Anda di halaman 1dari 18

CLINICAL SCIENCE SESSION OBAT ANTI PSIKOTIK

Oleh : Agnes Maria Magdalena Adisti Fajar Jaka Pratama Preseptor : Nur Arifah Istiqomah, dr., p!J

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA RUMAH SAKIT Dr. HASAN SADIKIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2011

"

I. PENDAHULUAN Pengertian psikotropik menurut #$O adalah o%at &ang %ekerja pada atau mempengaruhi fungsi psikis, kelakuan atau pengalaman. Psikofarmakologi %erkem%ang dengan pesat sejak ditemukann&a alkaloid 'au(olfia dan klorproma)in &ang tern&ata efektif untuk mengo%ati kelainan psikiatrik. *er%eda dengan pengo%atan anti%iotik, pengo%atan dengan psikotropik %ersifat simtomatik dan le%ih didasarkan pada pengetahuan empirik. Jenis+jenis psikotropika %iasan&a digolongkan %erdasarkan kegunaann&a klinisn&a, &aitu : ". Anti psikosis ,. An-iolitik .. Anti depresan 4. Mood stabilizer 5. Cognitive enhancer /. $ipnotik 0. timulan Neuroleptik %ermanfaat pada terapi psikosis akut maupun kronis. 1iri terpenting o%at neuroleptik ialah : *erefek anti psikosis, &aitu %erguna untuk mengatasi agresi2itas, hiper akti2itas dan la%ilitas emosional pada pasien psikosis. 3osis %esar tidak men&e%a%kan koma &ang dalam ataupun anesthesia. 3apat menim%ulkan gejala ekstra piramidal &ang re2ersi%le atau ire2ersi%el. 4idak ada ke5enderungan untuk menim%ulkan ketergantungan psikis atau fisik. O%at+o%at neuroleptika juga dise%ut tranquilizer mayor, o%at anti psikotik atau o%at anti ski)ofren, karena terutama digunakan dalam pengo%atan ski)ofrenia tetapi juga efektif untuk psikotik lain, seperti keadaan manik atau delirium. O%at+o%at anti psikotik ini ter%agi atas dua golongan %esar, &aitu : I. O%at anti psikotik tipikal ". Phenothiazine

'antai aliphati5

1$6O'P'OMA7IN8 689OM8P'OMA7IN8 'antai pipera)ine : P8'P$8NA7IN8 4'IF6:OP8'A7IN8 F6:P$8NA7IN8 'antai piperidine : 4$IO'I3A7IN8 : PIMO7I38 : :6PI'I38 16O7APIN8 O6AN7APIN8 ;:84IAPIN8 .. Benziso azole : 'I P8'I3ON ,. Butyrophenone II. o%at anti psikotik atipikal ". Benzamide ,. Dibenzodiazepine : $A6OP8'I3O6

.. diphenyl-butyl-piperidine

O%at+o%at neuroleptika tipikal <tradisional= adalah inhi%itor kompetitif pada %er%agai reseptor, tetapi efek anti psikotikn&a men5erminkan pengham%atan kompetitif dari reseptor dopamin. O%at+o%at ini %er%eda dalam potensin&a tetapi tidak ada satu o%atpun &ang se5ara klinik le%ih efektif dari &ang lain. edangkan o%at+o%at neuroleptika atipikal &ang le%ih %aru, disamping %erafinitas terhadap >3opamine 3, 'e5eptors? juga terhadap > erotonin @ $4, 'e5eptors?. O%at neuroleptika %ukan untuk pengo%atan kuratif dan tidak menghilangkan gangguan pemikiran &ang fundamental, tetapi sering memungkinkan pasien psikotik %erfungsi dalam lingkungan &ang suportif.

II. FARMAKOKINETIK O%at+o%at anti psikotik dapat diserap pada pem%erian peroral, dan dapat memasuki sistem saraf pusat dan jaringan tu%uh &ang lain karena o%at anti psikotik adalah lipidsoluble. !e%an&akan o%at+o%atan antipsikotik %isa diserap tapi tidak seluruhn&a. O%at+

o%atan ini juga mengalami !irst-pass metabolism &ang signifikan. Oleh karena itu, dosis oral 5hlorproma)ine and thiorida)ine mempun&ai availability sistemik ,@ A .@B. $aloperidol dimeta%olisme le%ih sedikit, dengan availability sistemik rata+rata /@B. !e%an&akan o%at antipsikotik %erga%ung se5ara intensif dengan protein plasma <C, A CCB= se(aktu distri%usi dalam dalam darah. 9olume distri%usi o%at+o%atan ini juga %esar, %iasan&a le%ih dari 06Dkg. O%at+o%atan ini memerlukan meta%olisme oleh hati se%elum eliminasi dan mempun&ai (aktu paruh &ang lama dalam plasma sehingga memungkinkan once-daily dosing. #alaupun setengah meta%olit tetap aktif, seperti 0+h&dro-&5hloroproma)ine dan reduced haloperidol, meta%olit dianggap tidak penting dalam efek kerja o%at terse%ut. 4erdapat satu penge5ualian, &aitu mesorida)ine, &ang merupakan meta%olit utama thiorida)in, le%ih poten dari sen&a(a induk dan merupakan kontri%utor utama efek o%at terse%ut. ediaan dalam %entuk parenteral untuk %e%erapa agen, seperti fluphena)ine, angat sedikit o%at+o%atan psikotik &ang diekskresi tanpa peru%ahan. O%at+o%atan terse%ut hampir dimeta%olisme seluruhn&a ke su%stansi &ang le%ih polar. #aktu paruh eliminasi <ditentukan oleh clearance meta%oli5= %er2ariasi, %isa dari "E sampai ,F jam. III. MEKANISME KERJA e5ara umum, terdapat %e%erapa hipotesis tentang 5ara kerja antipsikotik, &ang dapat digolongkan %erdasarkan jalur reseptor dopamin atau reseptor non-dopamine. $ipotesis dopamin untuk pen&akit psikotik mengatakan %ah(a kelainan terse%ut dise%a%kan oleh peningkatan %erle%ihan &ang relatif dalam aktifitas fungsional neurotransmiter dopamin dalam traktus tertentu dalam otak. $ipotesis ini %erlandaskan o%ser2asi %erikut: e%agian %esar o%at antipsikotik mem%lok reseptor postsinaps pada pada sistem mesolim%ik+frontal. Penggunaan o%at &ang meningkatkan akti2itas dopamin, seperti levodopa <prekursor dopamin=, am!etamin <merangsang sekresi dopamin=, apomor!in <agonis langsung reseptor dopamin= dapat memper%uruk ski)ofrenia ataupun men&e%a%kan psikosis de novo pada pasien. P, terutama thiorida)ine dan haloperidol, %isa dipakai untuk terapi inisial &ang 5epat.

Pemeriksaan dengan positron emission tomography <P84= menunjukkan %ah(a terjadi peningkatan reseptor dopamin pada pasien ski)ofrenia <%aik &ang menjalani terapi ataupun tidak= %ila di%andingkan dengan orang &ang tidak menderita ski)ofrenia.

Pada pasien ski)ofrenia &ang terapin&a %erhasil, telah ditemukan peru%ahan jumlah homo2allini5 a5id <$9A= &ang merupakan meta%olit dopamin, pada 5airan sere%rospinal, plasma, dan urin.

4elah ditemukan peningkatan densitas reseptor dopamin dalam region tertentu di otak penderita ski)ofren &ang tidak dio%ati. Pada pasien sindroma 4ourette, ti5 klinis le%ih jelas jika jumlah reseptor 3, kaudatus meningkat.

$ipotesis dopamin untuk pen&akit ski)ofren tidak sepenuhn&a memuaskan karena o%at+ o%atan antipsikotik han&a se%agian &ang efektif pada ke%an&akan pasien dan o%at+o%atan tertentu &ang efektif mempun&ai afinitas &ang jauh le%ih tinggi untuk reseptor+reseptor selain reseptor 3,. 6ima reseptor dopamin &ang %er%eda telah ditemukan, &aitu 3" A 3@. etiap satu reseptor dopamin adalah %erpasangan dengan protein G dan mempun&ai tujuh domain transmem%ran. 'eseptor 3,, ditemukan dalam kaudatus+putamen, nukleus a55um%ens, kortek sere%ral dan hipotalamus, %erpasangan se5ara negatif kepada adenyl cyclase. 8fek terapi relatif untuk ke%an&akan o%at+o%atan antipsikotik lama mempun&ai korelasi dengan afinitas mereka terhadap reseptor 3,. Akan tetapi, terdapat korelasi dengan ham%atan reseptor 3, dan disfungsi ekstrapiramidal. *e%erapa antipsikotik &ang le%ih %aru mempun&ai afinitas &ang le%ih tinggi terhadap reseptor+reseptor selain reseptor 3,. 1ontohn&a, tindakan mengham%at alfa+ adrenoseptor mempun&ai korelasi %aik dengan efek antipsikotik ke%an&akan o%at %aru ini. Inhi%isi reseptor serotonin < = juga merupakan 5ara kerja o%at+o%atan antipsikotik %aru ini. 1lo)apin, satu o%at &ang mempun&ai tindakan mengham%at reseptor 3", 3F, @+$4,, muskarinik dan alfa+adrenergik &ang signifikan, mempun&ai afinitas &ang rendah terhadap reseptor 3,. !e%an&akan o%at+o%atan atipikal &ang %aru <seperti olan)apin, quetiapin, resperidon dan serindole= mempun&ai afinitas &ang tinggi terhadap reseptor @+$4,A, (alaupun o%at+o%at terse%ut juga %isa %erinteraksi dengan reseptor 3, atau reseptor

lainn&a. !e%an&akan o%at atipikal ini men&e%a%kan disfungsi ekstrapiramidal &ang kurang kalau di%andingkan dengan o%at+o%atan standar. IV. EFEK KERJA Pengham%atan reseptor dopamin adalah efek utama &ang %erhu%ungan dengan keuntungan terapi o%at+o%atan antipsikotik lama. 4erdapat %e%erapa jalur utama dopamin diotak, antara lain : ". #alur dopamin nigrostriatal Jalur ini %erpro&eksi dari su%stansia nigra menuju ganglia %asalis. Fungsi jalur nigrostriatal adalah untuk mengontrol pergerakan. *ila jalur ini di%lok, akan terjadi kelainan pergerakan seperti pada Parkinson &ang dise%ut e trapyramidal reaction <8P'=. Gejala &ang terjadi antara lain akhatisia, d&stonia <terutama pada (ajah dan leher=, rigiditas, dan akinesia atau %radikinesia. $. #alur dopamin mesolimbi% dan %erakhir pada area lim%i5. Jalur dopamin Jalur ini %erasal dari %atang otak

mesolim%ik terli%at dalam %er%agai perilaku, seperti sensasi men&enangkan, euphoria &ang terjadi karena pen&alahgunaan )at, dan jika jalur ini hiperaktif dapat men&e%a%kan delusi dan halusinasi. Jalur ini terli%at dalam tim%uln&a gejala positif psikosis. &. #alur dopamin meso%orti%al Jalur ini %erpro&eksi dari midbrain ventral tegmental area menuju korteks lim%i5. elain itu jalur ini juga %erhu%ungan dengan jalur dopamine mesolim%ik. Jalur ini selain mempun&ai peranan dalam memfasilitasi gejala positif dan negati2e psikosis, juga %erperan pada neuroleptic induced de!icit syndrome &ang mempun&ai gejala pada emosi dan sistem kognitif. 4. #alur dopamin tuberoin!undibular Jalur ini %erasal dari h&pothalamus dan %erakhir pada hipofise %agian anterior. Jalur ini %ertanggung ja(a% untuk mengontrol sekresi prolaktin, sehingga kalau di%lok dapat terjadi galactorrhea.

4indakan+tindakan pengham%atan relatif pada reseptor oleh o%at+o%atan antipsikotik terdapat pada ta%el %erikut. Tind ! n "#n$% &' ( n r#) (i* " d r#+#"(,r ,)#% ,' (-,' ( n n#.r,)#"(i! O' ( !e%an&akan phenothiazine dan thio anthene 'hiordazine (aloperidol Clozapin Molindone )lazapin *uetiapin +isperidon ,ertindole D2 HH D/ + A)* 1 HH 0-HT2 H M H H1 H

HH HHH + HH H H HH HH

+ + HH + + + + +

HH H HH H H H H H

H + HH + HH HH HH HHH

HHH + HH H H H H +

H + H H H H H +

V. INDIKASI PENGGUNAAN Gejala sasaran antipsikosis <target syndrome= : IN3'OM P I!O I , &aitu : + $enda&a %erat dalam kemampuan da&a menilai realitas <reality testing ability=, %ermanifestasi dalam gejala : kesadaran diri <a-areness= &ang terganggu, da&a nilai norma sosial <.udgement= terganggu, dan insight terganggu. + $enda&a %erat dalam fungsi+fungsi mental, %ermanifestasi dalam gejala : gangguan asosiasi pikiran <inkoherensi=, isi pikiran &ang tidak (ajar <(aham=, gangguan persepsi <halusinasi=, gangguan perasaan <tidak sesuai dengan situasi=, dan perilaku &ang aneh atau tidak terkendali <disorganized=. + $enda&a %erat dalam fungsi kehidupan sehari+hari, %ermanifestasi dalam gejala : tidak mampu %ekerja, hu%ungan sosial dan melakukan kegiatan rutin. indroma psikosis dapat terjadi pada : + indrom psikosis fungsional + indrom psikosis organik : ki)ofrenia, psikosis paranoid, psikosis afektif, psikosis reaktif singkat, dll. : delirium, dementia, intoksikasi alkohol, dll.

VI. PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOSIS A. P#n$,' ( n +!i1,*r#ni Antipsikosis merupakan satu+satun&a pengo%atan efektif untuk ski)ofrenia. 4etapi tidak semua pasien responsif dan normalisasi tingkah laku &ang komplit jarang di5apai. Antipsikosis tradisional <tipikal= paling efektif dalam pengo%atan gejala ski)ofrenia &ang positif <delusi, halusinasi, dan gangguan pemikiran=. O%at+o%at %aru dengan aktifitas pengham%at serotonin <atipikal= efektif untuk pasien+pasien &ang resisten dengan o%at tradisional, terutama pengo%atan dengan gejala negatif dari ski)ofrenia <menarik diri, emosi %untu, kemunduran dalam komunikasi dengan orang lain. !lorproma)in <1P7= %erefek antipsikosis dan %ersifat sedasi. Indikasi utama fenotia)in adalah ski)ofrenia, dengan gangguan psikosis. Gejala psikosis &ang dipengaruhi oleh fenotia)in dan antipsikosis lain adalah ketegangan, hiperakti2itas, combativeness, hostalit&, halusinasi, delusi akut, susah tidur, anoreksia, perhatian diri &ang %uruk, negati2isme dan kadang+kadang mengatasi sifat menarik diri. edangkan pengaruh fenotia)in kurang terhadap insight, .udgement, da&a ingat dan orientasi.

*utirofenon diantaran&a adalah haloperidol %erguna untuk menenangkan keadaan mania penderita psikosis &ang karena hal tertentu tidak dapat di%eri fenotia)in. *uirofenon merupakan o%at pilihan untuk mengo%ati sindrom /illes de la 'ourette, suatu kelainan neurologik &ang ditandai dengan kejang otot he%at, men&eringai <grimacing= dan e plosive utterances o! !oul e pletives <koprolalia, mengeluarkan kata+kata jorok=. 3i%en)odia)epin %ersifat atipikal, diantaran&a klo)apin efektif untuk mengontrol gejala+gejala psikosis dan ski)ofrenia %aik &ang positif <irita%ilitas= maupun &ang negatif <social disinterest0 incompetence0 dan personal neatness=. Pem%erian antipsikosis sangat memudahkan pera(atan pasien. #alaupun antipsikosis sangat %ermanfaat untuk mengatasi gejala psikosis akut, namun penggunaan antipsikosis saja tidak 5ukup untuk mera(at pasien psikotik. Pera(atan, perlindungan dan dukungan mental+spiritual terhadap pasien sangatlah penting. B. P#n2#$ % n &. ) d n &.n( % 3 n$ %#' ( Antipsikosis <umumn&a proklorpera)in= %erguna untuk pengo%atan mual aki%at o%at. emua antipsikosis ke5uali mesorida)in, molindon, tiorida)in, dan klo)apin 3omperidon diindikasikan untuk mengatasi mual dan muntah, efek o%at ini se5ara klinis sangat mirip metoklopramid, &aitu men5egah refluks esofagus %erdasarkan efek peningkatan tonus sfingter %agian %a(ah. 1. P#n$$.n n ) in Antipsikosis dapat digunakan se%agai tranquili)er untuk mengatur tingkah laku &ang agitatif dan disruptif. 1P7 merupakan o%at terpilih untuk pengo%atan 5egukan &ang menetap &ang %erlangsung %erhari+hari dan sangat mengganggu. Prometa)in digunakan untuk pengo%atan pruritus karena sifat+sifat antihistaminn&a. Apa%ila antipsikosis tertentu tidak mem%erikan respon klinis dalam dosis &ang sudah optimal setelah jangka (aktu &ang memadai, dapat diganti dengan antipsikosis lain <se%aikn&a dari golongan &ang tidak sama=, dengan dosis ekui2alenn&a, dimana profil efek samping %elum tentu sama. mempun&ai efek antiemetik.

Apa%ila dalam ri(a&at penggunaan antipsikosis se%elumn&a, jenis antipsikosis tertentu &ang sudah ter%ukti efektif dan ditolerir dengan %aik efek sampingn&a, dapat dipilih kem%ali untuk pemakaian sekarang. VII. SEDIAAN ANTIPSIKOSIS DAN DOSIS ANJURAN No Nama Generik Nama 3agang ediaan " 1hlorproma)ine 6A'GA14I6 4a%. ,@ mg, "EE mg P'OMA14I6 M8P'O 84I6 84$I*8'NA6 Amp.,@ mgDml , $aloperidol 8'8NA18 4a%. E,@ mg, ",@J@ mg 6iq. , mgDml Amp. @ mgDml $A63O6 4a%. E,@ mg, , mg GO9O4I6 4a%. , mg, @ mg 6O3OM8' 4a%. , mg, @ mg $A63O6 381A+ Amp. @E mgDml NOA . Perphena)ine 4'I6AFON 4a%. , mg, FJI mg F Fluphena)ine ANA48N O6 4a%. ,,@ mg, @ mg Fluphena)ine+ MO381A48 9ial ,@ mgDml de5anoate @ 6e2omeproma)ine NO7INAN 4a%.,@ mg Amp. ,@ mgDml / 4rifluopera)ine 486A7IN8 4a%. " mg, @ mg 0 4hiorida)ine M8668'I6 4a%. @E mg, "EE mg I ulpiride 3OGMA4I6 A 4a%. ,EE mg FO'48 Amp. @E mgDml C Pimo)ide O'AP FO'48 4a%. F mg "E 'isperidone 'I P8'3A6 4a%. ",,,. mg N8'IP'O 4a%. ",,,. mg NOP'8NIA 4a%. ",,,. mg P8' I3A6+, 4a%. , mg 'I7O3A6 4a%. ",,,. mg "" 1lo)apine 16O7A'I6 4a%. ,@ mg, "EE mg ", ;uetiapine 8'O;:86 4a%. ,@ mg, "EE mg, ,EE mg ". Olan)apine 7KP'8LA 4a%. @ mg, "E mg VIII. PENGATURAN DOSIS 3alam pengaturan dosis perlu mempertim%angkan : + Onset efek primer <efek klinis= : sekitar , A F minggu

3osis Anjuran "@E+/EE mgDh

@+"@ mgDh

@E mg D ,+F minggu ",+,F mgDh "E+"@ mgDh ,@ mg D ,+F minggu ,@+@E mgDh "E+"@ mgDh "@E+/EE mgDh .EE+/EE mgDh ,+F mgDh 4a% ,+/ mgDh

,@+"EE mgDh @E+FEE mgDh "E+,E mgDh

"E

Onset efek sekunder <efek samping= : sekitar , A / jam + #aktu paruh : ", A ,F jam <pem%erian o%at "+, - perhari= + 3osis pagi dan malam dapat %er%eda untuk mengurangi dampak dari efek samping <dosis pagi ke5il, dosis malam le%ih %esar= sehingga tidak %egitu mengganggu kualitas hidup pasien. Pengo%atan dimulai dengan dosis a(al sesuai dengan dosis anjuran dinaikkan setiap , A . hari sampai men5apai dosis efektif <mulai tim%ul peredaan indrom Psikosis= die2aluasi setiap , minggu dan %ila perlu dinaikkan dosis optimal dipertahankan sekitar I A ", minggu <sta%ilisasi= diturunkan setiap , minggu dosis maintenan5e dipertahankan / %ulan sampai , tahun <diselingi drug holida& "+ , hariDminggu tappering off <dosis diturunkan tiap , A F minggu= stop

I4. LAMA PEMBERIAN :ntuk pasien dengan serangan indrom Psikosis &ang Mmulti episodeM, terapi

pemeliharaan <maintenance= di%erikan paling sedikit selama @ tahun. Pem%erian &ang 5ukup lama ini dapat menurunkan derajat kekam%uhan ,,@ A @ kali. 8fek antipsikosis se5ara relatif %erlangsung lama, sampai %e%erapa hari setelah dosis terakhir masih mempun&ai efek klinis. ehingga tidak langsung menim%ulkan kekam%uhan setelah o%at dihentikan, %iasan&a satu %ulan kemudian %aru gejala indrom Psikosis kam%uh kem%ali. $al terse%ut dise%a%kan meta%olisme dan ekskresi o%at sangat lam%at, meta%olit+meta%olit masih mempun&ai keaktifan antipsikosis. Pada umumn&a pem%erian antipsikosis se%aikn&a dipertahankan selama . %ulan sampai " tahun setelah semua gejala psikosis mereda sama sekali. :ntuk MPsikosis 'eaktif

""

ingkatM penurunan o%at se5ara %ertahap setelah hilangn&a gejala dalam kurun (aktu , minggu A , %ulan. Antipsikosis tidak menim%ulkan gejala lepas o%at &ang he%at (alaupun di%erikan dalam jangka (aktu lama, sehingga potensi ketergantungan o%at ke5il sekali. Pada penghentian &ang mendadak dapat tim%ul gejala MCholinergic +eboundM, &aitu : gangguan lam%ung, mual, muntah, diare, pusing, gemetar, dll. !eadaan ini akan mereda dengan pem%erian Manticholinergic agentM <injeksi 4rihe-&phenid&l . - , mgDh=. Oleh karena itu, pada penggunaan %ersama antipsikosis H antiparkinson, %ila sudah ti%a (aktu penghentian o%at, antipsikosis dihentikan le%ih dahulu, kemudian %aru men&usul o%at antiparkinson &ang dihentikan. Pada penggunaan parenteral, antipsikosis Mlong-actingM <Fluphena)ine 3e5anoate ,@ mgDml atau $aloperidol 3e5anoas @E mgDml, IM, untuk , A F minggu= sangat %erguna untuk pasien &ang tidak mau atau sulit teratur makan o%at ataupun &ang tidak efektif terhadap medikasi oral. e%aikn&a se%elum penggunaan parenteral di%erikan per oral dahulu %e%erapa minggu untuk melihat apakah terdapat efek hipersensiti2itas. 3osis mulai dengan N ml setiap , minggu pada %ulan pertama, kemudian %aru ditingkatkan menjadi " ml setiap %ulan. Pem%erian antipsikosis Mlong-actingM han&a untuk terapi sta%ilisasi dan pemeliharaan <maintenance therapy= terhadap kasus ki)ofrenia. "@+,@B kasus menunjukkan toleransi &ang %aik terhadap efek samping ekstrapiramidal. ulfas Atropin E,,@ mg <IM=, ta%let

4. PEMILIHAN SEDIAAN Pemilihan antipsikosis dapat didasarkan atas struktur kimia serta efek farmakologi &ang men&ertai. Mengingat per%edaan antargolongan antipsikosis le%ih n&ata daripada per%edaan masing+masing o%at dalam golongann&a, maka 5ukup dipilih salah satu o%at dari satu golongan saja. Pedoman ter%aik dalam memilih o%at se5ara indi2idual ialah ri(a&at respon pasien terhadap o%at.

",

!e5enderungan pengo%atan saat ini ialah meninggalkan antipsikosis %erpotensi rendah misaln&a 1P7 dan tiorida)in, kearah penggunaan o%at %erpotensi tinggi, misaln&a tiotiksen, haloperidol dan flufena)in. Pedoman pemilihan antipsikosis adalah se%agai %erikut : ". *ila resiko tidak diketahui atau tidak ada komplikasi &ang tidak diketahui se%elumn&a, maka pilihan jatuh pada fenotia)in %erpotensi tinggi. ,. *ila kepatuhan penderita menggunakan o%at tidak terjamin, maka pilihan jatuh pada flufena)in oral dan kemudian tiap , minggu di%erikan suntikan flufena)in enantat atau dekanoat. .. *ila penderita mempun&ai ri(a&at pen&akit kardio2askular atau stroke, sehingga hipotensi merupakan hal &ang mem%aha&akan, maka pilihan jatuh pada fenotia)in pipera)in, atau haloperidol. F. *ila karena alasan usia atau faktor pen&akit, terdapat resiko efek samping ekstrapiramidal &ang n&ata, maka pilihan jatuh pada tiorida)in. @. 4iorida)in tidak %oleh digunakan apa%ila terdapat gangguan ejakulasi. /. *ila efek sedasi %erat perlu dihindari, maka pilihan jatuh pada haloperidol atau fenotia)in pipera)in. 0. *ila penderita memiliki kelainan hepar atau 5enderung menderita ikterus, haloperidol merupakan o%at &ang paling aman pada stadium a(al pengo%atan. Apa%ila antipsikosis tertentu tidak mem%erikan respon klinis dalam dosis &ang sudah optimal setelah jangka (aktu &ang memadai, dapat diganti dengan antipsikosis lain <se%aikn&a dari golongan &ang tidak sama=, dengan dosis ekui2alenn&a, dimana profil efek samping %elum tentu sama. Apa%ila dalam ri(a&at penggunaan antipsikosis se%elumn&a, jenis antipsikosis tertentu &ang sudah ter%ukti efektif dan ditolerir dengan %aik efek sampingn&a, dapat dipilih kem%ali untuk pemakaian sekarang.

".

4I. EFEK SAMPING DAN PENANGANAN ". !6O'P'OMA7IN 3AN 38'I9A4 F8NO4IA7IN E*#! + &"in$ *atas keamanan 1P7 5ukup le%ar, sehingga o%at ini 5ukup aman. 8fek samping umumn&a merupakan perluasan efek farmakodinamikn&a. Gejala idiosinkrasi mungkin tim%ul, %erupa ikterus, dermatitis dan leukopenia. 'eaksi ini disertai eosinofilia dalam darah perifer. E*#! #nd,!rin 1P7 mengham%at o2ulasi dan menstruasi, juga mengham%at sekresi A14$. $al ini dikaitkan dengan efekn&a terhadap hipotalamus. emua fenotia)in, ke5uali klo)apin menim%ulkan hiperprolaktinemia le(at pengham%atan efek sentral dopamin. K rdi,5 +!.) r 3apat menim%ulkan hipotensi %erdasarkan : 'efleks presor &ang penting untuk mempertahankan tekanan darah &ang diham%at oleh 1P7. *erefek %loker Menim%ulkan efek inotropik negatif pada jantung 4oleransi dapat tim%ul terhadap efek hipotensif 1P7 N#.r,),$i! 3apat menim%ulkan gejala ekstra piramidal seperti parkinsonisme pada dosis %erle%ihan. 3ikenal / gejala sindrom neuroleptik &ang karakteristik pada o%at ini, empat diantaran&a terjadi se(aktu o%at diminum, &aitu distonia akut, akatisia, parkinsonisme dan sindroma neurolepti% malignant0 sedangkan dua gejala lain tim%ul setelah pengo%atan %er%ulan+%ulan sampai %ertahun+tahun, %erupa tremor perioral dan diskinesia tardif. ,. *:4K'OP$8NON8 E*#! + &"in$ d n in(,!+i! +i Menim%ulkan reaksi ekstra p&ramidal terutama pada pasien usia muda. 3apat terjadi depresi aki%at re2ersi keadaan mania atau se%agai efek samping. 6eukopenia dan "F

agranulositosis ringan dapat terjadi. $aloperidol se%aikn&a tidak di%erikan pada (anita hamil. S.+.n n + r * ".+ ( $aloperidol menenangkan dan men&e%a%kan tidur pada orang &ang mengalami eksitasi, menurunkan am%ang rangsang kon2ulsif, mengham%at sistem dopamin dan h&pothalamus, juga mengham%at muntah &ang ditim%ulkan oleh apomorfin. Si+(#& + r * ,(,n,& 3apat men&e%a%kan pandangan ka%ur. O%at ini mengham%at aktifitas reseptor &ang dise%a%kan oleh amin simpatomimetik. Si+(#& ! rdi,5 +!.) r d n r#+"ir +i Men&e%a%kan hipotensi, takikardi, dan dapat menim%ulkan potensiasi dengan o%at pengham%at respirasi. E*#! #nd,!rin Men&e%a%kan galaktore .. 3I*8N7O3IA78PIN E*#! + &"in$ d n in(,!+i! +i Agranulositosis merupakan efek samping utama pada pengo%atan dengan klo)apin. Gejala ini tim%ul paling sering /+"I minggu setelah pem%erian o%at, dengan resiko ",,B pada penggunaan setelah F minggu. Penggunaan o%at ini tidak %oleh le%ih dari / minggu ke5uali %ila terlihat ada per%aikan. 3apat pula terjadi hipertermia, takikardia, sedasi, pusing kepala, hipersali2asi, kantuk, letargi, koma, disorientasi, delirium, depresi pernapasan, aritmia dan kejang.

EFEK SAMPING OBAT ANTIPSIKOSIS O*A4 AN4I P I!O I 8F8! 8! 4' API'A MI3A6
HH HH

8F8! AN4I8 M84I!

8F8! 83A4IF

8F8! $IPO48 N IF

A. 38'I9A4 F8NO4IA7IN ". en&a(a dimetilaminopropil : !lorproma)in Proma)in

HH HH

HHH HH

HH HHH

"@

4rifluproma)in en&a(a piperidil : Mepa)in 4iorida)in .. en&a(a pipera)in : Asetofena)in !arfena)in Flufena)in Perfena)in Proklorpera)in 4rifluopera)in tiopropa)at *. NON+F8NO4IA7IN !lorprotiksen 1. *:4K'OP$8NON8 $aloperidol ,.

HHH HH H HH HHH HHH HHH HHH HHH HH HHH

HHH HH H HH HHH HHH HHH HHH HHH HH HHH

HHH HHH HH H HH HH H HH HH HHH H

H HH HH H HH H H H H HH H

EFEK SAMPING NEUROLOGIK OBAT NEUROLEPTIK 8F8!


3istonia akut

GAM*A'AN !6INI
pasme otot lidah, (ajah, leher, punggung O dapat men&erupai %angkitan O %ukan histeria !etidak+ tenangan, motorik, %ukan ansietas atau agitasi *radikinesia, rigiditas, ma5am+ ma5am tremor, (ajah topeng, suffling gait !atatonik, stupor, demam, tekanan darah tidak sta%il, mioglo%inemia,O dapat fatal perioral

#A!4: '8 I!O MA! IMA6


"+@ hari

M8!ANI M8
*elum diketahui

P8NGO*A4AN
3apat di%erikan %er%agai pengo%atan, o%at anti Parkinson %ersifat diagnostik dan kuratif !urangi dosis atau ganti o%atO o%at anti Parkinson, %en)odia)epin, atau propanolol O%at anti Parkinson menolong $entikan neuroleptik segeraO dantrolene atau %romokriptin dapat menolongO o%at anti Parkinson lainn&a tidak efektif O%at

Akatisia

@+/E hari

*elum diketahui

Parkinsonisme

@+.E hari

Antagonisme dengan dopamin Ada kontri%usi antagonisme dengan dopamin

indroma malignan

*erminggu+ minggu, dapat %ertahan %e%erapa hari setelah o%at dihentikan etelah

4remor perioral 4remor

*elum

"/

<sindroma kelin5i=

<mungkin sejenis perkinsonisme &ang dating terlam%at= pengo%atan 3iskinesia tardif 3iskinesia mulut+ (ajahO koreoatetosis atau distonia meluas

%er%ulan+ diketahui %ulan atau %ertahun+ tahun etelah 3iduga %er%ulan+ kele%ihan %ulan atau dopamin %ertahun+ tahun <mem%uruk dengan penghentian=

antiparkinson sering menolong

: ulit di5egah, efek pengo%atan tidak memuaskan

8fek samping &ang ire2ersi%el seperti tardif diskinesia <gerakan %erulang in2olunter pada lidah, (ajah, mulutDrahang dan anggota gerak dimana saat tidur gejala menghilang= &ang tim%ul aki%at pemakaian jangka panjang dan tidak terkait dengan %esarn&a dosis. *ila gejala terse%ut tim%ul maka o%at anti psikotik perlahan+lahan dihentikan, %ias di5o%a pem%erian 'eserpine ,,@ mgDh <dopamine depleting agent=. Penggunaan 6+dopa dapat memper%uruk keadaan. O%at anti psikotik hampir tidak pernah menim%ulkan kematian se%agai aki%at o2erdosis atau keinginan untuk %unuh diri.

"0

DAFTAR PUSTAKA
". Ganis(arna G, etia%ud& ', u&atna F3, Pur(ant&astuti, Nafrialdi. Farmakologi dan 4erapi. 8disi F. Jakarta: *agian Farmakologi Fakultas !edokteran+ :ni2ersitas IndonesiaO "CC@. ,. !aplan $I, ado5k *J. !aplan and addo5k?s &nopsis of Ps&5hiatr&: *eha2ioral 5ien5eD 1lini5al Ps&5hiatr&. Ith ed. Mar&land: #illiam J #ilkinsO "CCI. .. !at)ung *G. *asi5 J 1lini5al Pharma5olog&. Ith ed. Ne( Kork: M5Gra(+$illO ,EE". F. Maslim ', Panduan Praktis Penggunaan !lini, O%at Psikotropik. 8disi .. Jakarta: ,EE". @. M&5ek MJ, $ar2e& 'A, 1hampe P1. 6ippin5ott?s Illustatrated 'e2ie(s: Pharma5olog&. ,nd ed. Philadelphia: 6ippin5ott #illiamsJ#ilkinsO ,EEE. /. Ganis(arna G, etia%ud& ', u&atna F3, Pur(ant&astuti, Nafrialdi. Farmakologi dan 4erapi. 8disi F. Jakarta: *agian Farmakologi Fakultas !edokteran+ :ni2ersitas IndonesiaO "CC@.

"I

Anda mungkin juga menyukai