Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN DATA PERIKANAN ACARA II STATISTIKA PARAMETRIK

Oleh: Brigitta Laksmi Paramita 11/318053/PN/12375 Teknologi Hasil Perikanan

JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013

I.

Tinjauan Pustaka Statistika inferensial adalah statistik yang berkaitan dengan analisis data (sampel) untuk kemudian dilakukan penyimpulanpenyimpulan (inferensi) yang digeneralisasikan kepada seluruh subyek tempat data diambil (populasi) (Burhan Nurgiyantoro dkk, 2000). Sedangkan menurut Subana (2000), statistika inferensial adalah statistik yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah. Statistika inferensial terdiri dari statistik parametrik dan non parametrik. Statistika parametrik adalah suatu ukuran tentang parameter, artinya ukuran seluruh populasi dalam penelitian yang harus diperkirakan dari apa yang terdapat di dalam sampel (karakteristik populasi). Satu syarat umum yang harus dipenuhi apabila seorang peneliti akan menggunakan statistika parametrik, yaitu normalitas distribusi. Asumsi ini harus terpenuhi, karena: 1) secara teoretik karakteristik populasi mengikuti model distribusi normal; 2) nilai-nilai baku statistik yang digunakan untuk uji hipotesis didasarkan kepada model distribusi normal. Asumsi-asmsi lain seperti homogenitas, linieritas harus dipenuhi sesuai dengan hipotesis yang akan diuji. Ada beberapa macam uji dari statistic parametrik, yaitu: a. One-Sample Test One sample t-test merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah sampel. b. Pairing-Sample Test Paired sample t-test merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sampel berpasangan merupakan subjek yang sama namun mengalami perlakuan yang berbeda. c. Independent-Sample Test Tujuan analisis ini adalah untuk membandingkan dua rata-rata dua grup yang tidak berhubungan. (untuk variabel yang saling berhubungan. Data yang digunakan adalah kuantitatif dengan asumsi berdistribusi normal. Tujuan dari penggunaan statistika inferensi parametrik ini adalah untuk penarikan kesimpulan dari sekumpulan data yang kita olah, seperti mengetahui pengaruh suatu parameter, mengetahui apakah ada perbedaan, dan lain-lain. Statistika inferensi parametrik ini penting digunakan ketika kita akan membuktikan hipotesis dalam menganalisis suatu penelitian secara statistic.

II. Interpretasi Data 2.1. One Sample Test


Tabel 1. One-Sample Statistics
N penjualan 27

Mean 14,7407

Std. Deviation 2,19427

Std. Error Mean ,42229

Tabel 2. One-Sample Test Test Value = 0 Mean Difference 14,74074 95% Confidence Interval of the Difference Lower 13,8727 Upper 15,6088

t
penjualan

df 26

Sig. (2-tailed) ,000

34,907

Tabel 1 menunjukkan jumlah data, rata-rata, standar deviasi, dan standar eror rata-rata pada data kasus 1. Pada tabel, dapat diketahui bahwa jumlah data yaitu 27 data dengan rata-rata 14,7407; standar deviasi 2,19427; dan standar eror rata-rata 0,42229. Tabel 2 adalah hasil dari one-sample test dari kasus 1 yang bertujuan ingin menguji apakah rata-rata penjualan nugget selama 27 hari dapat memenuhi target yaitu 15 kontainer. Untuk penarikan kesimpulan, diberikan hipotesis sebagai berikut: Ho = rata-rata penjualan nugget selama 27 hari mencapai 15 kontainer H1 = rata-rata penjualan nugget selama 27 hari tidak mencapai 15 kontainer dengan syarat pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika Sig > 0,05; maka Ho diterima Jika Sig < 0,05; maka Ho ditolak Berdasarkan hasil, diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Sig merupakan signifikansi yang berarti tingkat ketepatan (presisi) dalam kaitannya dengan kesalahan pengambilan sampel (sampling error), merupakan jangkauan dimana nilai populasi yang tepat diperkirakan. Nilai Sig. pada tabel lebih kecil dari 0,05. Maka keputusan yang diambil yaitu Ho ditolak yang berarti penjualan rata-rata nugget selama 27 hari tidak mencapai 15 kontainer.

2.2. Paired Sample Test


Tabel 3. Paired Samples Statistics
Mean Pair 1 sebelum sesudah 160,40 164,00

N 15 15

Std. Deviation 9,716 11,288

Std. Error Mean 2,509 2,915

Tabel 4. Paired Samples Correlations N


Pair 1 sebelum & sesudah

Correlation 15 ,875

Sig. ,000

Tabel 5. Paired Samples Test Paired Differences Std. Deviatio n 5,462 Std. Error Mean 1,410

Mean Pair 1 sebelum sesudah -3,600

Tabel 6. Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Lower
Pair 1 sebelum sesudah

Upper -,575

df

Sig. (2tailed) ,023

-6,625

-2,553 14

Kasus 2 yaitu kasus tentang mengetahui apakah ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan produksi karyawannya dan diselesaikan dengan Paired-Sample Test. Tabel 3 menunjukkan tentang statistik dari data kasus 2. Rata-rata (mean) sebelum pelatihan adalah 160,40 sedangkan setelah pelatihan 160,00. Jumlah data masing-masing ada 15 data. Standar deviasi sebelum pelatihan adalah 9,716 dan sesudah pelatihan adalah 11,288. Standar eror rata-rata pada sebelum pelatihan adalah 2,509 sedangkan setelah pelatihan adalah 2,915. Tabel 4 menunjukkan

tentang korelasi antara sebelum pelatihan dengan sesudah pelatihan. Dari tabel 4, kita dapat mengetahui Sig. sebesar 0,000. Tabel 10 menunjukkan hasil dari PairedSample Test dan diketahui Sig. (2-tailed) sebesar 0,023. Untuk menarik kesimpulan apakah ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan produksi karyawannya adalah dengan hipotesis sebagai berikut: Ho = Ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pelatihan terhadap peningkatan produksi karyawan H1 = Tidak ada pengaruh antara sebelum dan peningkatan produksi karyawan dengan syarat pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika Sig. > 0,05; makan Ho diterima Jika Sig. < 0,05; maka Ho ditolak Berdasarkan perhitungan Paired-Sample Test, didapat Sig. 0,000 dan 0,023 yang keduanya lebih kecil dari 0,05. Maka, Ho ditolak yang berarti tidak ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pelatihan terhadap peningkatan produksi karyawan. sesudah pelatihan terhadap

2.3. Independent Sample Test


Tabel 7. Group Statistics model N kelayakan mitra non mitra 12 11 Mean 1,0758 1,2491 Std. Deviation ,17992 ,25963 Std. Error Mean ,05194 ,07828

Tabel 8. Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F kelayakan Equal variances assumed Equal variances not assumed 1,487 Sig. ,236 t-test for Equality of Means t -1,874 -1,844 df 21 17,635

Tabel 9. Independent Samples Test t-test for Equality of Means Sig. (2-tailed) kelayakan Equal variances assumed Equal variances not assumed ,075 ,082 Mean Difference -,17326 -,17326 Std. Error Difference ,09245 ,09395

Tabel 10. Independent Samples Test t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Difference Lower kelayakan Equal variances assumed Equal variances not assumed -,36553 -,37092 Upper ,01901 ,02441

Kasus 3 yaitu kasus untuk mengetahui apakah ada perbedaan kelayakan R/C Ratio antara pendeder ikan nila model kemitraan (dengan PT Aquafarm Nusantara) dan non kemitraan di KPI Mina Jaya yang akan diselesaikan dengan IndependentSample Test. Tabel 7 menunjukkan tentang statistik dari data kasus 3. Rata-rata (mean) kelayakan model mitra adalah 1,0758 sedangkan model non mitra 1,2491. Jumlah data pada kelayakan mitra ada 12 data dan untuk non mitra ada 11 data. Standar deviasi kelayakan mitra adalah 0,17992 dan untuk kelayakan non mitra adalah 0,25963. Standar eror rata-rata pada kelayakan mitra adalah 0,05194 sedangkan untuk kelayakan non mitra adalah 0,7828. Tabel 8, 9 dan 10 menunjukkan hasil dari Independent-Sample Test. Dari hasil Independent-Sampel Test, didapat hasil sig. 0,236. Untuk menarik kesimpulan apakah ada pengaruh pelatihan terhadap peningkatan produksi karyawannya adalah dengan hipotesis sebagai berikut: Ho = Ada perbedaan kelayakan R/C Ratio antara pendeder ikan nila model kemitraan (dengan PT Aquafarm Nusantara) dan non kemitraan di KPI Mina Jaya. H1 = Tidak ada perbedaan kelayakan R/C Ratio antara pendeder ikan nila model kemitraan (dengan PT Aquafarm Nusantara) dan non kemitraan di KPI Mina Jaya. dengan syarat pengambilan keputusan sebagai berikut: Jika Sig. > 0,05; makan Ho diterima Jika Sig. < 0,05; maka Ho ditolak

Berdasarkan perhitungan Independent-Sample Test, didapat Sig. 0,236 yang lebih besar dari 0,05; maka, Ho diterima yang berarti ada perbedaan kelayakan R/C Ratio antara pendeder ikan nila model kemitraan (dengan PT Aquafarm Nusantara) dan non kemitraan di KPI Mina Jaya.

DAFTAR PUSTAKA Nurgiyantoro, Burhan, dkk. (2000). Statistika Terapan untuk Ilmu Ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Subana. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai