Anda di halaman 1dari 3

Ruang Dalam

Hakekat dari sebuah tempat tinggal adalah mekanisme kehidupan , yang mencerminkan keselarasan antara tatananinterior dan lingkungannya. Dalam proses perancangan selayaknya memenuhi kebutuhan pokok manusia (pemakai), yaitu untuk bersosialisasi, berkomunikasi, sehat serta kenyamanan dalam pemakaian. Abraham Maslow menyusun kebutuhan hidup manusia dalam beberapa tahapan: 1. ysiological !eeds (kebutuhan "isiologis) #ebutuhan akan sarana yang bisa men$amin kelangsungan hidup. %. &a"ety !eeds (kebutuhan rasa aman) 'er$aminnya keamanan dan keselamatan. (. &ocial !eeds (kebutuhan sosial) #einginan untuk bersosialisasi antar indi)idu. *. +steem !eeds (kebutuhan pengakuan) engakuan untuk menun$ukkan $ati diri dan martabat. ,. &el" Actuali-ation !eeds (kebutuhan aktualisasi diri) #ecenderungan ingin dipu$i dan dihormati orang lain. .ertolak dari konsep A. Maslow diatas maka produk desain interior akan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu sesuai dengan pemenuhan akan kebutuhan hidup manusia. /leh karena itu kali ini kami mencoba menya$ikan produk desain interior yang sesuai dengan perkembangan desain saat ini. 1.1. ABSTRAKSI Dengan semakin banyaknya tuntutan indi)idu yang harus dipenuhi, maka persyaratan yang dibutuhkan dalam perancangan desain semakin lama semakin kompleks, baik dari segi "isik, budaya, psikologi maupun nilai0nilai kemanusiaan. &ehingga demi terpenuhinya harapan tersebut, maka arsitek dituntut untuk lebih kreati" dan pandai membaca tanda0tanda perubahan $aman. 1ain dari pada itu tekhnologi dan ilmu pengetahuan tentang interior $uga mengalami perubahan, sehingga bentuk dan suasana yang tercipta dari masa ke masa akan selalu berganti sesuai kebutuhan dan sesuai dengan . .agaimanapun bentuk perubahan ter$adi atau terbentuk tidak akan lepas dari prinsip utama desain interior yaitu: bagaimana cara memberi kepuasan, kenyamanan, keselamatan, keleluasaan, kebebasan, kemudahan, kesehatan dan keindahan (tanpa merubah2merusak kelestarian tradisi 3 lingkungan). 4ntuk hal ini maka seorang arsitek perlu membekali diri dengan kemampuan lain selain teori tentang interior, misalnya: seorang arsitek harus peka terhadap tuntutan $aman, ilmu sosial hingga harus memahami betul bagaimana2kearah mana tuntutan desain dari owner. 1.2. LATAR BELAKANG 'empat tinggal sebagai hunian yang bersi"at pribadi (pri)at), maka akti)itas yang ada didalamnya merupakan rutinitas keseharian yang mana tiap0tiap pribadi tentu berlainan kebutuhan dan akti)itas keseharian. &ehingga perencanaan rumah2ruang yang tercipta harus mengacu pada lingkup pribadi

seseorang dan pada akhirnya suatu tempat tinggal yang terencana dan teratur baik, merupakan sumber kekuatan dan menge$awantahkan sikap dan keinginan penghuninya. .anyak pengetahuan keterampilan dan pengalaman dibutuhkan untuk membentuk tempat tinggal yang indah, teratur dan menarik. ada $aman dahulu, pada dahulu umumnya rumah2tempat tinggal memiliki kamar0kamar yang luas tetapi tata aturnya terikat pada skema yang tetap. Dalam perkembangannya kita harus perhatikan segi e"isiensi, seni2style dan yang tak kalah pentingnya adalah selera pribadi penghuninya. #arena setiap orang dapat memilih sendiri bentuk wa$ah, warna dan bahan yang diinginkan, maka $ika ter$adi kesalahan pemilihan berarti pemborosan dan dapat mempengaruhi kebahagiaan atau kepuasan penghuninya. Disinilah peran seorang disainer interior sebagai pembimbing yang akan mengarahkan owner untuk meraih tu$uan awal mengenai suasana ruang yang diinginkan. 1.3. PERMASALAHAN Antara desain interior dan arsitektur adalah dua hal yang tak terpisahkan, sehingga seorang desainer mutlak mengikuti2memahami kema$uan tekhnologi, ilmu pengetahuan, industri dan gaya hidup masyarakat serta perkembangan arsitektur mutakhir, dengan diimbangi pengetahuan tentang teknologi dan ilmu0ilmu lain yang menun$ang wawasan dalam menetukan perancangan. 5ang men$adi permasalahan sekarang adalah bagaimana merencanakan dan merancang suatu interior sebuah gedung2rumah tinggal yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pemakainya dengan tanpa melepaskan prinsip e"isiensi dan dalam peman"aatan teknologi yang ada. .agaimana merumuskan suatu konsep tata ruang dalam 2 interior bangunan khususnya rumah tinggal agar mendapatkan ruangan yang indah, nyaman, tidak men$emuhkan dan sesuai dengan kaidah0kaidah arsitektural yang lain, dalam rangka memuaskan penggunanya.

PRINSIP PERANCANGAN (PROPORSI, KESEIMBANGAN, IRAMA) A. P !"! #$


ada intinya proporsi berkaitan erat dengan estetika dan tidak akan muncul hanya dengan pemakaian sistem matematik dan geometrik, karena proporsi adalah masalah perasaan yang tepat sehingga dapat menimbulkan tercapainya kepuasan intelektual yang dimungkinkan dari rangkaian berbagai elemen dalam satu kombinasi yang optimal. Alam memberi contoh kepada kita tentang proporsi yang tepat dalam satu rangkaian.

B. K%#%$m&angan
6ara yang termudah untuk mencapai keseimbangan ialah dengan membentuk % bagian yang sama sebelah menyebelah terhadap titik ima$iner (simetris) susunan semacam ini tidak banyak menimbulkan masalah namun terkadang men$emukan karena bersi"at monoton. 6ara lain yan dapat dilakukan adalah bentuk keseimbangan asimetris, hal ini akan memberi kita banyak tantangan dalam proses perancangannya, namun kita akan mendapat bentuk yang lebih )ariati".

C. I ama
engaturan desain ruang dalam mempunyai banyak )ariasi, maka dalam hal ini irama akan dapat membuat atau menciptakan suatu tatanan yang sedap dipandang mata serta membuat desain men$adi rapi. ada umumnya irama dimunulkan malalui pengulangan garis, bentuk, pola, dan warna. 7rama yang baik, pelan0pelan akan bertambah atau berkurang ukurannya, bentuknya, atau warnanya secara e"ekti" (gradasi). 'ipe seperti ini lebih asli, lebih kuat dan lebih dinamis.

Anda mungkin juga menyukai