang perna" menga!ami eguguran pada trimester edua > 2C, atau e!a"iran prematur tanpa a!asan yang je!as, mung in menga!ami in ompetensi ser7i * :i!a ditemu an ser7i berdi!atasi dengan membran ( etuban) ut" dan tanpa tanda,tanda infe si, "arus dipertimbang an untu segera me!a u an cervical cerclage* Dapat di!a u an u!trasound untu menentu an panjang ser7i , se"ingga dapat mempredi si e!a"iran prematur, dan me!a u an cervical cerclage untu men#ega"nya* (.) 2.1.1.2 )ntibiotik untuk ibu Pemberian antibioti untu preterm prelabour rupture of the membrane ( etuban pe#a" sebe!um wa tu), dapat mengurangi insidensi e!a"iran premature, infe si neonatus dan perdara"an peri7entri u!ar, namun tida berpengaru" ter"adap ematian perinata!, dan efe nya ter"adap insidensi RDS masi" dipertanya an* 1euntungan pemberian antibioti !ebi" banya dari efe buru nya* 1arena itu dapat diberi an eritromisin .00 mg Kds ditamba" amoCi#i!!in $ #!a7u!ani# a#id (9ugmentin) 25. mg Kds untu 5 "ari* 9pabi!a organisme penyebab diper ira an Mycoplasma hominis, dapat diberi an !indamisin 1.0 mg Kds se!ama 5 "ari* (.) 2.1.1.3 (okolitik Pemberian ritrodine memper!ambat persa!inan se!ama -% jam namun tida mengurangi resi o RDS atau mempersiap an ematian perinata!* Penggunaannya dibatasi da!am wa tu sing at untu e!a"iran prematur dan memberi an sterooid antenata!* +fe sampingnya

antara !ain edema paru* Pemberian merupa an ontra indi asi bagi wanita dengan penya it jantung, "ipertiroid, dan diabetes* /ntu wanita,wanita tersebut dapat diberi an indometasin sebagai to o!iti * (.) 2.1.2 Membantu +ematangan +aru Menurut Gu!# dan 1u!o7i#" (1(52), #airan paru,paru fetus merupa an bagian yang penting dari #airan amnion* 4nsidensi HMD "anya 0,. 3 bi!a rasio !e#it"in E sp"ingomye!in > -, namun "ampir 100 3 bi!a rasionya =>(%) ;!ements et a! (1(5-) menentu an ada tida nya surfa tan pada #airan amnion dengan me!a u an tes o#o * Dasar dari tes ini ada!a" sifat surfa tan yang membentu bui" yang stabi! bi!a ada et"ano!* Sejum!a" #airan amnion dien#er an berseri dengan et"ano! (. 3* Masing, masing di o#o 1. deti , diam an 1. menit* 9danya #in#in bui" yang tida terputus pada menis us pada tiga tabung pertama atau !ebi" berarti positif (paru,paru matur)* (%),()) /ntu mengeta"ui maturitas paru, dapat juga di!a u an pemeri saan ada tida nya

p"osp"atydi!g!y#ero! dari #airan amnion* P"osp"atydi!g!y#ero! mun#u! di #airan amnion pada usia e"ami!an 2) minggu* 1eberadaannya menunju an ematangan paru* (%) @abe! -* 2 :io#"emi#a! 9ssays untu
4matur => => => 9bsent => =>

ematangan paru ())


Matur >> -,. mg$100 m! > 2. nM$m! Present >23 > 10 nM$m!

8e#it"in$sp"ingomye!in 1onsentrasi 8 tota! 1onsentrasi 8 disaturasi P"osp"atydi!g!y#ero! Pe!!et pada 10*000Cgr 3 dari p"osp"o!ipids tota! Determinasi enDimati 1onsentrasi as* pa!mitat 9s* pa!mitat$as* stearat 1onsentrasi P8 tota! P8 p"osp"orus tota! P9Pase Surfa tan dengan MJ, apoprotein tinggi

=> => => => => =>

> 0,05- nM$8 > .,0 > -,& mg $ 100 m! > 0,1%0 mg $ 100 m! > 0,.0 > 20 3 term poo!

@abe! -*% :iop"ysi#a! 9ssays untu 4matur


1ompresi,de ompresi

ematangan Paru ()) Matur


= -0 mN*m,1 S > 0,&. Positif pada 1E> 0,%5 > )) deti > %)0 u! > 0,2%0 > 0,1.

> -. mN*m,1 S =>

permu aan #airan @es o#o (foam stabi!ity Negati7e pada 1E1 test) 4ndeC 1estabi!an bui" => 1e#epatan a!iran api!er => @es formasi g!obu!er !ipid => pada Po!arisasi (mi ro7is ositas) BD).0 nm f!uoresensi => =0,1.

2.1.2.1 2orti&osteroid Pemberian deCamet"asone atau betamet"asone pada ibu "ami! %& ' 5- "ari sebeum me!a"ir an fetus berusia 2- minggu e"ami!an atau urang menurun an insidensi, morta!itas dan morbiditas HMD* ;orti#osteroid dapat diberi an se#ara intramus u!ar pada wanita "ami! yang adar !e#it"in pada #airan amnionnya menunju an imaturitas paru,paru, dan bagi yang diren#ana an a an me!a"ir an 1 minggu emudian, atau persa!inan a an ditunda %& jam atau !ebi"* (() Steroid beri atan dengan reseptor spesifi di se! paru,paru dan merangsang produ si

phosphatydilcholine o!e se! tipe 44* Proses ini membutu" an wa tu, arena itu!a" efe tifitas steroid ber urang bi!a diberi an urang dari -% jam sebe!um me!a"ir an* +fe tifitasnya juga ber urang bi!a diberi an pada usia e"ami!an !ebi" dari 2% minggu, dan efe nya "i!ang pada 5 ,10 "ari sete!a" pemberian* 1euntungan terbesar didapat an bi!a inter7a! pemberian dengan e!a"iran !ebi" dari %& jam namun urang dari 5 "ari* Pemberian steroid tida mempengaru"i insidensi penya it paru ronis namun menurun an ejadian perdara"an intra#rania! se"ingga menurun an insidensi cerebral palsy di emudian "ari* (.) ,(%) Semua wanita dengan usia e"ami!an -2 ' 2% minggu yang diper ira an beresi o a an

me!a"ir an da!am 5 "ari, diberi an orti osteroid* Dapat diberi an bet"ametasone 1- mg 4M diu!ang sete!a" -% jam (tota! dosis -% mg se!ama -% ' %& jam diperbo!e" an)* Dapat juga diberi an deCamet"asone ) mg 4M tiap 1- jam untu % dosis* @erapi tida disaran an untu diu!ang da!am jang a wa tu 5 "ari* 1ontraindi asi pemberian steroid ada!a" ibu dengan

tiroto si osis,

aediomiopati, infe si a tif atau #"orioamnionitis* Diabetes, pree !amsi,

preterm prelabour rupture of the membran, dan #"orioamnionitis da!am terapi bu an merupa an ontraindi asi pemberian steroid* (.),(12) @erapi g!u o orti oid prenata! menurun an deratnya RDS dan menurun an insidensi omp!i asi prematuritas yang !ain seperti perdara"an intra7entri u!ar, patent ductus arteriosus (PD9), pneumot"oraC, dan entero o!itis ne roti an, tanpa mempengaru"i pertumbu"an dan per embangan neonatus, me anisme atau pertumbu"an paru, ataupun insidensi infe si* G!u o orti oid prenata! dapat bera si sinergis dengan terapi surfa tan e sogen posnata!* (() 2.1.2.2 %ain0lain :a"an 'ba"an !ain yang dapat memper#epat pematangan paru ada!a" "ormon tiroid, epidermal growth factor, dan cyclic adenosine monophosphate* :a"an ' ba"an tersebut dapat mema#u sintesa surfa tan, namun penggunaannya sangat jarang* (%)

2.3 (era+i
@erapi terutama dituju an pada pertu aran B- dan ;B- yang tida ade uat di paru,paru, asidosis metabo!i dan egaga!an sir u!asi ada!a" manifestasi se under* :eratnya HMD a an ber urang bi!a di!a u an penanganan dini pada bayi ::8R, terutama terapi asidosis, "ipo sia, "ipotensi dan "ipotermia* (() 1ebanya an meminima! an asus HMD bersifat self-limiting, jadi tujuan terapi ada!a" untu yang memperberat* Penanganan

e!ainan fisio!ogis dan masa!a" iatrogeni

sebai nya di!a u an di N4;/* (() 2.3.1 Resusitasi di tem+at mela'irkan Resusitasi ade uat di amar bersa!in untu semua e!a"iran prematur* Men#ega"

perinata! asfi sia yang dapat mengganggu produ si surfa tan* Men#ega" terjadinya "ipotermia dengan menjaga su"u bayi se itar 2),.,25,. derajat ;e!#ius di mana ebutu"an o sigen berada pada batas minimum* ((),(%) Pemberian obat se!ama resusitasi E (12),(.)

9drena!in 10 mi#rogram $ g (0,1 m!s$ g !arutan 1 E 10*000) bi!a bradi ardi persisten sete!a" 7enti!asi dan ompresi yang ade uat* Dosis pertama dapat diberi an intratra#"ea atau intra7ena, 1 dosis !agi diberi an intra7ena bi!a bayi tetap bradi ardi, dosis etiga dapat diberi an sebesar 100 mi#rogram$ g bi!a situasi sangat buru * Pemberian bi#arbonat % mmo!$ g merupa an setenga" ore si untu defisit basa -0 mmo! (!arutan bi#arbonat &,%3 mengandung 1 mmo!$m!), atau - m+K$ g dari onsentrasi 0,. m+K$m!* Pemberian di!a u an se#ara intra7ena dengan "ati,"ati* ?o!ume eCpander 10 m!$ g :o!us g!u osa 10 3 1 m!$ g ::* 2.3.2 Surfaktan Eksogen 4nsti!asi surfa tan e sogen mu!tidosis membutu" an o sigen dan 7enti!asi me ani e endotra "ea pada bayi ::8R yang untu terapi penye!amatan RDS suda" ebo#oran udara dari paru

memperbai i ang a berta"an "idup dan menurun an insidensi

sebesar %0 3, tapi tida menurun an insidensi bronchopulmonary dysplasia (:PD) se#ara onsisten* +fe yang segera mun#u! me!iputi perbai an o sigenasi dan perbedaan o sigen a!7eo!i ' arteri da!am %& ' 5- jam pertama e"idupan, menurun an tida! 7o!ume 7enti!ator, mening at an compliance paru, dan memperbai i gambaran rontgen dada* Pemberian surfa tan e sogen menurun an insidensi :PD, namun tida berpengaru" ter"adap insidensi PD9, perdara"an intra rania!, dan ne#rotiDing entero#o!itis (N+;)* @erdapat penig atan insiden perdara"an paru pada pemberian surfa tan sinteti sebesar . 3* (.) ,((),(%) Surfa tan dapat diberi an segera sete!a" bayi !a"ir (terapi profi!a sis) atau beberapa jam emudian sete!a" diagnosa RDS ditega an (terapi penye!amatan)* @erapi profi!a sis !ebi" efe tif dibanding an bi!a diberi beberapa jam disertai ang a berta"an "idup yang !ebi" bai * emudian* :ayi yang mendapat surfa tan
(%)

e sogen sebagai terapi profi!a sis membutu" an o sigen dan 7enti!asi me ani !ebi" sedi it :ayi yang !a"ir urang dari 2- minggu e"ami!an "arus diberi surfa tan saat !a"ir bi!a ia memer!u an intubasi* @erapi biasa dimu!ai -% jam pertama e"idupan, me!a!ui +@@ tiap 1- jam untu tota! % dosis* Pemberian - dosis atau !ebi" memberi an "asi! !ebi" bai dibanding dosis tungga!* Pantau radio!ogi, :G9, dan pu!se oCymetri* ((), (.)

9da % surfa tan yang memi!i i !isensi di /1 untu terapi* Iang berasa! dari binatang ada!a" ;urosurf, die stra dari paru,paru babi, diberi an 1,-.,-,. m!$ g, dan Sur7anta, e stra dari paru,paru sapi dengan penamba"an 2 jenis !ipid (p"osp"atidy!#"o!ine, asam pa!mitat, dan trig!iserid), diberi an % m!$ g* 1edua surfa tan ini mengandung apoprotein SP,: dan SP,; dengan proporsi yang berbeda dengan yang dimi!i i manusia* 9poprotein SP,9 dan SP,D tida ditemu an* Surfa tan sinteti tida mengandung protein* +Cosurf merupa an gabungan p"osp"o!ipid dipa!mitoy!p"osp"atidy!#"o!ine (DPP;), "eCade#ano! dan ty!oCapo!, diberi an . m!$ g* HeCade#ano!, dan ty!oCapo! memperbai i penyebaran surfa tan di antara a!7eo!us* 98+; (artificial lung expanding compound) merupa an gabungan DPP; and p"osp"atidy!g!y#ero! dengan perbandingan 5E2, diberi an 1,- m! berapapun beratnya* Iang sedang dite!iti ada!a" 4nfasurf (a!ami) (.) ,(() @abe! -*. Ma#am,ma#am surfa tan (&) (i+e Sur7anta Surfa#tant @9 9!7eofa#t b8+S (bo7ine !ipid eCtra#t surfa tan) 4nfasurf )sal :o7ine !ung min#e :o7ine !ung !a7age :o7ine !ung !a7age 4om+osisi Dosis DPP;, tripa!mitin% m8 (100 mg)$ g, SP (:=0*.3,> 1,% doses K)" ((3 P8, 13 SP, %. mg$m8 : and SP,; 5.3 P; and 13 SP,: and SP,; 4eterangan Refrigerate 6edera! Repub!i# of Germany ;anadian

DPP;, 2 m8 (10. tripa!mitin, ) m8 7ia!s, ;a!f !ung !a7age mg)$ g, SP (:-(0 g$m8, refrigerate 1,% doses, K),1-" ;2)0 g$m8)

;a!f !ung surfa#tant Sama seperti 4nfasurf eCtra#t (;8S+) -*. m8 (-00 DPP;, mg)$ g ;urosurf Min#ed pig !ung SP,: and SP,; (H 1*-. m8 (100 amount) mg)$ g &.3 DPP;, (3 . m8 ()5*. +Cosurf Synt"eti# "eCade#ano!, mg)$ g, )3 ty!oCapo! 1,% doses, K1-" DPP;, synt"eti# SurfaCan (18%) Synt"eti# peptide 503 DPP;, 98+; Synt"eti# 203 unsaturated PG 1*. and 2 m8 8yop"i!iDed< disso!7e in & m8

Possib!y dis#ontinued

@abe! -*) :era#tant (&) .ama 5bat Dosis )nak 4ontraindikasi Interaksi 4e'amilan :era#tant (Sur7anta, 9!7eofa#t) ' per +@@ +@E % m8$ g (100 mg$ g) dibagi da!am % a!i pemberian, diberi an minima! ) jam untu 1,% dosis "ypersensiti7ity , H Harus di"angat an sesuai su"u ruang, pemberian "arus ber"ati,"ati arena resi o obstru si ja!an nafas a ut*

Perbai an o sigenasi dapat terjadi sete!a" pemberian, ma a penurunan o sigen dan te anan 7enti!ator disesuai an dengan ana!isa gas dara", monitor o sigenasi Peringatan sistemi untu men#ega" "ipero sia atau "ipo sia* Surfa tan dapat menga!ami ref!uC e da!am +@@ ( arena itu sebai nya beri an se#ara #epat dii uti positive pressure ventilation)< monitor denyut jantung dan te anan dara", arena +@@ dapat menga!ami o !usi, su#tion +@@ sebe!um pemberian surfa tan* Perdara"an paru dapat timbu! pada bayi sangat premature* 9pnea dan sepsis noso omia! dapat terjadi* @abe! -*5 ;a!fa#tant (&) .ama 5bat Dosis )nak 4ontraindikasi Interaksi 4e'amilan ;a!fa#tant (4nfasurf) ' per +@@ +@E 2 m8$ g (10. mg$ g) K),1-" untu 1,% dosis "ypersensiti7ity , H

Pemberian "arus ber"ati,"ati arena resi o obstru si ja!an nafas a ut*

Perbai an o sigenasi dapat terjadi sete!a" pemberian, ma a penurunan o sigen dan te anan 7enti!ator disesuai an dengan ana!isa gas dara", monitor o sigenasi Peringatan sistemi dengan pulse oxymetry untu men#ega" "ipero sia atau "ipo sia* Surfa tan dapat menga!ami ref!uC e da!am +@@ ( arena itu sebai nya beri an se#ara #epat dii uti positive pressure ventilation)< sianosis, bradi ardi atau peruba"an te anan dara" dapat terjadi se!ama pemberian* 1arena +@@ dapat menga!ami o !usi, su#tion +@@ sebe!um pemberian surfa tan* @abe! -*& Pora#tant (&) .ama 5bat Dosis )nak 4ontraindikasi Interaksi 4e'amilan Pora#tant (;urosurf) ' per +@@ +@E -*. m8$ g (-00 mg$ g)< !a!u 1*-. m8$ g (100 mg$ g) dengan inter7a! 1-," prn da!am - dosis "ypersensiti7ity , H* 1ore si asidosis, "ipotensi, anemia, "ipog!i emi dan "ipotermia sebe!um Peringatan pemberian* Perbai an o sigenasi mun#u! da!am beberapa menit, monitor o sigenasi sistemi untu men#ega" "ipero sia* @abe! -*( ;o!fos#eri! (&) .ama 5bat Dosis )nak ;o!fos#eri! (+Cosurf Neonata!) ' per +@@ +@E . m8$ g ()5*. mg$ g) K1-" untu 1,%

4ontraindikasi Interaksi 4e'amilan

dosis "ypersensiti7ity , H Mempengaru"i o sigenasi dan #omp!ian#e paru dengan #epat* Hanya untu insti!asi e da!am tra "ea* Surfa tan dapat menga!ami ref!uC e da!am +@@ ( arena itu sebai nya

Peringatan

beri an se#ara #epat dii uti positive pressure ventilation)< 1arena +@@ dapat menga!ami o !usi, su#tion +@@ sebe!um pemberian surfa tan* Perdara"an paru dapat mun#u! pada bayi =>

Studi yang membanding an antara surfa tan natura! dan sinteti menunju an ba"wa o sigenasi arteri !ebi" #epat pu!i" (onset of a#tion surfa tan natura! !ebi" #epat dari surfa tan sinteti ) dan omp!i asi ebo#oran udara !ebi" jarang terjadi pada bayi yang diterapi dengan surfa tan natura!* (%) 1omp!i asi pemberian surfa tan antara !ain "ipo sia transien dan "ipotensi, b!o +@@, dan perdara"an paru* arteriosus* (%)
(()

Perdara"an paru terjadi a ibat menurunnya resistensi pambu!u" dara"

paru sete!a" pemberian surfa tan, yang menimbu! an pirau iri e anan me!a!ui du tus

Gambar -*12 Gambaran HMD sebe!um dan sesuda" terapi surfa tan*3 (%) Gambaran 0,. jam sesuda" !a"ir E diffuse ground glass appearance a ibat ate!e tasis, disertai air bron ogram* Gambaran 2 jam sesuda" !a"ir, sete!a" terapi dengan surfa tan e sogen E perbai an aerasi*

2.3.3 5ksigenasi dan monitoring analisa gas dara' B sigen !embab "angat diberi an untu menjaga agar adar B- arteri antara .. ' 50 mmHg dengan tanda 7ita! yang stabi! untu memperta"an an o sigenasi jaringan yang norma!, sementara meminima! an resi o into si asi o sigen* :i!a o sigen arteri ta indi asi mengguna an continuous positive airway pressure (;P9P)* (() Monitor fre uensi jantung dan nafas, PB-, P;B-, pH arteri, bi arbonat, e!e tro!it, gu!a dara", "emato rit, te anan dara" dan su"u tubu", o sigenasi arteri* Namun yang terbai adang diper!u an ateterisasi arteri umbi!i a!is* Transcutaneus oxygen electrodes dan pulse oxymetry diper!u an untu memantau tetap!a" ana!isa gas dara" arena dapat memberi informasi ber e!anjutan serta tida in7asif, memung in an dete si dini omp!i asi seperti pneumotora s, juga meref!e si an respon bayi ter"adap berbagai prosedur seperti intubasi endotra "ea, su#tion, dan pemberian surfa tan* PaB- "arus dijaga antara .0 ' &0 mmHg, dan Sa B- antara (0 ' (% 3* Hipero sia ber epanjangan "arus di"indar an arena merupa an fa tor resi o retinopat"y of prematurity (RBP)* (%) 1ateter radioopa "arus se!a!u diguna an dan posisinya diperi sa me!a!ui foto rontgen sete!a" pemasangan* /jung dari ateter arteri umbi!i a!is "arus berada di atas bifur asio aorta atau di atas a sis #e!ia#a (@) ' @10)* Penempatan "arus di!a u an o!e" orang yang a"!i* 1ateter "arus diang at segera sete!a" tida ada indi asi untu penggunaan !ebi" !anjut, yaitu saat PaBstabi! dan Fraction of nspiratory B- (64B-) urang dari %0 3* (() Pengawasan periodi dari te anan o sigen dan arbondio sida arteri serta pH ada!a" bagian yang penting dari penanganan, bi!a diberi an 7enti!asi buatan ma a "a! ' "a! tersebut "arus di!a u an* Dara" diabi! dari arteri umbi!i a! atau perifer* 9rteri tempora!is merupa an ontra indi asi arena menimbu! an embo!i #erebra! retrograd* PB- jaringan "arus se!a!u dipantau dari e!e troda yang ditempat a di u!it atau pulse oximetry (saturasi o sigen)* Dara" api!er tida berguna untu menentu an PB- tapi dapat diguna an untu memantau P;B- dan pH* (() 2.3. 6luid and .utrition dapat diperta"an an di atas .0 mmHg saat inspirasi o sigen dengan onsentrasi 503, merupa an

1a!ori dan #airan diberi an se#ara intra7ena* Da!am -% jam pertama beri an infus g!u osa 103 dan #airan me!a!ui 7ena perifer sebanya ).,5. m!$ g$-% jam* 1emudian tamba" an e!e tro!it, 7o!ume #airan diting at an berta"ap sampai 1-0,1.0 m!$ g$-% jam* ;airan yang ber!ebi"an a an menyebab an terjadinya !atent Ductus "rteriosus (PD9)* Pemberian nutrisi ora! dapat dimu!ai segera sete!a" bayi se#ara !inis stabi! dan distres nafas mereda* 9S4 ada!a" pi!i"an terbai untu nutrisi entera! yang minima!, serta dapt menurun an insidensi N+;* ((),(%) ,(.) 2.3.! 7entilasi Mekanik 2.3.!.1 2ontinuous Positi8e )ir/a- Pressure (2P)P) ;P9P memperbai i o sigenasi dengan mening at an fun#tiona! residua! #apa#ity (6R;) me!a!ui perbai an a!7eo!i yang o!aps, menstabi! an rongga udara, men#ega"nya o!aps se!ama e spirasi* (%) ;P9P diindi asi an untu bayi dengan RDS PaB- =>> .03* Pema ainan se#ara nasop"aryngea! atau endotra#"ea! saja tida #u up untu bayi e#i!, "arus diberi an 7enti!asi me ani bi!a o sigenasi tida dapat diperta"an an* Pada bayi dengan berat !a"ir di atas -000 gr atau usia e"ami!an 2- minggu, ;P9P nasop"aryngea! se!ama beberapa wa tu dapat meng"indari pema aian 7enti!ator* Mes i demi ian obser7asi "arus tetap di!a u an dan ;P9P "anya bisa diterus an bi!a bayi menunju an usa"a bernafas yang ade uat, disertai ana!isa gas dara" yang memuas an* (.) ;P9P diberi an pada te anan ),10 #m H-B me!a!ui nasal prongs* Ha! ini menyebab an te anan o sigen arteri mening at dengan #epat* Mes i penyebabnya be!um "i!ang, jum!a" te anan yang dibutu" an biasanya ber urang se itar usia 5- jam, dan penggunaan ;P9P pada bayi dapat di urangi se#ara berta"ap segera sesuda"nya* :i!a dengan ;P9P te anan o sigen arteri ta dapat diperta"an an di atas .0 mmHg (suda" meng"irup o sigen 100 3), diper!u an 7enti!asi buatan* (() 2.3.!.2 7entilasi Mekanik :ayi dengan HMD berat atau disertai omp!i asi, yang bera ibat timbu!nya apnea persisten membutu" an 7enti!asi me ani buatan* 4ndi asi penggunaannya antara !ain E ((),(%) ,(.) 1 9na!isa gas dara" menunju an "asi! buru pH dara" arteri =>

p;B- arteri > )0 mmHg pB- arteri = .0 mmHg pada onsentrasi o sigen 50 ' 100 3 - 1o!aps #ardiorespirasi 2 apnea persisten dan bradi ardi Memi!i" 7enti!ator me ani ?enti!asi te anan positif pada bayi baru !a"ir dapat diberi an berupa 7enti!ator on7ensiona! atau 7enti!ator berfre uensi tinggi (1.0 C $ menit)* (.) ?enti!ator on7ensiona! dapat berupa tipe L7o!umeM atau Lte ananM, dan dapat

di !asifi asi an !ebi" !anjut dengan dasar cycling mode ' biasanya si !us inspirasi diterminasi* Pada modus pressure limited time cycled ventilation, te anan pun#a inspirasi diatur dan se!ama inspirasi udara di"antar an untu men#apai te anan yang ditarget an* Sete!a" target ter#apai, 7o!ume gas yang tersisa di!epas an e atmosfer* Hasi!nya, peng"antaran 7o!ume tida! setiap a!i nafas ber7ariabe! mes i te anan pun#a yang di#atat onstan* Pada modus volume limited, pre-set 7o!ume di"antar an o!e" setiap nafas tanpa memper"ati an te anan yang dibutu" an* :eberapa 7enti!ator mengguna an a!iran udara sebagai dasar dari cycling mode di mana inspirasi bera "ir bi!a a!iran te!a" men#apai !e7e! pre-set atau sangat renda" (flow ventilators)* 9da juga 7enti!ator yang mampu mengguna an bai controlled ventilation bergantung pada einginan operator* (.) ?enti!asi dengan fe uensi tinggi biasanya diberi an dengan high fre#uency oscillatory ventilators (H6B?)* @erdapat piston pump atau vibrating diaphragm yang beroperasi pada fre uensi se itar t"at 10 HD (1 HD N 1 cycle per second, )0 cycles per minute)* Se!ama H6B?, bai inspirasi maupun e spirasi sama,sama a tif* @e anan os#i!!ator pada ja!an udara mengguna an ;P9P dengan !e7e! memprodu si 7o!ume tida! se itar -,2 m! dengan te anan rata,rata ja!an udara diperta"an an onstan, memperta"an an 7o!ume paru e i7a!en untu te anan ja!an udara os#i!!ator (P)* (.) ?enti!ator on7ensiona! sangat tinggi* ?o!ume gas yang dipinda" an pada 7o!ume tida! ditentu an o!e" ampi!tudo 7o!ume atau pressure

Hipo semia pada RDS biasanya terjadi arena etida seimbangan 7enti!asi dan perfusi (?$A) atau pirau dari anan e iri, abnorma!itas difusi dan "ipo7enti!asi merupa an fa#tor tamba"an* B sigenasi ter ait !angsung pada 6iB- dan te anan rata,rata ja!an udara (mean airway pressure , M9P)* M9P dapat diting at an dengan peruba"an te anan pun#a inspirasi (pea$ inspiratory pressure , P4P), positive end expiratory pressure (P++P) atau dengan menguba" rasio inspirasi E e spirasi (4E+) dengan memperpanjang wa tu inspirasi sementara e#epatannya tetap onstan* M9P yang sangat tinggi dapat menyebab an distensi ber!ebi"an, mes i o sigenasi ade uat, transport o sigen ber urang arena penurunan #ura" jantung* Pembuangan ;B- berbanding !urus dengan minute ventilation, ditentu an o!e" produ 7o!ume tida! (di urangi 7enti!asi ruang mati) dan e#epatan pernafasan* /ntu minute 7enti!ation yang sama, peruba"an peng"antaran 7o!ume tida! !ebi" efe tif untu meruba" e!iminasi ;Bdibanding peruba"an e#epatan pernafasan arena 7enti!asi ruang mati tetap onstan* (.) a% !ea$ nspiratory !ressure &! !' Peruba"an pada P4P mempengaru"i o sigenasi (dengan menguba" M9P) dan ;Bdengan efe pada 7o!ume tida! dan 7enti!asi a!7eo!ar* Pening atan P4P menurun an Pa;B- dan memperbai i o sigenasi (PaB- mening at)* Pema ainan P4P ditentu an o!e" #omp!ian#e system pernafasan dan bu an o!e" u uran atau berat bayi* Guna an P4P terenda" yang meng"asi! an 7enti!asi ade uat berdasar an pemeri saan !ini (gera an dada dan suara nafas) dan ana!isa gas dara"* P4P ber!ebi" dapat menyebab an paru menga!ami distensi ber!ebi"an dan mening at an resi o baro$7o!utrauma dan menimbu! an ebo#oran udara* (.) b% !ositive (nd (xpiratory !ressure &!((!' P++P yng ade uat men#ega" o!aps a!7eo!i dan dengan memperta"an an 7o!ume paru saat a "ir respirasi, memperbai i eseimbangan ?$A* Pening atan P++P memperbesar M9P dan memperbai i o sigenasi* Seba!i nya, P++P ber!ebi" (> & #m H-B) mengindu si "iper arbia dan memperburu compliance paru dan mengurangi "antaran 7o!ume tida! arena a!7eo!i terisi ber!ebi"an ( P N P4P , P++P)* P++P ber!ebi" juga dapat menimbu! an efe sampping pada "emodinami arena paru menga!ami distensi ber!ebi", menyebab an penurunan venous return, yang emudian menurun an #ura" jantung* @e anan 2 ' ) #m H-B memperbai i o sigenasi pada bayi baru !a"ir dengan RDS tanpa mengganggu me anisme paru, paru, e!iminasi ;B- atau stabi!itas "emodinami * (.)

#* 6re uensi @erdapat - metode dasar, fre uensi renda" dan fre uensi tinggi 6re uensi renda" dimu!ai pada e#epatan 20 , %0 nafas $ menit (bpm)* Metode #epat se itar )0 bpm dan dapat diting at an "ingga 1-0 bpm bi!a bayi bernafas !ebi" #epat dari 7enti!ator* Ja tu e spirasi "arus !ebi" panjang dari inspirasi untu men#ega" a!7eo!i menga!ami distensi ber!ebi"an, wa tu inspirasi "arus dibatasi ma simum 0,. deti se!ama 7enti!asi me ani e#ua!i da!am eadaan "usus* Pada fre uensi tinggi terjadi penurunan insidensi pneumotora s , mung in arena fre uensi ini sesuai dengan usa"a nafas bayi* Ja tu inspirasi memanjang a an mening at an M9P dan memperbai i o sigenasi, dan merupa an a!ternati7e dari pening atan P4P* Namun "a! ini merupa an predisposisi dari distensi ber!ebi"an pada paru serta air trapping arena wa tu e spirasi ber urang* (.) d* 1e#epatan 9!iran 9!iran minimum setida nya - a!i minute ventilation bayi (norma! E 0*- ' 1 8 $ menit) #u up ade uat, tapi da!am pra te nya diguna an % ' 10 8 $ menit* :i!a diguna an fre uensi nafas !ebi" tinggi dengan wa tu inspirasi !ebi" pende , e#epatan a!iran di atas isaran "arus diberi an untu menjamin peng"antaran 7o!ume tida!* 1e#epatan a!iran yang tinggi memperbai i o sigenasi arena efe nya pada M9P* :eberapa 7enti!ator memi!i i e#epatan a!iran yang tetap, yaitu sebesar . 8 $ menit* (.) 1egaga!an surfa tan :i!a o sigenasi arteri tetap renda" sete!a" pemberian - dosis surfa tan, bayi di ata an tida berespon ter"adap surfa tan* Penyebabnya antara !ain sepsis, "ipertensi pu!mona!, pneumotora s, atau pu!monary interstitia! emp"ysema (P4+)* Segera nai an 6iB- "ingga (03, emudian nai an P4P and P++P sambi! mengobser7asi pergera an dada* 8a u an roentgen t"ora s* /sa"a an menjaga wa tu inspirasi agar terjadi sin ronisasi* :i!a tetap asin ron sete!a" pemberian sedasi dan ana!gesi !a u an para!ysis (pan uronium bromide 4? 0,0% ' 0,1 mg$ g)* Ja tu inspirasi dapat diperpanjang > 0,. deti , dengan fre uensi 7enti!ator diturun an "ingga 20,)0 nafas $ menit* :eberapa bayi berespon ter"adap H6B?* (.) 9 ti7itas pernafasan bayi

:ernafas tida se!aras dengan 7enti!ator merupa an fa#tor resi o dari beberapa omp!i asi seperti pertu aran udara yang tida efe tif, air trapping, pneumothorax, dan perdara"an disaran an)* Pi!i"an !ain ada!a" dengan intra7entri#u!ar* Sedasi dapat mengurangi a ti7itas pernafasan bayi atau dapat diguna an peng"ambat mus#u!ar non-depolarising (tida menai an e#epatan 7enti!ator atau mengguna an patient triggered ventilation (P@?)* (.) !atient-Triggered )entilation &!T)' Pada modus ini, mesin membantu pernafasan diinisiasi sebagai respon ter"adap sinya! yang berasa! dari usa"a nafas bayi* 9da % ma#am sinya! yang dapat diguna an yaitu airway impedan#e, te anan dan a!iran, atau mengu ur a ti7itas bayi dengan *raesby capsule monitor yang ditempe! an di atas abdomen* Masing,masing punya e!ebi"an dan e urangan* P@? dapat diguna an bai da!am modus pressure-limited maupun volume controlled* modes* (.) High fre#uency oscillation 9da tiga ma#am os#i!!ator yang dapat diguna an* Sensormedi#s 2100$21009, Draeger, dan S8+ -000* H6B? menye!amat an beberapa bayi dengan RDS berat yang tida berespon ter"adap 7enti!ator on7ensiona! dan surfa tan* H6B? di ait an dengan penurunan ebo#oran udara namun mening at an perdara"an intra7entri u!ar* H6B? efe tif da!am penanganan "iper arbia* (.) 1isaran fre uensi 7enti!ator on7ensiona! ada!a" 10 ' )0 nafas $ menit, 7enti!asi jet berfre uensi tinggi (High fre#uency +et ventilation ' H6F?) 1.0 ' )00 nafas $ menit dan oscillator 200 ' 1&00 nafas $ menit* H6F? dan os#i!!ator dapat memperbai i e!iminasi arbondio sida, menurun an te anan udara rata,rata, memperbai i o sigenasi pada pasien yang tida berespon pada 7enti!ator on7ensiona!, yang ter ena HMD, emfisema interstitia!, pneumotora s mu!tipe!, atau pneumonia a ibat aspirasi me onium*(() H6F? dan os#i!!ator menurun an insidensi terjadinya penya it paru roni bi!a dibanding an 7enti!ator on7ensiona!* Penggunaan 7enti!asi berfre uensi tinggi a an sangat bermanfaat pada bayi yang ber embang menjadi pu!monary interstitia! emp"ysema (P4+)* (%) H6F? dapat menimbu! an erusa an tra "ea yang ne roti , terutama ji a didapat an "ipotensi atau proses me!embab an yang buru * Bs#i!!ator di ait an dengan pening atan

ebo#oran udara, perdara"an intra7entri u!ar, dan !eu oma!a#ia peri7entri u!ar* 1edua metode tersebut dapat menimbu! an terperang apnya gas* (() 1egaga!an respirasi dan "ipo semia pada bayi dengan HMD disebab an pirau intrapu!moner yang disebab an perfusi rongga udara dengan 7enti!asi yang buru * /ntu itu diper!u an ei utsertan a!7eo!i untu mempero!e" o sigenasi yang ade uat dan "a! ini dapat dipero!e" dengan mening at an te anan udara rata,rata, yaitu fungsi dari wa tu inspirasi, te anan pun#a inspirasi, dan P++P* (%) @ujuan 7enti!asi me ani ada!a" memperbai i o sigenasi dan e!iminasi arbondio sida tanpa menimbu! an barotrauma paru yang berat atau into si asi B-* /ntu menyeimbang an resi o "ipo sia dan asidosis ter"adap 7enti!asi me ani , "arus didapat an #a upan ni!ai gas dara" yaitu PaB- .. ' 50 mmHg, P;B- 2. ' .. mmHg, dan pH 5,-. ' 5,%.* Se!ama 7enti!asi me ani , o sigenasi diperbai i dengan mening at an 64B- atau te anan udara rata,rata* @e anan udara rata,rata dapat diting at an dengan mening at an te anan inspirasi pun#a , a!iran udara, rasio inspirasi E e spirasi, atau P++P* (() Me!epas an bayi se#ara berta"ap dari 4PP? merupa an proses yang panjang dan su!it, terutama pada bayi dengan berat !a"ir sangat renda"* Met"y!Cant"ines seperti teop"y!!ine dan #affeine be erja sebagai stimu!an pernafasan danmemfasi!itasi pe!epasan berta"ap* Fuga dapat diberi an ;P9P nasa! segera sesuda" e stubasi* (%) 2.3." 4eseimbangan asam basa 9sidosis respiratoar mung in membutu" an 7enti!asi buatan jang a pende atau jang a panjang* Pada asidosis respiratoar yang berat dengan disertai "ipo sia, terapi dengan sodium arbonat dapat menimbu! an "iper arbia* (() 9sidosis metabo!i "arus di#ega" arena dapat menggangu produ si surfa tan, arena

mening at an resistensi pembu!u" dara" paru, dan memberi pengaru" buru pada sistem #ardio7as u!ar* Mes i demi ian infus #epat sodium bi arbonat "arus di"indari mening at an insidensi perdara"an intra7entri u!ar* (%) 9sidosis metabo!i pada HMD bisa merupa an "asi! asfi sia perinata!, sepsis,

perdara"an intra7entri u!ar dan "ipotensi ( egaga!an sir u!asi), dan biasanya mun#u! saat bayi te!a" membutu" an resusitasi* Sodium bi#arbonat 1 ' - m+K$ g dapat diberi an untu terapi

se!ama 10 ' 1. menit me!a!ui 7ena perifer, dengan pengu!angan adar asam ' basa da!am 20 menit atau dapat pu!a diberi an se!ama beberapa jam* Sodium bi arbonat !ebi" sering diberi an pada egawatan me!a!ui ateter 7ena umbi!i a!is* @erapi a! a!i dapat menimbu! an erusa an u!it a ibat terjadinya infi!trasi, pening atan osmo!aritas serum, "ipernatremia, "ipo a!semia, "ipo a!emia, dan erusa an "epar bi!a !arutan ber onsentrasi tinggi diberi an se#ara #epat me!a!ui 7ena umbi!i a!is* ((),(%) 2.3.* (ekanan dara' dan 2airan Monitor te anan dara" aorta me!a!ui ateter 7ena umbi!i a!is atau os#i!!ometri# dapat berguna da!am menangani eadaan yang menyerupai syo yang dapat mun#u! se!ama 1 jam atau !ebi" sete!a" e!a"iran prematur dari bayi yang te!a" menga!ami asfi sia atau menga!ami distres nafas* (() Monitor te anan dara" arteri diper!u an* Hipotensi arteria! memfasi!itasi pirau anan e iri me!a!ui PD9 !a!u menimbu! an "ipo semia* Hipotensi juga dapat menimbu! an perdara"an serebra!* Hipotensi umumnya ditimbu! an o!e" asfi sia perinata!, sepsis dan "ipotensi* @erapi !ini 4 ada!a" dengan memberi an 7o!ume eCpander (10 ' -0 m!s$ g !arutan sa!ine atau o!oid)* @erapi !ini 44 dengan memberi obat inotropi * Dopamin !ebi" efe tif disbanding dobutamin* Dopamin mening at an ta"anan sistemi , sementara dobutaminmening at an output 7entri e! iri* Dosis dopamine 10 mi#rograms $ g $ menit* Dosis > 1. mi#rograms $ g $ menit mening at an ta"anan paru, menimbu! an "ipertensi paru* @erapi !ini 444 diberi an pada asus yang resisten* Mu!a,mu!a dapat di#oba menamba" an dobutamin 10,-0 mi#rograms $ g $ menit pada dopamine* Dapat pu!a di#oba memberi an "ydro#ortisone, adrena!ine dan isoprena!ine* ((),(%),(.) +dema paru merupa an bagian dari patofisio!ogi HMD, bayi yang menga!aminya #enderung meng"asi! an sedi it urin output se!ama %& jam pertama, dii uti fase diureti dengan penurunan berat badan* Pemberian #airan ber!ebi" "arus di"indari, masu an #airan biasa dimu!ai dengan )0 ' &0 m!$ g$"ari emudian diting at an se#ara berta"ap* 9supan #airan !ebi" tinggi diper!u an untu bayi dengnan berat !a"ir sangat renda" dengan insensible water loss tinggi* 9supan #airan "arus se!a!u di ore si bi!a terdapat peruba"an pada berat badan, output urin, dan adar e!e tro!ir serum* Penggunaan fototerapi, e!embaban renda", dan peng"angat radiant mening at an ebutu"an #airan* Pemberian #airan ber!ebi" pada "ari

pertama dapat menimbu! an PD9 dan :PD* Penggunaan diureti tida dianjur an arena dapat menimbu! an dep!esi 7o!ume yang tida diingin an* (%) 2.3.1 )ntibiotik 1arena su!it untu menying ir an emung inan infe si strepto o us grup : atau

infe si !ain dari HMD, diindi asi an untu memberi an antiba teri sampai "asi! u!tur dara" se!esai* Penisi!in atau ampisi!in dengan anamisin atau gentamisin dapat diberi an, tergantung po!a sensiti7itas ba teri di ruma" sa it tempat perawatan* Ha! '"a! yang diasosiasi an dengan pening atan insidensi infe si pada bayi prematur antara !ain etuban pe#a" untu wa tu yang !ama, ibu demam se!ama persa!inan, fetus menga!ami ta i ardi, !eu ositosis $ !eu openi, "ipotensi dan asidosis*(()(%) 2.3.3 .itrit 59ide Pada asus HMD berat dapat diberi an nitrit oCide per in"a!asi (iNB)* Nitrit oCide dapat memperbai i o sigenasi dengan #epat namun tida memperbai i "asi! a "ir pada bayi dengan HMD* (() iNB merupa an 7asodi!ator pu!mona! yang poten dan se!e tif (e i7a!en dengan fa tor re!a sasi dari endote!)* Dosis inisia! ) ,-0 ppm dapat memperbai i o sigenasi dan menurun an ebutu"an a an +;MB* Mes i pemberian %0,&0 ppm di ata an aman, namun pemberian jang a panjang dapat memberi an efe samping* Respon ter"adap iNB dapat berupa E ta adanya perbai an, ada perbai an awa! namun tida ber!anjut se"ingga dibutu" an +;MB, ada perbai an awa! yang ber!anjut se"ingga dapat di!epas an berta"ap pada "ari e,. trapi, atau respon awa! bai disertai etergantungan jang a panjang (a ibat "ipop!asia paru $ disp!asia api!er a!7eo!i)* +fe samping iNB ada!a" met"emog!obinemia* Hingga saat ini be!um di eta"ui berapa !ama iNB aman diberi an* (()

2.3.1: E2M5 +;MB (+Ctra#orporea! Membrane BCygenation), ada!a" te ni memberi an o sigen pada pasien yang paru,parunya tida dapat menja!an an fungsinya dengan bai *(1%) +;MB di!a u an bi!a pasien tida memberi an respon ter"adap B- 1003, 7enti!asi me ani dan obat,obatan* Perbedaan B- antara arteri dan a!7eo!i, Pa;B- ' PaB- E 5)0 ' %5 (setinggi permu aan !aut) atau indeC o sigenasi (B4) dapat mempredi si morta!itas > &0 3* (() B4 N (@e anan ja!an udara rata,rata C 6iB- C 100)$ PaB- postdu ta!* 4ndi asi +;MB :eda a!7eo!i dan arteri > )-0 untu &,1- jam B4 > %0 yang tida berespon ter"adap iNB :ayi yang menga!ami gaga! nafas "ipo semia arena HMD, aspirasi me onium, "ernia diafragmati a, PPHN, dan sepsis* (() Mesin +;MB memompa dara" dari pasien se#ara terus menerus me!a!ui membran o sigenator yang mengimitasi proses pertu aran udara di paru (membuang ;B- dan menamba" an B-)* Dara" yang mengandung o sigen emudian emba!i e pasien* +;MB dapat meng"asi! an o sigenasi yang #u up se!ama beberapa "ari sampai beberapa minggu, memberi esempatan bagi paru,paru untu membai dan meng"indari emung inan #edera tamba"an a ibat 7enti!asi me ani yang agresif* +;MB banya diguna an di N4;/ untu neonatus dengan distres pernafasan* :: minima! untu di!a u annya +;MB ada!a" %,. pound (1 pound N 0,%.% g)* (1%) Di!a u an bypass ardiopu!moner yang memperbesar perfusi sistemi dan

meng"asi! an pertu aran udara* :ypass yang biasa di!a u an ada!a" antara 7ena dan arteri* 1ateter besar dipasang di pembu!u" dara" besar yaitu di 7ena jugu!aris interna anan dan arteri #arotis, di!a u an !igasi arteri #arotis (!igasi di!epas bi!a terapi +;MB di"enti an)* Dapat juga di!a u an bypass 7ena e 7ena untu men#ega" !igasi* ;ara ini dapat meng"asi! an pertu aran udara namun tida membantu #ura" jantung* (()

Dara" dipompa me!a!ui sir uit +;MB dengan di"angat an, !a!u yang stabi!* (() emba!i

e#epatan G &03

e#epatan #ura"

jantung, yaitu 1.0 ' -00 m!$ g$menit* )enous return me!a!ui membran o sigenator, e aorta* Saturasi B- 7ena dapat memonitor peng"antaran Bjaringan* 1e#epatan a!iran +;MB disesuai an untu men#apai SaB- 7ena > ).3 disertai ;B?

Saat +;MB dimu!ai, 7enti!ator di!epas e udara ruangan pada fre uensi dan te anan renda" untu menurun an resi o to sisitas B- dan barotrauma, sambi! membiar an paru,paru beristira"at dan menga!ami perbai an* (() Diper!u an "eparinisasi untu men#ega" terbentu nya #!ot pada sir uit* Pasien yang beresi o menga!ami 4ntra7entri u!ar Hemorr"age (4?H) yaitu :: =>(() 1omp!i asi +;MB antara !ain tromboembo!i, embo!i udara, perdara"an, stro e, ejang, ate!e tasis, #"o!estati# jaundi#e, trombositopeni, neutropen, "emo!isis, infe si arena proses transfusi dara", edema, dan "ipertensi sistemi * (()

Gambar -*1% +;MB

2.1: 4om+likasi dari HMD dan Pera/atan intensif

:erdasar an wa tu terjadinya,

omp!i asi dapat dibagi menjadi a ut dan

ronis* Iang

tergo!ong a ut ada!a" ebo#oran udara, infe si, perdara"an intra rania!, dan PD9* Sedang an yang tergo!ong ronis ada!a" penya it paru ronis, retinopat"y of prematurity (RBP), serta e!ainan neuro!ogis* (-) 2.1:.1 4om+likasi akibat +emasangan E(( 1omp!i asi yang pa!ing serius dari intubasi tra#"ea ada!a" asfi sia a ibat obstru si yang ditimbu! an pipa, "enti jantung se!ama intubasi atau suctioning, dan adang dapat terjadi stenosis subg!ottis* 1omp!i asi !ain me!iputi perdara"an dari trauma se!ama intubasi, pseudodi7erti e! pada posterior faring, eCtubasi yang su!it se"ingga memer!u an tra#"eostomi, u!serasi nasa! a ibat te anan pipa, penyempitan permanen rongga "idung a ibat erusa an jaringan dan s#ar dari iritasi atau infe si se itar pipa, erosi pa!atum, a7u!si pita suara, u! us !aring, papi!oma pita suara, dan edema !aring, stridor atau suara sera yang persisten* (() /ntu mengurangi terjadinya "a!,"a! di atas "arus di!a u an obser7asi yang bai ,

mengguna an pipa endotra#"e! po!i7ini! 5ang tida mengandung !ogam yang bersifat to si bagi se!* Mengguna an pipa dengan u uran ter e#i! untu mengurangi is emia !o a! dan ne rosis a ibat te anan, jangan menganti ganti pipa ter!a!u sering, jangan mengger an pipa sewa tu terpasang di tra "ea, jangan me!a u an su#tion ter!a!u sering atau agresif, "indari infe si dengan me!a u an steri!isasi semua a!at yang terpasang atau me!a!ui pipa* (() 1omp!i asi +@@ (memasu an, e stubasi, granu!oma subg!otis dan stenosis) dan 7enti!asi me ani (pneumotora s, emfisema interstitia!, penurunan cardiac output) dapat diminima! an dengan inter7ensi dari tenaga a"!i* (() 2.1:.2 4om+likasi akibat kateterisasi Resi o dari ateterisasi arteri umbi!i a!is me!iputi embo!i 7as u!ar, trombosis, spasme, dan perforasi, ne rosis 7is#era abdomina! bai a ibat is emia atau Dat imia* 4nfe si, perdara"an, dan gangguan sir u!asi e a i yang dapat menimbu! an gangren* Mes i saat ne#ropsy insiden omp!i asi trombosis ber isar 1 ' -2 3, aortografi menunju an #!ot ditemu an di atau se itar ujung ateter yang dimasu an e arteri umbi!i a!is ((.3)* /SG aorta dapat diguna an untu mendete si adanya trombosis* Resi o terjadinya umbi!i a! antara - ' . 3* (() omp!i asi yang serius dari ateterisasi

1a i dapat menjadi pu#at traansien se!ama ateterisasi arteri umbi!i a!* Ha! tersebut terjadi a ibat ref!eC spasme arteri* 4nsidensinya di urangi dengan mengguna an ateter beru uran e#i!, terutama pada bayi yang sangat e#i!* 1ateter "arus diang at segera, emudian di!a u an ateterisasi pada arteri yang !ain* Spasme yang persisten sete!a" pengang atan ateter dapat diringan an dengan nitrog!iserin topi a! pada daera" di atas arteri femora!is* 9tau dengan meng"angan an a i yang bersebrangan* Pengambi!an dara" dari arteri radia!is juga dapat menimbu! an spasme atau trombosis, diberi an terapi yang sama* Spasme intermiten yang berat dapat diterapi dengan nitrog!iserin topi a! atau infus !o a! dengan to!aDo!in (Pris#o!in) 1 ' - mg diinje si an intraarteri se!ama . menit* :i!a se#ara tida sengaja menempat an ateter pada arteri yang e#i!, dapat terjadi b!o tota! atau spasme 7as u!ar !o a!, dapat terjadi gangren pada organ atau area yang diperdara"i* /ntu men#ega"nya, ateter "arus dipinda" an bi!a dara" tida dapat me!a!uinya* (() Perdara"an yang serius pada peminda"an ateter jarang terjadi* @rombus dapat terbentu pada arteri atau ateter, insidensinya ber urang dengan mengguna an ateter yang berujung !una dengan !ubang "anya pada ujungnya, membi!as ateter dengan !arutan sa!ine ditamba" "eparan da!am jum!a" e#i!* 9tau dengan infus #ontinuous dengan !arutan yang mengandung 1 ' 10 unit "eparin* Resi o terbentu nya trombus dengan emung inan o !usi 7as u!er dapat di urangi dengan meminda" an ateter bi!a ada tanda 'tanda terjadinya trombosis, seperti te anan nadi yang menyempit, dan "i!angnya di#roti# not#"* Hipertensi reno7as u!ar dapat mun#u! beberapa "ari sampai beberapa minggu sete!a" neonatus* (() 1ateterisasi 7ena umbi!i a!is meme!i i resi o yang sama dengan arteri, ditamba" emung inan terjadinya "ipertensi porta! dari trombosis 7ena porta* (() ateterisasi arteri umbi!i a!is pada sejum!a" e#i!

2.1:.3 4om+likasi akut Patent Du#tus 9rteriosus 1onstri si dan penutupan du tus biasanya terjadi da!am %& jam sete!a" !a"ir pada bayi term dan preterm tanpa distress nafas* PD9 terjadi sebanya 2)3 pada bayi prematur dengan 7enti!asi buatan* PD9 memberi an geja!a bi!a diameter du tus > 1,. mm* Pemberian steroid antenata! atau indometasin profi!a sis men#ega" terjadinya PD9* (.)

4nsidensi PD9 pada bayi prematur dengan HMD se itar (03* Dengan mening atnya ang a berta"an "idup bayi sangat e#i! disertai penggunaan surfa tan e sogen, PD9 sebagai omp!i asi HMD merupa an masa!a" dari penanganan HMD pada awa! e"idupan* (%) Mung in terjadi pirau yang berma na me!a!ui PD9 pada neonatus dengan HMD, penutupan yang ter!ambat terjadi a ibat "ipo sia, asidosis, mening atnya te anan paru se#ara se under a ibat 7aso onstri si, "ipertensi sistemi , imaturitas, pe!epasan prostag!andin +se#ara !o a! yang a an mendi!atasi du tus* Sepsis juga dapat mening at an resi o terjadinya PD9, yang juga dimediasi pening atan prostag!andin* ((),(%) PD9 diasosiasi an dengan pirau dari anan e iri dan pening atan a!iran dara" paru dan te anan arteri pu!mona!* Pening atan a!iran dara" paru menyebab an ber urangnya #omp!ian#e paru yang a an membai sete!a" !igasi PD9* Pening atan a!iran dara" paru a an menimbu! an egaga!an 7entri e! iri dan edema paru serta mempengaru"i eseimbangan #airan paru* 1ebo#oran protein p!asma e rongga a!7eo!i meng"ambat fungsi surfa tan* Ha! ini a an mening at an ebutu"an o sigen serta 7enti!asi me ani * (%) Pirau dapat terjadi e dua ara" atau dari anan e iri me!a!ui du tus arteriosus* Sete!a" HMD membai , resistensi 7as u!ar paru turun, dan dapat terjadi pirau dari iri e anan yang menimbu! an 7o!ume 7entri e! iri ber!ebi" dan edema paru* (() Manifestasi PD9 me!iputi E ((),(%) 1* 9pnea persisten dengan a!asan yan tida je!as pada bayi yang pu!i" dari HMD
2. pre#ordium yang be erja se#ara a tif, nadi di perifer yang uat, te anan nadi !ebar,

murmur sisto!i to and fro (pa!ing bai didengar di bawa" !a7i u!a iri), #ra# !es, perfusi perifer yang buru 2* Retensi arbondio sida %* Pening atan etergantungan a an o sigen .* :u ti rontgen a an adanya (edema paru) )* Hepatomega!i Diagnosis dipasti an dengan e#"o#ardiografi Dopp!er yang menunju an danya bu ti a!iran pirau dari iri e anan* (() ardiomega!i dan pening atan #ora an 7as u!er paru

1ebanya an bayi berespon ter"adap terapi suportif umum, me!iputibantuan nafas yang ade uat, pemberian diureti dan restri si #airan* Pada beberapa pasien di mana penutupan spontan tida terjadi, namun terjadi perburu an mes i te!a" diberi terapi suportif dan ardiotoni , pemberian indometasin 4ntra7ena 0,- mg$ g dengan inter7a! 1- ' -% jam untu 2 dosis, dapat mengindu si penutupan se#ara farma o!ogis dengan meng"ambat pembentu an prostag!andin* Proto o! yang !ain yaitu 0,1 mg$ g$-% jam se!ama ) "ari, mung in diper!u an pengu!angan dari edua proto o!* 1ontraindi asi indometasin me!iputi trombositopeni (=>1,& mg$d!)* 4ndi asi penutupan se#ara beda" ada!a" egaga!an penutupan sete!a" pemberian indometasin, gaga! jantung persisten disertai etergantungan pada 7enti!ator* Penutupan PD9 simtomati "arus segera di!a u an arena mening at an insidensi terjadinya oenya it paru roni * (() Hemorr"agi# Pu!monary +dema Perdara"an paru sering a!i terjadi se under a ibat edema paru berat yang merupa an omp!i asi dari HMD dan PD9* 4nsidensinya pada bayi prematur se itar 1 3 namun pada otopsi ditemu an se itar .. 3* ;airan "emoragis di rongga udara merupa an fi!trat api!er yang berasa! dari rongga interstitia! atau perdara"an a!7eo!i* :entu interstitia! ditandai dengan perdara"an p!eura, septum inter!obu!aris, peribron ia!, peri7as u!ar, dan dinding a!eo!ar* :i!a perdara"an masu e a!7eo!i, eritrosit memenu"i rongga udara dan me!uas "ingga e bron io!us dan bron us* (%) 6a tor predisposisinya antara !ain asfi sia perinata!, "ipotermia, "ipog!i emi, gaga! jantung ongestif, oagu!opati, pneumonia, dan pemberian #airan ber!ebi"* Pada bayi yang mendapat terapi surfa tan e sogen, terjadi pening atanpirau anan e iri me!a!ui du tus arteriosus yang memi#u terjadinya edema paru "emoragis* (%) Perdara"an paru biasanya mun#u! "ari e,. sampai 5 e"idupan* 9pabi!a bersifat masif, dapat terjadi "a!,"a! yang memati an* Perburu an mendada dari pernafasan di ait an dengan bradi ardi, asidosis metabo!i dan syo * Dara" e!uar dari "idung dan mu!ut me!a!ui +@@* Gambaran rontgen menunju an gambaran opa difus dari edua paru* (%) Penanganan segera me!iputi 7enti!asi buatan yang ade uat* Mening at an te anan ja!an udara dengan mengguna an P++P dapat men#ega" perdara"an !ebi" !anjut* @ransfusi PR; dan 66P mung in diper!u an untu mengganti 7o!ume yang "i!ang, namun restri si #airan

diindi asi an bi!a perdara"an terjadi a ibat egaga!an 7entri e! iri* :i!a penyebabnya PD9, ma a PD9 "arus diterapi* (%) Pu!monary 4nterstitia! +mp"ysema (P4+) P4+ dapat terjadi simetris, asimetris atau ter!o a!isasi pada satu bagian paru* P4+ yang ter!eta di perifer dapat menimbu! an b!eb subp!eura yang bi!a pe#ar a an menimbu! an pneumotora s* membentu :isa juga menyebab an terjadinya pneumomediastinum atau e 7ena pneomoperi#ardium* :i!a a!7eo!i ruptur, udara dapat ter!o a!isasi dan bersatu di paren im pseudo ista* Rupturnya a!7eo!i dapat menyebab an udara masu pu!mona!is, menimbu! an embo!i udara* (&)

Gambar -*1. Rontgen P4+ (&) Merupa an omp!i asi HMD sete!a" terapi 7enti!asi buatan* Gambaran !inear berbatas tegas serta umpu!an udara berbentu 1ebo#oran /dara + stra7asasi udara e e strapu!mona! juga merupa an omp!i asi dari penanganan HMD* (() isti dan radio!usen di paru anan*

Gambar -*1) Rontgen @ension pneumot"oraC anan 9P (&)

4nfe si 4nfe si dapat manifes sebagai egaga!an untu membai , perburu an mendada ,

peruba"an jum!a" !eu osit, trombositopenia* @erdapat pening atan insidensi septi#emia se under ter"adap stap"y!o#o##a! epidermidis dan$atau Candida* :i!a #uriga a an adanya septi#emia, !a u an u!tur dara" dari - tempat berbeda dan beri an antibioti Perdara"an intra#rania! dan !eu oma!asia peri7entri u!er Perdara"an intra rania! didapat an pada -0,%03 bayi prematur dengan fre uensi !ebi" tinggi pada bayi RDS yang membutu" an 7enti!asi me ani * /!trasound epa!a di!a u an da!am minggu pertama* @erapi indometasin profi!a sis dan pemberian steroid antenata! menurun an insidensinya* Hipo arbia dan #"orioamnionitis di ait an dengan pening atan peri7entri#u!ar !eu oma!a#ia* (&)
(&)

Ne#rotiDing +ntero#o!itis (N+;) Semua bayi dengan abnorma!itas abdomen pada pemeri saan fisi "arus di#urigai menga!ami ne#rotiDing entero#o!itis dan$atau perforasi gastrointestina!* Pemeri saan roentgen abdomen dapat di!a u an untu memasti an* Perforasi spontan (tida se!a!u merupa an bagian dari N+;) dapat mun#u! pada bayi dengan sa it berat dan diasosiasi an dengan penggunaan steroid dan$atau indometasin* (&) 9pnea 9pnea pada premature sering terjadi pada bayi imatur, insidensinya mening at dengan adanya terapi surfa tan, mung in disebab an arena e stubasi ter!a!u dini* (&) 9nemia 9nemia se under a ibat pengambi!an sampe! dara" beru!ang juga dapat terjadi* Penggantian dengan transfusi PR; diper!u an bi!a jum!a" tota! dara" yang diambi! diper ira an 10 ,1. 3 dari 7o!ume dara" tota!, atau bi!a ada penurunan yang signifi an dari "emato rit* :ayi yang bergantung pada terapi o sigen, "emato ritnya "arus diperta"an an mende ati %0 3* @erapi dengan eritropoietin dapat mengurangi seringnya transfusi* ((),(&)

Persistent Pu!monary Hipertension (PPHN) $ Persistent 6eta! ;ir#u!ation PPHN dapat terjadi pada bayi term dan posterm* 6a tor predisposisinya antara !ain asfi sia saat !a"ir, pneumonia a ibat aspirasi me onium, sepsis onset dini, HMD, "ipog!i emi, po!isitemia, ibu yang mengguna an 94NS dengan onstri si in utero dari Du tus 9rteriosus, dan adanya "ipop!asia pu!mo sebagai "asi dari "ernia diafragmati a, ebo#oran #airan amnion, o!igo"idramnion atau efusi p!eura* PPHN sering a!i bersifat idiopati * (() +tio!ogi E :eberapa pasien dengan PPHN memi!i i adar arginin dan nitrit o sida metabo!it yang renda" da!am p!asma, disertai po!imorfisme gen #arbamoy! p"osp"ate synt"ase* Penemuan tersebut menyebab an adanya per iraan mengenai penyebab PPHN yaitu defe produ si nitrit o sida*
(()

Pada neonatus norma!, segera sesuda" !a"ir terjadi peruba"an sir u!asi yang didorong o!e" mening atnya masu an B- dan turunnya resistensi 7as u!er paru* Resistensi 7as u!ar paru turun &0 3 da!am 1- ' -% jam pertama e"idupan, dan men#apai adar norma! da!am - ' % minggu* Proses ini me!ibat an - mediator utama yaitu nitrit o sida (7asodi!ator) dan endot"e!in,1 (7aso onstri tor)* (12) 4nsidensi E 4nsidensi PPHN ada!a" 1 $ .00 ' 1.00 e!a"iran "idup dengan adanya 7arian yang !uas*
(()

Patofisio!ogi E Persistensi po!a sir u!asi feta! (pirau dari anan e iri) me!a!ui du tus arteriosus persisten dan foramen o7a!e sete!a" !a"ir terjadi arena pening atan resistensi 7as u!ar paru* Resistensi 7as u!ar paru biasanya mening at re!atif ter"adap te anann pu!mona! postnata! $ te anan sistemi fetus* 1eadaan fetus memung in an pirau dara" 7ena umbi!i a!is yang mengandung banya o sigen e atrium iri (dan ota ) me!a!ui foramen o7a!e dan me!ewati paru me!a!ui du tus arteriosus e aorta desenden* (()

Sete!a" !a"ir, resistensi paru norma!nya menurun dengan #epat sebagai 7asodi!atasi se under ter"adap masu nya udara penurunan P;B-, pening atan pH, pe!epasan Dat 7asoa tif* (() Pening atan resistensi 7as u!ar pu!mona! neonatus dapat

onse uensi

e paru, pening atan Pa B- postnata!,

1* Ma!adaptif dari injuri a ut (pening atan B- dan peruba"an !ain sesuda" !a"ir), di mana pembu!u" dara" tida menga!ami 7asodi!atasi norma! sebagai respon -* Hasi! pening atan eteba!an otot media! arteri pu!mona! dan e stensi !apisan otot po!os e arterio! pu!mana! yang biasanya non mus u!ar, yang !eta nya !ebi" perifer, sebagai respon dari "ipo sia roni * 2* Hipop!asia pu!mona! ("ernia diafragna, sindroma Potter) %* Menjadi obstru tif arena po!isitemia $ total anomalous pulmonal venous return .* Disp!asia api!er a!7eo!i, e!ainan fami!ia! yang bersifat !eta!, ditandai dengan peneba!an septuma!7eo!er dan penurunan jum!a" api!er dan arteri pu!mona! e#i!, "ipo sia berat terjadi arena pirau anan e iri serta P;B- yang norma! atau mening at* (() Se#ara anatomi, terdapat % tipe berbeda dari e!ainan pembu!u" dara" paru E 1* Hipop!asia pu!mona! primer E jum!a" arteri di paru ber urang se"ingga a!iran dara" e paru juga ber urang -* Fum!a" arterio!ar dan mus u!arisasi norma! namun tida terjadi penurunan resistensi 7as u!ar paru ( atau turun emudian nai emba!i) arena ber urangnya se resi 7asodi!ator, mening atnya 7aso onstri tor , otot po!os urang responsif ter"adap stimu!us* 2* 9rterio! pu!mona! dengan mus u!arisasi ber!ebi" dan e stensi otot e arteri intra,asinus yang biasanya tida mengandung otot po!os %* Disp!asia api!er a!7eo!ar (12) Manifestasi !ini E

Geja!a dapat mun#u! di tempat persa!inan atau da!am 1- jam pertama e"idupan* PPHN yang ber"ubungan dengan po!isitemia, idiopati , "ipog!i emi atau asfi sia< "asi! a "irnya berupa sianosis berat dengan ta ipnea, mes i awa!nya tanda distres nafas minima!* (() :ayi dengan PPHN yang di ait an dengan M9S, G:S pneumonia, "ernia diafragma $ "ipop!asia pu!mona!, biasanya menunju an sianosis, grunting, P;H, retra si, ta i ardi dan s"o# * (() Pada PPHN didapat an eter!ibatan mu!tiorgan* 4s emia mio ard, disfungsi mus u!us papi!aris dengan regurgitasi mitra! dan tri uspid disertai jantung tida bergera * Semua "a! tersebut dapat menimbu! an s"o# jaringan serta "antaran B-* (() Diagnosa PPHN "arus di#urigai pada semua bayi term dengan sianosis, dengan $ tanpa feta! distress, 4/GR, #airan amnion terwarna me onium, "ipog!i emi, po!isitemia, "ernia diafragma, efusi p!eura dan asfi sia !a"ir* (() Hipo sia yang terjadi tida berespon ter"adap B- 100 3 yang diberi an me!a!ui hood* Respon bersifat transien terutama "iper7enti!asi "ipero sia yang diberi an sete!a" di!a u an intubasi endotra "ea! atau dari mas$ dan bag* (() Perbedan PaB- pradu ta! (arteri radia!is anan) dan postdu ta! (arteri umbi!i a!is) tempat diambi!nya sampe! dara" > -0 mmHg menanda an adanya pirau dari anan e iri me!a!ui du tus arteriosus* ((),(12) +#"o#ardiografi dan Dopp!er dapat memper!i"at an a!iran dari anan e iri me!a!ui PD9 dan foramen o7a!e* De7iasi septum interatria! e atrium iri pada PPHN berat* 4nsufisiensi Mitra! atau @ri uspid pada aus u!tasi didapat an murmur "o!osisto!i , disertai ontra ti!itas yang buru pada +#"o#ardiografi (bi!a ter ait dengan is emia mio ard)* Dengan menentu an ting at regurgitasi tri uspid dapat diper ira an te anan arteri pu!mona!is* :unyi jantung - terdengar eras dan tungga!* (() ardiogeni dengan penurunan a!iran dara" pu!mona!, perfusi

Pada PPHN yang ter ait asfi sia dan idiopati gambaran radio!ogis norma!, Pada PPHN yang ter ait pneumonia dan "ernia diafragma didapat an !esi opa spesifi pada peren im dan adanya usus di dada* (() Diagnosa :anding Diagnosa banding me!iputi penya it jantung sianoti , serta "a!,"a! yang merupa an predisposisi ("ipog!i emi, po!isitemia, sepsis)* (() @erapi E Iang terutama ada!a" ore si predisposisi dan perbai an o sigenasi jaringan* @erapi inisia! me!iputi B-, ore si asidosis, "ipotensi dan "iper#apnea* :i!a "ipo sia persisten !a u an intubasi dan 7enti!asi me ani * (() ?enti!asi me ani dapat di!a u an dengan atau tanpa pan#uronium (para!isis) dan "arus 7asodi!atasi sistem arteri pu!mona!is* +fe sampingnya berupa

diperta"an an PaB- .0 ,50 mmHg, P;B- .0,.. mmHg* Pemberian @o!aDo!ine 1 mg$ g (O b!o er nonse!e tif) untu "ipotensi sistemi se"ingga diper!u an volume expander dan dopamin* (() Hiper7enti!asi untu menurun an 7aso onstri si paru dengan menurun an P;B- se itar -. mmHg dan mening at an pH 5,.,5,.. (diper!u an P4P tinggi danfre uensi nafas #epat) adang per!u pan#uronium para!isis untu mengontro! 7enti!asi "ingga men#apai PaB- (0 ,1003* 1omp!i asi "iper7enti!asi ada!a" "iperinf!asi, penurunan e!iminasi ;B-, penurunan #ura" jantung, barotrauma, pneumotora s, penurunan a!iran dara" serebra!, pening atan ebutu"an #airan dan edema arena para!isis* (() 9! a!inisasi dengan natrium bi#arbonat di!a u an untu mening at an pH se"ingga terjadi 7asodi!atasi arteri pu!mona!is* S"o# dan dobutamin* (() Surfa tan e sogen dan iNB dapat diberi an*/ntu ter"adap terapi sebe!umnya, dapat d!a u an +;MB* (() Prognosa E !ang a" tera "ir, bi!a ta ada respon ardiogeni "arus ditangani dengan pemberian dopamin

Iang per!u menjadi per"atian ada!a" "ipo si "idup* (() 2.1:. 4om+likasi 4ronik :ron#"opu!monary Dysp!asia (:PD)

is emi

ensefa!opati dan

emampuan

menurun an resistensi 7as u!er paru* Dengan pema aian +;MB &. ' (0 3 dapat berta"an

B sigen bersifat to si bagi paru,paru, terutama bi!a diberi an dengan respirator te anan positif, menyebab an terjadinya :PD* Se!ain itu, :PD juga dapat disebab an o!e" robe nya a!7eo!i a ibat te anan, 7o!utrauma, saponifi asi "ipo apnea, ate!e tasis a ibat absorpsi, dan terjadinya inf!amasi* :eberapa bayi yang mendapat bentuan nafas berupa intermittent positive , pressure se#ara ber epanjangan dengan onsentrasi o sigen yang diting at an, menunju an perburu an paru pada gambaran rontgen* Distres nafas menetap ditandai "ipo sia, "iper arbia, etergantungan pada o sigen, dan terjadinya gaga! jantung anan* Gambaran rontgen beruba", sebe!umnya menunju an gambaran opa "ampir menye!uru" disertai air bronchogram dan emfisema interstitia!, menjadi area !usen bu!at e#i! berse!ang ' se!ing dengan area dengan densitas yang iregu!ar, seperti gambaran spons* (()

Gambar -*15 Rontgen :PD 9P (&) Merupa an omp!i asi terapi 7enti!asi buatan* @erdapat "iperinf!asi paru sedang, gambaran opa asar di interstitia!, gambaran honeycomb appearance di edua paru, dan ate!e#tasis (!obus anan atas) @abe! -*10 Definisi :PD E 1riteria Diagnosa (() /sia => > 2- minggu

e"ami!an Ja tu 2) minggu PM9 $ dibawa pu!ang>-& "ari tapi => Diagnosa (tergantung yang mana yang !ebi" @erapi dengan -13 B- untu minima! du!u) -& "ari ditamba" E @erapi :PD ringan dengan -13 Buntu minima! -& "ari ditamba" E :ernafas da!am udara ruangan pada:ernafas da!am udara ruangan >-& "ari 2) minggu PM9 $ dibawa pu!angtapi => (tergantung yang mana yang !ebi" :PD du!u) 1ebutu"an untu => 1ebutu"an untu =>-& "ari tapi =>

moderate :PD berat 1ebutu"an untu > 20 3 B- dan$atau1ebutu"an untu > 20 3 B- dan$atau PP? atau N;9P (Nasa! ;ontinuousPP? atau N;9P (Nasa! ;ontinuous Positi7e 9irway Pressure) pada 2)Positi7e 9irway Pressure) >-& "ari tapi minggu PM9 $ dibawa pu!ang=> (tergantung yang mana yang !ebi" du!u) Dari gambaran "isto!ogis pada stadium ini (10,-0 "ari sete!a" terapi o sigen dimu!ai) "anya ada sedi it bu ti a an adanya pembentu an membran "ya!in, bersatunya a!7eo!i se#ara progresif dengan ate!e tasis di se e!i!ingnya, edema interstitia!, peneba!an membran basa! setempat, metap!asia dan "iperp!asia mu osa bron us dan bron io!us se#ara !uas* Ha! ini terjadi a ibat ma!distribusi 7enti!asi yang berat* 1etergantungan a an o sigen se!ama 1 bu!an (se#ara berse!ang,se!ing pada usia e"ami!an 2) minggu) merupa an :PD* (() 1ebanya an neonatus yang berta"an dengan gambaran rontgen yang beruba" se#ara persisten menga!ami perbai an da!am ) ,1- bu!an, tapi beberapa membutu" an perawatan !ebi" panjang dan dapat menga!ami geja!a respirasi yang persisten sete!a"nya* Gaga! jantung anan dan bron#"io!itis ne roti an arena 7irus ada!a" penyebab utama ematian* @erjadi pembesaran jantung dan peruba"an paru me!iputi daera" fo a! dengan a!7eo!i yang menga!ami emfisema dengan "ipertrofi otot po!os peribron ia!, fibrosis perimu osa, dan metap!asia !uas dari mu osa bron io!us, peneba!an membran basa!, dan terpisa"nya api!er dari se! epite! a!7eo!ar* (()

:ayi yang beresi o ter ena :PD menga!ami distres nafas berat yang memer!u an 7enti!asi me ani jang a panjang dan terapi o sigen* :PD dapat pu!a terjadi a ibat emfisema interstitia! paru, usia e"ami!an muda, !a i,!a i, adar P;B- renda" pada usia %& jam, PD9, tingginya te anan pun#a inspirasi, mening atnya resistensi a!iran udara pada 1 minggu pertama arena apnea, menga!ami penya it paru ronis yang e"idupan, serta riwayat e!uarga dengan asma* :ayi dengan berat badan sangat renda" tanpa HMD yang memer!u an 7enti!asi me ani tida mengi uti po!a !asi :PD* (() :PD berat memer!u an 7enti!asi me ani terus,menerus sampai mampu berta"an tanpa

respirator* 1onsentrasi gas dara" yang dapat diterima o!e" pasien :PD me!iputi P;B- .0 ' 50 mmHg (bi!a pH > 5,20) dan PaB- .. ,)0 mmHg dengan saturasi o sigen (0 ' (. 3* 1adar PaB- !ebi" renda" dapat menimbu! an "ipertensi pu!mona!, yang menga ibat an terjadinya #or pu!mona! dan "ambatan pertumbu"an* Bbstru si a!iran udara pada :PD dapat terjadi a ibat produ si mu us dan terjadinya edema, spasme bro us, dan o!aps a ibat tra eoma!asia yang didapat* 1eadaan ini dapat menimbu! an blue spells* Sebagai a!ternatif !ain, blue spells dapat terjadi a ibat #or pu!mona! a ut atao is emia mio ard* (() @erapi :PD me!iputi, penggunaan bron odi!ator seperti agen P- adrenergi se#ara aeroso! dan teofi!in, diureti , pembatasan #airan serta terapi infe si (/reap!asma urea!iti#um, respiratory syncytial virus), formu!a ber a!ori tinggi, ;P9P untu tra eoma!asia, dan deCamet"asone* ((),(.) Pemantauan pertumbu"an "arus di!a u an arena pemu!i"an bergantung pada

pertumbu"an jaringan paru dan remode!ing 7as u!er paru* Nutrisi diberi an untu men#apai a!ori yang ditamba" an (-% ' 20 a!ori $ 20 m! formu!a) dan protein (2,2,. gr$ g$-% jam) yang diper!u an* (() Diureti memberi an perbai an #epat dari me anisme paru dan dapat menurun an ebutu"an B- dan 7enti!ator* 6urosemid (1 mg$ g$dosis 4? -C$"ari atau - mg$ g$dosis ora! -C$"ari) setiap "ari atau se!ang se"ari, dan H;@ saja $ ombinasi dengan potassium #"!orida bi!a diper!u an, atau bisa juga diberi an spirono!a ton* (() :ron odi!ator memperbai i me anisme paru,paru dengan menurun an resistensi ja!an udara* :ai P- adrenergi dan sistemi aminofi!in atau teofi!in ( pada !e7e! serum 1- ' 1. mg$8) diguna an* (()

B sigenasi diberi an dengan memperta"an an saturasi antara (- ' () 3 untu men#ega" $ mengobati #or pu!mona!e dan menunjang pertumbu"an optima!, serta "asi! neurode7e!opmenta! yang bai * (() DeCamet"asone 0,. mg$ g$-% jam diberi an da!am - dosis se#ara intra7ena, dimu!ai sete!a" - ' ) minggu menga!ami penya it paru ronis* Dosis tersebut diberi an se!ama 2 "ari, emudian diturun an menjadi 0,2 mg$ g$-% jam se!ama 2 "ari* 1emudian dosis diturun an 10 3 tiap 2 "ari sampai men#apai 0,1 mg$ g$-% jam, Dosis a "ir diberi an setiap se!ang se"ari se!ama 1 minggu emudian di"enti an* :eberapa memu!ai pemberian sete!a" 5 ' 1% "ari mun#u! etergantungan ter"adap 7enti!ator* Penggunaan steroid te!a" memperbai i emampuan untu me!epas pasien se#ara berta"ap dari 7enti!ator tapi mening at an resi o "ipertensi, pertumbu"an yang buru , perdara"an sa!uran #erna, "iperg!i emi infe si, dan juga ardiomiopati* :eberapa bayi dapat berespon pada terapi 7asodi!ator dengan ber urang resistensi pembu!u" dara" paru* (() Pada asus berat dapat diberi an nitrit oCide in"a!asi (iNB) untu memperbai i o sigenasi* (() 1omp!i asi :PD me!iputi gaga! tumbu", retardasi psi omotor sementara, serta se ue!e seperti nefro!itiasis (a ibat pemberian diureti dan tota! 4? a!imentation), osteopenia, stenosis subg!otis, yang mung in membutu" an tra eotomi atau prosedur memisa" an #ri#oid anterior untu mengurangi obstru si sa!uran nafas atas* (() Pasien dengan :PD sering pu!ang e ruma" dengan o sigen, diureti , dan terapi bron odi!ator* Prognosis janga panjang bai pada bayi yang te!a" !epas dari o sigen terapi sebe!um e!uar dari 4;/* ?enti!asi yang !ebi" !ama, perdara"an inter7entri e!, "ipertensi pu!mona!, #or pu!mona!, dan etergantungan a an o sigen sebe!um usia 1 ta"un ada!a" tanda prognosis yang buru * Bbstru si sa!uran nafas, "ipera ti7itas dan "iper inf!asi dapat ditemu an pada remaja* (() 9ng a ematian sebesar 10 ' -. 3 terutama pada yang bergantung pada 7enti!ator > ) bu!an* Penyebab ematian tersering ada!a" egaga!an jantung dan respirasi (#or pu!mona!) dan infe si (RS?)* (() Retinopat"y of prematurity (RBP) :ayi dengan RDS dan PaB- > 100 mmHg memi!i i resi o ter ena RBP, ma a monitor PaB- "arus di!a u an se#ara etat dan diperta"an an antara .0,50 mmHg* Pu!se oCimetry

tida

membantu men#ega" RBP pada bayi sangat

e#i!

arena

ur7a disosiasi o sigen,

"emog!obin "ampir rata* :i!a RBP ber!anjut, terapi !aser atau #ryot"erapy di!a u an untu men#ega" ter!epasnya retina dan ebutaan* (&) Gangguan neuro!ogis @erjadi pada G 10,50 3 bayi, dan di ait an dengan usia e"ami!an, tipe pato!ogi

intra#rania!, adanya "ipo sia, serta adanya infe si* Gangguan pendengaran dan peng!i"atan dapat mengganggu per embangan bayi di emudian "ari* Dapat terjadi gangguan be!ajar dan peri!a u* (&)

2.11 Prognosa
Me!a u an obser7asi intensif dan per"atian pada bayi baru !a"ir beresi o tinggi dengan segera a an mengurangi morbiditas dan morta!itas a ibat HMD dan penya it neonatus a ut !ainnya* Hasi! yang bai bergantung pada emampuan dan penga!aman persone! yang menangani, unit ruma" sa it yang dibentu "usus, pera!atan yang memadai, dan urangnya mp!i asi seperti asfi sia fetus atau bayi yang berat, perdara"an intra rania!, atau ma!formasi ongenita!* @erapi surfa tan te!a" mengurangi morta!itas %0 3* (() Morta!itas dari bayi dengan berat !a"ir renda" yang diruju e 4;/ menurun dengan pasti, 5.

3 dari bayi dengan berat => -*.00 gr berta"an* Mes i &. ' (0 3 bayi yang se!amat sete!a" medapat bantuan respirasi dengan 7enti!ator ada!a" norma!, penampa an !uar !ebi" bai pada yang berta badannya > 1*.00 gr, se itar &0 3 dari yang beratnya =>

Anda mungkin juga menyukai