Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN R-LAB

Pengukuran Panjang Gelombang Laser



Nama : Vania Anisya Albels
NPM : 1106052934
Fakultas : Teknik
Departemen : Teknik Kimia
Kode Praktikum : OR01
Minggu Percobaan : V





Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar
( UPP-IPD )
Universitas Indonesia
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

2

Depok
OM-01 Pengukuran Panjang Gelombang Sinar Laser

I. Tujuan Percobaan
Mengukur panjang gelombang sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi

II. Peralatan
1. Piranti laser dan catu daya
2. Piranti pemilih otomatis kisi difraksi (5 slit/ 1 mm)
3. Piranti scanner beserta detector fotodioda
4. Camcorder
5. Unit PC dan DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III. Prinsip Dasar
Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari
panjang gelombang), maka gelombang ini akan meng-alami lenturan sehingga terjadi
gelombang-gelombang setengah lingkaran yang melebar di belakang celah tersebut.
Peristiwa ini dikenal dengan difraksi. Difraksi merupakan pembelokan cahaya di se-
kitar suatu penghalang /suatu celah.

Peristiwa difraksi dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Contoh peristiwa difraksi

OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

3

Pada gambar di atas, diperlihatkan bagaimana suatu peristiwa difraksi dapat terjadi.
Suatu sumber cahaya memancarkan cahayanya melewati suatu lubang kecil. Pada
layar akan didapatkan bayangan hasil difraksi seperti terlihat pada gambar.

Difraksi dan interferensi merupakan dua peristiwa yang saling berdekatan. Contoh
pola interferensi dapat di amati dari gambar berikut ini:


Gambar 2. Contoh peristiwa difraksi konstruktif dan destruktif

Difraksi pada pembahasan selanjutnya dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:
- Difraksi tunggal
Sebuah celah panjang dengan lebar infinitesimal akan mendifraksi sinar cahaya
insiden menjadi deretan gelombang circular, dan muka gelombang yang lepas
dari celah tersebut akan berupa gelombang silinder dengan intensitas yang
uniform.
Secara umum, pada sebuah gelombang planar kompleks yang monokromatik
dengan panjang gelombang & lambda yang melewati celah tunggal dengan lebar
d yang terletak pada bidang x-y, difraksi yang terjadi pada arah radial r dapat
dihitung dengan persamaan:


OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

4


dengan asumsi sumbu koordinaat tepat berada di tengah celah, x akan bernilai
dari hingga , dan y dari 0 hingga . Jarak r dari celah berupa:





Pola interferensi dihasilkan dari celah ganda. Kita juga dapat menghasilkan pola
interferensi dengan celah tunggal yang lebar celahnya mendekati l (tidak lebih
kecil atau lebih besar). Difraksi celah tunggal dapat dijabarkan dalam gambar
dibawah ini:

Gambar 3. Peristiwa difraksi celah tunggal

Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah:


Untuk sudut yg kecil, berlaku:




sin ; 1, 2,3,... d m m u = =
pd
m
l
=
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

5

Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah



Untuk sudut yg kecil, berlaku :




- Difraksi Fresnel
Apabila suatu seumber cahaya dan layar relatif dekat ke kisi yang membentuk
pola difraksi. Difraksi Fresnel adalah pola gelombang pada titik (x,y,z) dengan
persamaan:


dimana:
,

Dan is the satuan imajiner. Penjabaran mengenai difraksi Fresnel dapat
dijelaskan melalui gambar di bawah ini:

Jenis difraksi dimana sumber cahaya dan/atau
layar terletak pada jarak tertentu (dekat) dari
celah difraksi.
Tinjauan teoritis dari difraksi Fresnel sangat
kompleks.
Difraksi Fresnel
Viewing screen
Source
Diffraction
slit
P

Gambar 4. Peristiwa difraksi Fresnel
1
2
sin ( ) ; 0,1, 2,... d m m u = + =
1
2
( )
pd
m
l
= +
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

6


- Difraksi Fraunhofer
Apabila sumber, kisi dan layar cukup jauh jaraknya , sehingga semua garis dari
sumber ke kisi dapat dianggap sejajar. Dalam teori difraksi skalar (en:scalar
diffraction theory), Difraksi Fraunhofer adalah pola gelombang yang terjadi pada
jarak jauh (en:far field) menurut persamaan integral difraksi Fresnel sebagai
berikut:



Persamaan di atas menunjukkan bahwa pola gelombang pada difraksi Fresnel
yang skalar menjadi planar pada difraksi Fraunhofer akibat jauhnya bidang
pengamatan dari bidang halangan.

IV. Prosedur Kerja
Eksperimen rLab ini dilakukan dengan cara:
Meng-klik tombol rLab di bagian bawah halaman file pdf yang didownload dari
sitrampil.ui.ac.id/dlabng setelah login.
1. Memasang kisi yang digunakan dengan cara mengklik set.
2. Menghidupkan power supply.
3. Mengklik Scanning intensitas pola difraksi. Maka beberapa saat kemudian
data dari percobaan akan keluar.

V. Pengolahan Data
1. Membuatlah grafik intensitas pola difraksi ( I, pada eksperimen dinyatakan
dalam arus sebagai fungsi dari posisi (x), I vs x ).
Jawab:
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

7


Gambar 5. Grafik hubungan intensitas dengan posisi sinar

2. Berdasarkan spektrum yang diperoleh, menentukan letak terang pusat (m = 0),
intensitas maksimum orde pertama (m = 1) , orde ke-2, orde ke-3 dst. Berilah
bilangan orde pada grafik tersebut untuk setiap intensitas maksimum pola
difraksinya.
Jawab:
Letak terang pusat dari spektrum tersebut adalah puncak gelombang intensitas
yang ke-4 dari kiri. Orde nol pada grafik tersebut terletak pada posisi 170.08 mm.
Terlihat pada grafik di atas bahwa pada puncak gelombang yang ke-4 dari kiri
tersebut (yang merupakan terang pusat) memiliki intensitas terang yang lebih
panjang pada layer dan rentan posisi yang lebih lebar dibanding dengan puncak
lainnya. Jadi yang disebut sebagai orde ke nol (terang pusat) memiliki terang yang
paling lebar pada layer dan hal ini terlihat jelas pada grafik bahwa terang yang
paling lebar tersebut terletak pada posisi 170.08 mm mm. Orde-orde berikutnya
(yaitu orde 1, 2 dst) memiliki rentang posisi yang lebih sempit dibandingkan
dengan terang pusat dan ini.

0
1
2
3
4
5
6
0 50 100 150 200 250 300 350 400
intensitas
posisi (mm)
Intensitas Vs posisi
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

8

- Orde 1 pada grafik tersebut terletak pada posisi
137.28 mm (sebelah kanan terang pusat) dan
220.66 mm (sebelah kiri terang pusat).

- Orde 2 pada grafik tersebut terletak pada posisi
262.68 mm (sebelah kiri terang pusat)
sedangkan untuk posisi orde 2 di sebelah kanan terang pusat tidak dapat
ditentukan dari grafik karena sudah tidak terbaca oleh grafik percobaan
tersebut karena puncak terlalu rendah dan ada begitu banyak titik disana,
sehingga sulit untuk diidentifikasi.

- Orde 3 pada grafik tersebut terletak pada posisi
304.04 mm (untuk sebelah kiri terang pusat),
sedangkan untuk posisi orde 3 di sebelah kiri terang pusat tidak dapat
ditentukan dari grafik karena sudah tidak terbaca oleh grafik percobaan
tersebut karena puncak terlalu rendah dan ada begitu banyak titik disana,
sehingga sulit untuk diidentifikasi.
.
3. Mengukur jarak antara terang pusat dan intensitas maksimum setiap orde untuk
menentukan sudut difraksi untuk tiap-tiap orde. Pada eksperimen ini, jarak antara
kisi difraksi dengan detektor sebesar L = (130 1 ) cm
Jawab:
Untuk penghitungan jarak antara terang pusat dan terang pada orde tertentu,
praktikan akan menggunakan data untuk letak terang di sebelah kanan terang
pusat. Hal ini dikarenakan pada terang sekunder di sebelah kiri terang pusat hanya
terbaca hingga 1orde terang saja, sedangkan pada posisi sebelah kanan terang pusat
terbaca hingga 3orde terang. Dengan menggunakan rumus tan = m yL, maka :
- Jarak antara terang pusat dengan terang ke-1 = posisi terang pusat posisi
terang ke-1 = 170.08 mm 220.66 mm = -50.58 mm
ym 1 (orde 1) = -50.58 mm = -5.058 cm
maka tan = -5.058 /130 = -0,0389
= -2.228

OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

9

- Jarak antara terang pusat dengan terang ke-2 = posisi terang pusat posisi
terang ke-2 = 170.08 mm 262.68 mm mm = -92.6 mm
Sehingga ym 2 (orde 2) = -92.6 mm = -9.26 cm
maka tan = -9.26/130 = -0.07123
= -4.074

- Jarak antara terang pusat dengan terang ke-3 = posisi terang pusat posisi
terang ke-3 = 170.08 mm 304.04 mm = -133.96 mm
Jadi, ym3 (orde 3) = -133.96 mm = -13.396 cm
maka tan = -13.396/130 = -0.1031
= -5.883

4. Membuat grafik sin sebagai fungsi orde difraksi (sin vs m) dan menghitung
panjang gelombang () sinar laser berdasarkan gradien garis yang diperoleh.
Jawab:
Tabel sin :
sin m
0.000 0
0.039 1
0.071 2
0.103 3

Dari data di atas, ,kemudian dapat ditentukan grafik dari sin Vs m sebagai
berikut:

OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

10



Gambar 6. Grafik sin
dimana d =
1

dan N = 500/mm = 5000/cm, sehinga d = 1/50000 = 0,0002 cm.



Kemudian, persamaan awal tersebut dianalogikan dengan persamaan garis yang
diperoleh berdasarkan grafik hubungan antara Sin dan Orde (m), sebagai berikut
:
sin =





Y = b x

Dengan memplotkan nilai:

y = sin x = m

maka akan didapatkan nilai
b =
d


y = 0,034 x + 0,002
0,000
0,020
0,040
0,060
0,080
0,100
0,120
0 1 2 3 4
Series 1
Linear (Series 1 )
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

11

Untuk mendapatkan persamaan garis yang lebih akurat (khususnya untuk
mendapatkan nilai b (gradient) , dilakukanlah perhitungan menggunakan kuadrat
terkecil (least square), sebagai berikut :

( ) ( )( )
( ) ( )
2 2

=
x x n
y x xy n
b


Dengan X = nilai Sin dan Y = orde (m)
Komponen-komponen perhitungan tersebut diperoleh dalam tabel berikut :
X(m) Y(sin ) X
2
Y
2
XY
0 0.000 0 0 0
1 0.039 1 0.001521 0.039
2 0.071 4 0.005041 0.142
3 0.103 9 0.010609 0.309
6 0.213 14 0.017171 0.49

Maka, nilai b (gradien) :
( ) ( )( )
( ) ( )
2 2

=
x x n
y x xy n
b


=
40.49 6(0.213)
414 (6)
2
= 0.034

Setelah menedapatkan nilai gradien, kita dapat memperoleh besar panjang gelombang
untuk sinar laser dengan menggunakan persamaan kisi difraksi, sebagai berikut :
b =
d


= 0.034 . 0,0002
= 6.8 x 10
-6
cm
= 68 nm
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

12

5. Jika sin didekati oleh tan , hitunglah dengan cara yang sama seperti pada
evaluasi no. Berapa penyimpangan relatif hasil pendekatan ini terhadap
perhitungan yang diperoleh pada evaluasi no.4?
Jawab:
Dengan menggunakan metode yang sama dengan metode nomor 4 maka, nilai tan
Vs m dapat diplot dalam tabel di bawah ini:

X (m) Y (tan ) X Y XY
0 0 0 0 0
1 0.0389 1 0.001513 0.0389
2 0.0712 4 0.005069 0.1424
3 0.1026 9 0.010527 0.3078
6 0.2127 14 0.017109 0.4891

Dari data di atas, akan diperoleh grafik tan sebagai berikut:

Gambar 7. Grafik tan pada masing-masing orde

Dari grafik di atas, akan diketahui nilai gradient garis yang kemudian akan dapat
ditentukan nilai dari gelombang.
Maka, nilai b (gradien) :
y = 0,034 x + 0,002
0
0,02
0,04
0,06
0,08
0,1
0,12
0 1 2 3 4
Y (tan )
Y (tan )
Linear (Y (tan ))
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

13

( ) ( )( )
( ) ( )
2 2

=
x x n
y x xy n
b


=
40.49 6(0.213)
414 (6)
2
= 0.0341

Setelah menedapatkan nilai gradient, kita dapat memperoleh besar panjang
gelombang untuk sinar laser dengan menggunakan persamaan kisi difraksi, sebagai
berikut :
b =
d


= 0.0341 . 0,0002
= 6.82 x 10
-6
cm
= 68.2 nm
setelah didapat nilai dari fungsi tan dan sin seperti di atas, dapat ditentukan nilai
penyimpangan hasil dengan persamaan:

% Penyimpangan =

sin

tan

sin


% =
6.8 6.82
6.8
= 0.29%


VI. Analisa
VI.1 Analisa Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur panjang gelombang sinar laser
dengan menggunakan kisi difraksi. Percobaan pengukuran panjang gelombang
sinar laser dengan menggunakan kisi difraksi dilakukan dengan menggunakan
fasilitas rLab yang ada pada UPP IPD Universitas Indonesia. Praktikum
dilaksanakan dengan prosedur yang telah tertera pada halaman web rLab.
Peralatan rLab telah diseting secara otomatis, sehingga praktikan telah siap
menggunakan peralatan tersebut jika kapan saja melakukan praktikmum.

OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

14

Difraksi pada kehidupan sehari-hari telah dikenal sebagai suatu peristiwa
pembelokan cahaya ketika cahaya tersebut mengenai suatu penghalang, dalam hal
ini adalah sebuah celah. Pada difraksi, cahaya yang berjalan lurus kerap kali gagal
dihasilkan. Penghalang ini hanya dapat meneruskan sebagian kecil dari
gelombang yang datang dan menahan sebagian muka gelombang; yang dapat
melalui lubang celah dapat terus, yang lainnya terhenti atau kembali.

Dengan menambah celah dalam sebuah eksperimen interferensi akan memberikan
pola interferensi dimana maksimum maksimum berada dalam posisi yang sama,
tetapi semakin tajam dan semakin sempit, daripada dengan dua celah. Karena
maksimum - maksimum itu begitu tajam, maka posisi sudutnya, dengan demikian
juga dengan panjang gelombangnya, dapat diukur hingga dengan ketelitian yang
sangat tinggi. Sebuah susunan dari sejumlah besar celah sejajar, semuanya dengan
lebar yang sama dengan dan yang antara pusat pusatnya dengan jarak yang
sama, dinamakan sebuah kisi difraksi (diffraction grating).

Kisi difraksi adalah alat yang bermanfaat untuk mengukur panjang gelombang
cahaya, yang terdiri atas sejumlah besar garis atau celah yang berjarak sama pada
permukaan datar. Dalam percobaan ini, praktikan berasumsi bahwa kisi difraksi
yang digunakan berjumlah 500 garis/mm (N). Nilai ini akan sangat berpengaruh
dalam perhitungan, karena d=1/N. Kisi difraksi pertama kali dibuat oleh
Fraunhofer dengan menggunakan kawat - kawat halus. Kisi kisi dapat dibuat
dengan menggunakan sebuah ujung intan untuk menggoreskan banyak alur yang
berjarak sama pada sebuah kaca atau permukaan logam, atau dengan reduksi
fotografis dari sebuah pola pita hitam putih pada kertas.

Percobaan yang telah dilakukan secara online ini kemudian didapatkan datanya
berupa tabel posisi dan arus serta grafik. Dengan didapatkannya data ini, maka
praktikan dapat mengolah data hingga ditemukannya panjang gelombang dari
analisis orde terangnya.

VI.2 Analisa Perhitungan
Berdasarkan hasil praktikum online pada r-Lab didapat data hasil percobaan
berupa hubungan antara posisi dan intensitas dalam jumlah yang cukup besar,
yaitu 817 data. Hal pertama yang dilakukan adalah membuat grafik hubungan
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

15

antara posisi dan intensitas. Grafik hubungan intensitas dengan posisi dapat
dilihat pada bagian perhitungan. Pada grafik akan dilihat bahwa kurva
menunjukan pucak-puncak naik turun pada beberapa posisi. Sebenarnya kurva
naik turun tersebut menggambarkan orde terang yang terukur pada saat
percobaan sebagai hasil dari difraksi.

Setelah dibuat grafik, kemudian ditentukan orde terang pusat dan orde terang
lainnya. Orde terang pusat dapat dengan mudah dikenali karena orde ini
memiliki intensitas tinggi yang cukup lama pada beberapa posisi. Lama
tidaknya intensitas ini dapat terlihat dari banyaknya posisi yang ditempati oleh
suatu intensitas. Orde terang pusat memiliki rentang posisi terbesar dibanding
dengan puncak lainnya. Kemudian untuk menentukan nilai puncak orde
pertama, kedua, dan ketiga cukup melihat puncak tepat disebelah kanan
puncak terang pusat.

Setelah ditentukan orde dari masing-masing puncak, kemudian ditentukan
sudut yang terbentuk dengan persamaan,
tan =
m
y
L

dengan Ym adalah jarak antara pucak orde 1, 2, atau 3 yang sedang ditentukan
nilai sudutnya dengan terang pusat dan L adalah jarak antara kisi difraksi
dengan detektor
setelah mendapat nilai sudut dari masing-masing orde, perhitungan kemudian
dilakukan dengan menghitung nilai panjang gelombang dari masing-masing
cahaya yang dipancarkan oleh sinar laser. Perhitungan panjang gelombang ()
ini dapat menggunakan dua metode, yaitu metode tan dan metode sin. Kedua
metode ini dapat digunakan. Persamaan awal untuk menentukan nilai panjang
gelombang adalah persamaan difraksi,
d sin = m.
sin =


OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

16

dimana d =
1

dan N = 500/mm = 5000/cm, sehinga d = 1/50000 = 0,0002 cm.


persamaan awal yang telah disusun kembali kemudian dihubungkan dengan
persaman garis linear yang selama ini telah diketahui yaitu,
= .
Dengan memplotkan nilai y = sin dan x = m (orde), maka akan didapatkan
nilai slope persamaan garis yaitu m atau b yang apabila dihubungkan dengan
persamaan sin di atas, akan didapat bahwa
=


Maka nilai kemudian dapat ditentukan dengan menyusun ulang persamaan
diatas menjadi,
= .
Setelah didapat nilai dari kedua metoda penentuan, yaitu metoda sin dan
metoda tan ditentukan nilai penyimpangan kesalahan dari metoda sin dengan
persamaan:
% Penyimpangan =

sin

tan

sin

VI.3 Analisa Grafik
Dari percobaan OR-01 ini, akan didapat tiga buah grafik. Grafik pertama
menunjukan hubungan antara intensitas dengan posisi yang kemudian
dihasilkan data berupa pita terang orde 0, 1, 2, dan 3. Pada grafik diketahui
bahwa terdapat lima puncak yang menunjukan adanya 5 pola interferensi
akibat adanya efek interferensi konstruktif. Puncak yang menunjukan pola
terang pusat adalah puncak grafik yang memiliki rentang posisi yang paling
besar, dalam hal ini adalah puncak ke 4 dari kiri.

Grafik kedua merupakan grafik sin. Grafik sin ini merupakan grafik yang
menunjukkan hubungan antara sudut yang dibentuk pada suatu orde untuk
menentukan nilai panjang gelombang sinar laser yang dipancarkan. Grafik ini
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

17

merupakan sebuah alat bantu dalam proses perhitungan. Dari grafik ini akan
didapatkan nilai gradient yang apabila disetarakan dengan persaman difraksi,
nilai gradient merupakan suatu nilai fungsi dari panjang gelombang atau .

Sama halnya dengan grafik kedua, grakfi ketiga merupakan grafik fungsi tan.
Grafik ketiga juga menggambarkan hubungan antara sudut yang terbentuk
pada masing-masing orde. Grafik ini bertujuan untuk mempermudah dalam
penentuan nilai panjang gelombang sinar laser yang dipancarkan. Sama halnya
dengan grafik dua dari grafik ini akan didapat nilai gradient yang apabila
disetarakan juga merupakan suatu nilai fungsi dari panjang gelombang dengan
menggunakan pendekatan persamaan sin.

VI.4 Analisa Kesalahan
Dalam melakukan percobaan ini, praktikan tidak luput dari kesalahan. Hal ini
dapat dilihat dari adanya nilai kesalahan relatif yang dapat terhitung secara
kuantitatif pada perhitungan regresi linear. Selain itu, karena praktikum yang
dilakukan secara online menyebabkan praktikan sulit mengindentifikasi
kesalahan yang terjadi sehingga acuan praktikan melakukan kesalahan
hanyalah pada perhitungan kuantitatif pada bagian perhitungan. Beberapa
faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahan pada saat praktikum,
diantaranya:
- Karena nilai kesalahan relatif yang terhitung pada pengolahan data, tidak
terlalu besar, kemungkinan kesalahan ada tidak tersedianya webcam
ketika melakukan praktikum. Hal ini menyebabkan praktikan tidak dapat
mengontrol langsung bagaimana sinar melewati celah kecil (berdifraksi)
serta kodisi di dalam ruangan praktikum
- Kesalahan praktikan yang tidak mengecek kembali data yang telah
diperoleh sehingga didapat data-data yang tidak sesuai dengan data ideal
yang didapat dari percobaan ini.

OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

18

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil praktikum yang didapat, dapat disimpulkan beberapa hal,
diantaranya :
1. Difraksi merupakan suatu peristiwa pembelokan cahaya di sekitar suatu
penghalang /suatu celah. Cahaya yang melewati susunan celah -celah dapat
membentuk pola terang gelap yang sangat menarik. Dengan mengukur sudut
pola ini, dapat menentukan panjang gelombang cahaya.
2. Pola difraksi maksimum (terang) dapat dihitung dengan rumus:
d sin = m ; m = 0, 1, 2, 3, . . .
3. Karena nilai d << l maka sudut akan menjadi sangat kecil. Sehingga dapat
digunakan pendekatan sin = tan =
l
p
, dengan p adalah jarak terang ke -
m dari terang pusat.
5. Lebar dari pita terang pusat lebih besar dari pada pita terang lainnya.
6. Nilai sin berbanding lurus dengan nilai orde. Semakin besar orde, maka
nilai dari sin semakin besar pula.
7. Nilai percobaan panjang gelombang dari pendekatan sin dan tan ternyata
memiliki nilai yang tidak jauh berbeda. Maka dapat disimpulkan bahwa
untuk yang sangat kecil, nilai sin = tan.
8. Nilai panjang gelombang yang didapat adalah 6.8 - 6.82.


VIII. REFERENSI
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice
Hall, NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition,
Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
3. Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid II (terjemahan),
Jakarta : Penebit Erlangga
4. Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas
(terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga


OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

19

LAMPIRAN

Data hasil praktikum:
Posisi (mm) Intensitas
0 0.03
0.44 0.02
0.88 0.02
1.32 0.03
1.76 0.01
2.2 0.02
2.64 0.03
3.08 0.01
3.52 0.02
3.96 0.02
4.4 0.01
4.84 0.03
5.28 0.02
5.72 0.02
6.16 0.04
6.6 0.02
7.04 0.03
7.48 0.04
7.92 0.02
8.36 0.04
8.8 0.04
9.24 0.03
9.68 0.05
10.12 0.04
10.56 0.03
11 0.04
11.44 0.02
11.88 0.03
12.32 0.04
12.76 0.02
13.2 0.03
13.64 0.03
14.08 0.02
14.52 0.03
14.96 0.02
15.4 0.02
15.84 0.03
16.28 0.01
16.72 0.02
17.16 0.02
17.6 0.01
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

20

18.04 0.03
18.48 0.02
18.92 0.01
19.36 0.03
19.8 0.02
20.24 0.02
20.68 0.03
21.12 0.01
21.56 0.02
22 0.02
22.44 0.01
22.88 0.03
23.32 0.02
23.76 0.01
24.2 0.03
24.64 0.02
25.08 0.02
25.52 0.03
25.96 0.01
26.4 0.02
26.84 0.02
27.28 0.01
27.72 0.03
28.16 0.02
28.6 0.01
29.04 0.03
29.48 0.01
29.92 0.02
30.36 0.03
30.8 0.01
31.24 0.02
31.68 0.02
32.12 0.01
32.56 0.03
33 0.02
33.44 0.01
33.88 0.03
34.32 0.01
34.76 0.02
35.2 0.03
35.64 0.01
36.08 0.02
36.52 0.02
36.96 0.01
37.4 0.03
37.84 0.02
38.28 0.01
38.72 0.03
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

21

39.16 0.01
39.6 0.02
40.04 0.03
40.48 0.01
40.92 0.03
41.36 0.02
41.8 0.01
42.24 0.03
42.68 0.02
43.12 0.02
43.56 0.03
44 0.01
44.44 0.02
44.88 0.03
45.32 0.01
45.76 0.03
46.2 0.02
46.64 0.01
47.08 0.03
47.52 0.03
47.96 0.05
48.4 0.1
48.84 0.13
49.28 0.2
49.72 0.16
50.16 0.18
50.6 0.26
51.04 0.24
51.48 0.32
51.92 0.33
52.36 0.31
52.8 0.3
53.24 0.26
53.68 0.22
54.12 0.29
54.56 0.27
55 0.23
55.44 0.23
55.88 0.19
56.32 0.16
56.76 0.17
57.2 0.11
57.64 0.11
58.08 0.09
58.52 0.02
58.96 0.03
59.4 0.03
59.84 0.01
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

22

60.28 0.03
60.72 0.02
61.16 0.02
61.6 0.03
62.04 0.02
62.48 0.02
62.92 0.03
63.36 0.01
63.8 0.02
64.24 0.02
64.68 0.01
65.12 0.03
65.56 0.02
66 0.01
66.44 0.03
66.88 0.01
67.32 0.02
67.76 0.03
68.2 0.01
68.64 0.02
69.08 0.02
69.52 0.01
69.96 0.03
70.4 0.02
70.84 0.02
71.28 0.03
71.72 0.01
72.16 0.02
72.6 0.03
73.04 0.01
73.48 0.03
73.92 0.02
74.36 0.01
74.8 0.03
75.24 0.02
75.68 0.02
76.12 0.03
76.56 0.01
77 0.02
77.44 0.03
77.88 0.01
78.32 0.02
78.76 0.02
79.2 0.01
79.64 0.03
80.08 0.02
80.52 0.02
80.96 0.03
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

23

81.4 0.01
81.84 0.02
82.28 0.03
82.72 0.01
83.16 0.04
83.6 0.03
84.04 0.02
84.48 0.03
84.92 0.02
85.36 0.02
85.8 0.04
86.24 0.01
86.68 0.03
87.12 0.03
87.56 0.01
88 0.03
88.44 0.03
88.88 0.02
89.32 0.04
89.76 0.03
90.2 0.08
90.64 0.17
91.08 0.36
91.52 0.57
91.96 0.44
92.4 0.53
92.84 0.56
93.28 0.42
93.72 0.52
94.16 0.58
94.6 0.63
95.04 0.67
95.48 0.63
95.92 0.58
96.36 0.67
96.8 0.63
97.24 0.49
97.68 0.48
98.12 0.4
98.56 0.43
99 0.47
99.44 0.34
99.88 0.31
100.32 0.23
100.76 0.06
101.2 0.05
101.64 0.04
102.08 0.02
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

24

102.52 0.04
102.96 0.03
103.4 0.02
103.84 0.04
104.28 0.02
104.72 0.03
105.16 0.03
105.6 0.01
106.04 0.03
106.48 0.03
106.92 0.02
107.36 0.03
107.8 0.03
108.24 0.02
108.68 0.03
109.12 0.01
109.56 0.02
110 0.03
110.44 0.01
110.88 0.03
111.32 0.02
111.76 0.02
112.2 0.03
112.64 0.02
113.08 0.02
113.52 0.03
113.96 0.01
114.4 0.03
114.84 0.03
115.28 0.01
115.72 0.03
116.16 0.02
116.6 0.02
117.04 0.03
117.48 0.02
117.92 0.02
118.36 0.03
118.8 0.01
119.24 0.03
119.68 0.03
120.12 0.02
120.56 0.03
121 0.02
121.44 0.02
121.88 0.03
122.32 0.02
122.76 0.02
123.2 0.03
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

25

123.64 0.01
124.08 0.03
124.52 0.03
124.96 0.02
125.4 0.05
125.84 0.03
126.28 0.03
126.72 0.04
127.16 0.02
127.6 0.03
128.04 0.04
128.48 0.02
128.92 0.04
129.36 0.03
129.8 0.02
130.24 0.04
130.68 0.03
131.12 0.03
131.56 0.06
132 0.09
132.44 0.29
132.88 0.55
133.32 0.99
133.76 0.84
134.2 1.14
134.64 0.97
135.08 0.69
135.52 0.68
135.96 1.09
136.4 2.49
136.84 3.99
137.28 4.06
137.72 4.02
138.16 3.76
138.6 2.77
139.04 0.67
139.48 0
139.92 0.76
140.36 0.9
140.8 1.09
141.24 0.84
141.68 0.56
142.12 0.47
142.56 0.21
143 0.07
143.44 0.07
143.88 0.06
144.32 0.05
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

26

144.76 0.06
145.2 0.04
145.64 0.04
146.08 0.05
146.52 0.03
146.96 0.04
147.4 0.04
147.84 0.03
148.28 0.05
148.72 0.04
149.16 0.04
149.6 0.05
150.04 0.04
150.48 0.04
150.92 0.04
151.36 0.02
151.8 0.03
152.24 0.03
152.68 0.02
153.12 0.04
153.56 0.03
154 0.03
154.44 0.04
154.88 0.02
155.32 0.03
155.76 0.03
156.2 0.02
156.64 0.04
157.08 0.03
157.52 0.02
157.96 0.04
158.4 0.03
158.84 0.03
159.28 0.04
159.72 0.02
160.16 0.04
160.6 0.04
161.04 0.03
161.48 0.04
161.92 0.04
162.36 0.03
162.8 0.05
163.24 0.04
163.68 0.04
164.12 0.05
164.56 0.03
165 0.05
165.44 0.05
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

27

165.88 0.04
166.32 0.07
166.76 0.14
167.2 0.26
167.64 0.23
168.08 0.16
168.52 0.13
168.96 0.15
169.4 0.13
169.84 0.16
170.28 0.15
170.72 0.14
171.16 0.18
171.6 0.19
172.04 0.22
172.48 0.24
172.92 0.25
173.36 0.44
173.8 1.34
174.24 4.96
174.68 4.96
175.12 4.96
175.56 4.96
176 4.96
176.44 4.96
176.88 4.95
177.32 4.93
177.76 4.93
178.2 4.94
178.64 4.95
179.08 4.95
179.52 4.95
179.96 4.94
180.4 4.91
180.84 4.83
181.28 4.91
181.72 4.96
182.16 4.96
182.6 4.96
183.04 4.96
183.48 4.96
183.92 4.96
184.36 1.83
184.8 0.65
185.24 0.49
185.68 0.47
186.12 0.39
186.56 0.34
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

28

187 0.29
187.44 0.23
187.88 0.22
188.32 0.22
188.76 0.19
189.2 0.2
189.64 0.18
190.08 0.16
190.52 0.16
190.96 0.15
191.4 0.2
191.84 0.24
192.28 0.13
192.72 0.07
193.16 0.06
193.6 0.04
194.04 0.06
194.48 0.05
194.92 0.04
195.36 0.05
195.8 0.03
196.24 0.04
196.68 0.05
197.12 0.03
197.56 0.04
198 0.04
198.44 0.03
198.88 0.04
199.32 0.03
199.76 0.03
200.2 0.04
200.64 0.02
201.08 0.03
201.52 0.04
201.96 0.02
202.4 0.04
202.84 0.03
203.28 0.02
203.72 0.04
204.16 0.03
204.6 0.03
205.04 0.04
205.48 0.02
205.92 0.03
206.36 0.04
206.8 0.02
207.24 0.04
207.68 0.03
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

29

208.12 0.03
208.56 0.04
209 0.04
209.44 0.04
209.88 0.05
210.32 0.02
210.76 0.04
211.2 0.04
211.64 0.03
212.08 0.04
212.52 0.04
212.96 0.03
213.4 0.05
213.84 0.03
214.28 0.04
214.72 0.05
215.16 0.05
215.6 0.16
216.04 0.33
216.48 0.54
216.92 0.63
217.36 0.81
217.8 0.8
218.24 0.8
218.68 1.1
219.12 4.96
219.56 4.96
220 4.96
220.44 4.96
220.88 4.96
221.32 4.96
221.76 4.96
222.2 4.95
222.64 1.19
223.08 0.86
223.52 0.88
223.96 0.87
224.4 0.65
224.84 0.44
225.28 0.47
225.72 0.26
226.16 0.09
226.6 0.07
227.04 0.05
227.48 0.05
227.92 0.05
228.36 0.03
228.8 0.04
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

30

229.24 0.04
229.68 0.02
230.12 0.04
230.56 0.04
231 0.03
231.44 0.04
231.88 0.03
232.32 0.03
232.76 0.04
233.2 0.02
233.64 0.04
234.08 0.03
234.52 0.01
234.96 0.03
235.4 0.03
235.84 0.02
236.28 0.03
236.72 0.02
237.16 0.03
237.6 0.03
238.04 0.01
238.48 0.03
238.92 0.03
239.36 0.01
239.8 0.03
240.24 0.02
240.68 0.02
241.12 0.03
241.56 0.01
242 0.02
242.44 0.03
242.88 0.01
243.32 0.03
243.76 0.03
244.2 0.02
244.64 0.03
245.08 0.02
245.52 0.02
245.96 0.03
246.4 0.02
246.84 0.02
247.28 0.03
247.72 0.01
248.16 0.03
248.6 0.02
249.04 0.02
249.48 0.03
249.92 0.02
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

31

250.36 0.02
250.8 0.04
251.24 0.02
251.68 0.03
252.12 0.03
252.56 0.02
253 0.03
253.44 0.03
253.88 0.02
254.32 0.04
254.76 0.03
255.2 0.03
255.64 0.04
256.08 0.02
256.52 0.05
256.96 0.08
257.4 0.19
257.84 0.34
258.28 0.4
258.72 0.48
259.16 0.6
259.6 0.56
260.04 0.91
260.48 1.79
260.92 4.96
261.36 4.96
261.8 4.96
262.24 4.96
262.68 4.96
263.12 4.96
263.56 4.96
264 4.96
264.44 1.15
264.88 0.64
265.32 0.6
265.76 0.54
266.2 0.46
266.64 0.35
267.08 0.25
267.52 0.16
267.96 0.08
268.4 0.05
268.84 0.06
269.28 0.03
269.72 0.04
270.16 0.04
270.6 0.02
271.04 0.04
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

32

271.48 0.03
271.92 0.02
272.36 0.04
272.8 0.02
273.24 0.02
273.68 0.04
274.12 0.02
274.56 0.03
275 0.03
275.44 0.02
275.88 0.03
276.32 0.02
276.76 0.02
277.2 0.03
277.64 0.02
278.08 0.02
278.52 0.03
278.96 0.01
279.4 0.03
279.84 0.03
280.28 0.01
280.72 0.03
281.16 0.02
281.6 0.02
282.04 0.03
282.48 0.01
282.92 0.02
283.36 0.03
283.8 0.01
284.24 0.03
284.68 0.02
285.12 0.01
285.56 0.03
286 0.02
286.44 0.02
286.88 0.03
287.32 0.02
287.76 0.02
288.2 0.03
288.64 0.01
289.08 0.03
289.52 0.02
289.96 0.01
290.4 0.03
290.84 0.02
291.28 0.02
291.72 0.03
292.16 0.01
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

33

292.6 0.02
293.04 0.03
293.48 0.01
293.92 0.03
294.36 0.02
294.8 0.01
295.24 0.03
295.68 0.02
296.12 0.02
296.56 0.04
297 0.02
297.44 0.03
297.88 0.03
298.32 0.02
298.76 0.05
299.2 0.09
299.64 0.14
300.08 0.22
300.52 0.24
300.96 0.26
301.4 0.24
301.84 0.45
302.28 0.89
302.72 2.83
303.16 4.97
303.6 4.97
304.04 4.97
304.48 4.97
304.92 4.97
305.36 4.13
305.8 1.6
306.24 0.54
306.68 0.22
307.12 0.21
307.56 0.23
308 0.21
308.44 0.15
308.88 0.11
309.32 0.07
309.76 0.05
310.2 0.03
310.64 0.03
311.08 0.03
311.52 0.01
311.96 0.03
312.4 0.03
312.84 0.02
313.28 0.03
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

34

313.72 0.02
314.16 0.02
314.6 0.03
315.04 0.01
315.48 0.02
315.92 0.03
316.36 0.01
316.8 0.03
317.24 0.02
317.68 0.02
318.12 0.03
318.56 0.02
319 0.02
319.44 0.03
319.88 0.01
320.32 0.02
320.76 0.03
321.2 0.01
321.64 0.03
322.08 0.02
322.52 0.01
322.96 0.03
323.4 0.02
323.84 0.02
324.28 0.03
324.72 0.01
325.16 0.02
325.6 0.03
326.04 0.01
326.48 0.03
326.92 0.02
327.36 0.01
327.8 0.03
328.24 0.01
328.68 0.02
329.12 0.03
329.56 0.01
330 0.02
330.44 0.02
330.88 0.01
331.32 0.03
331.76 0.02
332.2 0.01
332.64 0.03
333.08 0.01
333.52 0.02
333.96 0.03
334.4 0.01
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

35

334.84 0.02
335.28 0.02
335.72 0.01
336.16 0.03
336.6 0.02
337.04 0.01
337.48 0.03
337.92 0.01
338.36 0.02
338.8 0.03
339.24 0.01
339.68 0.02
340.12 0.02
340.56 0.01
341 0.03
341.44 0.02
341.88 0.03
342.32 0.04
342.76 0.03
343.2 0.04
343.64 0.05
344.08 0.05
344.52 0.14
344.96 0.23
345.4 0.41
345.84 0.49
346.28 0.47
346.72 0.45
347.16 0.36
347.6 0.18
348.04 0.08
348.48 0.06
348.92 0.02
349.36 0.04
349.8 0.04
350.24 0.03
350.68 0.04
351.12 0.02
351.56 0.02
352 0.03
352.44 0.01
352.88 0.02
353.32 0.02
353.76 0.01
354.2 0.02
354.64 0.02
355.08 0.01
355.52 0.03
OR-01 Pengukuran panjang gelombang sinar laser

36

355.96 0.02
356.4 0.02
356.84 0.03
357.28 0.01
357.72 0.02
358.16 0.02
358.6 0.01
359.04 0.03

Anda mungkin juga menyukai