APLIKASI KONDUKSI DALAM INDUSTRI & KEHIDUPAN SEHARI-HARI Oleh Rizqi Pandu Sudarmawan [0906557045], Kelompok 21 I. Aplikasi Konduksi dalam Kehidupan Sehari-hari Salah satu aplikasi konduksi yang banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam proses memasak. Saat memasak, panas api dari kompor ditransmisikan melalui wajan atau panci ke bahan makanan yang dimasak. Contohnya saat menggoreng daging ikan menggunakan wajan. Panas api dari kompor mengalami perpindahan dari sumber panas (api kompor) ke wajan, lalu ke lapisan minyak goreng hingga akhirnya ke daging ikan yang sedang dimasak.
Dalam hal ini, dapat diperhatikan bahwa kecepatan proses konduksi tergantung dari material/bahan wajan yang digunakan. Logam menghantarkan panas lebih cepat, sedangkan hal sebaliknya berlaku untuk kayu dan plastik. Hal ini dikarenakan nilai konduktivitas termal bahan logam yang lebih besar daripada kedua bahan tersebut. Hal ini menjelaskan mengapa panci dan wajan terbuat dari logam, sedangkan kayu dan plastik digunakan untuk bahan pemegang panci atau wajan, dan pengaduk masakan agar tangan kita tidak terluka akibat proses perpindahan panas konduksi saat proses memasak.
II. Aplikasi Konduksi dalam Industri II.1 Penentuan Fugasitas dengan Persamaan Redlich-Kwong-Soave a. Untuk gas nyata murni
) ]
)[ (
II.2 Fugasitas dan Koefisien Fugasitas dalam Persamaan Keadaan a. Hubungan fugasitas dengan fugasitas parsial (dalam campuran) [ [ b. Persamaan Van der Waals ]
II.5 Tinjauan Penggunaan Pendekatan Koefisien Fugasitas dalam Kasus VLE Pada sistem dengan tekanan tinggi, pendekatan koefisien aktifitas kurang akurat untuk diterapkan, dimana perilaku fasa gas dan cair harus dimodelkan dengan koefisien fugasitas yang diturunkan dari persamaan keadaan kubikal ataupun orde yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan bahwa pada pendekatan koefisien aktifitas (activity coefficient approach), dimana koefisien aktifitas cenderung independen terhadap tekanan, tidak lagi menjadi aproksimasi yang realistis. Selain itu, sifat PVT fase gas tidak lagi bisa digambarkan dengan suatu persamaan keadaan virial yang terpotong (truncated form of the virial EOS). Dalam kondisi tersebut, cenderung digunakan persamaan keadaan dengan orde yang lebih tinggi, yang diaplikasikan baik untuk fase gas maupun cair.
Gambar 2. Fugacity (partial pressure) versus Concentration of real solutions. (Sumber: Narayanan, K.V. 2001. A Textbook of Chemical Engineering Thermodynamics. New Delhi: Phi Learning Private Limited, hal 275)
DAFTAR PUSTAKA
J.M. Smith, H.C. van Ness, and M.M. Abbott (SVA). 2001. Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics, 6th ed. New York: McGraw Hill. Narayanan, K.V. 2001. A Textbook of Chemical Engineering Thermodynamics. New Delhi: Phi Learning Private Limited Praptowidodo, Veronica S Susilowati. 1999. Termodinamika Sistem Multikomponen. Bandung: Penerbit ITB. Sumber Internet: http://nptel.iitm.ac.in/courses/103101004/ http://www.learnthermo.com/T1-tutorial/