Anda di halaman 1dari 3

Dewi Amalia / 09700301

PROGRAM P2M PADA MALARIA



Penyakit malaria masih merupakan masalah kesehatan di negara-negara tropis di dunia.
Diperkirakan sekitar 40 persen penduduk dunia masih tinggal di daerah yang memiliki risiko tinggi untuk
terkena infeksi malaria dengan 500 juta kasus klinis per tahun dan 1 juta kematian karena malaria (WHO,
2007). Jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 237 (BPS, 2010) dan 40 persen diantaranya tinggal di
daerah dengan risiko penularan malaria atau lebih dari 100 juta orang hidup di daerah endemi malaria.
Diperkirakan 15 juta kasus baru terjadi setiap tahun, dan hanya 20 persen diobati di sarana pelayanan
kesehatan. Saat ini, sekitar 2 juta kematian per tahun di seluruh dunia karena infeksi Plasmodium.
Sebagian besar terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun di negara-negara Afrika sub-Sahara. Ada sekitar
400 juta kasus baru per tahun di seluruh dunia. Di Amerika, kebanyakan orang didiagnosis terinfeksi
malaria yang diperoleh dari luar negeri, biasanya ketika tinggal atau melakukan perjalanan melalui daerah
dimana merupakan kawasam endemik penyakit malaria.Penyakit malaria merupakan masalah kesehatan
utama di banyak daerah tropis dan subtropis. Diperkirakan bahwa ada 300-500 juta kasus malaria setiap
tahun, dan lebih dari 1 juta orang meninggal. Ini menyajikan bahaya penyakit utama bagi wisatawan
untuk iklim hangat. Di beberapa wilayah di dunia, nyamuk yang membawa malaria telah
mengembangkan resistensi terhadap insektisida, sedangkan parasit telah mengembangkan resistensi
terhadap antibiotik.
Penyakit malaria di Indonesia tersebar di seluruh pulau dengan tingkat endemisitas yang berbeda-
beda. Spesies yang terbanyak dijumpai adalah P.vivax dan P.falciparum. Penularan malaria terjadi
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung Sporozoit. Dalam keadaan tertentu dapat
terjadi penularan dengan bentuk Tropozoit, misalnya melalui transfuse darah, melalui plasenta dari ibu
kepada bayinya dan penularan melalui jarum suntik yang terkontaminasi.Dari aspek epidemiologi,
beberapa faktor yang berinteraksi dalam kejadian dan penularan penyakit malaria, antara lain: Faktor host
(manusia); Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap orang dapat terkena penyakit malaria. Perbedaan
prevalensi menurut umur dan jenis kelamin karena berkaitan dengan perbedaan tingkat kekebalan dan
frekuensi keterpaparan gigitan nyamuk. Faktor Agent (plasmodium); Penyakit malaria adalah suatu
penyakit akut atau sering kronis yang disebabkan oleh parasit genus plasmodium (Class Sporozoa). Pada
manusia hanya 4 (empat) spesies yang dapat berkembang, yaitu P.falciparum, P.vivax, P.malariae, dan
P.ovale (Bruce-Chwatt, 1980). Faktor Lingkungan; beberapa faktor lingkungan yang cukup ideal
mendukung keberadaan penyakit malaria di Indonesia, antara lain: lingkungan fisik (suhu, kelembaban
udara, curah hujan, ketinggian, angin), lingkungan biologik dan lingkungan social-budaya.
Dewi Amalia / 09700301

Pemberantasan malaria bertujuan untuk mencegah kematian akibat malaria, terutama jika terjadi
KLB, menurunkan angka kematian, menurunkan angka kesakitan (insidensi dan prevalensi),
meminimalkan kerugian sosial dan ekonomi akibat malaria.Pemberantasan malaria haruslah rasional,
harus berbasis pada epidemiologinya; sarannya: manusia / penduduk, parasit malaria, vektor dan
lingkungannya.
Program pemberantasan malaria dilaksanakan dengan sasaran:
1. Kasus atau penderita yang diagnostik terbukti positif gejala klinis dan parasitnya dalam darah
diberi pengobatan dan perawatan menurut SOP atau protokol bakunya di puskesmas atau
rumah sakit;
2. Penduduk daerah endemik diberikan penyuluhan kesehatan dan dibagikan kelambu
berinsektisida.
3. Nyamuk vektornya dengan pengendalian vektor cara kimia, hayati atau manajemen
lingkungan, atau secara terpadu.
4. Lingkungan dengan memodifiksi atau memanipulasi lingkungan supaya tidak cocok lagi
jadi habitat vektor vektor pindah tempat atau berkurang kepadatannya secara nyata.
Sebagai data dasar (data base) dan parameter keberhasilan pengendalian vektor dengan
berkurangnya laju penularan malaria (malaria transmission rate), diperlukan data
entomologis.Pengendalian vektor adalah salah satu cara atau strategi memutus rantai penularan
malaria, mengurangi laju penularan dari vektor ke manusia, dengan mencegah dan atau
mengurangi jumlah kontak nyamuk vektor-parasit-manusia.
Data entomologis ini mencakup:
1. Nama spesies nyamuk vektor dilakukan identifikasi nyamuk stadium dewasa (imago) dan
jentik.
2. Kepadatan nyamuk:
a) MBR (Man biting rate).
b) MHD (Man hour density).
c) Parity rate, lebih untuk mengetahui umur nyamuk vektor.


Dewi Amalia / 09700301

DAFTAR PUSTAKA

- Departemen Kesehatan Republik Indonesia (1999). Modul Epidemiologi Malaria I.
Direktorat Jenderal PPM-PL, Direktorat Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang,
Jakarta.
- WHO , Implementation of the global malaria control strategy, Geneva:WHO Technical
Report Series, 1993: 839
- Pedoman Survei Entomologi Malaria. DEPKES-RI. Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular
dan Penyehatan Lingkungan (Dit.Jen.PPM&PL) 2001
- Arbani, P.R. Rencana Pemberantasan Malaria di Indonesia Menjelang Tahun 2000.
Kumpulan Makalah Simposium Malaria, Jakarta Simposium Malaria, Jakarta:Balai Penerbit
FKUI, 1990.
- http://www.who.or.id/ind/ourworks.asp
- http://www.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Syok DR Wulan Spp-1
    Tugas Syok DR Wulan Spp-1
    Dokumen22 halaman
    Tugas Syok DR Wulan Spp-1
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Kasus Pendek Corpus Alienum
    Kasus Pendek Corpus Alienum
    Dokumen4 halaman
    Kasus Pendek Corpus Alienum
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung Akut
    Gagal Jantung Akut
    Dokumen15 halaman
    Gagal Jantung Akut
    Ramadhan Akmal
    100% (2)
  • Translate Jurnal Obsgyn
    Translate Jurnal Obsgyn
    Dokumen4 halaman
    Translate Jurnal Obsgyn
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Gagal Jantung Akut
    Gagal Jantung Akut
    Dokumen15 halaman
    Gagal Jantung Akut
    Ramadhan Akmal
    100% (2)
  • Tumor Ovarium
    Tumor Ovarium
    Dokumen13 halaman
    Tumor Ovarium
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Rescue Asd
    Rescue Asd
    Dokumen26 halaman
    Rescue Asd
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Tugas Syok DR Wulan Spp-1
    Tugas Syok DR Wulan Spp-1
    Dokumen22 halaman
    Tugas Syok DR Wulan Spp-1
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen27 halaman
    Radiologi
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Lapsus
    Daftar Isi Lapsus
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi Lapsus
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    bayutrihatmaja
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Lapsus
    Daftar Isi Lapsus
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi Lapsus
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi Referat
    Daftar Isi Referat
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi Referat
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Antepartum Care
    Antepartum Care
    Dokumen1 halaman
    Antepartum Care
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Seorang Wanita 50 Tahun
    Seorang Wanita 50 Tahun
    Dokumen2 halaman
    Seorang Wanita 50 Tahun
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Mata 2
    Pemeriksaan Mata 2
    Dokumen8 halaman
    Pemeriksaan Mata 2
    shabrina_aulia
    Belum ada peringkat
  • Antepartum Care
    Antepartum Care
    Dokumen1 halaman
    Antepartum Care
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen27 halaman
    Radiologi
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Heart Failure
    Lapsus Heart Failure
    Dokumen39 halaman
    Lapsus Heart Failure
    Intan Dwi Lisanti
    100% (1)
  • Lapsus Anak
    Lapsus Anak
    Dokumen15 halaman
    Lapsus Anak
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Referat Otomikosis
    Referat Otomikosis
    Dokumen17 halaman
    Referat Otomikosis
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Sefotaksim
    Sefotaksim
    Dokumen12 halaman
    Sefotaksim
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Bells Palsy
    Bells Palsy
    Dokumen15 halaman
    Bells Palsy
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Tugas Sindroma Nefrotik
    Tugas Sindroma Nefrotik
    Dokumen16 halaman
    Tugas Sindroma Nefrotik
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen1 halaman
    1
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Sprain
    Sprain
    Dokumen2 halaman
    Sprain
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Bab I1
    Bab I1
    Dokumen1 halaman
    Bab I1
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Demam Lassa
    Demam Lassa
    Dokumen7 halaman
    Demam Lassa
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Anak
    Lapsus Anak
    Dokumen15 halaman
    Lapsus Anak
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat
  • CTS
    CTS
    Dokumen24 halaman
    CTS
    Intan Dwi Lisanti
    Belum ada peringkat