Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN JURNAL Risk Factors for Early Recurrence After Inguinal Hernia Repair

Disusun Oleh: Amelia Rozianty (13712123) Dokter Pembimbing Klinik : dr. Kusno Wibowo, Sp.B

SMF ILMU BEDAH PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2014

1.

Judul Jurnal Risk Factors for Early Recurrence After Inguinal Hernia Repair

2.

Resume Laporan Penelitian Risk Factors for Early Recurrence After Inguinal Hernia Repair Petra Lynen Jansen*1, Uwe Klinge1,2, Marc Jansen1 and Karsten Junge1

Abstrak Latar belakang: Sejarah keluarga, jenis kelamin laki-laki dan usia merupakan faktor risiko yang signifikan untuk penyakit hernia inguinalis . Sejarah keluarga memberikan bukti bagi sifat genetik dan bisa menjelaskan awal kekambuhan setelah perbaikan hernia inguinalis. Penelitian ini mengevaluasi apakah usia dan sejarah keluarga dapat diidentifikasi sebagai faktor risiko untuk awal kekambuhan setelah perbaikan hernia primer.

Metode: dilakukan studi kohort observasional untuk 75 pasien memiliki setidaknya dua hernia berulang. Diselidiki dampak dari usia, jenis kelamin dan riwayat keluarga pada timbulnya hernia primer, usia saat kambuh pertama dan tingkat kekambuhan.

Hasil: 44% (33/75) pasien hernia berulang yang memiliki riwayat keluarga serta Hernia berulang terjadi lebih awal dari kelompok ini (p = 0,04). Semakin tua pasien adalah saat onset sebelumnya mereka mendapat hernia berulang. Merokok dapat diidentifikasi sebagai risiko tambahan pada faktor onset awal penyakit hernia tetapi tidak untuk kekambuhan hernia.

Kesimpulan: Data kami mengungkapkan bahwa peningkatan insiden dari riwayat keluarga untuk pasien hernia berulang dibandingkan dengan pasien hernia primer. Pasien dengan riwayat keluarga memiliki akan hernia primer serta kekambuhan mereka pada usia muda dibanding pasien tanpa riwayat keluarga.

Latar belakang Setelah perbaikan hernia primer dilaporkan kekambuhan mencapai 10%. teknik Mesh dan pengalaman ahli bedah merupakan faktor penting untuk memperoleh hasil yang baik. Namun demikian, risiko untuk kambuh meningkat dari perbaikan untuk memperbaiki. Pertanyaannya adalah apakah penyebab pasien dengan lebih dari satu kekambuhan hanya didasarkan dari gangguan ekstrasel. Sejarah keluarga merupakan prediktor penting untuk Hernia inguinalis, juga sebagai untuk kekambuhan hernia dan menunjukkan bahwa genetik

faktor memainkan peran untuk manifestasi penyakit tersebut. Terutama gen kolagen yang dicurigai dalam penyakit hernia gangguan metabolisme kolagen menyumbang angka kekambuhan. Komposisi kolagen penting, tidak hanya untuk integritas jaringan dan ketahanan terhadap tekanan tapi juga untuk renovasi jaringan setelah cedera jaringan dan gangguan kolagen bisa

menjelaskan tingginya tingkat kekambuhan. Ekspresi kolagen terganggu tidak hanya dapat disebabkan oleh perubahan genetik tetapi juga oleh

faktor eksogen, misalnya merokok dan defisiensi asam askorbat. Selain itu, bisa di pacu oleh penyakit aterosklerosis atau hipertensi.

Metode Kriteria inklusi yaitu pasien berumur lebih dari 18 tahun dengan kekambuhan lebih dari 1 kali dari tahun 1992-2001 sebanyak 214 pasien. Dari semua pasien itu dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok dengan riwayat keluarga dan kelompok tanpa riwayat keluarga. Dampak dari riwayat keluarga didefinisikan untuk umur onset hernia primer dan umur pada saat pertama kekambuhan. Tingkat kekambuhan disini dimaksudkan tingkat reoperasi untuk hernia berulang.

Hasil Dari 214 pasien hanya 75 pasien yang dapat dievaluasi. 33 pasien dari 75 pasien memiliki riwayat keluarga yaitu sebesar 44%. Dampak dari riwayat keluarga dan faktor resiko terhadap manifestasi penyakit dilihat ditabel 2 dan 3.

Pembahasan Hasil dari penelitan ini adalah menyatakan bahwa riwayat keluarga bukan hanya penyebab primer dari hernia melainkan juga faktor risiko untuk kekambuhan. Pada penelitian didapatkan hasil 44% pasien yang memiliki riwayat keluarga cenderung mengalami kekambuhan. Pentingnya riwayat keluarga mencerminkan onset awal yang signifikan dari primer hernia atau kekambuhan.

Kesimpulan Data dari penelitian menunjukkan peningkatan insidensi kekambuhan pasien hernia dengan riwayat keluarga ketika dibandingkan pasien dengan primer hernia saja. Pasien yang memiliki riwayat keluarga menderita hernia yang cenderung kambuh pada usia yang lebih muda dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat keluarga.

Anda mungkin juga menyukai