Anda di halaman 1dari 7

ABORTUS

DEFINISI ABORTUS
Abortus/aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar
kandungan dengan berat badan janin <500 gram dan usia kandungan < 20 minggu. Usia
kehamilan yang cukup bulan/aterm adalah 37-40 minggu.
TANDA-TANDA TERJADINYA ABORTUS
1. Terjadi kontraksi uterus/rahim
2. Terjadi perdarahan uterus/rahim
3. Dilatasi serviks (pelebaran mulut rahim)
4. Ditemukan sebagian atau seluruh hasil konsepsi/pembuahan
ETIOLOGI ABORTUS
Penyebab keguguran sebagian tidak diketahui secara pasti tetapi terdapat beberapa faktor sebagai
berikut :
1. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi dapat menimbulkan kematian janin dan cacat
bawaan yang menyebabkan hasil konsepsi dikeluarkan.
Gangguan pertumbuhan dapat terjadi karena:
a. Kelainan kromosom
Kelainan yang sering terjadi pada abortus spontan ialah: trisomi poliploidi dan
kemungkinan pula kelainan kromosom seks.
b. Lingkungan kurang sempurna
Bila lingkungan di endometrium di sekitar tempat implantasi kurang sempurna,
sehingga pemberian zat-zat makanan pada hasil konsepsi terganggu.
c. Pengaruh dari luar
Radiasi, virus, obat-obatan dan sebagainya dapat mempengaruhi baik hasil
konsepsi maupun lingkungan hidupnya dalam uterus.
Pengaruh ini umumnya dinamakan pengaruh teratogen.
2. Kelainan pada placenta
Endarteritis dapat terjadi dalam vili koriales dan menyebabkan oksigenasi placenta
terganggu, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kematian janin.
Keadaan ini bisa terjadi sejak kehamilan muda misalnya karena hipertensi menahun.
Gangguan pembuluh darah placenta, di antaranya pada DM.
3. Penyakit ibu
Penyakit mendadak seperti pneumonia, tifus abdominalis, pielonefritis, malaria dan lain-
lain dapat menyebabkan abortus toxin, virus dan plasmodium dapat melalui placenta
masuk ke janin, sehingga menyebabkan kematian janin kemudian terjadilah abortus.
Anemia berat, keracunan, laparatomi, peritonis umum dan penyakit menahun seperti
brusellosis, mononukleosis, toksoplasmosis juga dapat menyebabkan abortus walaupun
lebih jarang.
4. Kelainan tractus genitalis
Retroversio uteri, mioma uteri atau kelainan bawaab uterus dapat menyebabkan abortus.
Tetapi harus diingat bahwa retroversio uteri gravidi inkarserata atau mioma submukosa
yang memegang peranan penting.
Sebab lain abortus dalam trimester II ialah servik inkompeten yang dapat disebabkan oleh
kelemahan bawaan pada servik, dilatasi berlebihan, amputasi atau robekan servik luas
yang tidak dijahit.
5. Kurangnya hormone progesterone
Pada kehamilan, janin menempel di endometrium (dinding uterus/rahim bagian
dalam). Untuk itu, endometrium harus tebal karena jika tipis maka janin tidak bisa
menempel di endometrium dengan sempurna. Tebal / tipisnya endometrium dipengaruhi
oleh hormon progesteron. Semakin banyak hormon progesteron, maka endometrium akan
semakin tebal sehingga janin bisa menempel dengan sempurna. Sebaliknya semakin
sedikit hormon progesteron, maka endometrium akan semakin tipis sehingga janin
kurang menempel dan akan terjadi keguguran/abortus. Oleh karena itu disimpulkan
bahwa salah satu penyebab terjadinya abortus/keguguran adalah kurangnya hormon
progesteron.

KLASIFIKASI ABORTUS
Abortus diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
1. Abortus Spontan adalah pengakhiran kehamilan sebelum 20 minggu yang berlangsung
tanpa tindakan / tanpa disengaja.
2. Abortus Buatan adalah pengakhiran kehamilan sebelum 20 minggu akibat tindakan yang
disengaja.
3. Abortus Terapeutik adalah abortus buatan yang dilakukan pada kehamilan sebelum 20
minggu atas indikasi tindakan medis.

ABORTUS IMMINENS
adalah pengakhiran kehamilan sebelum janin dapat mencapai 500 gr atau kurang dari 20 minggu
yang ditandai dengan:
Gejala
1. Perdarahan pervaginam (<20minggu)
2. Mulas sedikit atau bahkan tidak sama sekali
3. Ostium uteri masih menutup
4. Tes kehamilan +
Pemeriksaan
1. USG untuk melihat keadaan plasenta,ukuran biometri janin berdasarkan HPHT dan DJJ
2. Untuk menentukan prognosa dilakukan pemeriksaan urin.
Tata Laksana
1. Tirah baring sampai perdarahan berhenti
2. Spasmolitik
3. Penambahan hormone progesterone
4. Tidak melakukan hubungan seksual hingga 2 minggu

ABORTUS INSIPIENS
Abortus sedang yang mengancam ditandai dengan serviks telah mendatar , ostium uteri telah
membuka namuun hasil konsepsi masih dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran.
Gejala
1. Mulas karena kontraksi sering dan kuat
2. Perdarahan meningkat sesuai pembukaan serviks uterus dan usia kehamilan
3. Tes kehamilan +
Pemeriksaan
1. USG memperlihatkan bahwa pembesaran uterus masih sesuai dengan usia kehamilan
2. Gerak janin dan DJJ jelas tapi mulai tidak normal
3. Nampak penipisan serviks/pembukaannya
4. Perhatikan ada tidaknya plasenta
Tata Laksana
1. Memperhatikan keadaan umum dan keadaan hemodinamik
2. Pengeluaran hasil konsepsi
3. Kuretase
4. Antibiotic profilaksis , uterotonika

ABORTUS KOMPLETUS
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu
dengan berat janin kurang dari 500gr.
Hasil pemeriksaan :
1. Semua telah keluar
2. Ostium uteri telah menutup
3. Uterus telah mengecil sehingga perdarahan sedikit
4. Tes urin + sampai 7-10hari pasca abortus
Tata Laksana
optimalisasi keadaan umum dan tanda vital ibu.
ABORTUS INKOMPLETUS
Hasil konsepsi sebagiab telah keluar dan sebagian lagi masih tertinggal dalam kavum uteri.
Ciri-ciri :
1. Kanalis servikalis masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri
2. Jaringan bisa menonjol pada ostium uteri eksternum
3. Perdarahan jika masih ada sisa konsepsi
4. Jika perdarahan berlanjut dapat menyebabkan anemia
Tata Laksana
1. optimalisasi keadaan umum dan tanda vital ibu (perdarahan banyak dapat menyebabkan
syok),
2. pengeluaran seluruh jaringan konsepsi dengan eksplorasi digital
3. bila perlu dilakukan kuretase.
4. Uterotonika parenteral
5. Antibiotic profilaksis

MISSED ABORTION
Abortus yang ditandai dengan embrio/fetus yang telah meninggal dalam kandungan dan masih
tertahan dalam kandungan.
Gejala
1. Tidak merasakan keluhan
2. Kehamilan >14 minggu-20 minggu namun rahimnya semakin mengecil
3. Tanda-tanda sekunder pada payudara menghilang
4. Kadang diawali dengan abortus imminens kemudian merasa sembuh padahal janin
meninggal dalam kandungan
5. Uterus mengecil
6. Kantong gestasi mengecil
7. Gambaran fetus tidak ada tanda kehidupan
Tata laksana
1. Mengeluarkan jaringan konsepsi dengan stimulasi kontraksi uterus. Jika dilakukan
tindakan kuretase, maka harus sangat hati-hati karena jaringan telah mengeras, dan dapat
terjadi gangguan pembekuan darah akibat komplikasi kelainan koagulasi
(hipofibrinogenemia).
2. Jika abortus masih <12 minggu dapat dilakukan dilatasi kemudian kuretasi
3. > 12 mingggu , pada keadaan ini serviks masih kaku dilakukan induksi untuk
mengeluarkan janin/mematangkan kanalis servikalis dengan memberikan infuse oksitosin
IV dose 10 unit dalam 500cc dextrose 5% dengan tetesan 20 tetes/menit



ABORTUS INFEKSIUS
Adanya abortus yang merupakan komplikasi dan disertai infeksi genetalia dan sering
dikaitkan dengan tindakan abortus tidak aman sehingga menyebabkan perdarahan hebat
Gejala
1. Demam
2. Tampak sakit , lelah
3. Takikardi
4. Perdarahan pervaginam berbau
5. Uterus membesar dan lembut
6. Nyeri tekan
7. Tekanan darah menurun
8. Menggigil
9. lelah
Tata Laksana
1. penisilin 4x 1,2.

unit atau ampisilin 4 x 1 gr tambah gentamisin 2 x 80mg


2. kuetase setelah 6 jam pasca pemberian antibiotic
3. uterotonika
ABORTUS TERAUPETIK
Abortus terapeutik adalah abortus buatan yang dilakukan atas indikasi tindakan medis
dilakukan. Abortus terapeutik dilakukan pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu, atas
pertimbangan / indikasi kesehatan wanita dimana bila kehamilan itu dilanjutkan akan
membahayakan dirinya, misalnya pada wanita dengan penyakit jantung, hipertensi, penyakit
ginjal, dll. Dapat juga dilakukan atas pertimbangan / indikasi kelainan janin yang berat.

Komplikasi sepsis

Anda mungkin juga menyukai