Kijang Inova Lengkap

Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat
sejalan dengan itu banyak ditemukan berbagai peralatan mesin., dimana hal ini
tak pernah terpikirkan oleh manusia sebelumnya. Seperti yang telah kita kita
ketahui, saat ini industri-industri otomotif khususnya berpacu untuk
menciptakan sesuatu yang baru.
Dari perkembangan teknologi itu tadi, untuk sekedar mengikuti
jalannya teknologi tersebut, setiap mahasiswa yang lulus elemen mesin I dan
sedang mengikuti atau telah lulus elemen mesin II , diwajibkan merancang
salah satu komponen kendaraan yang telah diciptakan dibuat oleh para ahli
tadi. !ancangan yang kita uraikan adalah kopling, yang merupakan salah satu
alat "ital pada kendaraan bermotor.
Dalam hal ini penulis mencoba merancang kopling KIJANG
INNOVA Dengan jenis kopling plat tunggal kering. #dapun penulis memilih
kopling plat tunggal kering dalam perancangan ini adalah $
%. &omponennya sedikit.
'. Penghubung gaya operasinya berjalan halus dan tidak berisik.
(. Pada kecepatan tinggi penekanan pegas akan menurun dengan adanya efek
sentrifugal.
). *ekanan yang berlaku pada plat penekanan lebih merata.
+. Pada pegas tidak perlu penekanan yang kuat.

Wahyu Afridinata
0710017211022
%
1.2 Tujuan Ranangan.
*ujuan dari rancangan ini secara umum adalah untuk
meningkatkan kreatifitas, gairah membaca dan kecintaan dalam menimba ilmu
pengetahuan, yakni menguji kebenaran hipotesa ,&eseimpulan sementara-,
untuk membuktikan kebenaran dari data yang diperoleh dan juga untuk
mendapatkan temuan-temuan baru yang mungkin dapat kita sumbangkan bagi
kemajuan dunia otomotif dinegara kita ini. Sedangkan tujuan secara khusus
yang diperoleh dalam penulisan laporan ini adalah untuk memperoleh
gambaran yang lebih jelas tentang cara kerja kopling itu sendiri disamping
juga sumbangan pikiran dalam penyempurnaan dan pengembangan dunia
otomotif dinegara kita ini.
1.! "an#aat.
%. &husus.
#gar penulis dapat mengaplikasikan perkuliahan tentang mesin
dijurusan teknik mesin.
'. .mum.
#gar penulis dapat memecahkan masalah yang ada dalam
pembuatan rancangan kopling ini.
#gar penulis dapat membuat tugas rancangan kopling dengan baik.
1.$ Pe%&ata'an %a'ala(.
Dalam perencanaan perancangan kopling ini, penulis hanya akan
membahas sesuai dengan topik laporan, yakni &opling &ijang Inno"a plat
gesek tunggal. Dimana dalam rancangan elemen ini penulis akan

Wahyu Afridinata
0710017211022
'
menggunakan rumus yang didapat dari buku panduan untuk menghitung
diameter poros, plat gesek, naft, pegas dan perancangan paku keling.
1.) *+'te%at+ka La,-ran
.ntuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang maksud dan
tujuan serta hubungan antara bagian-bagian yang terpenting dalam penulisan
laporan ini, penulis mengemukakan sistematika laporan sebagai berikut $
Ba& I Pen.a(uluan.
Pada bab ini membahas tentang latar belakang, tujuan, manfaat
perancangan yang diperoleh, batasan masalah, serta sistematika
penulisan dalam rancangan ini.
Ba& II T+njauan Pu'taka.
Pada bab ini membahas tentang pengertian kopling, jenis-jenis
kopling , cara kerja kopling, dan bagian-bagian kopling beserta
rumus-rumus yang dipakai pada perancangan kopling dalam bab III
dan bab I/.
Ba& III Perenanaan k-%,-nen uta%a
0eliputi $ Perencanaan poros, plat gesek, spline dan naft serta pegas.
Ba& IV Perenanaan k-%,-nen ,en.ukung.
0eliputi $ perencanaan paku keling, baut dan bantalan.
Ba& V Ke'+%,ulan .an *aran
Pada bab ini membahas tentang kesimpulan dari hasil perencanaan
yang dilakukan serta saran-saran yang mendukung proses pembuatan
tugas wajib perencanaan kopling ini

Wahyu Afridinata
0710017211022
(
BAB II
TINJAUAN PU*TAKA
2.1 Pengert+an K-,l+ng.
&opling adalah salah satu bagian yang mutlak diperlukan pada
mobil dan alat-alat berat. Dimana kopling adalah suatu alat bantu elemen
mesin yang berfungsi sebagai alat untuk menghubungkan dan melepaskan
putaran atau daya dari mesin ke roda belakang secara perlahan-lahan atau
sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang
digerakkan sehingga poros yang digerakkan berputar atau berhenti sama
sekali. #pabila kopling sebuah kendaraan dilepaskan secara tiba-tiba
diwaktu mesin hidup dan setelah memasukkan gigi maka kendaraan akan
melompat atau mengakibatkan mesin akan mati. 0aka fungsi dari kopling
dapat kita diartikan sebagai berikut $
0emberikan dukungan dari poros suatu unit yang terpisah sebagai
motor dan generator.
0endapatkan keluesan poros atau mengatur kelenturan mesin.
0elindungi poros dari beban yang berlebihan.
0engatur kecepatan dan percepatan.
2.2 Jen+'/jen+' k-,l+ng.
0enurut cara kerjanya, kopling dibedakan atas dua yaitu $
&opling tetap.
&opling tidak tetap.

Wahyu Afridinata
0710017211022
)
2.2.1 K-,l+ng teta,.
&opling tetap adalah satu elemen yang berfungsi sebagai penerus
daya dan putaran dari poros penggerak keporos yang digerakkan tanpa
terjadi slip, dimana sumbu kedua poros yang digerakkan tersebut terletak
pada suatu garis lurus dan tidak dapat dilepaskan atau dihubungkan bila
diperlukan, maka kopling tetap selalu dalam keadaan terhubung. Pada
dasarnya kopling tetap dapat digolongkan menjadi $
a. K-,l+ng kaku.
&opling kaku adalah kopling yang tidak mengizinkan
ketidaklurusan kedua sumbu poros, dimana bila dihubungkan maka
sumbu akan segaris. &opling ini banyak dipakai pada poros mesin dan
transmisi, umumnya dipakai pada pabrik-pabrik. 1ang termasuk
kopling kaku adalah sebagai berikut $
%. &opling bus.
'. &opling flens kaku
(. &opling flens tempa.
Ga%&ar 2.1 K-,l+ng Kaku

Wahyu Afridinata
0710017211022
+
Syarat kopling kaku adalah sumbu kedua poros harus merupakan suatu
garis lurus yang pasti. Penggunaannya untuk mesin-mesin yang
getarannya tidak besar.
&. K-,l+ng Lu0e'.
&opling ini dapat digunakan pada poros yang tidak segaris antar
poros penggerak dengan panas yang digerakkan. kopling ini dapat
meredam permukaan dan getaran yang terjadi pada transmisi serta
daya yang halus dan "ariasi beban diserap oleh karet ban tersebut.
1ang termasuk kopling luwes adalah sebagai berikut $
%. &opling flen bus
'. &opling karet ban
(. &opling karet bintang
). kopling gigi
+. kopling rantai.
2us &aret atau
kulit
,a-%- &opling flens luwes
,a-'- &opling karet bintang
,a-(- &opling gigi ,a-)- &opling rantai
Silinder luar
3incin 4
Silinder dalam
!antai
Ga%&ar 2.2 K-,l+ng Lu0e'

Wahyu Afridinata
0710017211022
5
Syarat-syarat kopling luwes yaitu kedua sumbu boleh
membentuk sudut yang kecil, maksimum + derajat. penggunaannya
yang getarannya agak besar ,bergoyang-. &eistimewaannya dapat
mencegah kerusakan pada bagian-bagian yang lain, seperti poros, naft,
dan lain-lain. &elemahan kopling lues ini adalah alat-alat seperti karet
dan lain-lainnya mudah rusak.
. K-,l+ng un+1er'al.
&opling uni"ersal adalah kopling yang digunakan bila kedua
poros akan membentuk sudut yang cukup besar. 6adi kopling ini dapat
menjawab tantangan pentransmisian daya yang mempunyai
kemiringan hingga (7 derajat. 1ang termasuk kopling uni"ersal adalah
&opling uni"ersal hook.
&opling uni"ersal kecepatan tetap.
Ga%&ar 2.! K-,l+ng un+1er'al

Wahyu Afridinata
0710017211022
8
.. K-,l+ng #lu+.a.
&opling fliuda adalah kopling yang meneruskan daya yang
menggunakan fluida sebagai pentransmisiannya. &edua porosnya
terhubung secara mekanis. &opling fluida mempunyai satu empeler
dan satu runner turbin yang terpasang pada suatu ruangan yang berisi
minyak. 2ila panas dihuibungkan secara empelar, poros berputar maka
minyak mengalir menggerakkan turbin yang berhubungan dengan
poros output. &opling ini telah dikembangkan menurut pengguanannya
yaitu $
&opling fluida dengan penyimpanan minyak dalam sirkuit sliran
minyak.
&opling fluida kembar yang merupakan gabungan antara dua
kopling fluida sirkuit aliran minyak yang terpisah.
&opling fluida merupakan kopling peralihan antara kopling tetap dan tidak
tetap. 3ontohnya *argue &on"erter. Syarat-syarat kopling fluida adalah kedua
sumbu poros adalah harus merupakan suatu garis lurus yang pasti.
Penggunaannya untuk kopling otomatis yang mulai bekerja pada putaran
tertentu. serta kelemahan yaitu terjadi kehilangan putaran, efisiensi tenaga ,"-
hingga 9: ;
Ga%&ar 2.$ K-,l+ng #lu+.a

Wahyu Afridinata
0710017211022
:
2.2.2 K-,l+ng t+.ak teta,.
&opling tidak tetap mempunyai fungsi yang sama seperti pada
kopling tetap. <anya cara kerjanya saja yang berbeda, dimana poros
penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama dalam
meneruskan daya, serta melepaskan kedua poros tersebut baik dalam
keadaan diam maupun berputar. jenis kopling tidak tetap terbagi atas
beberapa macam, antara lain $
A. K-,l+ng akar
&onstruksi dari jenis kopling tidak tetap ini adalah yang paling
sederhana diantara yang lainnya. &opling ini meneruskan daya atau
momen dengan kontak positif ,tidak dengan perantaraan gesekan-
hingga tidak terjadi slip. &opling ini dapat dibagi menjadi dua bagian
yaitu &opling cakar persegi dan kopling spiral. &opling cakar persegi
dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat
sepenuhnya berfungsi sebagai kopling tak tetap yang sebenarnya.
Sebaliknya pada cakar spiral dapat digunakan dalam keadaan berputar,
tapi hanya untuk satu arah putaran tertentu. namun demikian akan
timbul permukaan yang besar jika dihubungkan dalam keadaan
berputar maka cara menghubungkan semacam ini hanya boleh
dilakukan jika poros penggerak mempunyai putaran kurang +7 !P0.

Wahyu Afridinata
0710017211022
9
Ga%&ar 2.) K-,l+ng 2akar
B. K-,l+ng Plat.
&opling plat adalah kopling yang meneruskan momen dengan
perantaraan kontak bidang gesek. kopling plat menggunakan satu plat
atau lebih yang dipasang antara dua poros serta membuat kontak
dengan poros tersebut, sehingga terjadi penerapan daya melalui
gesekan diantara sesamanya. &opling plat dapat dibagi atas kopling
plat tunggal dan kopling plat banyak yaitu berdasarkan atas banyak
plat gesek yang dipakai.
Ga%&ar 2.3 K-,l+ng Plat

Wahyu Afridinata
0710017211022
%7
2. K-,l+ng Keruut.
&opling kerucut adalah kopling yang memakai bidang gesek yang
berbentuk kerucut, konstruksi kopling ini adalah sederhana dan
mempunyai daya aksial yang kecil dapat ditransmisikan momen yang
besar. &opling ini tidak banyak lagi dipakai karena daya yang
diteruskan tidak seragam. 0eskipun demikian dalam keadaan dimana
bentuk plat tidak dikehendaki dan ada kemungkinan terkena minyak.
Ga%&ar 2.4 K-,l+ng Keruut
D. K-,l+ng 5r+0+l
&opling ini hanya dapat meneruskan momen dalam satu arah
putaran, sehingga putaran yang berlawanan arahnya akan dicegah atau
tidak diteruskan. 3ara kerjanya dapat berdasarkan efek baji dan bola
atau rol. &opling ini dilepaskan sendiri bila poros penggerak mulai
berputar lambat atau dalam arah yang berlawanan dari poros yang
digerakkan. &elemahan pada kopling friwil gesek dapat terjadi slip
setelah dipakai dalam waktu yang lama.

Wahyu Afridinata
0710017211022
%%
Ga%&ar 2.4 K-,l+ng 5r+0+l
E. K-,l+ng Ge'ek.
&opling gesek adalah kopling yang perpindahan gayanya melalui
permukaan bidang gesek, kopling ini meliputi $
&opling gesek datar plat tunggal
&opling gesek datar plat ganda.
&opling gesek kerucut.
Syarat-syarat kopling gesek, sumbu kedua sumbu poros harus
merupakan suatu garis lurus yang pasti, penggunaannya untuk
penyambungan dan pelepasan dapat dilakukan dalam setiap keadaan
putaran. &eistimewaannya penyambungan dapat dilakukan dengan
mulus. &elemahannya terjadi panas saat penyambungan dan terjadi
keausan akibat gesekan.
5. K-,l+ng Pega'.
&opling pegas adalah kopling manual yang gaya aksialnya
didapat dari pegas dan tenaga manusia, justru dipakai untuk

Wahyu Afridinata
0710017211022
%'
melepaskan ,melawan gaya pegas- keistimewaan kopling ini adalah
besarnya tekanan tertentu.
G. K-,l+ng H+.r-l+k.
&opling hidrolik pada prinsipnya sama dengan kopling manual
atau pegas, hanya saja gaya dan tenaga dari manusia tidak disampaikan
secara langsung melalui suatu aparat hidrolik. &eistimewaan kopling
ini pada saat pengoperasiannya tidak menajdi berat seperti pada
pengoperasian mekanik.

2.! 2ara kerja k-,l+ng.
3ara kerja kopling dapat dilakukan dengan dua cara yaitu urutan
pemindahan tenaga bila kopling dihubungkan dan urutan pemutusan daya
kopling dibebaskan. Pemindahan tenaga bila kopling dihubungkan, dimana
tutup kopling yang dipasang pada roda penerus akan turut berputar bersama-
sama. Plat penekan dipasang pada penutup kopling dan diantaranya diberi
pegas-pegas, sehingga plat penekan dapat tertekan secara konstant dan kuat
terhadap plat kopling, dengan adanya tekanan pegas ini maka gaya gesek
plat bertambah besar, sehingga dapat diteruskan.
.ntuk memutuskan daya yang ditransmisikan itu maka pegas
,pegas diafragma- ditekan, sehingga terjadi perenggangan baja gesek pada
kotak kopling ,tutup kopling- sehingga plat gesek terbebas dari jepitan dua
baja gesek, sehingga gaya gesek menjadi nol.

Wahyu Afridinata
0710017211022
%(
%- &onsep dasar fungsi dan kerja unit kopling
&opling dan komponen pengoperasiannya yang akan dibahas
dalam modul ini adalah yang dipergunakan pada kendaraan bermotor
khususnya untuk kendaraan ringan, yaitu sepeda motor, sedan dan
mobil penumpang. &opling dan komponen pengoperasiannya
merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah
kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memindahkan tenaga dari
sumber tenaga ,mesin- ke roda ken-daraan ,pemakaipenggunaan
tenaga-.
Pemindahan tenaga dari mesin kesistem penggerak pada
kendaraan, tentunya diperlukan suatu proses yang halus tanpa adanya
kejutan, yang menyebabkan ketidak nyamanan bagi pengendara dan
penumpang. Di samping itu, kejutan juga dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan pada bagian mesin.
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari .nit
kopling, transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara
Posisi unit kopling dan komponennya ,Clutch Assembly-, terletak
pada ujung paling depan dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan.
Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk memutus dan menghubungkan,
unit kopling memutus dan menghubungkan aliran dayagerakmomen
dari mesin ke sistem pemindah tenaga. Dengan adanya kopling, maka
saat tidak diperlukan tenaga gerak, maka tidak perlu harus mematikan
sumber gerak ,mesin-.
Posisi unit kopling pada kendaraan secara skema dapat dilihat
pada gambar '.:berikut ini.
Ga%&ar 2.6 Posisi &opling ,Clutch- pada kendaraan

Wahyu Afridinata
0710017211022
%)
!angkaian pemindahan tenaga berawal dari sumber tenaga
,Engine- kesistem pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling
,Clutch- diteruskan ketransmisi ,Gear Box- ke propeller shaft dan
keroda melalui differensial ,Final Drive-.
6enis kopling paling tidak dapat dikelompokan menjadi tiga
kelompok yaitu kopling dengan menggunakan gigi, menggunakan
gesekan, dan menggunakan tekanan hidrolis. Secara skema seperti
terlihat pada gambar '.9 berikut ini.
,kopling cakra- ,kopling gesek-
,kopling hidrolik-
Ga%&ar 2.7 &opling jenis cakra, gesek dan <idrolik.
&opling jenis dog banyak dipergunakan pada mekanisme
hubungan roda gigi transmisi. .ntuk menyambungkan antara poros
sumber tenaga dengan poros yang digerakan biasanya kopling ini
mengalami kesulitan bila tidak dalam kondisi ber-henti. .ntuk itu

Wahyu Afridinata
0710017211022
%+
pada transmisi dilengkapi dengan komponen yang disebut dengan
synchronmesh. Synchronmesh pada dasar nya adalah salah satu bentuk
kopling gesek dengan bentuk konis. &opling konis ini akan
menyamakan gerak kedua gigi yang akan dihubungkan, sehingga
kopling dog akan mudah disambungkan.
&opling gesek ,Friction Clutch- adalah proses pemindahan
tenaga melalui gesekan antara bagian penggerak dengan yang akan
digerakan. &onsep kopling ini banyak dipergunakan pada sistem
pemindah tenaga kendaraan, khususnya pada kendara-an ringan,
sepeda motor, sedan dan mobil penumpang lainnya.
&opling hidrolis banyak dipergunakan pada kendaraan dengan
transmisi otomatis. Proses kerjanya memanfaat-kan tekanan hidrolis,
dan pemindahan dari satu kopling kekopling yang lainnya, dilakukan
dengan mengatur aliran hidrolisnya.
2erikut ini akan dibahas &onsep kerja kopling gesek yang
banyak digunakan dapat dijelaskan melalui gambar '.%7 dan '.%%.
Ga%&ar 2.18 Saat Piringan pemutar ,Drive Disc- tidak berhubungan
dengan piringan yang diputar ,Driven disk-
2erdasarkan skema rangkaian tersebut, kini terlihat fungsi
utama kopling adalah memutus dan menghubungkan jalur tenaga dari
mesin ke roda kendaraan. Proses perpindahan tenaga, poros engkol
,crank shaft- memutar dri"e disc dalam kopling. Selama piringandisc
yang lain ,driven disc- tidak berhubungan dengan dri"e disc, maka

Wahyu Afridinata
0710017211022
%5
tidak ada tenagatorsi gerak yang ditransfer dari mesin ke pemindah
daya. #tau kopling dalam kondisi bebas.
Pada saat dri"e disc dan dri"en disc bersinggungan, maka dri"e
disc akan memutar dri"en disc yang berhubungan dengan poros input
transmisi. Sebagai hasilnya, torsigaya putar dari mesin ditransfer
melalui kopling ke komponen pemindah daya yang lainnya hingga ke
roda penggerak. Saat kedua disc bersinggungan, dan saling berputar
bersama dapat diilustrasikan dalam gambar '.%' berikut ini.
Ga%&ar 2.12 Saat &edua piringan berhubungan dan berputar
bersama.
Pada prakteknya, saat menghubungkan kopling, yaitu disaat
bersamaan melepas pedal kopling, tidak dilepas langsung namun
sedikit demi sedikit hingga terhubung. Proses ini untuk
menghindarkan terjadinya kejutan saat kedua berhubungan. Sebab bila
kedua piringan tersebut, berhubungan secara langsung tentu akan
terjadi kejutan gerak pada kendaraan, dan ini sering dialami oleh
pengemudi pada pengalaman pertama-nya melepas pedal kopling,
hingga mobilnya bergerak tersendat-sendat. 6adi dengan melepas
kopling sedikit ,kalau istilah masyarakat setengah kopling-, terjadi
perpindahan tenaga melalaui gesekan plat kopling. Dengan kata lain,
perpindahan tidak terjadi sekaligus.
'- 0acam-macam &opling =esek.
Seperti telah dijelaskan di atas, kopling gesek banyak digunakan
pada kendaraan ringan. Pada kendaraan roda empat menggunakan

Wahyu Afridinata
0710017211022
%8
jenis kering dengan plat tunggal. Sedangkan pada sepeda motor,
menggunakan jenis basah dengan plat ganda. Perbedaan kopling basah
dan kering, karena plat kopling tidak kena minyak pelumas untuk
jenis kering, dan plat kopling bekerja dalam minyak pelumas untuk
jenis basah.
a-. &opling gesek pelat tunggal.
&omponen-komponen kopling gesek pelat tunggal secara
bersamaan membentuk rangkaian kopling kopling set ,clutch
assembly-. Seperti terlihat pada gambar '.%( berikut ini.
Ga%&ar 2.1! 3lutch #ssembly
&omponen utama dari kopling gesek ini adalah sebagai berikut $
,%- Driven plate ,juga dikenal sebagai piringan kopling, pelat
kopling atau friction discpiringan gesek, atau kan"as kopling-.
Plat kopling bagian tengahnya berhubungan slip dengan poros
transmisi. Sementara ujung luarnya dilapisi kampas kopling
yang pemasangannya di keling. &onstruksinya dapat dilihat
pada gambar '.%).

Wahyu Afridinata
0710017211022
%:
Ga%&ar 2.1$ Plat kopling tunggal.
>apisan plat kopling disebut dengan kan"as kopling
terbuat dari paduan bahan asbes dan logam. Paduan ini dibuat
dengan tujuan agar plat kopling dapat memenuhi persyaratan,
yaitu $
,a-. *ahan terhadap panas. Panas dalam hal ini terjadi karena
terjadi gesekan yang memang direncanakan saat kopling
akan dihubungkan.
,b-. Dapat menyerap panas dan membersihkan diri. =esekan
akan menyebabkan panas dan kotoran debu bahan yang
aus. &an"as kopling dilengkapi dengan alur yang
berfungsi untuk "entilasi dan menampung dan membuang
debu yang terjadi.
,c-. *ahan terhadap gesekan. &an"as kopling direncana-kan
untuk bergesekan, maka perlu dibuat tahan terhadap
keausan akibat gesekan.
,d-. Dapat mencengkeram dengan baik.

Wahyu Afridinata
0710017211022
%9
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik
dalam bentuk pegas ataupun karet. #lat ini dipasang secara
radial, hingga disebut dengan pegas radial. &onstruksinya
seperti terlihat pada gambar '.%+ berikut ini.
Ga%&ar 2.1) Pegas !adial Plat &opling
Pegas radial berfungsi untuk meredam getarankejutan
saat kopling terhubung sehingga diperoleh proses
penyambungan yang halus, dan juga getaran atau kejutan
selama menghubungkanbekerja. .ntuk itu maka pegas radial
harus mampu menerima gaya radial yang terjadi pada plat
kopling memiliki elastisitas yang baik. ?amun demikian
karena penggunaan yang terus menerus, maka pegas radial
dapat mengalami kerusakan. .ntuk yang dalam bentuk karet,
kemungkinan karetnya berkurangtidak elastis lagi atau pecah.
Sedangkan yang pegas ulir, kemungkinan berkurang panjang

Wahyu Afridinata
0710017211022
'7
bebasnya, yang biasanya ditunjukan dengan ter-jadinya
kelonggaran pegas dirumahnya dan menimbulkan suara.
Plat kopling di samping pegas radial juga dilengkapi
dengan pegas aksial. &onstruksinya seperti terlihat pada
gambar '.%5 berikut ini.
Ga%&ar 2.13 Pegas #ksial Plat &opling
Pegas aksial dipasang diantara kan"as kopling, dan
bentuknya ada dua macam. =ambar (.5 # pegas aksial
berbentuk @ dan =ambar 2 pegas aksial berbentuk A.
Bungsi pegas aksial adalah untuk mendapatkan
senntuhan yang halus saat plat kopling mulai terjepit oleh plat
tekan pada fly heel! Dengan kata lain terjadi proses
menggesek terlebih dahulu sebelum terjepit kuat oleh plat
tekan pada fly heel!
,'- "ressure plate ,plat penekan- dan rumahnya, unit ini yang
berfungsi untuk menekanmenjepit kampas kopling hingga terjadi
perpindahan tenaga dari mesin ke poros transmisi.
.ntuk kemampuan menjepitnya, plat tekan didukung oleh pegas
kopling. Pegas kopling paling tidak ada dua macam, yaitu dalam
bentuk pegas coil dan diafragma atau orang umum menyebutnya
sebagai matahari. &ontruksinya seperti terlihat pada gambar '.%8
berikut ini.

Wahyu Afridinata
0710017211022
'%
Ga%&ar 2.14 3lutch #sembly dengan pegas diafragma
dan pegas coil.
3lutch #sembly sebelah kiri menggunakan pegas diafragma
dan yang sebelah kanan menggunakan pegas coil. &arena fungsi
pegas adalah untuk menjepit plat kopling, ternyata keduanya
mempunyai karateristik kemampuan kerja yang berbeda.
Perbedaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Wahyu Afridinata
0710017211022
''
Ga%&ar2.16Perbandingankemampuan pegasdiafragma
dengan pegas coil.
Pada gambar '.%:, terdapat dua garis, garis yang penuh
menggambarkan tekanan pegas diafragma, sedangkan garis
terputus-putus menggambarkan tekanan pegas coil. Pada point a
menunjukan posisi pada saat plat kopling sudah aus. Pada posisi
ini terlihat bahwa pegas diafragma memberikan tekanan yang
lebih besar dibandingkan dengan pegas coil. 2esarnya tekanan
yang diberikan ini akan menentukan tingkat kemungkinan
terjadinya slip pada kopling. Sehingga saat plat kopling sudah
aus, penggunaan pegaas coil kemungkinan akan terjadi sllip lebih
besar dibandingkan dengan pegas diafragma. <al ini karena
tekanan yang diberikan oleh pegas coil lebih kecil
Pada saat plat koplingnya masih baru atau tebal keduanya
memberikan kemampuan tekanan yang sama besarnya. Posisi ini
digambarkan pada titik poin b. Pada titik poin c menggambarkan
tekanan pegas saat pedal kopling diinjak penuh. Pegas coil
memberikan tekanan yang lebih besar dibandingkan pegas
diafragma. <al ini berarti terkait dengan besarnya tenaga
pengemudi untuk membebaskan kopling. &alau pegasnya coil
berarti tenaga injakan kopling lebih berat dibandingkan bila
menggunakan pegas diafragma.
Pegas diafragma memberikan tekanan lebih merata
dibandingkan pegas coil. 2entuk pegas diafragma bila dilihat dari
depan seperti gambar '.%9 berikut ini.

Wahyu Afridinata
0710017211022
'(
Ga%&ar 2.17 Pegas diafragmamatahari.
,(- Clutch release atau throout bearing, unit ini berfungsi untuk
memberikan tekanan yang bersamaan pada pressure plate >e"er
dan menghindarkan terjadinya gesekan antara pengungkit dengan
pressure plate #ever untuk pegas coil! Sedangkan yang pakai
pegas difragma langsung keujung pegas.
2antalan tekan ini ada tiga macam. Seperti terlihat pada
gambar '.'7 berikut ini.
Ga%&ar2.28 macam-macam bantalan tekan kopling
=ambar '.'7.% adalah bantalan tekan yang mampu
menerima beban aksial dan menyudut. =ambar '.'7.' bantalan
tekan yang hanya mampu menerima beban aksial. &eduanya
memerlukan pelumasan, bila pelumasnya habis maka keduanya
akan mengalami kerusakan. Sedangkan gambar '.'7.( adalah
bantalan tekan yang terbuat dari karbon yang tidak memerlukan
pelumasan.
,)- $hroout lever%Clutch Fork%plate #ever berfungsi untuk
menyalurkan tenaga pembebas kopling.
&onstruksi di atas berarti plat tekan bersama rumahnya
dipasang menggunakan baut pada fly heel! Sementara plat
kopling dipasang diantara fly heel dengan pelat tekan, dan

Wahyu Afridinata
0710017211022
')
bagian tengahnya dihubungkan dengan poros transmisi dengan
sistem sliding. Dengan demikian Prinsip dasar bekerjanya kopling
gesek dengan plat tunggal yang banyak digunakan pada
kendaraan roda empat ini seperti terlihat pada gambar '.'%
berikut ini.

Ga%&ar 2.21 Prinsip kerja kopling plat tunggal
Pada posisi seperti gambar '.'% berarti kopling sedang
bekerja, dimana plat kopling terjepit oleh Fly heel ,5- dan
"ressure plate ,)- yang mendapat tekanan dari pegas kopling
,8-. Dengan demikian putaran mesin disalurkan melalui fly
heel ke plat kopling dan kemudian ke poros primer ,'-.
Sewaktu pedal kopling ,9- diinjak, gerakan menarik
sambungan pengatur ,%%- dan garpu kopling ,%7-. =erakan
tersebut menyebabkan bearing ,:- dan membawa pressure plate
,)- bergerak kekanan melawan tegangan pegas kopling ,8-. <al

Wahyu Afridinata
0710017211022
'+
ini berarti menyebabkan plat kopling ,(- terbebas dari jepitan.
Sehingga putaran dari mesin terputus tidak tersalurkan ke sistem
pemindah tenaga.
.ntuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar '.''
berikut ini.
Ga%&ar 2.22 &opling Plat *unggal Dengan Posisi
*erhubung
Poros yang dihubungkan menggunakan kopling adalah
poros engkol ,Driver shaft- dengan poros kopling yang tidak
lain adalah poros yang masuk ke transmisi ,Driven Shaft-. Pada
gambar (.) plat kopling pada posisi terhubung terjepit diantara
plat tekan dengan Fly heel, kekuatan jepitnya diperoleh dari
tegangan pegas kopling yang dalam hal ini dalam bentuk pegas
diafragma. Dengan posisi demikian maka putaran poros
transmisi akan sama dengan putaran mesin.

Wahyu Afridinata
0710017211022
'5
Ga%&ar 2.2! &opling Plat *unggal Dengan Posisi bebas
Pada saat tuas pembebas ditekan maka gayanya diteruskan
ke bantalan tekan dan menekan pegas diafragma. Pegas
diafragma mengungkit plat penekan, sehingga plat kopling
terbebas. Dengan kata lain, putaran poros engkolmesin tidak
tersalurkan ke sistem pemindah tenaga. &ondisi ini diperlukan
saat memindah kecepatan transmisi, saat mengerem kendaraan,
dan saat menghentikan kendaraan.

Wahyu Afridinata
0710017211022
'8
2.$ Perenanaan K-%,-nen Uta%a K-,l+ng.
1. P-r-'.
Pada dasarnya poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau
beban lentur dan juga gabungan keduanya. 0elihat pada konstruksinya
maka tegangan lentur yang terjadi sangat kecil sehingga dapat diabaikan,
dengan demikian dapat dipastikan bahwa poros hanya mendapat beban
puntir saja.
Selanjutnya untuk mendapatkan diameter poros yang sesuai maka
perlu dipilih beberapa faktor koreksi dan faktor keamanan sebagai berikut
Baktor koreksi daya ,fc-.
Baktor koreksi momen puntir ,kt-.
Baktor koreksi lenturan ,cb-.
Baktor keamanan tegangan geser ,sf-
Persamaan-persamaan yang digunakan dalam perancangan
mengenai poros adalah sebagai berikut $
0enentukan daya rencana ,pd- digunakan rumus $
pd C P. fc ,&w-D.....DDDDDDDDDDDDDDDDDD.. '.%
Dimana pd C daya rencana.
fc C Baktor koreksi.
P C daya motor.

Wahyu Afridinata
0710017211022
':
0enentukan momen puntir rencana ,*- $
* C 9,8). %7
5
. pd/n. ..DDDDDDDDDDDDDD.DDD.. '.'
Dimana T = momen puntir.
pd = daya rencana.
n = putaran.
&oreksi perencanaan poros terhadap tegangan $
*egangan geser yang terjadi.
g C
(
% , +
ds
$
DDDDDDDD..DDDDDDDDDDDDD..
'.(
*egangan puntir yang terjadi.
p C
&"
$
DDDDDDDD.DDDDDDDDDDDDDD..
'.)
Dimana ds C diameter poros.
kt C Baktor koreksi puntiran ,%,+ E (,7 -
cb C Baktor koreksi lenturan , %,' E ',( -
g C *egangan geser maksimum ,kgmm
'
-
AP adalah 0omen perlawanan
ds %5

Wahyu Afridinata
0710017211022
'9
2. Pelat ge'ek.
Permukaan plat gesek yang bersinggungan biasanya besi cor dan
asbes yang tahan terhadap panas pada waktu dia bergesekan. Pada plat
gesek diameter luar ,D%- dan diameter dalam ,D'-.
Perbandingan antara keduanya D% $ D' biasanya besar dari 7,+
karena bidang gesek yang terlalu dekat dengan sumbu poros yang
mempunyai pengaruh yang kecil terhadap permindahan momen pada
bidang gesek ,p-.
*ekanan rata-rata bidang gesek ,p-
&oefisien plat kering , k -
Perbandingan diameter plat gesek ,D%D'-
Dari data-data yang ada dapat ditentukan $
=aya tekanan bidang gesek ,B-
B C
p D D . - % ' , )
'
DDDDDDDDDDDDDD.DDDD..
'.+
6ari-jari rata-rata plat gesek ,r m-
r m C
,
_
+
)
' %
D D
DDDDDDDD DDDDDDDDDDD..
'.5
0omen gesek pada pemukaan plat gesek , 0g - sama dengan momen
puntir , * -.

Wahyu Afridinata
0710017211022
(7
* C
. B . r m DDDDDDDDDDDDDDD.DDDD.. '.8
>ebar permukaan plat gesek , b -
b C
,
_

'
'
%
'
'
D D
DDDDDDDDDDDDDD.DDDD..
'.:
>uas permukaan gesek , # -
# C '
. r m . b DDDDDDDDDDDDDDD.DDD.. '.9
U%ur Plat Ge'ek
.mur plat gesek artinya adalah lamanya plat gesek dipakai mulai
dari waktu pemasangan sampai dengan mencapai keausan yang
diizinkan .2iasanya umur plat gesek yang baik berkisar (777 sampai +777
jam untuk jenis pemakaian sedang. Baktor umur ini ditemukan oleh
"olume keausan dari plat gesek di bagi dengan keausan spesifik dan daya
gesek dari plat.
<ubungan ini memakai persamaan $
?ml C
Ex&
#
(
DDDDDDDDDDDDDDDD. DDDD.. '.%7
Dimana ?ml C .mur plat dari jumlah hubungan ,hb-
>
(
C /olume keausan plat gesek yang diizinkan , cm
(
-
@ C &erja penghubung untuk satu kali hubungan
,kgmhb-
A C >aju keausan bidang gesek ,cm
(
. kg m -

Wahyu Afridinata
0710017211022
(%
/olume keausan berarti "olume dari plat gesek yang diizinkan aus
mulai dari dipasang sampai dengan datarnya sama dengan kelingan ,paku
keling-, bila hal ini diteruskan akan merusak kelingan.
!. *,l+ne .an na#t.
A. *,l+ne.
Sama dengan poros, maka spline juga mempunyai fungsi untuk
meneruskan daya dan putaran. Diameter spline lebih besar dari
diameter poros.
>ebar gigi spline , > -
> C
'
.ds
DDDDDDDDDDDDDDDDDD..D.. '.%%
Diameter 0aFimal , D -
D C
:% , 7
ds
DDDDDDDDDDDDDDD.DDDD.. '.%'
*inggi spline , h -
h C
'
ds D
DDDDDDDDDDDDDD.DDDD.. '.%(
6ari-jari rata-rata spline
rs C
)
D ds
DDDDDDDDDDDDDDDDDD.. '.%)
=aya yang bekerja pada spline , Bt -
Bt C
rs
$
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.. '.%+

Wahyu Afridinata
0710017211022
('
Dimana * C *orsi , 0omen rencana -
>ebar spline , b -
b C
# g
Ft
.
DDDDDDDDDDDDDDD.DDDD.. '.%5
Dimana g C
' %
.Sf Sf
t
6umlah spline atau jumlah pasak , G -
G C
b
rs . '
DDDDDDDDDDDDDDDDDDD.. '.%8
=aya yang bekerja pasa setiap spline , Bts -.
Bts C
'
Ft
DDDDDDDDDDDDDDD..DDDD.. '.%:
B. Na#t.
6umlah naft sama dengan jumlah spline , Gi - buah dengan
menganggap jari-jari pada neft sama dengan spline.
Panjang naft dapar diperoleh dari pers. berikut $
>n C %,) ds. DDDDDDDDDDDDDD..DDDD.. '.%9
Dimana Ds C diameter spline.
=aya yang bekerja pada naft.
Bn C
#n b
Fts
.
DDDDDDDDDDDDDDDDDDD.. '.
'7

Wahyu Afridinata
0710017211022
((
Dimana Bts C =aya yang bekerja pada setiap spline.
b C >ebar naft.
$. Paku kel+ng.
Pada kopling terdapat tiga macam ukuran paku keling dengan
posisi letak yang berbeda, adapun ukuran untuk masing-masing paku
keling.
=aya yang bekerja pada paku keling , B -
B C
(
$
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD..DD.. '.
'%
Dimana * C *orsi.
! C 6arak dari sumbu.
=aya yang bekerja pada setiap paku , Bs -.
Bs C
n
F
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.. '.
''

Wahyu Afridinata
0710017211022
()
Dimana n C jumlah paku keling
B C gaya yang bekerja semua paku
*egangan tarik izin , t -.
C
Sf
t
DD..DDDDDDDDDDDDDDD.DDDD.. '.
'(
t C tegangan tarik
Sf Cfaktor keamanan ,:7-97-;
*egangan geser izin , g -.
g C 7,: . t. DDDDDDDDDDDDDDD.DDDD.. '.
')
Diameter paku keling , d -.
d
paku keling
C
g
F
.
) .
DDDDDDD...DDDDDDDDD... '. '+
Diameter lubang kelingan , D -.
D
lubang keling
C d H 7,' mm. DDDDDDDDDD.DD..DD '. '5
). Pega'.
A. Pega' kejut.
Pegas kejut berfungsi sebagai pelunak tumbukan atau kejutan.
Sifat pegas yang terpenting adalah menerima kerja kawat perubahan
bentuk elastis dan ketika mengendorkan kembali kerja tersebut.
=aya yang bekerja pada pegas kejut adalah gaya keling , B -.

Wahyu Afridinata
0710017211022
(+
B C
r
)"
DDDDDDDDDDDDDD..DDDD.. '. '8
=aya untuk satu pegas , Ba -.
Ba C '
F
DDDDDDDDDDDDDDD..DDD.. '.
':
Dimana 0P C *orsi.
G C 6umlah pegas kejut.
Diameter kawat pegas , d -.
d
kawat pegas
C
.
. . :
t
C Fa k
DDDDDDDD.DDDD.. '. '9
Dimana k C faktor tegangan.
k C
) )
% )
c
c
H
)
5%+ , 7
3 C indeks pegas
Ba C gaya yang bekerja pada pegas.
t C tegangan tarik.
Diameter kawat pegas , d -.
D C 3 . d
kawat pegas
DDDDD.DDDDD.DDDD.. '. (7

Wahyu Afridinata
0710017211022
(5
>endutan yang terjadi , -.
C
G d
Fa d n
.
. . . :
)
(
DDDDDDDDDDDD..DDDD..
'. (%
Dimana C Defleksi pegas.
n C jumlah lilitan yang aktif.
= C 0odulus geser.
Panjang pegas sebelum dibebani , >o -
>o C nd H maF. H ,n-%- . 7,%. DDDDDDD..DD.. '. ('
&isar , & -
& C
% *
#o
DDDDDDDDDDDDDD..DDD.. '. ((
Panjang pegas dalam keadaan dibebani , >i -.
>i C >o - DDDDDDDDDDDDD..DDDD.. '.
()
*egangan geser pegas , g -
g C
)
'
d
F
DDDDDDDDDDDD..DDDD.. '. (+
*egangan puntir pegas , p -
p C
(
. :
d
d F
DDDDDDDDDDDDDDDDD '. (5
*egangan total , tot. -

Wahyu Afridinata
0710017211022
(8
tot C g H p. DDDDDDDDDDD.D.DDD..
'. (8
B. Pega' D+a#rag%a.
Pegas diafragma berfungsi sebagai penekanan plat gesek melalui
permukaan plat tekan. 2ila pegas diafragma ditekan, atau diberi gaya
tekan melalui pedal koplin, maka pada saat bersamaan pegas
diafragma ini akan melepaskan hubungan plat gesek dengan fly wheel,
sehingga tidak terjadi penerusan daya dan putaran ke transmisi.
=aya yang bekerja , Bi -.
Bi C
#
h b a
. 5
. .
'
DDDDDDDDDDDD..DDDD.. '.
(:
Dimana a C *egangan dinamis pegas yang diizinkan.
a C 7,8+ o.
b C >ebar lengan penampang melintang
h C *ebal pegas

Wahyu Afridinata
0710017211022
(:
> C Panjang pegas
o C '77 ?mm
besarnya kemampuan pegas keseluruhan , B -.
B C B
%
. G DDDDDDDDDDDDD.DDDD.. '. (9
Pemin dalam pegas , f -.
f C
'
(
%
. .
. . )
h b E
# xf +
DDDDDDDDDDDD..DDDD
'.)7
&emiringan
g C
( )
(
'
'
. 5 .
Ebh
F# +
DDDDDDDDDDDDDD..
'.)%
3. Bantalan.
Pada kopling ini terdapat dua buah bantalan yang ukuran dan
fungsi yang berbeda, kedua bantalan tersebut adalah sebagai berikut $
%. !elease bearing.
'. Input shaft bearing.
!elease bearing terletak antara pegas matahari dengan luas
penekanan, gaya tekan yang terjadi sama dengan gaya yang diperlukan
untuk membebaskan flat gesek antaranya dengan baja, untuk itu ditetapkan
koefisien gesek.
=aya gesek yang terjadi , BI -
BI C . fo. DDDDDDDDDDDDDDD.. DDDD.. '.)'

Wahyu Afridinata
0710017211022
(9
2eban ekui"alen dinamis , p -
p C Br . Ba DDDDDDDDDDDDDDDDDDDD.. '.)(
Br C =aya radial
Ba C =aya aksial
Baktor kecepatan , fn -
Bn C
,
_
h
( , ((
.
h
(
%
DDDDDDDDDDD..DDDD..
'.))
Baktor umur , fh -
Bh C Bn .
p
c
DDDDDDDDDDDDDDDDDDD.. '.)+
.mur nominal bantalan , >h -
>h C +77 . fh
(
. DDDDDDDDDDDDDD.DDDD.. '.)5
BAB III
PEREN2ANAAN KO"PONEN UTA"A
!.1 Perenanaan P-r-'.

Wahyu Afridinata
0710017211022
)7
Ga%&ar !.1. P-r-'
2ahan yang digunakan dalam perencanaan poros pada perancangan
ini adalah batang baja yang difnis dingin dengan kode S)+3-D, dengan
kekuatan tarik 57 &gmm
'
. Sementara data-data yang ada adalah $
Daya transmisi P C %(5 ps.
Putaran ? C +577 rpm.
Baktor koreksi dan factor keamanan adalah sebagai berikut $
Baktor koreksi daya , fc - C %.'
Baktor koreksi momen punter , kt - C %.+
Baktor koreksi lenturan , kb - C %.'
Baktor keamanan tegangan , sf - C %.5
&arena daya dalam satuan PS maka untuk mendapatkan daya
dalam &w, dikalikan 7,85 sebagai berikut $
%(5 ps . 7,85
"s
,
C %7(,(5 &w.
Da9a renana : P. ;
Pd C fc.P, &w -
C %,( . %7(,(5 ,&w-
C %(),(5: &w.

Wahyu Afridinata
0710017211022
)%
>
d
"-%en ,unt+r renana : T ;
* C 9,8) . %7
+

n
"d
C 9,8) . %7
+

rpm
,
+577
(5: , %()
C '((87,)( &g mm.
Tegangan ge'er 9ang .++<+nkan :
a
;

a
C
( )
' %
.sf sf
b
C
' . 5
57
'
mm ,g
C + &g mm
'
.
Tegangan ,unt+r 9ang .++<+nkan :
,
;
p
C 7,8 . g
C 7,8 . + &g mm
'
C (,+ &g mm
'
.
D+a%eter P-r-r' : D' ;
d
s
C
( %
. .
% . +
1
]
1
t k k b t
a
C
( %
'
)( , '((87 . ' , % . + , %
+
% , +
1
]
1
,gmm
,gmm
C
%' , )'97:
(
C (+,7% mm.
K-rek'+ Perenanaan ,-r-'.
Tegangan ge'er 9ang terja.+ : ;
C
(
. % , +
s d
$

Wahyu Afridinata
0710017211022
)'
C
( )
(
7% , (+
)( , '((87 . % , +
mm
,gmm
C '.88 kgmm
'
.
Ja.+ J
a
, ',88 kgmm
'
J + &gmm
'
-
Tegangan ,unt+r 9ang terja.+ :
,
;
p
C
p &
$
, A
p
adalah momen perlawanan C
(
%5 s d
C
( )
(
- 7% , (+ %5
%) , (
)( , '((87
mm
,gmm
C 7,7( &gmm
'
.
Ja.+
p
J
p
, 7,7( &gmm
'
J (,+ &gmm
'
-
Dengan demikian poros aman terhadap tegangan geser dan tegangan
puntir.
!.2 Perenanaan Plat Ge'ek

Wahyu Afridinata
0710017211022
)(
D
1
D
2
Ga%&ar !.2 Plat Ge'ek
Dari perencanaan plat gesek ini ditetapkan spesifikasi sebagai berikut $
*ekanan rata-rata pada bidang gesek , p - C 7,7( &gmm
'
.
&oefisien gesek plat kering , - C 7,(+
Perbandingan geser plat gesek K
'
%
D
D
C 7,8 atau D
%
C 7,8 D
'
.
Dar+ .ata .+ata' .a,at .+tentukan :
Ga9a tekanan ,a.a &+.ang ge'ek : 5 ; =
B C
( )x" D D
'
%
'
'
)

C
( )
' '
'
'
. 7( , 7 . 8 , 7 %
)
%) , (
mm ,g D
C 7,8:+ ,%-7,)9 - D
'
'
. 7,7( &gmm
'
.
C 7,7%' D
'
'
&gmm
'
.
Jar+ > jar+ rata > rata ,lat ge'ek : r% ;

Wahyu Afridinata
0710017211022
))
rm C
( )
)
' %
D D +
C
( )
'
)
8 , 7 %
D
+
C 7,)'+ D
'
mm.
"-%en ge'ek ,a.a ,er%ukaan ,lat ge'ek : "g ;
0g C F B . rm.
C 7,(+. 7,7%' D
'
'
. 7,)'+ D
'
.
C 7,77%8:+ D
'
'
. 7,)'+ D
'
.
C %,8:+ . %7
(
D
'
(
&gmm.
2esarnya momen gesek yang bekerja pada plat gesek sama dengan
besarnya momen puntir yang bekerja pada poros kopling, yaitu $ '((87.)(
&gmm, maka $
* C . B . rm.
'((87,)( C %,8:+ .%7
(
D
'
(
D
'
C
(
(
%7 . 8:+ , %
)( , '((87
C '(+,59 mm.
0aka, dari rumus diatas didapatkan $
D
%
C 7,8 . D
'
.
C 7,8 . '(+,59
C %5),9:( mm.
Le&ar ,er%ukaan ,lat ge'ek : & ;

Wahyu Afridinata
0710017211022
)+
2 C
'
% '
D D
C
( )
'
9:( , %5) 59 , '(+ mm
C (+,(+ mm.
Ja.+? &e'arn9a ga9a ge'ekan : 5 ; a.ala(
B C 7,7%' . D
'
'
.
C 7,7%' . , '(+,59 -
'
.
C 555,+9 &gmm
'
.
Jar+ > jar+ rata > rata
rm C 7,)'+ D
'
.
C 7,)'+ . '(+,59
C%77,%5: mm.
Untuk %-%en ge'ekan : "g ;
0g C %,8:+ . %7
-(
D
'
(
&gmm.
C 7,77%8:+ , '(+,59 -
(
.
C '((87,%5 &gmm.
Lua' ,er%ukaan ,lat ge'ek : A ;
# C ' . rm . b
C ' . (,%) . %77,%5: . (+,(+ mm.
C '''(8,795 mm
'
.

Wahyu Afridinata
0710017211022
)5
U%ur ,lat ge'ek
?m> C
& E
#
.
(
C
8
%7 . : . %' , (%'
'%7
C :)%7'',5: C :)%7'( hubungan.

6ika kopling dianggap bekerja 5 jam hari dan frekuensi
penghubung adalah 5 hubung menit, hubungan yang terjadi adalah $ 5 .
57 . 5 C '%57 hubhari, dan apabila kopling bekerja selama (77 hari dalam
satu tahun akan terjadi sejumlah '%57 . (77 C 5):777 hubungan tahun.
Dengan demikian usia plat kopling adalah $
?m> C
5):777
:)%7'(
C %,( tahun.

Wahyu Afridinata
0710017211022
)8
!.2 Perenanaan *,l+ne .an Na#t
A. Perenanaan *,l+ne
Ga%&ar !.! *,l+ne
2ahan spline sama dengan bahan poros yaitu batang baja definis
dingin dengan kode S)+3-D dengan kekuatan tarik 57 &gmm
'
, 6adi $
Le&ar g+g+ ',l+ne : L ;
> C
'
.ds

C
'
7% , (+ . %) , (
C +),98 mm
D+a%eter "a@+%al : D ;
D C
:% , 7
ds
C
:% , 7
7% , (+
C )(,'' mm.

Wahyu Afridinata
0710017211022
):
D
D
b
h
T+ngg+ *,l+ne : ( ;
h C
'
ds D
C
'
7% , (+ '' , )(
C ),% mm.
Jar+ > jar+ Rata > rata ',l+ne : r' ;
rs C
)
D ds +
C
)
'' , )( 7% , (+ +
C %9,+5 mm.
Ga9a 9ang &ekerja ,a.a *,l+ne : 5t ;
Bt C
rs
$
K dimana * C '((87,)( &gmm.
C
mm
,gmm
+5 , %9
)( , '((87
C %%9),:&g.
Le&ar *,l+ne : & ;
b C
gx#
Ft
K dimana g C
' %
.sf sf
t
C
' . 5
57
'
mm ,g
C + &gmm
'
.
sf
%
C 5
sf
'
C '
b C
mm mm ,g 98 , +) . +
: , %%9)
'
C ),(+ mm.
Ju%la( *,l+ne : A ; atau Ju%la( Pa'ak

Wahyu Afridinata
0710017211022
)9
G C
b
rs . '
C
mm
mm
(+ , )
+5 , %9 . %) , ( . '
C ': buah.
Ga9a 9ang &ekerja ,a.a 'et+a, *,l+ne : 5t' ;
Bts C
'
Ft
C
':
: , %%9) ,g
C )',58 &g.
B. Perenanaan Na#t
Ga%&ar !.$ Na#t
6umlah ?aft sama dengan jumlah Spline , G - buah dengan
menganggap 6ari-jari pada naft sama dengan spline.
Data ?aft didapatkan $

Wahyu Afridinata
0710017211022
+7
%. 6umlah ?aft , Gn - C ': buah.
'. 6ari-jari ?aft , rn - C %9,+5 mm.
(. >ebar ?aft C ),(+ mm.
). *inggi ?aft , hn - C ),% mm.
+. =aya tangensial satu ?aft , Btsn -C )',58 &g.
Panjang Na#t : Ln ;
>n C %,) ds
C %,) . (+,7%
C )9,7%) mm.
Didalam perencanaan ini kita ambil bahan naft sama dengan bahan
poros yaitu batang baja difinis dingin , S)+3-D - dengan kekuatan tarik 57
&gmm
'
.
g C
' %
.sf sf
t
C
' . 5
57
'
mm ,g
C + &g.
Ga9a 9ang &ekerja ,a.a Na#t : 5n ;
Bn C
#n b
Ft
.
C
mm mm
,g
7%) , )9 . (+ , )
: , %%9)
C +,5 &gmm
'
.
!.! Perenanaan Pega'

Wahyu Afridinata
0710017211022
+%
Lo Li
D
P
A. Perenanaan Pega' Kejut.

Ga%&ar !.) Pega' Kejut
a. Pegas dalam keadaan bebas.
b. Pegas dalam keadaan dibebani.
Direncanakan jarak pegas kejut ke sumbu poros , r - C )' mm.
Ga9a 9ang &ekerja ,a.a Pega' : 5 ;
B C
r
$
C
mm
,gmm
)'
)( , '((87
C ++5,)) &g.
Ga9a 9ang &ekerja ,a.a %a'+ng/%a'+ng Pega'

Wahyu Afridinata
0710017211022
+'
Ba C
'
F
C
)
)) , ++5 ,g
C %(9,%% &g.
5akt-r Tegangan : K ;
& C
) )
% )
c
c
H
)
5%+ , 7
C %,%9 H 7,%'(
C %,(
D+a%eter ka0at : . ;
d C
.
. . :
t
c Fa ,
C
%) , ( %%+
+ . %% , %(9 . ( , % . :
mmx kg
,g
B
% , (5%
8' , 8'((
C
7( , '7
C ),)8 mm.
D+a%eter Pega' : D ;
D C 3 . d

Wahyu Afridinata
0710017211022
+(
C + .),)8
C '',(+ mm.
Len.utan 9ang terja.+ : ;
C
G d
Fa D n
.
. . . :
)
(
dimana C Defleksi pegas
n C 6umlah lilitan yang aktif
D C diameter pegas C '7 mm
d C diameter kawat C ),)8 mm
= C 0odulus geser , :777 &gmm
'
-
C
( )
( )
' )
(
:777 . )8 , )
%% %(9 . '7 . ) . :
mm ,g mm
,g m
C
9' , (%9(:97
(+5%'%57
C %%,%+ mm.
Panjang Pega' 'e&elu% .+&e&an+ : L- ;
>o C p . n H ' . d
C n .d H maF H , n-% - 7,%
C ) .),)8 H %%,%+ H , )-% - 7,%
C '9,(( mm.
K+'ar : K ;
& C
% )
#o

Wahyu Afridinata
0710017211022
+)
C
% )
(( , '9
C 9,: mm.
Panjang Pega' 'e&elu% .+&e&an+
>i C >o -
C , '9,(( E %%,%+ - mm
C %:,%: mm.
Tegangan Ge'er Pega' : g ;
g C
)
'
d
F
C
'
- )8 , ) , 8:+ , 7
)) , ++5
mm
,g
C (+,)9 &gmm
'
.
Tegangan Punt+r Pega' : , ;
p C
(
. . :
d
D F
C
(
- )8 , ) , %) , (
'7 . )) , ++5 . :
mm
mm ,g
C (%8,)+ &gmm
'
.
Tegangan T-tal : . T-t ;
. *ot C g H p
C , (+,)9 H (%8,)+ - &gmm
'
.

Wahyu Afridinata
0710017211022
++
L
bo
ho
b
h
C (+',9) &gmm
'
.
C. Pega' D+a#rag%a
Ga%&ar !.3 Pega' D+a#rag%a
Di asumsikan $
Panjang pegas , > - C 87 mm.
*ebal Pegas , h - C ',5 mm
>ebar lengan penampang melintang , b - C (7 mm
>ebar penampang melintang depan , bo - C %( mm
6umlah bagian diafragma C : buah.
2esarnya gaya yang bekerja pada seluruh pegas diafragma
sehingga terjadi defleksi, maka $

Wahyu Afridinata
0710017211022
+5
B
%
C
#
h b a
5
. .
(
, dimana a C *egangan dinamis pegas yang

diizinkan
C 7,8+. o
C 7,8+ . '77 ?mm
C %+7 ?mm.
B
%
C
mm
mm mm mm *
87 . 5
-- 5 , ' ., (7 . %+7 ,
'
C 8',)( ?ewton.
Be'arn9a ke%a%,uan Pega' ke'eluru(an
B C B
%
. G
C 8'.)( ? . :
C +89,)) ?ewton.
Pe%+n.a(an Pega' : # ;
B C
(
(
%
. .
. . . )
h b E
# F +
, dimana I C I
%
I
'
.
ho C h C ',5 mm
bo C b C %( (7 mm C 7,) mm.
@ C %+777 &gm.
f C
(
(
- 5 , ' ., (7 . %+777
87 . )( , 8' ' , % . ) x
C %+,78 mm.
Ke%+r+ngan : ;

Wahyu Afridinata
0710017211022
+8
*g C
(
'
'
. .
- . . 5 . ,
h b E
# F +
C
(
'
- 5 , ' ., (7 . %+777
- 87 . )( , 8' . 5 . ( , % ,
C 7,(+
C %9,':
4
.
BAB IV

Wahyu Afridinata
0710017211022
+:
PEREN2ANAAN KO"PONEN PENDUKUNG
$.1 Perenanaan Paku kel+ng.
d
L
Ga%&ar $.1 Paku Kel+ng
Pada kopling terdapat tiga macam ukuran paku keeling yang
menyatukan elemen-elemen dari plat gesek dengan posisi dan ukuran yang
berbeda, paku keeling tersebut adalah $
1. Paku Kel+ng A
6umlah paku keling $ %5 buah
Diameter paku $ 5,+ mm.
6arak paku ke sumbu poros $ :9 mm.
2. Paku Kel+ng B
6umlah paku keling $ %: buah
6arak paku ke sumbu poros $ )9 mm.
!. Paku Kel+ng 2

Wahyu Afridinata
0710017211022
+9
6arak paku ke sumbu poros $ )9 mm.
$.2 Per(+tungan Paku kel+ng.
1. Paku Kel+ng A
2ahan direncanakan St (8, dengan kekuatan tarik (8 &gmm
'
dengan factor keamanan , st - C 5.
Ga9a 9ang &ekerja ,a.a Paku Kel+ng : 5 ;
B C
rA
$
C
mm
mm ,g m
:9
)( '((87
C '5( &g.
Ga9a 9ang &ekerja ,a.a t+a, ,aku : 5
'
;
B
s
C
%5
F
C
%5
'5(
C %5,)) &g.
Tegangan Tar+k I<+n :
t
;

Wahyu Afridinata
0710017211022
57
t
C
Sf
t
C
5
(8
'
mm ,g
C 5,%5 &gmm
'
.
Tegangan Ge'er I<+n :
g
;
g
C 7,: . t
C 7,: . 5,%5
C ),9( &gmm
'
.
D+a%eter Paku Kel+ng A
g
C
A
F
, dimana # C
'
)
d
C
'
)
d
F
d C
g
F
.
) .
C
9( , ) . %) , (
'5( . )
C :,') mm.
2. Paku Kel+ng B

Wahyu Afridinata
0710017211022
5%
2ahan direncanakan St (8, dengan kekuatan tarik (8 &gmm
'
dengan factor keamanan , st - C 5.
Ga9a 9ang &ekerja ,a.a Paku Kel+ng : 5 ;
B C
rB
$
C
mm
mm ,g
)9
)( , '((87
'
C )85,9+ &g.
Ga9a 9ang &ekerja ,a.a 'atu ,aku
B
s
C
n
F
C
%:
9+ , )85 ,g
C '5,+ &g.
Tegangan tar+k +<+n :
t
;
t
C
Sf
t
C
5
(8 mm ,g
C 5,%5 &gmm
'
.
Tegangan Ge'er 9ang .++<+nkan :
g
;
g
C 7,: .
t
C 7,: . 5,%5
C ),9( &gmm
'
.
D+a%eter Paku Kel+ng B

Wahyu Afridinata
0710017211022
5'
g
C
A
F
, dimana # C
'
)
d
C
'
)
d
F
d C
g
F
.
) .
C
9( , ) . %) , (
) . 9+ , )85
C %%,%7 mm.
Pe%er+k'aan ter(a.a, Tegangan Ge'er 9ang terja.+
I
C
A
FS

C
)
FS
. d
'
C
'
8' , 95
+ , '5
mm
kg
C 7,'8 kgmm
'
2erdasarkan perhitingan diatas, maka
I

t
, 7,'8 kg mm
'
5,%5 kg mm
'
-
!. Paku Kel+ng 2

Wahyu Afridinata
0710017211022
5(
2ahan direncanakan S (+ 3 E D dengan
% C +( kg mm
'
dan Sf C 5.
Ga9a 9ang &ekerja ,a.a Paku Kel+ng
B C
rc
$
C
mm
mm kg
)9
)( , '((87

C )85,9+ kg
Ga9a 9ang &ekerja ,a.a %a'+ng/%a'+ng ,aku kel+ng
B
s
C
n
F
C
%:
)85,9+ kg

C '5,+ kg
Tegangan tar+k +<+n :
t
;
t
C
sf
t
C
5
+(

C :,:( kg mm
'
Tegangan Ge'er +<+n :
g
;
g
C 7,: .
t
C 7,: . :,:(
C 8,75) kg mm
'
D+a%eter Paku Kel+ng 2

Wahyu Afridinata
0710017211022
5)
d C
+
F
.
. )

C
' 75) , 8 . %) , (
9+ , )85 . )
mm kg
kg
C 9,'8 mm
$.$ Perenanaan Bantalan
2antalan berfungsi untuk menumpu poros yang berbeban dan
berputar sehingga dapat beroperasi dengan lancar, aman, halus dan masa
pemakaian poros tersebut dapat berlangsung lama.
Ga%&ar $.2 Bantalan
&eterangan $

Wahyu Afridinata
0710017211022
5+
Fr
5a 5a
5r
d C Diameter dalam C (+ mm
D C Diameter luar C 8+ mm
2 C >ebar bantalan
Ba C =aya aksial
Br C =aya radial
Dalam merencanakan bantalan luncur yang mengalami gesekan
luncur dari poros.
Sesuai dengan tabel (.) pada halaman 5% elemen gupta.
3 C D E d
C 8+ E (+
C )7
sesuai dengan tabel untuk diameter %: E )7 mm maka harga c dapat diperoleh
c C %,+ - %(77 mikron
% mikron C 7,77% mm
c C kelonggaran bantalan
c yang diambil :)7 mikron C 7,:)
6arak pusat ,e-
h
-
C
e
h C selaput minyak
Sesuai dengan tabel h untuk pemakaian pesawat terbang dan oto mobil $
h C 7,77' E 7,77).

Wahyu Afridinata
0710017211022
55
<arga h yang diambil C 7,77(
Sehingga $
77( , 7
'
:) , 7
e
C 7,)%8 7,)'
% 3p C %,87.%7
%7
&g . min cm
'
.ntuk harga e C 7,)' pada tabel sehingga diperoleh harga Ba3o C 7,)'
Ba C gaya yang diperlukan untukmembebaskan plat gesek
)' , 7
:( , :85
Co
C '7:8,5 ?
C '%',: kg
Pada tabel diperoleh harga ,Sularso halaman %)(- dan jenis
bantalan yang diambil jenis bantalan terbuka nomor 577%.
3o C ''9 kg
3 C )77 kg
! C 7,+
D C 8+
d C (+
Dari tabel ).9 Sularso halaman %(+ diperoleh
/ C %
1 C %,7)

Wahyu Afridinata
0710017211022
58
L C 7,+5
Dimana $
/ C pembebanan pada cincin dalam
Be&an Ek+1alen :P;
P C F . fr H y . fa
Dimana $
! C 8+ '
C (8.+ cm
Br C '79%+,+7 (8,+ cm
C ++8,8) kg
fr C
9(
8) , ++8 . ' ' kg
"
$

C %%,99) ?
P C 7,+5 . %%,99) H %,7) . (5,)5
C )),5(+
5akt-r Kee,atan :#n;

Wahyu Afridinata
0710017211022
5:
Bn C
( %
n
( , ((
,
_
C
( %
)'77
( , ((
,
_
C 7,%9
5akt-r u%ur &antalan :5(;
Bh C
"
C
Fn.
C 7,%9
5(+ , ))
)77
.
kg
C 7,(+
U%ur N-%+nal Bantalan :l(;
>h C +77 . Bb
(
C +77 . ,7,(+-
(
C '%,)(
$.) Ha'+l Anal+'a Data
Da9a "ak'+%al = 1!3 P* :18!?!3 K0;

Wahyu Afridinata
0710017211022
59
Da9a = 1!$?!36 K0
"-%en ,unt+r : "
,
; = 2!!48?$! Kg.%%
Tegangan ge'er +<+n :
g
; = ) KgC%%
2
Tegangan Punt+r +<+n :
,
; = !?) KgC%%
2
P-r-'
2ahan $ S )+ 3-D
Diameter $ (+,7% mm
*egangan =eser yang terjadi ,
g
-$ ',88 &gmm
'
*egangan puntir yang terjadi ,
p
- $ 7,7( &gmm
'
Plat Ge'ek
Diameter dalam $ %5),9:) mm
Diameter luar $ '(+,59 mm
=aya tekanan bidang gesek $ 555,+9 &gmm
'
6ari rata-rata plat gesek $ %77,%5: mm
0omen gesek , 0
g
- $ '((87,%5 &g.mm
>ebar permukaan plat gesek $ (+,(+ mm
>uas permukaan plat gesek $ '''(8,795 mm
'
=aya gesekan , B - $ 555,+9 &gmm
'
.mur Plat $ %,( tahun
*,l+ne
2ahan $ S )+ 3-D

Wahyu Afridinata
0710017211022
87
>ebar gigi spline $ +),98 mm
Diameter maksimal $ )(,'' mm
*inggi spline $ ),% mm
6ari rata-rata spline $ %9,+5 mm
=aya yang bekerja $ %%9),: &g
>ebar Spline $ ).,(+ mm
6umlah gigi $ ': buah
=aya yang bekerja tiap Spline $ )',58 &g

Na#t
Panjang ?aft $ )9,7%) mm
=aya yang bekerja pada naft $ +,5 &gmm
'
Pega' Kejut
2ahan $ S.P )
=aya yang bekerja pada pegas $ ++5,)) &g
=aya yang bekerja masing-masing $ %(9,%% &g
Baktor tegangan , & - $ %,(
Diameter Pegas $ '',(+ mm
Diameter &awat $ ),)8 mm
Defleksi pegas $ %%,%+ mm
Panjang pegas , ?ormal - $ '',+ mm
Panjang Pegas , dibebani - $ '9,(( mm

Wahyu Afridinata
0710017211022
8%
*egangan geser pegas ,
g
- $ (+,)9 &gmm
'
*egangan puntir pegas ,
p
- $ (%8,)+ &gmm
'
*egangan total , .
tot
- $ (+',9) &gmm
'
Pega' D+a#rag%a
*egangan dinamis $ %+7 ?mm
=aya seluruhnya $ +89,)) ?
Pemindahan Pegas $ %+,78 mm
&emiringan $ %9,':
7
Paku kel+ng A
6umlah paku keling $ %5 buah
Diameter paku $ 5,+ mm
6arak paku ke poros $ :9 mm
=aya yang bekerja pada paku $ '5( &g
=aya yang bekerja tiap paku $ %5,)) &g
*egangan tarik izin ,
t
- $ 5,%5 &gmm
'
*egangan geser izin $ ),9( &gmm
'
Paku kel+ng B
6arak paku ke poros $ )9 mm
=aya yang bekerja pada paku $ )85,9+ &g

Wahyu Afridinata
0710017211022
8'
=aya yang bekerja tiap paku $ '5,+&g
t
- $ 5,%5 &gmm
'
*egangan geser izin $ ),9( &gmm
'
Paku kel+ng 2
6arak paku ke poros $ )9 mm
=aya yang bekerja pada paku $ )85,9+ &g
=aya yang bekerja tiap paku $ '5,+ &g
t
- $ :,:( &gmm
'
*egangan geser izin $ 8,75) &gmm
'

Wahyu Afridinata
0710017211022
8(
BAB V
PENUTUP
Ke'+%,ulan
Pada dasarnya data yang diperoleh dan hasil sur"ey dengan data yang
diperoleh dan perencanaan tidaklah jauh berbeda toleransinya, hal ini
disebabkan oleh beberapa factor yang mempengaruhi yakni$
%. Baktor koreksi momen puntir
'. Baktor koreksi daya
(. Baktor &oreksi >enturan
). Baktor keamanan tegangan gesek
+. *egangan tarik
5. *egangan gesek
Perencanaan dianggap aman apabila memperhatikan beberapa faktor
diatas dengan kata lain dalam perencanaan tidak boleh melebihi "ariabel dan
ketentuan yang ada
Selain itu kekerasan bahan sangat mempengaruhi kerja dari rancangan,
semakin lunak bahan yang dipilih maka semakin besar ukurannya. Dalam hal
ini penulis hanya melakukan perancangan jadi tidak mengolah atau mendesain
bentuk dari kopling, tapi yang paling penting dalam perancangan ini adalah
tidak boleh melebihi dari "ariabel yang diizinkan sehingga kopling dianggap
aman dan bisa berkeja dengan baik sebagi mana mestinya.

Wahyu Afridinata
0710017211022
8)
*aran
#dapun tujuan dari saran-saran ini adalah agar penyusun rancangan
kopling lebih sempurna lagi hendaknya. #dapun hal-hal yang mungkin perlu
diperhatikan adalah$
%. Dalam penyusunan perancangan kopling ini hendaknya dilengkapi
dengan data-data yang kita rancang.
'. Pemakaian bahan dalam perancangan hendaknya sesuai dengan
kondisi yang ada.
(. Dalam menetapkan faktor keaman seorang perancang harus teliti
mengamsumsikan kondisi kopling yang akan dioperasikan.
.ntuk memudahkan penyusunan rancangan kopling ini, hendaknya
dipakai buku pegangan yang praktis dan sesuai dengan tujuan perancangan.

Wahyu Afridinata
0710017211022
8+

Kijang Inova Lengkap

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kijang Inova Lengkap

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Rancangan Ulang Kopling Kijang Innova

C :)%7'',5: C :)%7'( hubungan.

, dimana a C *egangan dinamis pegas yang

Anda mungkin juga menyukai