Anda di halaman 1dari 58

Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB I PENDAHULUAN A.

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN / INSTANSI TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PT. CARE INDONUSA adalah suatu perusahaan berbadan hukum yang bergerak dalam industri jasa konstruksi. Saat ini PT. CARE INDONUSA sedang menangani proyek pembangunan gedung Poliklinik, gedung Aula, gedung Laboratorium, masjid dan garasi dalam kontrak Pembangunan Gedung Poliklinik Kesehatan Medan dengan nilai kontrak Rp .!!!.!!!.!!!,!!. Proyek ini beralamatkan "l. "amin Ginting KM #$ %esa Lou &ih Ke'amatan Medan (untungan. Pembangunan ) Pembangunan Gedung tersebut merupakan tahapan pembangunan # paket dengan pembangunan*sumber daya materinya berasal dari AP+% ,!!-. Proyek tersebut dilaksanakan melalui proses tender dan pelelangan yang dimenangkan oleh kontraktor Pelaksana P(. &AR. /0%102SA. %alam pelaksanaan pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Kesehatan Medan yang dalam hal ini sebagai 3akil dari o3ner diatas namakan +pk. Koesman 4isoehoediono, Ms' diperlukan peran serta dari sebuah konsultan penga3as sebagai 3akil o3ner di lapssangan yang akan menga3asi setiap item pekerjaan ) pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor pelaksana. Konsultan yang ditunjuk dalam proyek pekerjaan pembangunan Gedung Politeknik Kesehatan Medan adalah konsultan penga3as &5. PARAM/(6A P.RKASA dengan site manager +pk. /r. %aulat (ampubolon.

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK a. Struktur Organi a i Pr!"#k %alam hal ini beberapa pihak ada yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek pembangunan gedung politeknik kesehatan medan. 6ubungan antar pihak pihak itu dapat digambarkan dalam skema diba3ah ini 7

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan

O$NER P1L/(.K0/K P1L/(.K0/K P1L/(.K0/K K.S.6A(A0 K.S.6A(A0 K.S.6A(A0 M.%A0 M.%A0 M.%A0

KONSULTAN KONSULTAN PERENCANA PERENCANA P(. P.0%2 P.RKASA P(. PA0%2 P.RKASA P(. P.0%2 P.RKASA

KONSULTAN KONSULTAN PENGA$AS PENGA$AS &5. PARAM/(6A &5. PARAM/(6A &5. PARAM/(6A P.RKASA P.RKASA P.RKASA

KONTRAKTOR KONTRAKTOR P(. &AR. P(. &AR. P(. &AR. /0%102SA /0%102SA /0%102SA Gambar. Struktur 1rganisasi Proyek

9 GAR/S 62+20GA0 K10(RAK(2AL 9 GAR/S 62+20GA0 K11R%/0AS/ 9 GAR/S 62+20GA0 S(R2K(2AL

6ubungan antar pihak pihak diatas dapat diartikan sebagai berikut 7 #. 6ubungan Struktual 6ubungan ini adalah hubungan garis perintah dimana satu pihak berhak memberikan perintah dan pihak lain berhak melaksanakannya selama perintah itu sesuai dengan peraturan yang berlaku. ,. 6ubungan Kontraktual 6ubungan ini adalah hubungan kontrak dimana pihak pihak diatas telah membuat perjanjian sesuatu hal dan dengan ketentuan8ketentuan yang ter'antum didalam masing8masing kontrak. %alam hal ini masing8masing pihak harus menjalankan tugasnya sesuai isi perjanjian dan akan mendapat haknya sesuai yang dijanjikan dalam kontrak. Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN ,

Laporan Praktik Kerja Lapangan :. 6ubungan Koordinasi 6ubungan ini adalah hubungan kerja sama antara pihak8pihak yang memiliki hubungan kerja, dalam hal ini hubungan koordinasi itu terjadi antara pihak konsultan peren'ana dengan pihak konsultan penga3as. Mereka dapat melakukan kerjasama dalam menyelesaikan masalah8masalah yang mungkin terjadi dilapangan. %. Struktur Organi a i La&angan %i lapangan sendiri sangat diperlukan pengorganisasian demi terselenggaranya pekerjaan pekerjaan yang diinginkan. Adapun struktur organisasi pada proyek pembangunan gedung Pendidikan Politeknik Kesehatan Medan akan digambarkan dalam sketsa diba3ah ini 7
DIREKTUR DIREKTUR ;.RR< 0. MARPA20G. S. SITE MANAGER SITE MANAGER SAM/RA0. S.S( SAM/RA0. S.S( KOOR. PELAKSANA KOOR. PELAKSANA MARK2S. S MARK2S. S SITE ENGINEER SITE ENGINEER +AM+A0G 4. S( +AM+A0G 4. S( ESTIMATOR ESTIMATOR +LA0K +LA0K LOGISTIK LOGISTIK S2K2R S2K2R

PELAKSANA I / GEDUNG PELAKSANA I / GEDUNG AULA ' MUSALLA AULA ' MUSALLA

PELAKSANA II / PELAKSANA II / GEDUNG LAB ' GARASI GEDUNG LAB ' GARASI

PELAKSANA III / PELAKSANA III / GEDUNG POLIKLINIK GEDUNG POLIKLINIK

/5A0 R/=AL%< /5A0 R/=AL%<

S/M10 S/M10
KEPALA KEAMANAN KEPALA KEAMANAN (. S/RA/( (. S/RA/(

R10AL% R10AL%

ASS. KEAMANAN I ASS. KEAMANAN I S<AMS2L S<AMS2L SEKURITI I SEKURITI I MA%A MA%A MARPA20G. MARPA20G. S. Gambar. S.

ASS. KEAMANAN II ASS. KEAMANAN II R. 0A/0GG1LA0, S6 R. 0A/0GG1LA0, S6

SEKURIT II SEKURITI III SEKURITI I( SEKURIT II SEKURITI III SEKURITI I( A(.0G PARL/0 <AK2+ A(.0G PARL/0 <AK2+ MARPA20G. MARPA20G. S. Struktur 1rgnisasi S. Kontraktor PT. CARE INDONUSA

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan B. TUJUAN MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN #. (ujuan umum Adapun tujuan umum dari penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah 7 a. 2ntuk mengadakan pengamatan, mengumpulkan data dan in>ormasi mengenai pelaksanaan suatu proyak dilapangan. b. 2ntuk memperluas 3a3asan dan pola pikir mahasis3a, dimana diharapkan dengan melihat, mengamati bahkan membantu pelaksanaan dilapangan sehingga mahasis3a tersebut akan 'akap bertindak setelah bekerja nanti. '. 2ntuk men'iptakan tenaga kerja yang terampil, kreati>, bertanggung ja3ab, dan penuh disiplin sesuai dengan tujuan pendidikan politeknik. d. 2ntuk memahami kesulitan ) kesulitan dan hambatan yang terjadi di lapangan, sekaligus turut memikirkan 'ara yang terbaik untuk pen'egahan dan peme'ahannya. ,. (ujuan khusus Adapun tujuan khusus dari penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini adalah 7 a. 2ntuk melihat dan mengamati pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan membandingkan dengan teori ) teori yang didapat diperkuliahan. C. MAN)AAT MELAKSANAKAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Laporan Praktik Kerja Lapangan ini berman>aat bagi 7 a. Mahasis3a yang akan membahas hal yang sama. b. Pihak pelaksana yang akan melaksanakan proyek yang sama. '. Penulis sendiri untuk menambah pengetahuan dan pengalaman sebagai bekal bila nantinya terjun ke lapangan, sehingga mampu melaksanakan kegiatan yang sama dengan baik. Langkah8langkah pengamatan, hasil8hasil perhitungan, teknis pelaksanaannya, penyimpangan8penyimpangan yang dilakukan, keunggulan8keungulannya, dan data lain yang disajikan dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat ber>ungsi sebagai bahan masukan dan bahan bandingan kelak bila akan melakukan kegiatan yang sama.

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan D. RUANG LINGKUP PRAKTIK KERJA LAPANGAN Mengingat luasnya ruang lingkup dan permasalahan mengenai pelaksanaan pembangunan suatu gedung khususnya Gedung Aula di Politeknik Kesehatan Medan, dan keterbatasan 3aktu untuk menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini maka penulis membatasi masalah hanya pada 7 #. (eknis pelaksanaan pembangunan suatu gedung? ,. (eknik penghitungan kebutuhan bahan? :. (eknik penghitungan kubikasi atau @olume suatu item pekerjaan. E. JAD$AL PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Sesuai dengan ketentuan dari Politeknik, setiap mahasis3a semester A diharuskan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yang dimulai pada tanggal , 1ktober ,!!- dan telah berakhir pada tanggal ,$ 0o@ember ,!!-. Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, mahasis3a diharuskan sudah berada di lokasi pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan pada pukul !B.!! 3ib dan diiCinkan pulang pada pukul #D.!! 3ib, sesuai dengan kesepakatan yang dibuat perusahaan tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dalam hal ini oleh P(. &AR. /0%102SA yang menangani proyek pembangunan Gedung Politeknik Kesehatan Medan.

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan BAB II PELAKSANAAN PKL A. TINJAUAN TEORI *. BEKESTING %alam pelaksanaan bangunan terutama sejak #!8,! tahun terakhir ini, beton semakin banyak dipakai sebagai konstruksi bangunan. +eton membutuhkan suatu bekesting Ea'uanF baik untuk mendapatkan bentuk yang diran'ang maupun untuk pengerasannya. A'uan dan peran'ah merupakan konstruksi sementara yang akan dibongkar kembali setelah beton men'apai batas umur yang ditentukan, 3alaupun demikian konstruksi ini memegang peranan penting dalam konstruksi beton . 2ntuk itu a'uan E'etakanF harus dibuat dari bahan yang bermutu dan perlu diren'anakan sedemikian rupa, supaya konstruksi tidak mengalami kerusakan akibat lendutan yang timbul ketika beton dituang. +erdasarkan tradisi nasional dana ahli8ahli bangunan timbullah beberapa garis8 garis besar pedoman pembekestingan yang timbul ditiap8tiap daerah. Pedoman ini sering se'ara lisan yang hanya berdasarkan pengalaman yang sudah ada, Karena pada setiap daerah pedoman ini dapat berbeda. a. R#n+ana B#k# ting Supaya dapat membuat ren'ana bekesting a3al pertama , peren'anaan dari struktur beton harus dipelajari lebih dahulu jangkauan untuk pekerjaan bangunan juga sangat penting. Selanjutnya harus ada bayangan dari bahan8bahan, papan lantai, balok, kayu bulat, stempel baja, dan sebagainya yang ada persediaan. (ujuan utama adalah untuk meren'anakan metode pekerjan sedemikian rupa sehingga memenuhi 7 8 8 8 8 8 Bekesting struktur dapat dipertanggungja3abkan terhadap kekuatan lendutan dan kestabilan. Detail ang !u"a#, meningkatkan kemungkinan pelaksanaan. Kea!anaan kerja$ Ekono!is, Keperluan bekesting yang minimal, 3aktu pembangunan optimal, jumlah tenaga yang dibutuhkan, pemakaian bahan, dan alat pengangkutan yang minimal. Direalisasikan "ala! %aktu ang !ini!al

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan

#. +utir pemikiran peren'anan bekesting Pada peren'anaan bekesting dikemukakan data serta pemeriksaan antara lain 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 Suku 'adangan yang perlu dan bahan persediaan. Keperluan karya3an Penempatan yang teratur 4aktu mulai dan akhir pekerjaan, disarankan memakai time s'hedule 2kuran pelakasnaan seluruh konstruksi 2kuran toleransi yang bolehkan (empat penjangkaran &ukup perhitungan tempat pengaturan Stempel dipasang sedemikian rupa supaya lendutan tidak terjadi Stempel pada jarak yang 'o'ok dan @ertikal %etail sambungan menurut gambar +ila mungkin strutur strutur tumpuan diatur kembali Pelat bekesting dibasahi air atau dilumasi sebelum beton di'or. Sambungan 'ukup ditutup Epeluapan mortalF +ila perlu dipasang bilahan kayu pengisi +ekesting terjangkau Etangga, jembatan,dlF Kestabilan bekesting Apakah 'elah lantai sudah ditutup Lokasi pembangunan dibereskan %inding elemen dipasang 'ukup kuat, menghindari runtuhan pada saat beban angin besar ,. Pemeriksaan bekesting sebelum G sesudah beton di'or Sebelum beton di'or, bekesting harus diperiksa, gunanya adalah apabila ada kesalahan masih dapat diperbaiki. Sedangkan keamanaan sedang men'or terjamin, setelah itu boleh disetujui untuk di'or. Selama penge'oran harus diperiksa oleh yang bertanggung ja3ab EahliF, guna menghindari adanya kerusakan selama penge'oran, tentu akan memakan

&kuran pelaksanaan 7

Struktur pen anggaan 7

Pelat 'ekesting 7

Kea!anaan 7

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan biaya yang 'ukup besar. Pere'anaan bekesting dengan baik akan mampu menerima gaya8 gaya yang terjadi pada penge'oran dan pemadatan serta ke'epatan tuang yang dikontrol. Pemadatan dengan jarum penggetar jangan terlalu dalam dan jangan berulang8 ulang karena bisa memberikan tekanan tambahan pada bekesting, ini akan berakibat buruk terhadap bekesting. 6al8 hal yang perlu diperhatikan pada saat penge'oran adalah sebagai berikut 7 8 8 8 8 Perubahan bentuk bekesting yang tidak diduga Sambungan berubah atau lepas, yang dapat membahayakan (inggi jatuh beton, pemeriksaan ke'epatan penuangan, penurunan mortal dan 'ara pemadaan yang benar Peluapan air semen %alam hal ini bekesting perlu diperikasa setelah selesai penge'oran, guna men'ek adanya penurunan stempel, perubahan bentuk yang besar, dsb. :. Pembongkaran Setelah dikoreksi, ren'ana lengkap HbestekI atau peraturan dapat ditentukan persyaratan 3aktu yang berkaitan dengan pembongkaran, karena adanya kerusakan beton yang masih baru setelah dibongkar atau akibat dari kekuatan yang belum ter'apai Epembentukan pe'ah atau lendutanF. Ketika pembongkaran, beban8beban Estruktur beton sendiriF harus serata mungkin agar tidak menimbulkan kejutan pada bagian struktur beton. $. Pera3atan dan penyimpanan +ekesting yang telah dibongkar akan disusun dan dipilih kemungkinan penggunaan berulang. Pemakaian berulang dapat dipertimbangkan berdasarkan apakah pembersihannya masih menguntungkan dipandang dari segi ekonomi. %. P#r "aratan A+uan ,C#takan+erdasarkan Peraturan +eton /ndonesia # -#, dijelaskan lebih lanjut tentang persyaratan yang harus dipenuhi oleh konstruksi sebagai a'uan E'etakanF adalah sebagai berikut 7 #. A'uan E'etakanF harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai bentuk, ukuran dan batas8batas yang seuai dengan gambar ren'ana dan uraian pekerjaan. ,. A'uan E'etakanF harus kokoh dan kaku serta 'ukup rapat sehingga dapat di'egah kebo'oran adukan. :. &etakan harus diberi ikatan se'ukupnya, sehingga dapat terjamin kedudukan dan bentuknya yang tetap. Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan $. A'uan E'etakanF harus terbuat dari bahan baik dan tidak mudah meresap air dan diren'anakan sedemikian sehingga mudah lepas dari beton tanpa menyebabkan kerusakan pada beton. Pada beton kelas /// harus ada jaminan bah3a air beton benar8 benar tidak teresap oleh a'uan E'etakanF. A. Pada a'uan E'etakanF kolom, dinding dan balok tinggi harus disediakan perlengkapan untuk menyingkirkan kotoran8kotoran, serbuk gergaji, potongan8potongan ka3at pengikat dan lainnya. D. Apabila harus memikul beban8beban yang besar atau mengatasi bentang yang besar memerlukan bentuk yang khusus, maka a'uan E'etakanF harus dibuat perhitungan dan gambar kerja khusus. %alam peren'anaan a'uan E'etakanF harus ditinjau hal sebagai berikut7 a. Ke'epatan dan 'ara penge'oran b. +eban8beban pelaksanaan, termasuk beban @ertikal, horiContal dan kejutan8kejutan. '. Syarat8syarat bentuk khusus yang diperlukan pada pelaksanaan konstruksi selaput, plat8plat lipatan, ornamen8ornamen dan unsur8unsur sejenis. %isamping kekuatan dari a'uan E'etakanF, juga stabilitas perlu dipehitungkan dengan baik. -. (iang8tiang a'uan dari kayu harus dipasang diatas papan kayu yang kokoh dan harus distel dengan baji. (iap8tiap tiang tidak boleh mempunyai lebih dari satu sambungan yang disokong di samping. +ambu tidak boleh dipakai sebagai tiang a'uan ke'uali apabila diiCinkan oleh penga3as. +. Ba.an/Ba.an B#k# ting #. Kayu Kayu adalah merupakan hasil alam terdiri dari sel8sel yang ukuran serta bentuknya berma'am8ma'am. Sel8sel ini dibentuk pada masa pertumbuhan pohon. 2kuran dari sel8sel kayu yang terbesar, letaknya sejajar dengan arah batang pohon kayu tersebut. Pada saat kayu akan dikerjakan, struktur serat8seratnya perlu diperhatikan. Kayu yang bentuknya hampir lurus dimana arah jaringan serat8seratnya hampir sejajar dengan sumbu batang kyu. Pekerjaanya akan lebih mudah Emisalnya mengetamF dari pada kayu yang seratnya tidak teratur. Pada saat pembuatan bekesting harus diperhatikan perilaku kayu, apabila kayu yang sudah dikeringkan akan dipakai untuk bekesting, maka jarak dari papan tersebut harus diatur jangan terlalu sempit Esedikit renggang, karena pada saat pertama beton di'o Epertama kali hujanF, kayu akan sedikit mengembang. Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN #!

Laporan Praktik Kerja Lapangan Perilaku kekuatan kayu juga dipengaruhi oleh kelembaban kayu, karena semakin lembab udaranya serat8serat kayu akan lebih lunak Eserat8serat kayu menyerap airF. 6al ini mengakibatkan mutu EkekuatanF kayu berkurang. Kayu adalah suatu material yang tidak homogen, karena perilaku dan kekuatan yang tegak lurus terhadap arah serat8seratnya jauh lebih besar dari kekuatan yang sejajar dengan arah serat kayu. ,. +aja %ari pembahasan bekesting kayu, ternyata kerugiannya terutama diakibatkan kea3etannya yang rendah dan masalah dengan ukuran pelaksanaan akibat perilaku HkelembabannyaI. %isamping bekesting dari kayu banyak memerlukan tenaga kerja. %iba3ah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang keuntungan baja terhadap kayu sebagai bekesting adalah 7 2kuran yang tepat Kekuatan dan kekakuan yang lebih besar Ebentang yang panjang memungkinkanF &epat dan mudah pemasangannya A3et bila baik pemeliharaanya Lebih aman

Sedangkan, beberapa kerugiannya adalah sebagai berikut 7 6arga pembelian yang lebih tinggi +erat sendiri yang lebih besar Ediperlukan keran untuik pemasanganF Kemungkinan berkarat Pabrikasi harus ditempat kerja, khusus dan membutuhkan tenaga yang berkualitas +iaya pengangkutan yang murah.

Akibat dari biaya bahan yang tinggi, bekesting baja dapat dipertanggungja3abkan bila akan dipakai berualang8ulang EA!8#!! kaliF. Sistem +ekesting +aja Perlengkapan bekesting baja yang berada ditempat pekerjaan khusus, lebih banyak dibutuhkan perhatian terhadap 7 Sambungan bersendi diantara bagian8bagian yang berbeda Pengaturan ketinggian yang mudah Mudah dibongkar, dan kemungkinan pembongkaran yang 'epat

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

##

Laporan Praktik Kerja Lapangan Sistem bekesting dari baja digunakan pabrikasi elemen beton Eproduksi berantaiF ditempat pekerjaan khusus dibuat itu. Pada pekerjaan bangunan yang sama bekesting dapat dipakai untuk berulang kali Emisal untuk suatu komplek perumahan F. 0. Ba.an/%a.an Bangunan Untuk M#1&#r1u0a. P#1%!ngkaran B#k# ting #. %engan Air Pengunaan air adalah untuk memulas permuakaan a'uan E'etakanF sebelum beton dituangkan, biasanya untuk pekerjaan beton yang akan diplester. Penggunaan air sangat penting untuk pekerjaan ke'il, misalnya a'uan balok, sloop, dll. Penggunaan air dilakukan dengan 'ara menyiramkan pada seluruh permuakaan a'uan E'etakanF. ,. %engan Release Agent <ang dimaksud dengan release agent diantaranya oli bekas * minyak pelumas dan meni. Kelemahan oli adalah setelah beton dibongkar masih terdapat sisanya menempel dipermukaan beton, jadi agak sulit dalam pemlesterannya. 1leh sebab itu pemakaian oli jarang sekali ke'uali pada konstruksi khusus. :. %engan Kapur Pemakaian kapur sama dengan pemakaian air dan meni pada a'uan E'etakanF beton, pemakaiannya tidak bisa pada semua tempat, misalnya pada a'uan E'etakanF lantai idak bisa digunakan, karena kalau terinjak kapur akan hilang. 1leh sebab itu, pemakaian kapur hanya pada daerah EpermukaanF yang sempit, misalnya pembuatan tiang pan'ang. 6al ini untuk menjaga agar a'uan E'etakanF 3aktu dibongkar akan didapatkan jarak antara yang satu dengan yang lainnya sejarak tiang pan'ang tersebut.

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

#,

Laporan Praktik Kerja Lapangan 2. TULANGAN *. Ma+a1 / Ti&# Ba3a Tu4angan Ada , jenis baja tulangan, yaitu tulangan polos Eplain barF dan tulangan ulir Ede>ormed barF, yaitu 7 a. Tu4angan u4ir +erdasarkan S0/ E dalam 4ahyudi, # ulir berdiameter #! mm dan # mm. (ulangan ini tersedia mulai dari diameter #! hingga :, mm, meskipun ada juga yang lebih besar, tetapi umumnya diperoleh melalui pesanan khusus. +edasarkan ketentuan S0/ (8#A8# #8!: pasal :.A Edalam 4ahudi, # 7 ::F baja tulangan ulir labih diutamakan pemakaiannya untuk batang tulangan. Salah satu tujuan dari ketentuan ini adalah agar struktur beton bertulang tersebut memiliki keandalan terhadap e>ek gempa, Karena antara lain terdapat lekatan yang lebih baik antara beton dengan tulangannya. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh baja tulangan ulir menurut L. 4ahyudi E# 7:F antara lain 7 Mutu dan 'ara uji harus sesuai dengan S//8!#:D8BD atau eki@alen "LS. G. :##, +aja tulangan ulir mempunyai kuat leleh lebih besar dari $!! K0*'m, boleh dipakai asalkan >y adalah tegangan yang memberikan regangan !,:! J. +aja tulangan beton yang dianyam harus memilih AS(M A/G$ HSpesi>i'ation ;or ;abri'ated %e>orm Steel +ar Mats ;or &on'rete Rein>or'ementI. (abel. # %imensi 0ominal (ulangan 2lir Dia1#t#r ,11#! #: #D # ,, ,A :, :D $! B#rat ,kg/1!,D#,!$ #,AB ,,,: ,, B :,BA D,:# -, ,BK#4i4ing ,+1:,#$ $,!B A,!, A, D D, # -,BA #!,!A ##,:! #,,AD Lua P#na1&ang ,+12!,-BA #,:: ,,!# ,,B$ :,B! $, # B,!$ #!,,! #,,D! 7::F, digunakan simbol % untuk menyatakan diameter tulangan ulir. Sebagai 'ontoh, %8#! dan %8# menunjukkan tulangan

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

#:

Laporan Praktik Kerja Lapangan %. Tu4angan &!4! ,P4ain+aja tulangan ini tersedia dalam beberapa ma'am diameter tetapi karena ketentuan S0/ Edalam 4ahyuidi, # 7 :,F, hanya memperkenankan pemakaiannya untuk sengkang dan tulang spiral, pemakiannya terbatas. Saat ini tulangan polos yang mudah dijumpai adalah hingga diameter #Dmm, dengan panjang standar #, meter. (able , %imensi .>ekti> (ulangan Polos Dia1#t#r ,11D B #! #, #D B#rat ,kg/1!,,,, !,: A !,D#!,BBB #,AB K#4i4ing ,+1#,BB ,,A# :,#$ :,-A,!, Lua &#n1&ang ,+12!,,B: !,A!: !,-BA #,#: ,,!#

2ntuk melindungi tulangan terhadap bahaya kebakaran dan korosi disebelah luar tulangan harus diberi tebal minimum beton. (ebal selimut beton ber@ariasi tergantung pada tipe konstruksi dan kondisi lingkungan. +erdasarkan pasal :.#D.- S0/, tebal selimut beton bertulang yang tidak langsung berhubungan dengan 'ua'a atau tanah adalah tidak boleh lebih ke'il dari ,! mm untuk pelat, dinding, dan pelat berusuk yang menggunkan diameter tulangan lebih ke'il dari %8:D, sert $! mm untuk balik dan kolom. "ika beton tersebut berhubungan langsung dengan tanah, tebal selimut minimum adalah $!8A! mm, tergantung dari diameter tulangannya, tetapi jika beton tersebut di'or langsung ditanah tanpa adanya lapisan dasar atau lantai kerja, tebal selimut beton minimum -! mm. EL.4ahyudi, # 7:,F

+aja tulangan polos

+aja tulangan ulir

Ga1%ar *5. J#ni /3#ni Ba3a Tu4angan

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

#$

Laporan Praktik Kerja Lapangan 2. P#ngaitan Dan P#1%#ngk!kan a. P#ngaitan &a0a %atang/%atang Kait8kait pada batang tulangan dapat berupa kait penuh, miring, atau lurus. Garis tengah krakteristik Kk adalah sebuah garis tengah dari suatu batang yang dimisalkan berpenampang bulat dan panjang, 5olume, dan beratnya sama seperti batang baja sebenarnya yang berpenampang de>orm. 2ntuk baja polos kaitan harus dibengkokkan agar garis tengah kait paling sedikit ,,A Kk. Garis tengah kait dari batang de>orm minimal harus $ Kk, dan untuk kait lurus dan miring A Kk, EPedoman Pengerjaan +eton, # %. P#ngaitan &a0a #ngkang Sengkang8sengkang pada balok dan kolom harus dilengkapi kait miring atau kait lurus. Penggunaan sengkang pada kolom harus dipasang berselang8seling. +. P#1%#ngk!kan &a0a %atang/%atang Pembengkokan adalah perubahan arah yang diperlukan batang. Pembengkokan pada batang8batang tulangan utama harus mempunyai garis tengah dalam paling sedikit #! Kk, E Pedoman Pengerjaan +eton , # 6.P#ri4aku Dan P#n#ntun"a &iri8'iri khas baja tulangan adalah 7 Kuat tarik ? +atas luluh * tarik ? Regangan pada tulangan maksimal ? Modulus elastisitas Si>at8si>at ini dapat ditentukan se'ara pengujian tarik. Pada uji tarik, %ilakukan suatu pengujian tarik batang baja beton hingga batang patah. - 7#!A F. - 7#!$F.

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

#A

Laporan Praktik Kerja Lapangan 6. BETON *. P#ng#rtian/ &#ng#rtian a. Beton &ampuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa padat. b. Beton bertulang +eton yang ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum, yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang, dan diren'anakan berdasarkan asumsi bah3a kedua material bekerja bersama8sama dalam menahan gaya yang bekerja c. Beton normal +eton yang mempunyai berat satuan ,.,!! kg*m: sampai ,.A!! kg*m: dan dibuat menggunakan agregat alam yang dipe'ah atau tanpa dipe'ah. d. Beton polos +eton tanpa tulangan atau mempunyai tulangan tetapi kurang dari ketentuan minimum. e. Beton pracetak .lemen atau komponen beton tanpa atau dengan tulangan yang di'etak terlebih dahulu sebelum dirakit menjadi bangunan. f. Beton prategang +eton bertulang yang telah diberikan tegangan tekan dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat beban kerja. g. Beton ringan +eton yang mengandung agregat ringan dan mempunyai berat satuan tidak lebih dari #. !! kg*m:. h. Beton ringan-pasir +eton ringan yang semua agregat halusnya merupakan pasir berat normal. I. Beton ringan-total +eton ringan yang agregat halusnya bukan merupakan pasir alami. 2. P#r "aratan/&#r "aratan P#r#n+anaan Struktur %alam peren'anaan struktur beton bertulang harus dipenuhi syarat8syarat berikut7 Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN #D

Laporan Praktik Kerja Lapangan #F baku. ,F :F teoritis. $F Analisis struktur harus dilakukan dengan model8model matematis yang mensimulasikan keadaan struktur yang sesungguhnya dilihat dari segi si>at bahan dan kekakuan unsur8unsurnya. +ila 'ara perhitungan menyimpang dari tata 'ara ini, maka harus mengikuti persyaratan sebagai berikut7 #. ,. :. Struktur yang dihasilkan harus dapat dibuktikan 'ukup aman dengan bantuan perhitungan dan*atau per'obaan. (anggung ja3ab atas penyimpangan yang terjadi dipikul oleh peren'ana dan pelaksana yang bersangkutan. Perhitungan dan*atau per'obaan tersebut diajukan kepada panitia yang ditunjuk oleh penga3as bangunan yang ber3enang, yang terdiri dari ahli8ahli yang diberi 3e3enang menentukan segala keterangan dan 'ara8'ara tersebut. +ila perlu, panitia dapat meminta diadakan per'obaan ulang, lanjutan atau tambahan. Laporan panitia yang berisi syarat8syarat dan ketentuan8ketentuan penggunaan 'ara tersebut mempunyai kekuatan yang sama dengan tata 'ara ini. 6. K#4#%i.an 0an K#kurangan B#t!n %alam keadaan mengeras, beton bagaikan batu karang dengan kekuatan tinggi. %alam keadaan segar, beton dapat diberi berma'am bentuk, sehingga dapat digunakan untuk membentuk seni arsitektur atau semata8mata untuk tujuan dekorati> EhiasanF. +eton juga akan memberikan hasil akhir yang bagus jika pengolahan akhir dilakukan dengan 'ara khusus, umpamanya diekspose agregatnya Eagregat yang mempunyai bentuk yang bertekstur seni tinggi diletakkan dibagian luar, sehingga nampak jelas pada permukaan betonnyaF. Selain tahan terhadap serangan api seperti yang telah disebutkan di atas, beton juga tahan terhadap serangan korosi. Analisis dengan komputer, harus disertai dengan penjelasan mengenai prinsip 'ara kerja program, data masukan serta penjelasan mengenai data keluaran. Per'obaan model diperbolehkan bila diperlukan untuk menunjang analisis Analisis struktur harus dilakukan dengan 'ara8'ara mekanika teknik yang

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

#-

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Se'ara umum kelebihan dan kekurangan beton adalah7 1). Kelebihan a. %apat dengan mudah dibentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi b. Mampu memikul beban yang berat '. (ahan terhadap temperature yang tinggi d. +iaya pemeliharaan yang ke'il. 2). Kekurangan a. +entuk yang telah dibuat sulit diubah b. Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi '. +erat d. %aya pantul suara yang besar. Sebagian besar bahan pembuat beton adalah bahan lokal Eke'uali semen Portland atau bahan tambah kimiaF, sehingga sangat menguntungkan se'ara ekonomi. 7. Akti8ita P#ng#r3aan B#t!n Pengerjaan beton tidak hanya terdiri dari satu titik kegiatan, tetapi terdiri dari beberapa kegiatan yang saling berhubungan. Setiap akti@itas kegiatan tersebut harus dikontrol agar hasilnya sesuai dengan yang diren'anakan. (ernyata dituntut kerjasama yang baik antara pengelola proyek, pemilik dan konsultan peren'ana serta antara konsultan peren'ana, penasihat dan pelaksana. %isamping harus dapat menerjemahkan keinginan pemilik, pelaksana dan pengelola proyek harus memahami ketentuan8 ketentuan dari instansi pemerintah karena peren'anaan beton harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. +erdasarkan bagan di atas, akti@itas utama pengerjaan beton terletak adalah peren'anaan yang dilakukan oleh konsultan peren'ana dan pengendalian mutu pada saat pelaksanaan yang dilakukan oleh kontraktor diba3ah penga3asan konsultan peren'anaan dan super@ise. Pengerjaan beton dimulai jika telah ada penunjukan atau perintah kerja dari pemilik. Kegiatan peren'anaan beton dimulai dari Luarry atau tempat penambangan sumber alam. Peren'ana harus mengambil 'ontoh8'ontoh material yang akan Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN #B

Laporan Praktik Kerja Lapangan digunakan, sesuai dengan ketentuan standar baku yang telah ditetapkan. &ontoh uji ini kemudian diba3a ke laboratorium untuk di'ek dan diuji. Setelah nilai masing8 masing bahan tersebut diperoleh, peren'anaan beton EmiM designF harus dilakukan dengan spesi>ikasi yang telah ditetapkan. Setelah peren'anaan beton selesai, perlu dilakukan pegujian lanjutan melalui pengujian 'ampuran beton di laboratorium, meliputi pengujian beton segar dan pengujian beton keras, bertujuan untuk mengetahui 3orkability atau kemudahan dalam pengerjaannya. Kemudahan tersebut dapat dilihat dari nilai slump beton. (ujuan pengujian beton segar lainnya adalah untuk melihat apakah terjadi bleeding dan segregation atau tidak. Setelah pembuatan 'ampuran di laboratorium selesai dilakukan, proses salanjutnay adalah memba3a hasil komposisi miM design tersebut sebagai "ob MiM ;ormula E"M;F ke tempat pengolahan beton Emolen atau 'on'rete plantF. Selama masa pengolahan beton ini berjalan, proses penga3asan kualitas harus tetap dilakukan oleh kontraktor, diba3ah penga3asan konsultan penga3as. "ika terjadi perubahan terhadap parameter bahan penysun beton, pengujian laboratorium harus dilakukan lagi sebagai Luality 'ontrol bahan8bahan komposisi beton. %ari pengolahan beton, beton diba3a ke tempat pekerjaan beton, yakni tempat penge'orannya. Selama masa pengangkutan, beton segar tersebut harus tetap dijaga agar tidak mengalami kehilangan ;aktor Air Semen yang dapat menyebabkan menurunnya kekuatan tekan beton. 6al ini dilakuakan agar beton yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Selama masa pelaksanaan pun proses 'ontrol tidak boelh dihentikan. Pada masa ini, pelaksanaan penge'oran, pemadatan,pera3atan dan penyelesaian harus dia3asi. Setelah beton mengeras dan berumur ,B hari, harus dilakukan uji tekan untuk mengetahui kekuatannya. 9. Ca1&uran B#t!n a. S#1#n *. P#ng#rtian +eton umumnya tersusun dari tiga bahan penyusun utama yaitu semen, agregat dan air. "ika diperlukan, bahan tambah EadmiMtureF dapat ditambahkan untuk mengubah si>at8si>at tertentu dari beton yang bersangkutan.

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan Semen merupakan bahan 'ampuran yang se'ara kimia3i akti> setelah berhubungan dengan air. Agregat tidak memainkan peranan yang penting dalam reaksi kimia tersebut, tetapi ber>ungsi sebagai bahan pengisi mineral yang dapat men'egah perubahan8 perubahan @olume beton setelah pengadukan selesai dan memperbaiki kea3etan beton yang dihasilkan. 2. J#ni S#1#n Semen merupakan hasil industri yang sangat kompleks, dengan 'ampuran serta susunan yang berbeda8beda. Semen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu7 #F. Semen non8hidrolik dan ,F. Semen hidrolik. 1). Semen non-hidrolik Semen non8hidrolik tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi dapat mengeras di udara. &ontoh utama dari semen non8hidrolik adalah kapur. "enis kapur yang baik adalah kapur putih, yaitu yang mengandung kalsium oksida yang tinggi ketika masih berbentuk kapur tohor Ebelum berhubungan dengan airF dan akan mengandung banyak hidroksida ketika telah berhubungan dengan air. Kapur mati dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu7 #. dapat dimatikan dengan 'epat ,. dapat dimatikan dengan agak lambat :. dapat dimatikan dengan lambat Kapur mati didapatkan dengan menambahkan air se'ukupnya Esekitar sepertiga dari berat kapur tohorF. Kapur putih ini 'o'ok untuk menjernihkan plesteran langit8langit, untuk mengapur kamar8kamar yang tidak penting dan garasi, atau untuk membasmi kutu8kutu dalam kandang. "ika digunakan sebagai bahan tambah 'ampuran beton, kapur putih akan menambah kekenyalan dan memperbaiki si>at pengerjaan beton. %engan menggunakan 'ampuran #7:, kapur putih dapat memperbaiki permukaan beton yang tidak mengandung pori8pori. Kapur putih merupakan komponen utama dari bata yang terbuat dari pasir Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN ,!

Laporan Praktik Kerja Lapangan dan kapur. Kekuatan kapur bahan sebagai pengikat hanya dapat men'apai sepertiga kekuatan semen Portland.

2). Semen hidrolik Semen hidrolik mempunyai kemampuan untuk mengikat dan mengeras didalam air. &ontoh semen hidrolik antara lain kapur kapur hidrolik,semen poCollan, semen terak, semen alam, semen Portland, semen Portland8poCollan, semen Portland terak tanur tinggi, semen alumina, dan semen eMpansip. &ontoh lainnya adalah semen Portland putih, semen 3arna, semen8semen untuk keperluan khusus. %alam kesempatan ini penulis hanya menuliskan semen yang sering digunakan dalam pembangunan struktur, yakni semen Portland. Semen Portland adalah bahan kontruksi yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan beton. Menurut AS(M &8#A!,# BA, semen Portland dide>inisikan sebagai semen hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sul>at sebagai bahan tambahan yang digiling bersama8sama dengan bahan utamanya. Semen Portland yang digunakan di /ndonesia harus memenuhi syarat S//.!!#:8B# atau Standar 2ji +ahan +angunan /ndonesia # BD, dan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam standar tersebut EP+,# B 7 :.,8BF. Semen merupakan bahan ikat yang penting dan banyak digunakan dalam pembangunan >isik disektor kontruksi sipil. "ika ditambah air, semen akan menjadi pasta semen. "ika ditambah agregat halus, pasta semen akan menjadi mortar yang jika digabungkan dengan agregat kasar akan menjadi 'ampuran beton segar yang setelah mengeras akan menjadi beton kasar E'on'reteF 6. P#n"i1&anan S#1#n Agar semen tetap memenuhi syarat meskipun disimpan dalam 3aktu lama, 'ara penyimpanan semen perlu diperhatikan EP+, # B 7 #:F. Semen harus Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN ,#

Laporan Praktik Kerja Lapangan terbebas dari bahan kotoran dari luar. Semen dalam kantong harus disimpan dalam gudang tertutup, terhindar dari basah dan lembab, dan tidak ter'ampur dengan bahan lain. Semen dari jenis yang berbeda harus dikelompokkan sedemikian rupa untuk men'egah kemungkinan tertukarnya jenis semen yang satu dengan yang lainnya. 2rutan penyimpanan harus diatur sehingga semen yang lebih dahulu masuk gudang terpakai lebih dahulu. Semen 'urah harus disimpan di dalam silo yang terbuat dari baja atau beton dan harus terhindar dari kemungkinan ter'ampur dengan bahan lainnya. Apabila semen telah disimpan terlalu lamu, perlu dibuktikan dulu bah3a semen tersebut memenuhi syarat sebelum dipakai. 2ntuk menghindari pe'ahnya kantong semen, tinggi maksimum timbunan Cak semen adalah , meter atau sekitar #! Cak. "arak bebas antara bidang dinding dan semen sekitar A! 'm, sedangkan jarak bebas antara lantai dan semen sekitar :! 'm. %. Agr#gat Kandungan agregat dalam 'ampuran beton biasanya sangat tinggi. +erdasarkan pengalaman, komposisi agregat tersebut berkisar D!J8-!J dari berat 'ampuran beton. 4alaupun >ungsinya hanya sebagai pengisi, tetapi karena komposisinya yang 'ukup besar, agregat inipun menjadi penting. Karena itu perlu dipelajari karateristik agregat yang akan menentukan si>at mortar atau beton yang akan dihasilkan. Agregat yang digunakan dalam 'ampuran beton dapat berupa agregat alam atau agregat buatan Earti>i'ial aggregatesF. Se'ara umum, agregat dapat dibedakan berdasarkan ukurannya, yaitu,agregat kasar dan agregat halus. +atasan antara agregat halus dan agregat kasar berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang lainnya. Agregat yang digunakan dalam 'ampuran beton biasanya berukuran lebih ke'il dari $! mm. agregat yang ukurannya lebih besar dari $!mm digunakan untuk pekerjaan sipil lainnya, misalnya untuk pekerjaan jalan, tanggul8tanggul penahan tanah, bronjong atau bendungan dan sebagainya. Agregat halus biasanya dinamakan pasir dan agregat kasar dinamakan kerikil, spilit, batu pe'ah, kri'ak, dan lainnya. a. Persyaratan Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN ,,

Laporan Praktik Kerja Lapangan 2kuran maksimum nominal agregat kasar harus tidak melebihi7 E#F #*A jarak terke'il antara sisi8sisi 'etakan, ataupun E,F #*: ketebalan pelat lantai, ataupun E:F :*$ jarak bersih minimum antara tulangan8tulangan atau ka3at8ka3at, bundel tulangan, atau tendon8tendon prategang atau selongsong8 selongsong. b. Sifat-Sifat gregat !alam "ampuran Beton Si>at8si>at agregat sangat berpengaruh pada mutu 'ampuran beton. 2ntuk menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan seperti yang diinginkan.si>at8 si>at ini harus diketahui dan dipelajari agar kita dapat mengambil tindakan yang positi> dalam mengatasi masalah8masalah yang timbul

c. Penyimpanan gregat Agregat biasanya tidak ditempatkan dalam ruang tertutup tetapi diletakkan diudara terbuka atau sto'k >ield. Ada persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyimpanan agregat ini,antara lain7 #. Penga3asan agregat harus dimulai dari saat kedatangannya sampai dengan pengambilan kembali. ,. Agreget harus ditimbun di atas bak8bak berlantai jika @olumenya diba3ah #! kubik meter. "ika @olumenya besar, sebaiknya dibuatkan landasan menggunakan land 'on'rete 'ampuran agregat #7:7A pada untuk saat menghindari pengambilan. :. "ika agregat yang ditimbun dalam keadaan kering, terutama untuk agregat yang ditimbun di sto'k >ield, sebaiknya agregat disiram dengan menggunakan sprinkle Eslang airF $. Agregat diuji se'ara berkala sebelum digunakan, sebagai kontrol kualitas bahan. +. Air Air diperlukan pada pembuatan beton untuk memi'u proses kimia3i semen, membasahi agregat dan memberikan kemudahan dalam pekerjaan Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN ,: ter'ampurnya tanah dengan

Laporan Praktik Kerja Lapangan beton. Air yang dapat diminum umumnya dapat digunakan sebagai 'ampuran beton. Air yang mengandung senya3a8senya3a yang berbahaya, yang ter'emar garam, minyak, gula, atau bahan kimia lainnya, bila dipakai dalam 'ampuran beton akan menurunkan kualitas beton, bahkan dapat mengubah si>at8si>at beton yang dihasilkan. Karena pasta semen merupakan hasil reaksi kimia antara semen dengan air, maka bukan perbandingan jumlah air terhadap total berat 'ampuran yang penting, tetapi justru perbandingan jumlah air dengan semen atau yang biasa disebut sebagai ;aktor Air Semen E%ater (e!ent ratio). Air yang berlebihan akan menyebabkan banyaknya gelembung air setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air yang terlalu sedikit akan menyebabkan proses hidrasi tidak ter'apai seluruhnya, sehingga akan mempengaruhi kekuatan beton pada umur - hari atau ,B hari tidak boleh kurang dari !J jika dibandingkan dengan kekuatan beton yang menggunakan air standar*suling EP+, # B 7 F. a. Sumber-Sumber ir Air yang digunakan dapat berupa air ta3ar Edari sungai, danau, telaga, kolam dan lainnyaF, air laut maupun air limbah, asalkan memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan. Air ta3ar yang dapat diminum umumnya dapat digunakan sebagai 'ampuran beton. Garam8garaman dalam air laut ini akan mengurangi kualitas beton hingga ,!J. Air laut tidak boleh digunakan sebagai bahan 'ampuran beton pra tegang ataupun beton bertulang karena resiko terhadap karat lebih besar. Air buangan industi yang mengandung asam alkali juga tidak boleh digunakan. Sumber8sumber air yang ada adalah sebagai berikut7 #F Air yang terdapat diudara ,F Air hujan :F Air tanah $F Air permukaan AF Air laut

b. Syarat #mum ir Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN ,$

Laporan Praktik Kerja Lapangan Air yang digunakan untuk 'ampuran beton harus bersih, tidak boleh mengandung minyak. Asam, alkali, Cat organis atau bahan lainnya yang dapat merusak beton atau tulangan. Sebaliknya dipakai air ta3ar yang dapat diminum. Air yang digunakan dalam pembuatan beton pra8tekan dan beton yang akan ditanami logam alminium Etermasuk air bebas yang terkandung dalam agregatF tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan EA&/ :#B8B 7 ,8,F. #F Air yang digunakan pada 'ampuran beton harus bersih dan bebas dari bahan8bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan8bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan. ,F Air pen'ampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang di dalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan. :F Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, ke'uali ketentuan berikut terpenuhi7 Pemilihan proporsi 'ampuran beton harus didasarkan pada 'ampuran beton yang menggunakan air dari sumber yang sama. 6asil pengujian pada umur - dan ,B hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai kekuatan sekurang8kurangnya sama dengan !J dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang dapat diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, terke'uali pada air pen'ampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan HMetode uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis EMenggunakan spesimen kubus dengan ukuran sisi A! mmFI EAS(M & #! F. c. Pemilihan Pemakaian ir Pemilihan air yang digunakan sebagai 'ampuran beton didasarkan pada 'ampuran beton. Air tersebut harus berasal dari sumber yang sama dan terbukti dapat menghasilkan beton yang syarat. "ika air yang ada dari suatu sumber belum terbukti memenuhi syarat, harus dilakukan uji tekan mortar yang dibuat dengan air tersebut, yang Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN ,A

Laporan Praktik Kerja Lapangan kemudian dibandingkan dengan 'ampuran mortar yang menggunakan air suling. 6asil pengujian Epada usia - hari dan ,B hariF kubus adukan yang dibuat dengan air 'ampuran yang tidak dapat diminum paling tidak harus men'apai !J dari kekuatan spesimen serupa yang dibuat dengan air yang dapat diminum. 0. Ba.an Ta1%a. AdmiMture bahan8bahan yang ditambahkan ke dalam 'ampuran beton pada saat atau selama pen'ampuran berlangsung. ;ungsi dari bahan ini adalah untuk mengubah si>at8si>at dari beton agar menjadi lebih 'o'ok untuk pekerjaan tertentu, atau untuk menghemat biaya. AdmiMture atau bahan tambah dide>inisikan sebagai material selain air, agregat dan semen hidrolik yang di'ampurkan dalam beton atau mortar yang ditambahkan sebelum atau salama pengadukan berlangsung. +ahan tambah digunakan untuk memodi>ikasi si>at dan karakteristik dari beton misalnya untuk dapat dengan mudah dikerjakan, penghematan atau untuk tujuan lain seperti penghematan energi. +eberapa Alasan Penggunaan +ahan (ambah7 1. $emodifikasi Beton Segar% $ortar dan &routing a. Menambah si>at kemudahan pekerjaan tanpa menambah kandungan air atau mengurangi kandungan air dengan si>at pengerjaan yang sama b. Menghambat atau memper'epat 3aktu pengikatan a3al dari 'ampuran beton '. Menghambat atau men'egah penurunan atau perubahan @olume beton d. Mengurangi segregasi e. Mengembangkan dan meningkatkan si>at penetrasi dan pemompaan beton segar >. Mengurangi kehilangan nilai slump. 2. $emodifikasi Beton Keras% $ortar dan &routing a. Menghambat atau mengurangi ekolusi panas selama pengerasan a3al b. Memper'epat laju pengembangan kekuatan beton pada umur muda '. Menambah kekuatan beton Ekuat tekan kuat lentur atau kuat geser dari betonF Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN ,D

Laporan Praktik Kerja Lapangan d. Menambah si>at kea3etan beton atau ketahanan dari gangguan luar e. Mengurangi kapilaritas dari air >. Mengurangi si>at permeabilitas g. Mengontrol pengembangan yang disebabkan oleh reaksi dari alkali termasuk dalam agregat h. Menghasilkan struktur beton yang baik i. Menambah kekuatan ikatan beton bertulang j. Mengembangkan ketahanan gaya impa't EberulangF dan ketahanan abrasi k. Men'egah korosi yang terjadi pada baja Eembedded metalF l. Menghasilkan 3arna tertentu pada beton atau mortar.

7. A.

SCA))OLDING. Bagian : Bagian S+a;;!40ing 0an ukurann"a < *. Main ;ra1#. a

Keterangan 7 a 9 #,$ 'm Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN ,-

Laporan Praktik Kerja Lapangan b 9 # : 'm

2. La00#r ;ra1#. a

Keterangan7 a 9 #,$ 'm b 9 # 'm 6. Cr! %ra+ing. Bra+ing Main )ra1#.

6.a. Cr!

Ket : a = b = 225 cm

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

,B

Laporan Praktik Kerja Lapangan

6.%. Cr!

Bra+ing La00#r )ra1#.

Ket : a = b = 198 cm

7. Ba # 3a+k

Base Jack

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan

9. H#a0 3a+k

Head Jack
=. J!in &in

Pin Jack
B. P#r4#ngka&an P#n0ukung S+a;;!40ing *. Str!ng#r

Stronger
2. H!r" %#a1 : $ 'm :!

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan

6.

Su&&!rt

C *.

)ung i )ung i S+a;;!40ing 0i Da4a1 Suatu Pr!"#k / K!n truk i. #. Sebagai penerima beban. ,. Sebagai penyangga. :. 2ntuk mempermudah para pekerja menjangkau 3ilayah yang tinggi. $. Sebagai penahan balok sesaat sebelum penge'oran .

2.

)ung i Su&&!rt 0i Da4a1 Suatu Pr!"#k / K!n truk i. #. Sebagai penerima beban dan penyangga. ,. Sebagai penahan balok dan plat lantai sebelum penge'oran.

6.

)ung i H!r" %#a1 0i Da4a1 Suatu Pr!"#k / K!n truk i. #. Sebagai penahan bekesting plat lantai sesaat. ,. Mempertahankan kedataran bekesting plat lantai sebelum dan sesudah penge'oran.

7.

)ung i Str!ng#r 0i Da4a1 Suatu Pr!"#k / K!n truk i :#

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan #. 2ntuk mengapit sisi8sisi bekesting kolom agar tertutup rapat. ,. Mempertahankan kedataran kolom sesuai dengan kedataran bekesting.

B. TOPIK PKL *.> P#r.itungan K#%utu.an Ba.an Untuk * K!4!1 Pa0a G#0ung Au4a? Lantai * a. P#r.itungan P#1%# ian K!4!1 Lantai *? G#0ung Au4a

#. (ulangan 2tama % # , Panjang # batang besi utuh 9 #, m Panjang # potong tulangan utama 9 :,-D m ? untuk K# dan K,. # batang besi utuh # kolom butuh "adi kebutuhan # kolom 9 : potong 9 #, potong 9
#,

*: 9 $ batang besi utuh

,. (ulangan sengkang K #! mm, Panjang # batang besi utuh 9 #! m Panjang lurus # tulangan sengkang 9 #,$B m # batang besi utuh didapat 9 D sengkang, dengan sisa !,-D m # kolom butuh 9 ,B sengkang :,

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan "adi kebutuhan # kolom


:A

,B

*D 9 $ ,*: batang besi utuh

:A

%. P#r.itungan P#ran+a. K!4!1 Lantai *? G#0ung Au4a Ana4i a P#r.itungan

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

::

Laporan Praktik Kerja Lapangan

*. Mu4ti&4#k *22 @ 277? 0#ngan t#%a4 A 11 Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN :$

Laporan Praktik Kerja Lapangan

A,

$! a. 2ntuk.ukuran bekesting E $! M $!! 'm F. # multiplek bisa dipotong : potongan ukuran $! M ,$! 'm. sisa anggap tidak ada ss # sisi kolom dibutuhkan , potong dengan sisa E $! M DA 'm F, M ,$$ F 8 $!! 9 BB'm. , sisi kolom butuh $ potong dengan sisa potongan , buah ukuran E $! M DA 'm F "adi, untuk # kolom dibutuhkan $*: atau ##*: lembar multiplek. b. 2ntuk ukuran E A, M $!! F. # multiplek bisa dipotong menjadi , bagian, dengan sisa potongan E #B M ,$! 'm F. # sisi kolom dibutuhkan , potong, dengan sisa E #B M DA 'm F, dimana lebar sisa potongan adalah #,, ) #!$ 9 #B 'm, dan tinggi sisa potongan adalah E , M ,$$ F ) $!!9 BB 'm. , sisi kolom butuh $ potong dengan sisa potongan , buah ukuran E #B M DA 'm F "adi, untuk # kolom dibutuhkan $*, 9 , lembar multiplek. Ja"i* ke'utu#an total !ultiplek untuk + kolo! 9 , N # #*: 9 : #*: le!'ar !ultiplek. DA 'm. 9 E ,

2. K#%utu.an ka"u a. Kayu :I M $ I panjang $m # batang kayu utuh panjangnya $,B m 8 # batang kayu utuh dapat dipotong # potongan dengan ukuran $ m,dan sisa !,B m. # kolom dibutuhkan $ potongan dengan panjang $ m. "adi # kolom dibutuhkan $ batang b. Kayu ,OM :Opanjang !, m 8 # batang kayu utuh dapat dipotong A potongan dengan ukuran !, . dan sisa !,:: m 2ntuk # kolom dibutuhkan :, potongan dengan panjang !, m. Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN :A

Laporan Praktik Kerja Lapangan "adi, untuk # kolom 9 :,*A 9 D ,*A batang. '.Kayu ,I M ,I Kayu ,OOM,OOpanjang $m

#batang kayu utuh panjangnya $,B m 8 # batang kayu utuh dapat dipotong # potongan dengan ukuran $ m,dan sisa !,B m. 2ntuk # kolom dibutuhkan B potongan dengan panjang $ m. "umlah kayu ,IM,I yang dibutuhkan untuk # kolom 9 B batang. Kayu ,IM,I panjang !.: m

#batang kayu utuh panjangnya $,B m. 8 # batang kayu utuh dapat dipotong #D potongan dengan ukuran !,: m,dan tidak sisa. "adi, untuk # kolom dibutuhkan ,! potongan dengan panjang !,: m. , potong diperoleh dari sisa kayu ,IM,I yaitu !.B m Sedangkan #B potong lagi dibutuhkan #B*#D 9# #*:batang. "umlah kayu ,OOM,OO yang dibutuhkan untuk # kolom 9 # #*: N B 9 (otal kayu ,OM,O yang dibutuhkan 9 , batang dengan sisa $,, #*: batang.

6. Str!ng#r , &#nguat -. "arak antar stronger D! 'm, jadi jumlah yang diperlukan untuk # kolom adalah #$ buah 7. B#t!n #gar Panjang kolom 9 $m ) !,Am 9 :,Am, dimana !,Am adalah tinggi maksimal balok E+:F. 8 2ntuk kolom 9 5olume kolom 9 !,$ M !,$ M panjang kolom 9 !,$ M !,$ M :,A 9 !,AD m:. 9 !,AD m:.

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

:D

Laporan Praktik Kerja Lapangan

R#ka&itu4a i / Si1&u4an K#%utu.an Ba.an Untuk * K!4!1 A. P.M+.S/A0 #. (ulangan utama % # mm "umlah 9 $ batang, dengan panjang ##, B m ,. (ulangan sengkang K #! mm "umlah 9 $ ,*: batang, dengan panjang #! m +. &.(AKA0 * +.K.S(/0G #. Multiplek mm #*: batang "umlah : #*: lembar ,. Kayu , in M , in, dengan jumlah 9 Kayu , in M : in, dengan jumlah 9 D ,*A batang Kayu : in M $ in, dengan jumlah 9 $ batang :. Penguat EstrongerF 9 #D buah &. S(R10G.R EP.0G2A(F "umlah stronger yang diperlukan #D buah tiap # kolom %. +.(10 S.GAR 5olume beton segar !,AD m: untuk # kolom.

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

:-

Laporan Praktik Kerja Lapangan

2. M#t!0# P#4ak anaan K!4!1 Mulai Pekerjaan persiapan

Penyetelan dan pemasangan sepatu koom

Pabrikasi bekesting

Pabrikasi tulangan

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

:B

Laporan Praktik Kerja Lapangan > Pendirian tulangan

0!

Penge'oran kolom

Penge'ekan yes tulangan yes

Pemasangan beton deking Penyetelan dan perangkaian peran'ah

Pengadan beton ready miM

no &ek slump

Pembongkaran bekesting &ek hasil penge'oran !k Pera3atan

+obok*dempul

n!

selesai Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN :

Laporan Praktik Kerja Lapangan )!B +.art &#4ak anaan k!4!1 a.P#k#r3aan P#r ia&an Pembuatan kolom ukuran $!M$!M$!! 2kuran sengkang :AM:A #. Pemba'aan gambar %ari pemba'aan gambar kita mengetahui dimensi kolom, dimensi sengkang,beserta diameter besi kolom ,. Persiapan alat dan bahan Alat8alat dan bahan disiapkan dalam suatu bengkel kerja tersendiri. Alat dan bahan peran'ah disiapkan dibengkel pera'ah sebelum memulai pakerjaan. +egitu juga dengan tulangan disiapkan di bengkel tulangan. :. Pembuatan beton tahu dan baji Sebelum pekerjaan dimulai sebaiknya beton tahun dan baji telah disiapkan sehingga bila se3aktu83aktu di perlukan bisa langsung digunakan

%. P#1a angan #&atu k!4!1 Penentuan a'uan penarikan benang yaitu pada sudut8sudut bangunan Pada a'uan tersebut dipastikan stik Epanjang penyaluran F sesuai dengan gambar dan ketegakannya bagus. Penyetelan ketegakannya dengan kolom diba3ahnya dengan menggunakan pesa3at theodolit yang ketegakannys dibidik dari kedua sisi yang saling tegak lurus Pada masing8masing a'uan, kayu diikatan pada stik dengan , sisi yang saling tegak lurus. Pemasangan paku dengan jarak ,,A 'm dari luar stik. %an pada paku tersebut diikat benang yang kemudian ditarik ke a'uan lainnya. Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN $!

Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada masing8masing tempat yang akan dibuat kolom benang tersebut dipindahkan*diload kelantai menggunakan unting8unting. %ari garis tersebut diukur D'm kemudian dipasangakan sepatu kolom 2ntuk stik yang tidak berada di a'uan satu sisi 'ara pembuatan sepatu kolo seperti diatas, namun di sisi lainnya sepatu kolom dibuat dengan mengukur ,! 'mEsetengah lebar kolomF dari as stik ke lantai kemudian ditambah D'm .

&atatan7 ,,A 'm 9 tebal beton tahu D'm 9 tebal malEmultiplek N kayu ,I M ,I F 9 #'m N A'm

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

$#

Laporan Praktik Kerja Lapangan

#&atu k!4!1

+. Pa%rika i %#k# ting 0an &#ran+a. k!4!1 Kolom yang akan dibuat berdimensi $! 'm M $!'m dan tinggi $meter. %ari ukuran tersebut akan dibuat bekesting dengan $sisi yaitu ,sisi dengan lebar $! 'm dan ,sisi lagi berukuran A,'m A,'m 9 $! N ,Etebal multiplek N kayu ,IM,IF 9$!N ,E#NAF'm

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

$,

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Gambar penentuan lebar multiplek yang dibutuhkan

Pemotongan multiplek dengan lebar $!'m dan panjang ,$$'m serta lebar $!'mdan panjang #AD'm masing8masing , buah

Pemotongan multiplek dengan lebar $!'m dan panjang ,$$'m serta lebar $!'mdan panjang #AD'm masing8masing , buah. &atatan7 ,$$'mN#AD'm 9$m

Pakukan kayu ,IM,I dengan multiplek sehingga didapat bekisting $!'m M $mdan A,M$m masing8masing , buah

Gambar pemasangan kayu ,IM,I Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN $:

Laporan Praktik Kerja Lapangan

Pasang kayu penguat ,IM,I pada sisi $!'m 9: buah. %an pada sisi A,'m B buah

Gambar pemasangan kayu penguat Pasang broti ,IM:Idan :IM$Ipada sisi yang memiliki lebar A,'m . sedang pada sisi dengan lebar $! 'm tidakdipasang

Gambar pemasangan kayu pengaku Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN $$

Laporan Praktik Kerja Lapangan Rangkaikan :sisi bekisting menggunakan paku dan stronger yaitu dua buah sisi $!'m dan satu sisi A, 'm. Satu 0. Pa%rika i tu4angan Pemotongan tulangan utama dan pembuatan segkang Perakitan tulangan sesuai dengan gambar sisi lagi dipasang setelah tulangan telah berdiri.

#. P#n0irian Tu4angan (ulangan yang telah dirakit didirikan dengan mengikatkan pada stik panjang penyaluran. Kolom yang telah berdiri harus kuat dan tegak. Pengikatan beton deking pada sisi luar tulangan sebagai jarak antara tulangan dengan beton ;. P#rangkaian 0an P#n"#t#4an &#ran+a. Peran'ah yang telah dirangkai E:masih sisiF didirikan mengeliingi tulangan kolom dengan merapatkan pada sepatu kolom Pemasangan sisi peran'ah lebar A,'m yang belum terpasang lalu dipakukan dan dikakukan dengan stronger Pemasangan kayu ,IP:I Serta diketatkan menggunakan baji

Pemasangan unting8unting pada sisi yang saling tegaklurus $A

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan Stel ketegakan kolom,lakukan penyokongan kolom masing8masing sisi

g . P#nga0aan %#t!n r#a0" 1i@ Pengadan ready miM dipesan pada perusahaan ready miM tertentu, jadi sebelum digunakan beton segar tersebut harus terlebih dahulu di'he'k slumpnya, nilai slump tersebut harus sesuai dengan slump yang dipesan, jika tidak ready miM tersebut dipulangkan ke perusahaan yang bersangkutan .. P#ng#+!ran K!4!1 6al8hal yang perlu diperhatikan dalam penge'oran kolom antara lain 7 Penge'oran harus menggunakan 'orong ? hal ini bertujuan agar jatuhnya beton teratur Pemadatan yang kurang dapat menyebabkan segresi Pemadatan yang berlebihan dapat menyebabkan bleeding

i. P#1%!ngkaran %#ki ting 0an &#ran+a. Pembongkaran bekisting dan peran'ah dilakukan apabila +eton telah men'apai kekuatan yang 'ukup untuk memikul beratnya sendiri Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN $D

Laporan Praktik Kerja Lapangan +eton tidak lagi mengalami perubahan bentuk jika bersenthuan dengan benda lain Pada proyek ini pembongkaran dilakukan sehari setelah penge'oran

Pembongkaran bekisting dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat menjamin keselamatan penuh atas struktur yang di'etak dan peran'ah yang dibongkar tidak banyak rusak. 3. P#ng#+#kan .a i4 &#ng#+!ran Setelah pembongkaran dilakukan penge'ekan hasil 7 6oney 'omb Esarang kerikilF "ika terjadi 6oney 'omb maka beton tersebut didempul menggunakan semen Retak8retak "ika keretakan terjadi maka beton harus di bongkar dan di'or lagi Kotor "ika beton kotor solusinya membersihkannya asalkan tidak menggunakan Cat atau bahan yang berbahaya bagi beton. k. P#raBatan ,+uringPera3atan beton berpengaruh pada tingkat kea3etan dan kekuatan beton.jika beton tidak mendapat pera3atan menyebabkan proses hidrasi semen terganggu karena penguapan air dalam beton tidak tertahan sehingga mengakibatkan beton7 Retak8retak pada permukaan beton, disebabkan perbedaan temperatur pada permukaan dengan temperatur dalam beton. (imbul pori dalam beton Kekuatan dan kea3etan beton berkurang

2ntuk men'egah penguapan dilakukan penyiraman se'ara teratur tiap hari dan pengikatan goni basah pada kolom Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN $-

Laporan Praktik Kerja Lapangan 6. T#knik P#4ak anaan Ba4!k Dan P4at Lantai I

Mulai

Pekerjaan persiapan Pabrikasi tulangan

Pemasangan bantalan papan dan mal ba3ah balok

Pabrikasi bekesting

Pemasangan s'a>>olding dan support

Pemasangan peran'ah balok, plat dan hory beam

Perakitan dan pemasangan tulangan 0o Pemeriksaan tulangan Penge'oran balok dan plat lantai Pera3atan selesai Pembongkaran peran'ah Pemeriksaan beton <es

)4!B +.art t#knik &#4ak anaan %a4!k 0an &4at 4antai Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN $B

Laporan Praktik Kerja Lapangan a. P#k#r3aan P#r ia&an

#. Pemba'aan gambar %ari pemba'aan gambar kita mengetahui dimensi balok, dimensi sengkang, beserta diameter besi balok ,. Persiapan alat dan bahan Alat8alat dan bahan disiapkan dalam suatu bengkel kerja tersendiri. Alat dan bahan peran'ah disiapkan dibengkel pera'ah sebelum memulai pakerjaan. +egitu juga dengan tulangan disiapkan di bengkel tulangan. :. Pembuatan beton tahu Sebelum pekerjaan dimulai sebaiknya beton tahu telah disapkan sehingga bila se3aktu8 3aktu di perlukan bisa langsung digunakan

%.

Pa%rika i B#k# ting Pemotongan bahan8bahan yang dibutuhkan seperti pemotongan multiplek untuk mal dinding balok,multiplek ba3ah balok, kayu ,IM,I untuk kayu ,IM:Idan kayu ,IM$I. &atatan 7untuk mal balok yang menyambung pada plat tebal mal 9Etebal balok ) tebal lantaiFNtebal mal ba3ah balok. Pemasangan kayu ,IM,IEsuri8suriF pada masing masing mal se'ara melintang dengan jarak ND! 'm yang mana kayu ini ber>ungsi sebagai pengaku. Pemasangan kayu ,IM,I pada masing masing mal se'ara memanjang . <ang mana kayu ,IM,I ini akan menjadi tempat persambungan antara mal dinding dan mal ba3ah balok.

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan

+. P#1a angan %anta4an &a&an &#nu1&u 0an 0in0ing 1a4 %aBa. %a4!k Menentukan ketinggian papan bantalan akan dipasang pada kolom .<aitu dengan 'ara menghitung selisih tinggi kolom dengan tinggi balok +antalan papan dipasang melingkar pada kolom ber>ungsi sebagai tumpuan mal dinding ba3ah balok Pemasangan mal ba3ah balok Pemasangan support untuk menahan mal ba3ah balok

Pemasangan mal balok Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN A!

Laporan Praktik Kerja Lapangan

0. >Pa%rika i tu4angan #. Pemotongan tulangan utama dan pembuatan sengkang Perakitan tulangan sesuai dengan gambar

P#1a angan +a;;!40ing 0an u&&!rt S'a>>olding dipasang yaitu satu set yang terdiri dari satu main >rame dan satu ladder >rame ,hal ini disebabkan tinggi antar lantai berkisar $ meter.

;. P#1a angan &#ran+a. 0an %#k# ting %a4!k Sebelum memasang mal terlebih dahulu dipasang kayu gelagar ,IM$I memanjang yang dipakukan pada s'a>>olding Pemasangan kayu ,IM:IEkasauF yang jarak pemasangannya sama dengan jarak kayu ,IM,IE suri8suri F melintang terhadap kayu gelagar tersebut diatas

Gambar. Pemasangan peran'ah dan bekesting balok

Melakukan penyetelan s'a>>olding agar kayu kasau merapat ke mal ba3ah balok. Perakitan mal dinding balok dengan mal dinding ba3ah dengan memakukan pada kayu ,IM,Iarah memanjang.

Pemasangan siku baja antara kayuE,IM,IF suri8suri dengan kayuE,IM:IF kasau. Pemasangan kayu ,IM,I pada mal dinding balok dan diatas siku baja tersebut diatas, sebagai penumpu hory beam

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

A#

Laporan Praktik Kerja Lapangan Pemasangan hory beam antar balok

Gambar. Pemasangan hory beam

Pemasangan multiplek diatas hory beam

g. P#1a angan Tu4angan Pemotongan dan pembengkokan tulangan balok dan plat lantai dikerjakan di luar lokasi pekerjan tulangan, kemudian tulangan diangkut ke lokasi dan dirangkai di lokasi tersebut. Adapun langkah8langkah pemasangan tulangan adalah7 a. (ulangan balok Mempersiapkan dan mengangkat bahan8bahan ke lokasi Elantai #F 2ntuk mempermudah pengerjaan perangkaian maka tulangan dirangkai di atas 'etakan dengan memberikan sangkutan Memasukkan tulangan satu per satu dari sela8sela tulangan kolom dan mengalungkan sengkang ke tulangan balok tersebut, demikian juga untuk tulangan balok arah memanjang. Pada saat memasukkan sengkang arah bengkokan dibuat berselang seling. +engkokan sengkang pertama dibuat sebelah kiri, sedangkan yang kedua dibuat sebelah kanan dan seterusnya

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

A,

Laporan Praktik Kerja Lapangan Persambungan tulangan dibuat pada jarak kira8kira ,! kali diameter Memasang beton tahu pada jarak setiap satu meter kemudian mengikat tulangan ke sengkang Setelah tulangan selesai dirangkai maka diturunkan ke dalam 'etakan perlahan lahan dan meletakkannya di atas beton tahu Et 9 ,.A 'mF Membersihkan lokasi dari kotoran8kotoran

Gambar. Penulangan balok

b. (ulangan plat lantai Meletakkan tulangan melintang di atas beton tahu sesuai dengan spek yang telah diren'anakan, jarak antar tulangan yang sejenis adalah #! 'm Melatakkan tulangan mamanjang diatas tulangan melintang sesuai dengan spek yang telah ditentukan, jarak antar tulangan yang sejenis adalah #! 'm Mengikat dudukan tulangan dengan ka3at ikat, Membersihkan lokasi dari kotoran8kotoran Pemeriksaan tulangan ,kesesuaiannya dengan gambar

Gambar. Penulangan plat lantai

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

A:

Laporan Praktik Kerja Lapangan

.. P#ng#+!ran Pengadan ready miM dipesan pada perusahaan ready miM tertentu, jadi sebelum digunakan beton segar tersebut harus terlebih dahulu di'he'k slumpnya, nilai slump tersebut harus sesuai dengan slump yang dipesan, jika tidak ready miM tersebut dipulangkan ke perusahaan yang bersagkutan. Pada proyek ini penge'oran dilakukan dengan jasa mobil 'on'ret pump. Adapun langkah8langkah penge'oran adalah7 Sebelum melakukan penge'oran terlebih dahulu memasang instalasi yang diren'anakan yaitu instalasi listrik dan plumbing.dan mempersiapkan alat8alat penge'oran seperti @ibrator,ember,dll Pemompaan beton dari ready miM ke lantai yang akan di'or dengan mobil 'on'reat pumb Melakukan pemadatan dengan @ibrator Meratakan 'ampuran beton segar hingga men'apai ketebalan yang telah ditentukan yaitu #, 'm dengan 'ara mengukur langsung dengan baja tulangan yang diberi tanda #, 'm %alam melakukan pemadatan dan perataan dilakukan sebelum beton setting time. i. P#raBatan Pera3atan dilakukan setelah beton telah kaku atau telah mele3ati 3aktu pengikatan a3al hingga beton tersebut berumur ,B hari Epengikatan akhirF.pera3ata dilakukan dengan menyiram balok dan menyelimuti dengan plastik atau goni. 3.P#1%!ngkaran +ekisting balok dan plat lantai dianjurkan dibongkar setelah beton berumur ,B hari yaitu balok telah mampu memikul beban lain selain berat sendirinya. Pada proyek ini 2ntuk men'apai hasil yang maksimal dalam pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati8hati. Peran'ah yang paling pertama di bongkar adalah siku baja pinggir, mal dinding pinggir , s'a>>olding ?support, hory dan terakhir mal ba3ah balok. Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN A$

Laporan Praktik Kerja Lapangan

7.

P#r.itungan +a;;!40ing

Rekapitulasi Kebutuhan +ahan "umlah S'a>>olding adalah -A set, yang terdiri dari 7 #. Main >rame ,. Ladder >rame :. +ase ja'k $. 6ead ja'k A. &ross bra'e Epanjang ,,A'mF D. &ross bra'e Epanjang -. join pin B. support . hory beam ! 'mF 9 9 9 9 9 9 9 9 9 #A! buah #!, buah :!! buah :!! buah :!! buah ,!$ buah ,!$ buah #:: buah #$$ buah

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

AA

Laporan Praktik Kerja Lapangan

BAB III PENUTUP I.SIMPULAN DAN SARAN A. Si1&u4an #. 6al8hal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan a'uan dan peran'ah7 sementara. ,. %ikatakan penge'oran yang baik adalah7 Pemadatan yang harus dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan bleeding dan segregasi Pera3atan yang dilakukan disesuaikan dengan 'ua'a pada saat penge'oran. Penumpukan 'ampuran beton segar pada saat proses penge'oran di daerah 'etakan, harus dibatasi untuk menghindari terjadinya lendutan. :. <ang harus diperhatikan dalam pemasangan tulangan7 2ntuk sambungan tulangan Epanjang penyaluranF yaitu dengan jarak $!8 D!% dan kait $% II. Saran %alam mengakhiri laporan ini, ada beberapa saran yang hendak penyusun ungkapkan sebagai berikut7 #. Pada 3aktu penge'oran plat lantai seharusnya tulangan bagian ba3ah diberi beton deking untuk men'egah agar tebal selimut beton tetap stabil. ,. 2ntuk mendapatkan daya ikat yang baik antara tulangan dengan beton dianjurkan memakai baja tulangan ulir daripada tulangan biasa. Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN AD Peran'ah mudah dipasang dan mudah dibongkar serta kuat. A'uan dan peran'ah hanya bersi>at sebagai konstruksi

Laporan Praktik Kerja Lapangan :. 2ntuk mengatasi keadaan bahan dan metode kerja maka perlu dilakukan penge'ekan yang sebaik mungkin dan juga memberi moti@asi pada pekerja agar dapat bekerja dengan teliti sehingga konstruksi yang dilaksanakan sesuai dengan yang diren'anakan. $. 2ntuk memperke'il kesalahan pelaksanaan diperlukan komunikasi dan koordinasi antara pelaksana dan konsultan penga3as III. K#ti0ak # uaian 0#ngan t#!ri 0i ka1&u *. Pada pemasangan peran'ah balok yang berbentuk lingkaran ,dilapangan pekerja membuat lengkungannya dengan mengira8ngira lengkungannya, sedangkan yangh dipelajari di kampus menggunakan rumus lengkung mendatar sederhana 2. +erdasarkan teori dikampus # benda uji kuat tekan me3akili Am beton, sedangkan dilapangan pembuatan benda ujinya tidak teratur, # benda uji bias me3akili #A m beton. I(.K#4#1a.an "ang 0it#1ui #. Pada proyek ini ditemukan kelemahan berupa tidak adanya koordinasi dan komunikasi antara pelaksana dan konsultan penga3as. ,. Manajerial pelaksanaan proyek ini kurang bagus sering terjadinya keterlambatan bahan dan material ,seperi ready miM ataupun kayu. :. Progress pekerjaan tidak sesuai dengan time s'hedule atau dengan kata lain proyek terlambat dari yang seharusnya (. K#4#%i.an "ang 0it#1ui #. Segala peralatan yang dibutuhkan untuk proyek ini sangat memadai ,. Kedisiplinanan dalam pekerjaan diperhatikan dengn baik,3aktu istirahat dan 3aktu bekerja teratur

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

A-

Pabrikasi peran'ah Laporan Praktik Kerja Lapangan

Jurusan Teknik Sipil POLITEKNIK NEGERI MEDAN

AB

Anda mungkin juga menyukai