Anda di halaman 1dari 37

KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI PEMERIKSAAN WAWANCARA DX & PENATALAKSAAN

PENGERTIAN
Kegawatdaruratan psikiatri adalah setiap gangguan dalam pikiran, perasaan atau tingkah laku (tindakan) yang memerlukan intervensi terapetik segera.

Lanjutan
GAWAT DARURAT PSIKIATRIK

BERBAHAYA

DIRINYA SENDIRI

ORANG LAIN

EPIDEMIOLOGI
Laki-laki = perempuan Tidak menikah > menikah 20 % percobaan bunuh diri 10 % karena kekerasan Diagnosis : gangguan mood, skizofrenia dan ketergantungan alkohol 40 % rawat inap Lebih sering datang malam hari.

PEMERIKSAAN
Pasien dengan kegawatan fisik dan emosional adalah rapuh dengan berbagai harapan dan fantasi yang sering kali tidak rasional dan mempengaruhi respon mereka terhadap pengobatan.

Strategi umum pemeriksaan

Proteksi diri (self protection) Mencegah bahaya Singkirkan gangguan mental organik Singkirkan ancaman psikosis

Lanjutan
I. Proteksi diri (self protection)
Ketahui sebanyak mungkin mengenai pasien sebelum menjumpainya. Serahkan prosedure pengikatan kepada mereka yang telah terlatih. Waspadailah mengenai risiko ancaman kekerasan. Perhatikan keamanan dari lingkungan fisik (pintu, benda di sekitar) Pastikan ada orang lain selama pemeriksaan jika diperlukan. Usahakan menjalin hubungan (rapport) dengan pasien (pasien paranoid)

Lanjutan

II. Mencegah bahaya


Cegah melukai diri sendiri dan bunuh diri (cara apa saja) Cegah kekerasan terhadap orang lain, lakukan penilaian risiko kekerasan terhadap orang lain, pertimbangkan:
Beritahukan kepada pasien bahwa kekerasan tidak bisa diterima. Dekati pasien dengan cara yang tidak mengancam. Beri keyakinan, tenangkan atau bantu tes realita pasien. Gunakan medikasi. Beritahu pasien bahwa pengikatan atau pengurungan akan dilakukan jika diperlukan. Mintalah tim untuk siap mengikat pasien. Jika pasien terikat lakukan observasi ketat tanda vital. Isolasi pasien dari lingkungan yang menimbulkan agitasi. Segera renccanakan strategi lebih lanjut medikasi, penentraman dan pemeriksaan medis.

Lanjutan
III. Singkirkan gangguan mental organik IV. Singkirkan ancaman psikosis

Ciri-ciri gangguan yang diduga penyebabnya gangguan medis umum


Onset akut (dalam menit atau jam dengan gejala pendahuluan) Episode pertama Usia lanjut Penyakit atau cedera fisik belum lama Penyalahgunaan zat yang bermakna Gangguan persepsi non auditorik Gejala neurologis (kesadaran menurun, kejang, trauma kepala, perubahan pola nyeri kepala, perubahan penglihatan)

Lanjutan.
Tanda status mental klasik (kesadaran menurun, disorientasi, gangguan daya ingat, gangguan konsentrasi dan perhatian, diskalkulia, pikiran konkrit) Tanda status mental lain (gangguan bicara, gerakan atau gaya berjalan) Apraksia konstruksional (kesulitan menggambar jam, kubus, segi lima berpotongan) Ciri katatonik (ketelanjangan, negativisme, melawan, kekakuan, posturing, fleksibilas lilin, ekopraksia, ekolalia, seringai, membisu)

Menilai dan meramalkan perilaku kekerasan


Tindakan kekerasan belum lama, Ancaman verbal atau fisik Membawa senjata/benda Agitasi psikomotor progresif. Intoksikasi zat Ciri paranoid pada pasien psikotik Halusinasi dengar (perintah kekerasan) Penyakit otak, global, lobus frontalis Kegembiraan katatonik Episode manik Episode depresi teragitasi Gangguan kepribadian

Tanda ancaman kekerasan

Lanjutan

Menilai Risiko Kekerasan

Pertimbangkan ide kekerasan (keinginan, tujuan, rencana, tersedianya cara) dan harapan akan pertolongan. Pertimbangkan faktor demografik (laki-laki, 15-24 tahun, status ekonomi rendah, sedikit dukungan sosial) Pertimbangkan riwayat pasien (kekerasan, tindakan antisosial bukan kekerasan, diskontrol impuls judi, substance abuse, bunuh diri, psikosis) Pertimbangkan stresor yang jelas (konflik perkawinan, kehilangan)

WAWANCARA
Wawancara untuk kasus gawat darurat harus sesingkat mungkin karena :
Keterbatasan waktu Sulit untuk untuk mendapatkan riwayat lengkap dan akurat dari pasien irasional yang sedang dalam krisis

Wawancara terstruktur
Identitas Keluhan utama RPS RPD
Psikiatri Riwayat keluarga Riwayat medis Riwayat pribadi/sosial

Lanjutan
Status mental:
1. Deskripsi umum
Penampilan Tingkah laku dan aktivitas psikomotor Sikap terhadap pemeriksa

2. Mood dan afek


Mood Afek Kesesuaian

3. Bicara 4. Gangguan perseptual 5. Pikiran


Proses dan bentuk pikiran Isi pikiran

lanjutan
6. Sensorium dan kognisi
Kewaspadaan dan tingkat kesadaran Orientasi Daya ingat Konsentrasi Pikiran abstrak Sumber informasi dan intelegensi

7. Kontrol impuls 8. Pertimbangan dan tilikan 9. Kejujuran

Lanjutan
Data pemeriksaan lainnya
Laboratorium Radiologis Psikologis

Diagnosis dan diferensial diagnosis Rencana Rencana terapi

DIAGNOSIS & TERAPI

KASUS KEGAWAT DARURATAN PSIKIATRI Paling sering dijumpai :


Keadaan gaduh gelisah Bunuh diri

SKEMA PENATALAKSANAAN KEADAAN GADUH GELISAH DI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER KEADAAN GADUH GELISAH TANDA ORGANIK Penurunan kesadaran patologik Disorientasi Gangguan daya ingat Gangguan fungsi intelektual,dll Ya Tidak

KEADAAN GADUH GELISAH ORGANIK

KEADAAN GADUH GELISAH PSIKIATRIK

RUJUK RSU

keadaan gaduh gelisah lanjutan

Injeksi diazepam 10 mg iv/im dan haloperidol 5 mg im

TENANG Ya Tidak

Yankes primer dengan Perawatan 24 jam Ya TENANG Ulangi inj. haloperidol 5 mg im tiap 30 menit (Maksimum 3 x)
Rujuk unit pelayanan psikiatrik

Tidak

Ya

Tidak

Berobat jalan

Penanganan delirium
Kenali penyebab Bila perlu fiksasi Periksa tanda vital Periksa status mental Laboratorium Koreksi gangguan metabolik, nutrisi, elektrolit atau cairan Konsultasi spesialisasi terkait Tangani keadaan gaduh gelisah (agitasi)

lanjutan
Haloperidol injeksi 2-5 mg IM bisa diulang dalam 30 menit. Diazepam 5 mg IV Observasi efek samping

SKEMA PENATALAKSANAAN PERCOBAAN BUNUH DIRI (PBD) DENGAN INTOKSIKASI AKUT

PERCOBAAN BUNUH DIRI DENGAN INTOKSIKASI AKUT

PENATALAKSANAAN MEDIK PERBAIKAN KONDISI FISIK YA TIDAK

PENATALAKSANAAN PSIKIATRIK

RUJUK RSU

percobaan bunuh diri lanjutan

LINK

YA

RISIKO TINGGI (penilaian MAS SALAD)

TIDAK

PBD RISIKO TINGGI

PBD RISIKO RENDAH

Rujuk unit pelayanan psikiatrik

Berobat jalan

Faktor-faktor yang berhubungan dengan bunuh diri


Usia (>45 tahun) Ketergantungan alkohol Kejengkelan, penyerangan, kekerasan Perilaku bunuh diri sebelumnya Laki-laki Tidak mau menerima pertolongan Episode depresi yang sekarang lebih lama dari sebelumnya. Terapi psikiatrik rawat inap sebelumnya. Kehilangan atau perpisahan yang belum lama terjadi. Depresi Hilangnya kesehatan fisik Pengangguran atau dipecat Tidak menikah, janda/duda, bercerai

Risiko tinggi bunuh diri Tuckman & Youngman


M A S S A L A D Kriteria Mental status Attempt Support system Sex Age Loss Alkoholisme Drug Penilaian kriteria
Gangguan afektif berat/psikosis Percobaan bunuh diri/berulang Tidak ada orang dekat Wanita >25 th, pria > 45 th Lanjut usia Kehilangan status/pasangan dlm 6 bulan Peminum minuman keras Abuse

Obat psikotropika
No 1 2 Antipsikotik Chlorpromazine Haloperidol Sediaan
Tab 25, 100 mg Inj. 12,5 mg/ml, 25mg/ml Tab 0,5, 1,5mg, 55g Inj 5mg/ml Inj depo 50mg/ml Drop 0,1mg/gtt

Dosis anjuran
150-600 mg 5-15 mg

3 4

Perfenazine Trifluoperazine

Tab 2, 4, 8 mg

12-24 mg 10-15 mg

Tab 1, 5 mg

Obat psikotropika
No 1 Antidepresi Amitriptylin Anticemas 1 Diazepam
Tab 2, 5 mg Inj 5mg/ml Rectal tube 5mg/2,5cc 10mg/2,5cc

Sediaan
Tab 25 mg

Dosis anjuran/ hari


75-150 mg

10-30 mg

TERIMA KASIH

Major routes to develop psychological morbidities after disaster


Impact Event
Devastated of health facilities

Fear Threat

Loss (love peoples, properties)

Disruption life, social network,

PTSD Panic Anxiety

MHS Strategies Depression Psychosomatic Suicide

MHS Strategies

MHS Strategies
Gambling Substance abuse Behavior problems Relapse of chronic mental disorders

psychological spiritual
Doubt of meaning of life/God, justice
Loss of faith/ hope Self blame: curse or punishment?

*Modified from Hiroshi Kato, 1997, Finlay-Jones & Brown, 1981

Anda mungkin juga menyukai