Anda di halaman 1dari 4

PENETAPAN KADAR ABU (AOAC 2005)

Liza Amalia Nfa, Noviantia, Listi Nur Janaha, Ririn Apriania, Alberigo Pranan Jayaa, Lendy Hakima (Putri ita Puspitaa!
a

"epartemen izi #asyarakat, $akultas %kologi #anusia, &P', ())*+ 'ogor, &ndonesia

ABSTRAK

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Abu adalah zat anorganik dari sisa hasil pembakaran suatu bahan organik- Praktikum ini bertu.uan melakukan analisis proksimat, yaitu penetapan kadar abu dalam berbagai sampel pangan- Praktikum ini menggunakan metode pengabuan kering dan gravimetri untuk menetapkan kandungan abu biskuit di Laboratorium /imia dan Analisis #akanan, "epartemen izi #asyarakat- "ata dinalisis menggunakan perhitungan sederhana rumus metode gravimetri- Hasil yang diperoleh adalah dari rata0rata sampel sebesar 1-++2) gram biskuit didapatkan persen kadar abu rata0rata sebesar (-+)3)4- Hasil ini lebih besar dari literatur yang dia5u- Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kontaminasi akibat kelalaian praktikan saat pengambilan 5a6an dari tanur dan desikator yang tidak menggunakan tang pen.epit sehingga kadar abu yang didapat tidak begitu akuratKata Kunci7 Analisis, abu, gravimetri, biskuit ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

1.

PENDAHULUAN

'iskuit merupakan produk yang berasal dari tepung terigu halus dan dalam formulanya mengandung gula dan lemak yang tinggi, tapi mengandung sedikit air ($aridi (338!- #enurut 9N& ((33:!, biskuit diklasifikasikan men.adi empat .enis, yaitu biskuit keras, crackers, 6afer, dan cookies- 'iskuit kaya akan energi, terutama berasal dari karbohidrat dan lemaksemakin berkembangnya teknologi khususnya teknologi fortifikasi, biskuit tidak lagi sebagai sumber energi, akan tetapi .uga sebagai sumber zat gizi lain, salah satunya mineral (Avianisa :+((!/andungan mineral dalam biskuit dapat dianalisis, salah satunya adalah dengan 5ara mengabukan biskuit yang hasilnya berupa abu/omponen dari abu adalah bahan anorganik sisa pembakaran yang dapat di.adikan patokan .umlah mineral dalam bahan pangan, sehingga dapat disimpulkan bah6a kadar abu suatu bahan pangan merupakan kadar mineral bahan pangan tersebut- /andungan abu ditentukan dengan 5ara mengabukan se.umlah tertentu makanan dalam tanur pada suhu 2++0)++o; (Herna6ati :+(+!#ineral merupakan zat gizi mikro yang penting untuk tubuh- /arena mineral merupakan zat gizi mikro, kebutuhan mineral tubuh tidak banyak, namun .ika ter.adi defisiensi akan mengakibatkan gangguan bagi tubuh- Hal ini merupakan alasan pentingnya

mahasis6a gizi untuk melakukan analisis kandungan mineral bahan makanan- ;ara mengetahui kandungan mineral adalah dengan menghitung kadar abu bahan makanan tersebut seperti yang dilakukan dalam praktikum ini<u.uan dari praktikum ini adalah untuk melakukan analisis proksimat, yaitu penetapan kadar abu dalam berbagai sampel2. METODE :-( =aktu dan <empat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal :) $ebruari :+(8- Praktikum ini dilaksanakan pada pukul (1-++0()++ =&' di Laboratorium /imia dan Analisis #akanan, "epartemen izi #asyarakat, $akultas %kologi #anusia, &nstitut Pertanian 'ogor:-: Alat dan 'ahan Pada per5obaan analisis penetapan kadar abu, alat yang digunakan adalah 5a6an porselen, tanur, nera5a analitik, penangas, desikator, dan tang pen.epit- 'ahan yang digunakan adalah biskuit:-1 Prosedur Per5obaan Prosedur praktikum penentuan kadar abu dengan menggunakan metode pengabuan kering

dan metode gravimetrik- #etode pengabuan kering adalah metode pengabuan dengan menggunakan tanur (2+++; > )+++;! selama ? 1 .am- Pada metode pengabuan kering, air dan bahan volatile lain diuapkan kemudian zat0zat organik dibakar hingga menghasilkan ;@:, H:@, dan N:- 9edangkan gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan 5ara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan'erikut diagram alir metode pengabuan kering dan gravimetri dari per5obaan ini: buah 5a6an porselen (untuk duplo! dikeringkan dan dipanaskan di atas penangas selama 2 menit- /emudian dipanaskan kembali di dalam tanur 22++; selama (2 menit A ;a6an didinginkan di dalam desikator selama (2 menit A ;a6an ditimbang dengan nera5a analitik hingga mendapatkan berat konstan A 'ahan sampel dimasukkan ke dalam masing0 masing 5a6an sebanyak 1 gram A 'ahan di dalam 5a6an dipanaskan diatas penangas hingga asap menghilang A
9etelah asap mengilang, bahan dipanaskan kembali di dalam tanur dengan suhu 22++; selama ? (0(-2 .am hingga bahan men.adi abu yang ber6arna putih

<abel ( Hasil perhitungan kadar abu dalam sampel


'erat 9ampel 5a6an (a! sampel (b! ;a6an Bsampel setelah diabukan (5! ::- 3:*( (3-81:3 /adar abu (50a! (-+132 (-+33*

'iskuit 'iskuit

::-*3)3 1-++(8 (3-133* 1-++3C

Perhitungan 4 abu

D ::-3:*( > ::-*3)3 E (++4 1-++(8 D (-+1324 /eterangan7 A D 'erat 5a6an B sampel yang telah diabukan ' D 'erat 5a6an kosong !. PEMBAHASAN Abu adalah zat anorganik dari sisa hasil pembakaran suatu bahan organik- Penentuan kadar abu ada hubungannya dengan mineral suatu bahan- /adar abu ditentukan berdasarkan kehilangan berat setelah pembakaran dengan syarat titik akhir pembakaran dihentikan sebelum ter.adi dekomposisi dari abu tersebut (9udarmad.i :++1!- Penetapan kadar abu dilakukan dengan metode pengabuan kering dan gravimetrik#etode pengabuan kering adalah metode pengabuan dengan menggunakan tanur (2+++; > )+++;! selama ? 1 .am, sehingga air dan bahan volatile lain menguap dan zat0zat organik yang dibakar menghasilkan ;@:, H:@, dan N:, sedangkan gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan 5ara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahanAnalisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senya6a tertentu- 'agian terbesar dari penentuan se5ara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal ke senya6a murni stabil yang dapat segera diubah men.adi bentuk yang dapat

A 9etelah bahan men.adi abu, didinginkan di dalam desikator selama ? (2 menit A 'ahan di dalam 5a6an ditimbang kembali hingga didapatkan berat 5a6anBabu yang konstan ambar ( Per5obaan penetapan kadar abu metode pengabuan kering 3. HAS L 9ampel yang digunakan pada penetapan kadar abu metode pengabuan kering dan gravimetrik ini adalah biskuit- 'erikut adalah hasil perhitungan kadar abu pada biskuit-

ditimbang dengan teliti- #etode gravimetri memakan 6aktu yang 5ukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diu.i dan perlu faktor0faktor koreksi dapat digunakan (/hopkar :++1!<ahapan dalam proses penetapan kadar abu adalah Pengabuan dan Pengarangan#enurut /hopkar (:++1! pengarangan merupakan salah satu tahapan dalam analisis kadar abu- Pengarangan dilakukan sebelum bahan u.i diabukan- Pengarangan dilakukan dengan 5ara memanaskan bahan u.i dalam 5a6an porselen di atas api- Hal ini dilakukan untuk menguapkan zat organik dalam bahan panganPengabuan adalah tahapan utama dalam proses analisis kadar abu suatu bahan- Pada tahap ini menggunakan tanur- <erdapat tiga .enis pengabuan, yaitu pembakaran dalam tanur, pembakaran api terbuka, dan wet combustion- Pada analisis kadar abu seringkali digunakan .enis pengabuan dalam tanurPengabuan sering memerlukan 6aktu yang lama untuk memper5epat proses pengabuan dapat dilakukan beberapa 5ara yaitu menambah bahan dengan k6arsa murni sebelum pengabuan untuk memperluas permukaan dan menambah porositas, menambahkan gliserol0 alkohol sehingga akan terbentuk kerak yang porosus dan proses oksidasi semakin 5epat, dan menambahkan hidrogen peroksida untuk memper5epat oksidasi (/hopkar :++1!#etode gravimetrik ini memiliki kekurangan dan kelebihan dalam penggunannya yaitu menetapkan kadar abu- #enurut 'asset ((33(!, kelebihan yang penting dari analisis gravimetrik adalah bah6a bahan penyususnan zat telah diisolasi, dan .ika perlu dapat diselidiki terhadap ada tidaknya zat pengotor, dan di adakan koreksi- /ekurangan dari gravimetrik adalah umumnya lebih memakan banyak 6aktu9elain dari itu, kelebihan dari metode ini adalah hanya membutuhkan reagen yang sedikit dan amanPer5obaan penetapan kadar abu ini menggunkan metode gravimetri dan pengabuan kering karena berbagai kelebihan yang dimilikinya 6alau memakan 6aktu yang 5ukup lama'edasarkan tabel ( di atas kadar abu biskuit hasil praktikum yaitu (-+1324 dan (-+33*4 dengan persentase kadar abu rata0rata

sebesar (-+)3)4, sedangkan persentase kadar abu pada nutrition fact adalah sebesar +-::*)4Hasil tersebut berbeda karena sebetulnya tidak ter5antum kadar abu pada nutrition fact sampel, sehingga pendekatan yang digunakan adalah kadar mineral yang ter5antum dalam nutrition fact sampel tersebut, yaitu kadar Natrium9elain itu, perbedaan .umlah kadar abu pada hasil praktikum dan nutrition fact ter.adi karena kesalahan praktikan saat pelaksanaan praktikum penetapan kadar abu ini- /esalahan yang ter.adi diantaranya kelalaian praktikan yang tidak menggunakan tang pen.epit besi melainkan menggunakan tangan langsung saat akan menimbang- Hal tersebut dapat mengubah kadar abu akibat kontaminasi sehingga mengakibatkan hasil yang tidak tepat5. KES MPULAN Penetapan kadar abu pada biskuit dilakukan dengan menggunakan metode analisis gravimetrik dan pengabuan kering"ata analisis kandungan abu pada biskuit tergolong tinggi .ika dibandingkan dengan Nutrition Fact- /etidaktepatan tersebut ter.adi kemungkinan karena kontaminasi pada sampel atau pada 5a6an porselen saat melakukan per5obaan". DA#TAR PUSTAKA Avianisa- :+((- Pengembangan informasi nilai gizi pangan produk biskuit, 5ookies, 6afer, dan 6afer sti5k untuk tu.uan klaim produk di P<- Arnotts &ndonesia FskripsiG'ogor (&"!7 &nstitut Pertanian 'ogor'asset J, at al- (33(- HogelIs <eEtbook @fJuantitative &norgani5 Analysis &n5luding %lementary &nstrumental Analysis- London7 Longman roup K/ Limited$aridi $- (338- The Science of Cookie and Crackers Production- Ne6 Lork (K9!7 ;hapman and HallHerna6ati- :+(+- <eknik analisis nutrisi pakan, ke5ernaan pakan, dan evaluasi energi pada ternak FskripsiG- 'andung (&"!7 Kniversitas Pendidikan &ndonesia-

/hopkar- :++1- /onsep "asar /imia AnalitikJakarta 7 K& > Press9N& +(0:3C10(33:- (33:- 'iskuit- Jakarta (&"!7 "e6an 9tandardisasi Nasional9udarmad.i, 9lamet, H-'ambang, 9uhardi:++1- Analisa 'ahan #akanan dan Pertanian- Liberty- Logyakarta-

Anda mungkin juga menyukai