Anda di halaman 1dari 2

Aspek Medikolegal Trauma Genitalia Wanita Reinaldo Zakaria Reflus A.

Definisi Medikolegal = ilmu kedpkteran forensic, salah satu cabang spesialistik ilmu kedokteran yang memepelajari ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakkan hokum serta keadilan B. Visum Et Repertum Korban Kejahatan Susila Definisi Visum Et Repertum = Alat bukti sah yang diatur dalam undang-undang pada KUHAP Pasal 184 Ayat 1. Keterangan yang dibuat dokter atas permintaan penyidik yang berwenang, mengenai hasil pemeriksaan medic terhadap manusia baik hidup atau mati, berdasarkan keilmuan dan dibawah sumpah, untuk kepentingan peradilan Kewajiban dokter Dokter berkewajiban untuk membuktikan secara medis ada atau tidaknya persetubuhan, kekerasan (termasuk pemberian racun/obat agar tidak berdaya), usia korban, adanya penyakit hubungan seksual, kehamilan, kelainan psikatri akibat dari tindak pidana. (diatur dalam KUHAP Pasal 179 Ayat 1) Syarat Visum Et Repertum Surat permintaan visum dari penyidik Inform consent Saksi/ pendamping Tempat / ruang tertutup dan tenang

Persetubuhan yang diancam pidana dan dapat dilaporkan Pemerkosaan (bersetubuh diluar perkawinan dengan paksaan dan pasangan dalam keadaan tidak berdaya) Perzinahan (bersetubuh diluar perkawinan dengan keinginan kedua belah pihak) Persetubuhan dengan anak di bawah umur Persetubuhan dengan menyakiti pasangan bahkan sampai pasangan mati Perselingkuhan (persetubuhan dengan bukan pasangan sahnya) Persetubuhan dengan anak sendiri baik anak kandung maupun anak tiri

Proses pembuktian 1. Pemeriksaan fisik - Inspeksi bagian genitalia Laserasi vulva/vagina Cairan mani dan sperma Adakah deflorasi hymen

-Inspeksi seluruh bagian tubuh Adanya jejak kekerasan di daerah perineum, wajah, leher, payudara, perut dan paha 2. Pemeriksaan mikroskopik Pemeriksaan usap vagina apakah terdapat sel sperma 3. Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan penyakit menular seksual dan kehamilan 4. Pemeriksaan toksikologi Pemeriksaan kemungkinan diracun atau pemberian obat Catatan : Bukti akan mempunyai nilai bila sesuai waktu kejadian, deflorasi hymen bila sudah lama maka akan nampak jaringan parut, sel sperma akan susah terlihat karena bila sudah lama akan lisis. Sehingga pelaporan harus dilakukan minimal 1 X 24 jam setelah kejadian. Proses penentuan usia korban 1. Identitas dan asal usul jelas 2. Identitas dan asal usul tidak jelas -Cari tanda medik guna memperkirakannya, telah adanya haid menunjukkan usia 12 tahun atau lebih, adanya tanda seks sekunder yang berkembang menunjukkan usia 15 tahun atau lebih Kesimpulan Didalam Visum Et Repertum harus tercantum - Usia korban -Identitas korban -Ada / tidaknya tanda persetubuhan -Kapan perkiraan terjadinya -Ada / tidaknya tanda kekerasan

Anda mungkin juga menyukai