Anda di halaman 1dari 3

9. Bilamana Insulasi diperlukan dalam proses penghantaran panas?

Insulasi biasanya diperlukan dalam penghantaran panas dalam proses industri. Sebelum menjawab kapan saja dibutuhkan, perlu dijelaskan manfaat insulator itu sendiri. Insulator atau Isolator adalah alat yang digunakan untuk mengurangi transfer panas atau kalor dari satu sistem ke sistem yang lain melalui konduktivitas yang rendah. Fungsi utama insulator adalah mengurangi transfer panas. Sehingga aplikasi insulator umumnya digunakan untuk mengurangi transfer kalor pada suatu sistem untuk menghasilkan result tertentu. Untuk lebih spesifiknya, Insulasi diperlukan dalam beberapa kondisi tertentu, contohnya : 1.Pakaian Pada pakaian, bahan yang digunakan adalah insulator, dalam pakaian, proses insulasi terjadi pada suhu rendah dan tinggi. Fungsi ini dapat menjaga suhu tubuh. Dalam suhu rendah, pakaian dapat menghambat perpindahan kalor dari tubuh ke luar sehingga tidak terjadi hypothermiakarena panas yang dibentuk badan tidak sebanding dengan pelepasan kalor. 2. Insulasi Bangunan Pada insulasi bangunan, dapat menghambat perpindahan panas pada keadaan luar bangunan yang memiliki suhu ekstrim (sangat panas atau sangat dingin), sehingga suhu dalam ruang lebih terjaga. 3. Otomotif Dalam kendaraan bermotor, saat pembakaran gas atau bensin, terjadi combustion pada mesin pembakar yang dapat berefek pada alat yang sensitive pada panas, seperti sensor, oleh karena itu, insulator digunakan untuk menghambat perpindahan panas pada dinding mesin pembakar. 4. Insulasi Pipa Dalam pipa industry, proses pada system dapat mengubah suhu yang dapat mengubah fasa zat yang mengalir dalam pipa, adanya boros energy karena adanya perpindahan panas dari system ke luar. Selain itu suhu pipa yang ekstrim (tinggi atau rendah) berpotensi membuat cedera pekerja. Oleh karena itu, diperlukan insulasi pada pipa agar dapat mengurangi resiko yang disebutkan di atas tersebut, karena dapat merugikan proses produksi. 10. Bagaimana anda memilih bahan insulator yang baik? Untuk bahan insulator yang baik, harus memiliki konduktivitas thermal yang rendah agar dapat mengisolasi panas dalam sistem. Untuk itu diperlukan bahan yang nilai konduktivitasnya rendah, sehingga energi kalor yang berpindah rendah. Bahan yang diperlukan sudah pasti bukan logam

karena memilki konduktivitas termal yang tinggi, sehingga nilai energi yang berpindah dipastikan tinggi. Contoh bahan yang tidak dapat digunakan adalah : Bahan dengan sifat logam seperti : Besi (Fe). Tembaga (Cu), Timah (Sn), Alumunium (Al). Raksa (Hg), Perak (Ag), Emas (Au). Krom (Cr), Kobalt (Co), dan logam lainnya. Contoh bahan yang dapat digunakan adalah (nilai k berada pada suhu approx, 25 derajad celcius. Satuan dalam : W/m K) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Linde Hampa (0,0015 0,72) Basa Uretana (16-20) Wol (29) Kayu Balsa (48) Polystyrol (43) Karet Poli-isoprena (130) Karet selular (45) Blok Serat (52-130) Styrofoam (30)

Dan lainnya. Masih banyak bahan yang dapat digunakan, misalnya plastic sintetis, kain, dan sebagainya. Bahan apa saja yang bersifat isolator dan memiliki k yang relatif rendah dapat menjadi bahan yang cocok bagi insulator. 11.Bagaimana anda menilai kerja isolator yang baik? Untuk membuat isolator yang baik, diperlukan bahan yang baik seperti yang sudah disebutkan di nomor 10. Untuk menilai isolator baik atau tidak, perlu dianalsis dengan rumus transfer kalor Fourier

Dimana Q / t = perpindahan kalor per waktu k = konduktivitas A = luas penampang T = suhu x = ketebalan Nilai Q ini dapat dimasukkan ke dalam rumus tahanan termal :

Dimana R = tahanan thermal Kemudian dapat dimasukkan dalam persamaan :

Semakin kecil nilai x, maka semakin baik dan efektif isolatornya, karena nilai kalor yang berpindah per satuan luas semakin kecil, sehingga suhu tetap terjaga dan lebih stabil

Referensi www.engineeringtoolbox.com/thermal-conductivity_d_429.html en.wikipedia.org/Thermal_conductivity Holman, JP. 1986. Heat Transfer. USA : Southern Methodist University terj. E. Jasjfi. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai