Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENDALIAN HAYATI DAN PENGELOLAAN HABITAT



Nama : James P. Sihombing Tanggal :
NIM : 05111007020 Asisten : 1. Amarilisa Kusuma
Kelas : A 2. Rinda Fajrin Adinda
Judul : Peran Musuh Alami 3. Rina Juliana
Aphis gosypii Terhadap 4. Dana H. Lingga
Tanaman Inang 5. Mentari Rahmadani
6. Eka Puspita Sari
7. Essy Novita Sari

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tanaman budidaya baik dalam skala besar maupun skala kecil membutuhkan
pengendalian hama yang paling baik tanpa terdapat efek samping. Aphis gosypii merupakan
serangga hama yang menyerang tanaman sayuran. Umumnya sering terlihat pada tanaman
cabai, ubi kayu, alpukat, begitu juga pada tanaman sayuran lainnya. Maka daripada itu
dibutuhkan pengendalian yang dapat mengendalikan serangga kutu daun yaitu dengan
memanfaatkan serangga predator kumbang koksi (Menochilus sexmaculatus).
Keberadaan serangga predator Aphis gosypii di suatu pertanian layak dipertahankan,
karena predator merupakan agens hayati yang keberadaannya dapat menekan populasi Aphis
gosypii. Informasi predator atau musuh alami tersebut hendaknya dapat diterima oleh petani,
sehingga petani dapat mengetahuinya dan dapat mengup[ayakan agar keberadaannya tetap
terjaga di agroekosistem pertanaman sayuran mereka. Melalui pengetahuan yang telah
diberikan pada masyarakat akan sangat membantu dalam pembudidayaan populasi serangga
predator den akan membantu juga dalam memperbaiki sistem rantai makanan atau jaring
makanan dalam suatu ekosistem. Dengan hal tersebut akan memperkuat penggunaan metode
pengendalian hayati.


B. Tujuan
Untuk mengetahui perilaku kumbang koksi predator Menochilus sexmaculatus terhadap
kutu daun cabai Aphis gosypii.
II. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Cawan Petri
2. Jarum
3. Kamera
Sedangkan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Kutu daun (Aphis gosypii)
2. Kumbang koksi predator (Menochilus sexmaculatus)

B. Cara Kerja
Adapun cara kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Ambil kutu daun cabai sebanyak 50 ekor, letakkan kedalam cawan petri serta berikan 1
helai daun cabai.
2. Masukkan kumbang koksi predator kedalam cawan petri.
3. Lakukan perngamatan sebanyak 6 kali setiap 10 menit.

















III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil


No Menit Jumlah Kutu Daun Mati
1 10 3
2 20 5
3 30 0
4 40 0
5 50 0
6 60 0

















B. Pembahasan
Praktikum kali ini adalah memperkenalkan peranan predator hama kutu daun Aphis
gosypii. Adapun tujuan adalah untuk mengetahui perilaku kumbang koksi predator terhadap
kutu daun. Kutu daun merupakan hama yang sangat sulit ditanggulangi karena jumlahnya
serta kecepatan reproduksi nya yang cukup baik. Hama ini umum terlihat pada tanaman
budidaya sayuran seperti cabai, terung, parai, dan tanaman lainnya. Hal tersebut dapat
menyebabkan kerugian yang besar apabila tidak dikendalikan karena kutu daun Aphis gosypii
menyerang tanaman tepat di daun tanaman dan menyerap cairan yang terdapat pada jaringan
tanaman sehingga menyebabkan daun cepat berkerut, kering, kemudian jatuh, atau dapat
dikatakan mengganggu proses respirasi serta fotosintesis. Serangan kutu daun umumnya
dimulai dari permukaan daun bagian bawah, pucuk tanaman, kuncup bunga, dan batang
muda. Dan kadang kali kutu daun juga dapat berperan sebagai vektor pembawa virus
penyebab beberapa penyakit tanaman. Pada tanaman cabai, serangan kutu daun menyebabkan
perkembangan daun dan bunga yang terserang menjadi terhambat.
Kumbang koksi adalah serangga yang mempunyai sistem metamorfosis sempurna.
Artinya, mereka melewati tahap hidup telur, larva, pupa, dan dewasa (imago). Kumbang
koksi predator terbukti cukup rakus melahap serangga lain, biasanya kutu-kutuan, meskipun
beberapa jenis juga mau memangsa kelompok serangga lain, termasuk jenisnya sendiri
(kanibalistik). Di dunia pengendalian hayati, peran kumbang koksi sudah sangat dikenal. Di
Indonesia sendiri, kumbang koksi adalah salah satu primadona musuh alami banyak jenis
kutu-kutuan (kutu afid, kutu perisai, kutu kebul, dan lain-lain). Performa pemangsaan mereka
dapat diandalkan, meskipun fenomena predasi pada jenis kumbang koksi yang lain juga
sering dilaporkan terjadi di lapangan.
Dalam praktikum ini membahas tentang peranan kumbang koksi predator dalam menekan
populasi hama kutu daun. Kumbang koksi yang telah didapat tidak diberi makan selama 24
jam adalah untuk meningkatkan selera makan kumbang koksi predator pada saat memangsa
hama kutu daun dalam pengamatan praktikum. Selama pengamatan praktikum didapatkan
informasi bahwa kumbang koksi sangat berperan dalam memangsa hama kutu daun. Hal ini
dapat dibuktikan melalui hasil yang didapatkan selama 1 jam pengamatan menunjukkan
bahwa terdapat 14 hama kutu daun yang mati dimangsa kumbang koksi predator tersebut.
Melalui hasil ini pula dapat disimpulkan bahwa kumbang koksi predator Menoshilus
sexmaculatus efektif dalam menekan populasi kutu daun.


IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum identifikasi laba-laba predator
antara lain :
1. Kutu daun (Aphis gosypii) adalah salah satu hama bagi beberapa komoditas tanaman
hortikultura. Kutu daun dapat menginang pada beberapa tanaman komoditas tersebut
seperti kentang, apel, jeruk, bawang merah, apel, cabai tomat, hingga kapas.
2. Kumbang koksi adalah serangga yang mempunyai sistem metamorfosis sempurna,
mereka melewati tahap hidup telur, larva, pupa, dan dewasa (imago).
3. Pada tanaman cabai, serangan kutu daun menyebabkan perkembangan daun dan
bunga yang terserang menjadi terhambat.
4. Serangan kutu daun umumnya dimulai dari permukaan daun bagian bawah, pucuk
tanaman, kuncup bunga, dan batang muda. Dan kadang kali kutu daun juga dapat
berperan sebagai vektor pembawa virus penyebab beberapa penyakit tanaman.
5. Kumbang koksi sangat berperan aktif dalam memangsa hama kutu daun. Hal ini dapat
dibuktikan melalui hasil yang didapatkan selama 1 jam pengamatan menunjukkan
bahwa terdapat 14 hama kutu daun yang mati dimangsa kumbang koksi predator.

Anda mungkin juga menyukai