Anda di halaman 1dari 29

MODULUS YOUNG (M.

1)

I.

TUJUAN DAN OBYEK PERCOBAAN Adapun tujuan praktikum ini, yaitu : Untuk menentukan elastisitas dari bahan besi, kayu, dan kuningan. Untuk menentukan Modulus Young suatu bahan yaitu besi, kayu, dan kuningan. Untuk menyelesaikan soal-soal sehubungan dengan penerapan Modulus Young. Obyek percobaan yang digunakan dalam percobaan ini adalah batang besi, kayu, dan kuningan.

II.

TINJAUAN TEORI 2.1 Modulus Youn Modulus Young adalah perbandingan antara tegangan dan regangan. Modulus Young sering juga disebut sebagai modulus elastisitas atau modulus perenggangan. Modulus Young adalah penyerongan dari kurva tegangan dan regangan. urva tegangan dan regangan sering kali tidak berbentuk garis lurus, yang menandakan bah!a terjadinya perubahan pada besar regangan dari suatu benda. "erikut ini adalah contoh kurva yang menunjukkan Modulus Young :

G!"#!$ 2.1 urva yang menunjukkan Modulus Young Material yang kaku, seperti besi, memiliki modulus young yang besar. Umumnya #iber juga memiliki modulus young yang besar dan memiliki nilai elastomer yang kecil. Modulus Young dapat juga dituliskan sebagai berikut :
%egangan $egangan

Modulus Young =

&ika ada benda yang bersi'at elastis dengan panjang tertentu kemudian ditarik dengan gaya tertentu yang mengakibatkan pertambahan panjang benda tersebut maka berlaku hubungan :

G!"#!$ 2.2 ,ertambahan panjang suatu benda

(imana :

)* d /) r A

+ ,anjang mula-mula -m. + (iameter lingkaran -m. + ,ertambahan panjang -m. + &ari-jari lingkaran -m. + )uas penampang -m0.

2.1.1 T% !n !n (Stress) %egangan merupakan gaya per unit luas dari material yang menerima gaya tersebut.
F A

(imana :

# A

+ 1aya -2. + )uas ,enampang -m0. ita

Unit dari tegangan adalah sama dengan tekanan yang dialami oleh suatu material.

dapat menggunakan ,ascal -,a. untuk menguraikannya sebagai unit dari tegangan. (alam literatur polimer, tegangan sering kali ditampilkan dalam satuan ,si -,ounds per s3uare inch. dimana 4 Mpa + 456 ,si.

G!"#!$ 2.& "enda yang mengalami %egangan

2.1.2 R% !n !n (Strain) $egangan adalah merupakan ukuran perubahan dari panjang dari suatu material. etegangan biasanya ditampilkan dengan dua cara : 7longation
=
L 4 Lo

78tension $atio
=
L Lo

G!"#!$ 2.' "enda yang mengalami $egangan

(imana

)* )

+ ,anjang mula-mula -m. + ,anjang akhir -m.

G!"#!$ 2.( urva %egangan dan $egangan

,ada kurva dapat dilihat bah!a, tegangan yang ditampilkan dengan elongation.

urva

stress dan strain merupakan ukuran dengan alat yang digunakan dalam percobaan tegangan benda. (apat dilihat bah!a pada saat terjadi perpanjangan regangan pada material, maka akan

terjadi patahnya material. "ila gaya diberikan pada balok tersebut memberikan tegangan tarik, maka balok tersebut juga mengalami perubahan bentuk yang disebut regangan. )o ) # #

) G!"#!$ 2.) ,erubahan bentuk balok akibat $egangan

$egangan tarik +

(imana :

)* ) /)

+ ,anjang mula-mula -m. + ,anjang akhir -m. + ,ertambahan panjang -m.

$egangan tekan dapat dide'inisikan dengan cara sama, dengan ) sebagai pengurangan panjang. %erjadinya regangan dikarenakan tekanan hidrostatis disebut regangan volume :

(imana :

9 /9

+ 9olume benda -m:. + ,ertambahan volume benda -m:.

2.2 El!s*+s+*!s d!n Pl!s*+s+*!s ;ubungan antara setiap jenis tegangan dengan regangan yang bersangkutan penting peranannnya dalam cabang 'isika yang disebut teori elastisitas pada ilmu kekuatan bahan di bidang engineering. Apabila suatu jenis tegangan dilukiskan gra'iknya terhadap regangannya, ternyata bah!a diagram tegangan dan regangan yang kita peroleh berbeda-beda bentuknya menurut jenis bahannya. (ua bahan yang termasuk jenis bahan yang sangat penting dalam ilmu dan teknologi de!asa ini ialah logam dan karet yang divulkanisir.

G!"#!$ 2., =ebuah diagram tegangan dan regangan suatu logam kenyal yang mendapat tarikan

(i bagian a!al kurva -sampai regangan yang kurang dari 4<., tegangan dan regangan adalah proporsional sampai titik a -batas proporsionalnya. tercapai. ;ubungan proporsional antara tegangan dan regangan dalam daerah ini disebut ;ukum ;ooke. Mulai a sampai b tegangan dan regangan tidak proporsional, tetapi !alaupun demikian, bila beban ditiadakan di sembarang titik antara * dan b, kurva akan menelusuri jejaknya kembali dan bahan yang bersangkutan akan kembali kepada panjang a!alnya. Maka dikatakanlah bah!a dalam daerah * dan b, bahan itu elastis atau memperlihatkan si'at elastis dan titik b dinamakan batas elastis.

2ilai Modulus Young hanya bergantung pada jenis benda, tidak tergantung pada ukuran atau bentuk benda. Adapun Modulus Young benda yang bisa digunakan adalah sebagai berikut : T!#%l 2.2.1 N+l!+ Modulus Youn P!d! B%#%$!-! B%nd! Modulus Young - 7 . -2>m0. @,* 8 4*4* 0* 8 4*4* 04 8 4*4* 0,: 8 4*4* 04 8 4*4* 44 8 4*4* 4* 8 4*4* 4* 8 4*4* 5,6 8 4*4*

2o. 4. 0. :. 5. 6. ?. @. A. B.

&enis "enda Aluminium "aja "esi "eton 2ikel %embaga "esi tuang uningan 1ranit

2.& .u/u" .oo/% ;ukum ;ooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu 'isika yang terjadi karena si'at elastisitas dari sebuah benda. "esarnya gaya ;ooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan benda dari posisi normalnya. $obert ;ooke pada tahun 4?@?, mengusulkan suatu hukum 'isika menyangkut pertambahan panjang sebuah benda elastik yang dikenai oleh suatu gaya. Menurut ;ooke, pertambahan panjang berbanding lurus dengan gaya yang diberikan pada benda. "esar gaya pemulih # berbanding lurus dengan simpangan 8 dari benda yang direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang -posisi setimbang ketika 8 + *..

=ecara matematis, ;ukum ;ooke dapat ditulis sebagai berikut : 012/3 (imana : # k 8 + 1aya yang bekerja -2. + onstanta gaya -2>m. + ,ertambahan panjang -m.

%anda negati' menunjukkan bah!a gaya pemulih alias # mempunyai arah yang berla!anan dengan simpangan 8. etika benda ditarik ke kanan maka 8 bernilai positi', tetapi arah # ke kiri -berla!anan arah.. =ebaliknya jika benda ditekan, 8 berarah ke kiri -negati'., sedangkan gaya # bekerja ke kanan. ,ernyataan ini dikemukakan oleh $obert ;ooke yaitu, jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis benda, pertambahan panjang benda berbanding lurus -sebanding. dengan gaya tariknya.

III.

ALAT DAN BA.AN 4. 0. :. 5. (ua batang penyangga bahan Cermin skala "eban digantung dengan jarum penunjuk "eban pemberat : a. b. c. 6. ?. @. 4 kg, 6 buah, satu dengan kail dan ka!at penunjuk *,6 kg, 5 buah, satu dengan kail dan ka!at penunjuk 6* gr, 5 buah, satu dengan kail dan ka!at penunjuk

&angka sorong "atang kayu, besi, dan kuningan masing-masing satu batang ertas Milimeter "lock

I4.

PROSEDUR PERCOBAAN 4. 0. :. 5. &arak antara ujung-ujung kedua penyangga diukur sebagai ). "atang diletakkan di atas penyangga dengan beban digantung di tengah-tengah. (iperiksakan dahulu kepada pembimbing. "eban ditimbang berturut-turut secara teratur masing-masing : a. 4 kg untuk batang besi sampai 6 kg. b. *,6 kg untuk batang kuningan sampai 0 kg. c. 6* gram untuk batang kayu sampai 0** gram. 6. =etelah dicapai beban maksimum, beban dikurangi satu persatu dan dicatat kedudukan ka!at penunjuk.

4.

.ASIL PENGAMATAN 4.1 P%n u/u$!n 5!$!/ !n*!$! /%du! u5un -%n6!n T!#%l (.1 P%n u/u$!n 5!$!/ /%du! -%n6!n 2o. 4. 0. :. 5. 6. ,engukuran e D DD DDD D9 9 ! ;asil ,engukuran -cm. BA BA BA BA BA ! (L)

(.2 .!s+l P%n !"!*!n B%s+ )* besi + 4** cm + 4 m

d besi + 4 cm + *,*4 m

T!#%l (.2.1

s!!* -%n!"#!7!n #%#!n -!d! #!*!n #%s+

Massa>"eban -kg. 4 0 : 5 6 D 4 4,5 4,A 0 0,5

Ukuran ,anjang =aat "eban (itambahkan -mm. DD DDD D9 4 4 4 4,5 4,: 4,5 4,@ 4,A 4,@ 0 0 4,B 0,5 0,5 0,5

L
9 4 4,5 4,@ 0 0,5 6 ?,B A,@ B,B 40 4 4.:A 4,@5 4,BA 0,5

T!#%l (.2.2

s!!* -%n u$!n !n #%#!n -!d! #!*!n #%s+

Massa>"eban -kg. 4 0 : 5 6

Ukuran ,anjang =aat "eban (ikurangkan D 4,? 4,5 4,: 4 *,A DD 4,? 4,: 4,: 4 *,A -mm. DDD 4,? 4,0 4,4 4 *,@

L
D9 4,? 4,0 4,0 4 *,@ 9 4,6 4,0 4,4 4 *,@ @,B ?,: ? 6 :,@ 4,6A 4,0? 4,0 4 *,@5

(.& .!s+l P%n !"!*!n K!6u )* kayu )ebar kayu %inggi kayu + 4** cm + 4 m + 0 cm + *,*0 m + 4 cm + *,*4 m

T!#%l (.&.1

s!!* -%n!"#!7!n #%#!n -!d! /!6u

Massa>"eban -gram. 6* 4** 46* 0** D 4,5 4,5 4,5 4,?

Ukuran ,anjang =aat "eban (itambahkan -mm. DD DDD D9 4,0 4 4 4,: 4,0 4,0 4,5 4,0 4,: 4,5 4,? 4,5

L
9 4,0 4,5 4,5 4,0 6,A ?,6 ?,@ @,0 4,4? 4,: 4,:5 4,55

T!#%l (.&.2

s!!* -%n u$!n !n #%#!n -!d! /!6u

Massa>"eban -gram. 6* 4** 46* 0** D 4,5 4,5 4 *,A

Ukuran ,anjang =aat "eban (ikurangkan -mm. DD DDD D9 4,0 4,5 4,0 4,0 4,5 4,0 *,A 4 4 *,? *,A *,?

L
9 4,: 4,0 *,A *,? ?,6 ?,5 5,? :,5 4,: 4,0A *,B0 *,?A

(.' .!s+l P%n !"!*!n Kun+n !n )* kuningan d kuningan + 464 cm + 4,64 m + 4 cm + *,*4 m

T!#%l (.'.1

s!!* -%n!"#!7!n #%#!n -!d! /un+n !n

Massa>"eban -kg. 4 0 : 5 6 D :,0 :,5 5,5 5,A ?

Ukuran ,anjang =aat "eban (itambahkan -mm. DD DDD D9 :,A 0,A 0,? :,A :,A :,A 5,6 5,? 5,5 5,@ 5,A 5,A ?,0 ?,0 ?,5

L
9 0,? 5 5,? 6 ? 46 4A,A 00,6 05,4 :*,A : :,@? 5,6 5,A0 ?,4?

T!#%l (.'.2

s!!* -%n u$!n !n #%#!n -!d! /un+n !n

Massa>"eban -kg. 4 0 : 5 6 D 6,0 6,0 5,5 :,? :,0

Ukuran ,anjang =aat "eban (ikurangkan -mm. DD DDD D9 6,5 6,5 6,6 5,A 5,A 5,? 5,? 5,0 5,5 :,0 :,5 :,? :,0 0,A 0,?

L
9 6,5 5,A 5 :,? 0,0 0?,B 05,0 04,? 4@,5 45 6,:A 5,A5 5,:0 :,5A 0,A

4I.

ANALISA 8 PENGOLA.AN DATA ).1 R!l!* !. Modulus Youn -!d! B%s+ P%n!"#!7!n -!n5!n -!d! #!*!n #%s+

(N m ) (N m )
0 0

Y-

(N m )
0

(N m )
0

4,0@8 4*A 4,A684*A 0,0 8 4*A 0,6@ 8 4*A 0,?6 8 4*A

0,44 8 4*A 0,44 8 4*A 0,44 8 4*A 0,44 8 4*A 0,44 8 4*A

-*,A5 8 4*A -*,0? 8 4*A *,*B 8 4*A *,5@ 8 4*A *,65 8 4*A

*,@*6? 8 4*4? *,*?@? 8 4*4? *,**A4 8 4*4? *,00*B 8 4*4? *,0B4? 8 4*4? + 4,0B:A 8 4*4?

$alat nisbi $alat ebenaran + 4**< - 44,A< + AA,0<

P%n u$!n !n -!n5!n -!d! #!*!n #%s+

(N m ) (N m )
0 0

Y-

(N m )
0

(N m )
0

*,A*? 84*A 0,** 84*A

:,B: 8 4*A :,B: 8 4*A

-:,40 8 4*A -4,B: 8 4*A

B,@:55 8 4*4? :,@0B5 8 4*4?

:,4A 84*A :,B: 8 4*A 6,*B 84*A :,B: 8 4*A A A,?0 84* :,B: 8 4*A + :@,:?A 8 4*4?

-*,@6 8 4*A 4,4? 8 4*A 5,?B 8 4*A

*,6?06 8 4*4? 4,:56? 8 4*4? 04,BB?4 8 4*4?

$alat nisbi $alat ebenaran + 4**< - :6< + ?6 <

#. Modulus Youn -!d! Kun+n !n P!n!"#!7!n -!n5!n -!d! #!*!n /un+n !n

(N m ) (N m )
0 0

Y-

(N m )
0

(N m )
0

*,?@ 84*A 4,*0 84*A 4,0A 84*A 4,6B 84*A 4,? 84*A

4,0: 8 4*A 4,0: 8 4*A 4,0: 8 4*A 4,0: 8 4*A 4,0: 8 4*A

-*,6? 8 4*A -*,04 8 4*A *,*6 8 4*A *,:? 8 4*A *,:@ 8 4*A

*,:4:? 8 4*4? *,*554 8 4*4? *,**06 8 4*4? *,40B? 8 4*4? *,4:?B 8 4*4? + *,?0?@ 8 4*4?

2>m0 $alat nisbi $alat ebenaran + 4**< - 45,5< + A6,? <

P%n u$!n !n -!n5!n -!d! #!*!n /un+n !n

(N m ) (N m )
0 0

Y-

(N m )
0

(N m )
0

*,:? 84*A *,@B 84*A 4,0A 84*A 4,6B 84*A 4,? 84*A

4,40 8 4*A 4,40 8 4*A 4,40 8 4*A 4,40 8 4*A 4,40 8 4*A

-*,@? 8 4*A -*,:: 8 4*A *,4? 8 4*A *,5@ 8 4*A *,5? 8 4*A

*,6@@? 8 4*4? *,4*AB 8 4*4? *,*06? 8 4*4? *,00*B 8 4*4? *,044? 8 4*4? + 4,455? 8 4*4?

$alat nisbi $alat ebenaran + 4**< - 04< + @B<

9. Modulus Youn -!d! K!6u P%n!"#!7!n -!n5!n -!d! #!*!n /!6u

(N m ) (N m )
0 0

Y-

(N m )
0

(N m )
0

*,@48 4*6 4,: 84*6 4,B84*6 0,: 84*6

4,66 8 4*6 4,66 8 4*6 4,66 8 4*6 4,66 8 4*6

-*,A5 8 4*6 -*,06 8 4*6 *,:6 8 4*6 *,@6 8 4*6

*,@*6? 8 4*4* *,*?06 8 4*4* *,4006 8 4*4* *,6?068 4*4* + 4,56:4 8 4*4*

$alat nisbi $alat ebenaran + 4**< - 00< + @A<

P%n u$!n !n -!n5!n -!d! #!*!n /!6u

(N m ) (N m )
0 0

Y-

(N m )
0

(N m )
0

5,B84*6 0,@84*6 4,:84*6 *,?84*6

0,58 4*6 0,58 4*6 0,58 4*6 0,58 4*6

0,6 8 4*6 *,: 8 4*6 -4,4 8 4*6 -4,A 8 4*6

?,06 8 4*4* *,*B 8 4*4* 4,04 8 4*4* :,05 8 4*4* + 4*,@B8 4*4*

$alat nisbi + $alat ebenaran + 4**< - :B< + ?4<

).2 P%$7+*un !n

1. P%$7+*un !n d!*! un*u/ #!*!n #%s+ a. Untuk beban 4 kg (iketahui : #* A + 4** cm + 4 m + 4 kg . 4* + + . :,45. -*,*4.0 + *,****@A6 m0 + @,A6 8 4*-6 m0
m + 4* 2 s0

+ 4 mm + 4 8 4*-: m

(itanya &a!ab

: :

Y Y

+ ........ E + +
L* F* A L
4m 4* N *,****@A6 m 0 .*,**4m

+ 4,0@ 8 4*A N

m0

(engan melakukan cara yang sama pada data seterusnya, maka diperoleh hasil sebagai berikut : P%n!"#!7!n #%#!n -!d! #!*!n #%s+

Massa -kg. 4 0 : 5 6

# -2. 4* 0* :* 5* 6*

A -m0. *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6

L* -m.

-m. *,**4 *,**4:A *,**4@5 *,**4BA *,**05

(N m )
0

4 4 4 4 4

4,0@ 8 4*A 4,A6 8 4*A 0,0 8 4*A 0,6@ 8 4*A 0,?6 8 4*A

P%n u$!n !n #%#!n -!d! #!*!n #%s+

Massa -kg. 4 0 : 5 6

# -2. 4* 0* :* 5* 6*

A -m0. *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6

L* -m.

-m. *,**46A *,**40? *,**40 *,**4 *,***@5

(N m )
0

4 4 4 4 4

*,A*? 84*A 0,** 84*A :,4A 84*A 6,*B 84*A A,?0 84*A

2. P%$7+*un !n d!*! un*u/ #!*!n /un+n !n a. Untuk beban 4 kg (iketahui :


L*

+ 4,64 m + 4 kg . 4* + + . :,45. -*,*4.0 + *,****@A6 m0


m + 4* 2 s0

#* A

+ *,**: m (itanya &a!ab : : Y Y + .......... E + + L* F* A L


4,64m 4* N *,****@A6m 0 .*,**:m

+ *,?5 8 4*A

(engan melakukan cara yang sama pada data seterusnya, maka diperoleh hasil sebagai berikut : P%n!"#!7!n #%#!n -!d! #!*!n /un+n !n

Massa -kg. 4 0 : 5 6

# -2. 4* 0* :* 5* 6*

A -m0. *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6

-m. *,**: *,**:@? *,**56 *,**5A0 *,**?4?

L* -m.

(N m )
0

4,64 4,64 4,64 4,64 4,64

*,?5 8 4*A 4,*0 8 4*A 4,0A 8 4*A 4,6B 8 4*A 4,6? 8 4*A

P%n u$!n !n #%#!n -!d! #!*!n /un+n !n

Massa -kg. 4 0 : 5 6

# -2. 4* 0* :* 5* 6*

A -m0. *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6 *,****@A6

-m. *,**6:A *,**5A5 *,**5:0 *,**:5A *,**0A

L* -m.

(N m )
0

4,64 4,64 4,64 4,64 4,64

?,B 8 4*A 4,44 8 4*A 4,0A 8 4*A 4,6B 8 4*A 4,@B 8 4*A

&. P%$7+*un !n un*u/ #!*!n /!6u (iketahui :


L*

+ 4** cm + 4 m + *,**44? m

m g p l t a. Untuk beban *,*6 kg (iketahui :


L*

+ 6* gram + *,*6 kg + 4* m>s0 + 4** cm + 4 m + 0 cm + *,*0 m + 4 cm + *,*4 m

+ 4** cm + 4 m + *,*6 kg . 4*
m + *,6 2 s0

#* A

+ 0 -p 8 l. F 0 -p 8 t. F 0 -l 8 t. + 0 -4 8 *,*0. F 0 -4 8 *,*4. F 0 -*,*0 8 *,*4. + *,*?*5 m 0 + 4,4? mm + *,**44? m

(itanya &a!ab

: :

Y Y

+ ......... E + +
L * F* A L

4m *,6 N *,*?*5m 0 *,**44?m

+ *,@4 8 4*6 N

m0

(engan melakukan cara yang sama pada data seterusnya, maka diperoleh hasil sebagai berikut : P%n!"#!7!n #%#!n -!d! #!*!n /!6u

Massa -kg. *,*6 *,4 *,46 *,0

# -2. *,6 4 4,6 0

A -m0. *,*?*5 *,*?*5 *,*?*5 *,*?*5

-m. *,**44? *,**4: *,**4:5 *,**455

L* -m.

(N m )
0

4 4 4 4

*,@4 8 4*6 4,: 8 4*6 4,B 8 4*6 0,: 8 4*6

P%n u$!n !n #%#!n -!d! #!*!n /!6u

Massa -kg. *,*6 *,4 *,46 *,0

# -2. *,6 4 4,6 0

A -m0. *,*?*5 *,*?*5 *,*?*5 *,*?*5

-m. *,**44? *,**4: *,**4:5 *,**455

L* -m.

(N m )
0

4 4 4 4

*,? 8 4*6 4,: 8 4*6 0,@ 8 4*6 5,B 8 4*6

4II.

PEMBA.ASAN Modulus Young adalah perbandingan antara tegangan dan regangan. Modulus Young sering juga disebut sebagai modulus elastisitas atau modulus perenggangan. ,ada percobaan Modulus Young ini bertujuan untuk menentukan elastisitas dari bahan besi, kayu, dan kuningan. Adanya elastisitas benda maka berhubungan dengan hukum ;ooke. ;ukum ;ooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu 'isika yang terjadi karena si'at

elastisitas dari sebuah benda. "esarnya gaya ;ooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan benda dari posisi normalnya. ,ercobaan ini dilakukan tiga kali percobaan dengan jenis beban yang berbeda, yaitu pada besi, kuningan dan kayu. =ebelum ketiga benda tersebut diujicobakan, karakteristik masing-masing benda diukur dahulu. ,ada batang besi diperoleh panjang a!al sepanjang 4 m dan diameternya *,*4 m. emudian pada batang kuningan, dapat diukur panjangnya yaitu 4,64 m dan diameternya *,*4 m. "atang kayu setelah diukur, didapatkan panjang a!al kayu sepanjang 4 m, lebarnya *,*0 m serta tinggi *,*4 m. Masing-masing benda tersebut dilakukan percobaan dengan diberikan massa beban yang berbeda. ,ertama yaitu pada besi dengan beban 4 kg sampai 6 kg dikaitkan pada batang besi yang kemudian diamati titik pertambahan panjangnya sebanyak lima kali pada masing-masing beban. edua yaitu pada batang kuningan dengan beban 4 kg sampai 6 kg, dimana percobaan ini dilakukan sebanyak lima kali dengan masing-masing percobaan diamati titik pertambahan panjangnya sebanyak lima kali. masing sebanyak lima kali. =ehingga diperoleh data hasil pengamatan pada batang besi dengan rata-rata penambahan panjang pada percobaan pertama sepanjang 4 8 4*-: m, percobaan kedua 4,:A 8 4*-: m, percobaan ketiga 4,@5 8 4*-: m, percobaan keempat 4,BA 8 4*-: m dan percobaan kelima 0,5 8 4*:

etiga yaitu pada batang kayu dilakukan lima kali percobaan

dengan massa beban *,*6 kg sampai *,0 kg yang diamati titik penambahan panjangnya masing-

m. $ata-rata dari pengurangan panjang pada batang besi pada percobaan pertama 4,6A 8 4* -: m,

percobaan kedua 4,0? 8 4*-: m, percobaan ketiga 4,0 8 4*-: m, percobaan keempat 4 8 4*-: m, dan percobaan kelima *,@5 8 4*-: m. Untuk batang kuningan diperoleh rata-rata penambahan penjang yaitu pada percobaan pertama penambahan sepanjang : 8 4*-: m, percobaan kedua :,@? 8 4*-: m, percobaan ketiga 5,6 8 4*-: m, percobaan keempat 5,A0 8 4*-: m, dan percobaan kelima ?,4? 8 4*-: m. $ata-rata dari pengurangan panjang pada batang kuningan pada percobaan pertama yaitu 6,:A 8 4*-: m, percobaan kedua 5,A5 8 4*-: m, percobaan ketiga 5,:0 8 4*-: m, percobaan keempat :,5A 8 4*-: m, dan percobaan kelima 0,A 8 4*-: m. emudian untuk percobaan pada batang kayu didapatkan data rata-rata penambahan panjang kayu yaitu percobaan pertama penambahan sepanjang 4,4? 8 4*-: m, percobaan kedua 4,: 8 4*-: m, percobaan ketiga 4,:5 8 4*-: m, dan percobaan keempat 4,55 8 4*-: m. $ata-rata dari pengurangan panjang pada batang kuningan pada percobaan pertama yaitu 4,: 8 4* -: m,

percobaan kedua 4,0A 8 4*-: m, percobaan ketiga *,B0 8 4*-: m, dan percobaan keempat *,?A 8 4*-: m. (ari data hasil pengamatan tersebut lalu dianalisis untuk menghitung Modulus Young. emudian diperoleh hasil pada percobaan pada batang besi Modulus Young sebesar 0,44 8 4*A 2>m0, pengurangan panjang nya yaitu :,B: 8 4*A 2>m0. $ata-rata Modulus Young pada pertambahan panjang batang kuningan yaitu 4,0: 8 4* A 2>m0, rata-rata pengurangan panjang pada batang kuningan yaitu 4,40 8 4*A2>m0. penguranga panjang batang kayu yaitu 0,58 4*6 2>m0. (ari perhitungan yang dilakukan, kemudian dihitung ralat keraguannya. Untuk masingmasing percobaan, ralat yang dilakukan hanya pada Modulus Young yang diperoleh. $alat keraguan Modulus Young pada pertambahan panjang batang besi diperoleh ralat nisbi 44,A< dengan ralat kebenaran sebesar AA,0< sedangkan pengurangan panjang diperoleh ralat nisbi :6< dengan ralat kebenaran ?6<. "atang kuningan pada pertambahan panjangnya juga dihitung ralat keraguannya sehingga didapatkan ralat nisbi sebesar 45,5< dengan ralat kebenaran A6,?< sedangkan pada pengurangan panjang diperoleh ralat nisbi 04< dengan ralat kebenaran @B<. %erakhir yaitu pada pertambahan panjang batang kayu diperoleh ralat nisbi dengan persentase 00< dengan ralat kebenaran @A< sedangkan pengurangan panjang diperoleh ralat nisbi :B< dengan ralat kebenaran ?4<. (ari beberapa perhitungan ralat keraguan yang dikerjakan, dapat diperoleh kebenaran percobaan yang persentasenya paling sedikit ada pada percobaan ketiga yaitu pada pengurangan panjang batang kayu diperoleh ralat kebenaran dengan ?4<. =edangkan persentase kebenaran percobaan yang terbesar yaitu pada ralat pertambahan panjang batang besi pada percobaan pertama sebesar AA,0<. ,ada percobaan kali ini, digunakan gantungan beban dan cermin skala untuk mengetahui pertambahan panjang dari gantungan beban apabila ditambahkan beban satu per satu dengan berat yang sama sampai mencapai suatu gaya maksimum. =ebuah gaya tarik yang bekerja pada gantungan beban menyebabkan gantungan beban bertambah panjang dan akan segera kembali ke bentuk semula, jika gaya tarik tersebut dihilangkan, namun jika gaya yang diberikan melampaui gaya maksimum tersebut gantungan beban akan kehilangan si'at elastisnya. (engan menganalisis nilai ralat, adapun kekeliruan yang diperoleh dapat disebabkan oleh ketidaktepatan emudian rata-rata Modulus Young pada pengurangan panjang batang kayu yaitu 4,66 8 4* 6 2>m0 , rata-rata Modulus Young pada

menempatkan penggaris yang seharusnya sejajar dengan mata atau posisi saat diukur yang kurang seimbang. esulitan didapatkan saat pengukuran diameter batang besi dan kayu dengan jangka sorong sehingga dapat menyebabkan kekeliruan. =erta kurang tepatnya memberikan tanda pertambahan panjang benda yang diujicobakan. =emua hal itu sangat menentukan kebenaran dalam percobaan yang dilakukan. putus arena sesuai dengan ;ukum ;ooke yang menyatakan, jika gaya semakin diperbesar, obyek akan terus bertambah panjang dan akhirnya

4III.

KESIMPULAN (ari percobaan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 4. Modulus Young berbanding lurus dengan gaya yang diberikan dan perubahan kedudukan ka!at penunjuk. "erbanding terbalik dengan luas penampang dan panjang batang. 0. =i'at suatu benda yang dapat kembali ke bentuk semula disebut benda elastis, sedangkan si'at suatu benda yang tidak dapat kembali ke bentuk semula disebut benda plastis. :. "ila gaya yang diberikan pada suatu benda elastis melebihi batas keelastisitasannya, maka benda tersebut akan berubah bentuk secara permanen. 5. 7lastisitas adalah salah satu hal yang berhubungan dengan perubahan bentuk suatu benda bila dipengaruhi gaya luar. 6. %egangan dide'inisikan sebagai perbandingan gaya , terhadap luas A. %egangan dapat dibedakan menjadi tegangan tarik, tegangan normal, tegangan tekan, dan tegangan tangensial. ?. $egangan ialah perubahan relati' dari ukuran-ukuran panjang atau bentuk, karena mengalami tegangan. @. Modulus Young mempunyai satuan yang sama dengan satuan tegangan yaitu 2>mG atau ,a. A. ,ada percobaan ini yang paling elastis yaitu batang besi dari pada batang kuningan dan batang kayu. Modulus Young kayu pada massa 4 kg yaitu 4,0@8 4*A 2>m0, pada massa 0 kg yaitu 4,A684*A 2>m0, pada massa : kg yaitu 0,0 8 4*A 2>m0, pada massa 5 kg yaitu 0,6@ 8 4*A 2>m0, pada massa 6 kg yaitu 0,?6 8 4*A 2>m0.

DA0TAR PUSTAKA

Alijar, M.%. 0**B. Fisika Dasar (Elastisitas). &akarta: 7rlangga 1iancoli, C. (. 0***. Physics for Scientist and Engineers. 2e! &ersey: ,rentice ;all #oster

Dndrajit, (udi. 0*44. M dah dan Aktif !ela"ar Fisika. "andung: ,% 1ra'indo Media ,ratama anginan, Marthen. 4BB@# Seri$ Pena Fisika %. &akarta: 7rlangga ,aramarta Alit, (rs., M.=i., Dda "agus dan D 1ede Cahya ,radhana. 0*4:. Pen nt n Praktik m Fisika Dasar &. "ali: &urusan #isika #MD,A Universitas Udayana =ears H Iemansky. 4BBA. Fisika 'ni(ersitas % Edisi )ed a. "andung: "inacipta =oedojo, ,eter. 4BBB. Fisika Dasar. Yogyakarta: Yudhistira =oemartojo. 4BB@. Fisika *er+ad . &akarta: 7rlangga =oetrisno. 4BA?# Fisika Dasar. "andung: D%" =utarjo. 4BA6. )imia Fisika. Yogyakarta: "ina Aksara =utrisno. 4BA:. Fisika Dasar. "andung: D%" =utrisno. 4BB@. Fisika Dasar Mekanika. "andung: D%" Utomo, 1alih. 0**B. Elastisitas dan Mod l s Yo ng. =urabaya: 1unungmas Iemansky, =ears. 4BA:. Fisika nt k 'ni(ersitas %. "andung: "inacipta http:>>teorikuliah.blogspot.com>0**B>*@>'isika-dasar-elastisitas.html -diakses pada tanggal @ (esember 0*4:. http:>>!!!.'orumsains.com>'isika-smu>elastisitas-dan-modulus-young>.html -diakses pada tanggal @ (esember 0*4:.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai