Anda di halaman 1dari 11

Pendahuluan

Cekungan adalah bentuk muka bumi yang lebih rendah dari permukaan bumi di
sekelilingnya. Cekungan dapat pula terjadi di puncak bukit atau gunung yang membentuk
semacam kaldera luas seperti yang terdapat di Gunung Bromo. Bahkan di beberapa
tempat, cekungan atau depresi dapat memiliki ketinggian di bawah permukaan air laut.
Pada peta topografi, cekungan digambarkan dengan garis kontur yang semakin mengecil ke
arah dalam, sehingga berlawanan dengan penggambaran gambar sebuah bukit.
Cekungan Sumatera Selatan terletak di sebelah timur Pegunungan Barisan dan
meluas ke daerah lepas pantai dan dianggap sebagai suatu cekungan foreland atau back-
arc. i sebelah utara, Cekungan Sumatera Selatan berbatasan dengan Pegunungan !igapuluh
dan Pegunungan uabelas. i sebelah timur berbatasan dengan Paparan Sunda, di sebelah
selatan berbatasan dengan !inggian "ampung dan di sebelah barat berbatasan dengan
Pegunungan Barisan. i sebelah barat berbatasan dengan daerah jambi dan cekugan
Bangka-Belitung.
Pengertian Petroleum system adalah sebuah konsep yang dipersatukan mencakup
seluruh elemen dan proses petroleum geologi. Secara aplikasinya digunakan untuk eksplorasi,
e#aluasi sumberdaya, dan penelitian. Petrroleum system mencakup seluruh atau pod of acti#e
source rock dan selruh genetik yang berhubungan dengan gas dan akumulasi minyak. Secara
istilah kata Petroleum adalah sebuah bahan campuran senyawa yang terdiri atas konsentrasi
tinggi dari suatu $at karena termal dan hidrokarbon biologi sebagai gas hidrat, reser#oir
yang ketat, fracture shale, dan coal, kondensat, minyak mentah, dan bitumen alami di
reser#oir yang umumnya silica klastik dan batuan karbonat.Sistem adalah elemen yang saling
ketergantungan dan proses yang membentuk unit fungsional yang membuat akumulasi
hidrokarbon.
%lemen pokok dari petroleum system terdiri atas &
'. Source (ock
)erupakan endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik yang cukup
untuk dapat menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan terbeut tertimbun dan
terpanaskan, dan dapat mengelurakan minyak dan gas bumi tersebut dalam jumlah yang
ekonomis. Bahan organik yang terkandung disebut karogen. *arogen memiliki + tipe
yaitu&
!ipe ' ,lga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan lagoon. !ipe seperti ini
dapat mengahsilkan minyak dengan kualitas baik dan mampu menghasilkan gas.
!ipe - Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. !ipe seperti ini merupakan
bahan utama minyak dan gas bumi.
!ipe . !anaman darat dalam endapan yang mengandung batubara. !ipe seperrti ini
umumnya menghasilkan gas dan sedikit minyak.
!ipe + Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. !ipe seperti ini tidak mampu
menghasilkan minyak dan gas.
-. (eser#oir (ock
Batuan yang mampu menyimpan dan mampu mengalirkan hidrokarbon. iman
batuan tersebut harus memiliki porositas sebagai penyimpan hidrokarbon dan permibilitas
sebgai temppat megalirnya hidrokarbon. /enis jenis (eser#oir adalah Siliclastic rock,
Carbonate (ock, 0gneous (ock, )etamorphic (ock
.. )igrasi
Proses transportasi minyak dan gas dari batuan sumber menuju (eser#oir. alam
transportasi hidrokarbon terjadi beberapa proses yaitu&
)igrasi primer 1 )igrasi didalam sekuen dari Source (ock
%kspulsion 1 ari sekuen Source (ock menuju carrier bed
)igrasi Skunder 1 !ransportasi carrier bed menuju ke trap
+. !rap 2/ebakan3
Bentuk dari suatu geometri atau facies yang mampu menahan minyak dan gas
bumi untuk berkumpul dan tidak berpindah lagi. Suatu trap harus terdiri dari batuan
(eser#oir sebagai tenpat penyimpan hidrokarbon.dan suatu set Seal agar sebagai penutup
agar tidak terjadi migrasi lagi. Proses migrasi dan pembentukan trap tidak saling
berhubungan dan terjadi di waktu yang berbeda. 4aktu pembentukan trap sangat penting
karena jika trap terbentuk sebelum hidrokarbon bermigrasi maka kemungkina akan
ditemukanya akumulasi hidrokarbon didalam trap. an jika sebaliknya maka kemungkinan
hidrokarbon telah melewati trap tersebut.
5. Seal 2penutup3
Batuan yang mempunyai porositas dan permebilitas yang kecil.
ISI
G%6"6G0 (%G067," C%*87G,7 S8),!%(, S%",!,7
*erangka tektonik regional 0ndonesia bagian barat terdiri dari paparan sunda yang
stabil, jalur geosinklin yang terdiri dari busur dalam #ulkanic dan busur luar non #ulkanic.
Busur dalam #ulkanis memanjang dari Sumatera bagian barat sampai Pulau /awa bagian
tengah. Busur non #ulkanic merupakan jalur pulau-pulau disebelah barat Sumatera hingga
pegunungan samudera di selatan Pulau /awa 2*oesoemadinata 9 Pulonggono, ':;53.
Cekungan Sumatera Selatan termasuk pada daerah 0ndonesia bagian barat, merupakan salah satu
cekungan sedimen tersier yang berada pada $ona antara Paparan Sunda dan busur dalam
#ulkanik.
aerah telitian termasuk dalam Cekungan Sumatera Selatan, Sub Cekungan /ambi yang
berada di sayap utara epresi /ambi. Cekungan Sumatera Selatan dibatasi aratan Sunda
di sebelah timur laut, !inggian "ampung di sebelah tenggara, Pegunungan Bukit Barisan
disebelah barat daya serta Pegunungan ua Belas dan Pegunungan !iga Puluh di sebelah
barat laut. Cekungan Sumatra Selatan dibagi menjadi dua sub cekungan utama, antara lain &
< Sub Cekungan Palembang
< Sub Cekungan /ambi
Cekungan Sumatera Selatan merupakan salah satu bagian dari Cekungan Sumatera
!imur. Cekungan ini pola pengembangan tektoniknya sangat dipengaruhi oleh sesar-sesar
mendatar mengkanan Sumatera 2Sesar Semangko3 yang terjadi akibat kon#ergen antara
lempeng samudra =india-,ustralia dan lempeng )ikrosunda yang serong 2a#ies P.(., ':>+?
Sukendar ,sikin, ':>>3 dengan sudut pertemuannya antara '5 @ .A derajat dibandingkan
dengan kekuatan penunjaman. Pola tektonik tersebut menghasilkan cekungan-cekungan Pull
,part Basin 2(odgers, ':>A Bide a#ies P.(., ':>+ #ide Sukendar ,sikin, ':>>3 yang dicirikan
oleh &
< Proses pengendapan yang tinggi
< Pola asimetri dari urutan-urutan sedimen dan fasies
< Bentuk pengendapan menunjukan batas dengan sesar pada bagian tepi cekungan
Cekungan Sumatra Selatan terbentuk sejak akhir Pra !ersier sampai awal Pra !ersier.
6rogenesa pada akhir *apur-%osen membagi Cekungan Sumatra Selatan menjadi + sub
cekungan, yaitu sub-Cekungan Palembang !engah dan SubCekungan Palembang Selatan.
Pola Struktur di Cekungan Sumatra Selatan merupakan hasil dari + periode !ektonik 8tama
yaitu&
'.8pper /urassic @ "ower Cretaceous
(e$im tektonik yang terjadi adalah re$im tektonik kompresi, dimana intrusi,
magmatisme, dan proses metamorfosa pembentuk batuan dasar masih berlangsung. !egasan
utama pada periode ini berarah 7 A.A
A
4 2 474-%S%3 yang mengakibatkan terbentuknya
Sesar "ematang yang berarah 7ACA
A
%.
-. "ate Cretaceous @ 6ligocene
Dase yang berkembang pada periode ini adalah re$im tektonik regangan E tarikan
dimana tegasan utamanya berarah 7-S. Struktur geologi yang terbentuk adalah sesar-sesar
normal dan pematahan bongkah batuan dasar yang menghasilkan bentukan =orst 2tinggian3,
Graben 2depresi3 dan =alf Graben. Periode ini merupakan awal terbentuknya Cekungan
Sumatra Selatan dan mulainya pengendapan sedimen Dormasi "ahat dan !alang ,kar.
.. 6ligocene @ Pliocene Basin Dill
Dase tektonik yang terjadi pada daerah ini adalah fase tenang, tidak ada pergerakan
pada dasar cekungan dan sedimen yang terendapkan lebih dulu 2Dormasi "ahat3. Pengisian
cekungan selama fase tenang berlangsung selama awal 6ligosenPliosen. Sedimen yang mengisi
cekungan selama fase tenang adalah Dormasi !alang ,kar, Dormasi Baturaja, Dormasi Gumai
2!elisa3, Dormasi "ower Palembang 2,ir Benakat3, )iddle Palembang )uara %nim3 dan
8pper Palembang 2*asai3.
+. Pliocene -Pleistocene 6rogeny
Dase !ektonik yang terjadi pada periode ini adalah fase kompresi, sesar-sesar bongkah
dasar cekungan mengalami reaktifasi yang mengakibatkan pengangkatan dan pembentukan
antiklinorium utama di Cekungan sumatra Selatan. ,ntiklinorium tersebut antara lain
,ntiklinorium )uara enim, ,ntiklinorium Pendopo-Benakat, dan ,ntiklinorium Palembang 2e
Coster ':;+3.,ntiklinorium Palembang 8tara, merupakan antiklinorium yang besar terdiri
dari beberapa antiklin. Batuan tertua yang tersingkap adalah Dormasi !alang ,kar dan
Batuan dasar Pra-!ersier. Sisi selatan cenderung menjadi lebih curam daripada sisi utara atau
timur laut 2Pulonggono, ':>+3.
,ntiklinorium Pendopo-"imau, terdiri dari dua antiklin paralel, yang merupakan
daerah lapangan minyak terbesar di Sumatra Selatan. Pada sisi baratdaya antiklin kemiringan
lebih curam dan dibatasi oleh sesar, dan ada bagian yang tertutup oleh batas half-graben.
Dormasi tertua yang tersingkap di puncak adalah Dormasi Gumai.
,ntiklinorium Gumai, terdiri dari enam atau lebih antiklin kecil yang saling
berhubungan, kebanyakan jurusnya berarah !imur-Barat, sangat tidak simetri dengan
keemiringan curam, sisi sebelah utara secara lokal mengalami pembalikan 2o#erturned3.
Dormasi tertua yang ada di permukaan adalah Dormasi "ower
Palembang atau ,ir Benakat. ,ntiklin tersebut sebagai hasil longsoran gra#itasi dari
antiklin Pegunungan Gumai. Pulonggono 2':>+3 menggambarkan antiklinorium Gumai
sebagai lapangan minyak kecil yang saling berhubungan, dihasilkan dari Dormasi ,ir
Benakat dan Dormasi )uara %nim.
,ntiklinorium )uara enim, merupakan antiklin yang besar dengan ekspresi permukaan
kuat dan dengan singkapan batuan dasar Pra-!ersier. i dekat daerah "ahat menunjam ke
arah timur, sisi utara banyak lapisan batubara dengan kemiringan curam dan juga lebih
banyak yang tersesarkan daripada di sisi selatan. *ebalikannya di bagian barat
pegunungan Gumai dapat diamati kemiringan lebih curam di sisi selatan dan sisi utara dengan
kemiringan relatif landai.
Stratigrafi (egional Cekungan Sumatera Selatan
Stratigrafi (egional Cekungan Sumatra Selatan
Stratigrafi daerah cekungan Sumatra Selatan secara umum dapat dikenal satu megacycle
2daur besar3 yang terdiri dari suatu transgresi dan diikuti regresi. Dormasi yang terbentuk
selama fase transgresi dikelompokkan menjadi *elompok !elisa 2Dormasi !alang ,kar,
Dormasi Baturaja, dan Dormasi Gumai3. *elompok Palembang diendapkan selama fase
regresi 2Dormasi ,ir Benakat, Dormasi )uara %nim, dan Dormasi *asai3, sedangkan Dormasi
"emat dan older "emat diendapkan sebelum fase transgresi utama. Stratigrafi Cekungan
Sumatra Selatan menurut e Coster ':;+ adalah sebagai berikut&
'. *elompok Pra !ersier
Dormasi ini merupakan batuan dasar 2basement rock3 dari Cekungan Sumatra Selatan.
!ersusun atas batuan beku )eso$oikum, batuan metamorf Paleo$oikum )eso$oikum, dan
batuan karbonat yang termetamorfosa. =asil dating di beberapa tempat menunjukkan bahwa
beberapa batuan berumur *apur ,khir sampai %osen ,wal. Batuan metamorf Paleo$oikum-
)eso$oikum dan batuan sedimen mengalami perlipatan dan pensesaran akibat intrusi batuan
beku selama episode orogenesa )eso$oikum !engah 2)id-)eso$oikum3.
-. Dormasi *ikim !uff dan older "emat atau "ahat
Batuan tertua yang ditemukan pada Cekungan Sumatera Selatan adalah batuan yang
berumur akhir )eso$oik. Batuan yang ada pada Dormasi ini terdiri dari batupasir tuffan,
konglomerat, breksi, dan lempung. Batuan-batuan tersebut kemungkinan merupakan bagian
dari siklus sedimentasi yang berasal dari Continental, akibat akti#itas #ulkanik, dan proses
erosi dan disertai akti#itas tektonik pada akhir *apur-awal !ersier di Cekungan Sumatera
Selatan
.. Dormasi "emat )uda atau "ahat )uda
Dormasi "emat tersusun atas klastika kasar berupa batupasir, batulempung, fragmen
batuan, breksi, FGranit 4ashG, terdapat lapisan tipis batubara, dan tuf. Semuanya
diendapkan pada lingkungan kontinen. Sedangkan ,nggota Benakat dari Dormasi "emat
terbentuk pada bagian tengah cekungan dan tersusun atas serpih berwarna coklat abu-abu
yang berlapis dengan serpih tuffaan 2tuffaceous shales3, batulanau, batupsir, terdapat
lapisan tipis batubara dan batugamping 2stringer3, Glauconit? diendapkan pada lingkungan
fresh-brackish. Dormasi "emat secara normal dibatasi oleh bidang ketidakselarasan
2unconformity3 pada bagian atas dan bawah formasi. *ontak antara Dormasi "emat dengan
Dormasi !alang ,kar yang diintepretasikan sebagai paraconformable. Dormasi "emat
berumur Paleosen6ligosen, dan ,nggota Benakat berumur %osen ,khir-6ligosen, yang
ditentukan dari spora dan pollen, juga dengan dating *-,r. *etebalan formasi ini
ber#ariasi, lebih dari -5AA kaki 2H- ;CA )3. Pada Cekungan Sumatra Selatan dan lebih dari .5AA
kaki 2'A;A )3 pada $ona depresi sesar di bagian tengah cekungan 2didapat dari data seismik3
+. Dormasi !alang ,kar
Dormasi !alang ,kar terdapat di Cekungan Sumatra Selatan, formasi ini terletak di
atas Dormasi "emat dan di bawah Dormasi !elisa atau ,nggota Basal Batugamping
!elisa. Dormasi !alang ,kar terdiri dari batupasir yang berasal dari delta plain, serpih,
lanau, batupasir kuarsa, dengan sisipan batulempung karbonan, batubara dan di beberapa
tempat konglomerat. *ontak antara Dormasi !alang ,kar dengan Dormasi "emat tidak selaras
pada bagian tengah dan pada bagian pinggir dari cekungan kemungkinan paraconformable,
sedangkan kontak antara Dormasi !alang ,kar dengan !elisa dan ,nggota Basal
Batugamping !elisa adalah conformable. *ontak antara !alang ,kar dan !elisa sulit di
pick dari sumur di daerah palung disebabkan litologi dari dua formasi ini secara umum sama.
*etebalan dari Dormasi !alang ,kar ber#ariasi '5AA--AAA feet 2sekitar +CA-C'Am3.8mur dari
Dormasi !alang ,kar ini adalah 6ligosen ,tas-)iosen Bawah dan kemungkinan meliputi 7
. 2P--3, 7; dan bagian 75 berdasarkan $ona Doraminifera plangtonik yang ada pada sumur
yang dibor pada formasi ini berhubungan dengan delta plain dan daerah shelf.
5. Dormasi Baturaja
,nggota ini dikenal dengan Dormasi Baturaja. iendapkan pada bagian
intermediate-shelfal dari Cekungan Sumatera Selatan, di atas dan di sekitar platform dan
tinggian.*ontak pada bagian bawah dengan Dormasi !alang ,kar atau dengan batuan Pra
!ersier. *omposisi dari Dormasi Baturaja ini terdiri dari Batugamping Bank 2Bank
"imestone3 atau platform dan reefal. *etebalan bagian bawah dari formasi ini ber#ariasi,
namun rata-ratta -AA--5A feet 2sekitar CA-;5 m3. Singkapan dari Dormasi Baturaja di
Pegunungan Garba tebalnya sekitar ';AA feet 2sekitar 5-A m3. Dormasi ini sangat fossiliferous
dan dari analisis umur anggota ini berumur )iosen. Dauna yang ada pada Dormasi Baturaja
umurnya 7C-7;.
C. Dormasi !elisa 2Gumai3
Dormasi Gumai tersebar secara luas dan terjadi pada $aman !ersier, formasi ini
terendapkan selama fase transgresif laut maksimum, 2maIimum marine transgressi#e3 ke
dalam - cekungan. Batuan yang ada di formasi ini terdiri dari napal yang mempunyai
karakteristik fossiliferous, banyak mengandung foram plankton. Sisipan batugamping
dijumpai pada bagian bawah.Dormasi Gumai beda fasies dengan Dormasi !alang ,kar dan
sebagian berada di atas Dormasi Baturaja. *etebalan dari formasi ini ber#ariasi tergantung pada
posisi dari cekungan, namun #ariasi ketebalan untuk Dormasi Gumai ini berkisar dari CAAA
@:AAA feet 2 '>AA--;AA m3.Penentuan umur Dormasi Gumai dapat ditentukan dari dating
dengan menggunakan foraminifera planktonik. Pemeriksaan mikropaleontologi terhadap
contoh batuan dari beberapa sumur menunjukkan bahwa fosil foraminifera planktonik yang
dijumpai dapat digolongkan ke dalam $ona Globigerinoides sicanus, Globogerinotella insueta,
dan bagian bawah $ona 6rbulina Satiralis Globorotalia peripheroranda, umurnya
disimpulkan )iosen ,wal-)iosen !engah. "ingkungan pengendapan "aut !erbuka, 7eritik.
;. Dormasi "ower Palembang 2,ir Benakat3
Dormasi "ower Palembang diendapkan selama awal fase siklus regresi. *omposisi dari
formasi ini terdiri dari batupasir glaukonitan, batulempung, batulanau, dan batupasir yang
mengandung unsur karbonatan. Pada bagian bawah dari Dormasi "ower Palembang kontak
dengan Dormasi !elisa. *etebalan dari formasi ini ber#ariasi dari ..AA @ 5AAA kaki 2sekitar
'AAA @ '5AA m 3. Dauna-fauna yang dijumpai pada Dormasi "ower Palembang ini antara
lain 6rbulina 8ni#ersa dJ6rbigny, 6rbulina Suturalis Bronimann, Globigerinoides
SubKuadratus Bronimann, Globigerina Bene$uelana =edberg, Globorotalia Peripronda Blow
9 Banner, Globorotalia Bene$uelana =edberg, Globorotalia Peripronda Blow 9 Banner,
Globorotalia mayeri Cushman 9 %llisor, yang menunjukkan umur )iosen !engah 7'--7'..
Dormasi ini diendapkan di lingkungan laut dangkal.
>. Dormasi )iddle Palembang 2)uara %nim3
Batuan penyusun yang ada pada formasi ini berupa batupasir, batulempung, dan lapisan
batubara. Batas bawah dari Dormasi )iddle Palembnag di bagian selatan cekungan berupa
lapisan batubara yang biasanya digunakan sebgai marker. /umlah serta ketebalan lapisan-lapisan
batubara menurun dari selatan ke utara pada cekungan ini. *etebalan formasi berkisar antara
'5AA @ -5AA kaki 2sekitar +5A-;5A m3. e Coster 2':;+3 menafsirkan formasi ini
berumur )iosen ,khir sampai Pliosen, berdasarkan kedudukan stratigrafinya. Dormasi ini
diendapkan pada lingkungan laut dangkal sampai brackist 2pada bagian dasar3, delta plain dan
lingkungan non marine.
:. Dormasi 8pper Palembang 2*asai3
Dormasi ini merupakan formasi yang paling muda di Cekungan Sumatra Selatan.
Dormasi ini diendapkan selama orogenesa pada Plio-Pleistosen dan dihasilkan dari proses
erosi Pegunungan Barisan dan !igapuluh. *omposisi dari formasi ini terdiri dari batupasir
tuffan, lempung, dan kerakal dan lapisan tipis batubara. 8mur dari formasi ini tidak dapat
dipastikan, tetapi diduga Plio-Pleistosen. "ingkungan pengendapannya darat.
ari =asil interpretasi )ud log, didapatkan pembagian pembagian Dormasi yang
diantaranya dari formasi tertua sebagai berikut&
Basement
Basement ,disini terletak pada kedalaman '';5 m @ '.AA m , yang dicirikan oleh batuan meta
#ulkanik dan juga batupasir kuarsit .
Dormasi !alang akar
Dormasi talang akar terletak di atas basement , formasi ini terletak pada kedalam .;5 m
@ '';+ m . pada formasi ini dicirikan oleh batuan berupa Serpih dengan sisipan pasir , dan
perselingan antara serpih dengan batupasir, didalam formasi ini juga banyak mengandung lapisan
batubara dan juga gas .
Dormasi Baturaja
iatas formasi talang akar diendapakan formasi baturaja , formasi terletak pada kedalamn
.-A m @ .;5 m . Dormasi ini dicirikan dengan batuan berupa batugamping.
Dormasi Gumai
iatas formasi Baturaja diendapakna formasi Gumai , formasi ini terletak pada kedalaman
.': m @ ;A m , formasi ini memiliki ciri litologi berupa Serpih dengan sisipan batupasir .
Dormasi ,ir Benakat
Dormasi ,ir Benakat diendapakan diatas formasi Gumai , formasi ini terletak pada kedalaman 5
m - C: m , formasi ini merupakan fase awal transgresi dan dicirikan oleh batupasir dan juga
batulempung.
Petroleum System pada cekungan Sumatera Selatan ini yang diinterpretasikan dari
hasil data mud log hasilnya adalah sebagai berikut &
Batuan 0nduk
Batuan 0nduk terletak pada kedalaman ''>A m @ '.AA m , atau secara stratigrafi terletak
pada basement , hal ini dapat disimpulkan dilihat dari kandungan hidrokarbon dan juga
gas yang terkandung didalamnya cukup banyak sehingga diinterpretasikan sebagai batuan
induk yang mana nantinya sebagai penyuplai dari hidrokarbon yang terdapat pada batuna
reser#oar yang ada diatasnya , meskipun disini batuan induk yang ditemukan berupa batuan
kristalin namun ada beberapa syrat tertentu yang memungkinkan ia menjadi batuan induk .
Batuan (eser#oar
Batuan (eser#oar !erletak pada kedalaman -55m- '';: m . atau secara stratigrafi terletak
pada formasi talang akar @ formasi gumai , =al ini dapat disimpulkan melalu kandungan
hidrokarbon yang cukup potensial yang terdapat pada kedalaman ini , dari segi litologi pun
terlihat spot @spot yang mengandung hidrokarbon potensial terdapat pada batuan berupa
batupasir yang memiliki prosoistas dan permeablelitas yang baik.
Seal (ock
Batuan !udung terletak pada kedalaman -m @ -5+ m , atau secara stratigrafi terletak pada
formasi air benakat dan gumai , terlihat dari litologinya berupa serpih yang sangat tebal dan juga
batulempung yang memungkinkan untuk menghentikan migrasi dari hidrokarbon sehingga
hidrokarbon dapat ter akumulasi pada reser#oar.
KESIMPULAN
ari =asil 0nterpretasi )ud "og yang dilakukan, akhirnya ditemukan hasil berupa
formasi dan juga petroleum system yang ada di daerah tempat pengambilan data mud log , yaitu
cekungan sumatera selatan. ata yang berhasil didapatkan dari hasil interpretasi adalah
sebagai berikut&
Berdasarkan hasil interpretasi mud logg didapatkan ada 5 formasi, yaitu&
'. Basement , berupa batuan berumur pra tersier dengan litologi batuan kristalin dan batupasir
kuarsit
-. Dormasi !alang ,kar , dengan litologi berupa serpih dan batupasir dan juga adanya lapisan
batubara.
.. Dormasi Baturaja m dengan litologi berupa batugamping .
+. Dormasi Gumai dengan "itologi berupa serpih dengan sisipan batupasir.
5. Dormasi ,ir Benakat , dengan litologi berupa batulempung dan batupasir
Berdasarkan hasil interpretasi mud log didapatkna petroleum sistem, yaitu &
'. Source (ock ,
berupa batuan meta #ulkanik dan batupasir kuarsit yang
memiliki kandungan hidrokarbon.
-. (eser#oir (ock , berupa batupasir yang memiliki kandungan hidrokarbon
yang sanagat ppotensial.
.. Cap (ock , berupa batulempung dan juga serpih yang tebal sehingga
memungkinkan untuk mengentikan migrasi dari hidrokarbon.

Anda mungkin juga menyukai