Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Manajemen Vol.09 No.

2 Januari 2012 609



PENGARUH PELAYANAN PUSKESMAS TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS ADIARSA
KARAWANG TIMUR

Edi Suswardji, SE., MM Nelly Martini, SE., MM Rani Meliana, SE



A. PENDAHULUAN

Pelaksanaan pelayanan oleh pihak perusahaan terhadap para pelanggan, baik itu yang ditujukan untuk
pelanggan internal maupun pelanggan eksternal mempunyai peran penting dalam bisnis karena kelangsungan
perusahaan sangat tergantung dari loyalitas para pelanggan kepada perusahaan.
Untuk menjadikan para pelanggan loyal kepada perusahaan maka perusahaan harus dapat memuaskan para
pelanggannya supaya mereka menjadi setia kepada perusahaan, karena apabila pelanggan merasa puas dengan
apa yang diberikan perusahaan maka pelanggan akan datang kembali, menggunakan produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan maupun merekomendasikan kepada keluarga, saudara, teman, dan rekan kerjanya untuk
datang atau menggunakan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Kepuasan Pelanggan dapat di ciptakan dengan cara memberikan pelayanan jasa yang baik kepada pelanggan,
maupun menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan para pelangggan.
Demikian pula hanya bila pelayanan prima ini dilakukan dalam organisasi non komersil maupun pemerintah. Tidak
terkecuali dalam dunia kesehatan.
Kesehatan adalah sebuah kata yang mudah dikatakan namun sulit untuk dilakukan karena dalam
kenyataannya sebagian masyarakat belum bisa hidup secara sehat. Hidup sehat itu sendiri bisa dilakukan dengan
menjaga pola makan, olahraga, tidur teratur, cuci tangan sebelum makan,dan makan makanan yang bergizi.
Masyarakat sering mengabaikan hal-hal kecil tersebut, mereka akan sadar pentingnya hidup sehat setelah mereka
mengalami sakit. Karena pentingnya kesehatan tersebut pemerintah karawang menyediakan sarana kesehatan dan
tenaga kesehatan untuk melayani mayarakat sebagai berikut:

Tabel
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Karawang
Tahun 2009-2010
NO Sarana Tahun
2009 2010
1 RSUD kabupaten 1 1
2 RS Swasta 13 14
3 RS Bersalin 1 1


4
Puskesmas 46 48
a. Puskesmas tanpa perawat 35
b. Puskesmas dengan tempat
perawatan ( DPT)

13
5 Pustu 71 69
6 Pusling+kend.operasional 184 93
7 PONED 5 5
8 Posyandu 2183 2205
9 Rumah Bersalin 39 40
10 Apotik 155 163
11 Balai pengobatan mata 1 1
12 Balai pengobatan khusus 4 6
13 Balai pengobatan umum 185 185
14 Balai pengobatan perusahaan 12 14
15 Gudang faramasi 1 1
Sumber data : Dinas kesehatan Kab. Karawang tahun 2009-2010
Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 610


Dilihat dari tabel diatas menunjukan dari tahun 2009 sampai tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah
sarana kesehatan di Kabupaten Karawang, termasuk peningkatan jumlah sarana kesehatan puskesmas yang pada
tahun 2009 berjumlah 46 unit meningkat pada tahun 2010 menjadi sebanyak 48 unit yang terdiri dari 35 unit
puskesmas tanpa perawat dan 13 unit puskesmas dengan tempat perawatan ( DPT).
Untuk menunjang pelayanan yang maksimal kepada masyarakat khususnya dibidang kesehatan tidak
hanya sarana kesehatan yang harus disediakan namun tenaga kesehatan pun berperan penting dalam peningkatan
pelayanan terhadap masyarakat. Berikut tabel jumlah tenaga kesehatan di kabupaten karawang:
Tabel
Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Karawang
Tahun 2009-2010











Sumber data : Dinas kesehatan Kab.Karawang tahun 2009-2010 (http://www.karawangkab.go.id/informasi-
umum/data-hasil-pembangunan/kesehatan.html)

Berdasarkan tabelmenunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten
Karawang dari tahun 2009 sampai tahun 2010. Jumlah dokter umum tahun 2009 sebanyak 156 orang meningkat
pada tahun 2010 menjadi 486, dokter spesialis pada tahun 2009 berjumlah 101 orang meningkat tahun 2010
menjadi 110 orang, dokter gigi tahun 2009 berjumlah 46 orang meningkat menjadi 58 orang pada tahun 2010,
perawat tahun 2009 berjumlah 1112 orang meningkat menjadi 1484 pada tahun 2010, sanitasi tahun 2009 dan
tahun 2010 tetap berjumlah 46 orang, perawat gigi tahun 2009 berjumlah 81 orang meningkat menjadi 93 orang
pada tahun 2010, bidan tahun 2009 berjumlah 648 orang meningkat menjadi 745 orang, dan farmasi tahun 2009
berjumlah 192 orang menurun menjadi 169 orang pada tahun 2010
Dari sekian banyak bentuk sarana kesehatan, peneliti tertarik mengambil tempat penelitian di Puskesmas,
karena sarana kesehatan ini dapat menjangkau dan lebih dekat dengan masyarakat. Menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 658/Menkes/Sk/IV/2005 bahwa :
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan
dibidang kesehatan dalam jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan
masyarakat.Kepala Puskesmas adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan. Dokter
Puskesmas adalah tenaga kesehatan yang berkerja di Puskesmas yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada
Masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan.

Dalam kegiatannnya puskesmas tidak hanya mencari keuntungan namun mereka harus memberikan
pelayanan kepada pasien agar pasien tersebut merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Menurut Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 bahwa:
Standar Pelayanan Minimal, yang dimaksud dengan pelayanan minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.
Indikator yang dimaksud dengan indikator SPM adalah tolak ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa
masukan, proses hasil dan/ atau manfaat pelayanan. Jenis Pelayanan adalah pelayanan publik yang mutlak
No Uraian Tahun
2009 2010
1 Dokter Umum 156 486
2 Dokter Spesialis 101 110
3 Dokter Gigi 46 58
4 Perawat 1112 1484
5 Sanitasi 46 46
6 Perawat Gigi 81 93
7 Bidan 648 745
8 Farmasi 192 169
Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 611

dilaksanakan untuk memi enuhi kebutuhan dasar yang layak dalam kehidupan. Pelayanan Dasar adalah jenis
pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial,
ekonomi dan pemerintahan.
Puskesmas Adiarsa Karawang merupakan tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang menyediakan
pelayanan kesehatan berupa Bp (Badan Pengobatan) umum, KIA (KB, Ibu hamil, Anak), poli gigi, imunisasi, dan KB
(Keluarga berencana).Dalam menjalankan usahanya Puskesmas Adiarsa bukan sekedar mencari keuntungan
namun Puskesmas Adiarsa ingin memuaskan pasiennya. Dalam memuaskan pasiennya Puskesmas Adiarsa
berusaha untuk melakukan pelayanan terhadap pasiennya dengan maksimal, untuk itu Puskesmas Adiarsa
Karawang Timur selalu melakukan Kontrol terhadap pelayanan dengan cara melihat IKM (Indeks Kepuasan
Masyarakat) dengan menyebar angket kepada pasein setiap 3 bulan sekali untuk melihat kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan Puskesmas Adiarsa Karawang Timur. Dan QA (Quality Assurance)untuk mengontrol kinerja
pegawai apakah sudah sesuai standar kerja atau belum?Berikut hasil IKM yang dilakukan oleh Puskesmas Adiarsa
Karawang Timur selama periode 2011.

B. KAJIAN PUSTAKA
1. Pengertian Pelayanan
Menurut Manullang yang dikutip oleh Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2006:1) menyatakan bahwa: Seni
dan ilmu perencanaan, pengoorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya
manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
Adapun menurut Kotler yang dikutip oleh Fajar Laksana dalam buku Manajemen Pemasaran (2008:85)
menyatakan bahwa:Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
Sedangkan menurut Bilson Simamora (2003:172) menyatakan bahwa:
Layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada
dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi layanan bisa berhubungan
dengan produk fisik maupun tidak.
Sehingga manajemen pelayanan dapat diartikan sebagai suatu proses penerapan ilmu dan seni untuk
mmenyusun rencana, mengimplementasikan rencana, mengoorganisasikan dan menyelesaikan aktivitas- aktivitas
pelayanan demi tercapainya tujuantujuan pelayanan. (Ratminto dan Atik Septi Winarsih, 2006:4).
Menurut Zeithaml et. Al yang dikutip oleh Fajar Laksana dalam buku Manajemen Pemasaran (2008:88)
menyatakan bahwa: kualitas pelayanan yang diterima konsumen dinyatakan besarnya perbedaan antara harapan
atau keinginan konsumen dengan tingkat persepsi mereka.
Kualitas berarti sesuatu yang sesuai engan standar hal ini seperti yang dikemukakan oleh ISO 8402
(Vincent Gasperz) bahwa kualitas adalah Conformance to the requirements artinya bahwa kualitas merupakan
totalitas dari suatu karakteristik pelayanan yang sesuai dengan persyaratan atau standar.(Fajar Laksana, 2008:88)
Dimensi Pelayanan
Menurut Parasuraman yang dikemukakan oleh Bermen yang dikutip oleh Fajar Laksana (2008 : 90),
mengungkapkan sepuluh dimensi kualitas pelayanan antara lain :
1. Tangible( Fasilitas fisik ) Meliputi tampilan pelayanan, kenyamanan fasilitas fisik, peralatan dan perlengkapan
yang modern.
2. Creadibility (kreadibilitas) meliputi keyakinan dan kejujuran dalam pelayanan.
3. Competence (kompeten) meliputi keterampilan dan pengetahuan pelayanan.
4. Access (akses) meliputi pelayanan mudah dihubungi.
5. Reability (keandalan) meliputi efektifitas informasi jasa.
6. Responsiveness (daya tanggap) yaitu membantu dengan segera memecahkan masalah.
7. Courtesy (kesopanan) meliputi kesopanan, bijaksana.
8. Communication (komunikasi) meliputi komunikasi yang baik dan bisa mendengarkan pendapat pelanggan.
9. Understanding the customer (memahami pelanggan) yaitu mengerti dan memahami kebutuhan dari
pelanggan.
10. Security (keamanan) yaitu mmberikan rasa nyaman.



Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 612

2. Pengertian Kepuasan Pasien
Pelanggan adalah kunci untuk meraih keuntungan. Tujuan tersebut berupa memaksimalisasi laba dengan
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan
pasar dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan sebagainya.
Pelayanan dan kepuasan pelanggan adalah merupakan tujuan utama dalam perusahaan karena tanpa
pelanggan, perusahaan tidak akan ada. Asset perusahaan sangat kecil nilainya tanpa keberadaan pelanggan.Karena
itu tugas utama perusahaan adalah penarik dan mempertahankan pelanggan.Pelanggan ditarik dengan tawaran
yang lebih kompetitif dan dipertahankan dengann memberikan kepuasan. (Nina Rahmayanty, 2010:5)
Dalam era kompetisi bisnis yang ketat seperti sekarang, kepuasan pelanggan merupakan hal yang utama,
pelanggan diibaratkan seorang raja yang harus dilayani namun hal ini bukan berarti menyerahkan segalanya
kepada pelanggan.Usaha memuaskan kebutuhan pelanggan harus dilakukan secara menguntungkan atau bersifat
win-win situation yaitu keadaan dimana kedua belah pihak merasa menang dan tidak ada yang dirugikan.Tuntutan
masyarakat atas peningkatan taraf hidup, regulasi dari Pemerintah mengenai hak-hak pelanggan, juga semakin
kompleksnya kegiatan bisnis serta terjadinya ledakan data dan informasi berimplikasi kepada keharusan dalam
perbaikan mutu layanan dan perbaikan kinerja front line staf.(Nina Rahmayanti 2010:3-6)
Menurut Kotler yang dikutip oleh Fajar Laksana (2008:9) dalam buku manajemen pemasaran menyatakan
bahwa:
Kepuasan pelanggan yaitu menyangkut komponen harapan dan kinerja/hasil yang dirasakan. Pada umumnya
harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya apabila ia
membeli atau mengkonsumsi suatu produk baik barang maupun jasa, sedangkan kinerja atau hasil yang setelah
diterima setelah mengkonsumsi produk yang ia beli.
Menurut Engel, et al. yang dikutip oleh Fandy Tjiptono dalam buku
strategi pemasaran (2008:24) menyatakan bahwa:
Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau
melampaui harapan pleanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcame) tidak memenuhi
harapan.

Berdasarkan penemu dari beberapa ahli antara lain Tse dan Wilton (Fandy Tjiptono,2008:36) diperoleh
rumus s
Sebagai berikut :




Dari persamaan diatas dapat diketahui bahwa ada dua variable utama yang menentukan kepuasan
pelanggan, yaitu expectation dan perceived performance. Apabila perceived performance melebihi expectation,
maka pelanggan akan puas, tetapi bila sebaliknya maka pelanggan akan merasa tidak puas. Tse dan Wilton juga
menemukan bahwa ada pengaruh langsug dari perceived performance terhadap kepuasan pelanggan. Pengaruh
perceived performance tersebut lebih kuat daripada expectation didalam penentu kepuasan pelanggan.

Dalam literatur kepuasan pelanggan dan kualitas jasa, perceived performance didefinisikan secara relative
seragam sebagai keyakinan mengenai jasa yang dialami (beliefs about experienced service).
Buchari Alma ( 2009 : 285 ), mengatakan :
a. Jika barang/jasa yang dibeli sesuai dengan apa yang diharapkan, maka konsumen akan : puas,
mengacungkan jempol ( memuji ) , ketertarikan.
b. Jika barang/jasa yang dibeli melebihi dengan apa yang diharapkan, maka : membeli ulang.,
merekomendasikan pada rekan.
J. Supranto, ( 2007 : 236 ), mengatakan bahwa : Kepuasan menyeluruh dengan suatu pembelian dapat meliputi
kepuasan dengan proses pembelian, meliputi tersedianya informasi untuk pembuatan keputusan dan pengalaman
dari pembelian. Sebenarnya, sama seperti kepuasan dengan atau pembelian produk. Sebagai tambahan kepuasan
dengan satu komponen, seperti produk itu sendiri, mungkin dipengaruhi oleh tingkat kepuasan dengan komponen
lainnya, seperti tenaga penjual yang melayani dengan penuh keramahtamahan.
Kepuasan pelanggan = f ( expectations, perceived performance )
Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 613

Dalam mengevaluasi kepuasan terhadap produk jasa, atau perusahaan tertentu, konsumen umumnya mengacu
pada berbagai faktor atau dimensi.Dalam mengevaluasi jasa yang bersifat intangible, konsumen umumnya
menggunakan beberapa atribut atau faktor berikut (Parasurahman, et al.).
1. Bukti lansung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
2. Keandalan (reliability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan segera, akurat dan
memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan
dan memberikan para pelayanan dengan tanggap.
4. Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan.
5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
6. yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan. (Fandy Tjiptono,2008:25-26)
Berdasarkan kajian teori yang telah dibahas, maka penulis menggambarkan suatu alur pikir dari variabel X
(pelayanan puskesmas) dan variabel Y (kepuasan pasien) yang diuraikan sebagai berikut :





























C. Metode Penelitian
1. Desain peneliian
Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan dibedakan atas berbagai dasar, yaitu :
a. Berdasarkan Tujuan Penelitiannya
Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, mengevaluasi kemampuan suatu teori yang
diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis.
b. Berdasarkan Metode Peneltiannya
Berdasarkan metode penelitian, rancangan penelitian ini termasuk penelitian survey yaitu penelitian yang
dilakukan populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari
Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 614

populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar
variabel sosiologis maupun psikologis.
c. Berdasarkan Tingkat Ekplanasinya
Pada penlitian ini rancangan yang akan digunakan berdasarkan atas tingkat eksplanasi yang menjelaskan hasil
penelitian termasuk pada penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih.
d. Berdasakan Jenis Data Analisisnya
Penelitian ini termasuk penelitian data kualitatif dan kuantitatif. Data juga bisa digunakan bagi analisis statistic
dengan cara menghitung frekeunsi jawaban yang berbeda-beda. Perhitungan persentase jumlah observasi yang
termasuk dalam kelas yang berbeda tersbut merupakan analisis persentase atau analisis proporsi dapat
diinterprestasikan secara statistik.(Sugiyono, 2007:6-14).
2. Variabel Penelitian
Untuk keperluan operasionalisasi penelitian, berikut penulis variable, sub variable beserta indikator-indikatornya,
yang dapat ditabulasikan sbagai berikut :

tabel
Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator
Pelayanan
(x)
Tangible *
( fasilitas fisik )
1. Tampilan pelayanan
2. Kenyamanan fasilitas fisik
3. Peralatan
4. Perlengkapan yang modern
Credibility*
(kreadibilitas)
5. Keyakinan
6. Kejujuran dalam pelayanan
Competence*
(kompeten)
7. Keterampilan
8. Pengetahuan pelayanan
Access*
(akses)
9. Pelayanan mudah dihubungi

Reliability*
( keandalan )
10. Efektifitas informasi jasa
Responsiveness*
(daya tanggap)
11. Membantu dengan segera memecahkan masalah
pasien
Courstey*
(kesopanan)
12. Kesopanan
13. Bijaksana
Comunication*
(komunikasi)
14. Komunikasi yang baik dengan pasien
15. Mendengarkan pendapat pasien
Understanding the custumer*
(memahami pelanggan)
16. Mengerti dan memahami kebutuhan pasien
Security*
(keamanan)
17. Memberikan rasa nyaman

Kepuasan Pasien
(Y)

Bukti langsung**
( tangibles )
1. Fasilitas fisik
2. perlengkapan
3. Pegawai
4. Sarana komunikasi
Keandalan**
(reilibility)
5. Kemampuan memberikan pelayanan yang
diberikan dengan segera
6. Akurat
7. Memuaskan
Daya tanggap**
(responsiveness)
8. Keinginan para staf dan paramedis untuk
membantu para pasien
9. Memberikan pelayanan dengan tanggap
Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 615

Jaminan**
(assurance)
10. Pengetahuan paramedis
11. Kemampuan paramedis
12. Kesopanan paramedis
13. Sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf
(Pasien bebas dari bahaya, risiko dan keragu-
raguan)
Empati ** 14. Kemudahan dalam melakukan hubungan antara
pasien dan paramedis
15. Komunikasi yang baik antara pasien dan
paramedis
16. Perhatian pribadi
17. Memahami kebutuhan para pasien
Sumber: Fajar Laksana (2008 : 90)*
Fandy Tjiptono (2008 : 26)**

3. Metode Penelitian
Pengambilan data dilakukan dengan pengumpulan dari sumber primer (langsung mengumpulkan pada
instansi/objek) maupun sumber sekunder (melalui orang lain atau dokumen). Cara pengambilan data dengan
melakukan langsung pada obyek penelitian yaitu dengan cara wawancara dan mengajukan petanyaan, sreta
observasi atau pengamatan pada obyek penelitian.

4. Metode Analisis Data
a. Analisis korelasi
Analisis korelasi yang dimaksud adalah menguji keeratan hubungan pelayanan jasa puskesmas Adiarsa Karawang
terhadapkepuasan pasien. Formulasi yang digunakan adalah korelasi product moment method sebagai berikut :
r
xy
=

()()

Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
x = Pelayanan Jasa Puskesmas
y = Kepuasan Pelanggan
sumber : Sugiyono (2007:212)

Dalam penelitian ini akan menggunakan program SPSS. Untuk menginterprestasikan dapat diuraikan pada table
sbagai berikut :
Tabel
Interprestasi Koefisien Korelasi










b. Analisis Determinan
Koefisien determinasi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan Puskesmas
Adiarsa terhadap kepuasan pasien. Rumus untuk menghitung koefisien determinasi adalah dengan cara
mengkuadratkan koefisien yang ditemukan.
CD = r x 100%
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 0.199 Sangat rendah
0.20 0.399 Rendah
0.40 0.599 Sedang
0.60 0.799 Kuat
0.80 1.000 Sangat kuat
Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 616

Sumber : Sugiyono(2007:215)
Keterangan :
CD = Seberapa jauh perubahan variabel terkait
r = Kuadrat koefisien korelas
i
c. Uji Signifikan
a) Penetuan T hitung
T hitung = t =


b) Penentuan tabel
Dk = n 2, pada tingkat ksalahn 5%

c) Penentuan kriteria
Bila r hitung lebih kecil dari tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak.Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari
r tabel (rh > r tabel) maka Ha diterima. (Sugiyono, 2007:215)

d. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis ( Sugiyono, 2007 : 215), dengan tingkat kesalahan 5% melalui uji dua pihak sebagai berikut
H
o
: = 0 Pelayanan tidak ada hubungannya dengan kepuasan.
H
a
: 0Pelayanan ada hubungannya dengan kepuasan.


D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Pelayanan Pada Puskesmas Adiarsa Karawang Timur

Anallisis rentang skla skla masing-masing indicator pelayanan, direkapitulasikan sebagai berikut:

Tabel
Rekapitulasi Pelayanan Puskesmas Adiarsa Karawang timur

No Indikator Nilai Keterangan
1 Tampilan pelayanan 1176 Baik
2 Kenyamanan fasilitas fisik 1159 Baik
3 Peralatan 1091 Baik
4 Perlengkapan yang modern 1084 Baik
5 Keyakinan 1179 Baik
6 Kejujuran dalam pelayanan 1155 Baik
7 Keterampilan 1164 Baik
8 Pengetahuan pelayanan 1144 Baik
9 Pelayanan mudah dihubungi 1164 Baik
10 Efektifitas informasi jasa 1162 Baik
11 Membantu dengan segera memecahkan
masalah pasien
1188 Baik
12 Kesopanan 1212 Baik
13 Bijaksana 1167 Baik
14 Komunikasi yang baik dengan pasien 1164 Baik
15 Mendengarkan pendapat pasien 1185 Baik
16 Mengerti dan memahami kebutuhan
pasien
1178 Baik
17 Memberikan rasa nyaman 1161 Baik
Total Rentang Skala 19733
Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 617

Jumlah Rata-rata Skor 1160.765 Baik
Sumber : Penulis (2012)

Berdasarkan rekapitulasi analisis rentang skla tersebut diketahui hasil bahwa pelayanan Puskesmas Adiarsa
Karawang Timur sudah baik.

2. Gambaran Kepuasan Pasien pada Puskesmas Adiarsa Karawang Timur

Analisis rentang skla masing-masing indicator kepuasan pasien, direkapitulasikan sebagai berikut:

Tabel
Rekapitulasi Variabel Kepuasan Pasien

)














3.
























No Indikator Nilai Keterangan
1 Fasilitas fisik 834 Cukup puas
2 Perlengkapan 875 Cukup puas
3 Pegawai 1065 Puas
4 Sarana komunikasi 972 Cukup puas
5 Kemampuan memberikan pelayanan yang
diberikan dengan segera 976 Cukup puas
6 Akurat 1087 Puas
7 Memuaskan 1124 Puas
8 Keinginan para staf dan paramedis untuk
membantu para pasien 1142 Puas
9 Memberikan pelayanan dengan tanggap 1136 Puas
10 Pengetahuan paramedic 1133 Puas
11 Kemampuan paramedic 1158 Puas
12 Kesopanan paramedic 1169 Puas
13 Sifat dapat dipercaya yang dimiliki para
staf 1133 Puas
14 Kemudahan dalam melakukan hubungan
antara pasien dan paramedic 1142 Puas
15 Komunikasi yang baik antara pasien dan
paramedic 1137 Puas
16 Perhatian pribadi 1121 Puas
17 Memahami kebutuhan para pasien 1155 Puas
Total 18359
Rata-rata 1079.941 Puas
Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 618

Analisis Koorelasi Pelayanan dengan kepuasan pasien pada
Puskesmas Adiarsa Karawang Timur
Correlations
PelayananPuskesmas KepuasanPasien
PelayananPuskesmas Pearson Correlation 1 .512
**

Sig. (2-tailed) .000
N 304 304
KepuasanPasien Pearson Correlation .512
**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 304 304
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 619

Hubungan antara pelayanan puskesmas terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Adiarsa Karawang
Timur adalah 0,512 yang berarti korelasinya sedang. Tingkat signifikannya yaitu 0,000 yang berarti lebih kecil
dari 0,005, ini membuktikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelayanan Puskesmas terhadap
kepuasan pasien di Puskemas Adiarsa karawang Timur.

4. Analisis Koefisien Determinasi
Setelah mengetahui bahwa antara pelayanan Puskesmas dan kepuasan pasien di Puskesmas Adiarsa
karawang Timur ada hubungan. Kemudian dipertegas dengan memastikan bahwa antara kedua variabel
tersebut memiliki pengaruh, maka dihitung darajat pengaruh antara faktor pelayanan terhadap kepuasan
pasien Puskesmas Adiarsa Karawang Timur dengan menggunakan rumus uji koefisien determinasi.
Rumus koefisien determinasi yaitu :

CD = r x 100%
= 0,512 x 100%
= 0,262144x 100%
= 26,2144%

Dari koefisien determinasi diatas diketahui bahwa pengaruh pelayanan Puskesmas terhadap
kepuasan pasien di Puskesmas Adiarsa Karawang Timur sebesar 26,2144%. Adapun Sisanya sebesar 73,7856%
pengaruh pelayanan Puskesmas dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak bisa penulis jelaskan.

5. Pengujian Hipotesis
Hipotesis untuk uji korelasi penelitian ini adalah :
H
o
: = 0 Pelayanan tidak ada hubungannya dengan kepuasan
H
a
: 0 Pelayanan ada hubungannya dengan kepuasan
Uji signifikansi hubungan pelayanan Puskesmas terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Adiarsa Karawang
Timur dapat dihitung dengan rumus :
T table 5%, dk = 2
= 304 2 = 302
= 1,960
T hitung = t =


= 10,358279
Harga t hitung selanjutnya dibandingkan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk=n-2=302
adalah 1,960.
Ini dapat digambarkan sebagai berikut:















Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 620

Berdasarkan perhitungan dan yang ditunjukan pada gambar maka dinyatakan t hitung jatuh pada
daerah penolakan Ho, atau t hitung lebih besar dari t tabel, maka dapat dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima.
Jadi koefisien korelasi sebesar 10,358279 adalah signifikan dan karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak
berarti pelayanan Puskesmas berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Adiarsa Karawanng
Timur.Ha diterima maka proses pelayanan Puskesmas yang baik berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien
di Puskesmas Adiarsa karawang Timur.

E. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan hasil analisis terhadap pengaruh pelayanan Puskesmas Adiarsa Karawang Timur
maka diperoleh simpulan sebagai berikut:
1. PelayananPuskesmasAdiarsaKarawangTimurbaik, berada pada skala dengan rata-rata nilai 1060,765.
2. Pasien yang berobat di Puskesmas Adiarsa Karawang Timur berada pada skala puas dengan rata-rata
nilai 1079,941
3. Pelayanan Puskesmas di Adiarsa Karawang Timur berpengaruh sebesar 26,2144% terhadap kepuasan
pasien Puskesmas, adapun 73,7856% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh
penulis.
2. Saran
1) Faktor yang mempunyai nilai diatas rata-rata indikator Yang mempengaruhi pelayanan
Puskesmas yaitu komunikasi yang baik dengan pasien untuk dipertahankan dalam faktor-faktor
yang mempunyai nilai dibawah rata-rata untuk diperbaiki misalnya untuk faktor penampilan
tempat parkir cukup baik.
2) Faktor yang mempunyai nilai diatas rata-rata indikator Yang mempengaruhi kepuasan pasien
Puskesmas yaitu kesopanan paramedic untuk dipertahankan dalam faktor-faktor yang
mempunyai nilai dibawah rata-rata untuk diperbaiki misalnya untuk faktor fasilitas fisik cukup
puas.

F. DAFTAR PUSTAKA
Buchari Alma (2009).ManajemenPemasaran dan PemasaranJasa,CV. Alfabeta, Bandung.

Bilson Simamora (2003). Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif Dan Profitabel. Cetakan Kedua. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Danang Sunyoto (2011). Metode Penelitian Untuk Ekonomi. Cetakan Pertama. PT Buku Seru. Jakarta.

Dermawan Wibsono (2008). Riset Bisnis Panduan Bagi Praktisi Dan Akademis. Cetakan Kedua. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.

Fajar Laksana (2008). Manajemen Pemasaran. Edisi pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Fandy Tjiptono (2008). Service Management Mewujudkan layanan Prima, Edisi ke-1. CV. Andi Offset.
Yogyakarta.

Fandy Tjiptono (2008). Strategi Pemasaran. Edisi Tiga. CV. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

Fandy Tjiptono (2011). Service Quality dan Satisfaction. Edisi Tiga. Andi Yogyakarta.

Husein Umar (2003). Metode Riset Bisnis. Cetakan Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Husein Umar (2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan Pertama. Ghalia Indonesia. Jakarta.

J.SuprantodanNandanLimakrisna (2007).
PerilakuKonsumendanStrategiPemasaranUntukMemenangkanPesainganBisnis. Jakarta: MitraWacana
Media.

Jurnal Manajemen Vol.09 No.2 Januari 2012 621

Nina Rahmayanty (2010). Manajemen pelayanan Prima Mencegah Pembelotan dan Membangun Customer
Loyality. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi Ketiga Belas. Erlangga. Jakarta.

Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2006). Manajemen Pelayanan Pengembangan Model Konseptual,
Penerapan Citizens Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Cetakan ke-2. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Sugiyono (2007). Metode Penelitian Administrasi. Cetakan Ke-15. CV. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono (2011). Statistik untuk Penelitian. Cetakan Ke-19. CV Alfabeta. Bandung.

Profil Kesehatan Kabupaten Karawang 2010. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang 2011.

Tim Jaminan Mutu Puskesmas Adiarsa Karawang Timur 2011. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang 2011.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 658/Menkes/Sk/Iv/2005 Tentang pengertian
Puskesmas.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 828/MENKES/SK/IX/2008 Tentang Standar Minimal
Pelayanan.

( http://zetzu.blogspot.com/2011/11/uji-intervalidasi-data-method-of.html, di unduh tanggal, 23 Mei 2012)

Anda mungkin juga menyukai