Anda di halaman 1dari 5

NEGARA HUKUM DAN DEMOKRASI

Prinsip negara hukum ialah melakukan perlindungan hidup bagi rakyat terhadap tindak pemerintahan. Hadjon (1987) melaporkan bahwa hanya terdapat tiga konsep negara hukum, yaitu rechtstaats, the rule of law, dan negara hukum pancasila. Terdapat lima konsep negara hukum sebagai species begrip meliputi: a) Negara hukum Al Quran dan Sunnah (Nomokrasi Islam) lebih tepat dan lebih memperlihatkan kaitan nomokrasi atau negara hukum itu dengan hukum islam, b) Negara hukum menurut konsep Eropa kontinental yang dinamakan rechtstaat, d) Konsep rule of law yang diterapkan di negara Anglo-Saxon yakni Inggris dan Amerika Serikat, d) Konsep sociality legality yang diterapkan di negara komunis Uni Soviet, e) Konsep negara hukum Pancasila. Plato mengemukakan bahwa penyelenggaraan negara yang baik ialah yang didasarkan pada pengaturan hukum yang baik. Gagasan ini dikuatkan oleh Aristoteles bahwa suatu negara yang baik ialah negara yang diperintah konstitusi dan berkedaulatan hukum. Konstitusi merupakan penyusunan jabatan dalam suatu negara dan menentukan badan pemerintahan dari setiap masyarakat. Konstitusi berisi aturan-aturan yang digunakan penguasa untuk mengatur negara. Unsur-unsur negara hukum (rechtsstaat) adalah perlindungan hak-hak asasi manusia, pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak tersebut, pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan, dan peradilan administrasi dalam perselisihan. Konsep negara hukum (rule of law) pada wilayah Anglo-Saxon meliputi supremasi aturan-aturan hukum (supremacy of law), kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum (equality before of law), dan terjaminnya hak-hak manusia oleh undang-undang. International Comission of Jurists merumuskan pengertian dan syarat bagi negara hukum/pemerintahan demokratis meliputi adanya proteksi konstitusional, pengadilan yang bebas dan tidak memihak, kebebasan untuk menyatakan pendapat, pemilihan umum yang bebas, kebebasan berserikat/berorganisasi/beroposisi, dan pendidikan kewarganegaraan (civil). Ciri-ciri negara hukum adalah adanya pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia yang mengandung persamaan dalam bidang (politik, hukum, sosial, ekonomi, dan kebudayaan), peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak dipengaruhi oleh suatu kekuasaan atau kekuatan, dan legalitas dalam arti hukum dalam segala bentuknya. Indonesia merupakan negara hukum yang memiliki dua pemikiran yaitu kekuasaan tertinggi di dalam negara Indonesia ialah hukum yang dibuat oleh rakyat melalui wakil1

wakilnya dilembaga legislatif dan sistem pemerintahan negara memerlukan kekuasaan (power or macht). Dalam perkembangannya konsep negara hukum mengalami

penyempurnaan berdasarkan unsur-unsur yakni: a) Sistem pemerintaha negara yang ahdidasarkan atas kedaulatan rakyat, b) Pemerintahan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban harus berdasarkan hukum atau PP (Peraturan Perundang-Undangan), c) Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia/ warga negara, d) Pembagian kekuasaan dalam negara, e) Pengawasan dari badan-badan peradilan (rechterlijke controle) yang bebas dan mandiri, f) Peran nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga negara untuk turut serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah, dan f) Sistem perekonomian yang dapat menjamin pembagian yang merata sumber daya yang diperlukan bagi kemakmuran negara. Dicey (1985) mengemukakan perbedaan sistem hukum antara konsep rechtsstaat dengan konsep rule of law. Konsep rechtsstaat lahir dari suatu perjuangan menentang abdolutisme sehingga sifatnya revolusioner sebaliknya konsep rule of law berkembang secara evolusioner. Azhary (2010) melaporkan bahwa secara formal istilah negara hukum dapat disamakan dengan rechtsstaat atau rule of law mengingat ketiga istilah tersebut mempunyai persamaan mencegah kekuasaan absolout demi pengakuan dan perlindungan hak asasi. Perbedaannya terletak pada arti materiil atau isi dari ketiga istilah tersebut yang disebabkan oleh latar belakang sejarah dan pandangan hidup suatu bangsa. Basah (1992) mengemukakan bahwa konsep negara hukum tidak terpisahkan dari pilarnya sendiri yaitu paham kedaulatan. Paham kedaulatan menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi terletak pada hukum atau tiada kekuasaan hukum selain bersumber dari pancasila. Negara Indonesia memiliki latar belakang yang berbeda dengan negara hukum rechtsstaat dan rule of law yang berasal dari pemikiran-pemikiran negara barat. Di Indonesia istilah negara hukum dan demokrasi dikenal dengan istilah negara hukum atau demokrasi pancasila. Pada 1 Juni 1945 Bung Karno menyampaikan pendapatnya tentang filosofisce grounslag atau weltanschauung yang mendasari negara Indonesia didirikan yaitu: 1) Kebangsaan Indonesia, 2) Internasionalisme atau peri-kemanusiaan, 3) Mufakat atau demokrasi , 4) Kesejahteraan sosial, 5) Ketuhanan Yang Maha Esa. Kelima dasar tersebut dinamakan Pancasila. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara termuat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada alinea keempat. Meskipun dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tidak tercantum kata Pancasila, namun kita sepakati bahwa lima prinsip yang menjadi dasar negara Republik
2

Indonesia itu disebut Pancasila. Sebagai dasar dan ideologi negara, Pancasila membawa nilainilai tertentu yang sesungguhnya bersumber dan digali dari realitas sosial budaya bangsa Indonesia sendiri. Pancasila dikenal sebagai ideologi terbuka karena dinilai memenuhi syarat. Sebagai ideologi terbuka pancasila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar melainkan digali dan diambil dari moral, budaya masyarakat itu sendiri. Pancasila sebagai ideologi nasional dipahami dalam perspektif kebudayaan bangsa dan bukan dalam perspektif kekuasaan, sehingga pancasila bukanlah sebagai alat kekuasaan. 2. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang saja, melainkan hasil musyawarah serta consensus dari bangsa itu sendiri. 3. Nilai-nilai itu sifatnya asar, secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum adalah sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara sekaligus dasar filsafat bangsa dan negara sehingga setiap materi muatan Peraturan Perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila bukanlah butiran yang terpisah satu dengan yang lain. Hubungan inilah yang menampakkan pola perilaku warga bangsa yang wujud aslinya adalah gotong royong dalam masyarakat Indonesia. Suseno (2011) mengemukakan arti pancasila secara tersurat dan tersirat. Arti tersurat adalah lima nilai yang terungkap dalam sila pancasila harus memperhatikan arti fundamental Pancasila bagi eksistensi Negara Republik Indonesia. Arti sebenarnya pancaasila adaalah kesepakatan rakyat Indonesia untuk membangun negara, dimana semua warga masyarakat sama kedudukannya, sama kewajiban dan haknya tanpa membedakan antara mereka yang mayoritas dan minoritas, sama-sama menikmati manusia. Jiwa dan isi negara hukum pancasila seyogianya tidak bisa mengalihkan konsep rechtsstaat dan rule of law. Konsep negara hukum pancasila tidak dapat terpisahkan dari poses atau sejarah terbentuknya konsep tersebut. Pancasila adalah refleksi kontemplatif dari warisan sosiohistoris Indonesia yang kemudian dirumuskan dalam lima prinsip. Negara hukum Indonesia memiliki ciri-ciri khas sebagai dasar pokok dan sumber hukum sehingga dinamakan Negara Hukum Pancasila. Salah satu cir pokok negara hukum pancasila adalah adanya jaminan terhadap freedom of religion atau kebebasan beragama. Azhary (2010) mengungkapkan ciri-ciri negara hukum Pancasila meliputi ada hubungan yang erat antara agama dan negara, bertumpu pada Ketuhanan Yang Maha Esa,
3

hak-hak dasar warga negara dan sebagai

Kebebasan beragama dalam arti positif, ateisme tidak dibenarkan dan komunisme dilarang, dan asas kekeluargaan dan kerukunan. Unsur-unsur utama negara hukum Pancasila adalah Pancasila, MPR, Sistem Konstitusi, Persamaan, dan Peradilan Bebas. Ciri-ciri negara hukum Pancasila, ialah Keserasian hubungan antara Pemerintah dan rakyat berdasarkan asas kerukunan, Hubungan fungsional yang proporsional antara kekuasaan negara, Prinsip penyelesaian sengketa secara musyawarah dan peradilan merupakan sarana terakhir, dan Keseimbangan antara hak dan kewajiban. Tujuan Negara Republik Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum atau dalam rumusan lainnya adalah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara hukum Pancasila juga mengarah kepada usaha untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Lahirnya negara hukum Pancasila berbeda dengan cara pandang liberal yang melihat negara sebagai suatu status tertentu yang dihasilkan oleh suatu perjanjian bermasyarakat dari individu-individu yang bebas atau dari status naturalis ke status civis dengan perlindungan terhadap civil rights. Negara hukum Pancasila memiliki anggapan bahwa manusia dilahirkan dalam hubungannya atau keberadaannya Tuhan Yang Maha Esa. Jadi posisi Tuhan dalam negara hukum Pancasila menjadi satu elemen utama bahkan merupakan causa prima. tsidee Pancasila sebagai ideologi negara harus ditempatkan sebagai kaidah dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan. Pancasila merupakan cita hukum (rechtsidee) karena kedudukannya sebagai pokok kaidah fundamental negara (staats fundamental norm) yang mempunyai kekuatan sebagai pemandu seluruh hukum nasional sehingga seluruh produk hukum ditujukan untuk mencapai ide-ide yang dikandung Pancasila. Prinsip pokok negara hukum (rechstaat) yang berlaku di zaman sekarang, yaitu supremasi hukum (supremacy of law), persamaan dalam hukum (equality before the law), asas legalitas (due process of law), pembatasan kekuasaan, organ-organ eksekutif independen, peradilan bebas dan tidak memihak, peradilan tata usaha, peradilan tata negara, peradilan hak asasi manusia, bersifat demokratis, berfungsi sebagai sarana mewujudkan tujuan negara serta transparansi dan kontrol sosial. Kedua belas prinsip pokok itu merupakan pilar-pilar utama yang menyangga berdiri tegaknya negara hukum modern dalam arti sebenarnya. Eksistensi negara hukum yang bedasar pada pancasila belakangan ini mulai memudar dengan maraknya pelanggaran hukum yang dilakukan penyelenggara negara sehingga terjadi pergeseran dari pola pikir negara hukum (rechsstaat) menjadi sebuah negara yang berdasar pada kekuasaan (machtsstaat).
4

Daftar Pustaka

Azhary, Muhammad Tahir. 2010. Negara Hukum Suatu Studi Tentang Prinsip-prinsip Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. pp. 83-83. Basah, Sjahran. 1992. Perlindungan Hukum Terhadap Sikap Tindak Administrasi Negara. Bandung : Grasindo. Hadjon, Philiphus M. 1987. Perlindungan Hukum agi Rakyat di Indonesia Sebuah Studi tentang Prinsip-prinsipnya, Penanganannya Oleh Pengadilan Dalam Lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Administrasi Negara. Surabaya : PT Bina Ilmu. pp. 74-98. Suseno, Franz Magnis. 2011. Nilai-nilai Pancasila Sebagai Orientasi Pembudayaan Kehidupan Berkonstitusi dalam Proceeding Sarasehan Nasional 2011 Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Menegakkan Konstitusionalitas Nasional . Jakarta : Sekertaris Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.

Anda mungkin juga menyukai