Anda di halaman 1dari 9

LARING MASKER AIRWAY DALAM KEDOKTERAN DARURAT

Geoffrey Lighthall, M.D., Ph.D., T. Kyle Harrison, M.D., and Larry F. Chu, M.D.

PENDAHULUAN Pada saat melakukan resusitasi cardiopulmonary ( CPR ) , ventilasi dan penekanan dada harus diberikan dengan cara yang tepat dan efektif . Biasanya , ventilasi diberikan melalui bag-mask , yang diikuti oleh endotrakeal intubasi dengan endotrakeal tube. Namun, keberhasilan dalam penempatan pipa endotrakeal memerlukan tingkat keterampilan yang tinggi, dan hanya mampu dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah berpengalaman dan dilakukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.1 Laring mask airway ( sering disebut sebagai LMA ) adalah alat alternatif yang dipakai untuk saluran udara yang baik dan relatif mudah, bahkan oleh pemula. Hal ini biasanya digunakan pada pasien yang dilakukan anestesi umum , karena dapat memberikan jalan napas paten untuk pasien yang bernapas spontan dan pada pasien yang menerima ventilasi mekanis. Penggunaan Laring mask airway memiliki keberhasilan juga sebagai alat jalan nafas bagi pasien serangan jantung, bahkan bisa dilakukan oleh orang dengan sedikit pengalaman dalam manajemen jalan nafas. Video menyediakan instruksi dasar bagi tenaga medis dalam penempatan laring mask airway sebagai alternatif untuk intubasi endotrakeal pada pasien yang menerima resusitasi

cardiopulmonary. Video ini juga menyajikan kenapa menggunakan laring masker dari pada ventilasi bag-mask selama dilakukan CPR.

INDIKASI Laring masker airway berguna untuk ventilasi pasien dalam serangan jantung , baik sebelum dan sesudah pasien tiba di rumah sakit . Telah direkomendasikan oleh American Heart Association dan Resusitasi Dewan Eropa tentang perangkat yang diterima untuk digunakan oleh nonexperts pada saat melakukan penanganan emergency jalan napas berupa intubasi endotrakeal.7,8 Laring mask airway biasanya dapat digunakan sebagai alternatif untuk ventilasi bag-mask dan sangat berguna ketika ada kebutuhan untuk resusitasi yang lama, dimana ketika seorang tidak memiliki kompetensi untuk melakukan intubasi endotrakeal, ketika intubasi trakea tidak bisa dilakukan atau telah gagal , dan ketika gerakan kepala dan leher dapat melukai pasien (misalnya , pada pasien dengan cedera tulang belakang leher dan pada mereka dengan rheumatoid arthritis).9 Namun, laring masker airway tidak dianggap sebagai airway definitive dan harus diganti dengan tabung endotrakeal oleh penyedia pengelolaan jalan nafas pada waktu yang tepat setelah resusitasi . Beberapa kontraindikasi untuk penempatan jalan napas laring masker pada pasien yang membutuhkan resusitasi cardiopulmonary , karena manfaat dari pemberian biasanya lebih besar dari pada resikonya.2, 4,10 Resiko aspirasi selalu menjadi perhatian karena alat yang digunakan tidak sepenuhnya melindungi jalan napas pasien dari muntahan isi lambung . Namun, risiko insuflasi lambung dan aspirasi pada saluran nafas lebih rendah dengan penggunaan jalan napas melalui laring masker dari pada dengan bag-mask ventilation.11 Beberapa bentuk dari laring mask airway memiliki suction a port untuk dekompresi lambung yang dapat menurunkan risiko aspirasi, tetapi bentuk ini belum diteliti pada pasien selama serangan jantung.

Penempatan saluran napas laring masker pada pasien yang sulit untuk membuka mulut biasanya tidak mungkin untuk dilakukan. Alat ini tidak harus digunakan pada pasien dengan kondisi faring seperti abses retropharyngeal atau hematoma. Kemampun paru-paru berkurang sehingga terjadi resistensi saluran napas berat yang memerlukan penggunaan tekanan udara inspirasi tinggi sehingga dapat menyebabkan insuflasi lambung, dan meningkatkan risiko aspirasi. Akhirnya, adanya lesi di bawah glotis dapat menyebabkan obstruksi jalan napas yang tidak dapat diatasi dengan penggunaan laring masker airway.12 PERALATAN DAN ANATOMI Semua saluran udara laring masker mengandung manset karet , dimana dihubungkan oleh tabung, standar konektor , dan tabung untuk inflasi manset . Saat ini laring masker tesedia berupa saluran udara yang salah satunya memiliki tabung precurved yang lurus dan dirancang agar bisa digunakan oleh satu maupun beberapa orang.

(Gambar 1 ) Beberapa perangkat memiliki saluran terpisah untuk penyedotan cairan lambung, dan yang lainnya dirancang untuk memfasilitasi intubasi orotracheal setelah laring mask airway telah

terpasang. Bahan-bahan yang diperlukan untuk penempatan laring mask airway termasuk perangkat itu sendiri , dalam ukuran yang sesuai untuk pasien berat.

Table 1. Recommended Size of the Laryngeal Mask Airway According to the Patients Body Weight. Size 1 1.5 2 2.5 3 4 5 ( Tabel 1 ) Jarum suntik (Dispo) digunakan untuk menggembangkan manset airway ( sebaiknya hanya dengan udara yang cukup ) biasanya untuk dewasa berukuran 20 sampai 40 ml laring mask airway ) , pelumas jelly , dan plastik atau kain pita untuk mengamankan perangkat . Biasanya , masker laring digunakan sendiri sebagai saluran udara yang dikemas dengan persediaan tersebut. Sebuah alat bag-mask diperlukan untuk pemberian melalui laring mask airway , dan stetoskop harus tersedia untuk mengkonfirmasi bunyi napas setelah penempatan alat. Hal ini dapat membantu untuk melihat anatomi faring , termasuk lidah , palatum durum , epiglotis , laring inlet , dan esofagus, hal ini bertujuan untuk lebih memahami penempatan ventilasi tekanan positif ke paru-paru Patients Weight <5 kg 59 kg 1019 kg 2029 kg 3049 kg 5069 kg Large adult, 70100 kg

(Gambar 2 )

yang tepat dari laring mask airway dan untuk membantu dalam masalah tersebut.

PERSIAPAN LARYNGEAL MASK AIRWAY Laring mask airway dibuat dengan pelumas datar, manset pada permukaan posterior. Kebanyakan produsen merekomendasikan mengeluarkan semua pembungkus dari manset sebelum dilakukan insersi. Hal ini juga penting untuk memastikan bahwa semua perlengkapan yang diperlukan ada sebelum insersi. Alat pelindung diri, termasuk sarung tangan, pelindung mata, dan masker wajah, harus digunakan jika memungkinkan. Penempatan Mask Airway laring Pasien dalam posisi terlentang, kemudian pemeriksa berdiri di belakang kepala pasien. Buka mulut pasien dengan tangan, atau dapat juga dengan cara mengekstensikan kepala ke belakang (Gambar 3).

Namun, Hati-hati - tidak melakukan ekstensi kepala ke belakang pada pasien yang tidak sadar yang diduga memiliki kelainan pada cervical.13 Untuk penempatan lurus laring mask airway, pegang tabung dengan tangan yang dominan, dengan bagian lengkung tabung dan sisi datar

dari manset menghadap ke arah pasien.(Gambar 4). Penyisipan atau insersi yang sukses tergantung pada lurus tepi dari alat yg di insersikan. Tempatkan jari pertama Anda di ruang antara tabung dan manset. Menggunakan jari pertama Anda, tekan manset ke atas melawan palatum durum (mempertahankan tekanan ke atas konstan manset pada palatum durum sekali selama penyisipan), dan kemudian menuntun alat di atas lidah dan turun melalui orofaring yang secara pelan, gerakan kontinyu. Lanjutkan penyisipan sampai

Anda merasa adanya tahanan , sampai terlihat tabung yang menonjol dari mulutnya sepanjang 7 sampai 10 cm. (Gambar 5)

Untuk menempatkan precurved laring mask airway , pegang pipa penghubung sehingga sisi datar dari cuff mengarah ke pasien , tangan Anda harus berada pada posisi netral , dengan ibu jari pada permukaan atas tabung sehingga tabung lurus , sisi atas manset dimasukkan sepanjang palatum durum dengan menggunakan tekanan kuat . Perhatikan tabung dan belakang lidah yang menuju laring dengan cara menggunakan gerakan melingkar pergelangan tangan . Terlepas dari jenis tabung , penempatan harus dilakukan dengan tekanan lembut dan tidak keras. Setelah tabung telah dimasukkan sepenuhnya , balon mengembang laring dengan sekitar 30 ml udara ( untuk deasa ukuran laring masker airway) . Jangan pegang tabung pada saat udara sedang masuk ; selama inflasi, laring mask airway keluar dari mulut sekitar 1 sampai 2 cm yang berada pada posisinya . Posisi terakhir adalah lidah posterior , di laring inlet (Gambar 6 ) . Manset tidak akan terlihat ketika tabung berada di posisi yang tepat . Hubungkan laring mask airway

ke tekanan positif sistem ventilasi ( Ambu bag ) , memverifikasi penempatan melalui auskultasi bunyi napas , dan mengamankan perangkat dengan plester. PEMECAHAN MASALAH Kesalahan pada saat penempatan laring mask airway yang melewati ujung pangkal lidah merupakan masalah yang terjadi secara umum untuk berhasilnya penempatan . Masalah anatomi, seperti pembengkakan faring atau amandel yang besar , juga dapat membuat sulitnya penempatan. Jika cuff terlipat atau tertahan pada jaringan faring , perangkat harus dikeluarkan dan dimasukkan kembali dengan memperhatikan keselarasan dan adanya tekanan pada palatum durum . Jika penempatan masih sulit , upaya tambahan dapat dimodifikasi dengan menambahkan sedikit udara ( 5 sampai 10 ml ) untuk cuff dan dengan mempertahankan tabung pada sudut yaitu 30 sampai 45 derajat dari sumbu utama . Jika kebocoran udara terdeteksi dengan ventilasi, tambahkan lebih banyak udara ke cuff melalui tabung yang menghubungkan . Jika udara terus bocor , hilang dan kemudian masukkan kembali laring mask airway . Jika dada pasien tidak mengembang setelah dimasukkan ,buat ukuran yang berbeda dan membuat cara lain untuk penempatan. Tanda-tanda ventilasi yang akurat harus terus dipantau . Bahkan ketika posisinya baik, laring mask airway dapat copot dengan gerakan seperti memutar atau menarik . Saat memindahkan pasien setelah penempatan, letakkan satu tangan di pangkal laring mask airway dan lepaskan sistem ventilasi dari perangkat. LARING MASKER AIRWAY PADA CPR Laring mask airway dapat ditempatkan selama CPR dengan sebuah teknik yang sudah diketahui . Dari Auskultasi suara napas harus terdengar dalam waktu kurang dari 5 detik . Secara umum, penempatan laring mask airway selama resusitasi seharusnya tidak memerlukan gangguan kompresi dada .

Sementara pemberian kompresi dada pada orang dewasa , dilakukan sebanyak delapan sampai sepuluh (500 ml) napas per menit . Durasi napas harus masing-masing kurang dari 1 detik . Jika penekanan dada yang menyebabkan sebagian besar udara meningkat bocor dari seluruh tabung , pernapasan alternatif dan kompresi , dengan dua napas 500 - ml diberikan setelah setiap 30 kompresi dada . Siklus 30 kompresi dan dua napas harus dilanjutkan selama CPR sedang dilakukan Masuknya obat melalui laring mask airway pada epitel paru tidak dapat diandalkan dan tidak dianjurkan . Laring mask airway dapat dipertahankan selama resusitasi . Jika napas buatan masih diperlukan, seorang yang berpengalaman dalam pengelolaan jalan napas harus dibawa untuk menggantikan laring mask airway dengan tabung endotrakeal biasa, KOMPLIKASI Komplikasi yang terkait dengan penggunaan masker laring saluran napas sesuai dengan yang terlihat dengan peralatan lain yang digunakan untuk manajemen jalan napas . Namun, dalam beberapa situasi , risiko komplikasi tertentu mungkin lebih rendah daripada ketika bagmask ventilasi atau intubasi endotrakeal digunakan . Komplikasi ini termasuk potensi trauma saluran napas atas , dislodgment gigi atau kerusakan , dan masuknya udara ke dalam lambung.9 Meskipun banyak keuntungan untuk ventilasi , laring masker airwy tidak dapat menjamin amannya jalan napas dan tidak akan melindungi terhadap terjadinya aspirasi paru ketika volume isi lambung besar atau di bawah tekanan . Mungkin sulit untuk pemberian ventilasi pasien dengan laring mask airway saat jalan napas atau tekanan toraks tinggi ( misalnya , selama kompresi dada berlangsung , selama penempatan pada pasien obesitas , dan selama penempatan pada pasien dengan penyakit pada parenkim paru )

Pengetahuan tambahan dengan laring mask airway dapat diperoleh dengan praktek. .Sebuah model demonstrasi atau simulator pasien dapat digunakan , atau praktek dapat diperoleh dengan pasien nyata di ruang operasi di bawah bimbingan ahli anestesi . RINGKASAN Laring masker airway merupakan alat alternatif yang cepat dan efektiff untuk intubasi endotrakeal yang digunakan untuk peningkatan jumlah indikasi klinis, termasuk ventilasi pada saat pelaksanaan cardiopulmonary. Penempatan perangkat ini biasanya berhasil pada penanganan awal, oleh karena itu butuh pengetahuan dan keterampilan karena hal ini merupakan prosedur yang penting

Anda mungkin juga menyukai