Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan makalah agama berjudul Islam dan Perkembangan Politik Umat Makalah ini dibuat setelah melihat keadaan politik di Indonesia yang kurang sesuai dengan hokum Islam dan semakin menurunnya tingkat toleransi antar umat beragama Terima kasih kami u!apkan kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini "ami sadar bah#a makalah ini masih jauh dari sempurna$ karenanya kami menerima saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini %khir kata$ semoga makalah ini dapat berman&aat Malang$ '( )ktober *(''

Penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang %bdul +adir ,allum menyatakan bah#a politik atau siyasah mempunyai makna mengatur urusan rakyat$ baik dalam maupun luar negeri Politik dilaksanakan oleh pemerintah dan rakyat Negara adalah institusi yang mengatur urusan tersebut se!ara praktis$ sedangkan rakyat mengoreksi pemerintah dalam melakukan tugasnya -e&inisi di atas mengungkapkan bah#a politik merupakan pemikiranpemikiran yang berhubungan dengan mengurus kepentingan masyarakat Pemikiran tersebut dapat berupa pedoman$ keyakinan$ hukum %tau akti.itasakti.itas yang terjadi maupun berupa in&ormasi-in&ormasi /ekurang-kurangnya ada 0 kerangka konseptual yang dapat digunakan untuk memahami politik Pertama$ politik dipahami sebagai usaha #arga Negara dalam membi!arakan dan me#ujudkan kebaikan bersama "edua$ politik sebagai segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan Negara dan pemerintah "etiga$ politik sebagai segala kegiatan yang diarahkan untuk men!ari dan mempertahankan kekuasaan dalam masyarakat "eempat$ politik sebagai kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaaan kebijakan umum "elima$ politik sebagai kon&lik dalam rangka men!ari dan1atau mempertahankan sumber-sumber yang dianggap penting Melihat pengertian politik sebagaimana yang diuraikan di atas$ maka salah satu persoalan yang banyak menimbulkan perselisihan pendapat di kalangan banyak orang ialah persoalan politik dalam Islam atau hubungan antara agama dan negara dalam Islam 1.2 Tujuan '*' '** Untuk mengetahui mekanisme politik yang sesuai dengan Islam Untuk mengetahui pentingnya toleransi antar umat beragama sebagai per#ujudan dari politik Islam

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep Pol t k Dala! Isla! -alam bahasa %rab politik biasa diterjemahkan dengan kata siyasah yang diartikan mengemudi$ mengendalikan$ dan mengatur 2adi kata politik diartikan mengurus dan mengatur kepentingan seseorang Politik merupakan sesuatu yang berhubungan dengan mengurus kepentingan masyarakat 3al tersebut dapat berupa pedoman$ keyakinan$ hukum$ atau akti.itas-akti.itas yang terjadi maupun berupa in&ormasi-in&ormasi Politik ialah !ara dan upaya menangani masalah-masalah rakyat dengan seperangkat undang-undang untuk me#ujudkan kemaslahatan dan men!egah hal-hal yang merugikan bagi kepentingan manusia 4/alim %li al-5ahnasa#i$ Wawasan Sistem Politik Islam 62akarta7 Pustaka %l-"autsar$ 8et I9: Politik Islam ialah akti.itas politik sebagian umat Islam yang menjadikan Islam sebagai a!uan nilai dan basis solidaritas berkelompok Pendukung perpolitikan ini belum tentu seluruh umat Islam 4ba!a7 pemeluk agama Islam: "arena itu$ mereka dalam kategori politik dapat disebut sebagai kelompok politik Islam$ juga menekankan simbolisme keagamaan dalam berpolitik$ seperti menggunakan perlambang Islam$ dan istilah-istilah keislaman dalam peraturan dasar organisasi$ khittah perjuangan$ serta #a!ana politik 2.2 Isla! "an Pol t k /istem yang dibangun oleh ;asulullah /a# dan kaum mukminin yang hidup bersama beliau di Madinah jika dilihat dari segi praksis dan diukur dengan .ariabel-.ariabel politik di era modern tidak disangsikan lagi dapat dikatakan bah#a sistem itu adalah sistem politik par e<!ellen!e -alam #aktu yang sama$ juga tidak menghalangi untuk dikatakan bah#a sistem itu adalah sistem religius$ jika dilihat dari tujuan-tujuannya$ moti.asinya$ dan &undamental makna#i tempat sistem itu berpijak -engan demikian$ suatu sistem dapat menyandang dua karakter itu sekaligus "arena hakikat Islam yang sempurna merangkum urusan-urusan materi dan rohani$ dan mengurus perbuatan-perbuatan manusia dalam

kehidupannya di dunia dan akhirat 5ahkan &ilsa&at umumnya merangkum kedua hal itu$ dan tidak mengenal pemisahan antara keduanya$ ke!uali dari segi perbedaan pandangan /edangkan kedua hal itu sendiri$ keduanya menyatu dalam kesatuan yang tunggal se!ara solid= saling beriringan dan tidak mungkin terpisah satu sama lain >akta tentang si&at Islam ini amat jelas$ sehingga tidak membutuhkan banyak kerja keras untuk mengajukan bukti-bukti 3al itu telah didukung oleh &akta-&akta sejarah$ dan menjadi keyakinan kaum Muslimin sepanjang sejarah yang telah le#at Namun demikian$ ada sebagian umat Islam sendiri$ yang mengklaim diri mereka sebagai ?kalangan pembaru?$ dengan terang-terangan mengingkari &akta ini Mereka mengklaim bah#a Islam hanyalah sekadar ?dak#ah agama? Maksud mereka adalah$ Islam hanyalah sekadar keyakinan atau hubungan rohani antara indi.idu dengan ;abb-nya -an dengan demikian tidak memiliki hubungan sama sekali dengan urusan-urusan yang kita namakan sebagai urusan materi dalam kehidupan dunia ini -i antara urusan-urusan ini adalah7 masalah-masalah peperangan dan harta$ dan yang paling utama adalah masalah politik -i antara perkataan mereka adalah7 @agama adalah satu hal$ dan politik adalah hal lain@ Untuk meng!ounter pendapat mereka$ tidak ada man&aatnya jika kami mendedahkan pendapat-pendapat ulama Islam= karena mereka tidak mau mendengarkannya 2uga kami tidak memulainya dengan mengajukan &akta&akta sejarah$ karena mereka dengan sengaja telah men!ampakkannya )leh karena itu$ !ukuplah kami kutip beberapa pendapat orientalis dalam masalah ini$ dan mereka telah mengutarakan hal itu dengan redaksi yang jelas dan tegas 3al itu kami lakukan karena para ?pembaru-pembaru? itu tidak dapat mengklaim bah#a mereka lebih modern dari para orientalis itu$ juga tidak dapat mengklaim bah#a mereka lebih mampu dalam menggunakan metodemetode riset modern$ dan penggunaan metode-metode ilmiah -i antara pendapat-pendapat para orientalis itu adalah sebagai berikut7 ' -r A >itBgerald 4C: berkata7 @Islam bukanlah semata agama 4a religion:$ namun ia juga merupakan sebuah sistem politik 4a politi!al system: Meskipun pada dekade-dekade terakhir ada beberapa kalangan dari umat

Islam$ yang mengklaim diri mereka sebagai kalangan ?modernis?$ yang berusaha memisahkan kedua sisi itu$ namun seluruh gugusan pemikiran Islam dibangun di atas &undamental bah#a kedua sisi itu saling bergandengan dengan selaras$ yang tidak dapat dapat dipisahkan satu sama lain@ * Pro& 8 % Nallino berkata7 @Muhammad telah membangun dalam #aktu bersamaan7 agama 4a religion: dan negara 4a state: -an batas-batas teritorial negara yang ia bangun itu terus terjaga sepanjang hayatnya@ D -r /!ha!ht berkata 7 @ Islam lebih dari sekadar agama7 ia juga men!erminkan teori-teori perundang-undangan dan politik lengkap$ yang men!akup agama dan negara se!ara bersamaan@ C Pro& ; /trothmann berkata 7 @Islam adalah suatu &enomena agama dan politik "arena pembangunnya adalah seorang Nabi$ yang juga seorang politikus yang bijaksana$ atau @negara#an@ 2.# Peru$a%an Pol t k Isla! 5erbi!ara tentang perkembangan situasi politik dalam negeri menurut perspekti& Islam$ kita mengenal setidaknya dua periode yang se!ara signi&ikan memberikan pengaruh yang berbeda$ yakni periode pra dan pas!a E(-an Yang pertama adalah periode beku yang ditandai dengan ketegangan hubungan antara umat Islam dengan pemerintah$ sedangkan yang kedua adalah pen!airan dari yang pertama$ yakni ketika pemerintah beruabah haluan dalam menatap umat Islam dalam setting pembangunan nasional /ituasi pra E(-an diakui sarat dengan isu politik yang mempertentangkan umat Islam dengan pemerintah Peristi#a Tanjung Priok$ %!eh$ Fampung$ "omando 2ihad$ peledakan 5orobudur$ dan yang lainnya telah memanaskan situasi Peristi#a-peristi#a tersebut$ sejak )rde 5aru berdiri$ mengukuhkan !itra pertentangan antara umat Islam dengan pemerintah /ituasi ini pada gilirannya menjadikan organisasi Islam tidak berani @tampil@ se!ara lantang menyuarakan aspirasinya Tetapi$ situasi tersebut berangsur berubah pada pas!a E(-an %ngin segar seakan bertiup sejuk ke tubuh umat Islam I8MI terbentuk$ /oeharto naik -alam ungkapan yang lebih sederhana$ ia merupakan sistem peradaban yang

haji$ jilbab dilegalisasi di sekolah menengah$ lolosnya peradilan agama dan pendidikan nasional yang dinilai menguntungkan$ pen!abutan /-/5$ pendirian 5MI$ serta suasana keberislaman kalangan birokrasi yang semakin kental$ dan lain-lain yang menandai era baru7 politik akomodasi$ umat Islam yang selama ini dianggap sebagai ri.al kini tidak lagi Tumbuh di kalangan pemerintah dan juga %5;I 4pada #aktu itu:$ bah#a pembangunan Indonesia tidak akan berhasil tanpa menyertakan umat Islam yang mayoritas$ umat Islam harus dianggap sebagai mitra Fayaknya bola salju$ era akomodasi ini bergulir deras dan !enderung besar$ e&eknya terasa$ kini bukan tabu lagi umat Islam berbi!ara tentang aspirasi Islam -i kalangan pemerintah juga tampak adanya upaya untuk @menyinggung@ perasaan umat Islam -emikian terus dalam beberapa tahun terakhir$ proses @islamisasi@ seakan berjalan lan!ar tanpa halangan %da dua teori guna meramalkan masa depan bola salju tadi Pertama$ bah#a kelak bola salju itu makin besar %rtinya$ kesadaran keberislaman makin menyebar dan marak menyelimuti semua kalangan Kedua$ adalah antitesis yang pertama 5ola salju tadi memang membesar$ tetapi hanya sesaat kemudian pe!ah berkeping-keping akibat terlalu ken!angnya melun!ur atau lemahnya ikatan unsur-unsur pembentuk bole tersebut /ebagai kemungkinan alternati& ini bisa terjadi Yakni$ bila umat Islam terlalu ken!ang melun!urkannya$ sementara ikatan di tubuh umat dan situasi belum !ukup kuat$ atau mungkin juga latar belakang ada orang lain yang sengaja memukul han!ur 5ila ini terjadi$ kita tidak bisa membayangkan seperti apa jadinya$ dan butuh beberapa #aktu lagi untuk mendapatkan keadaan serupa$ dan di era re&ormasi sampai saat ini umat Islam dalam berpolitik sudah terpe!ah-pe!ah$ itu suatu kenyataan riil yang kita lihat -alam konteks Islam$ perkembangan mun!ulnya partai-partai Islam yang berada di atas angka 0(-an meskipun kemudian melalui proses .eri&ikasi$ hanya CG partai yang dinilai layak mengikuti pemilu telah melahirkan penilaian tersendiri Yang paling umum adalah pandangan mengenai mun!ulnya kembali kekuatan politik Islam )rang pun kemudian mengingatingatnya dengan istilah @repolitisasi Islam@$ sesuatu yang bisa menimbulkan

konotasi tertentu$ mengingat pengalaman Islam dalam sejarah politik Indonesia Padahal$ kita sebenarnya boleh menanyakan apakah benar Islam sejatinya pernah berhenti berpolitikH Ialaupun dengan itu$ pertanyaan tersebut bukan untuk mengisyaratkan bah#a Islam itu adalah agama politik Meskipun demikian satu hal yang harus diingat bah#a mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama Islam Fangsung atau tidak langsung$ yang demikian itu mempunyai implikasi politik -engan kata lain$ kekuatan politik apa pun$ lebih-lebih partai politik$ akan sangat memperhitungkan realitas demogra&is seperti itu %rtinya$ massa Islam bakal diperebutkan oleh kekuatan-kekuatan politik guna men!ari dukungan 5ak @gadis@ yang akan selalu diperebutkan$ bagaimana seharusnya Islam bersikap di tengah polarisasi politik yang tajam iniH 2elas$ ini bukan pertanyaan yang mudah dija#ab /eandainya tersedia ja#aban pun ia bukan suatu yang dapat diperebutkan %rtinya$ akan tersedia banyak ja#aban -an semua itu akan sangat dipengaruhi dan dibentuk oleh pre&erensi politik yang bersangkutan -alam situasi seperti ini$ ada baiknya kita kembali kepada makna beragama %da apa sebenarnya &ungsi Islam dalam kehidupan /eperti telah sering dikemukakan$ agama dapat dilihat sebagai instrumen ilahiyah untuk @memahami@ dunia -ibandingkan dengana agama-agama lain$ Islam paling mudah menerima premis ini /alah satu alasannya terletak pada si&at Islam yang omnipresence Ini merupakan suatu pandangan bah#a @di mana-mana@ kehadiran Islam hendaknya dijadikan panduan moral yang benar bagi tindakan tingkah laku manusia %da memang yang mengartikan pandangan seperti ini dalam konteks bah#a Islam merupakan suatu totalitas @%pa saja@ ada dalam Islam /eperti &irman %llah dalam %l-+ur?an yang artinya$ "Tidak kami tinggal masalah sedikit pun dalam Al-Qur'an " Febih dari itu$ Islam tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sosial-ekonomi dan politik Terutama karena itu$ ada yang berpendapat bah#a Islam itu sebenarnya men!akup negara--sesuatu yang kemudian dirumuskan dalam jargon "innal Islam dinun wa dawlah"

2.& Tolerans Beraga!a /ebelum pembahasan lebih lanjut tentang toleransi$ ada baiknya dijelaskan se!ara ringkas mengenai terminology toleransi Ini perlu karena terdapat beberapa de&inisi yang telah dikemukakan oleh kalangan pengamat sosial$ khususnya berhubung dengan persoalan toleransi beragama atau dialog antar agama Perkataan atau term toleransi berasal dari bahasa Inggris tolerance atau tolerantia dalam bahasa Fatin -alam bahasa %rab istilah ini merujuk kepada kata tasamah atau tasahal yaitu= to o!erlook" e#cuse" to tolerate" to $e indulgent" tolerant" %or$earing" lenient" merci%ul Perkataan tasamah& bermakna hilm dan tasahul& diartikan indulgence" tolerance" toleration" %or$earance" leniency" lenitt" clemency" mercy dan kindness 4;ohi 5aalbaki$ '((C7 D'C: Tasamuh di dalam Islam tidak semata-mata tolerance karena tasamuh memberi arti memberi dan mengambil$ tidak saja mengharapkan satu pihak memberi dan yang lain itu menjadi negati.e )rang Islam dinamakan mutasamihin$ pemaa&$ penerima$ mena#arkan$ pemurah sebagai tuan rumah kepada tamu$ tetapi kemudiannya juga kita tidak sepatutnya menerima saja 4terlalu banyak: sehingga menekan perasaan kita sendiri yang ditimbulkan oleh perkara-perkara yang kita tahu berla#anan dengan agama kita 4Muhammad %bdul ;au&$ 'EGC7 '((: "amus Umum 5ahasa Indonesia menjelaskan toleransi dengan kelapangan dada 4dalam arti suka kepada siapapun$ membiarkan orang berpendapat atau berpendirian lain$ tak mau mengganggu kebebasan ber&ikir dan berkeyakinan lain: Poer#odorminta$ 'EEJ7 C('(: 4I 2 / /edangkan "amus -e#an menyebut

perkataan 'toleran( yang berarti sedia menghormati atau menerima pendapat 4pendirian dan sebagainya: orang lain yang berbeda dari pendapat 4pendirian dan sebagainya: sendiri /elain itu toleransi juga merujuk kepada si&at 4sikap: toleran 4Noresah 5aharom$ EEC7 'C(J: Toleransi dalam konteks ini dapat dirumuskan sebagai satu sikap keterbukaan untuk mendengar pandangan yang berbeda$ ber&ungsi se!ara dua arah yakni mengemukakan pandangan dan menerima pandangan dan tidak merusak pegangan agama masing-masing dalam ruang lingkup yang telah disepakati bersama 3akikat toleransi terhadap agama-agama lain merupakan satu prasyarat yang utama

bagi setiap indi.idu yang ingin kehidupan yang aman dan tenteram -egan begitu akan ter#ujud interaksi dan kese&ahaman yang baik dikalangan masyarakat beragama Namun persoalannya bagaimanakah pendekatan yang harus dilalui dalam membentuk satu masyarakat yang harmonis meskipun mereka berbeda dari sudut agama 5agi bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman 4pluralitas: agama$ pluralisme merupakan sebuah kenis!ayaan Ia mampu menjadi #ahana dan sarana membangun ke arah kehidupan yan maju$ damai dan sejahtera Namun jika tidak dikelola se!ara ari& dan bijaksana maka pluralitas akan menjadi salah satu &aktor pemi!u kon&lik$ disharmoni dan disintegrasi bangsa 4TarmiBi Taher$ 'EEK7 DD: "onsep 5hineka Tunggal Eka sejatinya lahir sebagai re&leksi atas kemajemukan bangsa$ sekaligus sebagai ja#aban agar kemajemukan itu tidak memi!u disintegrasi$ tapi justru menjadi tiang-tiang penyangga hadirnya sebuah bangsa yang kokoh 4-epag ;I$ 'EEK7 J0: %kan tetapi$ dikondisikan oleh konstelasi politik dalam satu dekade terakhir ini kita menghadapi beberapa tindakan kekerasan yang mengatas-namakan agama /ebut saja peledakan Ledung %trium /enen 4'-'*-'EEG:$ PlaBa 3ayam Iuruk 4'0-C-'EEE:$ Lereja L"PI Medan 4*G-0-*(((:$ 5om 5ali II 4'-'(*((J:= merupakan estimasi yang menandai rapuhnya keakraban hidup umat beragama Tindak kekerasan atau dorongan apapun dengan menggunakan simbol agama$ se!ara implisit maupun eksplisit terus merebak dan menguat$ dan hampir ditemukan dalam semua agama dan paham-paham keagamaan Misalkan dalam agama Yahudi$ /hlomo Loren seorang pemimpin ;abi untuk kelompok Yahudi Eropa 5arat di Israel yang mem&at#akan pembunuhan terhadap Yasser %ra&at sebagai tugas su!i keagamaan 4Fihat lebih jauh dalam %bd %Mla$ *((*7 'J: /ulit diper!aya bah#a agama-agama yang mengajarkan kebaikan$ belas kasih dan !inta akan sesama= turut menebar keberingasan dalam moti.asi dunia#i dan politik$ prasangka komunal dan sebagainya -engan dalih demi men!apai ridha Tuhan dan demi menyebarkan kabar gembira dari Yang Maha "uasa agama sering dijadikan salah satu elemen utama penghan!uran umat manusia bertentangan dengan ajaran semua agama /uatu kenyataan yang sangat

Luna mengembangkan tatanan hidup yang humanis diperlukan paradigma dialogis-kultural dalam memaknai keragaman entitas 3arkat kemanusiaan dan pluralitas yang ada dimasyarakat menghajatkan misi teologis ditunaikan dalam bingkai keterbukaan$ memahami$ kebersamaan dan dengan !ara bersama-sama$ menghargai dan memberi ruang teologis bebas kekuasaan$ dalam Fangit Ilahi$ bukan dalam atmos&ir manusia "erjasama dalam kebaikan Ittihad" )urnal Kopertais Wilayah *I Kalimantan" +olume , -o ./ April 01.1 DJ dan dalam menegakkan kebenaran bukan hanya merupakan ke#ajiban agama$ tetapi kebutuhan .ital /ebagai suatu upaya untuk merelati.isir ketegangan antar teologi dan truth claim yang seringkali menumbuhkan sikap &anatis dan dogmatis$ diperlukan sel% criticism$ bahkan relegious criticism = oto-kritik menuju sikap internal-relati!ism Tuntutan akan kebenaran &inal 42inal Truth: yang melekat pada institusi-institusi agama dan sistem teologi yang sudah mapan 4ortodoks: perlu dipertanyakan ulang jika manusia beragama ingin menghindarkan diri dari tindakan memutlakkan yang relati& 3anya dengan gabungan serasi antara kesetiaan 4comittmen" loyality: dan pemikiran kritis 4critical re%lection: kematangan beragama bisa di!apai Upaya humanis-trans&ormati& menjalin hubungan sinergis antar kaum beriman dengan sendirinya menempatkan dialog antar agama menjadi sangat penting /ebagaimana diungkapkan 3ans "ung -o peace among the nations without peace among the religions& -o peace among religions without dialogue $etween the religions& -o dialogue $etween religions without in!estigating the %oundation o% the religions 4Tiada perdamaian bagi bangsa-bangsa tanpa perdamaian diantara agamaagama= Tiada perdamaian diantara agama-agama tanpa dialog antar agama= Tiada dialog antar agama tanpa mempelajari &ondasi agama-agama: %gar pelaksanaannya mampu memba#a implikasi positi& diperlukan dua komitmen penting= pertama$ adanya sikap toleransi= suatu si&at atau sikap menenggang pendirian$ pendapat$ keper!ayaan$ kebiasaan dan sebagainya yang berbeda dengan pendiriannya sendiri$ dan kedua pluralisme$ yang bisa dila!ak dalam >rithjo& /!huon$ seorang tokoh &ilsa&at perennial dan genius terbesar meta&isika tradisional 5agi /!huon$ hidup ini ada tingkatannya -ari segi

meta&isik$ hanya pada Tuhanlah$ yang berada pada tingkat tertinggi$ terdapat titik temu berbagai agama$ sedang pada tingkat diba#ahnya semua agama itu saling bereda Pluralisme yang tidak dapat hanya dipahami hanya dengan mengatakan bah#a masyarakat kita beranekaragam Pluralisme juga tidak boleh dipahami hanya sekadar sebagai negati!e good$ hanya ditilik dari kegunaannya untuk menyingkirkan &anatisisme Pluralisme$ khususnya pluralisme agama harus dipahami sebagai suatu keharusan bagi keselamatan umat manusia$ antara lain melalui mekanisme penga#asan dan pengimbangan yang dihasilkannya %gama dituntut mampu menampilkan !itranya yang inklusi&$ tidak ekstrem$ lapang$ tetap mempertimbangkan nilai-nilai spiritual lokal$ dan humanis %gama haruslah tampil 4atau ditampilkan: dengan #ajah terbuka terhadap realitas yang ada di luar dirinya Ia juga dituntut untuk mampu Ittihad" )urnal Kopertais Wilayah *I Kalimantan" +olume , -o ./ April 01.1 DK memba#a penganutnya bersikap adil terhadap agamanya sendiri$ menghargai dan apresiati& terhadap keimanan orang lain 4Iil&red 8ant#ell /mith$'EG'7 K': -engannya pemenuhan kebutuhan hidup$ kepentingan dan ke!enderungan hidup masyarakat harus dibimbing se!ara dialogis$ humanis dan inklusi& dalam nilai-nilai etik-moralitas yang sejatinya merupakan milik setiap agama /e!ara kongkret$ agama masa depan yang menjadi harapan adalah 4a: agama yang memperjuangkan prinsip-prinsip antropik-spiritualisme /uatu kesadaran spiritual yang ditopang oleh ilmu pengetahuan alam agar bisa memberikan peta kosmologi yang benar sehingga seseorang tahu di mana dan ke arah mana kereta ruang dan #aktu yang sedang ditumpanginya bergerak= 4b: agama masa depan ingin tidak dipisahkan dari agama-agama tradisional= bah#a juga 4!: akan mun!ul keberagamaan eklektik dan sikap beragama yang lebih humanistik-uni.ersal 4"omaruddin 3idayat dan Muhammad Iahyuni Na&is$ 'EE07 ''J-''G: )leh karena itu$ dialog antar agama dan peradaban dimungkinkan akan me#ujud di era global ini -alam kaitan ini$ alur pikir pluralisme sangat mendukung tugas kemanusiaan$ saling menguntungkan dan bukannya benturan klaim kebenaran$ sektarianisme$ tradisi dan peradaan 4M %min %bdullah$ 'EEK7 EE''C: %pabila tidak ditemukan kesamaan$ hendaknya masing-masing

mengakui eksistensi pihak lain dan tidak saling mempermasalahkan$ membuka diri bagi yang lain dan mengijinkan sesuatu di luar dirinya untuk hadir sebagai tetangga sekaligus keterlibatan akti& terhadap kenyataan kemajemukan serta mena&ikan sikap-sikap yang !enderung eksklusi&$ emosional dan kaku -e#asa ini di Indonesia telah tampak bah#a toleransi beragama tidak di jaga dan dikelola dengan baik sehingga menimbulkan suatu dampak yang sangat besar yaitu saling terjadi permusuhan antar umat beragama dan melahirkan para teroris yang membuat kenyamanan #arga Negara Indonesia menjadi tergaganggu Para teroris ini biasanya tidak bertindak dengan hati nuraninya sendiri melainkan karena hasil dari !u!i otak para pakar teroris "egiatan teroris di Indonesia ini membuat #arga Negara Indonesia menjadi takut dalam akti.itas beragama Misalnya dalam perayaan hari natal polisi selalu mengamankan tempat yang akan di jadikan tempat sembah Yang hal tersebut sangat Nampak bah#a toleransi umat beragama di Indonesia sangat kurang

BAB III PENUTUP #.1 Kes !pulan 3ukum Islam penting diterapkan dalam menjalankan politik suatu Negara agar tidak terjadi penyalahgunaan dalam mengaplikasikan politik di kehidupan berbangsa dan bernegara /elain itu$ toleransi antar umat beragama penting dilakukan agar tidak terjadi perselisihan antar umat beragama$ mengingat Indonesia tidak hanya dihuni oleh penduduk yang beragama Islam$ melainkan juga dihuni oleh umat beragama lain

-a&tar Pustaka ' * /ukidi$ '-ari Pluraisme %gama Menuju "on.ergensi %gama-agama$ dalam Kompas$ 'K )ktober 'EEG Moerdiono$ 3akna Kerukunan 4idup 5mat 6eragama 3enurut Tin7auan Paham -egara Kesatuan 8epu$lik Indonesia9 6e$erapa Pokok Pikiran $ 2akarta$ /arasehan /ehari Majlis Ulama Indonesia$ 0 Nopember 'EJJ D Tim -osen P%I U5$ 6uku :aras9 Pendidikan Agama Islam$ Malang$ *(''

Anda mungkin juga menyukai