Anda di halaman 1dari 19

Makalah PBL

Universitas Kristen Krida Wacana













Nama: Joshua Peterson anak Peter Legi
Kelompok : C4
NIM: 102009326

Pendahaluan

Pada PBL Blok 11 Metabolik Endokrin, kelompok saya telah diberikan suatu kasus tentang
seorang anak-anak berumur 11 tahun yang mengalami pertumbuhan mendadak sejak setahun
yang lalu dan pada saat ini dia telah mencapai ketinggian 193 cm. Ternyata pada usia semuda ini
ketinggian dia dianggap abnormal dan juga disebabkan oleh beberapa kelainan pada hormone
sehingga menyebabkan pertumbuhan yang abnormal pada anak-anak ini. Dalam pertemuan PBL
yang pertama,kelompok saya telah membahas kasus ini dari segi hormon pertumbuhan yang
dibagi kepada adenohipofisa dan hormon lain dan juga dari segi faktor lain yang dapat
menyebabkan kelainan yaitu dari faktor genetik dan juga gizi yang mempengaruhi pertumbuhan
anak-anak. Dalam makalah ini, saya telah membahas kasus ini sesuai dengan topik pembahasan
dalam pertemuan PBL yang pertama. Saya dengan ini juga ingin berterima kasih kepada para
dosen yang telah mengajar dalam kuliah untuk blok 11 ini dan juga kepada pembimbing PBL
Dr.Hartanti yang telah membimbing sesi PBL kelompok kami. Selain itu, saya juga ingin
berterima kasih kepada ahli kumpulan C4 yang telah member kerjasama selama sesi PBL
dijalankan. Saya berharap agar hasil dari makalah ini dan juga pembelajaran mandiri dapat
membantu saya dalam pembelajaran untuk blok ini dan juga membantu saya untuk persiapan
saya buat ujian integrasi yang akan dijalankan. Sekian, terima kasih.









Daftar isi


halaman
1. Hormon pertumbuhan.1-12
2. Faktor lain...13-14
3. Kesimpulan 15















Hormon Pertumbuhan
Struktur makroskopik adenohipofisa
Hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur
bertulang (sela tursika) di dasar otak. Sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang
yang sangat kecil untuk mengembang.Jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke
atas, seringkali menekandaerah otak yang membawa sinyal dari mata dan mungkin akan
menyebabkan sakitkepala atau gangguan penglihatan.Hipofisa mengendalikan fungsi dari
sebagian besar kelenjar endokrin lainnya.Hipofisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian
otak yang terletak tepat diatashipofisa.Hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus
anterior (depan) dan lobus posterior (belakang).Hipotalamus mengendalikan lobus anterior
(adenohipofisa) dengan cara melepaskan faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui
pembuluh darah yangsecara langsung menghubungkan keduanya. Pengendalian lobus
posterior(neurohipofisa) dilakukan melalui impuls saraf.
1




Lobus anterior menghasilkan hormon yang pada akhirnya mengendalikan fungsi
Kelenjar tiroid, kelenjar adrenal dan organ reproduksi (indung telur dan buah zakar)
Laktasi (pembentukan susu oleh payudara)
Pertumbuhan seluruh tubuh.
Adenohipofisa juga menghasilkan hormon yang menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan
hormon yang menghambat sensasi nyeri.
Hipofisa posterior menghasilkan hormon yang berfungsi:
Mengatur keseimbangan air
Merangsang pengeluaran air susu dari payudara wanita yang menyusui
Merangsang kontraksi rahim.

Dengan mengetahui kadar hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang beradadibawah kendali
hipofisa (kelenjar target), maka hipotalamus atau hipofisa bisamenentukan berapa banyak
perangsangan atau penekanan yang diperlukan oleh hipofisa sesuai dengan aktivitas kelenjar
target. Hormon yang dihasilkan oleh hipofisa (dan hipotalamus) tidak semuanya dilepaskan terus
menerus. Sebagian besar dilepaskan setiap 1-3 jam dengan pergantian periode aktif dan tidak
aktif. Beberapa hormon (misalnya kortikotropin yang berfungsi mengendalikankelenjar adrenal,
hormon pertumbuhan yang mengendalikan pertumbuhan dan prolaktinyang mengendalikan
pembuatan air susu) mengikuti suatu irama yang teratur, yaitu kadarnya meningkat dan menurun
sepanjang hari, biasanya mencapai puncaknya sesaat sebelum bangun dan turun sampai kadar
terendah sesaat sebelum tidur. Kadar hormon lainnya bervariasi, tergantung kepada beberapa
faktor. Pada wanita, kadar LH (luteinizing hormone) dan FSH (follicle-stimulating hormone)
yangmengendalikan fungsi reproduksi, bervariasi selama siklus menstruasi. Terlalu banyak atau
terlalu sedikitnya satu atau lebih hormon hipofisa menyebabkan sejumlah gejala yang
bervariasi.
1



Struktur mikroskopik adenohipofisa
Jenis sel pada hipofisis anterior dibagi menjadi dua yaitu kromofob dan kromofil. Sel kromofilik
dibagi lagi menjadi asidofil yang terwarnai oleh pewarna asam dan basofil yang terwarnai oleh
warna basa. Sejumlah sel kromofobik merupakan sel skretorik yang inaktif dan memiliki sedikit
granula sekretorik. Sedangkan sel sekretorik kromofilik tebagi menjadi lima jenis yaitu:
2

1. sel somatotrop yang menghasilkan hormon pertumbuhan,
2. sel laktotrop (yang juga disebut mamotrop), yang mensekresikan prolaktin,
3. sel kortikotrop, yang mengeluarkan ACTH,
4. sel tirotrop, yang mensekresikan TSH, dan,
5. sel gonadotrop, yang mensekresikan LH dan FSH.
Kira-kira 30-40 persen sel-sel kelenjar hipofisis anterior merupakan sel jenis somatotropik yang
mensekresi ACTH. Sel jenis lain masing-masing hanya 3 sampai 5 persen dari seluruh kelenjar
ini; namun, sel-sel ini menskresikan hormon yang sangat kuat untuk mengatur fungsi tiroid,
fungsi seksual, dan sekresi susu di payudara. Hipofisis anterior juga mengandung sel
folikulostelata, yakni sel kromofob yang mengeluarkan tonjolan antara sel-sel sekretorik. Sel ini
mengandung dan mensekresikan sitokin IL-6, namun peran fisiologinya masih belum diketahui.
2

Fungsi adenohipofisa
Lobus anterior merupakan 80% dari berat kelenjar hipofisa. Bagian inimelepaskan hormon
yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan fisik yang normal atau merangsang aktivitas
kelenjar adrenal, kelenjar tiroid serta indung telur atau buah zakar. Jika hormon yang dilepaskan
terlalu banyak atau terlalu sedikit, maka kelenjar endokrin lainnya juga akanmelepaskan hormon
yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Tiga hormon glikoprotein hipofisis yakni FSH, LH dan
TSH, masing-masing tersusun atas dua subunit. Subunit tersebut , yang diberi nama dan ,
memiliki sejumlah ativitas tetapi harus bekerja secara kombinasi agar efek fisiologisnya menjadi
maksimal. Subunit ini merupakan hormon sebuah gen dn memliki komposisi asam amino yang
sama, walaupunresidu karbohidratnya berbeda. Subunit , yang dibentuk oleh gen yang berbeda
dan berlaian dalam strukturnya, menentukan spesifitas hormon.Enam hormon yang disekreskan
oleh hipofisis anterior adalah:
3
Thyroid stimulating hormon (TSH, tirotropin)-Mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan
triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan selanjutnya mengatur kecepatan sebagian besar
reaksi kimia diseluruh tubuh.
Adrenocorticotropic hormon (ACTH)-Mengatur sekresi beberapa hormon
adrenokortikal, yang selanjutnya akan mempengaruhi metabolism glukosa, protein dan
lemak.
Luteinizing hormon (LH)-Mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas
reproduksinya. Pada wanita, LH bertanggung jawab dalam ovulasi, luteinisasi (yaitu
pembentukan korpus luteum pascaovulasi yang menghasilkan hormon di ovarium), dan
penghaturan sekresi hormon seks wanita, estrogen, dan progesterone, oleh ovarium. Pada
pria, hormon ini merangsang hormon interstisium leydig di testis untuk mengelluarkan
hormon seks pria, testosterone, sehingga hormon ini diberi nama interstitial cell-
stimulating hormon.
Follicle-stimulating hormon (FSH), mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan
aktivitas reproduksinya. Memiliki fungsi berbeda pada pria dan wanita. Pada wanita
hormon ini berfungsi sebagai perangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel
ovarium, tempat berkembangnya ovum atau telur. Selain itu, hormon FSH mendorong
sekresi hormon estrogen oleh ovarium. Pada pria, FSH diperlukan dalam reprodiuksi
sperma.
Prolaktin, meningkatkan perkembangan payudara dan pembentukkan susu pada wanita,
fungsi pada pria belum diketahui.
Hormon pertumbuhan, Meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara
mempengaruhi pembentukan protein, pembelahan sel, dan deferensiasi sel.




Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan, atau yang disebut juga sebagai hormon somatotropik atau somatotropin,
merupakan hormon yang dihasilkan dari kelenjar hipofisis anterior yang merupakan molekul
protein kecil yang terdiri atas 191 asam amino yang dihubungkan dengan rantai tunggal dan
mempunyai berat molekul 22.005. Hormon ini menyebabkan pertumbuhan seluruh jaringan
tubuh yang memang mampu bertumbuh. Hormon ini menambah ukuran sel dan meningkatkan
proses mitosis yang diikuti dengan bertambahnya jumlah sel dan diferensiasi khusus dari
beberapa tipe sel seperti sel-sel pertumbuhan tulang dan sel-sel otot awal.
4

Efek metabolik hormon pertumbuhan
Selain dari efek hormon pertumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan. Hormon pertumbuhan
mempunyai banyak efek metabolik khusus lain, yang meliputi :
4

1. Peningkatan kecepatan sintesis protein diseluruh sel-sel tubuh
2. Meningkatkan mobilisasi asam lemak dari jaringan adiposa, meningkatkan asam lemak bebas
dalam darah, dan meningkatkan penggunaan asam lemak untuk energi
3. menurunkan kecepatan pemakaian glukosa diseluruh tubuh
Jadi, secara singkat efek metabolik hormon pertumbuhan adalah meningkatkan protein tubuh,
menggunakan lemak dari tempat penyimpanannya, dan menghemat karbohidrat.
Peran hormon pertumbuhan dalam meningkatkan penyimpanan protein
1. Bertambahnya pengangkutan asam amino melewati membran sel. Hormon pertumbuhan
secara langsung meningkatkan pengangkutan paling sedikit beberapa dan mungkin
sebagian besar asam amino melewati membran sel ke bagian dalam sel. Keadaan ini
meningkatkan konsentrasi asam amino di dalam sel dan paling tidak berperan sebagian
terhadap naiknya sintesis protein.
2. Peningkatan transkripsi inti DNA untuk membentuk RNA. Hormon pertumbuhan juga
merangsang transkripsi DNA di dalam inti, sehingga meningkatkan jumlah pembentukan
RNA. Keadaan ini selanjutnya meningkatkan sintesis protein dan juga meningkatkan
pertumbuhan bila energi, asam amino, vitamin, dan bahan-bahan lain cukup tersedia.
3. Penurunan katabolisme protein dan asam amino. Karena terjadi pengangkutan asam
lemak yang banyak dan digunakan sebagai sumber energi
Peran hormon pertumbuhan dalam meningkatkan pemakaian lemak sebagai energi
1. Hormon pertumbuhan mempunyai efek yang spesifik dalam menyebabkan pelepasan
asam lemak dari jaringan adiposa sehingga meningkatkan konsentrasi asam lemak dalam
cairan tubuh. Selain itu, di dalam jaringan di seluruh tubuh, hormon pertumbuhan
meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil-KoA dan kemudian digunakan
untuk energi.
2. Di bawah pengaruh hormon pertumbuhan ini, lebih disukai lemak sebagai energi
daripada karbohidrat dan protein. Dibawah pengaruh jumlah hormon pertumbuhan yang
berlebihan, pengangkutan lemak dari jaringan adiposa seringkali menjadi sangat besar
sehingga sejumlah besar asam asetoasetat dibentuk di hati dan dilepaskan kedalam cairan
tubuh, dengan demikian menyebabkan ketosis. Pergerakan lemak yang berlebihan dari
jaringan adiposa juga dapat menyebabkan perlemakan hati.
Efek Hormon Pertumbuhan terhadap Metabolisme Karbohidrat
Hormon pertumbuhan mempunyai empat pengaruh utama terhadap metabolisme glukosa dalam
sel, yaitu:
4

1. Penurunan pemakaian glukosa untuk energi. Berkurangnya pemakaian mungkin sebagian
disebabkan oleh meningkatnya pengangkutan dan penggunaan asam lemak untuk mendapatkan
energi yang disebabkan pengaruh hormon pertumbuhan. Jadi, asam lemak membentuk banyak
sekali asetil-KoA yang sebaliknya memicu timbulnya efek umpan balik yang menghambat
pemecahan glikolitik dari glukosa dan glikogen.
2. Peningkatan endapan glikogen di dalam sel. Bila terdapat kelebihan, hormon pertumbuhan,
makan glukosa dan glikogen tidak dapat digunakan sebagai hasil energi sehingga glukosa yang
masuk ke dalam sel dengan cepat dipolimerisasi menjadi glikogen dan selanjutnya diendapkan.
Oleh karena itu, sel sangat cepat menjadi jenuh oleh glikogen dan tidak dapat glikogen lebih
banyak.
3. Berkurangnya ambilan glukosa oleh sel dan meningkatnya konsentrasi glukosa darah. Hal ini
mungkin terjadi karena sel itu sudah menyerap glukosa yang berlebihan yang sudah sulit
digunakan. Tanpa ambilan dan penggunaan oleh sel secara normal, konsentrasi glukosa darah
sering meningkat sampai 50 persen atau lebih diatas normal dan keadaan ini disebut dengan
diabetes hipofisis. Diabetes ini adalah diabetes yang tidak peka terhadap insulin.
4. Peningkatan sekresi insulin, yang merupakan efek diabetogenik dari hormon
pertumbuhan.Peningkatan konsentrasi glukosa darah disebabkan oleh rangsangan hormon
pertumbuhan terhadap sel-sel beta pulau Langerhans untuk mensekresikan insulin tambahan.
Selain itu, hormon pertumbuhan mempunyai efek perangsangan langsung pada sel. Gabungan
dari kedua efek tersebut seringkali sangat merangsang insulin oleh sel-sel beta sehingga sel-sel
beta tersebut sesungguhnya mati. Bila hal ini terjadi, timbul diabetes melitus. Oleh karena itu,
hormon pertumbuhan dikatakan mempunyai efek diabetogenik.
Somatomedin
Efek hormon pertumbuhan pada pertumbuhan, tulang rawan dan metabolisme protein
bergantung pada interaksi antara hormon pertumbuhan dan somatomedin, yang merupakan
faktor pertumbuhan polipeptida yang disekresikan oleh hati dan jaringan lain.
4

Somatomedin utama dalam darah adalah insulin-like growth factor I (IGF-I, somatomedin C)
dan insulin-like growth factor II (IGF-II). Faktor-faktor ini berkaitan dengan insulin, kecuali
rantai C-nya tidak terpisah dan memiliki perluasan rantai A yang disebut domain D. pada
manusia, ditemukan bentuk varian IGF-I yang tidak memiliki tiga residu asam amino terminal-
amino di otak. mRNA untuk IGF-I dan IGF-II ditemukan di hati, tulang rawan, dan banyak
jaringan lain, yang menunjukan bahwa molekul-molekul tersebut disintesis dari jaringan
tersebut.
4
Keduanya berikatan erat dengan protein dalam plasma sehingga memperpanjang waktu paruh
IGF dalm sirkulasi. Saat ini telah teridentifikasi enam protein pengikat-IGF yang berbeda-beda,
dengan pola distribusi di berbagai jaringan yang berlainan pula. Semua ditemukan dalam plasma,
dengan protein pengikat-IGF 3 (IGFBP-3) berperan pada 95% pengikatan dalam sirkulasi.
Reseptor IGF-I sangat mirip dengan reseptor insulin dan mungkin menggunakan banyak
perangkat intrasel yang sama. Reseptor IGF-II adalah suatu reseptor manosa-6-fosfat yang
berperan dalam membawa hidrolase asam dan protein intrasel lain ke organel-organel intrasel.
Sekresi IGF-I sebelum lahir tidak tergantung pada hormon pertumbuhan tetapi setelah lahir
dirangsang oleh hormon pertumbuhan, dan molekul ini memiliki efek kuat menstimulasi
pertumbuhan. Konsentrasi dalam plasma meningkat selama masa kanak-kanak dan memuncak
pada masa pubertas, kemudian turun ke kadar yang rendah pada saat usia lanjut. Pada orang
dewasa, gen untuk IGF-II diekspresikan hanya pada pleksus koroideus dan meningen.
4

Hormon pertumbuhan berlekatan secara lemah dengan protein plasma dalam darah. Oleh karena
itu, hormon pertumbuhan dilepaskan dari darah kedalam jaringan dengan cepat, dengan waktu
paruh di dalam darah sekita 20 menit. Sebaliknya, somatomedin C (IGF-I) melekat dengan kuat
pada satu protein pembawa di dalam darah yang diproduksi sendiri responnya terhadap hormon
pertumbuhan. Akibatnya, somatomedin C dilepaskan dengan lambat dari darah ke jaringan
dengan waktu kira-kira 20 jam.
4











Rangsangan yang mempengaruhi sekresi hormon pertumbuhan
Kecepatan sekresi hormon pertumbuhan tidak dapat ditentukan dari satu kali penilaian karena
setiap hari terjadi letupan sekresi yang ireguler. Semakin bertambah usia seseorang, semakin
berkurang sekresi hormon pertumbuhannya. Dan banyak pihak yang memanfaatkan penyuntikan
hormon pertumbuhan untuk mengimabngi efek penuaan. Rangsangan yang dapat meningkatkan
sekresi hormon pertumbuhan secara umum dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
5

1. defisiensi substrat energi, seperti hipoglikemia (rendahnya konsentrasi asam lemak dalam
darah) dan puasa.Sangat tingginya jumlah hormon pertumbuhan selama kelaparan, sangat
berhubungan erat dengan banyaknya protein yang pecah dan jumlah glukosa yang ada
sehingga zat yang diperlukan untuk menghasilkan energi di suatu sel menjadi berkurang.
2. jumlah asam amino tertentu meningkat dalam plasma
3. stres
Sedangkan rangsangan yang dapat mengurangi sekresi antara lain:
1. Tidur REM (Rapid Eye Movement), yaitu tidur dengan adanya gerakan mata yang cepat
dan acak.
2. Glukosa. Pemberian infus glukosa menurunkan kadar hormon pertumbuhan dalam
plasma dan menghambat responsnya terhadap olahraga.
3. Kortisol
4. Asam Lemak bebas
5. medroksiprogesteron
6. hormon pertumbuhan



Kelainan pada sekresi hormon pertumbuhan
Gigantisme
Gigantisme adalah pertumbuhan abnormal dari seluruh tubuh karenakelenjar hypophysis
memproduksi hormon berlebihan. Hipofisis adalahkelenjar seukuran biji kacang tanah dan
menggantung dari otak, terbaring disebelah dalam tulang pelipis dekat bola mata. Penyakit ini
ditandai olehpembesaran dan penebalan tulang dahi, rahang, kaki, dan tangan secaraberangsur.
Penyakit ini berlangsung lambat dan baru diketahui setelahpenderita memasuki usia menengah
kelainan yang disebabkan oleh karenasekresi Growth Hormone (GH) yang berlebihan dan terjadi
sebelum dewasaatau sebelum proses penutupan epifisis.
5

Gigantisme Primer atau Hipofisis, di mana penyebabnya adalah adenoma hipofisis
Gigantisme Sekunder atau hipothalamik, disebabkan oleh karena hipersekresi GHRH dari
Hipothalamus.
Gigantisme yang disebabkan oleh tumor ektopik (paru, pankreas,dll) yang mensekresi GH atau
GHRH
Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini dapatdiakibatkan tumor
hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainanhipotalamus yang mengarah pada pelepasan
GH secara berlebihan.Gigantisme dapat terjadi bila keadaan kelebihan hormone
pertumbuhanterjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup atau masih dalam
masapertumbuhan. Penyebab kelebihan produksi hormone pertumbuhan terutamaadalah tumor
pada sel-sel somatrotop yang menghasilkan hormonepertumbuhan. Sel asidofilik, sel pembentuk
hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisisanterior menjadi sangat aktif atau bahkan timbul
tumor pada kelenjarhipofisis tersebut. Hal ini mengakibatkan sekresi hormone
pertumbuhanmenjadi sangat tinggi. Akibatnya, seluruh jaringan tubuh tumbuh dengancepat
sekali, termasuk tulang. Pada Gigantisme, hal ini terjadi sebelum masaremaja, yaitu sebelum
epifisis tulang panjang bersatu dengan batang tulangsehingga tinggi badan akan terus meningkat
(seperti raksasa). Biasanya penderita Gigantisme juga mengalami hiperglikemi.
Hiperglikemiterjadi karena produksi hormone pertumbuhan yang sangat banyakmenyebabkan
hormone pertumbuhan tersebut menurunkan pemakaianglukosa di seluruh tubuh sehingga
banyak glukosa yang beredar di pembuluh darah. Dan sel-sel beta pulau Langerhans pancreas
menjadi terlalu aktifakibat hiperglikemi dan akhirnya sel-sel tersebut berdegenerasi.
Akibatnya,kira-kira 10 persen pasien Gigantisme menderita Diabetes Melitus. Pada sebagian
besar penderita Gigantisme, akhirnya akan menderita panhipopitutarisme bila Gigantisme tetap
tidak diobati sebab Gigantismebiasanya disebabkan oleh adanya tumor pada kelenjar hipofisis
yang tumbuhterus sampai merusak kelenjar itu sendiri.
5

Akromegali
Akromegali adalah pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormonpertumbuhan yang
berlebihan dan terjadi pada usia 30-50 tahun. Pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan hampir
selalu disebabkan oleh tumor hipofisa jinak (adenoma).
5
Tulang mengalami kelainan bentuk, bukan memanjang. Gambaran tulang wajah menjadi kasar,
tangan dan kakinya membengkak.
Penderita memerlukan cincin, sarung tangan, sepatu dan topi yang lebih besar.
Rambut badan semakin kasar sejalan dengan menebal dan bertambah gelapnya kulit.
Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat di dalam kulit membesar, menyebabkan keringat
berlebihan dan bau badan yang menyengat.
Pertumbuhan berlebih pada tulang rahang (mandibula) dapat menyebabkan rahang menonjol
(prognatisme).
Tulang rawan pada pita suara bisa menebal sehingga suara menjadi dalam dan serak. Lidah
membesar dan lebih berkerut-kerut. Tulangrusuk menebal menyebabkan dada berbentuk seperti
tong. Seringditemukan nyeri sendi; setelah beberapa tahun bisa terjadi artritisdegeneratif yang
melumpuhkan. Jantung biasanya membesar dan fungsinya sangat terganggu sehingga terjadi
gagal jantung.
Kadang penderita merasakan gangguan dan kelemahan di tungkai dan lengannya karena
jaringan yang membesar menekan persarafan.Saraf yang membawa sinyal dari mata ke otak juga
bisa tertekan,sehingga terjadi gangguan penglihatan, terutama pada lapangpandang sebelah luar.
Bila tumor asidofilik timbul sesudah masa dewasa muda-yakni, sesuda hipofisis tulang panjang
bersatu dengan batang tulang maka orang itu tidakdapat tumbuh lebih tinggi lagi, namun jaringan
ikat longgarnya masih terustumbuh dan tebal tulangnya msih terus tumbuh. Perbesaran tadi
terutamadapat di lihat pada tulang tulang kecil tangan dan kaki serta pada tulangmembranosa,
termasuk tulang tengkorak, hidung, penonjolan tulang dahi ,tepi supraorbital, bagian bawah
rahang, dan bagian tulang vertebra, sebabpada masa dewasa muda pertumbuhan tulang tulang
ini tidak berhenti. Akibatnya, tulang rahang tampak menonjol ke depan, kadang kala
sampaisetengah inci ke depan, dahi menyempit ke depan sebab pertumbuhan tepi supraorbitalnya
sangat besar, hidung membesar sampai dua kali ukuran normal, kakinya membutuhkan sepatu
berukuran 14 atau lebih besar, dan jari jarinya menjadi sangat tebal.
Dwarfisme
Dwarfisme dapat disebabkan oleh defisiensi GH, defisiensi IGF-I, atau penyebab
lainnya. Beberapa kasus dwarfisme disebabkan oleh defisiensi seluruh sekresi kelenjar hipofisis
anterior atau disebut panhipopituitarisme selama masa anak-anak. Pada umumnya, pertumbuhan
bagian-bagian tubuh sesuai satu sama lain, tetapi kecepatan pertumbuhannya sangat berkurang.
Defisiensi hormon pertumbuhan biasanya disebabkan oleh defisiensi GH. Pada keadaan ini,
respons hormon pertumbuhan terhadap GH tetap normal, tetapi sebagian penderita mengalami
kelainan pada sel-sel pensekresi hormon pertumbuhan.
5
Pada satu tipe dwarfisme, yaitu pada Lorain dwarf, kecepatan sekresi hormon pertumbuhannya
normal atau malahan tinggi, namun penderita mengalami ketidak mampuan herediter untuk
membentuk somastostatin sebagai respons terhadap hormon pertumbuhan.
Perawakan pendek merupakan cirri kretinisme dan juga pubertas prekoks. Perawakan pendek
juga merupakan bagian dari sindrom disgenesis gonad yang tampak pada penderita
berkromosom XO (bukan XX atau XY).



Faktor lain
Faktor genetik adalah elemen dasar penentu tinggi seseorang. Seorang anak akan mencapai
tinggi badannya dengan gen penentu tinggi badan yang diwarisinya. Jika orang tuanya memiliki
perawakan yang tinggi, maka secara genetis anak cenderung memiliki perawakan yang tinggi
pula. Namun sering kita jumpai, anak lebih tinggi dari orang tuanya. Hal ini bisa saja terjadi
karena dari kedua orang tua kita mengenal konsep Potensi Tingi Genetik (seorang anak
dilahirkan berpotensi atau akan mencapai tinggi dewasa tertentu yang berada dalam rentang
waktu tertentu).
6
Secara umum, faktor genetik ibu lebih berpengaruh ketimbang faktor genetik dari ayah. Ini
berarti bahwa Si A yang memiliki ibu tinggi dan ayah pendek akan berpeluang memiliki tubuh
yang lebih tinggi ketimbang si B yang memiliki ayah tinggi dan ibu pendek. Namun tentu saja
hal itu bukanlah suatu kepastian, namun hanya kecenderungan medis telah diamati.
Faktor gizi turut mempengaruhi proses pertumbuhan pada manusia. Proses pertumbuhan tulang
seorang anak dimulai dari lahir sampai usia 18 tahun. Namun, pertumbuhan tersebut terkait erat
dengan pertambahan tinggi badan anak. Proses tumbuh panjang tercepat terjadi saat anak berusia
0-1 tahun. Lalu setelah 4 tahun, kecepatan pertambahan panjang tersebut akan menurun. Ini
berlaku baik pada anak lelaki maupun perempuan.
6

Ada upaya yang lebih mudah untuk memperbaiki tinggi tubuh si kecil. Yaitu lewat perbaikan
nutrisi. Dengan memberikan makanan bergizi seimbang, terutama makanan yang banyak
mengandung kalsium dan vitamin D, tulang anak akan tumbuh kuat dan optimal. Otomatis,
pertambahan tinggi tubuhnya pun akan menggembirakan.
Ada lagi cara mudah mengoptimalkan pertumbuhan tulang. Yakni berjemur di bawah sinar
matahari. Salah satu komponen sinar matahari adalah ultraviolet (UV). Sinar UV inilah yang
berperan besar dalam metabolisme vitamin D, yang penting bagi pertumbuhan tulang. Menjemur
si kecil di sinar matahari antara waktu terbit hingga pukul 9.00 pagi sangat tepat untuk
menguatkan tulang dan mengoptimalkan pertumbuhannya. Paling tidak selama setengah jam.
Pertumbuhan tulang yang optimal memang menuntut makanan yang terbaik sejak anak
dilahirkan. Pada saat itu, makanan terbaik untuk pertumbuhan tulang anak adalah air susu ibunya
sendiri. ASI terbukti mengandungi kalsium (Ca), yang amat berguna bagi pertumbuhan tulang
yang optimal.
6
Meski anak sudah mendapatkan berbagai makanan padat kalsium, pemberian susu ada baiknya
tetap dilakukan. Sebab, susu banyak mengandung kalsium yang keberadaannya lebih terjamin,
sementara makanan lain mungkin mengalami salah pengolahan yang membuat kandungan
kalsium berkurang atau hilang.
Selain itu, susu biasanya mudah dicerna anak, sehingga kandungan kalsium kemungkinan besar
terserap baik oleh tubuhnya. Jadi, olah makanan untuk si kecil baik-baik. Kalau tak yakin dengan
keutuhan kandungan kalsiumnya, beri mereka susu berkalsium.
Selain asupan kalsium, si kecil pun perlu mendapat nutrisi tambahan berupa zat besi. Bayi,
terutama pada saat penyapihan akan sangat rentan kekurangan zat besi. Kekurangan zat besi bisa
menimbulkan gangguan penyakit anemia.
6

Beberapa ahli medis menganjurkan pada para orang tua untuk memeriksa lebih dini, minimal
satu kali, sebelum usia anak satu tahun lewat pemeriksaan kadar hemoglobin.
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada bayi, tidak ada salahnya Anda memberikan makanan
yang kaya akan sumber zat besi. Perbanyak konsumsi makanan kaya zat besi terutama sayuran
hijau, daging merah, hati, unggas, sereal diperkaya zat besi. Selain itu, ikan, kerang-kerangan,
buah kering bisa menjadi pilihan.
Tingkatkan penyerapan zat besi, misalnya mengkonsumsi makanan kaya vitamin C, seperti buah
tomat, dan jeruk. Daging merah selain merupakan sumber zat besi, juga dapat meningkatkan
penyerapannya.
6






Kesimpulan

Sebagai kesimpulan daripada kasus yang telah dibincangkan dapat saya simpulakan bahwa
proses pertumbuhan pada manusia sangat dipengaruhi oleh sekresi hormon pertumbuhan yang
bertanggungjawab dalam meregulasi pertumbuhan tubuh badan manusia. Selain itu, faktor lain
turut berperan dalam mempengaruhi kadar pertumbuhan manusia sebagai contoh faktor asupan
gizi dan genetik yang mempengaruhi kadar pertumbuhan. Faktor genetik berperan dalam
menentukan kadar pertumbuhan dan ketinggian yang normal pada manusia. Ini bermaksud
pertumbuhan ketinggian anak-anak dipengaruhi oleh gen yang dibawa dari orang tua yang
berperanan dalam menentukan kadar pertumbuhan. Di samping itu, faktor gizi berperanan dalam
zat-zat nutrient yang memainkan peranan penting dalam suatu metabolism yang berkaitan
dengan pertumbuhan badan. Contohnya, perlunya kadar kalsium yang secukupnya dalam badan
bagi membantu perkembangan metabolisme pertumbuhan tulang pada manusia. Sekiranya
terdapat ketidak seimbangan pada asupan gizi dapat menyebabkan proses pertumbuhan manusia
terganggu. Dalam kasus ini, kelainan yang dialami oleh remaja itu disebabkan oleh kelainan
sekresi hormon pertumbuhan yang secara langsung berperanan dalam mengatur pertumbuhan
badan.









Daftar pustaka
1. JW Rohen, C Yokochi, LD Elke, Atlas anatomi manusia:Kajian fotografik tubuh
manusia, 5
th
ed, 2002,Penerbit buku kedokteran ECG-diunduh 26 Oktober 2010.
2. Elna Kartawiguna, Penuntun Praktikum Histologi, Kelenjar endokrin,2007 -diunduh pada
25 Oktober 2010.
3. Lauralee Sherwood, Fisiologi Manusia, Metabolisme endokrin,diunduh pada 27 Oktober
2010.
4. Textbook of Biochemistry with Clinical Correlations,Thomas M. Devlin-5
th
ed,Endocrine
system,2010,pg 803-45,-diunduh pada 27 Oktober 2010.
5. Guyton, Arthur C. Textbook of medical physiology / Arthur C. Guyton, John E. Hall.
11th ed., Endrocinlogy and reproduction,2006, pg 905-955, -diunduh pada 27 Oktober
2010.
6. Mary Jones, Richard Fosbery, Dennis Taylor, Jeniffer Gregory, Biology A-
Level,2007;22-diunduh pada 25 Oktober 2010.

Anda mungkin juga menyukai