Anda di halaman 1dari 27

54

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek & Metode Penelitian
3.1.1 Objek Penelitian
Pengertian dari objek penelitian menurut Hussein Umar (2005:303) menerangkan
bahwa:
Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek
penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan
hal-hal lain jika dianggap perlu.
Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan, nilai
perusahaan dan pengungkapan CSR.

3.1.2 Metode Penelitian
Metode penelitian dirancang melalui langkah-langkah penelitian dari mulai
operasional variabel, penentuan jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan
diakhiri dengan merancang analisis data dan pengujian hipotesis.
Menurut Sugiyono (2010:4) pengertian metode penelitian adalah sebagai berikut:
Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid, dan
realibel dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu
pengetahuan, sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah.

55

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan
cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat
dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan,
meramalkan, dan mengendalikan keadaan. Metode penelitian juga merupakan cara kerja
untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran. Metode penelitian yang
digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode studi dengan pendekatan deskriptif
dan verifikatif.
Menurut Moh. Nazir (2005:54) pengertian dari metode deskriptif analisis adalah :
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran,
lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Metode deskriptif analisis dalam penelitian ini digunakan untuk menguraikan
berbagai data yang terkumpul untuk dipilih, diklasifikasikan, diolah dalam pengujian
hipotesis statistik dan diinterpretasikan dengan menarik suatu kesimpulan.
Sedangkan menurut Sugiono (2001:16) pengertian metode verifikatif adalah
sebagai berikut:
Metode verifikatif adalah metode yang digunakan untuk memilih metode
penelitian, menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data dan
menganalisanya.

Dalam penelitian ini metode deskriptif analisis dan verifikatif yang digunakan
digunakan untuk menganalisis pengaruh interaksi antara pengaruh kinerja keuangan
terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai
56

variabel pemoderasi data tersebut diperoleh dari laporan keuangan (financial statement)
dan laporan tahunan (financial report) yang dapat dihitung berupa angka-angka ataupun
tentang data (berupa statement) yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-
angka.
Dengan metode yang telah diutarakan penulis bermaksud mengumpulkan data
historis dan mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan
erat dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data yang menunjang
penyusunan laporan penelitian. Data yang diperoleh tersebut kemudian diproses,
dianalisis lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari sehingga
memperoleh gambaran mengenai objek tersebut dan dapat ditarik kesimpulan mengenai
masalah yang diteliti.

3.2 Definisi Variabel dan Operasionalisasi Variabel
3.2.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya

Menurut Sugiyono (2010:59) pengertian variabel adalah :
Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau
ditarik kesimpulannya.
Sesuai dengan judul skripsi ini yaitu Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility sebagai
variabel Moderating. maka definisi dari setiap variabel dan pengukurannya adalah
sebagai berikut:

57

1. Variabel bebas / independent variable(X)
Menurut Sugiyono (2010:60), variabel bebas merupakan:
Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat) . Dalam penelitian ini terdapat satu
variabel independen, yaitu:
- Kinerja Keuangan
Menurut Sutrisno (2009:53) pengertian kinerja keuangan adalah sebagai berikut:
Prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang
mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut.
Kinerja keuangan menggambarkan kondisi keuangan perusahaan yang
menunjukkan performa perusahaan dengan mengevaluasi pada skala ukuran-ukuran
tertentu. Skala pengukuran kinerja keuangan dalam penelitian ini adalah rasio
profitabilitas return on asset yang dijelaskan yaitu sbb:
Menurut Sawir (2001 : 25) pengertian Return On Asset sebagai berikut :
ROA yaitu rasio antara Net Income After Tax dibagi terhadap asset secara
keseluruhan menunjukkan produktivitas aktiva dalam memberikan pengembalian
pada penanam modal
Return On Asset merefleksikan seberapa banyak perusahaan telah memperoleh
hasil atas sumber daya keuangan yang ditanamkan oleh berbagai pihak internal maupun
eksternal perusahaan. Nilai return on asset yang semakin mendekati 1, berarti semakin
baik profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan laba.
Dengan kata lain semakin tinggi nilai return on asset maka semakin baik kinerja keuangan
perusahaan tersebut.
58

Return On asset (ROA) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
ROA = Net Profit After Tax
Total Asset
Gitman (2006 :68)
Keterangan:
Earning After Interest Tax = Laba Bersih Setelah Bunga dan Pajak
Total Asset = Total Aktiva

2. Variabel Pemoderasi / Moderate Variable(Z)
Variabel pemoderasi adalah variabel yang mempunyai pengaruh ketergantungan
(contingent effect) yang kuat dengan hubungan variabel terikat dan variabel bebas
(Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini terdapat satu variabel pemoderasi, yaitu
pengungkapan corporate social responsibility dijelaskan sebagai berikut:
Menurut Wibisono (2007:2) pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
sebagai berikut:
Sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan
pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan,
komunitas dan lingkungan.
Dengan 79 indikator pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) yang
sesuai dengan Global Reporting Inisiative (GRI) Tahun 2006. Yaitu :
1. Indikator Kinerja Ekonomi ada 9 item
2. Indikator Kinerja Lingkungan ada 30 item
3. Indikator Kinerja Sosial ada 40 item



59

Corporate Social Responsibility (CSR) dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :



Hanifa et al (2005:10)
Keterangan:
CSRIj = Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j
nj = jumlah item untuk perusahaan j, nj 79
Xi = dummy variable: 1= jika item i diungkapkan; 0 = jika item I tidak diungkapkan
Skala CSRIj adalah, 0 CSRIj1

3. Variabel terikat / dependent variable(Y)
Sugiyono, (2010:60) mendefinisaikan variable terikat/dependent variable sebagai
berikut:
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel
dependen, yaitu:
Menurut Agus Sartono (2002:487) mendefinisaikan nilai perusahaan sebagai
berikut:
Nilai perusahaan adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai suatu bisnis yang
sedang beroperasi. nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan nilai
Tobins Q yang dijelaskan yaitu sbb:
CSRIj = Xij
nj

60

Menurut Carlton & Perloff (2000) mendefinisikan Rasio Tobins Q adalah
sebagai berikut:
The ratio of the market value of a firm's asset (as measured by the market
value of its outstanding stock and debt) to the replacement cost of the firm's
asset.
Pengertian tersebut menyatakan bahwa Nilai TobinQ merupakan Rasio nilai pasar
dari aset suatu perusahaan (yang diukur dengan nilai pasar dari saham yang beredar dan
utang) dengan biaya penggantian aset perusahaan. Simbol dari Tobins Q adalah Q. Q
rendah (antara 0 dan 1) berarti bahwa biaya untuk mengganti aset perusahaan adalah
lebih besar dari nilai sahamnya. Hal ini menyiratkan bahwa saham undervalued.
Sebaliknya, Q tinggi (lebih dari 1) menyiratkan bahwa saham perusahaan lebih mahal
daripada biaya penggantian aset, yang berarti bahwa saham tersebut dinilai terlalu
tinggi. Ukuran penilaian saham ini merupakan faktor pendorong di balik keputusan
investasi dalam model Tobin. Dalam penelitian ini tobins q dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Q = ( EMV + D ) / ( EBV + D )

Smithers dan Wright ( 2007:37)
Keterangan:
EMV ( Nilai Pasar Ekuitas) = P (Closing Price) x Q shares (Jumlah saham yang beredar)
D ( Debt ) = Nilai buku dari total hutang
EBV = Nilai buku dari total aktiva

61

3.2.2 Operasional variabel
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel penelitian ke
dalam konsep dimensi dan indikator. Disamping itu, tujuannya adalah untuk
memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan presepsi dalam penelitian ini. Pada
penelitian ini, berikut adalah operasionalisasi variabel dari penelitian ini adalah :
Tabel 3.1
Operasional Variabel


Variabel Dimensi Indikator Skala
Kinerja
Keuangan
(X)
Efektivitas & Efisiensi
Penggunaan Aktiva
perusahaan & Tingkat
Pengembalian Investasi
Return On Asset
= Laba Bersih Setelah Pajak
Total Aktiva
Gitman (2006:68)
Rasio
Pengungkapan
CSR

(Z)
Butir-butir item
pengungkapan yang dilakukan
perusahaan melalui laporan
tahunan
1. Indikator Kinerja
Ekonomi ada 9 item
2. Indikator Kinerja
Lingkungan ada 30
item
3. Indikator Kinerja
Sosial ada 40 item
CSRIj = Xij
nj








Hanifa et al (2005 :10)
Rasio
Nilai
Perusahaan
(Y)
Nilai Pasar Saham Tobins Q:
Q = ( EMV + D ) / ( EBV + D )
Smithers dan Wright ( 2007:37)
Rasio
62

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan tujuan agar
penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang diharapkan.
Menurut Sugiyono (2010:115) mendefinisikan pengertian populasi sebagai
sebagai berikut :
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karatertistik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan property dan real
estate yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2006-2011. Berdasarkan
pengamatan penulis pada website Bursa Efek Indonesia, terdapat 33 perusahaan yang
aktif sampai tahun 2011 yang menjadi populasi.

3.3.2 Sampel Penelitian dan Teknik Sampling
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2009:116) adalah sebagai berikut :
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.
Berdasarkan populasi penelitian di atas, maka yang menjadi sampel pada
penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan property dan real estate yang listing di
Bursa Efek Indonesia pada periode 2006-2011. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian adalah teknik purposive sampling.
63

Menurut Nazir (2005:89) pengertian tekhnik purposive sampling adalah sebagai
berikut:
Teknik pengambilan sampel dimana tidak memberi peluang atau kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya kesalahan
dalam penentuan sampel penelitian, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap hasil
analisis. Sampel penelitian yang diambil adalah berdasarkan kriteria-kriteria berikut:
Adapun perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini antara
lain:
Tabel 3.2
Kriteria Sampel Penelitian










Tabel 3.3
Sampel Penelitian



Kriteria

Jumlah
1. Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di BEI
tahun 2006-2011
31
2. Menyediakan laporan keuangan (financial report) lengkap
selama tahun 2006-2011
(10)
3. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-
variabel yang digunakan dalam penelitian. Termasuk
adanya pengungkapan CSR
(15)
4. Perusahaan yang Delistied (3)
Sampel final 3
No. Nama perusahaan Kode
1 PT Lippo Cikarang Tbk LPCK
2 PT Lippo Karawachi Tbk LPKR
3 PT Modernland RealtyTbk MDLN
64

3.4 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut
Indriantoro & Supomo (2002:14) data sekunder adalah:
Sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain) dan dalam penggunaannya pada
penelitian ini telah diatur dan diolah oleh penulis.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Pada tahap ini, penulis mengambil data-data sekunder berupa laporan keuangan
perusahaan-perusahaan property dan real estate yang listing di Bursa Efek Indonesia
pada periode 2006-2011.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Pada tahap ini, penulis berusaha untuk memperoleh berbagai informasi sebanyak-
banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar teori dan acuan untuk mengolah data
dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, dan mengkaji literatur-literatur
berupa buku-buku, jurnal, makalah, maupun penelitian-penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3. Riset Internet (Online Research)
Pengumpilan data berasal dari situs-situs terkait untuk memperoleh tambahan
literarur, jurnal, dan data lainnya.

65

3.5. Model Penelitian
Model penelitian adalah abstraksi dari fenomena-fenomena yang sedang diteliti.
Model penelitian yang sesuai judul penelitian ini, dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1
Model Penelitian









Bila dijabarkan secara matematis, maka hubungan variabel diatas adalah :
Y= f (X,Z)
Dimana :
Y = Nilai Perusahaan
f = Fungsi
X

= Kinerja Keuangan (Profitabilitas, ROA)
Z =Corporate Social Responsibility


Kinerja Keuangan
(X)
Sutrisno (2009 :53)
Pengungkapan CSR
(Z)
Hanifa et al (2005:10)
Nilai Perusahaan
(Y)
Agus Sartono (2002 :487)
66

3.6 Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis
3.6.1 Analisis Data
Menurut Sugiyono (2010:206) yang dimaksud dengan analisis data adalah sebagai
berikut:
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul.
Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel
dan jenis responden, menyajikan data dari tiap variabel yang diteliti, melakukan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan.


Analisis data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2010:206) yang dimaksud statistik deskriptif adalahs sebagai
berikut :
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.

Dalam analisis ini dilakukan pembahasan dengan rumusan sebagai berikut:
a. Return On Asset = Laba Bersih Setelah pajak dibagi dengan Total Aktiva dikali
seratus persen
b. Corporate Social Responsibility = Jumlah item Pengungkapan Perusahaan dibagi
Jumlah item pengungkapan GRI dikali seratus persen
c. Tobins Q = (Harga Penutupan Jumlah Saham Yang Beredar + Total
Kewajiban) dibagi dengan (Total Aktiva + Total Kewajiban).
67

Statistik deskriptif yang digunakan untik memberikan deskripsi atas variabel-
variabel penelitian secara statistik. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rata-rata (mean), maksimal, minimal, dan standar deviasi.
2. Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif merupakan analisis model dan pembuktian yang berguna
untuk mencari kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini analisis
verifikatif bermaksud untuk mengetahui hasil penelitian yang berkaitan dengan pengaruh
kinerja keuangan (retun on asset) terhadap nilai perusahaan (tobins q) dengan
pengungkapan corporate social responsibility (indikator GRI) .

3.6.2 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.6.2.1 Rancangan Analisis
1. Analisis Statistik
Analisis statistik adalah cara-cara mengolah data yang terkumpul untuk kemudian
dapat memberikan interprestasi. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menjawab
permasalahan yang telah dirumuskan. Analisis ini digunakan untuk menunjukan
hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan variable moderasi
(Z). anlisis statistik meliputi:
a. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis
regresi linear berganda. Setidaknya ada empat uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik penting
68

dilakukan untuk menghasilkan estimator yang linier tidak bias dengan varian yang minimum
(Best Linier Unbiased Estimator = BLUE), yang berarti model regresi tidak mengandung
masalah. Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji yang harus dipenuhi terlebih
dahulu. Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang harus dipenuhi oleh model regresi :

1) Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2007 :110) tujuan dari uji normalitas adalah sebagai
berikut:
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk
melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa
nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.

Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data dalam penelitian ini adalah
uji normalitas atau sampel Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis ini kemudian
dibandingkan dengan nilai kritisnya.
a. Manurut Singgih Santoso (2007, p154), menjelaskan output test of normality,

- Ada pedoman pengambilan keputusan :Angka signifikansi (Sig) > = 0,05
maka data berdistribusi normal
- Angka signifikansi (Sig) < = 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Adapun cara lain untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau
tidak yaitu dengan analisis grafik .
b. Menurut Singgih Santoso (2002:322) metode yang digunakan adalah pengujian
secara visual dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program
69

SPSS yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada
prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan:
- Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
- Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis
diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan
bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Multikolinearitas
Menurut Imam Ghozali (2005 : 91) tujuan dari uji multikolinearitas adalah sebagai
berikut:
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Karena model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel independen
Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value atau dengan
menggunakan Variance Inflation Factors (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan
SPSS. Nilai VIF dapat dihitung dengan rumus yaitu sebagai berikut:
VIF =


70

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance
inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas nilai 10 atau
tolerance value dibawah 0,10. Multikolinearitas tidak terjadi bila nilai VIF dibawah nilai
10 atau tolerance value diatas 0,10. (Hair et al, 1995; Santoso, 2002:206)

3) Uji Autokorelasi
Menurut Tony Wikaya (2009, p120), uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Autokorelasi terjadi karena
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
- Inertia, yaitu adanya momentum yang masuk ke dalam variabel-variabel bebas
yang terus-menerus sehingga akan terjadi dan mempengaruhi nilai-nilai variabel-
variabel bebasnya.
- Terjadinya penyimpangan spesifikasi karena adanya variabel-variabel bebas lain
yang tidak dimasukkan dalam model.
- Bentuk fungsi yang salah.
- Adanya lags (tenggang waktu)
- Manipulasi data yang mengakibatkan data tidak akurat.
Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi digunakan uji
statistik Durbin-Watson dengan rumus sebagai berikut :
( )

=
2
2
1
t
t t
e
e e
DW


Gujarati, 2003 : 467
71

Keterangan :
t
e

= residual (selisih antara y observasi dengan y prediksi )
1

t t
e e = residual satu periode sebelumnya.
Setelah nilai d atau DW didapat, kemudian nilai d tersebut dibandingkan dengan
nilai nilai kritis dari dL dan dU dari tabel statistik Durbin-Watson. Secara umum,
kriteria yang digunakan adalah:
- Jika d < 4dL, berarti ada autokorelasi positif
- Jika d > 4dL, berarti ada autokorelasi negatif
- Jika dU < d < 4 dU, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif
- Jika dL d dU atau 4 dU d 4 dL, pengujian tidak meyakinkan
Apabila terdapat autokorelasi cara menanggulangi masalahnya yaitu dengan cara
mentransformasikan data atau bisa juga dengan mengubah model regresi ke dalam
bentuk persamaan beda umum (generalized difference equation). Selain itu juga dapat
dilakukan dengan memasukkan variabel lag dari variabel terikatnya menjadi salah satu
variabel bebas, sehingga data observasi menjaadi berkurang 1.

4) Uji Heterokedastisitas
Menurut Santoso (2002 : 208) tujuan uji heterokedastitas adalah sebagai berikut:
Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dalam regresi
linier diasumsikan bahwa varians bersyarat dari E(c
i
2
) = Var(c
i
) = o
2

(homokedastisitas), apabila varians bersyarat c
i
= o
i
2
untuk setiap 1, ini berarti
variansnya homogen atau homokedastisitas.

72

Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi bisa
dilihat dari pola yang terbentuk pada titik-titik yang terdapat pada grafik scaterplot.
Lebih lanjut menurut Santoso (2002:210) dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka
telah terjadi heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Uji Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana dapat digunakan untuk memprediksikan seberapa jauh perubahan
nilai variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis regresi, selain digunakan
untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel, juga dapat menunjukan arah
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
Y = +
1
X
(Sugiyono 2009: 188)
Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan
= Konstanta, yaitu besarnya nilai Y ketika nilai X=0
73

= Arah koefisien regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi
perubahan nilai X. Bila (+) maka arah garis akan naik, dan bila (-) maka nilai
garis akan turun
X = variabel terikat / variabel yang memperngaruhi
= error term atau faktor pengganggu
Jika koefisien b bernilai positif, maka dapat diartikan bahwa antara variabel bebas
dan variabel terikat terdapat korelasi positif atau searah. Dengan kata lain, peningkatan
atau penurunan variabel bebas diikuti dengan kenaikan atau penurunan variabel terikat.
Sedangkan jika koefisien b bernilai negatif, maka menunjukan arah yang berlawanan
antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan
variabel bebas akan diikuti dengan penurunan variabel terikat atau sebaliknya.

c. Analisis Regresi Moderasi (Moderate Analysis Regretion)
Analisis moderat digunakan untuk menaksir nilai variabel Y berdasarkan nilai
variabel X dikalikan dengan variable Z, serta taksiran perubahan variabel Y untuk setiap
satuan perubahan variabel X yang dikalikan dengan variable Z. Moderating Regression
Analysis dinyatakan dalam bentuk regressi berganda dengan persamaan mirip regressi
polynomial yang menggambarkan pengaruh nonlinier yang dinyatakan dalam bentuk
model persamaan sebagai berikut.



Y = o + |
1
X
1
+ |
2
Z +|
3
XZ +c
74

Dimana:
Y = Nilai Perusahaan
o = Konstanta, besar nilai Y jika X = 0
|
1
- |
3
= Koefisien regresi yaitu menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi
perubahan nilai X.
X
,
Z

= Interaksi antara Profitabilitas & Corporate Social Responsibility
c = Error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian
Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regresion Analysis (MRA)
merupakan aplikasi khusus dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur
interaksi (perkalian dua atau lebih variabel independen) (Ghozali : 2006). Variabel
perkalian antara kinerja keuangan (X) dengan corporate social responsibility (Z)
merupakan variabel pemoderasi. Oleh karena menggambarkan pengaruh variabel (Z)
terhadap hubungan variable (X) dan variabel (Y). Setelah mendapatkan persamaan
regresi dari tahap Analisis Moderating maka selanjutnya dilakukan pengujian korelasi
parsial dan koefisien determinasi. (Hair et all 2010; 176)

d. Analisis Korelasi Parsial
Besarnya pengaruh masing-masing komponen variabel bebas secara parsial, yaitu
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, tanpa dan dengan pengungkapan corporate
social responsibility dapat diketahui dengan menggunakan koefisien korelasi parsial.
Pada hakekatnya, nilai r mendekati 1 atau 1, maka dapat dikatakan bahwa ada
hubungan yang erat antara variabel bebas dan variabel terikat. Bila r mendekati 0, maka
75

dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat sangat rendah
atau bahkan tidak ada.
Besar kecilnya koefisien korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat dapat
diinterpretasikan melalui tabel berikut ini:
Tabel 3.4
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Parameter Kategori
0,00-0,199
0,20-0,399
0,40-0,599
0,60-0,799
0,80-1,00
Sangat rendah
Rendah
Cukup Kuat
Kuat
Sangat Kuat

(Sugiyono,2010:250)

e. Koefisien Determinasi
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien
determinasi yang sering disebut dengan koefisien penentu, karena besarnya adalah
kuadrat dari koefisien regresi (r
2
) sehingga koefisien ini berguna untuk mengetahui
besarnya kontribusi pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = (r
2
)

x 100%

(Jonathan, 2005:72)

76

Keterangan :
KD = Seberapa jauh perubahan variabel Y dipergunakan oleh variabel X
dan variabel Z
r
2
= kuadrat koefisien regresi

3.6.2.2 Tes Statistik untuk Pengujian Hipotesis
A. Analisis Uji T (Uji secara berpisah)
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat
digunakan pengujian koefisien regresi secara parsial (uji t), yaitu dengan membandingkan
t
hitung
dan t
tabel
, yang dirumuskan sebagai berikut:
t =
2
r - 1
2 - n r

(Sugiyono, 2008:366)

Di mana:
t (t
hitung
) = statistik t dengan derajat kebebasan n-2
r = korelasi parsial yang ditentukan
n = jumlah observasi atau pengamatan
Masing-masing t hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan t
tabel
yang
diperoleh dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05. Persamaan regresi akan dinyatakan
berarti/signifikan jika nilai t signifikan lebih kecil sama dengan 0,05
77

Kriteria yang digunakan sebagai dasar perbandingan adalah sebagai berikut:
- Uji hipotesis secara parsial menggunakan uji pihak kiri, dengan kriteria:
Ho diterima bila t
hitung
> -t
tabel
atau nilai sig > 0,05
Ho ditolak bila t
hitung
< -t
tabel
atau nilai sig < 0,05
- Uji hipotesis secara parsial menggunakan uji pihak kanan, dengan kriteria:
Ho diterima bila t
hitung
s t
tabel
atau nilai sig > 0,05
Ho ditolak bila t
hitung
> t
tabel
atau nilai sig < 0,05
Bila terjadi penerimaan Ho maka dapat disimpulkan suatu pengaruh adalah tidak
signifikan sedangkan bila Ho ditolak artinya suatu pengaruh adalah signifikan.
B. Analisis MRA (Uji secara Simultan)
Penelitian ini terdiri dari satu variabel independen, satu variabel dependen dan
satu variabel moderasi. Karena itulah digunakan Moderating Regression Analysis.
Analisis tersebut digunakan untuk melihat apakah variabel pemoderasi (Z)
mempengaruhi hubungan antara variabel X

yaitu suatu variabel yang
menentukan/menerangkan variabel lainnya dan disebut dengan variabel bebas
(independen variabel), terhadap variabel Y (variabel dependen/terikat) yaitu : suatu
variabel yang ditentukan atau diterangkan oleh variabel lainnya dan variabel ini disebut
dengan variabel tidak bebas (dependen variabel). Hubungan ini selanjutnya dapat
digunakan untuk mencari pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Kemudian melihat
apakah variabel Z mempengaruhi hubungan antara X terhadap Y.

78

3.6.2.3 Penetapan Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan positif antara variable tersebut. Hipotesis nol (H
0
) yaitu hipotesis tentang tidak
adanya pengaruh antara variabel X dengan variabel Y dan hipotesis alternatif (Ha) yaitu
hipotesis tentang adanya pengaruh variabel X dengan Y. Pada umumnya, jika H
0
ditolak
maka Ha diterima. Rancangan hipotesis yang digunakan yaitu :
1. Menyatakan hipotesis nol (H
0
) dan hipotesis alternative (Ha). Adapun yang menjadi
H
0
dan Ha dalam penelitian ini adalah:
a. Tanpa Moderasi
H
01
:r = 0 :Tanpa pengungkapan corporate social responsibility tidak terdapat
pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan
Ha
1
:r = 0 : Tanpa pengungkapan corporate social responsibility terdapat pengaruh
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan
b. Dengan Moderasi
H
02
: r = 0 : Tidak terdapat pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan
dengan pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel
moderasi
H
a2
: r = 0 : Terdapat pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan dengan
pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel
moderasi

79

3.6.2.4 Penetapan Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah 5%. Hal ini
disebabkan karena 5% dianggap cukup ketat dalam menguji hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Di samping itu, tingkat signifikansi ini umum
digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial (Nazir, 2003:460). Tingkat signifikansi 5%
mempunyai arti bahwa kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai
probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%.

3.6.2.5 Penarikan Kesimpulan
Setelah melalui tahapan-tahapan penelitian dan pengujian di atas maka peneliti
akan melakukan analisis berdasarkan hasil pengolahan dan pengujian tersebut. Analisis
tersebut akan membahas pengaruh variabel independen dengan variabel dependennya
baik secara simultan maupun secara parsial. Dalam hal ini ditunjukkan dengan penolakan
Ho atau penerimaan hipotesis alternatif (Ha). Kemudian dari analisis tersebut akan ditarik
kesimpulan dan saran-saran untuk peneliti selanjutnya.






80

Anda mungkin juga menyukai