Anda di halaman 1dari 2

BAGIAN/SMF KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR BPK RSUZA BANDA ACEH BAB V ANALISIS KASUS Pasien mengalami sesak

berat sejak 10 tahun yang lalu dan memberat dengan aktivitas dan tidur dalam posisi terlentang. Sesak berkurang dengan istirahat dan posisi duduk. Sesak dirasakan makin memberat. Ciri sesak yang dialami pasien menunjukkan bahwa pasien mengalami dyspneu deefort dan orthopneu. Selain itu, pasien juga terbangun dari tidurnya karena sesak yang dirasakan tiba-tiba di malam hari, hal ini menunjukkan pasien mengalami paroxismal nocturnal dyspnea. Pasien juga mengeluh cepat lelah walaupun melakukan akti itas biasa, hal ini menunjukkan pasien mengalami dyspneu on ordinary exertion. Pada pemeriksaan isik dijumpai suara na as pasien melemah di basal paru kanan dan kiri, dan terdapat suara na as tambahan yaitu rhonki basah halus di basal paru kanan dan kiri. !elalui hasil pemeriksaan penunjang oto "hora# didapatkan gambaran kardiomegali. $al ini memenuhi % kriteria mayor ramingham dalam penegakan diagnosa penyakit heart ailure. "atalaksana $& yang direkomendasikan yaitu pemberian diuretik ditambah dengan 'C(-inhibitor. $al ini sesuai pada terapi yang didapatkan pasien yaitu urosemid dan captopril. )eterbatasan aktivitas dan keadaan lemah pada pasien membutuhkan istirahat atau tirah baring sebagai salah satu cara dalam manajemen tatalaksana pasien. Pemberian oksigen diindikasikan adanya sesak napas. Sesak napas seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terjadi akibat ventrikel kiri tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen jaringan sehingga peningkatan rekuensi napas merupakan salah satu mekanisme kompensasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen tersebut. Sesak napas juga dapat terjadi akibat adanya edema pulmonal. &urosemide sebagai salah satu jenis loop diuretic diindikasikan untuk mengurangi retensi cairan dengan cara meningkatkan ekskresi natrium dan air oleh ginjal khususnya pada bagian ansa $enle sehingga dapat menurunkan beban volume jantung. *iharapkan dengan pemberian loop diuretic ini dapat mengurangi edema tungkai, edema pulmonal serta distensi vena jugularis atau hepatojugular re le#. &urosemide memiliki daya kerja singkat namun memiliki tingkat kee ekti an yang tinggi dalam menangani gagal jantung. +leh karena itu, urosemide dapat diberikan dengan dosis 1 ampul per , jam. Captopril merupakan anti-hipertensi yang dapat digunakan pada pasien ini untuk mengatasi hipertensi stadium -. .amipril merupakan salah obat anti-hiprtensi golongan 'C(
30

BAGIAN/SMF KARDIOLOGI DAN KEDOKTERAN VASKULAR BPK RSUZA BANDA ACEH inhibitor yang bekerja dengan cara mencegah terbentuknya angiotensin -- yang akan bere ek pada vasodilatasi pembuluh darah. Simvastatin merupakan golongan statin yang ber ungsi dalam mengontrol kadar kolesterol darah. !eskipun tidak terjadi peningkatan kadar /*/, simvastatin tetap diberikan dengan tujuan dapat menurunkan kadar /*/ dan memicu pembentukan $*/. 'spilet 0asam asetil salisilat atau aspirin1 digunakan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah akibat stasisnya darah di atrium akibat kontraksi abnormal. 2ntuk pemberian terapi trombo-pro ilaksis perlu dilakukan penilaian $'S-3/(* score. Penilaian $'S-3/(* SC+.( a. $'S-3/(* SC+.( "otal $ypertension Stroke /abile -6. (lderly 4 4 4 4 4 1 4 4 0 0 0 0 0 0 1 'bnormal renal5liver unction 3leeding history or predisposition

*rugs5alcohol concomitantly 4

Penilaian skor $'S-3/(* menunjukkan bahwa pasien memiliki resiko ringan-sedang terjadinya tromboemboli. Pada pasien ini dapat diberikan terapi antitrombotik inisial 0seperti war arin1 namun dibutuhkan pemantauan berkala terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan.

31

Anda mungkin juga menyukai