Anda di halaman 1dari 19

1.

Jelaskan secara singkat hubungan antara jasa audit, jasa atestasi dan jasa assurance serta berikan contoh masing-masing! Jawaban :
Jasa audit atau pemeriksaan dalam arti luas bermakna evaluasi terhadap suatu organisasi, sistem, proses, atau produk. Audit dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, objektif, dan tidak memihak, yang disebut auditor. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi bahwa subjek dari audit telah diselesaikan atau berjalan sesuai dengan standar, regulasi, dan praktik yang telah disetujui dan diterima. Atestasi merupakan salah satu jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik. Jasa atestasi diberikan untuk memberikan pernyataan atau pertimbangan sebagai pihak yang independen dan kompeten tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan jasa assurance adalah pelayanan atau jasa professional independen yang dapat meningkatkan kualitas informasi bagi para pembuat keputusan. Jasa ii dapat disediakan oleh kantor akuntan publik atau para professional dari berbagai bidang lainnya.

2. Apakah perbedaan antara Akuntasi dan Auditing? Serta sebutkanlah jenis-jenis audit yang saudara ketahui! Jawaban :
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria - kriteria yang telah ditetapkan independen . Akutansi berfungsi menyajikan informasi kuantitatif untuk pengambilan keputusan . Sementara dalam auditing, aturan-aturan akuntansi menjadi kriteria untuk membandingkan kesesuaian informasi. Dengan demikian, akuntansi dan auditing berbeda dalam esensinya. yang dilakukan oleh seorang yang kompeten dan

Jenis-Jenis Audit :

1.

Audit Atas Laporan Keuangan/Financial Audit adalah audit yang bertujuan untuk menentukan kesesuaian informasi terukur yang akan diverifikasi dengan kriteria tertentu sepeti GAAP atau Standar Akuntansi yang berlaku umum ( PSAK).

2.

Audit Operasional adalah penelaahan bagian dari prosedur atau metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi dan efektifitasnya .Hasilnya berupa rekomendasi perbaikan operasi.

3.

Audit Ketaatan adalah audit atas ketaatan auditee terhadap prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan baik aturan yang ditetapkan perusahaan maupun aturan yang ditetapkan oleh atau dengan pihak luar seperti pemerintah , bank , kreditor atau pihak lainnya

3. Apakah yang dimaksud dengan Standar Auditing yang berlaku umum? Jelaskan secara singkat! Mengapa laporan auditor penting bagi para pemakai laporan keuangan dan mengapa laporan auditor diharapkan agar memiliki kata-kata standard? Jawaban :

Standar Auditing berlaku umum GAAS merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Terdiri dari sepuluh standar yang terdiri dari tiga bagian besar (Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporan). Laporan audit penting bagi pemakai dan di harapkan memiliki kata kata standar Karena agar para pemakai laporan dapat memahami laporan audit.

4. Jelaskanlah perbedaan antara tanggung awab Manajemen dan Auditor

atas laporan keungan yang sedang di Audit. Jawaban :

5. Definisikanlah arti dari asersi Manajemen tentang laporan keuangan . Identifikasi tiga kategori umum dari asersi Manaemen itu. Jawaban :

Arsesi Management adalah pernyataan management yang terkandung didalam laporan keuangan yang bersifat implisit dan eksplisit, dimana pernyataan tersebut dapat diklasifikaisikan dalam penggolongan besar yaitu, Existence (keberadaan), Occurance (kejadian), Right and Obligation (Hak dan kewajiban), Valuation (Penilaian atau alokasi) dan Presentation (penyajian). 1. Asersi mengenai keberadaan atau keterjadian (existence or occurrence). Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berhubungan dengan apakah aktiva atau utang entitas ada pada tanggal tertentu dan apakah transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode tertentu. 2. Asersi mengenai kelengkapan (completeness). Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua transaksi dan akun yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah dicantumkan di dalamnya. 3. Asersi mengenai hak dan kewajiban (right and obligation). Asersi tentang hak dan kewajiban berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak entitas dan utang merupakan kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu.

6. Apa yang disebut bukti Audit? Norma dalam standard audit manakah yang mengatur tentang hal ini. Sebutkanlah jeni-jenis bukti audit yang anda ketahui Jawaban :
fakta dan informasi yang diperoleh auditor melalui pengamatan suatu kondisi, wawancara, dan pemeriksaan catatan yang dapat digunakan untuk pembuatan kesimpulan audit dari tujuan audit.

JENIS BUKTI AUDIT 1.Bukti analisis (analytical evidence) bukti yang diperoleh auditor dari hasil penerapan pengetahuan dan keahliannya atas fakta dan informasi yang diperolehnya selama pekerjaan audit berlangsung. 2. Bukti langsung (direct evidence); Bukti yang diperoleh langsung dari sumber yang kompeten dan berwenang. misalnya bukti pembelian yaitu faktur asli yang diterbitkan oleh penjual.

Kepemilikan gedung, berupa akte jual beli dan balik nama dari notaris. Bukti ini mempunyai kekuatan hokum yang pasti, sehingga memiliki kekuatan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh auditor. 3.Bukti tidak langsung (circumstantial, or indirect evidence); bukti ini diperoleh dari sumber bukan utama, misalnya bukti hasil wawancara dengan karyawan tentang kondisi mesin yang digunakan dalam proses produksi, bukti konfirmasi, bukti pernyataan dsb. 4.Bukti terbaik dan sekunder (best and secondary evidence); Bukti terbaik dapat diartikan sebagai bukti asli (dokumen asli), sementara bukti sekunder dapat dikatakan sebagai duplikat (kopi) dari bukti atau dokumen asli.

7. Apa manfaat yang akan diperoleh Auditor dari perencanaan audit? Identifikasikanlah kedelapam langkah utama dalam perencanaan audit... Jawaban : a). Untuk memperoleh bahan bukti kompeten yang cukup Dengan merencanakan
audit sebaik-baiknya, auditor dapat menentukan kecukupan bahan bukti yang

diperlukannya sesuai dengan risiko dan materialitas tiap-tiap pos laporan keuangan b). Membantu menentukan sumber daya yang diperlukan dan biaya audit Dengan perencanaan, auditor dapat menentukan prosedur audit yang hendak

c).Menentukan prioritas Jika auditor ingin menyelesaikan audit sebelum waktu yang ditetapkan, maka teknik yang digunakan adalah menetapkan prioritas pada prosedur audit individual. dilakukan sehingga lama pemeriksaan dan biaya audit dapat diperkirakan d). Meningkatkan disiplin dalam penyelesaian proses audit Sebagaimana hutang yang memiliki tanggal jatuh tempo, audit juga memiliki target yang hendak dicapai baik dari segi waktu, biaya, maupun pencapaian e). Membangun saling pengertian dengan auditan Rencana audit dapat digunakan untuk mengkomunikasikan gambaran proses audit yang akan dilakukan terhadap perusahaan/instansinya

Langkah utama dalam perencanaan audit


1. Menerima Klien dan Melaksanakan Perencanaan Audit Awal 5 Hal yang harus diputuskan auditor dalam bagian ini, yaitu: Menerima klien baru dan melanjutkan klien lama Identifikasi alasan klien untuk diaudit Memperoleh kesepakatan/kesepahaman dengan klien (Memperoleh Surat Penugasan) Memilih staf untuk penugasan Mengidentifikasi kemungkinan kebutuhan akan tenaga spesialis dari luar. 2. Memahami Bidang Usaha dan Industri Klien, dengan cara:

Memahami industri dan lingkungan eksternal klien. Amati risiko bisnis, risiko inheren dan persyaratan akuntansi yang unik.

Memahami operasi dan proses usaha, dengan cara meninjau pabrik dan kantor ( hal ini memungkinkan auditor untuk dapat mengamati kegiatan perusahaan

secara langsung, memberikan kesempatan bagi auditor untuk bertemu dengan karyawan

kunci,

dan

mengamati

fasilitas

fisik

perusahaan)

dan

mengidentifikasi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Memahami Manajemen dan Kepemerintahan Perusahaan, dengan cara; memperoleh dan menelaah Anggaran Dasar Rumah Tangga (Coorporate Charter & By Laws) dan menelaah Notulen Rapat

Memahami Tujuan dan Strategi Perusahaan dengan cara, memahami tujuan klien terkait pelaporan keuangan yang bisa diandalkan, efektifitas dan efisiensi operasi, dan pemenuhan hukum dan peraturan.

Memahami Ukuran dan Prestasi Perusahaan

3. Menetapkan Risiko Usaha Klien Risiko usaha/bisnis terjadi jika perusahaan gagal mencapai tujuannya. Perhatian utama auditor risiko dari salah saji material yang disebabkan risiko usaha tersebut.

4. Melaksanakan Prosedur Analitis Pendahuluan

Prosedur Analitis adalah evaluasi informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan logis antara data keuangan dan non keuangan., meliputi perbandingan jumlah-jumlah yang tercatat dengan ekspektasi auditor. Prosedur Analitis dilakukan dalam 3 tahapan Audit:

Tahap Pendahuluan/Tahap Perencanaan dengan tujuan: Memahami bidang usaha dan industri klien Menilai kelangsungan hidup perusahaan Mengindikasikan kemungkinan salah saji Mengurangi pengujian rinci

Tahap Pengujian dengan tujuan: Mengindikasikan kemungkinan salah saji Mengurangi pengujian rinci

Tahap Penyelesaian dengan tujuan:

Mengindikasikan kemungkinan salah saji Menilai kelangsungan hidup perusahaan Ada 5 jenis Prosedur Analitis

Membandingkan data klien dengan data serupa pada tahun sebelumnya Membandingkan data klien dengan data rata-rata industri Membandingkan data klien dengan ekspektasi klien Membandingkan data klien dengan ekspektasi auditor Membandingkan data klien dengan hasil perhitungan data-data non keuangan

5.

Menetapkan Materialitas dan Menetapkan Risiko Bawaan Dan Risiko Akseptabilitas Audit

6. Memahami Struktur Pengendalian Intern dan Menetapkan Risiko Pengendalian 7. Menggabungkan Informasi dan Menetapkan Risiko Fraud 8. Mengembangkan Rencana Audit dan Program Audit Menyeluruh

8.

Definisikan apa yang dimaksud dengan risiko inheren. Identifikasi empat factor yang menyebabkan tingginya risiko inheren dalam audit.

Jawaban :
Risko inheren (inheren risiko) merupakan suatu ukuran yang dipergunakan oleh auditor dalam menilai adanya kemungkinan bahwa terdapat sejumlah salah saji yang material (kekeliruan atau kecurangan) dalam suatu segmen sebelum ia mempertimbangkan keefektifan dan pengendalian intern yang ada. Faktor risiko inhern : a. Sifat bisnis klien Risiko inheren untuk akun tertentu dipengaruhi oleh sifat bisnis klien. Pemahaman auditor atas bisnis klien akan membantu menilai risiko inheren ini. b. Hasil audit sebelumnya Salah saji yang ditemukan dalam audit tahun sebelumnya dapat ditemukan lagi dalam audit tahun berjalan. Oleh karena itu auditor tidak boleh mengabaikan hasil audit tahun sebelumnya selama mengembangkan proses audit di tahun berjalan.

c. Penugasan awal vs penugasan berulang

Auditor akan memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang kemungkinan salah saji setelah mengaudit klien selama beberapa tahun. Auditor menetapkan risiko inheren yang tinggi pada tahun pertama audit dan mengurangi tinggkat risikonya pada tahun berikutnya karena telah semakin memahami klien. d. Pihak pihak yang terkait Pihak yang terkait yaitu perusahaan induk dengan perusahaan anak, serta manajemen dan entitas perusahaan.Risiko inheren atas transaksi pihak yang terkait ini sangat tinggi karena kemungkinan salah saji yang lebih besar.

9. Sebutkan kelima komponen pengendalian internal. Apa tanggung awab auditor untuk memahami pengendalian internal? Jawaban :
1). Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur.

2). Penaksiran Resiko identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. 3). Aktifitas Pengendalian kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwaarahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut. a) Pengendalian Pemrosesan Informasi -pengendalian umum -pengendalian aplikasi - otorisasi yang tepat -pencatatan dan dokumentasi -pemeriksaan independen

b)Pemisahan tugas c)Pengendalian fisik d)Telaah kinerja 4). Pemantauan / Monitoring proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. 5). Informasi dan Komunikasi pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka Tanggung Jawab Auditor untuk memahami pengendalian internal. Bertanggung jawab untuk memeriksa dan mengevaluasi memadai atau tidaknya pengendalian intern entitas dan membuat rekomendasi peningkatannya

10.Siapakah Audit Komite itu? Dan apa tugasnya? Jawaban : TUGAS KOMITE ADIT
Komite Audit bertugas mewakili dan membantu Dewan Direksi untuk mengawasi proses pelaporan akuntansi dan keuangan, audit laporan keuangan dan pengendalian internal, dan fungsi-fungsi audit. Manajemen bertanggung jawab atas (a) persiapan, penyajian, dan integritas laporan keuangan; (b) prinsip-prinsip pelaporan akuntansi dan keuangan; (c) pengendalian internal dan prosedur organisasi yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan serta hukum dan peraturan yang berlaku. Kantor akuntan publik independen, yang ditunjuk untuk memeriksa organisasi, bertanggung jawab untuk melakukan audit secara independen atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan standar auditing yang berlaku umum dan menyatakan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan audit mereka.

Anda mungkin juga menyukai