Anda di halaman 1dari 36

1

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang masalah
Saat ini telah terjadi kenaikkan harga BBM (bahan bakar minyak) dan
kenaikkan TDL (tarif dasar listrik) karena semakin menipisnya sumber energi utama
yang sedang menjadi primadona karena harganya murah dan dapat menghasilkan
keuntungan besar setelah diolah, yaitu batu bara dan minyak bumi. Karena sumber energi
ini memiliki banyak keuntungan, membuat batu bara dan minyak bumi dieksploitasi
secara besar-besarann dan bila tidak dihentikan akan terjadi kelangkaan atau bahkan
habisnya sumber energi ini, maka dari itu harus ada suatu kebijakan untuk mengontrol
eksploitasi ini. Namun terdapat langkah lain untuk mengantisipasi hal ini, yaitu dengan
memanfaatkan sumber energi alternatif.
Salah satu energi alternatif yang ada di bumi ini dan tergolong dalam renewable
energi(energi yang dapat diperbaharui) adalah energi surya. Setiap harinya cahaya
matahari menerangi bumi secara terus menerus kurang lebih selama 12 jam (pada satu
area) dan hal ini berlangsung hampir sepanjang hari. Cahaya matahari dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan kita sehari-hari, salah satunya sebagai sumber daya untuk
menghasilkan energi listrik, dengan prinsip mengubah energi cahaya menjadi energi
listrik, yaitu dengan menggunakan solar sel.
Namun meskipun jumlah energi surya sangat melimpah, apalagi letak wilayah
Indonesia yang tepat pada garis khatulistiwa dan menerima panas lebih banyak dari
negara lain, sehingga mempunyai potensial cahaya matahari yang sangat besar, energi ini
kurang begitu dimanfaatkan di Indonesia, padahal energi ini tidak menimbulkan polusi
karena tidak membutuhkan bahan bakar, hanya membutuhkan cahaya matahari untuk
menghasilkan listrik, selain itu solar sel dapat ditempatkan diberbagai tempat yang
terdapat cahaya matahari untuk menyinari alat ini, bahkan perawatan serta pemeliharaan
alat ini pun tergolong mudah. Hanya saja untuk membuat alat ini dibutuhkan biaya yang
cukup tinggi dan energi listrik yang dihasilkan kurang sebanding atau hanya
menghasilkan sedikit keuntungan dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat alat ini.
2
Cara untuk memanfaatkan energi surya agar dapat diubah menjadi energi listrik
yaitu menggunakan solar sel, keluaran dari solar sel dapat langsung dsimpan dalam
baterai atau merubah arus menggunakan inverter dari DC menjadi AC.
Dalam cahaya matahari terkandung energi dalam bentuk foton. Ketika foton ini
mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan
aliran listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip photoelectric. Sel surya dapat tereksitasi
karena terbuat dari material semikonduktor yang mengandung unsur silikon. Silikon ini
terdiri atas dua jenis lapisan sensitif: lapisan negatif (tipe-n) dan lapisan positif (tipe-
p).Sel surya terbuat dari bahan yang mudah pecah dan berkarat jika terkena air. Karena
itu sel ini dibuat dalam bentuk panel-panel ukuran tertentu yang dilapisi plastic atau kaca
bening yang kedap air. Panel ini dikenal sebagai panel surya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH
Untuk memanfaatkan tenaga surya maka dibutuhkan sebuah alat yang berfungsi
mengubah sinar surya menjadi energi listrik,maka pada kesempatan kali ini akan kami
gunakan sebuah panel sel surya.
Maka dari itu kami berusaha untuk merancang sebuah instalasi dengan
menggunakan solar sell kemudian kita letakkan pada ransel sehingga dengan
menggunakan ransel tersebut kita dapat melakukan pengecasan baik laptop, handphone
maupun media player sebagai fitur tambahan dari kami.

1.3 TUJUAN PROGRAM

Tujuan kami adalah agar dapat mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan
dalam hal ini sumber energi dari matahari sebagai penghasil energi listrik yang ramah
lingkungan melalui media tas ransel sehingga kita dapat mengurangi ketergantungan pada
energi fosil sebagai bahan bakar penghasil energi listrik.
Dengan mengembangkan rangkaian listrik dalam ransel dengan menggunakan
solar sell maka akan mempermudah memperoleh listrik, karena dengan ransel ini dapat
3
dibawa kemana-mana sehingga ketika kita sedang membutuhkan energi listrik kita bisa
memakainya kapan dandimanasajasesuaiketentuan.


1.4 LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini adalah terwujudnya
ransel penyalur energi listrik solar sel dengan kapasitas 10 watt yang dapat digunakan
untuk elektrifikasi alat elektronik dimanapun dan kapanpun dengan fitur tambahan media
player.


1.5 KEGUNAAN PROGRAM

Di era kali ini,manusia disibukkan oleh kegiatan kerja, sekolah ataupun kegiatan
yang lainnya. Namun dari waktu yang berjalan tersebut. Sebagian dari mereka belum
bisa memaksimalkan potensi yang ada di sekeliling mereka.Yang dengan mudah
mereka dapatkan tanpa perlu repot mengeluarkan tenaga maupun biaya. Energi
matahari merupakan salah satu potensi yang tiada batas. Dengan memanfaatkan
pancaran sinar,Dan dengan desain menyerupai solar cell seseorang mendapatkan
energi listrik. Jika biasanya solar cell atau termasuk juga energi terbarukan dipasang di
tiap rumah.Dengan pemikiran kami seseorang bisa mendapatkan energi listrik
dimanapun saja namun harus ada pancaran sinar matahari. Media yang digunakan
adalah tas ransel.
Adapun keuntungan yang bisa didapatkan dari pemanfaatan energi matahari dengan
media solar cell yang dipasang pada ransel adalah sebagai berikut :
Seseorang mampu mendapatkan energi listrik tanpa mencari aliran dari sumber
PLN.
Mampu digunakan di segala tempat jika memenuhi syaratnya yaitu mendapatkan
pancaran sinar matahari.
4
Dengan kapasitas 20 W. Mampu mendistribusikan aliran listrik untuk pemanfaatan
penambahan baterai pada laptop, mobile phone, Mp3 ataupun untuk pemanfaatan alat
alat lain yang kerjanya membutuhkan energi ilistrik.
Dapat digunakan oleh segala kalangan, khususnya pekerja lapangan, ataupun
backpacker
Dengan harga yang relative murah, seseorang mendapatkan keuntungan yang besar.
Praktis, karena berukuran kecil dan dapat digunakan dimana saja, karena besifat
portable.























5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Sinar Surya
Sinar surya merupakan energi murah dan ramah lingkungan dan dapat
diperbaharui (renewable energy). Sinar surya dihasilkan secara hukum alam
karena adanya pancaran/radiasi gelombang sinar matahari menuju ke bumi.
Pancaran/radiasi gelombang sinar/cahaya surya tersebut terjadi tanpa melalui
perantara/tanpa disertai dengan perpindahan molekul-molekul zat yang
mendukung seperti pada perpindahan panas.( Abdul Kadir,1987)
Sel surya atau sel photovoltaic adalah suatu alat semikonduktor yangmengkonversi
foton (cahaya) ke dalam listrik. Konversi ini disebut efekphotovoltaic, dengan kata
lain efek photovoltaics adalah energi potensial listrikyang terbangun antara dua
material yang berbeda ketika hubungan bahan yangsejenis (common junction)
diterangi oleh radiasi foton.




Gambar 1. Simbol Sel Surya Gambar 2. Rangkaian Ekuivalen Sel Surya
Fisik dari sel surya sangat mirip dengan bentuk klasik dioda p-n (Gambar 3).
Ketika cahaya diserap oleh junction, energi foton yang yang diserap ditransfer ke
sistem elektron dari materi dioda, menghasilkan penciptaan daripembawa muatan
yang dipisahkan di junction. Pembawa muatan mungkin sajasepasang elektron-ion
dalam cairan elektrolit, atau sepasang elektron-hole didalammateri semikonduktor
solid.


6







Gambar 3. Efek Photovoltaic Mengkonversi Foton ke Voltasemelalui p-n Junction
Asal dari tenaga potensial photovoltaic adalah perbedaan didalamkekuatan bahan
kimia, disebut fermilevel, dari elektron-elektron di dua materialyang terisolasi. Ketika
mereka bergabung, junction mendekati sebuahkesetimbangan termodinamik yang
baru. Kesetimbangan tersebut didapat hanyaketika fermi level dalam kedua material
sama. Hal ini muncul oleh aliran elektrondari satu material ke yang lain sampai sebuah
perbedaan voltase terbentukdiantara dua material yang mana mempunyai potensial
yang hanya sama dari awalperbedaan dari fermi level. Potensial ini mendorong
photocurrent.










Gambar 4. Konstruksi Dasar Sel Surya
Gambar 4 menampilkan kontruksi dasar sel surya. Untuk
mengumpulkanphotocurrent, penghubung-penghubung berbahan besi disediakan di
kedua sisidari junction untuk mengumpulkan arus listrik yang disebabkan oleh
pergeseranfoton dalam satu sisi. Foil penghantar (solder) disediakan di bawah
(gelap)permukaan dan satu ditepi atas (diterangi) permukaan. Lubang penghantar
7
tipisdi atas permukaan mengumpulkan arus dan membiarkan sinar cahayamelaluinya.
Ruang dari serat penghantar di dalam lubang adalah permasalahandari kompromisasi
antara memaksimalkan hantaran energi listrik danmeminimalisasi dari pemblokan
sinar cahaya. Di penambahan ke elemen-elemendasar, beberapa fitur peningkatan juga
ditambahkan. Contohnya, permukaan selmempunyai pelapis anti-reflective untuk
menyerap sebanyak mungkin cahayadengan meminimalisasi pemantulan cahaya.
Perlindungan mekanik disediakanoleh coverglass yang dipasangkan dengan bahan
yang transparan.




Gambar 5. Beberapa Sel Menjadi Modal dan Beberapa Modal Menjadi Array
Sel surya (sepert gambar diatas "cell"), adalah dasar pembangun darisistem energi
photovoltaic. Secara khusus sel surya berukuran hanya beberapa incipersegi. Untuk
mendapatkan tenaga yang besar, beberapa buah sel suryadihubungkan secara seri dan
pararel dalam sebuah panel (modul) dengan ukuranbeberapa meter persegi (Gambar
8). Array atau panel digambarkan sebagaisebuah group dari beberapa modul yang
secara elektrik terhubung dalamkombinasi seri-pararel untuk menghasilkan arus dan
tegangan yang dibutuhkan.
Foton adalah partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik.Biasanya foton
dianggap sebagai pembawa radiasi elektromagnetik, seperticahaya, gelombang radio,
dan Sinar-X. Foton tidak bermassa dan dalam ruangvakum foton selalu bergerak
dengan kecepatan cahaya.Foton memiliki baik sifat gelombang maupun partikel
(dualismegelombang-partikel). Sebagai gelombang, satu foton tunggal tersebar
diseluruhruang dan menunjukan fenomena gelombang seperti pembiasan oleh lensa
daninferensi destruktif ketika gelombang terpantulkan saling memusnahkan satu
samalain. Sebagai partikel, foton hanya dapat berinteraksi dengan materi
denganmemindahkan energi.
8

Energi foton tergantung pada frekuensi cahaya yang digunakan, denganpersamaan:
E = h.v
a. E adalah energi (Joule)
b. h adalah tetapan Planck, 34 6,63.10 h = J/s
c. v adalah frekuensi dari cahaya (Hz)



2.2. Sel Surya
Sel surya sendiri merupakan sebuah perlengkapan yang digunakan untuk
menyerap cahaya/sinar yang kemudian cahaya/sinar tersebut akan dikonversi
menjadi energi potensial listrik menggunakan metode poto voltaik yang outputnya
dapat digunakan untuk berbagai perlengkapan elektronik.(
C.P.Kothandaraman,2004)
Bahan dari sel surya sendiri terdiri kaca pelindung dan material adhesive
transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material
anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya
yang dipantulkan, semi-konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran
Silikon) untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (tebuat
dari logam tipis) untuk mengirim elektron ke perabot listrik.(
C.P.Kothandaraman,2004)
Cara kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti
semikonduktor dioda. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap
oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron tersebut
bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang
berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar
bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan listrik. Dan menyebabkan
9
elektron dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot
listrik. Bahan dan cara kerja yang aman terhadap lingkungan menjadikan sel surya
sebagai salah satu hasil teknologi pembangkit listrik yang efisien bagi sumber
energi alternatif masyarakat di masa depan. Memberikan harapan kepada kita
untuk mengelola alam secara lebih alamiah..(C.P.Kothandaraman,2004)



Dari cahaya menjadi Listrik
Secara sederhana solar cell terdiri dari persambungan bahan
semikonduktor bertipe p dan n (p-n junction semiconductor) yang jika tertimpa
sinar matahari maka akan terjadi aliran electron, nah aliran electron inilah yang
disebut sebagai aliran arus listrik. Sedangkan struktur dari solar cell adalah seperti
ditunjukkan dalam gambar 1.

Gambar 1. Struktur lapisan tipis solar sel secara umum

10
Bagian utama perubah energi sinar matahari menjadi listrik adalah absorber (penyerap),
meskipun demikian, masing-masing lapisan juga sangat berpengaruh terhadap efisiensi
dari solar cell. Sinar matahari terdiri dari bermacam-macam jenis gelombang
elektromagnetik yang secara spectrum dapat dilihat pada gambar 2. Oleh karena itu
absorber disini diharapkan dapat menyerap sebanyak mungkin solar radiation yang
berasal dari cahaya matahari. (M.M.El-Walul,2007)

Gambar 2. Spektrum radiasi sinar matahari
Lebih detail lagi bisa dijelaskan sinar matahari yang terdiri dari photon-photon, jika
menimpa permukaaan bahan solar sel (absorber), akan diserap, dipantulkan atau
dilewatkan begitu saja (lihat gambar 3), dan hanya foton dengan level energi tertentu
yang akan membebaskan electron dari ikatan atomnya, sehingga mengalirlah arus listrik.
Level energi tersebut disebut energi band-gap yang didefinisikan sebagai sejumlah energi
yang dibutuhkan utk mengeluarkan electron dari ikatan kovalennya sehingga terjadilah
aliran arus listrik. Untuk membebaskan electron dari ikatan kovalennya, energi foton
(hc/v harus sedikit lebih besar atau diatas daripada energi band-gap. Jika energi foton
terlalu besar dari pada energi band-gap, maka extra energi tersebut akan dirubah dalam
bentuk panas pada solar sel. Karenanya sangatlah penting pada solar sel untuk mengatur
bahan yang dipergunakan, yaitu dengan memodifikasi struktur molekul dari
semikonduktor yang dipergunakan.
11

Gambar 3. Radiative transition of solar cell
Tentu saja agar efisiensi dari solar cell bisa tinggi maka foton yang berasal dari sinar
matahari harus bisa diserap yang sebanyak banyaknya, kemudian memperkecil refleksi
dan remombinasi serta memperbesar konduktivitas dari bahannya.( M.M.El-Walul,2007)
Untuk bisa membuat agar foton yang diserap dapat sebanyak banyaknya, maka absorber
harus memiliki energi band-gap dengan range yang lebar, sehingga memungkinkan untuk
bisa menyerap sinar matahari yang mempunyai energi sangat bermacam-macam tersebut.
Salah satu bahan yang sedang banyak diteliti adalah CuInSe
2
yang dikenal merupakan
salah satu dari direct semiconductor.(M.M.El-Walul,2007)
12

Gambar 4. Proses Konversi Sistem Photovoltaic

Gambar 5. Salah Satu Contoh Panel Solar Cell


13
2.3.Peralatan Bantu Lain
1. Trafo Step-Up
Pengertian dari trafo / transformator secara umum adalah suatu peralatan
yang digunakan untuk merubah energi listrik bolak-balik yang pada umumnya
akan dinaikkan atau diturunkan tanpa mengubah frekuensi dari tegangan
tersebut.Pada umumnya suatu transformator terdiri dari:
1. Inti,yang berfungsi menyediakan suatu sirkuit dengan tahanan magnet
(reluctance) rendah untuk flux magnet.
2. Lilitan primer,berfungsi untuk menerima energi listrik dari sumber arus
bolak-balik.
3. Lilitan sekunder,berfungsi menerima energi listrik melalui induksi timbal
balik dari lilitan primer dan memberikannya pada beban.
4. Rumah transformator.
Pada saat ini terdapat berbagai jenis transformator menurut fungsinya
dengan suatu peralatan / beban yang akan dilewatkan oleh arus dari trafo.Dan
pada instalasi pemanfaatan tenaga surya kali ini akan digunakan jenis trafo step-
up yang digunakan untuk menaikkan tegangan accu menjadi tegangan 220 volt
yang sanggup untuk memutar beban yang dalam instalasi ini berupa pompa
air.Dan konstruksi dari trafo step-up ini sendiri adalah sama dengan konstruksi
trafo secara umum,hanya saja lilitan primer yang akan menjadi masukkan dari
arus bolak-balik jumlahnya lebih sedikit dari lilitan sekunder yang berfungsi
sebagai output trafo yang akan ditujukan ke beban.(Archiev W Clup,2007)
2. Alternator
Alternator meruapakan suatu peralatan kelistrikan yang berfungsi
mengubah energi kinetik / mekanis berupa putaran menjadi energi
listrik.Kebanyakan alternator digunakan sebagai sistem pengisian pada mobil
selama mesin mobil hidup yang akan digunakan untuk mengisi arus pada accu
14
yang kemudian digunakan untuk menghidupkan berbagai peralatan kelistrikan
pada mobil.( Archiev W Clup,1985)
Begitu pula pada instalasi pemanfaatan tenaga surya kali ini yang dimana
alternator akan dikopel dengan pompa air yang berarti selama pompa berputar
maka alternator juga akan berputar dan menghasilkan arus listrik AC yang akan
diubah manjadi DC dengan konverter AC-DC sebelum disuplai kembali menuju
accu sebagai sistem pengisian. Sedangkan alternator terdiri dari berbagai macam
komponen seperti sbb:
1. Stator
merupakan bagian dari alternator yang diam / tak bergerak.Stator
dibuat dari lapisan-lapisan plat baja yang mempunyai daya hantar magnetik
yang rendah,yang dimana lapisan-lapisan tersebut berfungsi sebagai tempat
menggulung kumparan stator.



2. Kumparan Stator
Kumparan stator terdiri dari 3 kumparan terpisah yang digulung
pada alur-alur stator.
3. Rumah Bagian Depan & Belakang
Dibuat dari aluminium tuang yang dimana rumah bagian depan
berfungsi sebagai bantalan depan dan begitu sebaliknya bagian belakang
berfungsi sebagai bantalan belakang dan dudukan terminal-terminal
keluaran,plat-plat dioda,dan dudukan rumah sikat. (Archiev W Clup,2007)
15
4. Rotor ( kumparan medan )
Merupakan bagian dari alternator yang bergerak yang juga terpasang
kutub-kutub magnet yang dipasang pada poros untuk membentuk garis-garis
gaya magnet yang terbentuk diantara kutub-kutub magnet apabila arus
medan mengalir melalui rotor.
5. Cincin Gesek
,Dipasang pada bagian belakang poros rotor.Terbuat dari bahan
penghantar yang kuat dan dituangkan pada bahan plastik sebagai bahan
isolator terhadap poros. (Archiev W Clup,2007)
6. Sikat Arang ( brush )
Brush berhubungan pada cincin gesek yang dipasang pada rumah
bagian belakang atau menyatu dengan regulator tegangan di dalam alternator
yang dipasang pada plat dudukan dioda.

7. Plat Dioda
Berfungsi sebagai dudukan dari dioda,rumah sikat atau regulator
tegangan internal dan dioda arus medan.Plat ini juga berfungsi plat
pendingin yang menyerap panas dari dioda-dioda yang memungkinkan dioda
dapat mengeluarkan arus dalam berbagai tingkat beban.
8. Regulator Tegangan Internal
Sebagian besar komponen ini dipasangkan pada plat dioda dan sikat-
sikat arang serta terminal.Udara pendingin dialirkan oleh kipas pendingin di
dalam / di luar rumah alternator.Pada alternator dengan kemampuan arus
tinggi mempunyai dua kipas pendingin.Pendinginan pada alternator
16
ditujukan untuk dioda dan plat dioda pada saat alternator bekerja pada arus
maksimum. (Archiev W Clup,2007)


















17
BAB III
METODE PELAKSANAAN PROGRAM
1. Merumuskan dan memecahkan masalah yang terjadi di lingkungan sekitar .
2. Mempelajari ilmu dasar pada tiap tiap komponen yang digunakan .
3. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan berdasarkan literatur serta referensi dari media cetak
maupun elektronik.
4. Metode Pelaksanaan Program
Dalam perancangan pembuatan ransel penghasil energil istrik, Penulis
Menerapkan beberapa Metode , yaitu :
Rancangan Konseptual
Adalah suatu rancangan awal yang berupa gambar sketsa dasar
perancangan yang didasarkan pada pemahaman konsep-konsep atau
proses untuk memecahkan masalah. Tahap ini didahului dengan
identifikasi masalah yang dihadapi, kemudian menumbuhkan struktur
fungsi dari masing-masing blok komponennya dan akhirnya
menentukan cara yang paling tepat dan efektif.
Rancangan Tata Letak
Gambar-gambar sketsa rangka dan rangkaian alat yang sudah jadi,
kemudian dianalisa untuk menentukan tata letak yang terbaik agar kerja
alat yang akan dibuat bisa efektif. Selain itu juga merencanakan
bagaimana peralatan atau bagian-bagian itu akan di buat.


Rancangan Detail
Tahap pembuatan rancangan yang detail sebelumnya dilakukan
optimalisasi konsep dasar, tata letak dan bentuk, penyiapan daftar
elemen dan dukumen produksi. Dan terakhir yaitu penyiapan gambar
kerja disertai dengan bahan komponen yang sudah diperhitungkan
keamanannya berdasarkan kekuatan bahan.
18
Persiapan Alat dan Bahan
Proses ini dimulai setelah selesainya rancangan detail. Alat-alat dan
bahan yang diperlukan diantaranya :
1. Alat
Alat yang diperlukan adalah :
Gunting kabel
Obeng
Test pen
Tang
Multimeter
Isolasi
Palu
Penggaris
Bor

2. Bahan
Bahan yang diperlukan adalah :
Solar cell
Tas Ransel
Inverter
Battery
Kabel
Mur baut
Multi plug
Plat
Music Player
Head set
Stop Kontak

Pembuatan alat
19
Model Produk
Berupa ransel yang berfungsi sebagai media penyalur listrik dari solar
cell dengan kapasitas 10 watt, adapun tahap perakitan ransel tersebut
adalah sebagai berikut :

1. Membuat ruang pada sisi terluar ransel sebagai tempat peletakan
solar cell dengan ukuran 30 X 30 cm .
2. Membuat lubang pada ransel sebagai jalan keluar masuknya kabel
yang akan dihubungkan pada tiap-tiap komponen .
3. Membuat ruang pada lengan tas sebagai tempat peletakan media
player .
4. Menempatkan solar cell pada sisi terluar ransel yang sebelumnya
telah diberi ruang sesuai ukuran solar cell
5. Merangkai dan mennyatukan empat buah baterry secara paralel
kemudian diletakkan pada sisi sebelah kanan ransel .
6. Melakukan penyambungan dengan media kabel pada komponen
baterry , inverter dan solar cell .
7. Meletakkan inverter pada sisi sebelah kiri ransel .
8. Memastikan kabel pada posisi aman .
9. Menempatkan media player dalam ruang yang telah disediakan
pada lengan ransel .
10. Menyambungkan media player dengan baterry .
11. Memastikan rangkaian dalam ransel tepat .

Pengoperasian Produk
Untuk mengoperasikan alat ini cukup sederhana, yaitu dengan
memaparkan sinar matahari pada solar sel, dapat kita lakukan saat kita
melakukan perjalanan disiang hari atau dengan menaruh ransel pada
tempat yang terdapat cahaya matahari.
Solar sel akan bekerja bila terkena cahaya matahrai, kemudian
akan menghasilkan energy listrik dan disimpan dalam baterai atau
20
diubah menjadi arus bolak balik menggunakan inverter untuk
disalurkan pada alat elektronik yang diletakkan dalam tas.
Baterai sebagai wadah penyimpan energy listrik dapat digunakan
sewaktu-waktu bila dibutuhkan. Bila tidak digunakan sebaiknya solar
sel ditutupn oleh penutup yang telah disediakan, agar permukaan solar
sel terlindungi dari sesuatu yang dapat merusak alat ini, seperti air
hujan.
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

4.1 Waktu dan Pelaksanaan Program
Jenis Kegiatan
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan :
1. Studi Pustaka
2. Survey Harga
Bahan
3. Pembagian Tugas
Menyusun
Rancangan
1. Konseptual
2. Akhir
Membuat Gambar
Pengadaan alat dan
bahan
Pengujian dan
perbaikan
Penyempurnaan
Penyusunan
Laporan
1.Konsep awal
2. Penulisan laporan

21
4.2 Tahapan Pelaksanaan



MULAI



PERENCANAAN SEL SURYA DENGAN
SPESIFIKASI :
Daya yang dihasilkan sel surya 50watt
Panjang sel surya 835 mm
Lebar 540 mm
Tinggi sel 35 mm


PENGERJAAN DAN PERAKITAN
Pembuatan rangka landasan sel surya & komponen
pendukung lain
Pembuatan instalasi pompa
Pemasangan rangkaian sistem pengisian(charging sistem)
Pengerjaan reservoir & instalasi perpipaan
PENGECEKAN INSTALASI
Sel surya dapat menyerap sinar semaksimal mungkin
Sistem pengisian berfungsi dengan baik
Saluran perpipaan dapat berjalan dengan baik & lancar
Pengecekan rangka berjalan baik
PENGUJIAN
Pengujian sel surya telah dilakukan untuk memanfaatkan
sinar surya/matahari sebagai penggerak pompa.
SELESAI
22
Instrumen Pelaksanaan
a. Proses Pengerjaan Kerangka

Untuk kerangka menggunakan jenis baja profil L dengan ketebalan 10mm
dengan tinggi 2000mm,lebar bagian bawah/pondasi 1000 x 1000mm,dan bagian
landasan atas 800 x 800mm.

b. Proses Pengerjaan Reservoir
Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan air sebelum digunakan
untuk pengairan/irigasi. Reservoir yang digunakan adalah miniature dari
kolam/danau, dan reservoir ini menggunakan bahan dari plastik.

c. Proses Pengerjaan Landasan
Landasan berfungsi sebagai tempat penompang pompa,sel surya,dan
berbagai komponen lain seperti alternator,accu,& trafo. Adapun cara pembuatan
landasan tersebut adalah sebagai berikut :
Nama Bagian : Landasan
Bahan : Baja profil 404 mm
Ukuran : 2000 mm ( tinggi landasan )
Mesin : las, mesin bor, gerinda tangan, gerinda potong

d. Proses Pengerjaan Poros
Ukuran dari poros pompa dengan hasil perencanaan, dengan diameter 20
mm menggunakan bahan ST 60 yang kemudian akan dihubungkan dengan
alternator menggunakan tali ( karet ) penghubung yang sering disebut v-belt.
adapun cara pengerjaannya adalah sebagai berikut :
Nama Bagian : Poros
Bahan : Besi ST 60
Mesin : Mesin bubut


23
e. Proses Penyerapan Sinar Surya untuk Dikonversi Menjadi Listrik

Sinar/cahaya matahari di serap oleh solar Cell dan di ubah menjadi DC
sekitar 21.6 V dan di hubungkan ke Solar Charge Controller ( untuk menstabilkan
tegangan DC 13.5V output nya ) lalu di salurkan ke ACCU ( untuk Cas ) dan di
hubungkan ke inverter DC-AC lalu trafo( untuk mengubah 13.5V ke 220 Volt ).

f. Alat dan bahan perakitan
Dalam pembuatan model pompa irigasi dengan yang digerakkan oleh sel
surya/solar cell membutuhkan suatu landasan dengan penempatan komponen
yang sesuai dengan dimensi komponen pendukung, adapun peralatan pendukung
sebagai berikut :
a. Fiberglass
b. Mesin las listrik
c. Mesin bor tangan
d. Gerinda tangan
e. Palu
f. Kayu
g. Kikir
h. Kunci pas
i. Pompa
j. Poros
k. Besi
l. Transmisi
m. Reservoir
n. Pipa PVC





24
g. Langkah perakitan
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam perakitan adalah sebagai
berikut :

Mempersiapkan alat dan bahan yang akan dirakit
Menempatkan sel surya dan pompa pada kerangka
Memasang dan merangkaikan sistem pengisian (alternator & regulator)
Memasang dan merangkai sistem perpipaan
Menempatkan reservoir pada output pipa keluaran
Melakukan pengecekan pada akhir perakitan
Mengoperasikan instalasi sebagai percobaan fungsi dari kelancaran semua
komponen












25
BAB V
DATA HASIL PENGUJIAN SECARA AKTUAL
5.1.Data Pengujian Solar Cell Pada tanggal 6 Juni 2010

waktu
sel surya Beban
Daya Sel
Surya T
Keterangan
I (A) V (V) () (W) (C)
07.00 0.5 7.24 100 3.62
27.4

08.00 0.48 8.45 100 4.05
09.00 0.54 9.45 100 5.103
10.00 0.48 10.45 100 5.016
30.6
berawan
11.00 0.41 15.56 100 6.37
12.00
0.55 18.24 100 10.03

13.00 0.5 16.84 100 8.42
27.2

14.00 0.37 15.24 100 5.63
15.00 0.22 12.45 100 2.73



5.2.Data Pengujian Solar Cell Pada tanggal 20 Juni 2010

waktu
sel surya Beban
Daya Sel
Surya T
Keterangan
I (A) V (V) () (W) (C)
07.00 0.7 9.58 100 6.706
28.7

08.00 0.68 10.84 100 7.37
09.00 0.64 11.40 100 7.29
10.00 0.58 14.88 100 8.63
32,4
Cerah
11.00 0.51 18.28 100 9.32

12.00 0.45 21.54 100 9.69
13.00 0.4 19.42 100 7.76
27.54

14.00 0.37 18.26 100 6.75
15.00 0.32 16.24 100 5.19







26
5.3.Grafik data Pengujian Solar Cell Pada tanggal 6 Juni 2010 (cuaca berawan)





5.4.Grafik data Pengujian Solar Cell Pada tanggal 20 Juni 2010 (cuaca cerah)





0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0 5 10 15 20
I

(
a
m
p
e
r
e
)

v (volt)
Grafik hubungan v dan I
0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0 5 10 15 20 25
I

(
a
m
p
e
r
e
)

v (volt)
Grafik hubungan v dan I
27
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Semakin besar luasan dari permukaan sebuah solar cell, maka akan semakin
banyak pula cahaya yang akan diserap dan daya yang dihasilkan juga akan
semakin besar.
Semakin besar daya masukan dari solar cell ke bateray maka lama pengisian ke
accu juga akan semakin cepat.
6.2. Saran
Salah satu kesalahan yang terjadi dalam perencanaan instalasi ini dikarenakan
waktu dalam pembuatan yang terlalu singkat sehingga hasil yang didapatpun tidak
dapat maksimal.
Anggaran dana yang tidak sepenuhnya dihibahkan dari perkiraan awal juga
menjadi kendala dalam merencanakan instalasi solar cell ini hingga berfungsi
secara maksimal.







28
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA

Clup, Archiev W., 2007. Prinsip-Prinsip Konversi Energi, Jakarta; Penerbit
Erlangga.

El-Walul,M.M., 2007 . Power Plant Technology , Singapore ; Mc . Graw Hill
Book Co.

Kadir, Abdul .1987 , Energi , Jakarta ; UI Press.

Kothandaraman, C.P.2004 . Basic Power Plant Enggineering , New Delhi :
Dhampat Rai & Son.













29

LAMPIRAN
Dokumentasi kegiatan



Gambar 1.Solar Cell dengan kapasitas 50 WP yang telah direncanakan



Gambar 2.Battery Control Regulator yang berfungsi sebagai saklar otomatis
30


Gambar 3.Inverter DC~AC 600 Watt untuk menstabilkan aliran listrik menuju beban


Gambar 4.Pompa air kapasitas 100 watt yang telah terpasang
31


Gambar 5.sumur bur dengan kedalaman 50 m yang telah terpasang pipa PVC dengan
ukuran 3,5 inchi



Gambar.6.Keluaran berupa air tanah yang mampu dipindahkan oleh pompa air

32



Gambar.7. reservoir penampungan air dengan kapasitas maksimal 400 liter

33



Gambar.8. Proses Pengerjaan Landasan untuk dudukan Solar Cell


34


35



Gambar.9. Proses Pemasangan Solar Cell pada Landasan








36




Gambar.10. Proses Perakitan komponen-komponen utama instalasi

Anda mungkin juga menyukai