Anda di halaman 1dari 22

CARA PENEGAKAN DIAGNOSA

I.

ANAMNESIS Anamnesis merupakan kumpulan informasi subjektif yang diperoleh dari

apa yang dipaparkan

oleh pasien terkait dengan keluhan utama yang

menyebabkan pasien mengadakan kunjungan ke dokter. Anamnesis diperoleh dari komunikasi aktif antara dokter dan pasien atau keluarga pasien. Anamnesis yang baik harus mengacu pada pertanyaan yang sistematis, yaitu dengan berpedoman pada empat pokok pikiran (The Fundamental Four) dan tujuh butir mutiara anamnesis (The Sacred Se en). !ang dimaksud dengan empat pokok pikiran, adalah melakukan

anamnesis dengan cara mencari data " #. $i%ayat &enyakit Sekarang ($&S) '. $i%ayat &enyakit (ahulu ($&() ). $i%ayat *esehatan *eluarga +. $i%ayat Sosial dan ,konomi

Sebelum

melakukan

anamnesis

lebih

lanjut,

pertama

yang

harus

ditanyakan adalah identitas pasien, yaitu umur, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, ras, status pernikahan, agama, telepon , alamat, dan pekerjaan.

a. -ama pasien Sebaiknya nama lengkap bukan nama panggilan atau alias. b. .enis kelamin Sebagai kelengkapan harus juga ditulis datanya. c. /mur

Terutama penting pada pasien anak0anak karena kadang0kadang digunakan untuk menentukan dosis obat. .uga dapat digunakan untuk memperkirakan kemungkinan penyakit yang diderita, beberapa penyakit khas untuk umur tertentu. d. Alamat Apabila pasien sering berpindah0pindah tempat maka tanyakan bukan hanya alamat sekarang saja tetapi juga alamat pada %aktu pasien merasa sakit untuk pertama kalinya. (ata ini kadang diperlukan untuk mengetahui terjadinya %abah, penyakit endemis atau untuk data epidemiologi penyakit. e. &ekerjaan 1ila seorang dokter mencurigai terdapatnya hubungan antara penyakit pasien dengan pekerjaannya, maka tanyakan bukan hanya pekerjaan sekarang tetapi juga pekerjaan0 pekerjaan sebelumnya. f. &erka%inan *adang berguna untuk mengetahui latar belakang psikologi pasien dan juga hubungan dengan status penyakit0penyakit tertentu. g. Agama *eterangan ini berguna untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh (pantangan) seorang pasien menurut agamanya. h. Suku bangsa 1erhubungan dengan kebiasaan tertentu atau penyakit0penyakit yang berhubungan dengan ras2suku bangsa tertetu. i.&endidikan 1erhubungan dengan sejauh kemampuan komunikasi pasien. 1. Riwayat Penyakit Sekarang 3al ini meliputi keluhan utama dan anamnesis lanjutan. *eluhan utama adalah keluhan yang membuat seseorang datang ke tempat pelayanan

kesehatan untuk

mencari pertolongan dan pengobatan. *eluhan utama ini dari satu keluhan. *emudian setelah keluhan utama, dengan menggunakan tujuh butir

sebaiknya tidak lebih

dilanjutkan anamnesis secara sistematis mutiara anamnesis, yaitu "

#. 4okasi (dimana 5 menyebar atau tidak 5) '. 6nset 2 a%itan dan kronologis (kapan terjadinya5 berapa lama5) ). *uantitas keluhan (ringan atau berat, seberapa sering terjadi 5) +. *ualitas keluhan (rasa seperti apa 5) 7. Faktor0faktor yang memperberat keluhan. 8. Faktor0faktor yang meringankan keluhan. 9. Analisis sistem yang menyertai keluhan utama. 2. Riwayat Penyakit Dahulu (itanyakan adakah penderita pernah sakit serupa sebelumnya, bila dan kapan terjadinya dan sudah berapa kali dan telah diberi obat apa saja, serta mencari penyakit yang rele an dengan keadaan sekarang dan penyakit kronik (hipertensi, diabetes mellitus, dll), pera%atan lama, ra%at inap, imunisasi, ri%ayat pengobatan dan ri%ayat menstruasi (untuk %anita).

3. Riwayat Penyakit Keluarga Anamnesis ini digunakan untuk mencari ada tidaknya penyakit keturunan dari pihak keluarga (diabetes mellitus, hipertensi, tumor, dll) atau ri%ayat penyakit yang menular. . Riwayat !"!ial #an ek"n"$i 3al ini untuk mengetahui status sosial pasien, yang meliputi pendidikan, pekerjaan pernikahan, kebiasaan yang sering dilakukan (pola tidur, minum alkohol atau merokok, obatobatan, akti itas seksual, sumber keuangan, asuransi kesehatan dan kepercayaan).

II.

S%A%&S &M&M

#. *eadaan umum Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran dibedakan menjadi " #. C"$'"! Menti! (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menja%ab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.. '. A'ati!, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh. ). Deliriu$, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, %aktu), memberontak, berteriak0teriak, berhalusinasi, kadang berhayal. +. S"$n"len (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi ja%aban erbal. 7. Stu'"r (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri. 8. C"$a (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya). Penye(a( Penurunan Ke!a#aran &enurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia): kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan syok): penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis) : pada keadaan hipo atau hipernatremia : dehidrasi: asidosis, alkalosis: pengaruh obat0obatan, alkohol, keracunan" hipertermia, hipotermia: peningkatan tekanan intrakranial (karena perdarahan, stroke, tomor otak): infeksi (encephalitis): epilepsi. Mengukur %ingkat Ke!a#aran Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesadaran dengan hasil seobjektif mungkin adalah menggunakan ;<S (Glasgow Coma Scale). ;<S dipakai untuk menentukan derajat cidera kepala. $eflek membuka mata, respon erbal, dan motorik diukur dan hasil pengukuran dijumlahkan jika kurang dari #), makan dikatakan seseorang mengalami cidera kepala, yang menunjukan adanya penurunan kesadaran. =etoda lain adalah menggunakan sistem A)P&, dimana pasien diperiksa apakah sadar baik (alert), berespon dengan kata0kata (verbal), hanya berespon jika dirangsang nyeri (pain), atau pasien tidak sadar sehingga tidak berespon baik erbal maupun diberi rangsang nyeri (unresponsive).

Ada metoda lain yang lebih sederhana dan lebih mudah dari ;<S dengan hasil yang kurang lebih sama akuratnya, yaitu skala ACD&, pasien diperiksa kesadarannya apakah baik (alertness), bingung 2 kacau (confusion), mudah tertidur (drowsiness), dan tidak ada respon (unresponsiveness). '. Denyut na#i -ilai denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem

kardio askuler. (enyut nadi dapat diperiksa dengan mudah menggunakan jari tangan (palpasi) atau dapat juga dilakukan dengan alat elektronik yang sederhana maupun canggih. &emeriksaan denyut nadi dapat dilakukan pada daerah arteri radialis pada pergelangan tangan, arteria brakhialis pada siku bagian dalam, arteri karotis pada leher, arteri temporalis pada samping muka bagian atas didepan0atas telinga, arteri femoralis, arteri dorsalis pedis, dan pada arteri frontalis pada bayi. 4akukan palpasi ringan arteri radialis dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah ,lakukan palpasi sepanjang lekuk radial pada pergelangan tangan. (enyut nadi normal untuk de%asa adalah 9>0 ?> kali permenit. 4ebih dari #>> kali dnamakan takikardi dan kurang dari 8> kali dinamakan bradikardi. Takikardi dapat terjadi setelah berolahraga, bekerja sangat keras, atau dapat disebabkan oleh karena" kerusakan jaringan jantung, tanda a%al penyakit jantung, gelombang listrik abnormal yang terjadi saat lahir, sakit jantung ba%aan, tekanan darah tinggi, konsumsi alkohol dan kafein dosis tinggi. 6leh karena itu pada pasien dengan takikardi perlu ditelusuri lagi apakah ada ri%ayat penyaki sistemik seperti jantung atau kebiasaan0kebiasaan tertentu sehngga dokter gigi bisa mengantisipasi jika ingin melakukan tindakan misalnya pencabutan. pencabutan. ). Perna*a!an &emerksaan pernafasan ini adalah dengan menghitung berapa banyak proses pertukaran udara yang terjadi di rongga paru pasien. berapa kali rongga paru mengembang dan mengempis. pernafasan adalah '> kali permenit. 3al ini dapat dilakukan dengan melihat dan meraba bagian paru pasien dan menghitung -ormalnya jumlah Sedangkan, pada pasien bradikardi dokter sebaiknya juga mengantisipasi terjadinya syok terutama setelah anastesi jika ingin melakukan

+. Pu'il $ata &ada pemeriksaan pupil mata, operator harus memriksa bentuk dan lebarnya, bila kedua pupil sama besar disebut isokor. disebut midriasis mislanya pada kerusakan saraf kranial III. kesadaran dan kerja saraf simpatis0parasimpatis. III. RI+A,A% PEN,AKI% &ada pemeriksaan ri%ayat penyakit2kelainan sistemik, pertanyaan0 &upil yang mengecl &emeriksaan pupil disebut miosis, kadang0kadang sangat kecil (pin point), pupil yang dilatasi ini berfungsi untuk mengetahui refleks pasien yang berhubungan dengan

pertanyaan yang diajukan oleh operator dapat berupa " 1. Alergi Apakah anda mempunyai pantangan makanan dan obat5 Apakah anda pernah mengalami bercak merah atau gatal setelah makan makanan tertentu 5 Apakah anda pernah sesak nafas setelah makan makanan atau obat5 Sejak kapan anda mengalaminya5 =anifestas penyakitalergi akan berdampak langsung dengan pera%atan gigi pasien, antara lain dalam hal pemilihan anastesi dan pemilihan obat selama per%atan. '. Penyakit -antung Apakah anda pernah merasa nyeri di sekitar dada5 .ika iya, bagaimana rasanya dan di daerah mana5 Sejak kapan nyeri itu muncul5 1erapa lama biasanya terjadi5 Apakah anda pernah merasa jantung berdebar0debar5

=anifestasi penyakit jantung akan berdampak langsung pada ekstraksi gigi, konser asi dan periodonsi sehingga membuat operator harus lebih berhati0 hati dalam melakukan tindakan. Sebaiknya sebelum melakukan pera%atan pasien dikontrol ke bagian penyakkit dalam. ). Penyakit tekanan #arah tinggi 1agaimana tensi ibu2bapak5

Apakah anda pernah merasa pusing dan berat di tengkuk setelah berakti itas berat atau makan makanan tertentu5 Apakah mengonsumsi obat0obatan tertentu dalam jangka %aktu lama5 Sebaiknya pasien dengan penyakit tekanan darah tingg dirujuk terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan pera%atan terutama ekstraksi. (iharapkan tekanan darah pasien akan lebih terkontrol dengan mengkonsumsi obat0obatan tertentu. +. Dia(ete! $elitu! . ken/ing $ani! Apakah ibu rutin memeriksa gula darah5 1agaimana hasilnya5 Apakah ada keluarga yang diabetes5 1agaimana nafsu makan setiap hari5 Apakah sering buang air kecil pada malam hari5 1erapa kali dalam semalam5 Apakah jika luka akan sulit sembuh5 =anifestasi penyakit ini berhubungan dengan keadaan gigi dan oral hygiene pasien. &ada penderita (=, seringkali mengalami @erostomia, 6leh karena itu, dokter gigi sangat periodontitis, gingi itis, dan gigi goyang.

berperan dalam upaya meningkatan orl hygiene pasien. 7. Penyakit he'atiti!0 Apakah anda pernah terkena sakit kuning5 .ika iya, kapan itu terjadi5 Apakah anda dira%at di rumah sakit 5 &ada pera%atan gigi, diharapkan operator lebih berhati0hati karna penyakit ini dapat menular melalui scairn tubuh. 1. 2I).AIDS

Apakah anda sering memakai jarum suntik bersama0sama5 Apakah anda memiliki pasangan5 Apakah anda pernah mencoba obat0obat tertentu (jenis0jenis narkoba) 5 =anifestasi penyakit ini paling banyak dan paling mudah ditemui di rongga mulut, misalnya oral hairy leukoplakia. penularan yang sangat efektf melalui darah. (ampaknya, operator harus ekstra hati0hati dalam melakukan tindakan untuk mencegah penularan karena

3.

Penyakit 'erna*a!an

Apakah anda pernah bernafas dengan disertai bunyi2 asma5 Apakah anda pernah batuk parah dan tidak sembuh0sembuh5 Apakah anda pernah sesak nafas tiba0tiba5 .ika iya, sejak kapan dan berapa lama5 =anifestasi penyakit ini dapat berupa bau mulut, bibir pecah, gigi ngilu dan oral hygiene yang rendah. &ada dasarnya penyakit ini berpengaruh pada prognosis indi idual pasien. 4. Penyakit kelainan 'en/ernaan

Apakah anda sering mengalam kembung, mual, dan muntah5 Apakah anda pernah merasa nyeri perut bagian atas5 Apakah anda mengalami gangguan buang air besar5 =anifestasi penyakit ini pada pera%atan dental lebih mengarah pada pemilihan obat0obatan selama terapi agar tidak memilih obat yang sifatnya asam. 5. Penyakit gin-al

Apakah anda pernah buang air kecil yang ber%arna selain kuning5 Apakah anda pernah merasa sakit saat buang air kecil5 Apakah anda menjalankan cuci darah5 .ika iya, seberapa sering5 =anifestasi pera%atan dental lebih ke pemilihan obat dan prognosis. 16. Kelainan kelen-ar lu#ah

Apakah anda merasa mulut terlalu kering atau basah5 Apakah anda sering meludah5 Apakah anda pernah merasa sakit di ba%ah lidah, di leher bagian atas, dan di ba%ah telinga5 =anifestasinya bisa langsung diraba pada daerah anatomis kelenjar ludah. .ika teraba mungkin ada nfeksi atau penyakit diderita. 11. E'ile'!i

Apakah ada keluarga anda dan anda yang menderita penyakit ayan5

Apakah anda pernah kejang0kejang mendadak5 =anifestasi pada rongga mulut biasanya terjadinya pembesaran gingi a karena konsumsi dilantin. 6perator harus hati0hati dan siap jika kekambuhan terjadi pada pasien pada saat pera%atan.

I).

PEMERIKSAAN EKS%RA ORA7 #. 1ibir 6tot0otot mastikasi dan bibir mempunyai tonus yang dalam keadaan

normal terdapat keseimbangan yang harmonis, bila tidak normal tonus otot sangat kuat (hypertonus) atau sangat lemah (hipotonus) dapat menimbulkan anomali pada lengkung gigi akibat adanya ketidakseimbangan atara tekanan otot di luar dan di dalam mulut. &ada pemeriksaan klinis, periksa " 0 6tot bibir atas " normal 2 hypertonus 2 hypotonus 1ibir periksa secara isual dan palpasi. Aermilion border seharusnya halus dan lembut. *erusakan aktinik pada bibir (actinic cheilitis), terutama pada bibir ba%ah bermanifestasi pada perubahan atrofi yang berkaitan dengan eritema atau leukoplakia dengan penebalam epitelium. *edua perubahan ini sering ditemukan secara simultan pada area yang berdekatan dengan ermilion border. =aserasi dan cracking pada sudut mulut (angular chelitis) dianggap disebabkan oleh" '. Infeksi lokal, terutama melibatkan <andida albicans *ekurangan itamin 1 kompleks *elenjar getah bening submandibula =emeriksa kelenjar getah bening di ba%ah rahang ba%ah dengan cara meraba menggunakan jari telunjuk dan jari tengah menekan dengan lembut menyusuri dari belakang telinga ke submandibula sampai arah depan2dagu untuk menemukan adanya pembesaran kelenjar getah bening. *elenjar getah bening juga memiliki makna klinis. =ereka menjadi meradang atau pembesaran di berbagai kondisi, yang dapat berkisar dari sepele, seperti infeksi tenggorokan, mengancam hidup seperti kanker. *elainan kelenjar limfe lainnya misalnya pembengkakan limfe node ser ikal karena tuberculosis. irus dan bakteri serta limfe denitis

).

Bajah =elalui pengamatan dan palpasi yang dilakukan pada %ajah, pemeriksa

dapat mengamati simetris atau tidaknya %ajah. Adanya ketidaksimetrisan pada %ajah, yang secara jelas kemungkinan disebabkan oleh masalah gigi geligi, khususnya berhubungan dengan nyeri. Adanya abses pada gigi atau jaringan periodontal merupakan penyebab umum, adanya pembengkakan pada %ajah. Selain itu, bisa juga disebabkan oleh adanya trauma. pogonion. ). KEADAAN &M&M IN%RA ORA7 #. (ebris (ebris adalah sisa' makanan yang biasanya menempel di celah gigi dan merupakan faktor pendukung timbulnya karies (lubang gigi). (ebris dibedakan menjadi food retention (sisa makanan yang mudah dibersihkan dengan air liur, pergerakan otot' mulut, berkumur, atau dengan menyikat gigi) dan food impaction (sisa makanan yang terselip dan tertekan di antara gigi dan gusi, biasanya hanya bisa dibersihkan dengan dental floss2benang gigi atau tusuk gigi). '. &lak &lak gigi merupakan deposit2massa lunak yang terakumulasi di permukaan gigi. &lak ini berisi pelikel (lapisan bening dari gigi), sisa makanan, dan komunitas bakteri yang komplek dan diperkirakan lebih dari +>> bakteri yang berbeda. &lak dapat hilang dengan menyikat gigi. ). *alkulus kalkulus terjadi akibat akumulasi sisa' makanan yang dibiarkan akan mengalami kalsifikasi (pengerasan). *alkulus yang dibiarkan lama0kelamaan akan menumpuk dan dapat menutup permukaan gigi, selain itu juga dapat menyebabkan gigi goyang. *arang gigi tidak bisa dihilangkan hanya dengan menyikat gigi, untuk membersihkannya dibutuhkan bantuan dokter gigi dengan menggunakan scaler. kalkulus subgingi a. *alkulus terbagi menjadi kalkulus supragingi a dan *alkulus supragingi a dapat terlihat pada daerah sekitar Sedangkan, =elihat garis median %ajah dengan + titik acuan yaitu glabella, lip contur atas, lip kontur ba%ah, dan

ser ikal, keras dan rapuh, dapat dibersihkan dengan scaler. probe dan kuret terlebih dahulu.

kalkulus subgingi a biasanya tidak terlihat kasat mata, harus diperiksa dengan

Indeks pemeriksaan
1.

63I0S (;reen and Aermillion) =emeriksa indeks debris dan kalkulus pada 8 gigi.

;ambar #. ;igi yang diperiksa ;ambar'. Skor penilaian permukaan gigi

*riteria debris2plak indeks ;reen and Aermillion Criteria > # -o debris or stain present Soft debris co ering not more than one third of the tooth surface, or presence of e@trinsic stains %ithout other debris regardless of surface area co ered Soft debris co ering more than one third, but not more than t%o thirds, of the e@posed tooth surface. Soft debris co ering more than t%o thirds of the e@posed tooth surface.

' )

(ebris indeks "

nilai debris

0000000000000000 .umlah gigi yang diperiksa

*riteria indeks kalkulus S/"re! > # ' -o calculus present Supragingi al calculus co ering not more than third of the e@posed tooth surface. Supragingi al calculus co ering more than one third but not more than t%o thirds of the e@posed tooth surface or the presence of indi idual flecks of subgingi al calculus around the cer ical portion of the tooth or both. Supragingi al calculus co ering more than t%o third of the e@posed tooth surface or a continuos hea y band of subgingi al calculus around the cer ical portion of the tooth or both. Criteria

*alkulus indeks "

nilai kalkulus 0000000000000000

.umlah gigi yang diperiksa O2I8S 9 in#ek! #e(ri!: in#ek! kalkulu!

+.

*eadaan lidah " normal 2 macroglossia 2 microglossia

&asien yang mempunyai lidah besar ditandai oleh " 0 /kuran lidah tampak besar dibandingkan ukuran lengkung giginya 0 (alam keadaan rela@ membuka mulut, lidah tampak luber menutupi permukaan oklusal gigi0gigi ba%ah. 0 &ada tepi lidah tampak bercak0bercak akibat tekanan permukaan lingual mahkota gigi (tongue of identation) 0 ;igi0gigi tampak renggang0renggang (general diastema) 7. &alatum " normal 2 tinggi 2 rendah serta normal 2 lebar 2 sempit

&asien dengan pertumbuhan rahang rahang atas kelateral kurang (kontraksi) biasanya palatumnya tinggi sempit, sedangkan yang pertumbuhan berlebihan (distraksi) biasanya mempunyai palatum rendah lebar. 8. ;ingi a " -ormal 2 hypertophy 2 hypotropy Adanya peradangan pada gingi a bisa ditetentukan dengan gingi al indeks (;I) dan apilla bleeding indeks (&1I). 9. ke arah 3ubungan rahang belakang sehingga posisi titik &ogonion tampak lebih ke belakang 0 $etrognatik ((orsaly rotated dintition ) " 1ila gigi0geligi rahang ba%ah berotasi dari posisi -asion 0 6rtogantik (/nrotated dentition)" 1ila gigi0geligi rahang ba%ah tidak berotasi posisinya normal titik &ogonion tampak lurus terhadap -asion 0 &rognatik (Aentraly rotated dentition) " 1ila gigi0geligi rahang ba%ah berotasi ke depan, dagu (titik &og) tampak maju terhadap -asion. )I. %EM&AN MASA7A2

1. 7e!i karie! =enurut I<(AS, karies diklasifikasikan " #. (#, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat kering '. (', terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat basah ). (), karies mencapai email +. (+, karies hampir menyerang dentin (mencapai (,.) 7. (7, karies menyerang dentin 8. (8, karies menyerang pulpa 2. ;l"ur"!i! Adalah kelainan pada struktur gigi yang disebabkan karena jumlah asupan fluor yang terlalu tinggi. (mottled email). =akin tinggi derajat Fluorosis, risiko karies juga meningkat karena adanya ceruk dan hilangnya lapisan permukaan email &emberian <&&0A<& (tooth mousse) dapat menjadi pilihan untuk terapi dan juga dapat dilakukan teknik mikroabrasi. 3. Gingi<a !ehat

Barna. ;ingi a normal ber%arna merah muda, tetapi banyak ber ariasi untuk tiap0tiap orang. Adanya sel0sel melanin (melanosit) pada penduduk Afrika dan Asia adalah normal.

/kuran. Adanya pertambahan ukuran gingi a merupakan tanda adanya penyakit periodontal.

*ontur. Istilah ini mengacu khususnya untuk penampakan festoon gingi a. *onsistensi. &ada keadaan yang sehat, konsistensi gingi a kenyal, dan melekat erat pada tulang di ba%ahnya.

Tekstur permukaan. Secara normal terlihat adanya stippling di gingi a cekat: hilangnya stippling merupakan tanda adanya penyakit periodontal. Stippling terjadi karena proyeksi lapisan papilar lamina propria, yang mendorong epitel menjadi tonjolan0tonjolan bulact yang berselang0seling dengan perlekukan epitel.

*ecenderungan perdarahan pada palpasi atau probing dengan tekanan lembut. ;ingi a yang sehat tidak akan berdarah pada saat sonde (probe) peridontal dimasukkan ke dalam sulkus dengan hati0hati, atau bila gingi a bebas dipalpasi dengan jari. . %M= T=. atau sendi rahang adalah sendi yang menghubungkan temporal dan

mandibula yang terdiri dari" #. Tulang mandibula dengan kondilusnya (ujung membulat) '. (iskus yaitu jaringan penyambung antara kondilus dengan soketnya pada tulang temporal ). Sistem neuro askuler &ersendian ini di lapisi oleh lapisan tipis dari kartilago dan dipisahkan oleh diskus. &ersendian ini secara konstan terpakai saat makan, berbicara dan menelan.

Ada tiga gangguan tempotomandibular yang tesering, yaitu nyeri miofasial, internal' dearrangement, dan osteoartrosis. berikut" -yeri pada telinga *ekakuan atau nyeri pada otot rahang -yeri pada daerah pipi 1unyi pada rahang *eterbatasan pergerakan pada rahang 4ock ja% -yeri kepala yang sering *ekakuan pada otot %ajah dan leher, daerah preaurikuler Asimetris dari %ajah =aloklusi *ronik postural head tilting PRIORI%AS MASA7A2 #. PRO8PERIO -yeri miofasial adalah gangguan yang tersering ditemukan.' Adapun gejala lain yang dapat terjadi adalah sebagai

)II.

Scalling

Scalling bertujuan untuk membersihkan kalkulus supragingi a. Alat yang digunakan adalah scaler hoe, chisel, dan sickle. '. 6ral hygiene instruction

=engintruksikan pasien untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut. (3, adalah dental health education yang merupakan cara penyuluhan dan sasarannya adalah orang banyak (populasi).

PRO8KONSER)ASI

#. ;I< dipilih karena luas lesi yang masih kecil (sebesar ujung sonde) dan diharapkan terjadinya remineralisasi. *omposisi ;I< terdiri dari bubuk kaca dan larutan asam poliakrilat. In#ika!i 9

0 untuk gigi anterior dan posterior 0 karies proksimal gigi anterior, karies permukaan halus (sisi bukal atau lingual) 0 pasien menginginkan tambalan se%arna gigi + K"ntra8in#ika!i 9 0 gigi yang menerima tekanan kunyah berat Kele(ihan 9 0 estetis (se%arna gigi) 0 bersifat adhesif terhadap jaringan gigi 0 tidak iritatif terhadap pulpa 0 mengandung ion fluor untuk mencegah karies lebih lanjut 0 sifat penyebaran panasnya kecil 0 daya larut rendah &esiapan ka itas untuk ;I< " &reparasi ka itas &ermukaan ka itas di beri dentin conditioner Irigasi Aplikasi ;I< (tidak perlu di buat lapis perlapis tapi hanya langsung di buat struktur anatomis gigi saja) Aplikasi ernis pada tumpatan. &emolesan

'.

=ikroabrasi

=ikroabrasi dilakukan untuk menghilangkan diskolorisasi yang terjadi pada permukaan enamel yang tidak dalam dapat pula unutk menghilangkan %hite spot. &ada karies yang sedang berkembangdan memiliki permukaan kasar, teknik mikroabrasi ditambah dengan program remineralisasi merupakan pilihan a%al. &ada perubahan %arna yang dikarenakan trauma lokal saat perkembangan seperti amelogenesis imperfecta, prognosis yang akurat untuk mikroabrasi tidak dapat diberikan,namun mikroabrasi adalah yang pertama diterapkan. .ika teknik ini tidak berhasil karena kedalaman kerusakan melebihi >,'0>,)mm, maka gigi akan direstorasi dengan menggunakan tumpatan se%arna gigi. (iskolorisasi permukaan yang disebabkan flourosis juga dapat dihilangkan dengan teknik ini selama kedalamannya tidak melebihi >,'0>,)mm. Teknik ini bukan merupakan teknik bleaching,namun penghilangan struktur gigi yang mengalami diskolorisasi dengan cara mekanik. Teknik ini dilakukan secara

eksternal dengan menggunakan campuran asam 3idroklorik #C D dengan bubuk pumis membentuk pasta yang padat, dan diletakkan pada permukaan email dan ditekankan dengan gerakan memutar menggunakan spatel kayu selama 7 detik, kemudian dicuci dengan air dan untuk menetralisir asam digunakan campuran -atrium 1ikarbonat dan air. Isolasi pada gingi a dengan menggunakan rubber dam. ). <&&0A<& <&&0A<& adalah suatu sistem pengangkutan dimana ion kalsium dan fosfat yang tersedia bebas dapat melekat pada email dan berubah bentuk menjadi kristal kalsium fosfat. Ion kalsium dan fosfat bebas keluar dari <&&0A<&, masuk ke dalam enamel rod dan membentuk kristal apatit. Telah diproduksi sejumlah media untuk menghasilkan <&&0A<&, seperti %ater0based mousse, krim topikal, permen karet, larutan kumur, dan tablet bebas0gula. 1ahan0bahan tersebut dijual dengan merek E$ecaldent.F 1eberapa penelitian tentang pengaruh <&&0 A<& menunjukkan peningkatan remineralisasi email sesuai0dosis dalam lesi yang terdemineralisasi. . >lea/hing 1leaching merupakan suatu cara pemutihan kembali gigi yang berubah %arna, sampai mendekati atau bahkan sama dengan %arna gigi aslinya melalui proses kimia yang bertujuan untuk mengembalikan faktor estetik penderita. 1leaching dapat dilakukan pada gigi ital maupun non ital. &emutihan gigi ital berupa prosedur ekstrakoronal pada permukaan gigi sedangkan pemutihan gigi pada gigi non ital biasanya menggunakan prosedur intrakoronal, yaitu di dalam ruang pulpa. 1ahan bleaching " #. 3idrogen peroksida =erupakan bahan pemutih yang paling sering digunakan, tidak ber%arna, iskositasnya rendah dan merupakan oksidator kuat sehingga dalam pengguanaannya harus hati0hati. <ontohnya adalah supero@ol yang merupakan bahan pemutih yang mengandung )>D 3'6'. '. Sodium perborat

&enggunaan campuran supero@ol dengan sodium peroksida lebih efektif dalam pemutihan gigi. ). *arbamid peroksida =erupakan kristal yang ber%arna putih dan tidak toksik. &ada in office bleaching digunakan karbamid peroksida dengan konsentrasi )>07>D sedangkan pada pemutihan ekstrakorona konsentrasinya oleh #>0#8D. ,fekti itas %aktu bahan dan pemutih intrakorona dipengaruhi p3,konsentrasi,suhu,

penyimpanan. &ada p3 basa, proses oksidasi lebih aktif. &enggunaan bahan dengan konsentrasi tinggi prosesnya lebih cepat namun ada kemungkinan menyebabkan kaustik pada jaringan lunak. &engaruh adanya kenaikan suhu dan pemanasan2energi cahaya akan mempercepat reaksi, selain itu, adanya kontak bahan pemutih yang lama hasilnya akan lebih baik. %eknik n"n <ital (lea/hing 9 Teknik yang dipakai dalam bleaching pada gigi non %arna keluar dari tubulus dentin. a. Teknik %alking bleach Teknik %alking bleach menggunakan campuran hidrogen peroksida )7D dan sodium perborat. &rosedur pera%atannya" H .aringan sekitar gigi yang akan dira%at dilindungi dengan aselin H ;igi diisolasi menggunakan rubberdam H *amar pulpa dan tanduk pulpa dibersihkan, kemudian dentin bagian labial dalam kamar pulpa dikurangi >,7mm dengan bur lo% speed H ;uttaperca dikurangi dengan plugger panas sepanjang 'mm ke arah apikal H (aerah orifice ditutup dengan In6 eugenol setebal #mm H *amar pulpa dibersihkan dengan @ylene atau isopropil alkohol 9>D, kemudian dikeringkan dengan aliran udara ital adalah teknik

%alking bleach dan termokatalitik. Adanya oksigen bebas akan mendorong Gat

H &asta campuran hidrogen peroksida )7D dan sodium perborat diletakkan di dalam kamar pulpa, kemudian ditekan dengan kapas ke arah dinding labial kemudian ditumpat sementara dengan In6 eugenol. H *unjungan berikutnya dilakukan )09 hari kemudian. .ika pemutihan belum berhasil,maka langkah tersebut diulangi. .ika berhasil, bersihkan gigi lalu tumpat denga resin komposit. b. Teknik termokatalitik Teknik ini dilakukan dengan bantuan cahaya dan panas. <aranya dengannmeletakkan bahan oksidator 3idrogen &eroksida dalam kamar pulpa dan dipanaskan dengan menggunakan lampu atau alat yang dipanaskan atau alat pemanas listrik hingga menghasilkan oksigen bebas yang aktif. &rosedur yang dilakukan meliputi, persiapan sama dengan teknik %alking bleach, sepotong kapas diletakkan pada labial dan lainnya pada kamar pulpa, kapas dibasahi supero@ol, diberi pencahayaan hingga 8,7 menit, larutan ditambahkan lagi kapas dengan Supero@ol 2 Sodium &erborat, ditumpat sampai kunjungan lagi. c. Teknik pemutihan intrakoronal dengan karbamid peroksida #>D <ara pertama dengan menggunakan tray yang diisi karbamid peroksida #>D tetapi akses orifice terbuka dan diisi karbamid peroksida. &asien tidur dengan menggunakan tray. &ada pagi hari gigi diirigasi dan ditutup cotton pellet. &roses ini diulang sampai %arna yang dikehendaki, tumpat sementara, penumpatan dengan komposit setelah ' minggu. <ara kedua dengan *arbamid &eroksida diinjeksikan setiap ' jam. %eknik <ital (lea/hing Teknik ini dilakukan dengan mengaplikasikan oksidator pada permukaan email gigi yang masih ital. 3asilnya kurang meyakinkan jika dibandingkan dengan teknik bleaching internal, karena permukaan email gigi kurang permeable dan sedikit peluangnya bahan mencapai daerah yang berubah %arna. a. =outh guard bleaching Teknik ini biasanya digunakan untuk kasus perubahan %arna gigi yang ringan. &ada dasarnya merupakan 3ome 1leaching sebagai teknik pemutihan dirumah. Aariasi teknik ini bermacam0macam, baik dari jenis bahannya,

frekuensi dan %aktu yang digunakan di rumah maupun di tempat praktik. Sebagian besar terdiri #,7 J #> D 3idrogen &eroksida atau #> J #7 D *arbamid &eroksida. E*ek !a$'ing (lea/hing intrak"r"nal #an ek!trak"r"nal #. ;igi sensitif 1ahan bleaching merusak enamel rods, menyebabkan dentin terekspose secara mikroskopis. 3idogen lperoksida bersifat hipertonic dibandingkan dengan struktur gigi dan jaringan sekitarnya menyebabkan penyerapan air dari tekanan yang lebih rendah (dari email, tubulus dentin, dan lapisan epitel mukosa2gingi a), proses dehidrasi tersebut menyebabkan rasa ngilu dan sensitif. '. Iritasi gingi a *onsentrasi pero@ide yang tinggi dapat menyebabkan trauma khemis dan tray yang mendorong mela%an gingi a selama proses bleaching menyebabkan trauma mekanis. 3al0hal tersebut menyebabkan resesi gingi a secara permanen. ). $esorpsi eksternal 1ahan kimia yang dikombinasikan dengan panas dapat menyebabkan nekrosis sementum, inflamasi ligamen periodontium dan resorpsi akar. +. &erubahan morfologi enamel <arbamide pero@ide menyebabkan sedikit perubahan morfologi pada permukaan enamel pada le el p3 yang beragam. 7. =engurangi perlekatan Sisa pero@ide pada enamel dan dentin dapat menghambat polimerisasi sistem resin bonding. 6leh karena itu, jika akan melakukan restorasi mengguanakan resin komposit dianjurkan untuk melakukannya paling tidak #> hari setelah bleaching. 8. =asalah dengan material restorasi gigi

;el carbamide pero@ide meningkatkan pelepasan merkuri dari amalgam, sehingga menyebabkan perubahan %arna menjadi lebih buram. /ntuk resin komposit dapat menyebabkan perubahan pada kekasaran dan kekerasan. ?. Perawatan "rth"#"nti $emo able

Alat yang didesain sedemikian rupa sesuai indikasi dan memberikan tekanan terhadap gigi dan jaringan pendukung yang penentuan arahnya ditentukan dari komponen aktif dari alat itu sendiri. *euntungan " #. &embersihan mudah '. *ekuatan terhadap gigi terkontrol ). Baktu pembuatan singkat +. Baktu kontrol lebih singkat 7. (apat dimodifikasi 8. =urah *eterbatasan " #. =engoreksi kasus maloklusi ringan '. ;erakan yang dihasilkan terbatas, yaitu hanya tipping. ). Susah bicara pada pemakain a%al +. =udah patah 7. $etensi lebih sulit dibanding pesa%at cekat 8. *ooperatif dan keterampilan pasien sangat diperlukan *omponen " #. <aninus retraktor. 1erfungsi untuk menarik caninus ke distal. (igunakan untuk retensi dan menjaga kestabilan

'. AdamKs clasp. ). Short labial bo%. lengkung gigi.

Anda mungkin juga menyukai