Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
P (103194220)
: Entropi Sistem : Jumat/30 Maret 2012 pukul 13.00 : Jumat, 30 Maret 2012 pukul 14.15 : Mempelajari perubahan entropi system pada beberapa reaksi :
V.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Entropi Wujud zat dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu: padat, cair, dan gas. Dalam zat padat partikel - partikelnya tersusun secara sangat teratur. Sedangakan pada zat cair partikel partikelnya tersusun sedikit kurang teratur daripada zat padat. Dan untuk zat yang berbentuk gas partikel partikelnya tersusun sangat tidak teratur. Ukuran ketidakteraturan system dinyatakan dengan entropi (S). Entropi didasarkan pada perubahan setiap keadaan yang dialami partikel dari keadaan awal hingga keadaan akhirnya. Semakin tinggi entropi suatru sistem, semakin tidak teratur pula sistem tersebut (sistem menjadi lebih rumit, kompleks, sukar diprediksi secara absolut dan eksak). Semakin tinggi entropi suatru sistem, semakin tidak teratur pula sistem tersebut (sistem menjadi lebih rumit, kompleks, sukar diprediksi secara absolut dan eksak).Ada lagi hubungannya dengan keadaan reversibel dan ireversibel, kemudian gerak spontan dan tidak spontan, adanya energi bebas Gibbs, ada polar dan non-polar, macam-macam ikatan partikel baik kovalen, logam, van der walls, hidrogen, ionik, dan lain sebagainya akan mempengaruhi ketidakaturan system. Entropi adalah suatu fungsi keadaan yang secara matematis didefinisikan sebagai, dS = qrev / T .. 1) dalam ungkapan ini qrev ialah kalor yang dipertukarkan antara sistem dan lingkungan secara reversibel. Karena dS merupakan diferensial total, maka perubahan entropi yang terjadi dalam setiap proses atau reaksi diberikan oleh, dS = S2 S1 ..2) dengan S1 dan S2 berturut-turut ialah entropi sistem dalam keadaan awal dan akhir.
B. Perhitungan Perubahan Entropi a.Pada proses fisis 1) Proses yang tidak disertai dengan pengubahan fasa. 2) Proses pengubahan fasa secara revorsibel 3) Proses pengubahan fasa secara tak-reversibel b. Perubahan entropi pada reaksi kimia Uji perubahan entropi pada suatu reaksi kimia tertentu dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif adalah mengamati perubahan fase yang terjadi setelah zat-zat yang akan diuji direaksikan. Apakah terjadi perubahan fase, misal dari padat ke cair,cair ke gas, padat ke gas dan sebaliknya. Perubahan fase ini akan menentukan suatu entropi naik (S) positif atau (S) negatif dilihat dari ketidakaturan partikel suatu zat. Bila pada suatu reaksi kimia terjadi perubahan dari keadaan teratur menjadi kurang teratur dikatakan perubahan entropinya positif dan apabila pada suatu reaksi kimia terjadi perubahan dari keadaan kurang teratur menjadi teratur dkatakan perubahab entropinya negatif. 2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif adalah menentukan Entropi lewat suatu perhitungan. Yaitu dengan rumus sebagai berikut :
Jika keadaan sistem berubah dari keadaan 1 ke keadaan 2, maupunperubahan entropinya adalah sebesar Pada Proses isotermis sebagai berikut :
VI.
ALAT DAN BAHAN : A. ALAT ALAT UKURAN Tabung reaksi Thermometer Spatula Tempat rol film plastic Gelas ukur 10mL B. BAHAN NaOH padat KNO 3 padat Aquades Larutan HCl 0,1 M Logam Mg Ba(OH)2
JUMLAH 3 1 1 2 1
VII.
:
10 mL air - dimasukkan ke dalam tabung reaksi - di ukur suhu T1 T1 = ?
- dimasukkan ke dalam tabung reaksi - di ukur suhu T1 T1 = ? - ditambahkan NaOH padat - digoyang sampai larut - diukur suhu T2 T2 = ?
T2 = ?
Percobaan 2
Ba(OH)2 padat 1 sendok spatula + NH4Cl padat setengah sendok spatula - dimasukkan ke dalam tabung reaksi - di ukur suhu T1 - ditambahkan KNO3 padat T1 = ? - digoyang sampai larut - diukur suhu T2 T2 = ?
5 ml larutan HCl - dimasukkan ke dalam tabung reaksi - di ukur suhu T1 T1 = ? - ditambahkan beberapa logam Mg - digoyang sampai larut - diukur suhu T2 T2 = ?
Prosedur
Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Sebelum Sesudah - m NaOH = - Air + NaOH NaOH(s)+H2O(aq) NaOH(aq) 0,1898 g = larutan - T1 = 30C jernih tak - NaCl = berwarna Kristal - Tabung putih terasa hangat - Terdapat gelembung yang menempel pada dinding tabung - T2 = 36C
No 2. Tabung reaksi II
10 mL air
Prosedur
Hasil Pengamatan Sebelum - m KNO3 = 0,073 g - T1 = 30C - KNO3 = padatan putih Sesudah - KNO3 + air = larutan jernih tak berwarna - Tabung terasa dingin - T2 = 28C
- dimasukkan ke dalam tabung reaksi - di ukur suhu T1 T1 =? - ditambahkan KNO3padat - digoyang sampai larut - diukur suhu T2 T2 = ?
No 3.
Hasil pengamatan sebelum - Logam Mg = putih - m logam Mg = 0,08 g - T1= 31C Sesudah - HCl + Mg = terdapat endapan putih pada larutan dan ada gelembunggelembung - T2 = 35C
Dugaan / Reaksi
Kesimpulan
No 4. Percobaan 2
Percobaan
Hasil pengamatan sebelum - m Ba(OH)2 = 0,049 gram - m NH4Cl = 0,033 gram - Ba(OH)2=serbuk putih - NH4Cl=serbuk putih - T1 = 31C Sesudah Ba(OH)2 + NH4Cl = setelah dikocok tercium bau gas yang menyengat T2 = 30C
Kesimpulan
Ba(OH)2 padat 1 sendok spatula + NH4Cl padat setengah sendok spatula - dimasukkan kedalam rol film plastic - diukur suhunya T1 = ? - ditutup dan dikocok agar bercampur sempurna - digoyang sampai larut - diukur suhu T2 T2 = ?
VIII.
ANALISIS DATA : Pada percobaan yang berjudul entropi sistem dilakukan dengan tujuan mempelajari perubahan entropi system pada beberapa reaksi. Percobaan pertama dibagi menjadi 3 tabung reaksi Tabung reaksi 1, 10mL air dimasukkan kedalam tabung reaksi 1 kemudian diukut suhunya sebagai suhu awal ,T1(skala pada thermometer adalah 30C), dimasukkan 0,189 gram NaCl (padatan putih) dan digoyang-goyangkan agar NaCl larut dalam air. Saat NaCl sudah terlarut secara sempurna, tabung terasa hangat dan terdapat gelembung yang menempel pada dinding tabung, ketika diukur suhunya sebagai suhu akhir,T2(skala pada thermometer adalah 36C). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan suhu yang menunjukkan pula naiknya entropi. Berikut reaksi yang terjadi pada tabung 1 : NaOH(s)+H2O(aq) NaOH(aq) Dengan menggunakan rumus : S = m. c. ln , diperoleh nilai perubahan entropi yang positif yaitu 0,8390. 10-3 kJ/K Tabung reaksi 2, 10mL air dimasukkan kedalam tabung reaksi 2 kemudian diukur suhunya sebagai suhu awal ,T1 (skala pada thermometer adalah 30C), dimasukkan 0,073 gram KNO3(padatan putih) dan digoyang-goyangkan agar KNO3 larut dalam air. Saat KNO3 sudah terlarut secara sempurna(larutannya jernih tidak berwarna), tabung terasa dingin, ketika diukur suhunya sebagai suhu akhir (T2) skala pada thermometer adalah 28C. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan suhu yang menunjukkan pula turunnya entropi. Berikut reaksi yang terjadi pada tabung 2 : KNO3(s)+H2O(aq) KNO3(aq) Dengan menggunakan rumus : S = m. c. ln , diperoleh nilai
perubahan entropi yang negative yaitu - 0,2801. 10-3 kJ/K. Tabung reaksi 3, 5mL HCl dimasukkan kedalam tabung reaksi 3 kemudian diukut suhunya sebagai suhu awal ,T1(skala pada thermometer adalah 31C), dimasukkan logam Mg yang sebelumnya diamplas dahulu sampai logam yang awalnya berwarna hitam menjadi putih, lalu dipotong-potong menjadi bagian yang kecil-kecil dengan sisi yang sama. Logam Mg yang dan digoyang-goyangkan sampai terlarut secara sempurna. Hasilnya logam Mg sedikit demi sedikit bereaksi dengan HCl, terdapat gelembung-gelembung putih
dan endapan putih, tetapi setelah didiamkan sejenak larutan tersebut menjadi tidak berwarna. Ketika diukur suhunya sebagai suhu akhir,T2(skala pada thermometer adalah 35C). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi kenaikan suhu yang menunjukkan pula naiknya entropi. Berikut reaksi yang terjadi pada tabung 3 : 2HCl(aq)+Mg(s)MgCl2(aq)+H2(g) Dengan menggunakan rumus : S = m. c. ln , diperoleh nilai
perubahan entropi yang positif yaitu 2,6857. 10-4 kJ/K Percobaan kedua, 0,049 gram Ba(OH)2 dan 0,033 gram NH4Cl yang keduanya merupakan serbuk putih dimasukkan dalam rol film kemudian diukur suhunya sebagai suhu awal T1, skala menunjukkan angka 31C. Ditutup dan dikocok agar bercampur sempurna yang ditandai dengan adanya bau gas yang menyengat. Lalu diukur suhunya sebagai suhu akhir,T2, menunjukkan skala 30C. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan suhu yang berakibat pada turunnya entropi. Berikut persamaan reaksi pada percobaan 2: Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl(s) BaCl2(s) + 2NH3(g) + 2H2O(l) Dengan menggunakan rumus : S = m. c. ln , diperoleh nilai
perubahan entropi yang positif yaitu 1,1346. 10-4 kJ/K. IX. PEMBAHASAN : Pada percobaan 1, yang terdiri dari 3 tabung reaksi yang direaksikan dengan berbagai macam zat. Untuk tabung reaksi 1; ketika NaOH(s)direaksikan dengan air menjadi larutan NaOH(aq), tabung menjadi panas dikarenakan terjadinya terjadi penyerapan energy dari lingkungan ke system, bersifat endoterm. Jika ditinjau dari ketidakteraturan system, NaOH awal berasal dari wujud padat yang menunjukkan keteraturan ketika direaksikan dengan NaOH menjadi wujud cair yang menunjukkan kurag teratur. Hal ini menunjukkan bahwa entropinya meningkat dan terbukti dalam perhitungan yang menunjukkan nilai dari entalpi negative dan nilai dari perubahan entropinya positif. Untuk tabung reaksi 2; ketika KNO3(s) direaksikan dengan air menjadi larutan KNO3(aq), tabung menjadi dingin dikarenakan terjadinya terjadi pelepasan energy dari sistem ke lingkungan, bersifat eksoterm. Jika ditinjau dari ketidakteraturan system, KNO 3 awal
10
berasal dari wujud padat yang menunjukkan keteraturan ketika direaksikan dengan KNO3 menjadi wujud cair yang menunjukkan kurang teratur. Hal ini menunjukkan bahwa entropinya meningkat, dalam reaksi ini terjadi penurunan suhu yang ditandai dengan dinginnya tabung karena adanya ketidakteraturan system. Selaras dengan hal tersebut maka nilai entalpinya positif dan entropinya negatif. Untuk tabung reaksi 3; ketika Mg(s)direaksikan dengan HCl 0,1M menjadi larutan MgCl2(aq), terjadi reaksi Mg dengan HCl yang ditandai dengan adanya gelembung-gelembung dan endapan dari Mg kemudian setelah didiamkan beberapa saat larutan kembali lagi dari putih keruh menjadi tidak berwarna. Untuk melarutkan Mg(s) dalam larutan HCl sangat lama sekali karena konsentrasi dari HCl sangat kecil, sehingga laju reaksinya sangat lambat. Ketika diukur terjadi kenaikan suhu yang berarti reaksi ini berlangsung secara endoterm. Ditinjau dari ketidakteraturan system, mula-mula dari wujud padat menjadi larutan berarti dari teratur menjadi kurang teratur. Hal ini menunjukkan bahwa entropinya meningkat dan terbukti dalam perhitungan yang menunjukkan nilai dari entalpi negative dan nilai dari perubahan entropinya positif. Untuk percobaan 2, Ketika Ba(OH)2 direaksikan dengan NH4Cl timbul bau gas yang sangat menyengat, gas tersebut adalah ammonia. Dengan timbulnya gas tersebut menunjukkan bahwa adanya reaksi eksoterm yang didukung dengan hasil dari perhitungan didapat nilai dari entalpinya negative dan nilai dari perubahan entropinya positif. Ditinjau dari ketidakteraturan system, dari Ba(OH)2 dan padat NH4Cl menjadi gas, jadi dari teratur menjadi kurang teratur maka perubahan entropinya positif juga. X. KESIMPULAN : Dari percobaan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Perubahan dari keadaan teratur menjadi tidak teratur jika perubahan entropinya positif, ditandai juga dengan meningkatnya suhu pada system 2) Perubahan dari keadaan tidak teratur menjadi teratur jika perubahan entropinya negative, ditandai juga dengan menurunnya suhu pada system.
11
XI.
JAWABAN PERTANYAAN : Soal 1) Pada reaksi manakah terjadi kenaikan entropi? Dan pada reaksi manakah terjadi kenaikan entalpi? 2) Pada reaksi manakah terjadi terjadi kenaikan entropi? Dan pada reaksi manakah terjadi penurunan entalpi? Jawaban 1) Terjadi kenaikan entropi terjadi pada pada tabung 1 dan tabung 3.,reaksinya yang terlibat adalah reaksi endoterm. NaOH(s)+H2O(aq) NaOH(aq) 2HCl(aq)+Mg(s)MgCl2(aq)+H2(g) Sedangkan terjadi kenaikan entalpi terjadi pada tabung reaksi 2 dan 4, reaksi yang terlibat adalah eksoterm KNO3(s)+H2O(aq) KNO3(aq) Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl(s) BaCl2(s) + 2NH3(g) + 2H2O(l) 2) Terjadi penurunan entropi terjadi pada pada tabung 2 dan tabung 4.,reaksinya yang terlibat adalah reaksi eksoterm. KNO3(s)+H2O(aq) KNO3(aq) Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl(s) BaCl2(s) + 2NH3(g) + 2H2O(l) Sedangkan terjadi kenaikan entalpi terjadi pada pada tabung 1 dan tabung 3.,reaksinya yang terlibat adalah reaksi endoterm. KNO3(s)+H2O(aq) KNO3(aq) Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl(s) BaCl2(s) + 2NH3(g) + 2H2O(l)
12
XII.
DAFTAR PUSTAKA : Tjahyani, Siti,dkk.2012. Buku Petunnjuk Praktikum Kimia Fisika II. Surabaya: Laboratorium Kimia Fisika Rohman, Ijang dan Mulyani, Sri.2004.Kimia Fisika I. Jakarta:JICA
Svehla, G.1985. Vogel: Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Sentrimikro.diterjemahkan oleh Setiono, L dan Hadyana,P Jakarta: PT. Kalman Media Pusaka
XIII.
LAMPIRAN a. Perhitungan
: Percobaan 1
Tabung Reaksi 1 Diket = m NaOH = 0,182 g = 0,189 x 10-3 kg T1 = 290C = 303 K T2 = 36 0C = 309 K Vair = 10mL air = 1 g/mL cair = 4,2 kJ/kg.K
Ditanya = S ? Dijawab = mair = air . vair mair = 1 g/mL . 10 mL = 10 g mtotal= mair + mNaOH mair = 10 g + 0,189 g = 10,189 g = 10,189 .10-3 kg Q = m.c.T = (10,189 .10-3 )kg 4,2 kJ/kg.K (309-303)K
13
= 256,7628. 10-3 kJ = 0,2568 kJ H = -Qlarutan = - 0,2568 kJ S = m. c. ln = 10,189 .10-3 kg = 0,8390. 10-3 kJ/K Tabung Reaksi 2 m NaOH = 0,182 g = 0,189 x 10-3 kg T1 = 300C = 303 K T2 = 28 0C = 301 K Vair = 10mL air = 1 g/mL cair = 4,2 kJ/kg.K 4,2 kJ/kg.K ln
Ditanya = S ? Dijawab = mair = air . vair mair = 1 g/mL . 10 mL = 10 g mtotal= mair + mKNO3 mair = 10 g + 0,073 g = 10, 073 g = 10, 073 .10-3 kg Q = m.c.T = (10, 073 .10-3 )kg 4,2 kJ/kg.K (301-303)K = - 84,6132. 10-3 kJ = - 0,0846 kJ H = -Qlarutan = - (- 0,0846) kJ = 0,0846 kJ
14
Tabung Reaksi 3 m Mg = 0,082 g = 0,082 x 10-3 kg mmol Mg = massa Mg/Ar =0,667 mmol T1 = 310C = 304 K T2 = 350C = 308 K VHCl = 5mL HCl = 1,18 g/mL cHCl = 3,47 kJ/kg.K [HCl] = 0,1 N = 0,1 M mmol HCl = M . V = 0,1 M . 5mL = 0,5 mmol
Ditanya = S ? Dijawab = mHCl = HCl . vHCl mair = 1,18 g/mL . 5 mL = 5,9 g mtotal= mHCl + mMg mair = 5,9 g + 0,082 g = 5,908 g = 5,908.10-3 kg
15
r s
0,5 -
0,25 0,417
0,25 0,25
0,25 0,25
m Ba(OH)2 = 0,049 g = 0,049 x 10-3 kg TBa(OH)2 = 300C = 303 K TNH4Cl= 300C = 303 K m NH4Cl = 0,033 g = 0,033 x 10-3 kg T1 = 310C = 304 K T2 = 30 0C = 303 K
Ditanya = S ? Dijawab =
mtotal= mBa(OH)2 + m NH4Cl
16
= 0,082 x 10-3 kg Q = m.c.T = 0,082 x 10-3 kg 4,2 kJ/kg.K = -0,3444. 10-3 kJ = - 0,3444 kJ H = -Qlarutan = - (-0,3444) kJ = 0,3444 kJ S = m. c. ln = 0,082 x 10-3 kg 4,2 kJ/kg.K = - 1,1346. 10-6 kJ/K ln (303-304)K
17