Anda di halaman 1dari 17

BAB V EVOLUSI TEKTONIK DAERAH DAERAH PENELITIAN

V. 1

Tinjauan Umum Analisis sejarah tektonik atau tektonogenesis dari pembentukan dan pengankatan kempleks Bulobulo, disamping didasarkan dari analisis dari penulis, juga mengacu pada data-data sekunder berupa hasil-hasil penelitian geologi terutama yang berkaitan dengan masalah tektonik pada daerah-daerah sekitar lokasi penelitian. Para peneliti itu antara lain Rab Sukamto (198 !" #an Su$%a&uakan (198'!" (an Ka%a)u((in *S (199+!, Daerah Bulobulo mempunyai kondisi geologi yang cukup kompleks. Hal ini

dapat dilihat dari batuan penyusun daerah ini yang sangat ber ariasi, seperti batuan sedimen baik darat maupun sedimen laut dalam, batuan ulkanik, batuan penempatan tektonik dan batuan metamor!. Pergerakan lempeng oceanic "Pasi!ik Barat# kearah lempeng kontinen "$alimantan# menyebabkan terjadinya proses subduksi. Pada %ona gerusan antar lempeng terseut terjadi perombakan dan perusakan batuan secara besar-besaran , baik batuan dari lempeng kontinen maupun batuan dari lempeng oceanic. Batuan yang terbentuk terlebih dahulu seperti sekis, basa dan ultrabasa, rijang dan k&arsit

'(

'*

mengalami perombakan membentuk !ragmen-!ragmen dengan ariasi ukuran yang ber ariasi. )ragmen - !ragmen batuan tersebut kemudian terakumulasi pada lokasi

'0

+ambar *.

Peta ,ektonik -ula&esi. .odi!ikasi dari -ukamto "1/0(b#, Hamilton "1/0/#, -il er, dkk "1/1'#, 2harlton "1//3# dan Parkinson "1//1# dalam 4ilson "1//(#.

itu juga. Batuan akumulasi dari hasil perombakan batuan lempeng kontinen dan lempeng oceanic akibat proses tumbukan lempeng serta terakumulasi disekitar lokasi tumbukan membentuk m5lange yang berada pada lokasi pengukuran. Proses e olusi -ula&esi secara global, maka secara tektonik pola penempatan batuan diakibatkan oleh proses subduksi lempeng kontinen, obduksi lempeng serta pola struktur geologi yaitu adanya o erthrust dan pengangkatan secara terpola sebagai akibat dari adanya overcrust antara dua lempeng yang berbeda yaitu lempeng Benua dan lempeng -amudra. -alah satu bukti bah&a daerah penelitian merupakan daerah kompleks tektonik yaitu tersingkapnya 6ijang dan Batuan metamor! pada daerah penelitian yang hanya dibatasi oleh bidang ketidakselarasan berupa breksi alas. $edua jenis batuan ini memiliki perbedaan umur dan pengendapan yang sangat berbeda, dimana rijang terbentuk pada laut dalam sedangkan batuan metamor! terbentuk pada kontinen. V. ' E-o&u.i T/ktonik Da/)a% Bu&obu&o 7 olusi tektonik pulau -ula&esi khususnya daerah -ula&esi -elatan

bera&al dari pembentukan proto-kontinen -ula&esi Barat di 8aman ,rias diadaerah

'1

tepian kontinen $alimantan ,imur, menyusul gerakan blok lain sebagai alloton hanyutan !ragmen dari tepian kontinen Australia dan lempeng Pasi!ik Barat. 1. Tektonik Mesozoikum a. Zaman Trias Akibat dari desakan lempeng Pasi!ik ke barat tepian Asia yang menyebabkan terjadinya subduksi didaerah tepian kontinen $alimantan ,imur. Peristi&a ini disertai dengan de!ermasi batuan, kenaikan tekanan dan temperatur tinggi membentuk kompleks akresi yang selanjutnya mengalami proses metamor!isme tingkat tinggi menyebabkan terjadinya sekis biru dan sekis hijau yang protolithnya dari batuan pelitik serta beberapa blok kerak oceanic membentuk lensa-lensa eklogit. $elompok batuan tersebut diatas merupakan batuan alas -ula&esi -elatan. b. Zaman Jura Perkembangan tektonik subduksi di Ka&imantan Timu) menyebabkan

sebagian batuan metamor!ikkme trias hancur tercampur adukkan dengan sedimen tepian dan lelehan la a basal diatas Benio! membentuk batuan campur aduk

tekanan tinggi "m5lange#.

'/

+ambar 0 . .odel 7 olusi ,ektonik pada %aman Pra 9 $apur "6ab -ukamto : -imanjuntak , 1/1'#. c. Zaman Kapur $opleks akresi berubah menjadi lingkungan laut transgresi yang berkembang hinggadaerah trench yang terisi oleh sedimen tepian !lysch da sedimen pelagic chert kearah laut dalam. Di sisi tepian kontinen terjadi peleburan lempeng dan pencampuran magma membentuk busur magmatisme $apur, menghasilkan batuan penyusun !ormasi A&ino dan !ormasi *anun00a&, yang disertai denga

pembentukan akresi dalam kondisi laut regresi.

<3

+ambar

1 . .odel 7 olusi ,ektonik pada %aman $apur "6ab -ukamto : -imanjuntak , 1/1'#.

2. Tektonisme Paleogen a. Paleosen $elanjutan dari akti itas tektonik dikala paleosen menyebabkan komlek akresi $apu mengalami subsidensi dalam bentuk )ull 9 Apart, yang disserrtai dengan pembentukan sedimen deltaik batupasir *a&&a1a dan To)aja berselingan dengan Volkanik ba&ah laut "Vulkanik Paleosen#.

+ambar / . .odel 7 olusi ,ektonik pada $ala Paleosen - 7osen "6ab -ukamto : -imanjuntak , 1/1'#.

b. 7osen - ;ligosen

<1

Berlanjutnya subsidensi menyebabkan lingkungan deltaik berubah menjadi lingkungan laut dangkal yang ditumbuhi oleh paparan karbonat Tona.a dn sebagian oleh sedimen klastik membentuk sedime batugamping Tona.a serta batuan sedimen Sa&oka&u$an0 dan la a dari gunung api dasar laut.

+ambar 13 . .odel 7 olusi ,ektonik pada $ala 7osen - ;ligosen "6ab -ukamto : -imanjuntak , 1/1'#.

3. Tektonisme Neogen a. .iosen Peristi&a terjadinya retak tarik didaerah tepian kontinen oleh akti itas subduksi dan injeksi astenos!er keba&ah lempeng kontinen meyebabkan terjadinya busur dan cekungan Back Arc "selatan .akassar#, yang berlangsung sejak .iosen

<=

A&al 9 .iosen ,engah. .enjelang .iosen ,engah hingga .iosen Atas terjadi magmatisme disekitar busur busur sula&esi barat yang menghasilkan intrusi dan ulkanik asam 9 basa membentuk batuan ulkanik So$$/n0 dan 2amba serta diakhiri dengan perkembangan cekungan 3a&anaE dan beberapa Klastika terebntuk dibagian tengah -ula&esi Barat.

+ambar 11. .odel 7 olusi ,ektonik pada $ala .iosen "6ab -ukamto : -imanjuntak , 1/1'#. b. Pliosen 9 Plistosen

<'

$ala dimana pulau sula&esi terebentuk oleh benrkumoulnya beberapa blok secara >bduksi maupun -ubduksi yang disertai dengan .agmatisme secara local. ;bduksi ;phiolith Ditepian Barat pulau sula&esi terjadi >bduksi lemepeng oceanik selat

*aka..a) keatas kontinen Su&a1/.i yang disertai dengan itrusi kecil berupa sill 9 dike dan stock serta de!ormasi batuan. -ubduksi Bimodel serta Pembalikan Busur disamping subduksi .iosen masih berlanjut disebelah timur daerah ini juga dibagian barat terjadi subduksi dan pembalikan busur oleh lempeng oceanik selat makssar, yang disertai pembentukan busur magmatisme Pa)/4Pa)/ dan bagian timur daerah ini pada kala Pliosen. Desakan lempeeng pasi!ik kebarat terhadap lemepeng 9 lempeng mikro cukup kuat menyebabkan -ula&esi ,imur terebentur dan terdorong secara ubduksi keatas kontinen -ula&esi Barat memebntuk struktur Na$$/. Peristi&a tektonik ini disertai dengan orogenesa local Latimojon0, pluotono ulkanisme dibeberapa tempat di -ela&esi Barat, benturan-benturan yang terjadi secar aluas mempengaruhi sebagian daerah -ula&esi Barat, seperti di daerah Ba))u dan Pan0k/$, blok o!iolith mengalami rethrusting, sehingga posisinya berubah dan semakin rumit.

<<

+ambar 1=. .odel 7 olusi ,ektonik pada $ala Pliosen - Plistosen "6ab -ukamto : -imanjuntak , 1/1'#.

<(

+ambar 1'. ,ektonostratigra!i $ronologis Daerah -ula&esi Barat Daya "-artono dan Astadiredja dalam 6ab -ukamto : -imanjuntak , 1/1'#. V. = */kani.m/ (an K/)an0ka T/ktonik Da/)a% Bu&obu&o Dibandingkan dengan daerah-daerah lain di pulau -ula&esi, daerah Bulobulo mempunyai kondisi tektonik yang lebih rumit dan kompleks. A&al terbentuknya daerah Bulobulo dan sekitarnya dimulai pada kondisi laut dalam. Pergerakan lempeng ;ceanik "Pasi!ik Barat# yang bertumbukan dengan lempeng kontinen "$alimantan# memnbentuk %ona tumbukan dan subduksi. Batuan lepeng oceanic yang berupa basa dan ultrabasa mangalami kenikan temperatur dan tekanan. -ebagai akibatnya batuan pada daerah ini mengalami metamor!isme yang membentuk batuan metabasik. -ekis hijau dan sekis biru yang didapat pada daerah hulu -ungai 2empaga atau pada bagian a&al pengukuran merupakan batuan

metamor! yang berasal dari batuan metabasik. ?adi sumber dari batuan metamor! ini adalah lempeng ;ceanik atu dari metamor!ism batuan basa dan ultrabasa. -ebagai cirri dari batuan metamor! yang protolitnya berasal dari batuan metabasik adalah sekis biru yang terbentuk lebih dahulu dari pada sekis hijau. Pada kondisi ini juga menyebabkan terbentuknya sekis musko it yang merupakan metamor!isme yang lebih tinggi.

<*

-ementara itu pada bagian lempeng kontinen "kalimantan# batuan yang protolitnya dan lempeng kontinen juga mengalami proses metamor!isme akibat dari tumbukan antara lempeng oceanic dan lempeng kontinen. Batuan kontinen yang termetamor!ismekan pada daerah ini berada pada !acies menengah hingga !acies metamor!ime sangat tinggi. Pada proses metamor!isme a&al terbentuk sekis hijau yang merupakan !asies menengah, kemudian !asies metamor!isme lebih tinggi lagi sehingga membentuk !asies metamor!isme lebih tinggi dan membentuk batuan granulit dan eklogit yang letaknya jauh lebih diba&ah permukaan. @amum batuan metamor! eklogit dan granulit ini bentuknya hanya melensa-lensa saja. ,ersingkapnya batuan metamor! dengan !asies yang sangat tinggi seperti granulit dsn eklogit berselang seling dengan batuan metamor! dengan !asies lebih tinggi seperti sekis biru serta batuan metamor! tingkat menengah seperti sekis hijau pada lokasi pengukuran disebabkan oleh akti itas struktur. Akti!itas struktur yang dimaksud adalah sesar 9 sesar naik kecil pada kondisi ba&ah laut yang berupa undakundak. -esar naik ini diperkirakan terjadi pada saat tumbukan lempeng oceanic dengan lempeng kontinen. -ementara proses tumbukan antara lempeng oceanic dengan lempeng kontinen terus berlangsung kondisi daerah penelitian masih dalam keradaan laut dalam. -edimen laut dalam juga sudah mulai terbentuk pada daerah ini. Batuan rijang merupakan batuan laut dalam yang salah satunya terbentuk pada daerah pengukuran.

<0

-etelah pengendapan rijang pada kondisi lingkungan masih laut dalam !ragmen-!ragmen yang berukuran lempung terendapakan pada daerah ini yang protolithnya berasal dari lempeng kontinen. Batulempung yang terendapkan pada daerah ini terus berlangsung sementara proses pergeraan lempeng kontinen masih juga terus berlangsung. 7ndapan lempung tersebut belum mengalami liti!ikasi dan kandungan air besar tertekan oleh pengaruh pergerakan lempeng. -ehingga batulempung tersebut mengalami pemepatan dan membentuk batulempung yang seperti bersisik. Disamping itu pada saat pemampaatan batulempung tersebut, juga terjadi goyangan pada lempeng kontinensehingga batuankontinen seperti batugamping dari laut dangkal , dan rijang yang terbentuk lebih dahulu mengalami penghancuran dan jatuh tertanam kedalam endapan lempung tersebut. Hal ini dapat dilihat pada

singkapan lempung sisik dilapangan yang banyak mengandung !ragmen batugamping yang sudah mengalami metagamping lempung sisik tersebut. -etelah pengendapan lempung sisik tersebut, kontinen masih bergerak sehingga blok-blok batuan beku asam yantg berasal dari lempeng kontinen dan !ragmen rijang yang tertanam dalam

"kalimantan# terjatuh dan hancur membemntuk !raagmen dari besar hingga kecil yang kemudian ikut terendapkan pada lokasi cekungan ini. Proses inilah yang

menyebabkan terbentuknya A7Botic BlokC atau blok asing "kontinen# yang tertanan pada sedimen laut dalam. )ragmen-!ragmen 7Botic Blok tersebut berupa batuan beku asam yaitu granit, sehingga biasa juga dinamakan breksi granitik.

<1

-etelah terbentuknya endapan 7Botik Blok !ragmen-!ragmen yang berupa granit berubah menjadi agak halus yangberukuran pasir. -ementara itu proses

pergerakan tumbukan lempeng terus berlangsung dan %ona tumbukan pada pertemuan antar alempeng pasipik barat dengan lempeng kalimantan yang kemudian diikuti oleh adanya intrusi-intrusi ulkanik dari peleburan lemepeng mempengaruhi

batupasir tersebut sehingga akhirnya batupasir tersebut mengalami sili!ikasi.

8ona Patahan

Blok $al-,im

+ambar

1< . Dlustrasi Pembentukan Breksi +ranitik "7Botik Blok#

Akti!iotas tektonik terus berlangsung menyebabkan cekungan ini mengalami pengangkatan hingga menjadi laut dangkal hingga transisi. Pada kondisi lingkungan transisi tersebut terjadi proses pengendapan sedimen berupa batupasir yang membentuk batupasir Paremba.
Batupasir -ili!ied

</

Batupasir Paremba -ekis Hijau

Epng -isisk

+ambar 1(. Dlustrasi Hubungan $ontak -esar Antara -ekis Hijau dengan Batupasir Paremba kaitannya dalam pembentukan 7Botic Blok dan Batupasir -ili!ied. -etelah batupasir Paremba terjadi lagi o erthrust yang secara besar-besaran seingga membentuk batuan tua seperti sekis dan endapan sedimen laut dalam lainnya termasuk lempung sisik, batupasir silisi!ied, 7Botik Blok terangkat hingga menunpangi Batupasir Paremba. Buktinya dapat dilihat pada percabangan -ungai Pateteyang dengan sungai 2empaga yang berupa %ona sesar naik, termasuk tersingkapnya batuan sekis diatas atau menumpangi batupasir paremba. Akti!itas 9 akti!itas terktonik yang berlangsung terus tersebut diatas seperti membentuk o erthrust dan pergerakan lempeng sehingga banyak terebntuk batuabn kontinenyang bercampur aduk dengan endapan batuan laut dalam, juga membentuk sesar 9sesar kecil baik berupa sesar geser maupun sesar 9 sesar naik, serta struktur batuan yang berada pada daerah inimengalami perubahan seperti terebntuknya longsoran-longsoran, pergerusan maupun struktur 9 struktur lipatan. Disamping itu juga banyak terjadi pembalikan-pembalikan batuan. -etelah akti!itas tektonik tersebut benrlangsung kondisi cekungan berada pada lingkungan transisi. 7ndpan 9endpan yang protolitnya dari daratan terus terendapkan pada lingkungan transisi. 7ndpan-endapan yang protolitnya dari daratan terus

(3

terendapkan pada daerah ini hingga membentuk batupasir .alla&a. 7ndapan 9 endapan baupasir tersebut berasal dari batuan asam yang dapat dilihat dari kandungannya yang dominan oleh kuarsa, sehingga dinamakan batupasir kuarsa. -atuanbatuan ini menurut peneliti terdahulu termasuk dalam !ormasi .alla&a yang berumur 7osen, "6ab -ukamto, 1/1=#.

-esar Pangkajene

Batugampin g ,onasa

Batugamping

Batupasir .alla&a

6ijang

6ijang

Batupasir .alla&a

Batupasir Paremba Batupasir Paremba

+ambar 1*. Dlustrasi ,erjadinya -esar Pankajene pada litologi 6ijang dan Batupasir .alla&a $emudian secara perlahan kondisi cekungan pada lingkungan laut dangkal sehingga memungkinkan terebntuknya batuan karbonat seperti batugamping yang menurut peneliti terdahulu termasuk dalam )ormasi ,onasa yang berumur 7osen Atas hingga .iosen ,engah "6ab -ukamto, 1/1=#. -etelah pengendapan satuan batugamping terjadi lagi akti itas tektonik lebih lanjut yang gayanya jauh lebih besar berupa sesar naik Pangkajene. -esar naik Pangkajene ini mengangkat semua batuan ba&ah laut atau batuan tua hingga

(1

menunpangi batuan termuda seperti batupasir dan ulkanik Paleogen yang berada pada daerah Bantimala. -esar naik ini sangat besar yang dapat dilihat dengan bukti singkapannya dilapangan yang penyebarannya cukup luas berupa %ona miloniotisasi dan breksiasi. -ementara itu akti!itas tektonik ini juga secara berlanjut menyebabkan

terebntuknya banyak sesar 9 sesar geser dan sesar-sesar naik minor yang dapat dilihat pada singkapan batugamping didaerah sekitar kampung .angilu atau bagian ba&ah lokasi pengukuran. Akti!itas tektonik lebih lanjut menyebabkan daerah ini terangkat kepermukaan hingga seperti sekarang.

Anda mungkin juga menyukai