PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN MENGGUNAKAN VIDEO DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI DI SMAN 9 BALIKPAPAN
TAHUN 2012
Sulas !"1# R"$%a& M' T(a(a2# S)a*s"a! S' Russ+&,'MS -
SADARI Foundation Jurusan Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas asanuddin ! Jurusan Kesehatan dan Keselamatan Ker"a, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
1 2
Universitas asanuddin Abstrak SADARI merupakan langkah awal yang penting untuk mengetahui secara dini adanya tumor atau benjolan pada payudara sehingga dapat mengurangi tingkat kematian karena penyakit kanker tersebut. Rekomendasi dari #he Ameri$an %an$er Sosiety, Menginformasikan bahwa banyak keuntungan untuk melakukan SADARI saat mencapai usia ! tahun karena hampir "#$ gangguan atau benjolan ditemukan oleh penderita sendiri melalui pemeriksaan dengan benar. %enelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan mengunakan &ideo dalam pemeriksaan payudara sendiri 'SADARI( terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap remaja putri di SMA) * +alikpapan ,ahun !- . .enis penelitian ini adalah /uasi eksperimental dengan rancangan &re ' &ost test $ontrol (rou& desi(n. Subjek penelitian adalah remaja puteri kelas 0 1 SMA) * +alikpapan yang dipilih dengan sim&le random sam&lin( dengan perolehan sampel sebesar #! siswi. Analisis yang digunakan adalah analisis uni&ariat dan bi&ariat dengan uji &aired t)test dengan taraf signifikansi !.!#. 2asil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan perubahan pengetahuan pada kelompok eksperimen dengan rerata '3*. ( lebih besar daripada kelompok kontrol I '-4.56(, 'p 7 !.!!!( dan untuk perubahan sikap pada kelompok eksperimen '55.36( lebih besar daripada pada kelompok kontrol ' #.*3(, 'p 7 !.!!!( sehingga ada perbedaan yang signifikasi penyuluhan kesehatan mengunakan &ideo dalam SADARI terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap pada remaja putri Memoti&asi pengetahuan dan sikap remaja terhadap SADARI dengan membentuk organisasi %I8 8RR untuk memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja, selain itu adanya monitoring, strategi promkes yang lebih kreatif, dukungan dari pihak sekolah, 98I, orang tua remaja putri sehingga terjadinya kesinambungan program. 8ata 8unci : remaja putri, SADARI, kanker payudara, media &ideo Abstract *S+ is an im&ortant ,irst ste& to determine the &resen$e o, early tumors or lum&s in the -reast so as to redu$e the rate o, death ,rom the $an$er. Re$ommendations ,rom the Ameri$an %an$er Sosiety, in,ormin( that a lot o, advanta(es to doin( *S+ /hen they rea$h the a(e o, 20 years -e$ause nearly 123 disru&tion or lum&s are ,ound -y &atients themselves throu(h the e4amination &ro&erly. #his study aimed to determine the e,,e$t o, health edu$ation usin( video in -reast sel,) e4amination 5*S+6 to in$rease kno/led(e and attitudes (irls in SMA7 8 *alik&a&an 2012. #his resear$h is a 9uasi e4&erimental desi(n /ith &re ) &osttest $ontrol (rou& desi(n. Su-"e$ts /ere (irls o, $lass : ) SMA7 8 *alik&a&an sele$ted -y sim&le random sam&lin( /ith the a$9uisition o, a sam&le o, 20 students. #he analysis is used univariate and -ivariate analy;es to test &aired t)test /ith si(ni,i$an$e level 0.02.
anker payudara dikenal sebagai salah satu kanker yang paling sering menyerang kaum wanita. Selain itu kecenderungan peningkatan pre&elensinya tidak dapat dihindari. Ditambah lagi kematian karena kanker payudara masih tinggi, terutama pada negara; negara sedang berkembang, karena keterlambatan diagnosis, yang berarti juga keterlambatan pengobatan '+ustan, !!4(. 8anker payudara menduduki peringkat kedua setelah kanker leher rahim diantara kanker yang menyerang wanita Indonesia. %re&alensi kanker payudara di Indonesia adalah -!* per -!!.!!! penduduk '<2=, !!"(. Menurut Sistem Informasi Rumah Sakit 'SIRS( jenis kanker tertinggi di Rumah Sakit di Indonesia pasien rawat inap tahun !!" adalah jenis kanker payudara yaitu sebanyak -",3$ yang kemudian disusul oleh kanker leher rahim '-!,5$(. 8anker payudara lebih sering menyerang wanita yang sudah berusia diatas 5! tahun, dan sekarang banyak wanita usia remaja menderita kanker payudara. 2al ini didukung berdasarkan laporan <2= pada tahun !!# jumlah wanita khususnya remaja penderita kanker payudara mencapai -.-#!.!!! orang, 4!!.!!! diantaranya tinggal di )egara berkembang temasuk Indonesia. 8anker payudara menimbulkan rasa takut yang luar biasa bagi kaum perempuan karena selain menimbulkan kematian juga berpengaruh pada estetika. Deteksi yang terlambat dan kurangnya pengetahuan menyebabkan sebagian besar penderita kanker terlambat diobati. Masalah kanker payudara di Indonesia menjadi lebih besar karena lebih dari 4! $ penderita kanker payudara datang ke dokter pada stadium yang sudah lanjut. 2al ini berbeda dengan di .epang dimana pada masalah kanker payudara lanjut hanya ditemukan sebanyak -5 $ 'Sutjipto, !!"(. +erdasarkan data IAR> 'International A(en$y ,or Resear$h on %an$er (, pada tahun !! kanker payudara menempati urutan pertama dari seluruh kanker pada perempuan 'insidens rate 5" per -!!.!!! perempuan( dengan kasus baru sebesar ,4$ dan jumlah kematian -3$ per tahun dari seluruh kanker pada perempuan di dunia '%usat 8omunikasi %ublik Setjen Depkes, !--(. +erdasarkan data rekam medik Rumah Sakit A. <ahab Syahranie Samarinda menunjukkan bahwa jumlah penderita tumor dan kanker payudara yang ada di 8alimantan ,imur lebih dari !!! orang. +erdasarkan data pasien rawat inap tahun !-- dengan diagnosis kanker payudara di 8alimantan ,imur paling tinggi terdapat di daerah +alikpapan sebesar 6-6 pasien, daerah bontang sebesar -"# pasien dan untuk wilayah samarinda sebesar -43 pasien. %ro&insi 8alimantan ,imur data tumor?kanker payudara masih terfokus pada tiga kota besar yaitu 8ota Samarinda, 8ota +alikpapan dan 8ota +ontang. Menurut laporan yayasan kanker Indonesia '98I( tahun !-- data penderita tumor?kanker payudara di tiga kota besar ini lebih !!! orang. +erdasarkan data Rumah Sakit @mum A. <ahab Sjahranie rumah sakit %ro&insi 8alimantan ,imur tahun !-- yang berdasarkan rujukan dengan diagnosis kanker payudara di 8alimantan ,imur paling tinggi terdapat di daerah +alikpapan sebesar 6-6 pasien, daerah bontang sebesar -"# pasien dan untuk wilayah samarinda sebesar -43 pasien. Melihat tingginya angka penderita kanker?tumor payudara, maka perlu upaya pendeteksian dini tumor?kanker payudara dalam hal ini pemeriksaan payudara sendiri 'SADARI(
Cronbach, dinyatakan reliable jika nilai r hitung r tabel, nilai r tabel untuk n ! "# dengan tara$ signi$ikasi #% yaitu &'#"( )Arikunto, *&&+,'
A&al"s"s Da a Data diolah dengan menggunakan Statisti$al Produ$t and Servi$e Solutions 'S%SS( dan Dilakukan analisis bi&ariat untuk mengetahui perbedaan dan pengaruh perubahan pengetahuan dan sikap terhadap penyuluhan kesehatan mengunakan &ideo dalam pemeriksaan payudara sendiri 'SADARI(. HASIL Ka!a/ +!"s "/ R+s1.&$+& Tabel ". Menunjukkan distribusi karakteristik responden terdiri dari umur, agama dan suku. @mur atau usia yang merupakan satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau mahluk, baik yang hidup maupun mati. +erdasarkan kelompok umur responden sebagai sampel terdapat rentang umur antara -# 1 -4 tahun. +erdasarkan distribusi kelompok umur responden eksperimen, dimana terlihat dominan umur responden adalah kelompok umur -6 tahun sebanyak # responden sebanyak #!$, sementara jumlah persentase tidak jauh berbeda adalah kelompok umur -# dan -4 tahun dengan masing 1 masing kelompok umur -# tahun sebesar 6$ dan untuk kelompok umur -4 tahun sebesar #$. Distribusi responden menurut agama pada tabel - menunjukkan hasil sebanyak 34 responden '*3$( kelompok eksperimen memeluk agama Islam sedangkan responden yang memeluk agama 8atolik dan %rotestan tidak berbeda jauh hanya responden '3$( pada agama 8atolik serta protestas hanya - responden ' $( dan pada kelompok kontrol I dan kontrol II adalah mayoritas pemeluk agama Islam yang masing;masing berjumlah #! responden pada setiap kelompok 8omposisi penduduk 8ota +alikpapan sangat heterogen meliputi hampir seluruh suku yang ada di Indonesia, baik dari Sulawesi, )usa ,enggara, Maluku, .awa, Sumatera dan 8alimantan sendiri dan pada tabel menyajikan distribusi responden menurut suku di tiga kelompok dengan mayoritas suku adalah .awa sebanyak 5- responden '6 $(, suku lainnya adalah +anjar. A&al"s"s U&"2a!"a Ta3+l 2' Menunjukkan hasil penelitian pada pengaruh penggunaan media &ideo dalam penyuluhan kesehatan pemeriksaan payudara sendiri 'SADARI( terhadap perubahan pengetahuan remaja putri pada kelompok eksperimen adalah pengetahuan tentang SADARI pada responden dinilai dari 3" pertanyaan yang meliputi pengertian dari kanker payudara, penyebab dan gejala; gejala kanker payudara, pencegahan kanker payudara dengan SADARI, langkah;langkah melakukan SADARI, waktu dalam melakukan SADARI dan posisi melakukan SADARI. ,abel distribusi kategori pengetahuan tentang SADARI pada remaja sebelum dan sesudah dilakukan inter&ensi berupa penyuluhan kesehatan dengan menggunakan &ideo pada kelompok eksperimen menunjukkan distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden pada kelompok eksperimen pada saat sebelum penyuluhan ada sebanyak 5 responden '6$( yang mempunyai pengetahuan baik, sebanyak responden '33$( mempunyai pengetahuan sedang, dan sebesar #!$ mempunyai pengetahuan yang rendah tentang SADARI. Ta3+l -' Menunjukkan hasil Sikap responden terhadap SADARI dalam deteksi dini kanker payudara dapat dinilai dari 5 pernyataan yang meliputi pemeriksaan payudara sendiri secara berkala setiap bulan, SADARI yang dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, SADARI merupakan hal yang paling murah untuk mendeteksi adanya kelainan pada payudara serta pergi ke
KESIMPULAN DAN SARAN +erdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ditemukan adanya perbedaan dan pengaruh dalam perubahan pengetahuan sikap sebelum dan sesudah pada penyuluhan kesehatan menggunakan &ideo tentang pemeriksaan payudara sendiri 'SADARI(. @paya perubahan pengetahuan pada remaja pemeriksaan payudara sendiri 'SADARI( dalam upaya deteksi dini kanker payudara, adalah sebagai berikut : a(. %ihak sekolah dapat melakukan bentuk penyuluhan sebagai media promosi kesehatan yang tidak membosankan dan kreatif serta mudah dipahami oleh remaja contohnya penyuluhan kesehatan menggunakan &ideo. b(. %ihak sekolah dapat mencantumkan materi pemeriksaan payudara sendiri pada mata pelajaran pengampu maupun melalui pendidikan tambahan dari petugas kesehatan secara berkala dalam upaya deteksi dini kanker payudara. c( %ihak sekolah dapat mengadakan kegiatan seperti event remaja yang positif dan mencantumkan aspek deteksi dini kanker payudara dengan pemeriksaan payudara sendiri 'SADARI( seperti kompetisi cerdas cermat tentang kanker payudara, pertandingan majalah dinding 'Mading( dengan tema kanker payudara antar kelas serta pada grup kegiatan teater dapat mengambarkan drama pencegahan kanker payudara. @paya peningkatan perubahan sikap siswa SMA )egeri * +alikpapan tentang pemeriksaan payudara sendiri 'SADARI( dalam upaya deteksi dini kanker payudara, adalah sebagai berikut : a(. %enyuluhan kesehatan mengunakan &ideo dapat dibuat dengan &ersi yang beragam dan memasukkan pesan dengan mengunakan daya penarik emosi remaja seperti cinta, kebencian, ketakutan dan kebutuhan dalam aktualisasi diri dilingkungan sekolah, b(. 8erjasama antar guru bidang studi dan wali kelas dalam memberikan himbauan kepada siswa dan siswinya dalam meningkatkan prestasi belajar dan menghindari kegiatan 1 kegiatan yang negatif serta menutup diri dari informasi kesehatan dikalangan remaja saat ini, c(. Meminimalisir persepsi hambatan remaja butuh adanya program lanjutan dari pelatihan SADARI dengan materi yang menarik dan gaul, sehingga remaja tidak menganggap SADARI sebagai tindakan yang menakutkan. Tabel '" -arakteristik U/ur Res.onden -# -6 -4 2u/lah Aga/a Islam 8atolik %rotestan 2u/lah Suku +anjar .awa 8utai +uton Distribusi -arakteristik Res.onden Re/aja 0utri 1erdasarkan U/ur, Aga/a dan Suku di 1alik.a.an Tahun *&"* -elo/.ok Eks.eri/en -elo/.ok -ontrol I -elo/.ok -ontrol II n % n % n % -5 # #& 34 #& * 56 #! 3 "&& *3 3 "&& -" 6 3 3 # 5* 6 #& #! ; ; #& -3 ; 6 -! 4" "&& -!! ; ; "&& 3" ; 6 5 #& #! ; ; #& -4 -4 ; 3 3 # 6 "&& -!! ; ; "&& 53 53 ; "
"
Distribusi res.onden 1erdasarkan 0engetahuan Tentang SADARI .ada Re/aja 0utri di 1alik.a.an Tahun *&"* 0engetahuan baik Sedang 8urang baik Sedang 8urang baik Sedang 8urang Sebelu/ 0enyuluhan n % 5 6 33 # #! #& #& 4 -3 -# 5! " #6 #& #& 5 6 33 # #" #& #& Sesudah 0enyuluhan n % 3" *6 3 ; ; "&& #& 56 4 -3 " ; ; "&& #& 4 3 #6 "&& #&
Distribusi res.onden 1erdasarkan Sika. Tentang SADARI .ada Re/aja 0utri di 1alik.a.an Tahun *&"* Sebelu/ 0enyuluhan Sesudah 0enyuluhan -elo/.ok Sika. n % n % Sangat Mendukung 5 6 " #6 Eks.eri/en >ukup Mendukung --6 5 ,idak Mendukung 56 4 6 ju/lah #& "&& #& "&& Sangat Mendukung # -! 33 -ontrol I >ukup Mendukung -! ! -" 56 ,idak Mendukung 5# 4! -! ! ju/lah #& "&& #& "&& Sangat Mendukung ; ; 5 6 -ontrol II >ukup Mendukung -3 " -6 5 ,idak Mendukung 56 4 56 ju/lah #& "&& #& "&& Tabel' ( Distribusi Rata4Rata 0engetahuan Res.onden -elo/.ok Eks.eri/en Tentang SADARI Sebelu/ dan Sesudah diberikan 0enyuluhan -esehatan /engunakan 5ideo di S6AN 7 1alik.a.an Tahun *&"* 0engetahuan Mean SD Eks.eri/en 0re -".33 4.33" 0 8alue !.!!! n #!
Tabel '#
Distribusi Rata4Rata 0engetahuan Res.onden -elo/.ok -ontrol I Tentang SADARI Sebelu/ dan Sesudah diberikan 0enyuluhan -esehatan tan.a /engunakan 5ideo di S6AN # 1alik.a.an Tahun *&"* -ontrol I 0re -".*" *.34* -.55* 0 8alue !.!!! n #!
0engetahuan Mean SD SG
Tabel +'
Distribusi .erbandingan .engetahuan res.onden tentang 0e/eriksaan 0ayudara Sendiri )SADARI, sebelu/ dan sesudah .ada re/aja di 1alik.a.an Rerata -".33 64.66 Rerata -".*" 56.53 Rerata -".6! -4.*6 0erbedaan rerata 3*. 0erbedaan rerata -4.56 0erbedaan rerata !.63 0 8alue !.!!! 0 8alue !.!!! 0 8alue !.564 n #! n #! n #!
0engetahuan -elo/.ok Eks.eri/en Sebelum Sesudah 0engetahuan -elo/.ok -ontrol I Sebelum Sesudah 0engetahuan -elo/.ok -ontrol II Sebelum Sesudah Tabel 9'
Distribusi Rata4Rata Sika. Res.onden -elo/.ok Eks.eri/en Tentang SADARI Sebelu/ dan Sesudah di S6AN 7 1alik.a.an Tahun *&"* Eks.eri/en 0re 53. ! -#.4# . " 0ost 64.66 *.*-4 -.3!5 0 8alue !.!!! n #!
Distribusi Rata4Rata Sika. Res.onden -elo/.ok -ontrol I Tentang SADARI Sebelu/ dan Sesudah di S6AN # 1alik.a.an Tahun *&"* -ontrol I 0 8alue n
-!
!.!!!
#!
Tabel 7'
Distribusi Rata4Rata Sika. Res.onden -elo/.ok -ontrol II Tentang SADARI Sebelu/ dan Sesudah di S6AN # 1alik.a.an Tahun *&"* -ontrol II 0re 3!. 6 -5.-64 -."6 0 8alue !.3 # n #!
Distribusi .erbandingan 0erubahan sika. res.onden tentang 0e/eriksaan 0ayudara Sendiri )SADARI, sebelu/ dan sesudah .ada re/aja di 1alik.a.an Rerata 53. ! 64.66 Rerata 56.66 6 .6! Rerata 3!. 6 3-.63 0erbedaan rerata 55.36 0erbedaan rerata #.*3 0erbedaan rerata -.5" 0 8alue !.!!! 0 8alue !.!!! 0 8alue !.3 # n #! n #! n #!
Sika. -elo/.ok Eks.eri/en Sebelum Sesudah Sika. -elo/.ok -ontrol I Sebelum Sesudah Sika. -elo/.ok -ontrol II Sebelum Sesudah
DA;TAR 0USTA-A Ahmadi, A, !! . %sikologi Sosial. Gdisi Re&isi. %enerbit Rineka >ipta. .akarta Anonim. !!#. %an$er Risk ,a$tors. Mayo Aundation Aor Medical Gducattion and Research. '=nline(. 'www.mayoclinic.com diakses - juni !- ( Arikunto, S. !!6. %rosedur %enelitian Suatu %endekatan %raktik. Rineka >ipta. .akarta +urroughs, A. -**4. Maternity 7ursin( An Introdu$tory #e4t . %hiladelphia : <. +. Sauders >ompany Dalimartha., Setiawan. !!3. Kanker Payudara. Dalam : Deteksi Dini Kanker dan Sim&lisia Antikanker. %enebar Swadaya, .akarta. Depkes RI. !!4. Petun"uk #eknis Pen$e(ahan Deteksi Dini Kanker Aeher Rahim dan Kanker Payudara. Direktorat %engendalian penyakit ,idak Menular direktorat .enderal %% dan %H, Depkes RI. .akarta 8earney,A,. and Murray, M. !!6. +viden$e A(ainst -reasrt Sel, +4amination is 7ot %on$lusive> Bhat Polymakers and ealth Pro,esionals 7eed too Kno/. .ournal of %ublic 2ealth %olicyI !!6. Dalam pro/uest Medical Hibrary. '=nline(. 'http:??www.pro/uest .co.id diakses -5 juni !- (
--
0EN<ARU= -ADER -ESE=ATAN SE1A<AI -O6UNI-ATOR TER=ADA0 0ERI>A-U I1U NEONATUS DA>A6 0ERA?ATAN NEONATUS DI -A1U0ATEN <ARUT, 2A?A 1ARAT
@Suriah .urusan %romosi 8esehatan dan Ilmu %erilaku, Aakultas 8esehatan Masyarakat, @ni&ersitas 2asanuddin, 8ampus A8M @nhas .l. %erintis 8emerdekaan 8M-! Makassar, Sulawesi Selatan 'email : suriahM43Nyahoo.com( A1STRAPenelitian ini dimaksudkan untuk menilai &en(aruh kader kesehatan se-a(ai komunikator terhada& &erilaku i-u dalam &era/atan neonatus. Penelitian dilakukan di Ka-u&aten Darut, men((unakan metode kuantitati, dan kualitati,. Pre)test &en(etahuan dan sika& dilakukan terhada& 1<= i-u &ada kelom&ok intervensi dan 1<8 i-u &ada kelom&ok kontrol, den(an usia kehamilan 2)8 -ulan. Kemudian 1? oran( kader terlatih se-a(ai komunikator mem-erikan in,ormasi dan edukasi men(enai &era/atan neonatus se-anyak 2 kali. Post)test &en(etahuan, sika& dan &raktik dilakukan terhada& i-u yan( sama &ada kedua kelom&ok. C-servasi &raktik dalam &era/atan neonatus dilakukan terhada& !2 i-u di /ilayah intervensi dan /a/an$ara mendalam ke&ada -idan, dukun -ayi dan keluar(a i-u neonatus. Intervensi dari kader kesehatan da&at menin(katkan &en(etahuan i-u neonatus !,= kali, sika& &ositi, ? kali dan &raktik yan( -aik 12,< kali dalam &era/atan neonatus di-andin(kan kelom&ok tan&a intervensi. Peman,aatan kader kesehatan se-a(ai komunikator dalam &era/atan neonatus disarankan dire&likasi di ka-u&aten lain den(an mem&ertim-an(kan kondisi setem&at. Ka a Ku&0"9 Kader Kesehatan, Perilaku I-u 7eonatus, Pera/atan 7eonatus A1STRACT #his resear$h aims to assess the role o, voluntary health /orker as $ommuni$ators in in,luen$in( -ehavior o, mothers o, neonates in ne/-orn $are. #he resear$h /as $ondu$ted in Darut distri$t em&loyin( 9ualitative and 9uantitative method. Pre)test on kno/led(e and attitude /as im&lemented on 1<= mothers in the intervention (rou& and on 1<8 mothers in the $ontrol (rou& /ith 2)8 month &re(nan$y. Si4teen $adres as $ommuni$ator $ondu$ted t/o in,ormation and edu$ation sessions on ne/-orn $are. Post)test on kno/led(e, attitude and &ra$ti$e /as (iven on mothers o, the same (rou&s. Skills one o-servation in ne/-orn $are /as a&&lied on !2 mothers in the intervention (rou& and in)de&th intervie/ /as $ondu$ted to mid/ives, traditional -irth attendants and the ,amily o, mothers o, neonates. Intervention ,rom voluntary health /orkers resulted in the ,ollo/in( im&rovement> kno/led(e !.= times, &ositive attitude ? times, and (ood &ra$ti$al skills 12.< times ' indi$atin( &ositive im&rovement on mother o, neonate a,ter intervention. It $an -e $on$luded that the em&o/erment o, voluntary health /orker as $ommuni$ators in ne/-orn $are is su((ested to -e re&li$ated in di,,erent distri$ts /here the lo$al $ondition should -e taken into a$$ount. K+) %.!$s9 Eoluntary health /orker, -ehavior o, mother o, neonates, ne/-orn $are
-5
0ENDA=U>UAN i Indonesia diperkirakan sekitar 3,# juta bayi lahir setiap tahun 'Statistik Indonesia, !-!(, namun berdasarkan Sur&ei Demografi dan 8esehatan Indonesia 'SD8I( tahun !!4, angka kematian neonatal 'A8)( atau bayi baru lahir '@sia !; " hari( masih cukup tinggi yaitu -*?-!!! kelahiran hidup '82(. Dalam kurun waktu # tahun, angka kematian neonatal di Indonesia hanya bergeser - poin yaitu !?-!!! 82 tahun !! dan -*?-!!! 82 tahun !!4 '+iro %usat Statistik, !!"(. +erdasarkan data tersebut, maka dapat dikatakan bahwa di Indonesia masih terdapat 53 bayi baru lahir '++H( atau neonatus meninggal setiap hari atau sekitar -! neonatus meninggal setiap jam. Angka kematian neonatal di Indonesia masih merupakan yang tertinggi jika dibandingkan beberapa negara di wilayah Asia ,enggara, seperti Ailipina '-4?-.!!! 82(, Oietnam '- ?-.!!! 82(, Srilanka '--?-.!!! 82( dan Singapura yang hanya -?-.!!! 82 'Sa&e the >hildren, !!"(. .awa +arat merupakan pro&insi di Indonesia dengan angka kematian neonatal sama dengan angka nasional yaitu -*?-!!! kelahiran hidup '+iro %usat Statistik, !!"(. Di pro&insi ini terdapat 5 kabupaten dengan jumlah kematian neonatal tertinggi selama tahun !!* berdasarkan data laporan rutin jumlah kematian neonatus dari 8ementerian 8esehatan, yaitu: Sukabumi 5"neonatus, +ogor 55* neonatus dan Jarut 5 - neonatus '8emenkes RI, !-!(. ,iga penyebab utama kematian neonatus di Indonesia adalah +ayi +erat Hahir Rendah '++HR( sebesar *$, asfiksia sebanyak 4$ dan terdapat -!$ neonatus meninggal akibat tetanus '8emenkes RI, !!4(. %enyebab kematian neonatus di .awa +arat antara lain: asfiksia sebanyak !,-$, infeksi sejumlah -*,#$ dan --,5$ meninggal akibat komplikasi prematur dan ++HR 'Dinkes, !!4(. %ola penyebab kematian neonatus di kabupaten Jarut hampir serupa dengan pola di tingkat nasional yaitu: ++HR '5-$(, asfiksia ' "$(, infeksi '5$(, dan 5"$ karena penyebab lain 'Dinkes, !!*(. 8ementerian 8esehatan RI dalam memberikan pelayanan kesehatan dan pencegahan kematian neonatus di Indonesia, melalui Direktorat +ina 8esehatan Anak telah mengupayakan beberapa program mulai dari saat bayi lahir hingga berusia " hari. @paya yang telah dilakukan dalam mengatasi masalah kesehatan neonatus di Indonesia, pendekatannya masih cenderung pada tingkat petugas kesehatan dan hanya sebagian kecil upaya di tingkat keluarga. %adahal teridentifikasi sekitar *"$ kematian neonatus terjadi di negara;negara berkembang 'termasuk Indonesia( yang mana 6!$ diantaranya lahir di rumah tanpa bantuan perawatan tenaga kesehatan terampil '9inger, !!5(. %erawatan neonatus yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi: Inisiasi Menyusu Dini 'IMD( dan pemberian Air Susu Ibu 'ASI(, menjaga bayi tetap hangat serta tunda mandi minimal 6 jam setelah kelahiran, perawatan tali pusat dan pencegahan infeksi, serta pengenalan tanda bahaya pada neonatus. %erawatan neonatus lebih banyak dilakukan di rumah oleh ibu dan keluarga, dengan konteks perawatan yang dipengaruhi oleh lingkungan dan tokoh;tokoh kunci di sekitar mereka. 2asil riset formatif di 8abupaten Jarut yang dilakukan oleh 9ayasan Melati ' !!"(, mengungkapkan bahwa perilaku ibu dan keluarga dalam perawatan neonatus dipengaruhi antara lain oleh dukun bayi, kader kesehatan, dan tetangga. 2asil riset ini juga mengemukakan bahwa kader kesehatan merupakan salah satu tokoh kunci yang mendampingi ibu hamil saat memeriksakan kehamilan ke bidan atau petugas kesehatan, mendampingi ibu bersalin saat persalinan, melakukan kunjungan pasca persalinan, memberi informasi seputar kesehatan ibu
-3
-#
-6
%ada kelompok kontrol, responden ibu neonatus memperlihatkan bahwa peningkatan pengetahuan dan sikap mereka sangat kecil setelah inter&ensi dibandingkan dengan sebelum inter&ensi. 2asilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel * 0erbedaan 0engetahuan dan Sika. Ibu Neonatus tentang 0eraAatan Neonatus Sebelu/ /au.un Setelah Inter8ensi .ada -elo/.ok -ontrol 5ariabel %engetahuan 'skala !; !( Sikap 'skala !;-!( Sebelum inter&ensi Setelah inter&ensi Sebelum inter&ensi Setelah inter&ensi 6ean -5,5 -5,6 3,* #,3 SD 5,5 5,3 ,! -,* !,# '",-$( !,!-3 1eda 6ean !,5 '-,*$( . !,!#6
%erubahan rata;rata nilai pengetahuan dan sikap ibu neonatus terhadap perawatan neonatus pada kelompok inter&ensi lebih besar dibandingkan dengan ibu neonatus pada kelompok kontrol. )ilai rata;rata praktik ibu neonatus pada kelompok inter&ensi juga lebih tinggi daripada praktik ibu neonatus pada kelompok kontrol, setelah inter&ensi. @raian mengenai perbandingan selisih rata;rata pengetahuan dan sikap ibu neonatus sebelum maupun setelah inter&ensi antar kelompok serta perbedaan rata;rata praktik ibu neonatus setelah inter&ensi antar kelompok dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 0erbandingan 0erubahan Rata4rata Nilai 0engetahuan, Sika. dan 0raktik Ibu Neonatus antar -elo/.ok 5ariabel %engetahuan Sikap %raktik P@ji Mann)Bhitney @ntuk memperoleh gambaran mengenai praktik yang dilakukan ibu neonatus dalam perawatan neonatus, dilakukan pengamatan terhadap 5 orang informan ibu neonatus pada kelompok inter&ensi. %raktik ibu neonatus dinilai menggunakan lembar obser&asi dengan jenis informasi berupa data kualitatif. %engamatan terhadap tindakan ibu dalam perawatan neonatus dilakukan sebanyak dua kali. Sebelum inter&ensi, ibu dengan usia kehamilan #;* bulan diminta melakukan simulasi perawatan neonatus menggunakan manekin bayi, manekin payudara dan perlengkapan bayi lainnya. Selanjutnya pengamatan kedua dilakukan setelah bayi lahir 'usia bayi masih dalam periode neonatal ; - hari(. +eberapa informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan tersebut antara lain: -( hampir semua ibu neonatus menyusui bayinya secara bergantian antara payudara kiri dan kanan, hanya dua orang yang tidak melakukan tindakan tersebut, ( pada saat simulasi sebagian ibu masih memakaikan gurita kepada boneka bayi namun pada saat dilakukan pengamatan hanya sebagian Inter&ensi 8ontrol Inter&ensi 8ontrol Inter&ensi 8ontrol 6ean -,3 !,5 ,4 !,3 -*,- ,6 SD ,* ," ,! -,* 3,5,4 1eda 6ean -,'*,5$( ,5 '46,3$( 6,# '#-,6$( .@ &,&"9 B&,&&" B&,&&"
-4
+erdasarkan model akhir pengaruh inter&ensi kader terhadap pengetahuan ibu neonatus seperti tampak pada tabel 3, dapat dikatakan bahwa inter&ensi berupa pemberian informasi dan kunjungan pembelajaran dari kader kesehatan sebanyak dua kali mampu meningkatkan pengetahuan ibu neonatus mengenai perawatan neonatus hampir 5,4 kali dibanding sebelum
-"
+erdasarkan model akhir hubungan inter&ensi kader dengan sikap ibu neonatus sebagaimana terlihat pada tabel # dapat dikatakan bahwa inter&ensi dari kader kesehatan mampu meningkatkan sikap positif ibu terhadap perawatan neonatus sebesar 6 kali dibanding sebelum inter&ensi, setelah dikontrol oleh sikap ibu sebelum inter&ensi '=R 7 #,*6, *#$>I: 5,3!;-!,36, pE!,!!-(. Ibu neonatus yang mempunyai sikap positif sebelum inter&ensi berpeluang mempunyai sikap positif pula terhadap perawatan neonatus setelah inter&ensi sebesar #,6 kali dibanding ibu neonatus dengan sikap negatif sebelum inter&ensi, setelah dikontrol oleh inter&ensi kader '=R7 #,#*, *#$>I: 5,!";-!,-4, pE!,!!-(. Praktik Dari empat &ariabel yang diduga sebagai $on,ounder pada hubungan antara inter&ensi kader kesehatan dengan praktik ibu neonatus, ternyata ada satu &ariabel dengan perubahan relatif rasio odds lebih dari -!$ yaitu tingkat pendidikan. Meskipun demikian &ariabel tingkat pendidikan, tetap dikeluarkan dari model, oleh karena mempunyai nilai pC!,!# yaitu !,-35. Dengan demikian model akhir hubungan inter&ensi kader kesehatan dengan praktik ibu dalam perawatan neonatus seperti pada tabel berikut: Tabel + 6odel Akhir 0engaruh Inter8ensi -ader -esehatan terhada. 0raktik Ibu Neonatus dala/ 0eraAatan Neonatus 5ariabel Inter&ensi 8ader 8onstanta 1 ,# ;-,!4 0 !,!!! !,!!! OR - ,3!,53 7#%CI 4,-# 1 -,#4
%ada model akhir hubungan inter&ensi kader dengan praktik ibu setelah inter&ensi sebagaimana terlihat pada tabel 6 dapat dikatakan bahwa inter&ensi berupa pemberian informasi dan kunjungan pembelajaran dari kader kesehatan sebanyak dua kali mampu memperbaiki praktik ibu dalam perawatan neonatus sebesar - ,3 kali dibanding tanpa pemberian inter&ensi '=R7 - ,3-, *#$>I: 4,-#; -,#4, pE!,!!-(.
-*
0ERSE0SI 6ASCARA-AT TER=ADA0 0ENCA-IT -USTA DI ?I>ACA= -ER2A 0US-ES6AS -A>U6ATA -OTA TERNATE 0RO0INSI 6A>U-U UTARA TA=UN *&"&
-
?atie$ A' Rach/an", St' Nurhidayanti Ishak" Aakultas 8esehatan Masyarakat, @)2AS, Makassar
Abstrak Perse&si masyarakat tentan( kusta san(at di&en(aruhi oleh nilai)nilai -udaya setem&at yan( $enderun( menyalahkan &enderita kusta, sehin((a &asrah &ada nasi-. Meski&un sudah sem-uh, &enderita kusta masih -er&ikir ulan( untuk kem-ali hidu& -ermasyarakat di luar RS. %a$at &ermanen &ada tu-uh aki-at &enyakit kusta dikha/atirkan menim-ulkan sti(ma ne(ati, yan( mem-uat &enderita diku$ilkan masyarakat sekitar. Penelitian ini -ertu"uan untuk men(etahui &erse&si masyarakat 5&enderita, keluar(a dan tokoh masyarakat6 terhada& &enyakit kusta di /ilayah ker"a Puskesmas Kalumata Kota #ernate tahun 2010. Metode &enelitian yan( di(unakan adalah kualitati, melalui /a/an$ara mendalam, den(an "umlah in,orman se-anyak 1< oran(, 52 &enderita, 2 keluar(a &enderita, ! tokoh masyarakat dan 1 &etu(as kesehatan6. asil &enelitian menun"ukan -ah/a &en(etahuan in,orman terhada& &enyakit kusta didasarkan atas (e"ala yan( dirasakan dan dilihat se$ara ,isik, yaitu menurut in,orman adanya -er$ak)-er$ak &utih, dan luka) luka di kulit serta mati rasa &ada kulit. In,orman "u(a masih &er$aya -ah/a &enyakit kusta adalah &enyakit keturunan dan kutukan. Penye-a- kusta menurut in,orman karena lin(kun(an yan( kotor, -akteri dan karena (una)(una. Penularan kusta melalui &eralatan makanan "ika di(unakan -ersama &enderita. U&aya &en(o-atan yan( dilakukan menurut in,orman yaitu &er(i ke dukun dan &uskesmas. Kemudian untuk sika&, -a(i &enderita sendiri masih merasa minder ketika harus -er(aul den(an masyarakat, sedan(kan -a(i se-a(ian keluar(a dan masyarakat yan( -ukan &enderita, mereka masih merasa takut "ika harus -erinteraksi den(an &enderita. #indakan &enderita dalam melakukan u&aya &en(o-atan yaitu den(an -ero-at ke dukun dan ke &uskesmas, disam&in( itu dukun(an dari keluar(a "u(a san(at menentukan kein(inan untuk &er(i -ero-at, sedan(kan tindakan masyarakat yan( -ukan &enderita, mereka mau -er(aul den(an &enderita, ta&i teta& men"a(a "arak karena takut tertular. Perlunya (erakan &enyuluhan e,ekti, den(an meli-atkan &etu(as kesehatan, &enderita, keluar(a serta tokoh masyarakat sehin((a dihara&kan mam&u men(oreksi &erse&si)&erse&si masyarakat yan( salah tentan( &enyakit kusta. Kata kun$i Abstract Pu-li$ &er$e&tion o, le&rosy is stron(ly in,luen$ed -y lo$al $ultural values that tend to -lame the le&ers, so resi(ned to ,ate. Althou(h $ured, le&ers are still to return to re)think livin( in a so$iety outside the hos&ital. Permanent disa-ility $aused -y le&rosy on the -ody $aused ,eared the > Perse&si, &enyakit kusta
"
5!
5-
0ERI>A-U ?ARIA DA>A6 U0ACA 0ENCE<A=AN =I5 DAN AIDS DI -A1U0ATEN 1U>U-U61A
Rusli Ngati/in*, Shanti Riskiyani3 %ascasarjana 8onsentrasi %romosi 8esehatan @ni&ersitas 2asanuddin '%enerima +easiswa +akrie >are Aoundation?+>A( +agian %romosi 8esehatan , Aakultas 8esehatan Masyarakat, @ni&ersitas 2asanuddin
5
A1STRABaria meru&akan salah satu kelom&ok -erisiko tin((i terhada& &enularan IE dan AIDS. *erdasarkan data kasus IE dan AIDS di *ulukum-a, hin((a tahun 2012 terda&at 18 kasus IE dan AIDS. Penelitian ini -ertu"uan untuk mem&eroleh in,ormasi men(enai &erilaku /aria dalam u&aya &en$e(ahan IE dan AIDS. Penelitian ini adalah &enelitian kualitati, yan( dilakukan melalui teknik /a/an$ara mendalam. In,orman -er"umlah 8 oran( yan( terdiri dari ? /aria, 1 ketua KDS 5Kelom&ok Dukun(an Se-aya6, 1 -o$ah, dan 1 &etu(as kesehatan. asil &enelitian menun"ukkan &emahaman /aria terhada& IE dan AIDS adalah &enyakit menular yan( diaki-atkan oleh seks -e-as, "arum suntik -er(antian, dan dise-ut se-a(ai &enyakit malam. Baria memahami IE dan AIDS se-a(ai &enyakit yan( ditularkan melalui seks, &ersamaan (olon(an darah, na,as, serta $airan dalam tu-uh. Perilaku &en$e(ahan dilakukan adalah tidak -er(aul den(an CD A 5Cran( Den(an IE dan AIDS6 serta men((unakan tisu -asah. Baria telah menyadari &entin(nya men((unakan kondom, namun dalam &en((unaannya di&en(aruhi oleh status &asan(an, &enam&ilan ,isik &asan(an, &ersamaan (olon(an darah, dan &asan(an yan( kadan( merasa tidak nyaman. Dari hasil &enelitian ini, disarankan a(ar in,ormasi melalui &enyuluhan tentan( IE dan AIDS le-ih ditekankan &ada &enularan dan resiko tindakan (anti)(anti &asan(an terhada& IE dan AIDS. -ata -unci D 0erilaku,?aria, 0encegahan, =I5 and AIDS ABSTRA:T Baria is one o, the (rou&s at hi(h risk o, IE in,e$tion IE and AIDS. *ased on the $ases o, IE and AIDS in *ulukum-a, in 2012 there are 18 $ases o, IE and AIDS. #his study aimed to o-tain in,ormation a-out the -ehavior o, Baria in &reventin( IE and AIDS. #his study is a 9ualitative resear$h $ondu$ted throu(h in)de&th intervie/ te$hni9ues. In,ormants totaled 8 &eo&le $onsistin( o, ? transvestites, 1 head o, KDS 5Peer Su&&ort Drou&6, one *o$ah, and one health /orker. #he results sho/ed an understandin( Baria to IE and AIDS is an in,e$tious disease $aused -y se4, sharin( needles, and $alled Penyakit Malam. Baria understandin( o, IE and
55
0ENDA=U>UAN
alah satu aspek kesehatan pada akhir abad ke; ! yang merupakan bencana bagi manusia adalah munculnya penyakit yang disebabkan oleh suatu &irus yaitu 2IO ' uman Immunode,i$ien$y Eirus( yang dapat menyebabkan AIDS ' A9uarired Immunode,i$iensy Syndrome(. Saat ini <2= mengistemasikan telah terdapat 53, juta kasus positif 2IO '@)AIDS, !- (. Indonesia sendiri juga menjadi salah satu perhatian utama penanggulangan 2IOdan AIDS sebab merupakan negara Asia dengan epidemi 2IOdan AIDS yang berkembang paling cepat '@)AIDS, !- (. +erdasarkan data Ditjen %% L %H 8emenkes RI, !- , menunjukkan tahun !terdapat "6.46 kasus 2IO dengan faktor risiko penularan utama melalui transmisi hubungan seks heteroseksual sebanyak "-,* $ 'Oi&alife, !-5(. Diantara 53 propinsi lainnya di Indonesia, propinsi Sulawesi Selatan termasuk 3 besar wilayah tertinggi di Indonesia untuk kasus AIDS yakni sebanyak #6 kasus 'periode januari;maret !- ( dan berada diperingkat 4 nasional dengan jumlah penderita 2IO mencapai #.6#" orang 'Ditjen %% L %H 8emenkes RI, !- (. Dari 5 kabupaten?kota di Sul;sel, 8abupaten +ulukumba memiliki jumlah penderita 2IO dan AIDS sebanyak 6* kasus di tahun !-! dan merupakan tertinggi ketiga setelah Makassar dan %are;pare. Di tahun !- meningkat menjadi "* kasus '8%AD, !-!(. 8ab.+ulukumba termasuk dalam - daerah pro&insi yang telah mengeluarkan perda AIDS yang dituangkan dalam perda )o # ,ahun !!" tentang %enanggulangan 2IO dan AIDS yang didalamnya mengatur penyampaian informasi, komunikasi dan edukasi pada masyarakat tentang 2IO dan AIDS, serta melaksanakan pemeriksaan tes 2IO dan AIDS terhadap kelompok rawan dan berisiko tinggi, termasuk didalamnya %S8 dan <aria '2arahap, !-!(. 2ubungan seksual, baik heteroseksual maupun homoseksual adalah model utama penularan 2IO. ,idak dapat dipungkiri perilaku seksual di kelompok risiko tinggi komunitas waria memberikan kontribusi penularan 2IO dan AIDS yang signifikan. %enularan 2IO melalui seks anal dilaporkan memiliki risiko -! kali lebih tinggi dari seks &aginal. Menurut 9ayasan Riset AIDS Amerika, AMAAR menyimpulkan, waria ternyata berisiko -* kali lebih besar tertular penyakit 2IO dibanding masyarakat umum'Rabudiarti, !!4(. Menurut Sur&ei ,erpadu +iologi dan %erilaku 'S,+%( terkait pre&alensi 2IO di ,iga 8ota di Indonesia tahun !!4, Di .akarta tercatat 53$ waria positif 2IO, disusul Surabaya dengan #$, dan +andung -3$. 2asil %enelitian sebelumnya yang dilakukan di 8ota %ontianak tahun !!4 dari -! waria ditemukan # waria terinfeksi 2IO 'Rabudiarti, !!4(. %enelitian sebelumnya yang dilakukan di kota Abepura %apua dan Sorong diperoleh hasil dari -# waria yang jadi informan, hanya 5 <aria di Abe dan waria disorong yang memakai kondom ketika berhubungan seks.+egitupun dengan Data S,+% !!4 menunjukkan pemakaian kondom pada waria saat berhubungan seks tidak mencapai #!$ dengan hasil di .akarta hanya -5$ dan +andung 3"$. Salah satu hal yang mendasari adalah kenyamanan dan kepuasan mereka berhubungan seks terganggu jika menggunakan kondom 'Djoht, !!5(.
53
5#
56
54
5"
5*
3!
3-
ANALISIS PENERIMAAN MEDIA KOMUNIKASI (POSTER) TENTANG JAJANAN SEHAT DI KALANGAN SIS;A SEKOLAH DASAR DI KOTA SAMARINDA
Ma!)a* A*"!1 Su!"a(2 S)a*s"a! Russ+&, Konsentrasi Promosi Kesehatan Pas$a Sar"ana Universitas asanuddin 2 Konsentrasi Promosi Kesehatan Pas$a Sar"ana Universitas asanuddin ! Konsentrasi Kesehatan Keselamatan Ker"a Pas$a Sar"ana Universitas asanuddin
1
A1STRAPenelitian ini -ertu"uan untuk men(analisis &enerimaan sis/a Sekolah Dasar tentan( "a"anan sehat melalui &enyuluhan media &oster. Penelitian ini meli-atkan 82 sis/a kelas E sekolah dasar ne(eri 00< A/an( Aon( Samarinda yan( diam-il se$ara a$ak sederhana. Penelitian dilakukan u"i $o-a media di kalan(an sis/a SD Muhammadiyah den(an men((unakan desain &enelitian one shot $ase study, kemudian dilan"utkan di SD 7e(eri 00< A/an( Aon( Samarinda den(an desain 9uasi eks&erimen one (rou& &retest &osttest. Pretest di(unakan untuk men(ukur &en(etahuan dan sika& a/al sis/a SD tentan( "a"anan sehat. Selan"utnya, dilakukan &osttest untuk men(ukur &en(etahuan dan sika& akhir sis/a SD setelah menda&atkan &enyuluhan den(an &oster "a"anan sehat. asil &enelitian menun"ukan -ah/a media &oster yan( diu"i $o-a diterima sis/a SD Muhammadiyah den(an nilai rata)rata skor ke-erterimaan ?0)1003. kemudian ter"adi &enin(katan &en(etahuan =1 sis/a dan sika& &ositi, !! sis/a den(an u"i /il$o4on menun"ukkan si(ni,ikan 50,000N & 0,026. A1STRACTS #he aim o, resear$h is to analy;e the a$$e&tan$e o, +lementary S$hool students on healthy sna$ks throu(h &oster media $ounsellin(. #he &o&ulation $onsisted o, 82 students o, %lass E o, 00< A/an( Aon( State +lemntary S$hool Samarinda. #he sim&les /ere sele$ted -y usin( sim&le random sam&lin( method. #he resear$h use &revious e4&eriment amon( the students o, Muhammadiyah +lementary S$hool -y usin( one shot $ase study. A,ter that, the resear$h /as $ondu$ted amon( the students o, 00< A/an( Aon( State +lementary S$hool, Samarinda -y usin( 9uasi e4&eriment one (rou& &retest &osttest desi(n. Pretest /as used to measure studentsM kno/led(e and attitude on healthy sna$ks, /hile &osttest /as done to assess studentsM kno/led(e and attitude a,ter havin( $ounsellin( -y usin( &oster on healthy sna$ks. #he result o, the resear$h reveal that tried)out &oster media is a$$e&ted -y the students o, Muhammadiyah +lementary S$hool /ith the mean s$ore o, ?0)1003. #here is an in$rease o, kno/led(e amon( =1 students and &ositive attitude amon( !! students usin( /il$o4on test /hi$h indi$ates a si(ni,i$an$e 50,000N &0,026.
0ENDA=U>UAN angan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam mendukung terpenuhinya asupan giFi anak sekolah. 2asil sur&ei yang dilakukan +%=M pada tahun !!" pada 3#!! SD di 4* kabupaten atau kota di -" propinsi di Indonesia melaporkan bahwa pangan jajanan yang dikonsumsi anak sekolah menyumbang sebesar 5-,- persen energi dan 4,3 persen protein dari konsumsi pangan harian '+%=M !!*(. Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa, untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas harus didukung dengan pemberian asupan giFi yang seimbang dan terjamin keamanannya. )amun kenyataannya menurut data 8H+ keracunan pangan tahun !!" yang dikumpulkan oleh +%=M, menunjukkan bahwa -4, 6 persen kasus keracunan terjadi di sekolah dan siswa sekolah dasar merupakan kelompok yang paling sering '4*,3-$( mengalami keracunan pangan. Data juga menyebutkan bahwa sebesar -#,43 persen kasus tersebut diakibatkan oleh konsumsi %angan .ajanan Anak Sekolah '%.AS(. %eranan %.AS yang cukup besar dalam memenuhi kebutuhan giFi anak belum diimbangi dengan kualitas dan keamanan pangan jajanan yang baik. 2al tersebut terbukti dengan masih banyaknya %.AS yang tidak memenuhi standar pangan yang aman untuk dikonsumsi. 2asil penelitian yang dilakukan oleh +%=M pada tahun !!6 terhadap enam jenis pangan jajanan didapatkan bahwa sebanyak 3*,35 persen sampel %.AS tidak memenuhi persyaratan atau standar pangan jajanan sehat '+%=M !!4(. ,arget anak sebagai konsumen sangat strategis terutama berkaitan dengan konsumsi pangan jajanan. Salah satu usaha untuk mengurangi paparan anak sekolah dasar terhadap pangan jajanan yang tidak sehat dan tidak aman adalah dengan melakukan pemasaran sosial jajanan sehat kepada anak sekolah dasar dengan menerapkan metode persuasif baik dengan moti&asi pesan positif maupun negatif melalui berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. 2asil penelitian 2arris, +argh, dan +rownell ' !!*( menyebutkan bahwa anak akan lebih banyak mengonsumsi jajanan setelah melihat iklan makanan. 2al tersebut sesuai dengan hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh 2awkins dan Allison ' !!*( yang menyatakan bahwa anak;anak mempelajari dan mengembangkan pengetahuan tentang kesehatan dari berbagai sumber, misalnya sekolah, keluarga, buku, label nutrisi, dan media. %enelitian ini juga menemukan bahwa tele&isi merupakan media utama yang berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku anak tentang kesehatan. Meskipun demikian, perkembangan teknologi media audio &isual sekarang ini tidak menyurutkan kehadiran media cetak sebagai salah satu sumber informasi yang digemari masyarakat. 2a&elock '-*4-( diacu dalam 2arahap '-**3( menyatakan bahwa dalam melakukan kampanye sosial dengan menggunakan media cetak merupakan pilihan yang sangat tepat. Salah satu media cetak yang cocok untuk digunakan dalam pemasaran sosial adalah poster. 2asil penelitian Saptarini ' !!#( menjelaskan bahwa responden tidak mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan gambar perumpamaan, isi dan susunan kalimat pada poster, sehingga hambatan penerimaan pesan dari segi substansi poster 'bahasa, gambar dan tulisan( bisa dianggap kecil. Selain itu poster merupakan media komunikasi yang bisa diakses banyak orang. %oster merupakan salah satu media yang banyak dipakai dalam praktik promosi kesehatan karena poster menyampaikan informasi dengan kata;kata dan gambar atau simbol yang dapat mengungkit rasa keindahan, mempermudah pemahaman serta mampu mempengaruhi dan memoti&asi perilaku orang yang melihatnya ')otoatmodjo, !!4(. %ernyataan tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh ,ampubolon ' !!*( tentang pengaruh media &isual poster dan lea,let makanan sehat terhadap perilaku konsumsi makanan jajanan pelajar kelas khusus SMA )egeri - %anyabungan 8abupaten Mandailing )atal, penelitian yang dilakukan oleh Anjelisa, dkk ' !-!( tentang sosialisasi cara penggunaan obat yang baik melalui penyebaran poster dan lea,let pada unit pelayanan kesehatan di Hubuk %akam 8abupaten Deli Serdang, dan penelitian yang dilakukan oleh Rapiasih ' !!*( tentang pelatihan hygiene sanitasi dan poster berpengaruh terhadap pengetahuan, perilaku penjamah makanan, dan kelayakan hygiene sanitasi di Instalasi
35
6ETODE 0ENE>ITIAN D+sa"& P+&+l" "a& Disain penelitian yang digunakan adalah 8uasi eksperimental 'rancangan eksperimen semu( dengan melalui proses dua tahap yaitu tahap pertama sebelumnya dilakukan uji keberterimaan poster dengan uji one shot $ase study. Desain ini dimaksudkan untuk mempelajari dinamika dan &ariasi &ariabel yang termuat dalam judul penelitian UAnalisis %enerimaan Media 8omunikasi %oster tentang .ajanan sehat di kalangan siswa Sekolah Dasar di kota Samarinda. P.1ulas"# $a& Sa*1+l P+&+l" "a& %opulasi penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar )egeri !!3 Awang Hong Samarinda kelas O yang terdiri dari 5 kelas yaitu kelas OA, O+ dan O> dengan jumlah siswa sebanyak - ! orang. Ditetapkan pada kelas O karena kelas O dianggap memiliki pola pikir yang lebih berkembang dan kemampuan membaca yang lebih baik dibandingkan dengan kelas I hingga kelas IO serta sudah mampu melakukan pengambilan keputusan pembelian sendiri tanpa bergantung pada orang dewasa yang ada disekitarnya. Sampel adalah sebagian dari populasi. +esaran jumlah sampel dapat ditentukan dengan rumus yang perhitungannya berdasarkan rumus Slo&in '@mar !!#(, sehingga diketahui besar sampel * orang. @ntuk mengantisipasi kesalahan atau kegagalan yang mungkin terjadi pada saat pengambilan data, maka responden diambil secara acak sederhana 5sim&le random sam&lin(6. L./as" $a& ;a/ u P+&+l" "a& %enelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar )egeri !!3 .l. Awang Hong Samarinda. %emilihan lokasi dilakukan secara &ur&osive dengan pertimbangan bahwa SD !!3 Awang Hong Samarinda merupakan salah satu SD di wilayah kota Samarinda yang memiliki kantin dan juga penjual jajanan di sekitar sekolah. %engumpulan data primer baik sebelum maupun sesudah perlakuan serta pengambilan data yang dilaksanakan mulai bulan .uli s?d =ktober !- . P+&,u*1ula& $a& J+&"s Da a %engumpulan data pada penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. .enis data yang adalah data primer melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya, berupa data dokumentasi atau data laporan. =ASI> 0ENE>ITIAN Ka!a/ +!"s "/ !+s1.&$+& Jenis kelamin res&onden dan umur res&onden ,abel - menunjukkan karakteristik responden berdasarkan .enis 8elamin yaitu jumlah responden laki;laki sebanyak #3 orang '#",4$( dan perempuan sebanyak 5" orang yakni 3-,5$. ,abel menunjukkan karakteristik responden berdasarkan umur yaitu jumlah berumur * tahun sebanyak 5 orang '5,5$( dan -! tahun sebanyak " orang '"*,-$( yang berumur -- tahun 4 orang '4,6$(. A&al"s" U&"2a!"a Ke-erterimaan Media Poster
33
3#
36
34
3"
>A60IRAN ,abel -. 8arakteristik Responden Menurut .enis 8elamin 2enis -ela/in n % Haki;laki #3 #",4! %erempuan 5" 3-,5! .umlah * -!! Sum-er > Data Primer
. 8arakteristik Responden Menurut umur n % 5 5,5! $ " "*,-! $ 4 4,6$ * -!!$ Sum-er > Data &rimer ,abel 5. 2asil uji coba media poster di kalangan siswa SD Muhammadiyah Samarinda -ATE<ORI 2A?A1AN Ca Tdk No 0ertanyaan 2u/lah 0ersentase n % n % ! -!!.!! ; ; ! -!!.!! -! #!.!! -! #!.!! ! -!!.!! 5 5 -# 4#.!! # #.!! ! -!!.!! 3 3 * 3#.!! -##.!! ! -!!.!! # # 6!.!! " 3!.!! ! -!!.!! 6 6 6!.!! " 3!.!! ! -!!.!! 4 9 *& -!!.!! ; ; ! -!!.!! " : ": *!.!! -!.!! ! -!!.!! * 7 *& -!!.!! ; ; ! -!!.!! -! "& "+ "!.!! 3 !.!! ! -!!.!! -"" *& -!!.!! ; ; ! -!!.!! "* *& -!!.!! ; ; ! -!!.!! -5 "3 *& -!!.!! ; ; ! -!!.!! -3 "( *& -!!.!! ; ; ! -!!.!! -# "# "+ "!.!! 3 !.!! ! -!!.!!
3*
,ingkat %engetahuan Responden Sebelum dan Setelah %enyuluhan dengan media poster Sebelu/ 0erlakuan n % 46 " ,6 -6 -4,3 * -!!.!! Setelah 0erlakuan n % # #,35 "4 *3.#4 * -!!.!!
Tabel 5. Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan dengan media Poster
Sebelu/ 0erlakuan n % 3-,5 #",4 -!!,! Setelah 0erlakuan n % 4 "# * 4,6 * ,3 -!!,!
Sika.
2asil uji tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media poster. Sebelu/ 0enyuluhan n % -!! 35 Sesudah 0enyuluhan n % -!! #3 *! n *
1 !,!!!
2asil uji prubahan sikap responden sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media poster
#!
)ilai maksimum )ilai minimum Skor rerata 5 Sum-er > data Primer
;A-TOR 6E60EN<ARU=I 0ERI>A-U 0ECANDU 0ENCA>A=<UNAAN NA0FA 0ADA 6ASA 0E6U>I=AN DI RU6A= SA-IT 2I?A DAERA= AT6A =USADA 6A=A-A6 SA6ARINDA
Lau!+&s"a E&&) Pa& =al"&a # Mu(' S)a<a!# Su$"!*a& Na s"! Rumah Sakit Ji/a Daerah Atma usada Mahakam Samarinda Konsentrasi Promosi Kesehatan Pas$a Sar"ana Universitas asanuddin Abstrak 7APQA atau 7arkotika, Psikotro&ika, dan Qat Adikti, lainnya meru&akan ;at atau o-at yan( -erasal dari tanaman atau -ukan tanaman -aik sintetis mau&un semisintetis yan( da&at menye-a-kan &enurunan atau &eru-ahan kesadaran, hilan(nya rasa, men(uran(i sam&ai men(hilan(kan rasa nyeri, dan da&at menim-ulkan keter(antun(an. Penelitian ini -ertu"uan untuk men(analisis ,aktor internal dan ,aktor eksternal yan( mem&en(aruhi &erilaku &e$andu &enyalah(una 7APQA &ada masa &emulihan di Rumah Sakit Ji/a Daerah Atma usada Mahakam Samarinda. Jenis &enelitian ini men((unakan &enelitian kualitati, den(an &endekatan +4istential Phenomenolo(y. In,orman dalam &enelitian ini adalah &e$andu 7APQA yan( men(ikuti masa &emulihan di rumah sakit terse-ut. In,ormasi yan( telah dikum&ulkan dikate(orikan sesuai den(an kelom&ok &ertanyaan dalam -entuk transkri&. Selan"utnya dianalisis den(an men((unakan $ontent analysis dan diinter&retasikan serta disa"ikan dalam -entuk narasi. asil &enelitian 7APQA &ada umur 12 tahun dan &ada saat men(enyam &endidikan SMP. di&eroleh -ah/a &e$andu menyatakan 7APQA adalah narkotika dan o-at)o-atan serta ;at adikti,. *ah/a &en((una 7APQA &erlu direha-ilitasi dan memiliki hara&an untuk men"adi le-ih -aik, tidak men(konsumsi 7APQA serta men"adi rela/an narko-a. Pertama kali men(konsumsi Baktu tersedia untuk men(ikuti &ro(ram reha-ilitasi dan men(ikuti &ro(ram reha-ilitasi karena kein(inan &e$andu. Keluar(a, teman se-aya, dan masyarakat termasuk &etu(as rumah sakit san(at mendukun( &e$andu 7APQA untuk men(ikuti &ro(ram reha-ilitasi. Pentin(nya &enye-aran in,ormasi se$ara kontinyu tentan( 7APQA dan dam&aknya -a(i &e$andu 7APQA melalui konselin(, &enyuluhan, dan media, menin(katkan rasa &er$aya diri -a(i &e$andu a(ar le-ih kuat dalam men(ikuti &ro(ram reha-ilitasi melalui konselin( oleh tena(a konselor di rumah sakit, menin(katkan &eran an((ota keluar(a, teman se-aya, dan masyarakat dalam melakukan &endam&in(an dan dukun(an -aik se$ara moril mau&un materiil ke&ada &e$andu 7APQA, dan
#-
#5
#3
##
#6
#4
0O>A 0E61ERIAN 6A-ANAN 0ENDA60IN< ASI 1ACI +4"* 1U>AN 0ADA ETNIS 1AN2AR DI -E>URA=AN TE>U- >ERON< I>IR
I$a Ha)a "1# Su!"a(2# Nu! Ha+$a! Ja<a!2
Sekolah #in((i Ilmu Kesehatan Biyata usada Samarinda Jurusan Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas asanuddin !Jurusan Ilmu Di;i, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas asanudin
1
A1STRAUntuk tum-uh kem-an( o&timal, anak mem-utuhkan asu&an (i;i yan( $uku&, -ayi usia 0)? -ulan $uku& ASI sa"a, dan -ayi diatas ? -ulan memerlukan MP)ASI. Ke-iasaan yan( di"um&ai dikalan(an etnis *an"ar adalah adanya &em-erian MP)ASI &ada -ayi kuran( dari ? -ulan, yaitu &em-erian &isan( ke&ok &ada 2)! hari setelah -ayi lahir, hal ini akan mem&en(aruhi status (i;i -ayi. Penelitian ini -ertu"uan untuk melakukan analisis tentan( &ola &em-erian MP)ASI &ada -ayi usia ?)12 -ulan &ada kalan(an oran( *an"ar di Kelurahan #eluk Aeron( Ilir Ke$amatan Samarinda Ulu. Penelitian ini men((unakan desain kualitati, den(an in,orman yaitu i-u -eretnis *an"ar yan( memiliki -ayi ?)12 -ulan yan( -ersedia men"adi in,orman. Pemilihan in,orman dilakukan den(an metode Sno/-all Sam&lin(. Data -eru&a in,ormasi dikum&ulkan melalui /a/an$ara mendalam 5inde&h intervie/6 dan o-servasi &artisi&asi. #ehnik analisis data men((unakan desain studi kasus. asil Penelitian menun"ukkan &erilaku &em-erian MP)ASI &ada in,orman yan( diam-il dari etnis *an"ar adalah usia &em-erian MP)ASI &alin( $e&at di-erikan &ada usia ! hari setelah -ayi lahir dan &alin( lam-at &ada usia ? -ulan. "enis MP)ASI -ervariasi 5Pa-rikan, -u-ur nasi, kentan(, -iskuit, sayur, lauk6. Frekuensi &em-erian makanan &okok ! kali sehari, Porsi &em-erian MP)ASI 1)1I2 man(kok -u-ur nasi yan( di$am&ur den(an sayur dan lauk sekali makan, $ara &em-eriannya -ervariasi dan konsistensinya ada yan( lunak dan ada yan( &adat. Pola &em-erian MP)ASI di kalan(an in,orman den(an etnis *an"ar ada yan( -elum te&at dan ada yan( mendekati kete&atan.
#"
1A=AN DAN 6ETODE J+&"s $a& D+sa"& 1+&+l" "a& .enis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain Studi 8asus yang bermaksud untuk memperoleh informasi yang luas dan mendalam pada permasalahan yang ada. L./as" P+&+l" "a& %enelitian ini berlokasi di 8elurahan ,eluk Herong Ilir 8ecamatan Samarinda @lu, dengan fokus pada pola pemberian makanan pendamping ASI 'M%;ASI( pada etnis +anjar.
#*
6!
6-
65
63
6#
DAMPAK PENYULUHAN INISIASI MENYUSU DINI PADA IBU BERSALIN DI KOTA PAREPARE
H+&!"0/ Sa*1+a&,"&1# Su!"a(1# N.+! Ba(!) N..!2 Konsentrasi Promosi Kesehatan Pro(ram Pas$asar"ana Universitas asanuddin 2 KonsentrasiAdministrasi Rumah Sakit Pro(ram Pas$asar"ana Universitas asanuddin
1
A1STRAPenelitian ini -ertu"uan menilai &er-edaan &en(etahuan i-u -ersalin tentan( IMD se-elum dan sesudah intervensi, menilai &er-edaan sika& i-u -ersalin se-elum dan sesudah intervensi, menilai tindakan i-u -ersalin dalam &em-erian IMD, dan menilai dam&ak &enyuluhan IMD &ada i-u -ersalin setelah intervensi di Kota Pare&are. Jenis &enelitian adalah kuasi eks&erimen den(an ran$an(an 7on)Randomi;ed %ontrol Drou& Pretest)&ostest Desi(n. Sam&el se-anyak 200 oran( i-u hamil yan( usia kehamilannya !2)!? min((u di Kota Pare&are, &ada kelom&ok intervensi dan kontrol. Pen(am-ilan data dilakukan den(an men((unakan kuesioner. Data dianalisis den(an men((unakan u"i Bil$o4on, Mann)Bhitney, dan Re(resi Ainear. asil &enelitian menun"ukkan -ah/a ada &er-edaan &en(etahuan i-u tentan( inisiasi menyusu dini se-elum dan sesudah intervensi 5& @ 0,0006. Ada &er-edaan sika& i-u tentan( inisiasi menyusu dini se-elum dan sesudah intervensi 5& @ 0,0006. Se-anyak 22,0 3 i-u melaksanakan inisiasi menyusu dini setelah menda&atkan intervensi. Pen(aruh media yaitu &ernah ter&a&ar video IMD yan( &alin( dominan -erdam&ak terhada& &en(etahuan i-u tentan( inisiasi menyusu dini 5& @ 0,0016, tidak ada satu &un varia-el yan( &alin( dominan -erdam&ak terhada& sika& terhada& inisiasi menyusu dini 5semua & T 0,026, serta &en(aruh media 5&ernah ter&a&ar video IMD6 yan( &alin( dominan -erdam&ak terhada& tindakan inisiasi menyusu dini 5& @ 0,01<6. Dinas Kesehatan Kota Pare&are, Puskesmas, dan rumah sakit &erlu mensosialisasikan &entin(nya IMD ke&ada -idan se-a(ai tan(an &ertama yan( da&at meran(kul i-u hamil untuk melaksanakan IMD
66
0ENDA=U>UAN nisiasi Menyusu Dini 'IMD( adalah suatu upaya untuk membantu bayi agar dapat menyusu dengan memanfaatkan insting bayi yang sudah muncul sejak satu jam pertama setelah dilahirkan 'Roesli, !!"(. Hebih lanjut dijelaskan oleh Roesli ' !!"(, inisiasi dilakukan ketika bayi lahir, tali pusat dipotong, lalu dilap kering dan langsung diberikan kepada ibu. Dalam proses ini, harus ada sentuhan skin to skin $onta$t, dimana bayi tidak boleh dipisahkan dulu dari ibunya. +ayi dibiarkan di dada ibu minimal 5! menit sampai mencari sendiri puting susu ibunya dan langsung diminum. %elaksanaan IMD dan pemberian ASI Gksklusif pada bayi merupakan cara terbaik bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia 'SDM( sejak dini. Di Indonesia, 8ementrian 8esehatan Republik Indonesia melalui program perbaikan giFi masyarakat telah menargetkan cakupan ASI eksklusif 6 bulan sebesar "!$ 'Depkes RI, !!#(. )amun demikian angka ini sangat sulit untuk dicapai bahkan trend pre&alensi ASI eksklusif dari tahun ke tahun terus menurun, hal tersebut sangat memprihatinkan mengingat ASI eksklusif sangat penting bagi tumbuh kembang bayi. 2asil penelitian yang dilakukan oleh )urmiati dan +esral tentang pengaruh durasi pemberian ASI terhadap ketahanan hidup bayi di Indonesia ditemukan bahwa durasi pemberian ASI sangat mempengaruhi ketahanan hidup bayi di Indonesia. 2asil penelitian yang dilakukan oleh Ariefudin, dkk tahun !!* di 8ecamatan ,egal ,imur 8ota ,egal, menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian infeksi saluran pernapasan akut pada bayi !;- bulan p 7 !,!!! 'p E !,!#(. +ayi yang diberi ASI secara eksklusif kemungkinan untuk menderita penyakit IS%A lebih rendah dibanding bayi yang tidak mendapat
64
6"
6*
4!
4-
45
43
4#
8elompok Inter&ensi !! 5 ,!3 !,!!! 8elompok 8ontrol Sum-er > Data Primer, 2012 Tabel #' Analisis 0erbedaan Tindakan dala/ I6D .ada -elo/.ok Inter8ensi dan -ontrol di -ota 0are.are Tahun *&"* Tindakan n Nilai rata Rata4 .
8elompok Inter&ensi !! 5,!# !,!!! 8elompok 8ontrol Sum-er > Data Primer, 2012 Tabel +' Da/.ak -arakteristik Ibu, 6edia, dan Dukungan -eluarga Terhada. 0engetahuan tentang I6D di -ota 0are.are Tahun *&"* 5ariabel 8arakteristilk Ibu : @mur %ekerjaan %endidikan Media '%ernah Oideo IMD( ,erpapar 1 ;!,! * ;!,-!!,-6-,!"* ;!,55" S'E' !,!44 !,-55 !,-!!,5!# !, "5 1eta ;!,!54 ;!,!" !,-4! !,53" ;!,--4 t ;!,5"! ;!,4#" -,#* 5,#4 ;-,-*5 . !,4!# !,3#! !,--# !,!!!, 56
46
Dukungan 8eluarga ;-,35* -,! " ;!,-36 ;-,3!! !,-6# Sum-er > Data Primer, 2012 Tabel :' Da/.ak -arakteristik Ibu, 6edia, dan Dukungan -eluarga Terhada. Tindakan dala/ I6D di -ota 0are.are Tahun *&"* 5ariabel 8arakteristilk Ibu : @mur %ekerjaan %endidikan Media '%ernah Oideo IMD( ,erpapar 1 ;!,!45 !,!4" !,5! ;3, ! ,6" S'E' !,3 !,45!,##3 -,645 -,##5 1eta ;!,!-4 !,!!,!6! ;!, #5 !,-4# t ;!,-45 !,-!4 !,#36 ; ,#--,4 4 . !,"65 !,*-# !,#"6 !,!-3 !,!"4
44
E$"1# R"$%a& M' T(a(a1# A'A!su&a& A!s"&2 *a(ian Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas asanuddin, 2*a(ian +&idemiolo(i, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas asanuddin, Makassar.
Abstrak Penelitian ini -ertu"uan melihat -a(aimana &en(aruh media audio visual dalam &enyuluhan kesehatan terhada& &enin(katan &en(etahuan dan &eru-ahan sika& &ositi, tentan( &enyalah(unaan 7APQA &ada sis/a Sekolah Menen(ah Umum 7e(eri < Samarinda tahun 2012. Jenis &enelitian ini adalah 9uasi eks&erimental. Ran$an(an &enelitian den(an &re&ost desi(n dan untuk men(etahui e,ektivitas media di(unakan u"i t)test. Penelitian ini dilakukan di ti(a Sekolah Menen(ah UmumIKe"uruan yaitu SMU7 < Samarinda, SMK Pelayaran Samarinda, dan SMK Al)Khairiyah Samarinda yan( dilakukan &ada -ulan Ckto-er hin((a 7ovem-er 2012 den(an "umlah sam&el 20 res&onden untuk tia&)tia& kelom&ok. *erdasarkan hasil &enelitian diketahui -ah/a &ada &en(etahuan Kelom&ok A terda&at &er-edaan rerata se-esar 8.2?00 5&@0,006 dan le-ih -esar dari&ada Kelom&ok * yan( se-esar 2.2000 5&@0,006. Den(an demikian se$ara statistik ada &er-edaan yan( si(ni,ikansi antara ke(iatan intervensi &enyuluhan kesehatan den(an men((unakan video dan tidak men((unakan media audio visual 7APQA untuk da&at mem-erikan &en(aruh terhada& &en(etahuan &ara res&onden tentan( &enyalah(unaan 7APQA. Sika& res&onden diketahui Kelom&ok A terda&at &er-edaan rerata se-esar 8.0<000 5&@0,006 dan le-ih -esar dari&ada Kelom&ok * yan( se-esar !,==822 5&@0,006. Den(an demikian, se$ara statistik ada &er-edaan yan( si(ni,ikan antara ke(iatan intervensi &enyuluhan kesehatan men((unakan video den(an tidak men((unakan media audio visual untuk da&at mem-erikan &en(aruh terhada& sika& res&onden terhada& &enyalah(unaan 7APQA. Kata Kun$i > Peru-ahan Pen(etahuan dan Sika&, Media Audio Eisual A-stra$t #he &ur&ose o, this study is to ,ind out the e,,e$t o, usin( audio visual media in health edu$ation on the in$rease o, kno/led(e and &ositive attitude a-out dru( a-use amon( the students o, SMU 7e(eri < Samarinda in 2012. #he resear$h /as $ondu$ted in three senior hi(h s$hools 5(eneral and vo$ational6 ' in$ludin( SMU7 < Samarinda 5Senior i(h S$hool <, Samarinda6, SMK Pelayaran Samarinda 5Samarinda Sailin( Eo$ational S$hool6, and SMK Al)Khairiyah Samarinda 5Al)Khairiyah Eo$ational S$hool, Samarinda6) ,rom C$to-er to 7ovem-er 2012 /ith 20 res&onden in ea$h (rou&. #he 9uasi e4&erimental study method /as used /ith &re)&ost desi(n, and t)test /as used to determine the e,,e$tiveness o, media. #he results revealed that in terms o, kno/led(e, (rou& A had a mean value o, 8.2?00 5&@0,006, /hi$h /as (reater than (rou& * 5mean value @ 2.2000U & @ 0,006. In terms o, attitude, the mean value o, (rou& A /as 8.0<000 5& @ 0,006, /hi$h /as hi(her than (rou& * 5mean value @ !.==822U & @ 0,006. #his means that, statisti$ally, there as a si(ni,i$ant di,,eren$e -et/een health edu$ation /ith and /ithout audio)visual media. Key/ords> Dru(, Kno/led(e and Attitude %han(e, Audio Eisual Media 0ENDA=U>UAN
4"
elah di estimasi sebesar -4 juta dan #! juta orang di dunia menggunakan narkoba. .enis narkoba yang umum digunakan oleh pengguna usia -#;63 tahun adalah amphetamine tipe stimulant 'termasuk methampethamine !. 3 1 -. $ dan methylenedioBy methamphetamine 'MDMA yang sering dikenal dengan nama TekstasiS( !.5;!.# persen selanjutnya kokain !.3 1 !.# persen dan opiate !.5;!.# persen 'I)>+, !!*(. Sebuah laporan terkini dirilis oleh United 7ations C,,i$e on Dru(s and %rime '@)=D>( di <ina pada Selasa '-5?*(. @)=D> memposisikan )A%RA Stimulan ,ipe Amfetamin atau Am&hetamine)#y&e Stimulant 'A,S( seperti ekstasi dan metamfetamin 'shabu( sebagai )A%RA kedua terbanyak digunakan diseluruh dunia setelah ganja. %enelitian A,S Jlobal tersebut menawarkan analisa terkini dan paling komprehensif tentang situasi )A%RA dunia. Gkspansi perdagangan )A%RA dan tingginya profit yang didapatkan dari transaksi kejahatan meningkatkan ancaman keamanan dan kesehatan di seluruh dunia '@)=D>, !--(. Di Indonesia masalah penyalahgunaan dan peredaran gelap )arkoba di berbagai wilayah Indonesia sudah merambah ke daerah;daerah, berdasarkan data dari banyaknya kasus )arkoba yang terjadi dan masih banyak yang belum diungkap semakin hari menunjukkan adanya peningkatan. +erdasarkan penggolongan )arkoba tahun !!6; !-! jumlah kasus narkotika mengalami peningkatan yang sangat tajam pada tahun !-! yaitu sebesar 6!, $ atau 6.6** kasus, sedangkan kasus psikotropika tahun !-! mengalami penurunan yang sangat tajam yaitu sebesar "6,#$ atau 4.#*" kasus, hal ini disebabkan telah diberlakukannya @ndang;@ndang )omor 5# ,ahun !!*, dimana Gkstasi dan shabu masuk ke golongan )arkotika yang sebelumnya masuk digolongan psikotropika '+)% 8altim, !--(. 8altim sendiri masuk peringkat # pengguna narkoba terbesar di Indonesia setelah .akarta, Surabaya, Medan, dan +andung. Dan saat ini, Samarinda tercatat sebagai kota dengan kasus narkoba terbanyak di propinsi 8alimantan ,imur 'Diskominfo 8altim, !--(. 2ingga .uni !--, pengguna )A%RA di 8altim mencapai #- ribu jiwa atau naik 5 ribu dari tahun !-! lalu. Di Indonesia 8altim menempati peringkat # terbesar pengguna )A%RA. Samarinda peringkat pertama yang mencapai 6! persen pengguna )A%RA, sedangkan +alikpapan peringkat kedua sekitar ! persen lalu 8abupaten 8utai 8ertanegara, ,arakan dan )unukan '+)% 8altim, !--(. 2awari ' !!6(, berpendapat bahwa kenakalan remaja yang saat ini sedang heboh adalah kenakalan remaja yang berupa penggunaan narkotika, alkohol dan Fat adiktif lainnya, yang dalam istilah kriminologi disebut )A%RA. )arkotika, %sikotropika dan Rat Adiktif adalah Fat yang memiliki dampak terhadap syaraf manusia yang dapat menimbulkan sensasi atau perasaan; perasaan tertentu. 8artono ' !!5(, mengungkapkan bahwa penyalahgunaan )arkotika, Alkohol dan Rat adiktif lainnya merupakan wujud dari bentuk kenakalan remaja. Gdukasi dan sosialisasi ke sekolah;sekolah menengah umum dan sekolah menengah atas telah sering dilakukan namun angka penyalahgunaan di kalangan pelajar terus saja meningkat dari tahun ke tahun. Apa yang salah dengan edukasi dan sosialisasi ini. Apakah tehniknya yang salah ataukah metodenya yang kurang tepat. ,ujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh Media Audio Oisual Dalam %enyuluhan 8esehatan ,erhadap peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap positif tentang penyalahgunaan )A%RA pada Siswa Sekolah Menengah @mum )egeri 3 Samarinda ,ahun !- . 1A=AN DAN 6ETODE L./as" $a& Ra&0a&,a& P+&+l" "a& %enelitian ini dilakukan di tiga Sekolah Menengah @mum?8ejuruan yaitu SM@) 3 Samarinda 'untuk responden dari kelompok eksprimen(, SM8 %elayaran Samarinda 'untuk responden dari kelompok kontrol -(, dan SM8 Al;8hairiyah Samarinda 'untuk kelompok kontrol (. Rancangan penelitian dengan pre;post with control design untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio &isual dalam penyuluhan kesehatan dengan menggunakan uji t;test. P.1ulas" $a& Sa*1+l
4*
"!
"-
"
"5
"3
Tabel "' Distribusi -arakteristik Res.onden di -ota Sa/arinda -ali/antan Ti/ur Eks.eri/en -ontrol " -ontrol * 5ariabel n % n % n % Usia -3 -# -6 -4 -" 2enis -ela/in Haki;laki %erempuan -ebiasaan 6erokok Merokok ,idak Merokok In$or/asi NA0FA %ernah ,idak %ernah 0engetahuan NA0FA +aik 8urang Sika. Res.onden %ositif )egatif #! ! -!! ! #! ! -!! ! #! ! -!! ! 5! ! 6! 3! 5* -4" " #6 33 56 -3 4 " 5! ! 6! 3! #! ! -!! ! 3 36 " * " 3 -6 "3 5 34 6 *3 " 33 #6 36 3 * " ! #! ! -!! 5 5# * 6 4! -" 3 4 ! 3 -" " 3 56 -3 ! 3 ! " ! " 6 -6 # 3
"#
Tabel *' Distribusi 0engetahuan dan Sika. Res.onden tentang NA0FA Eks.eri/en -ontrol " 5ariabel 0engetahuan NA0FA +aik 8urang Sika. Res.onden %ositif )egatif # ! ! -!! ! # ! ! -!! ! # ! ! -!! ! # ! ! -!! ! 5 ! ! 6! 3! # ! ! -!! ! 5 * 4" 3 4 5 0re n % 0ost n % 0re n % 0ost n %
-!! !
-!! !
Tabel 3' =asil Uji Regresi 0engaruh 0enggunaan 6edia Audio 5isual Terhada. 0erubahan 0engetahuan dan Sika. Tentang NA0FA di Sekolah 6enengah U/u/ Negeri ( Sa/arinda Tahun *&"* 6ean -elo/.ok 0re 0ost 0engetahuan Gksperimen 8ontrol 8ontrol Sika. Gksperimen 8ontrol 8ontrol 6 ,46!! 6-, 6!! 6 ,*"!! 4-,"!!! 6#,! !! 6-,* !! *,!3!! 5,46!! ;-,!6!! !,!!! !,!!! !,!4! #! #! #! -4,# !! -*,6!!! -4,"3!! 6,4"!! 3,"!!! -4,#3!! *, 6!! #, !!! ;!,5!!! !,!!! !,!!! !,5"4 #! #! #! 1eda 6ean
0 5alue
"6
UPAYA>UPAYA PEN:EGAHAN DAN POLA PEN:ARIAN PELAYANAN IN?EKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) PEREMPUAN PEKERJA SEKS DI TEMPAT PROSTITUSI BANDANG RAYA KOTA SAMARINDA
Ha!")a "#1 HM' Rusl" N,a "*" Su$"!*a& Na s"! 2 Konsentrasi Promosi Kesehatan Pas$a Sar"ana Universitas asanuddin 2 Konsentrasi Promosi Kesehatan Pas$a Sar"ana Universitas asanuddin
1
A1STRAPerem&uan Peker"a Seksual meru&akan kelom&ok resiko tin((i tertular dan menularkan IMS. *erdasarkan Aa&oran *ulanan Penderita In,eksi Menular Seksual &ada /anita &eker"a seksual di Puskesmas Pem-antu *andan( Raya tahun 2011 men(alami &enin(katan se-anyak 2!? kasus den(an !0! oran( &enderita. #u"uan &enelitian adalah men((ali se$ara mendalam &erilaku dan ke&er$ayaan kesehatan /anita &eker"a seks dalam &en$e(ahan in,eksi menular seksual.Penelitian ini -er"enis studi kualitati, den(an ran$an(an &enelitian studi kasus. Pemilihan in,orman &enelitian dilakukan se$ara in$idental. In,orman dalam &enelitian ini adalah /anita &eker"a seksual, &etu(as kesehatan dan &er/akilan mu$ikari. asil &enelitian terhada& u&aya &en$e(ahan in,eksi menular seksual menun"ukkan -ah/a &enye-a- IMS karena hu-un(an seks dan kotoran &ada kelamin dan da&at di$e(ah den(an men((unakan kondom. Balau&un keseriusan dan man,aat yan( dirasa -aik namun dalam kenyataannya kerentanan terhada& kondisi kesehatannya masih kuran(. am-atan terhada& konsistensi &en((unaan alat &elindun( di &en(aruhi oleh &elan((an. Faktor &endoron( untuk -ertindak -erasal dari kesadaran sendiri, &en(alaman dan &enyuluhan.Saran &erlu ker"asama lintas sektoral instansi kesehatan, masyarakat khususnya lem-a(a s/adaya, dan &er(uruan tin((i untuk men(intervensi komunitas /anita &eker"a seksual sehin((a kasus in,eksi menular seksual di Aokalisasi *andan( Raya da&at ditekan. Kata Kun$i > Banita Peker"a Seks, Perilaku, dan In,eksi Menular Seksual ABSTRA:T Female Se4ual Borkers are a (rou& at hi(h risk o, $ontra$tin( and transmittin( S#Is. *ased on the Monthly Re&ort on Se4ually #ransmitted In,e$tions Patients &rostitute at the health $enter *andan( Kin(dom in 2011 in$reased -y 2!? $ases /ith !0! su,,erers. #he &ur&ose o, resear$h is e4&lorin( in de&th the -ehavior and health -elie,s o, ,emale se4 /orkers in the &revention o, se4ually transmitted in,e$tions.#he resear$h /as a 9ualitative study o, ty&e desi(n $ase study. Sele$tion o, studies $ondu$ted in$idental in,ormant. In,ormants in this study /ere ,emale se4 /orkers, health o,,i$ials and re&resentatives o, the &im&s.#he study o, the &revention o, se4ually transmitted in,e$tions su((ests that the $ause o, S#Is -e$ause o, se4 and dirt on the (enitals and $an -e &revented -y usin( $ondoms. Des&ite the seriousness and the &er$eived -ene,its o, -oth, -ut in reality sus$e&ti-ility to the $ondition o, his health is still la$kin(. *arriers to $onsistent use o, &ersonal &rote$tive e9ui&ment is in,luen$ed -y the $ustomer. Motivatin( ,a$tor to a$t $omes ,rom his o/n $ons$iousness, e4&erien$e and edu$ation.Advi$e a(en$ies need $oo&eration a$ross the health se$tor, the &u-li$, es&e$ially non)(overnmental or(ani;ations, and
"4
<
0ENDA=U>UAN orld 2ealth =rganiFation '<2=( memperkirakan setiap tahun terdapat 5#! juta penderita baru IMS di negara;negara berkembang di Afrika, Asia, Asia ,enggara, dan Amerika Hatin. Di negara;negara berkembang infeksi dan komplikasi IMS adalah salah satu dari lima alasan utama tingginya angka kesakitan. Dalam kaitannya dengan infeksi 2IO;AIDS, @nited States +ureau of >ensus pada -**# mengemukakan bahwa di daerah yang tinggi pre&alensi IMS;nya, ternyata tinggi pula pre&alensi 2IO;AIDS dan banyak ditemukan perilaku seksual berisiko tinggi. Salah satu kelompok seksual yang berisiko tinggi terkena IMS adalah %erempuan %ekerja Seks 'Sarwi, !!5(. Di Indonesia lokasi transaksi seks komersial terdapat hampir di setiap 8abupaten?8ota. Seks komersial ditandai dengan perilaku yang berisiko secara berganti;ganti pasangan, rendahnya penggunaan kondom pada transaksi seks, akses pada layanan kesehatan yang masih terbatas. %ekerja seks bekerja dalam berbagai macam bentuk. Mereka dapat bekerja di lokalisasi terdaftar di bawah pengawasan medis yang disebut sebagai <%S Hangsung ' dire$t se4 /orkers( atau dapat juga sebagai <%S ,idak Hangsung 'indire$t se4 /orkers(. <%S ,idak Hangsung 'indire$t se4 /orkers( mendapatkan klien dari jalan atau ketika bekerja di tempat;tempat hiburan seperti kelab malam, panti pijat, diskotik, cafe, tempat karaoke atau bar '<ong, et.al, -***(. +erdasarkan laporan bulanan penderita yang berkunjung ke klinik IMS %rogram %engobatan +erkala tahun !-! %uskesmas ,emindung merupakan salah satu %uskesmas yang mengalami peningkatan kasus dan penderita IMS di Samarinda. Dengan <%S merupakan kelompok yang berisiko tinggi IMS yaitu 6!# kasus dan 55* orang penderita 'Dinas 8esehatan 8ota Samarinda, !-!(. ,empat %rostitusi +andang Raya adalah salah satu Hokalisasi yang memiliki 8linik IMS atau disebut juga %uskesmas %embantu +andang Raya yang merupakan wilayah kerja %uskesmas ,emindung Samarinda. 8arena letaknya yang strategis dengan jaraknya yang dekat menyebabkan Hokalisasi ini mudah untuk dikunjungi, sehingga dapat dikatakan tempat ini berisiko terhadap penularan penyakit IMS. +erdasarkan Haporan +ulanan %enderita Infeksi Menular Seksual di %uskesmas %embantu +andang Raya tahun !-- dari bulan januari sampai juni IMS mengalami peningkatan sebesar -. -* kasus dengan penderita -.-6" orang pada kelompok perempuan. Dengan kelompok yang berisiko tinggi pada <%S sebanyak 56 kasus dan 5!5 orang penderita. 2al ini menunjukkan bahwa <%S merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi yang rentan terhadap penularan IMS. =leh karena itu, diperlukan suatu upaya pencegahan terhadap IMS pada <%S '%uskesmas ,emindung, !--(. ,ujuan %enelitian ini untuk menggali secara mendalam tentang perilaku perempuan pekerja seks dalam upaya;upaya pencegahan dan pola pencarian pelayanan IMS dikalangan perempuan pekerja seks di tempat prostitusi +andang Raya tahun !- . ,eknik %engumpulan Data dengan <awancara, Aocus Jroup Discussion dan =bser&asi. 6ETODE 0ENE>ITIAN .enis %enelitian adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang spesifik mengenai nilai, opini, perilaku dan konteks sosial menurut keterangan populasi. Rancangan penelitian adalah studi kasus 5$ase study6 yaitu studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan yang terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi 'Saryono L Anggraeni, !-!(.
""
"*
*!
*-
*5
*3
*#
https://www.mysciencework.com/.../file/.../jurnal-promosi-kesehatan-nus...
*6