Anda di halaman 1dari 17

ENSEFALITIS VIRUS S.B.Rianawati Pokdi Neuro-Infeksi, PERD SSI !

a"an# $a%an#

PENDA&ULUAN Ensefalitis merupakan suatu proses peradangan pada otak yang dapat menyerang semua usia. Berdasarkan data statistik dari 214 kasus ensefalitis, sebesar 54% menyerang usia anak-anak. Kasus ensefalitis memiliki angka kejadian yang jarang, meskipun begitu, sekali penyakit ini menyerang akan dapat mengan am ji!a. 1 "enyebab yang paling sering pada ensefalitis adala# infeksi $irus, namun pada kasus yang sangat jarang, ensefalitis bisa disebabkan ole# parasit, bakteri atau karena komplikasi dari penyakit infeksi lainnya.1 %irus yang paling sering ditemukan iala# $irus #erpes simpleks &'1%(, yang disusul ole# $irus E)*+ &1,%(. -tatistik lain mengungkapkan ba#!a ensefalitis primer yang disebabkan ole# $irus yang dikenal #anya 1.%, sedangkan ensefalitis primer dengan penyebab yang tidak diketa#ui dan ensefalitis para-infeksiosa masingmasing men akup 4/% dan 41% dari semua kasus ensefalitis yang tela# diteliti.1 Kebanyakan orang yang terinfeksi $irus tidak menunjukkan gejala yang berarti. 0ejala yang dirasakan mirip dengan flu dan berlangsung selama 2 - ' minggu. 1alaupun begitu manifestasi infeksi $irus ber$ariasi mulai ringan sampai mengan am ji!a, ba#kan menyebabkan kematian. Kebanyakan seseorang dengan kasus ringan dapat sembu# sempurna. 2etapi mereka dengan kasus yang agak berat meskipun sembu#, mereka mengalami kerusakan permanen pada sistem saraf.2

DEFINISI

Ensefalitis adala# suatu proses inflamasi akut pada jaringan otak.2 "roses peradangan ini jarang terbatas pada otak saja, tetapi #ampir selalu mengenai selaput otak se#ingga beberapa a#li sering menggunakan istila# meningo-ensefalitis.1

EPIDE$I L 'I 2 -tudi epidemiologi memperkirakan insidens terjadinya ensefalitis $irus '.5 ,.4 per 1//./// orang setiap ta#un. The Centrers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan sedikitnya terdapat 2/./// kasus baru ensefalitis di 3nited -tates. "enyebab kasus endemik ensefalitis $irus di 4merika -erikat adala# *-% dan rabies. *-% ensefalitis adala# jenis ensefalitis $irus yang sering terjadi dengan insiden sebanyak dua kasus per 1 juta populasi setiap ta#unnya dan 1/% kasus dari semua ensefalitis yang ada di 4merika -erikat. Ensefalitis arbo$irus bisa terjadi 15/ - '/// kasus setiap ta#un, tergantung pada banyaknya dan mun ulnya penularan epidemi. 1est 5ile Ensefalitis dapat menyerang 46/ indi$idu dengan 24 kematian, yaitu pada 26 4gustus 2//2. -edangkan -t. 7ouis Ensefalitis menginfeksi '/// orang pada ta#un 1.,5, 7a )rosse Ensefalitis menginfeksi ,/ orang setiap ta#un, Eastern E8uine Ensefalitis didiagnosis sebanyak 15' kasus sejak ta#un 1.94, dan 1estern E8uine Ensefalitis didiagnosa sebanyak 9'. kasus. :apanese B Ensefalitis menyerang sedikitnya 5/./// orang setiap ta#un. -tudi terak#ir dari ;inland menyebutkan insidens ensefalitis $irus pada de!asa sebesar 1,4 kasus per 1//./// orang setiap ta#un. *-% diidentifikasi sebagai penyebab yang paling sering &19%(, diikuti $ari ella <ooster &5%(, mumps &4%(, dan $irus influen<a &4%(. =umps meningoensefalitis banyak menyerang laki-laki daripada !anita. 4nak-anak dan de!asa muda merupakan kelompok yang paling sering terinfeksi. 1alaupun demikian, ensefalitis yang berat biasanya menyerang bayi dan pasien yang lebi# tua. ETI L 'I %irus-$irus yang dapat menyebabkan ensefalitis, di antaranya sebagai berikut >

a. Virus &er(es si)(%eks *&SV+ %irus *erpes -impleks menjadi penyebab utama infeksi $irus di negara maju dan berperan pada 1/-2/% kasus ensefalitis $irus usia de!asa. 2erdapat dua tipe $irus #erpes simpleks > *-%-1 &ber#ubungan dengan oral #erpes( dan *-%-2 &yang biasanya menyebabkan #erpes genitalis, !alaupun *-%-1 juga dapat menyebabkannya(. *-%-2 menyebabkan ,/-./% kasus ensefalitis pada usia neonatus dan bayi? $irus ini ditransmisikan melalui sekret genitalia ibu. -ekali $irus masuk ke dalam tubu#, $irus akan menyebar le!at ner$us dan menyebabkan infeksi pada otak. ' *erpes simpleks ensefalitis iala# satu-satunya bentuk ensefalitis yang dapat disembu#kan se ara efektif, tetapi pengobatan &terutama a y lo$ir intra$ena( #arus dimasukkan dalam beberapa #ari pertama setela# onset gejala. :ika dibiarkan tanpa pengobatan, angka mortalitas pada pasien *-%-1 menjadi ,/%? bila diobati angka tersebut turun menjadi '/%. "erkiraan mortalitas pada ensefalitis *-%-2 neonatal berkisar antara 15-5,%.' ". Ar"o,irus Arbovirus, termasuk West Nile Virus, transmisinya melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan kutu. -elama ini, infeksi $irus berkembang baik dalam tubu# unggas. -erangga yang meng#isap dara# yang terinfeksi dalam unggas yang sakit &reser$oir( akan memba!a $irus, dan mentransmisikannya begitu mereka menggigit host yang rentan &#e!an ataupun manusia(. @an karena serangga tersebut berperan penting dalam proses transmisi penyakit, mereka berfungsi sebagai $ektor penyakit.' 2idak ada bukti yang menyatakan ba#!a infeksi ini dapat ditransmisikan se ara langsung dari seseorang ataupun #e!an yang terinfeksi pada orang lain yang tidak terinfeksi tanpa melalui perantara nyamuk terlebi# da#ulu. -ebesar 1/% populasi yang terinfeksi $irus dapat berkembang menjadi ensefalitis dan sekitar 1% saja yang menunjukkan gejala. 4rbo$irus penyebab ensefalitis, primernya ditemukan pada tiga familia $irus> Togaviridae, Bunyaviridae, dan lavivirida! @i 4merika -erikat, strain utama penyebab ensefalitis melalui perantara nyamuk adala# "astern e#uine$ Western e#uine$ %t! &ouis$ &a Crosse, dan West Nile.'

West Nile Virus &15%(> $irus ini dapat menyebabkan inflamasi yang berat pada s'inal (ord dan otak. Kurang dari 1% penderita dapat berkembang ke ara# neuroin$asif, merupakan bentuk terberat dari infeksi $irus tersebut, yang ditandai demam tinggi, nyeri kepala, le#er kaku, stupor, disorientasi, koma, tremor, kejang, kelema#an otot, dan paralisis.

&a Crosse "n(e'halitis > penyebab yang sering pada anak usia kurang dari 19 ta#un "astern "#uine "n(e'halitis (""") > pada manusia, gejalanya seperti flu 4 - 1/ #ari setela# digigit nyamuk. """ dapat menyebabkan kematian 5/ - ,5%. "ada pasien yang sembu# dapat terjadi kerusakan otak yang permanen seperti retardasi mental, kejang, paralisis, dan tingka# laku yang abnormal.

!.

Entero,iruses Entero$irus termasuk berbagai $irus yang memasuki tubu# melalui saluran gastrointestinal. %irus menjadi penyebab kasus ensefalitis pada 1/ - 2/% populasi. Kelompok (o)sa(*ie virus grup 4 tela# dideteksi pada bayi dan anak dengan ensefalitis dan di antara $irus penting lainnya di kelasnya. =eskipun demikian, enteroviruses #ampir seperti $irus penyebab flu dan jarang menimbulkan keseriusan. "nteroviruses dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi kotoran dan melalui bersin serta batuk.'

d. Ra"ies Ensefalitis A#abdo$irus ini ditransmisikan melalui sali$a terinfeksi yang masuk dengan jalan gigitan #e!an atau luka terbuka. Kasus ini di 4merika jarang terjadi tetapi mungkin juga karena tidak dilaporkan. Bnfeksi melalui kontak dengan kelela!ar yang terinfeksi $irus tersebut dapat menimbulkan kefatalan.9 "eriode inkubasi $irus sekitar 1/ #ari sampai ta#unan, tetapi biasanya ' - , minggu. Bnter$al ini tergantung pada jarak antara luka terinfeksi dengan sistem saraf pusat. %irus akan bergerak dalam saraf menuju otak, kemudian menggandakan diri, dan bermigrasi sepanjang saraf eferen menuju kelenjar sali$a.9 Ta"e% -. Ber"a#ai penyebab ensefalitis $irus akut infeksius

*erpes simpleks $irus &*-%-1, *-%-2( %irus *erpes lain> $ari ella <oster $irus &%C%(, ytomegalo$irus &)=%(, Epstein-Barr $irus &EB%(, #uman #erpes $irus &**%9(, 4deno$irus Bnfluen<a 4 Entero$irus, polio$irus =easles, mumps, dan $irus rubella Aabies 4rbo$irus D onto# :apanese B ensefalitis, -t 7ouis Ensefalitis $irus, 1est 5ile Ensefalitis $irus, Eastern, 1estern, dan %ene<uelan e8uine ensefalitis $irus, ti k-borne ensefalitis $irus Bunya$irus D onto#, strain 7a )rosse dari )alifornia $irus Aeo$irus D onto#, )olorado ti k fe$er $irus 4rena$irus D onto#, $irus koriomeningitis limfositik PAT 'ENESIS Ensefalitis dapat bermanifestasi se ara epat begitu terjadi infeksi $irus atau baru berkembang ketika $irus yang mulanya dalam bentuk dorman tiba-tiba menjadi reaktif. %irus sangat seder#ana, namun memiliki kemampuan menginfeksi yang kuat.' E %irus menginfeksi sel host dengan mempenetrasi membran sel lalu memasukkan material genetiknya ke dalam sel &DNA dan +NA $irus(. E DNA atau +NA $irus mengambil ali# kontrol berbagai proses penting dalam sel, memerinta#kan sel untuk memproduksi lebi# banyak $irus. E Kemudian sel ruptur, terlepasla# partikel-partikel $irus baru yang akan menginfeksi sel lain. 2erdapat dua mekanisme bagaimana $irus dapat menginfeksi sel otak > ' E %irus mengin$asi tubu# se ara perla#an. 2idak ada gejala k#as yang timbul. %irus diba!a melalui aliran dara# menuju sel saraf otak, selanjutnya mereka akan berkumpul dan menggandakan diri. %irus yang memasuki otak dalam #al ini biasanya menyebar se ara luas ke dalam otak, disebut ensefalitis difusa. E %irus yang menginfeksi jaringan lain da#ulu lalu mengin$asi sel otak, biasanya menyebabkan infeksi fokal. Bnfeksi fokal tersebut akan mengakibatkan kerusakan berat #anya pada area ke il di otak.

*-%-1 merupakan $irus penyebab ensefalitis akut sporadik tersering. =anusia mendapatkan infeksi $irus #erpes simpleks ini dari sesamanya. %irus ini ditransmisikan dari seseorang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan melalui kontak personal. %irus perlu kontak dengan permukaan mukosa atau kulit yang terkelupas untuk memulai infeksi. Bnfeksi primer *-%-1 biasanya terjadi pada mukosa orofaring dan tanpa gejala. 0ejala dari penyakit tersebut ditandai demam, nyeri, dan ketidakmampuan menelan karena lesi pada mukosa bu((al dan gingival. @urasi penyakit selama 2 - ' minggu. -etela# infeksi primer, *-%-1 ditransportasikan ke --" melalui aliran retrograde akson $irus dalam per abangan akson ner$us trigeminus. 0anglion trigeminal akan dikuasai, dan $irus membentuk infeksi laten dalam ganglion. Aeakti$asi infeksi laten ganglion disertai replikasi $irus akan menimbulkan ensefalitis, serta infeksi pada korteks temporal dan struktur sistem limbik. Ensefalitis *-%-1 kemungkinan juga #asil dari infeksi primer yang berasal dari inokulasi intranasal $irus, dengan in$asi langsung pada bulbus olfaktorius dan menyebar $ia alur olfaktorius menuju orbitofrontal dan lobus temporal. 4paka# infeksi merupakan akibat reakti$asi atau infeksi primer, inflamasi dan lesi nekrotik terli#at pada lobus temporal medial dan inferior, korteks orbitofrontal, serta struktur limbik. Arthro'od-borne virus &arbo$irus( diinokulasikan ke dalam #ospes se ara subkutan melalui gigitan nyamuk atau kutu dan mengalami replikasi lokal di kulit. %iremia akan mengikuti, dan jika terdapat inokulasi $irus yang ukup luas, in$asi dan infeksi --" terjadi. -ebagian besar arbo$irus ke il dan lebi# kurang efisien dibersi#kan daripada mikroorganisme lain ole# sistem retikuloendotelial. Bnfeksi a!al --" ole# arbo$irus tampak terjadi melalui sel endotel kapiler serebral dengan infeksi berurutan dari neuron-neuron. %irus juga dapat menyebar dari pleksus koroid menuju )-; intra$entrikular dan menginfeksi sel ependim $entrikular se ara berurutan menyebar ke jaringan subependimal peri$entrikular otak. %irus menyebar dari satu sel ke sel lain se ara tipikal sepanjang dendrite atau prosesus akson. Ensefalitis arbo$iral adala# penyakit primer dari korteks gray-matter dan batang otak serta nuklei talamikus. Kemungkinan juga ada inflamasi meningeal ringan, eksudat terdiri atas limfosit, polimorfonuklear leukosit, sel plasma, dan makrofag. "nsefalitis ,a'anese virus$ West Nile virus, dan Eastern E8uine Ensefalitis memiliki predileksi

k#usus pada ganglia basalis. Neuroimaging menjadi bukti terdapat keterlibatan ganglia basalis dan talami dapat sangat membantu membedakan ensefalitis arbo$irus dari ensefalitis $irus #erpes simpleks. 4rbo$irus pertama yang diisolasi di 4merika -erikat adala# $irus stomatitis $esi ular Bndiana pada ta#un 1.52? sejak saat itu lebi# dari 4// arbo$irus lain ber#asil diisolasi. &a Crosse virus anggota dari serogrup )alifornia familia Bunya$irus, pertama kali diisolasi ta#un 1.95, dan merupakan sala# satu a rthro'odborne tersering penyebab ensefalitis $iral pada kelompok anak-anak. "nsefalitis %t &ouis virus$ West Nile virus$ ,a'anese virus$ dan -urray Valley viru s, semuanya anggota familia ;la$i$irus. -elain, ensefalitis $irus, West Nile virus dapat menyebabkan kelema#an terkait keterlibatan sel ornu anterior medulla spinalis, sindrom 'oliomyelitis-li*e. 4kut fla((id 'aralysis pada 'oliomyelitis-li*e tela# diuraikan dalam infeksi ;la$i$irus lain, termasuk ensefalitis :apanese, ensefalitis =urray %alley, ensefalitis -t. 7ouis dan ensefalitis ti(*-borne. -ebagai tamba#an untuk gigitan nyamuk, $irus West Nile bisa ditransmisikan melalui transfusi dara# dan transplantasi organ. -eperti yang disampaikan sebelumnya, sejumla# $irus #erpes dapat reakti$asi, terutama pada sel imunosupresi se#ingga berakibat ensefalitis. %irus tersebut antara lain **%-9, "'stein Barr Virus, ,C virus, dan Vari(ella .oster Virus. 2amba#an pula, pasien dengan imunosupresi memiliki risiko tertentu terkena ensefalitis terkait )=%. 2anda klasik #istopatologis ensefalitis yaitu inflamasi sel mononuklear peri$askular, neuronofagia, nodul mikroglia. "eristi!a a!al dalam siklus replikasi $irus iala# interaksinya dengan reseptor yang tampak pada permukaan sel. Aeseptor sel berikut diuraikan pada beberapa $irus berikut ini > %irus measles D )@49 "olio$irus D)@155 /er'es sim'le) virus &*-%( D *eparan sulfat? *$e 4, B, dan )? tumor ne(rosing fa(tor su'erfamily 14 &25;-; 14(? *%E=? "rr2? dan ne tin-1 serta ne tin-2 %irus rabies D4 #A, 5)4=, dan 50;A /uman 0mmunodefi(ien(y Virus-1 &*B%-1( D )@4, ))A5F', dan )G)A4 :) $irus D 5-lin*ed gly(o'rotein dan alfa 2-9 siali a id

Ta"e% .. "eran fisiologis reseptor $irus.2 Virus =easles Rese(tor "rotein kofaktor membran Sinoni) )@49 #"%AF)@155 2idak ada *$e 4, *%E= *$e B, *uman ne tin-2, atau "rr2alfa-*$e B *$e ), ne tin1delta, atau "rr1-*$e ) #25;-;14F*%E=7 4 #A 5)4=, )@59, @2)4=, 7eu1., atau 5K*-1 Sinoni) 50;A p,552A )@4 ))A' ))A5 Fun#si =eregulasi komplemen dan men ega# akti$si komplemen pada sel autologis @iekspresikan di monosit manusia? mendukung repiklasi "% in vivo "roteoglikan permukaan sel -uperfamilia reseptor 25; Berpartisipasi dalam organisasi epitel dan ikatan endot#elial -uperfamilia imunoglobulin -uperfamili reseptor 25; 5i otini 4)#A 4desi sel glikoprotein superfamilia imunoglobulin Fun#si 50;A "rotein limfosit 2 dengan fungsi hel'er atau indu(er dalam sistem imun 4kti$itas kemotaktik Koreseptor untuk strain makrofagtropik 4kti$itas kemotaktik Koreseptor untuk )@4

"olio$irus )@155 *erpes simpleks *eparan sulfat /er'es virus entry mediator A /er'es virus entry mediator B /er'es virus entry mediator C 25;-;14 Aabies 5ikotini 4)#A &bungaroto)in binding site) 5)4= Virus Rese(tor 50;A Aeseptor p,5 neurotrofin *B%-1 )@4 ))A' ))A5

:)

))A9 ))A95 )G)A4 )G)A4 5-linked glikoprotein 5-linked dengan alfa 2-9 asam 2idak diketa#ui glikoprotein siali Patofisio%o#i ensefalitis $irus ber$ariasi tergantung pada familia $irus yang

menyebabkan infeksi. %irus memasuki --" melalui dua rute berbeda> penyebaran #ematogen atau penyebaran retrograde neuronal. "enyebaran #ematogen adala# alur yang paling sering. =anusia biasanya merupakan #ospes terminal in idental pada banyak $irus ensefalitis. Ensefalitis arbo$irus sejenis <oonosis, dengan kemampuan

berta#an #idupnya dalam siklus infeksi terkait gigitan artropoda dan berma am $ertebrata terutama burung dan tikus. 1 %iremia transien menimbulkan pertumbu#an $irus pada sistem retikuloendotelial dan otot. -etela# replikasi se ara terus-menerus, $iremia sekunder menimbulkan penyebaran $irus pada tempat lain, termasuk --". "ada kasus yang mematikan, peruba#an #istopatologis ke il diketa#ui terjadi di luar saraf pusat. -t. 7ouis ensefalitis merupakan perke ualian, keterlibatan renal kadangkala mun ul.1 Bentuk lain penyebaran ke --" melalui retrograde neural. Aabies biasanya menyebar ke --" melalui saraf perifer se ara retrograde. %irus rabies enderung memperli#atkan predileksi pada lobus temporal, mempengaru#i Ammon horns! -atu rute yang memungkinkan penyebaran *-% ke --" iala# melalui traktus olfaktorius. Ensefalitis $irus #erpes pada bayi biasanya sebagian perluasan infeksinya dengan memproduksi lesi nekrotik fokal dengan tipikal in(lusion intranuklear pada banyak organ. "ada orang de!asa dan beberapa anak, lesi terbatas pada otak. %irus #erpes memiliki predileksi pada korteks temporal dan pons, tetapi lesinya bisa saja menyebar luas.1

'E/ALA 0LINIS 2anda yang utamanya mun ul pada ensefalitis akut $iral adala# demam, nyeri kepala, dan peruba#an tingkat kesadaran. 2anda-tanda lainnya, yaitu fotofobia, bingung, dan kadang disertai kejang. =eningitis kadangkala terjadi pada ensefalitis. =eningitis iala# inflamasi pada membran yang menyelubungi otak dan medulla spinalis. Kekakuan le#er menjadi tanda utama pada meningitis dan dapat mun ul menjadi gejala tamba#an pada ensefalitis.5 Beberapa kasus ensefalitis dengan perantaraan serangga dapat tidak menunjukkan gejala-gejala ensefalitis. =ereka mungkin #anya mengalami sedikit demam, mengantuk, dan gejala mirip flu, malaise dan mialgia. Kadang diikuti nyeri kepala, munta# dan sensiti$itas ter#adap a#aya.5 Beberapa $irus dapat berefek pada beberapa area spesifik otak, termasuk gangguan berbi ara, pergerakan, dan peruba#an tingka# laku &kepribadian(. Bnfeksi

"'stein-Barr virus$ %t! &ouis ensefalitis$ eastern e#uine ensefalitis , dan enterovirus dapat memberikan gejala yang berbeda, tergantung bagian otak mana yang terkena.5 Ensefalitis her'es sim'le* dikenal dapat memberikan tamba#an gejala berupa demam, nyeri kepala, penurunan kesadaran, dan kebingungan. 0ejala lainnya antara lain kejang, kesulitan berbi ara, ketidakmampuan menggerakkan satu sisi tubu#, #ilang ingatan dan peruba#an tingka# laku.5

DIA'N SIS Kasus ensefalitis dapat ditegakkan setela# dilakukan !a!an ara tentang ri!ayat penyakit, pemeriksaan fisik dan tes-tes tertentu. @iagnosis spesifik infeksi $irus di --" sangat sulit. Ai!ayat penderita dapat mengungkapkan tipe epidemiologi yang menunjukkan etiologi yang spesifik. Ai!ayat tergigit binatang ganas, periode musim pada ta#un tersebut, dan pre$alensi penyakit dalam masyarakat dapat memberikan petunjuk. Bnfeksi entero$iral ditemukan paling sering pada ak#ir musim panas dan a!al musim gugur. =elalui ara yang sama, perkembangbiakan nyamuk dapat meningkatkan ke enderungan arthro'od-borne virus dalam komunitas pada kondisi lembap dan selama bulanbulan #angat musim panas.' 1alaupun pemeriksaan fisik pasien biasanya tidak mengara# pada diagnosis etiologis, perbedaan antara temuan neurologis fokal dan general ukup penting. "enyebab paling umum dari ensefalopati fokal adala# *-%. 4kan tetapi, $irus-$irus yang biasanya bertanggung ja!ab ter#adap penyakit ensefalitik difus adakalanya bisa melokalisasi satu area otak, karena itu menyerupai *-E. "asien yang terdaftar dalam studi anti$iral untuk pengobatan *-E dilaksanakan ole# National 0nstitute of Allergy and 0nfe(tious Diseases Collaborative Antiviral %tudy 2rou' memerlukan biopsi otak positif untuk *-%. 5amun, 55% pasien yang menjalani biopsi otak tidak ditemukan memiliki *-%.2,' "erbedaan perlu dibuat antara ensefalitis $irus dan pas a infeksi ensefalomielitis sebua# gambaran yang berkembang dari #itungan #ari sampai

10

minggu setela# onset akut penyakit $irus. "as a infeksi ensefalomielitis, umumnya mengikuti sindrom $irus yang tidak jelas, biasanya menyerang saluran nafas, dan sering pada anak-anak. 2emuan neurologis ber$ariasi dan merefleksikan area otak yang terserang. @emielinisasi merupakan gambaran patologis yang menonjol. @iferensiasi antara pas a infeksi ensefalomielitis dan ensefalitis $irus akut sangat penting karena akibatnya kadang berbeda. E$aluasi airan serebrospinal penting ke uali pengumpulannya merupakan kontraindikasi karena adanya tanda peningkatan tekanan intrakranial. E$aluasi #asil )-; sangat membantu, dengan temuan umumnya meliputi sel mononuklear dominan pleositosis dan peningkatan kadar protein. "eruba#an konsentrasi glukosa biasanya kurang membantu dalam menentukan etiologi $irus spesifik untuk ensefalitis. "ersentase ke il pada pasien &kira-kira ' - 5%( yang memiliki infeksi $irus berat dari --", seperti *-E, memiliki #asil )-; yang sebagian besar normal, termasuk sel dara# puti# dan konsentrasi protein. "ada pasien ini, ba#kan sampel serial )-; tidak menunjukkan kelainan. -ayangnya, kultur )-; memberikan nilai yang ke il dalam mengisolasi $irus ke uali dalam keadaan yang tidak biasa.2,',4 2es neurodiagnostik, termasuk elektroensefalografi &EE0(, (om'uted tomogra'hy (CT)$ te(hnetium brain s(ans dan magneti( resonan(e imaging &=AB(, semuanya dapat memberikan informasi yang bermanfaat dalam menge$aluasi pasien dengan peruba#an mental dan demam. Elektroensefalografi bernilai, pada pasien tertentu yang menderita *-E dimana terdapat akti$itas 'eriodi( s'i*e 3ave pada $oltase tinggi mun ul dari regio temporal dan kompleks gelombang lambat pada inter$al 2 -' detik menunjukkan adanya infeksi *-% di otak. 2,' Konfirmasi laboratorium untuk etiologi infeksi otak tidak terbatas pada nilai terapeutiknya, tetapi dapat dipakai menentukan nilai prognostiknya. "ada sebagian besar kasus, antibodi yang teridentifikasi pada )-; tidak berguna se ara diagnostik ke uali dilakukan e$aluasi berkala. E$aluasi rutin serum fase akut dan (onvales(ent untuk mendemonstrasikan baik serokon$ersi atau seroboosting yang tidak memiliki nilai praktis untuk keputusan terapi institute pada infeksi $irus di otak. -ekalipun demikian, studi tersebut dapat membantu se ara retrospektif dalam mengklarifikasi etiologi infeksi seperti yang tela# dilakukan untuk *-E. 2es dara# digunakan untuk memeriksa infeksi West Nile virus dan infeksi arbovirus lainnya.'

11

"erkembangan baru diagnosti( assay yang menggunakan )-; dapat memper epat diagnosis infeksi $irus otak. misalnya, en4yme-lin*ed immunosorbent assay ("&0%A) yang mendeteksi antibodi imunoglobulin = &Bg=( dalam )-; pasien yang diperkirakan terinfeksi :apanese $irus sangat sensitife dan spesifik. -ebagian besar pasien memiliki antibodi Bg= se!aktu ra!at inap, dan #ampir semua mendapatkannya pada #ari ketiga penyakit. 4plikasi 'olymerase (hain rea(tion &")A( untuk amplifikasi @54 sebagai metode pili#an diagnostik untuk *-%, (ytomegalovirus &)=%(, human her'esvirus 9 &**%-9( dan infeksi entero$irus. %erifikasi sensiti$itas dan spesifisitas tela# dipelajari dengan baik untuk *-E, ..% dan .4%, dapat diper aya. "ada k#ususnya, )-; tetap ")A-positif untuk *-% @54 pada lebi# dari 6/% kasus ba#kan 1 minggu setela# inisiasi terapi anti$iral pada kasus *-E. 5amun #arus diper#atikan ba#!a #asil ini diperole# dari laboratorium penelitian yang benar-benar terlati#. "eng#itungan untuk ")A assay lain tidak semestinya digunakan saat ini. -etiap klinisi perlu menentukan reliabilitas, sensiti$itas, dan spesifisitas dari penggunaan assay yang ada.2,',4 :ika di urigai adanya ensefalitis, teknik s(anning sering menjadi langka# pertama diagnosis. Com'uteri4ed tomogra'hy &)2( atau magneti( resonan(e imaging &=AB( dapat menggambarkan luasnya inflamasi pada otak dan membantu diferensiasi ensefalitis dengan penyakit lain. =AB lebi# direkomendasikan daripada CT s(an karena dapat mendeteksi adanya kerusakan dalam bagian-bagian otak yang mengara# pada infeksi $irus #erpes saat onset penyakit, sedangkan CT s(an dapat melakukannya.' "le(troen(e'halogram &EE0(, yang merekam gelombang otak, dapat mengungkapkan kelainan pada lobus temporal yang mengindikasikan suatu ensefalitis #erpes simpleks.' :ika diperlukan, sedikit sampel jaringan otak diambil melalui pembeda#an untuk pemeriksaan adanya gambaran $irus. :aringan dipersiapkan dengan teknik pe!arnaan dan dili#at di ba!a# mikroskop ele tron. "ada beberapa kasus, $irus di sel otak dapat dikultur. Biopsi otak merupakan gold standard untuk mendiagnosis rabies.'

12

Panduan Dia#nosis 1 2abel ' menunjukkan panduan untuk menegakkan diagnosis ensefalitis #erpes simplek yang dianjurkan ole# /%" Wor*sho' di ;ukuoka :epang pada ta#un 1..9. =enurut panduan ini, obat anti#erpes suda# bole# diberikan bila dua kriteria dari panduan tersebut terpenu#i. Ta"e% 2. "anduan diagnosis pada ensefalitis $irus #erpes simplek @iagnosis ensefalitis #erpes simpleks 1. 0ambaran klinis> panas, peruba#an kesadaran, kejang, tanda rangsang meningeal. 2. )airan serebrospinal> pleositosis, peningkatan protein, glukosa normal. '. EE0, )2, =AB menunjukkan lesi asimetris di fronto-temporal 4. 4nalisis E7B-4 )-; positif atau ")A positif 5. 4bses otak, tuberkulosis, meningitis jamur #arus disingkirkan -uplemen 1. E7B-4, );, dan sebagainya meningkat 4 kali lipat 2. Aasio serumF)-; antibodi H 2/ '. C% /%V PC+ se#uential positif 4. ")A positif 5. 2idak ada peruba#an antibodi $irus 9. "7E@s, dan =AB terdapat gambaran abnormal di daera# lobus temporal dan sistem limbik.

TERAPI %iral ensefalitis yang disebabkan ole# infeksi $irus, tidak memerlukan pemberian antibiotik. -elain ensefalitis #erpes simpleks dan $ari ella-<oster, bentuk ensefalitis $iral yang lain tidak berespons ter#adap pengobatan. -ementara itu $aksin yang tersedia saat ini #anya untuk ensefalitis :apanese.2,' "asien dengan ensefalitis berat memiliki risiko terjadinya komplikasi sistemik antara lain syok, kadar oksigen, gula dara# dan natrium renda#. -emua komplikasi yang mengan am nya!a perlu segera diatasi se epatnya dengan penanganan yang tepat.' Karena sulitnya menentukan penyebab ensefalitis dan pentingnya

penanganan yang epat, maka panduan klinis merekomendasikan pemberian obat anti$iral a y lo$ir intra$ena se epatnya tanpa perlu menunggu penentuan penyebab

13

penyakit. *al itu disebabkan pada ensefalitis #erpes simpleks dapat mengakibatkan kematian epat bila tidak segera didiagnosis dan ditangani segera, meskipun belum ada konfirmasi #asil infeksi $irus. 4nti kejang bisa diberikan untuk mengontrol kejang. -teroid sampai saat ini dipublikasikan belum ukup efektif. 2,' Begitu #asil tes diagnosis didapatkan, terapi obat tergantung dari penyebab ensefalitis. +bat anti$iral untuk penyebab spesifik, seperti yang ter antum pada 2abel 4>

Ta"e% 1. 2erapi antimikroba pada ensefalitis $irus r#anis)e *erpes simpleks sensitif ter#adap asiklo$ir resisten ter#adap asiklo$ir %arisella <oster Epstein Barr )ytomegalo$irus Anti)ikro"a dan dosisn3a 4siklo$ir 1/ mgFkg setiap 6 jam selama ' minggu ;os arnet 9/ mgFkg setiap 6 jam selama ' minggu. 4siklo$ir 1/ mgFkg setiap 6 jam selama minimum 2 minggu 4siklo$ir 1/ mgFkg tiap 6 jam 2erapi induksi &2 D ' minggu( 0ansiklo$ir 5 mgFkg setiap 12 jam ;os arnet 9/ mgFkg setiap 6 jam 2erapi pemeli#araan 0ansiklo$ir 5 mgFkg setiap se#ari ;os arnet 9/- 12/ mgFkg se#ari ;os arnet 9/ mgFkg tiap 6 jam ;os arnet atau gansiklo$ir 5 mgFkg setiap 12 jam @oIy y line 1// mg setiap 12 jam

**%, $ariant 4 **%, $ariant B Ao ky mountain spotted fe$er

2erapi tamba#an lain berfungsi untuk membantu mengurangi gejala. Kejang dapat di ega# dengan obat-obatan antikejang. Kejang dapat diterapi lora<epam intra$ena &4ti$an(. %edatives dapat diresepkan untuk iritabilitas atau jika gelisa#.

14

4nti nyeri digunakan untuk demam dan nyeri kepala.

J "ada pasien yang suda# stabil, terapi satu-satunya adala# menjaga kepala tetap ele$asi dan menga!asi kondisi pasien.'

Belum ada satu pun obat yang efektif dalam mengobati arbo$irus, termasuk West Nile virus. -ejumla# obat-obatan untuk terapi infeksi $irus lain masi# dalam penelitian, yaitu interferon alfa 2a &Aoferon-4( dan interferon lain. +le# karena itu, di negara-negara maju sala# satu usa#a pen ega#an ensefalitis, yaitu dengan pemberian $aksin, namun $aksin yang tersedia saat ini #anya ada untuk ensefalitis :apanese.'

PR 'N SIS Episode akut ensefalitis $iral berjalan selama 1 - ' minggu, disertai demam dan gejala-gejala yang berta#ap ataupun mendadak berkurang. 5amun masi# membutu#kan !aktu bulanan untuk sembu# sempurna. =uda#nya penyembu#an, kerusakan permanen pada otak, tergantung tipe $irus yang menyerang, dan seberapa epat mendapatkan terapi medis.' Kurang dari 1% pasien dengan ensefalitis )alifornia meninggal, 5/ - ,5% kasus eastern e#uine ensefalitis serangannya fatal. *ampir 6/% eastern e#uine ensefallitis yang berta#an mengalami ke a atan permanen. -ebanyak '-15% pasien yang menderita West Nile virus meninggal. -ebagian besar mortalitas terjadi pada pasien yang berumur 5/ ta#un atau lebi#.' 2erke uali infeksi 1est 5ile dan -t. 7ouis, respons terapi ensefalitis lebi# epat pada orang de!asa daripada anak. 4nak memerlukan !aktu lebi# lama untuk sembu#, dan bayi memiliki risiko tinggi mengalami ke a atan permanen. -eperti juga penyakit lainnya, orang yang lebi# tua juga

15

mempunyi risiko terbesar mengalami komplikasi serius terkait dengan infeksi ensefalitis.5 Ensefalitis #erpes simpleks dapat mengakibatkan kematian ataupun kerusakan otak permanen yang serius. :ika dibiarkan tidak terobati, ,/% pasien dengan ensefalitis #erpes simpleks akan meninggal. -ekitar tiga dari empat pasien yang menerima obat anti$iral untuk penyakit ini berta#an #idup, dan setenga#nya menderita kerusakan otak permanen. "engobatan a!al memberikan perbaikan yang lebi# baik.5

DAFTAR PUSTA0A 1. Aoos K7, En ep#alitis. Bn Aoos K7, editors. Prin(i'les of Neurologi( 0nfe(tious Disease! Bndiana> = 0ra!-*ill, 2//5. p.95 D ,9. 2. 0ondim ;44, et al. Viral "n(e'halitis. e=edi ine -pe ialities 5eurology. 3p date :an 11 2//,. 2. Kimberlin @1 dan 1#itley A:, Viral "n(e'halitis. "ediatr. Ae$. 1...? 2/? 1.2. 4. Kennedy "0E. Viral "n(e'halitis 5 Causes$ Differential Diagnosis$ and -anagement! ,!Neurol!Neurosurg!Psy(hiatry 2//4?,5?1/ D 15.

16

17

Anda mungkin juga menyukai