LI.1. Menjelaskan dan memahami tentang traktus urinarius bagian bawah LO.1.1 Anatomi makroskopis http://antranik.org/the-urinary-system-ureter-and-urinary-bladder/ VESICA URINARIA (VU) isebut juga bladder/kandung kemih! retroperitoneal karena hanya dilapisi peritoneum pada bagian superiornya. "erletak diregio hypogastri#a $supra pubis%. Merupakan kantung berongga yg dapat diregangkan oleh karena &ol-nya dan dapat disesuaikan dgn mengubah status kontraktil otot polos didindingnya. 'er(ungsi sebagai reser&oir urine $)**-+**##%. 'entuk bila penuh seperti telur $o&oid% dan bila kosong seperti limas. Ape, $pun#ak% &esi#a urinaria terletak dibelakang symphysis pubis. Lap.dalam -. pada muara masuknya ureter terdapat pli#a yang disebut plica !"#"!ica yang menonjol. /ada waktu -. kosong pli#a ini terbuka sehingga urin dapat masuk dari ginjal melalui ureter! sedangkan pada waktu penuh pli#a ureteri#a ini akan menutup karena dorongan urin sehingga #airan urin di -. walapun penuh tidak akan naik ke ureter. /ada keadaan pli#a tsb rusak urin akan naik keatas masu ke ginjal dan menumpuk disebut $%&!'("p)!'*i*+ 0er&i, &esi#ae pada pria menyatu dengan prostat sedangkan wanita langsung melekat ke (as#ia pel&is. 1as#ia pel&is menebal 22 Lig. Puboprostaticum pada pria dan pada wanita Lig. Pubovesicale untuk menahan leher -. pada tempatnya. Membran mukosa -. pada waktu kosong membentuk lipatan yang sebagian menghubungkan kedua ureter membentuk pli#a disebut plica i(#"!!"#"!ica+ Lipatan ini bila dihubungkan dengan ostium urethrae internum akan membentuk segitiga yang disebut T!i,'(- V"*ica" (Li#a&i). yang pada angulus superior trigonum menandai pintu untuk '*#i- !"#"!i* ! sedangkan angulus in(erior trigonum berbatasan dengan '*#i- !"#)!a" i(#"!(-+ Lap. Otot polos -. terdiri dari tiga otot polos membentuk trabekula yang disebut M+ D"#!*'! /"*ica" yang akan menebal di leher -. membentuk *0i(,#"! /"*ica"+ -. memiliki 3 bagian : 1. Ap"1 V"*ica" (/"*icali*): dihubungan ke #ranial oleh sampai ke umbili#us membentuk Li,+ V"*ic' -2ilical" -"&ial". 'agian ini tertutup peritoneum dan berbatasan dengan ileum 4 #olon sigmoideum!sesuai pun#ak pyramidum. ). C'!p* V"*ica" : Antara ape, dan (undus 3+ 4(&* (2a*i*) /"*ica" 3. C"!/i1 /"*ica"! sudut #audal mulai urethrae dengan ostium urethra internum. /erdarahan -. 'erasal dari Aa+ V"*icali* *p"!i'! dan A+ /"*icali* i(0"!i'! #abang dari A+ iliaca i(#"!(a+ /embuluh darah baliknya melalui V+ /"*icali* menyatu disekeliling -. membentuk ple,us dan akan bermuara ke V+ iliaca i(#"!(a+ Iner&asi -. -esi#a urinaria dipersara(i oleh #abang-#abang ple,us hypogastri#us in(erior yaitu : 1. 5erabut-serabut post ganglioner simpatis glandula para &ertebralis L1-). ). 5erabut-serabut preganglioner parasimpatis 6. 5)!7!3 melalui 6. splan#ni#us 4 pl"1* )%p',a*#!ic* in(erior men#apai dinding &esi#a urinaria. isini terjadi sinapsis dengan serabut-serabut post ganglioner: a. 5erabut-serabut sensoris &is#eral a((erent : 6. splan#ni#us menuju 55/ b. 5erabut-serabut a((erent mengikuti serabut simpatis pada ple,us hypogastri#us menuju medulla spinalis L1-). http://www.nature.#om/nrn/journal/&8/n9/(ig:tab/nrn)3*1:11.html http://web.uni-plo&di&.bg/stu11*3+31*1;/do#s/res/anatomy:atlas:-:/atri#k:<.:"ank/9=)*- =)*"he=)*/el&is=)*and=)*/erineum.htm .>?"@>A? Merupakan saluran keluar dari urin yang diekskresikan oleh tubuh melalui ginjal! ureter! -.! mulai dari ujung bawah -. sampai ostium urethrae e,ternum. .rethrae pria lebih panjang dari wanita karena pada perjalanannya tidak sama dan beda alat-alat di panggul. /anjangnya sekitar )*#m $)*-)+ #m% pada pria dan wanita kurang lebih 3 #m $7-3 #m%. .rethrae pria dibagi atas: 1. /ars /rostati#a /anjangnya sekitar 7#m ). /ars Membrana#eae 'agian yang penting karena urethrae sangat menyempit dibandingkan dengan keduanya dan pada pria berkelok-kelok. idepannya ada rongga disebut *pa#i- p!a" /"*cial" 5 *pa#i- !"#!'p2ic- (R"#6ii)+ 7. /ars 0ar&enosa $spongiosa% 'erjalan didalam #orpus #a&ernosum urethrae $#orpus spongiosum penis%!dimulai dari (ossa intrabulbaris sampai dengan pelebaran urethrae disebut (ossa terminalis $(ossa na&i#ularis urethrae%. 'ila ada batu! batu akan tersangkut disini. />O5"A"A $ALA6.LA />O5"A"I0A% - ?,traperitoneal $tidak dibungkus peritoneum% - Melingkari urethrae pars prostati#a. - /ermukaan #ranial disebut 2a*i* p!'*#a#". - 'agian &entral prostat! di(iksasi oleh Lig. /uboprostati#a mediale. - /ada prostat dewasa! masih dapat dibedakan lobus lateralis kanan 4 kiri yang menonjol yang saling dihubungkan oleh jar. Mus#ulo (ibrous disebut I*#)-*+ - 'iasanya pada prostat didaerah u&ula pada bibir posterior #ollum &esi#ae terjadi pembesaran prostat yang oleh para klinisi dianggap sbg : $ip"!#!'0i -"&ia( l'2"+ - -askularisasi : Aa. -esi#ales in(erior - http://training.seer.#an#er.go&/prostate/anatomy/ LO.1.) Anatomi mikroskopis URETER Mukosanya dilapisi oleh epitel trasnsisional dengan jaringan ikat jarang yang membentuk lamina propia dibawahnya."unika muskularisnya terdiri atas tiga lapisan jaringan otot polos yaitu: lapis otot longitudinal $dalam%! lapis otot sirkular $ tengah%! lapis otot longitudinal $luar% "unika ad&entisia merupakan jaringan ikat jarang http://lh9.ggpht.#om/:>Ij,:Mg3B-M/5- .L)Mw*MnI/AAAAAAAA'@I/CmDOdAaE.&s/image:thumb=+'+)=+.pngFimgma,G;** VESICAE URINARIA /enampilan irisan kandung kemih mirip ureter. ?pitel transisionalnya lebih tebal! terdiri atas 9-; lapis sel pada kandung kemih kosong! dan hanya setebal )-7 lapis kandung kemih terisi penuh. i bawah epitel terdapat muskularis mukosa yang tidak utuh yang dibentuk oleh serat-serat otot ke#il yang tidak beraturan!dengan banyak serat sara(. Lamina proprianya tebal dengan lapis luar yang longgar! kadang disebut submukosa! yang memungkinkan mukosa ini berlipat pada kandung kemih kosong. "ebal tunika muskularis sedang saja dan terdiri atas tiga lapisan: $1% lapisandalam yang longitudinal! $)%lapisan tengah yangsirkular! dan $7% lapisan luaryang longitudinal. Lapisan sirkular tengah paling men#olok dan membentuk s(ingter tebal sekitar muara urethra dalam dan tidak begitu tebal sekitar muara ureter. Lapisan ad&entisia terdiri atas jaringan (ibro-elastis! hanya permukaan superior kandung kemih saja yang ditutupi peritoneum se#ara longgar. Lapisan luar! longitudinal! berjalan sampai ke ujung prostat pada laki-laki! dan pada wanita berjalan sampai ke meatus e,ternus urthrae. http://1.bp.blogspot.#om/- mB&k;joy1u;/":p-(HE/tCI/AAAAAAAAAC./DA7oge&i9B*/s19**/kantung =)'kemih=)'mukosa./6A URET$RAE .rethra mas#ulina: /anjang urethra pria antara 1+-)* #m dan untuk keperluan deskripti( dibagi dalam tiga bagian. ?pitel pembatas urethra pars prostati#a ialah epitel transisional! tetapi pada bagian lain berubah menjadi epitel berlapis /bertingkat silindris! dengan ber#ak-ber#ak epitel berlapis gepeng. .jung urethra bagian penis yang melebar $(ossa na&i#ularis% dibatasi epitel berlapis gepeng! terdapat sedikit sel goblet penghasil mukus. i bawah epitel terdapat lamina propria terdiri atas jaringan ikat (ibro-elastis longgar. Membran mukosa tidak beraturan! dengan lekukan atau sumur ke#il-ke#il yang meluas ke dalam membentuk kelenjar tubular $Littre% yang ber#abang. Celenjar ini lebih banyak pada permukaan dorsal urethra dan tersusun serong dengan bagian dasar tersusun pro,imal terhadap muaranya. Celenjar ini dibatasi epitel serupa dengan yang membatasi urethra dan menghasilkan mukus. http://edu#ation.med.n yu.edu/@istology/#ourseware/modules/urinary-sy/images/urisys.)7.gi( .rethra (eminina .rethra pada wanita jauh lebih pendek daripada urethra pria.Muskularis terdiri atas dua lapisan otot polos tersusun serupa dengan yang ada pada ureter! tetapi diperkuat s(ingter otot pada muaranya. ?pitel pembatasnya terutama epitel berlapis gepeng! dengan ber#ak-ber#ak epitel bertingkat silindris. Iuga terdapat penonjolan berupa kelenjar! serupa kelenjar Littre padapria. Lamina proprianya merupakan jaringan ikat (ibrosa longgar yang ditandai dengan banyaknya sinus &enosus mirip jaringan #a&ernosa. LI.). Menjelaskan dan memahami (isiologi miksi RE4LEKS MIKTURISI Mikturisi adalah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan urin. Melibatkan dua proses J pertama Candung kemih terisi se#ara progresi( sehingga tegangan pada dindingnya meningkat melampaui ambang batas. Ceadaan ini akan men#etuskan tahap keduayaitu adanya !"0l"7* *a!a0 $re(le, mikturisi% yang akan mengosongkan kandung kemih! atau jika gagal! setidaknya akan menyebabkan keinginan berkemih yang disadari. Cerja alat-alat proses berkemih: 8#'# &"#!*'! K'(#!a7*i '#'# &"#!*'! merupakan tahap utama pada proses pengosongan kandung kemih! eksitasi otot ini yang terletak diseluruh -esi#a urinaria akan menyebabkan kontraksi kandung kemih se#ara keseluruhan. Menyebabkan peningkatan tekanan intra--. yang menyebabkan urin terdorong keluar. Sp)%c#"! i(#"!("onus alamiah dari otot s(ingter leher kandung kemih menahan terjadinya pengosongan kandung kemih hingga tekanan pada bagian utama kandung kemih meningkat melampaui nilai ambang. Sp)%(c#"! "1#"!(a Otot ini berada di bawah kendali &olunteer oleh sistem sara( dan dapat digunakan untuk men#egah miksi se#ara sadar bahkan ketika kendali in&olunter berusaha untuk mengosongkan kandung kemih. Si*#"- 9"!*a!a0a( 1ungsi dari sistem urinaria bagian bawah adalah bergantung dari (ungsi sistem persara(an dari otak. 5istem persara(an dibagi menjadi sistem sara( pusat dan sistem sara( tepi. 5istem sara( pusat men#akup otak dan medulla spinalis.5istem sara( tepi men#akup sara( otonomik dan somatik. 5istem sara( otonom tidak dibawah kontrol kesadaran dan disebut sistem in&olunter. 5istem sara( in&olunter men#akup! sistem sara( simpatis dan parasimpatis. 5istem sara( simpatis yang berasal dari segmen thorakolumbal $"11-L)% dan sa#ral pada medulla spinalis yang berjalan menuju ke ganglia mesentarika in(erior $pleksus mesentarika in(erior% lalu menuju ke ner&us hipogastrik atau ner&us pel&ikus yang berjalan pada rantai para&ertebral yang berada pada kandung kemih dan uretra. 5istem sara( ini mengatur pengisian kandung kemih melalui: $1% merelaksasi otot kandung kemih sehingga dapat diisi oleh urin! dan $)% mengkontraksikan s(ingter uretra internal dalam me#egah urin memasuki uretra. 5istem sara( parasimpatis yang berasal dari 5)-53 yang berjalan dari akral sa#ral dan ner&us pel&ikus yang menuju ke ganglia yang berada pada pleksus pel&i#us dan dinding kandung kemih. 5ara( parasimpatis dapat menimbulkan keinginan untuk berkemih atau pengosongan kandung kemih malalui $1% stimulasi otot kandung kemih untuk berkontraksi sehingga menyebabkan sensasi berkemih dan $)% merelaksasi s(ingter uretra internal yang menyebabkan urin masuk uretra. 5istem sara( somatik mengirim signal ke s(ingter uretra eksternal untuk men#egah kebo#oran urin atau untuk berelaksasi sehingga urin dapat keluar. 1ungsi sistem persara(an bergantung pada pelepasan Dat kimiawi yang kita kenal dengan neurotransmitter. Bat yang peling penting mempengaruhi kandung kemih adalah asetilkolin $A0@% yang dilepaskan oleh akson parasimpatis postganglioni#. Cetika A0@ dilepas ia akan menyebabkan otot-otot kandung kemih mengalami kontraksi. /elepasan A0@ ini diakibatkan adanya stimulasi dari M7 reseptor muskarinik yang terdapat pada otot polos kandung kemih. /elepasan Dat kimiawi ini mengatur respon dari sistem persara(an pada kandung kemih. 5elain asetilkolin! sistem sara( simpatis postganglioni# juga melepaskan noradrenalin yang diakti&asi oleh reseptor 7 adrenergik yang merelaksasikan otot polos kandung kemih dan adanya akti&asi dari a1 adrenergik yang mengkontraksikan otot polos uretra. Akson somatik dari ner&us pudendus akan melepaskan A0@ yang diakibatkan kontraksi oleh otot spin#hter eksterna yang diakti&asi oleh reseptor kolinergik nikotinik. http://journals.#ambridge.org/(ullte,t:#ontent/?/@/?/@;3:*1/5*8+;*9E*88*1E78K(**1L.gi( M"7a(i*-" B"!7"-i) .rin yang dikeluarkan dari kandung kemih pada dasarnya memiliki komposisi yang sama dengan #airan yang mengalir keluar dari duktus koligentes! tidak ada perbedaan komposisi urin yang bermakna selama urin melalui kalises ginjal dan ureter menujuke kandung kemih. .rin mengalir dari duktus koligentes menuju kalises ginjal. .rin meregangkan kalises dan meningkatkan akti&itas pa#emaker! yang kemudian akan memi#u kontraksi peristalti# yang menjalar ke pel&is ginjal dan ke arah bawah di sepanjang ureter!dengan demikian memaksa urin mengalir dari pel&is ginjal ke arah kandung kemih. Contraksi peristaltik pada ureter diperkuat oleh rangsangan para simpatis dan dihambat oleh rangsangan simpatis. .reter memasuki kandung kemih melalui otot detrusor di dalam area trigonum kandung kemih. "onus normal otot detrusor di dalam kandung kemih #endering akanmenekan ureter! dengan demikian men#egah aliran balik dari kandung kemih ketikaterbentuk tekanan di dalam kandung kemih selama mikturisi atau selama kompresikandung kemih. 5etiap gelombang peristalti# di sepanjang ureter akan meningkatkantekanan didalam ureter sehingga daerah yang menuju kandung kemih membuka danmemungkinan aliran urin ke dalam kandung kemih. /ada beberapa orang jarak yang ditempuh ureter di dalam dinding kandung kemih lebih pendek dari normal! sehingga kontraksi kandung kemih selama mikturisi tidak selalu menyebabkan oklusi ureter yang lengkap. 5ebagai akibatnya! sebagian urin di dalam kandung kemih didorong ke belakang ke arah ureter! keadaan inidisebut re(le, &esiko ureter! yang menyebabkan pembesaran ureter dan ginjal. 5ensasi nyeri dalam ureter dan re(le, uretero renal.reter banyak dipersara(i oleh serabut sara( nyeri. 'ila ureter terbendung $karena obstruksi atau batu% terjadi konstriksi re(eks yang kuat! disertai dengan nyerihebat. Impuls nyeri juga menyebabkan re(le, simpatis balik ke ginjal untuk mengkonstriksi arteriol ginjal! sehingga menurunkan output urin dari ginjal. ?(ek ini disebut re(le, uretero renal dan penting untuk men#egah aliran #airan yang berlebihan ke pel&is ginjal pada keadaan ureter terbendung. /engisian Candung Cemih dan tonus dinding kandung kemihJ sistometrogram/ada saat tidak ada urin di dalam kandung kemih! tekanan intra&esikularnya sekitar *! tetapi setelah ada urin sebanyak 7*-+* ml! tekanan meningkat menjadi +-1*sentimeter air. "ambahan urin sebanyak )** atau 7** ml hanya sedikit menambah peningkatan tekanan! nilai tekanan yang konstan ini disebabkan oleh tonusintrinsik pada dinding kandung kemih sendiri. "api bila urin dlm kandung kemihmelebihi 7**-3** ml! maka akan terjadi peningkatan tekanan se#ara #epat. 'ertambahnya perubahan tekanan tonus selama pengisian kandung kemihmerupakan peningkatan tekanan akut periodi# yang terjadi selama beberapa detik hingga lebih dari semenit. /un#ak tekanan dapat meningkat hanya beberapa #m air !atau mungkin meningkat hingga lebih dari 1** #m air. /un#ak tekanan ini disebut gelombang mikturisi! pada sistometogram dan disebabkan re(le, mikturisi. http://#lasses.midlandste#h.edu/#arterp/0ourses/bio)11/#hap)+/5lide)9.A I1 LI.7. Memahami dan menjelaskan tentang In(eksi 5aluran Cemih LO.7.1 e(inisi In(eksi 5aluran Cemih In(eksi saluran kemih $I5C% merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bakteriuria patogen dengan #olony (orming units per mL 01./ ml urin 2 1* + ! dan lekositouria 21* per lapangan pandang besar! disertai mani(estasi klinik. I5C akhir-akhir ini juga dide(inisikan sebagai suatu respon in(lamasi tubuh terhadap in&asi mikroorganisme pada urothelium.$5ukandar ?! )**8% I5C merupakan istilah umum yang menunjukan keberadaan mikroorganisme dalam urin. Adanya bakteri dalam urin disebut 2a7#"!i!ia. 'akteriuria bermakna menunjukan pertumbuhan mikroorganisme murni lebih dari 1* Colony Forming Units(CFU) pada biakan urin. 'akteriuria bermakna tanpa disertai mani(estasi klinis I5C disebut 2a7#"!i!ia a*i-p#'-a#i7+ 5ebaliknya bakteriuria bermakna disertai mani(estasi klinis disebut 2a7#"!i!ia *i-p#'-a#i7. LO.7.) Clasi(ikasi In(eksi 5aluran Cemih S"ca!a A(a#'-i - I5C bawah! presentasi klinis I5C bawah tergantung dari gender. /erempuan 5istitis adalah presentasi klinis in(eksi saluran kemih disertai bakteriuria bermakna 5indroma uretra akut $5.A%! adalah presentasi klinis sistitis tanpa ditemukan mikroorganisme $steril%. Laki-laki /resentasi I5C bawah pada laki-laki dapat berupa sistitis! prostatitis! epidimidis! dan uretritis. - I5C atas /ielone(ritis akut $/6A%! adalah proses in(lamasi parenkim ginjal yang disebabkan oleh in(eksi bakteri. /ielone(ritis kronis $/6C%! mungkin terjadi akibat lanjut dari in(eksi bakteri berkepanjangan atau in(eksi sejak masa ke#il. Obstruksi saluran kemih serta re(luk &esikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik sering diikuti pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal yang ditandai pielone(ritis kronik yang spesi(ik. Kli(i* I5C 5ederhana/ tak berkomplikasi! yaitu I5C yang terjadi pada perempuan yang tidak hamil dan tidak terdapat dis(ungsi truktural ataupun ginjal. I5C berkomplikasi! yaitu I5C yang berlokasi selain di &esika urinaria! I5C pada anak-anak! laki-laki! atau ibu hamil. I(0"7*i Sal!a( K"-i) (ISK) pa&a *ia la(:#. &i2"&a7a( -"(:a&i: I5C un#ompli#ated $simple% I5C sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran ken#ing tak baik! anatomi# maupun (ungsional normal. I5C ini pada usi lanjut terutama mengenai penderita wanita dan in(eksi hanya mengenai mukosa super(i#ial kandung kemih. I5C #ompli#ated 5ering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas! kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa ma#am antibiotika! sering terjadi bakterimia! sepsis dan sho#k. I5C ini terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sebagi berikut: - Celainan abnormal saluran ken#ing! misalnya batu! re(le, &esiko uretral obstruksi! atoni kandung kemih! paraplegia! kateter kandung ken#ing menetap dan prostatitis. - Celainan (aal ginjal: AAA maupun AAC. - Aangguan daya tahan tubuh - In(eksi yang disebabkan karena organisme &irulen sperti prosteus spp yang memproduksi urease. In(eksi saluran kemih dapat dibagi menjadi 0ystitis dan /ielone(ritis. 0ystitis adalah in(eksi kandung kemih! yang merupakan tempat tersering terjadinya in(eksi. /ielone(ritis adalah in(eksi pada ginjal itu sendiri. /ielone(ritis dapat bersi(at akut atau kronik. /ielone(ritis akut biasanya terjadi akibat in(eksi kandung kemih asendens. /ielone(ritis akut juga dapat terjadi melalui in(eksi hematogen. /ielone(ritis kronik dapat terjadi akibat in(eksi berulang! dan biasanya dijumpai pada indi&idu yang mengidap batu! obstruksi lain! atau re(luks &esikoureter. /ada pielone(ritis kronik! terjadi pembentukan jaringan parut dan obstruksi tubulus yang luas. Cemampuan ginjal untuk memekatkan urin menurun karena rusaknya tubulus-tubulus. Alomerulus biasanya tidak terkena! hal ini dapat menimbulkan gagal ginjal kronik. 0ystitis adalah in(lamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh in(eksi asenden dari uretra. /enyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra kedalam kandung kemih. Contaminasi (ekal atau penggunaan kateter atau sistoskop. 0ystitis dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: 0ystitis primer! merupakan radang yang mengenai kandung kemih radang ini dapat terjadi karena penyakit lainseperti batu pada kandung kemih! di&ertikel! hipertropi prostat dan striktura uretra. 0ystitis sekunder! merukan gejala yang timbul kemudian sebagai akibat dari penyakit primer misalnya uretritis dan prostatitis. 0istitis pada pria merupakan kondisi sekunder akibat bebarapa (aktor misalnya prostat yang terin(eksi! epididimitis! atau batu pada kandung kemih. LO.7.7 ?tiologi In(eksi 5aluran Cemih In(eksi saluran kemih biasanya terjadi ketika bakteri memasuki saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak di kandung kemih. Meskipun sistem kemih diran#ang untuk men#egah bakteri tersebut! pertahanan ini kadang- kadang gagal. Cetika itu terjadi! bakteri dapat tumbuh dan terjadi in(eksi. In(eksi saluran kemih terutama disebabkan oleh kolon. /ada wanita! E+- 8*= dari semua in(eksi disebabkan oleh Escherichia coli, diikuti oleh Klebsiella dan Proteus. 'eberapa laporan menyatakan bahwa pada anak laki-laki yang berumur lebih dari 1 tahun! in(eksi akibat Proteus sama banyaknya seperti E.coli, laporan lain menyatakan suatu organisme gram-positi( dalam jumlah lebih besar pada laki-laki. Staphylococcus saprophytius terbukti merupakan pathogen pada kedua jenis kelamin. In(eksi &irus dapat pula terjadi. $6elson!)***% Mikroorganisme yang paling sering ditemukan adalah jenis bakteri aerob. 5elain bakteri aerob! I5C dapat disebabkan oleh &irus dan jamur."erjadinya in(eksi saluran kemih karena adanya gangguan keseimbangan antar mikroorganisme penyebab in(eksi sebagai agent dan epitel saluran kemih sebagai host. Aangguan keseimbangan ini disebabkan oleh karena pertahanan tubuh dari host yang menurun atau karena &irulensi agent meningkat. Cemampuan host untuk menahan mikroorganisme masuk ke dalam saluran kemih disebabkan oleh beberapa (aktor! antara lain adalah : 1. pertahanan lokal dari host ). peranan dari sistem kekebalan tubuh yang terdiri atas kekebalan humoral maupun imunitas seluler. $)% /enyebab terbanyak adalah Aram-negati( termasuk bakteri yang biasanya menghuni usus yang kemudian naik ke sistem saluran kemih. ari gram- negati( Escherichia coli menduduki tempat teratas. $1% 5edangkan jenis gram-positi( lebih jarang sebagai penyebab I5C sedangkan enterococcus an staphylococcus aureus sering ditemukan pada pasien dengan batu saluran kemih. 0andida sp merupakan jamur yang paling sering menyebabkan I5C terutama pada pasien-pasien yang menggunakan kateter urin! pasien M! atau pasien yang mendapat pengobatan antibiotik berspektrum luas. Ienis 0andida yang paling sering ditemukan adalah 0andida albi#andan 0andida tropi#alis. 5emua jamur sistemik dapat menulari saluran kemih se#ara hematogen 4a7#'! R"*i7' #"!7"(a i(0"7*i *al!a( 7"-i) : 1. Aender. /erempuan lebih sering terkena ."I dan kebanyakan perempuan mengalami lebih dari satu in(eksi. /erempuan memiliki urethra yang lebih pendek daripada pria. 5ehingga memudahkan bakteri masuk kedalam kandung kemih. ). Aki( 'erhubungan 5eksual. /erempuan yang akti( berhubungan seksual lebih beresiko dibanding yang tidak akti(. 7. Menopause Curangnya estrogen menyebabkan perubahan pada saluran kemih yang membuatnya lebih rentan terhadap in(eksi . 3. Memiliki kelainan saluran kemih. 'ayi yang baru lahir dengan traktus urinaris yang tidak normal tidak bisa membuang urin se#ara normal sehingga menyebabkan urin tertahan di urethra. +. Ada sumbatan pada traktus urinarius. 'atu ginjal atau pembesaran prostat dapat menahan pengeluaran urin dari kandung kemih dan meningkatkan resiko terkena ."I. 9. 5istem imun yang rendah. iabetes dan penyakit lain yang merusak sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan risiko I5C. E. Menggunakan kateter untuk buang air ke#il. Orang yang tidak bisa buang air ke#il sendiri dan menggunakan tabung $kateter% untuk buang air ke#il memiliki peningkatan risiko I5C. LO.7.3 ?pidemiologi In(eksi 5aluran Cemih In(eksi saluran kemih $I5C% tergantung banyak (aktorJ seperti usia! gender! pre&alensi bakteriuria! dan (aktor predisposisi yang menyebabkan perubahan struktur saluran kemih termasuk ginjal. 5elama periode usia beberapa bulan dan lebih dari 9+ tahun perempuan #enderung menderita I5C dibandingkan laki-laki. I5C berulang pada laki-laki jarang dilaporkan! ke#uali disertai (aktor predisposisi $pen#etus%. /re&alensi bakteriuri asimtomatik lebih sering ditemukan pada perempuan. /re&alensi selama periode sekolah 1= meningkat menjadi += selama periode akti( se#ara seksual. /re&alensi in(eksi asimtomatik meningkat men#apai 7*=! baik laki maupun perempuan bila disertai (aktor predisposisi. LO.7.+ /atogenesis dan pato(isiologi In(eksi 5aluran Cemih In(eksi 5aluran Cemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui : kontak langsung dari tempat in(eksi terdekat! hematogen! lim(ogen. Ada dua jalur utama terjadinya I5C yaitu asending dan hematogen. S"ca!a a*"(&i(, %ai#: a. Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih /roses masuknya mikroorganisme ke dalam kandunh kemih belum diketahui dengan jelas. 'eberapa (aktor yang mempengaruhi masuknya mikroorganisme ke dalam kandung kemih adalah: 1% 1aktor anatomi Cenyataan bahwa in(eksi saluran kemih lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki-laki disebabkan karena : - .retra wanita lebih pendek dan terletak lebih dekat anus - .retra laki-laki bermuara saluran kelenjar prostat dan sekret prostat merupakan antibakteri yang kuat )% 1aktor tekanan urin pada waktu miksi Mikroorganisme naik ke kandung kemih pada waktu miksi karena tekanan urin. 5elama miksi terjadi re(luks ke dalam kandung kemih setelah pengeluarann urin. 7% 1aktor lain! misalnya - /erubahan hormonal pada saat menstruasi - Cebersihan alat kelamin bagian luar - Adanya bahan antibakteri dalam urin - /emakaian obat kontrasepsi oral b. Multiplikasi bakteri dalam kandung kemih dan pertahanan kandung kemih alam keadaan normal! mikroorganisme yang masuk ke dalam kandung kemih akan #epat menghilang! sehingga tidak sempat berkembang biak dalam urin. /ertahanan yang normal dari kandung kemih ini tergantung tiga (aktor yaitu: 1% ?radikasi organisme yang disebabkan oleh e(ek pembilasan dan pemgen#eran urin )% ?(ek antibakteri dari urin! karena urin mengandung asam organik yang bersi(at bakteriostatik. 5elain itu! urin juga mempunyai tekanan osmotik yang tinggi dan p@ yang rendah 7% Mekanisme pertahanan mukosa kandung kemih yang intrinsik Mekanisme pertahanan mukosa ini diduga ada hubungannya dengan mukopolisakarida dan glikosaminoglikan yang terdapat pada permukaan mukosa! asam organik yang bersi(at bakteriostatik S"ca!a )"-a#',"( %ai#: 5ering terjadi pada pasien yang system imunnya rendah sehingga mempermudah penyebaran in(eksi se#ara hematogen Ada beberapa hal yang mempengaruhi struktur dan (ungsi ginjal sehingga mempermudah penyebaran hematogen! yaitu: - Adanya bendungan total aliran urin - Adanya bendungan internal baik karena jaringan parut maupun terdapatnya presipitasi obat intratubular! misalnya sul(onamide - "erdapat (aktor &askular misalnya kontriksi pembuluh darah - /emakaian obat analgetik atau estrogen - /ijat ginjal - /enyakit ginjal polikistik - /enderita diabetes mellitus /ada usia lanjut terjadinya I5C ini sering disebabkan karena adanya: 5isa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap atau kurang e(ekti(. Mobilitas menurun 6utrisi yang sering kurang baik 5ystem imunnitas yng menurun Adanya hambatan pada saluran urin @ilangnya e(ek bakterisid dari sekresi prostat. Ga-2a! 1+ Masuknya kuman se#ara as#ending ke dalam saluran kemih! $1% Colonisasi kuman di sekitar uretra! $)% masuknya kuman melalui uretra ke buli-buli! $7% penempelan kuman pada dinding buli-buli! $3% masuknya kuman melalui ureter ke ginjal. $)% 9"!a(a( 9a#',"(i*i#a* Ba7#"!i (a,"(#) "idak semua bakteri dapat mengin(eksi dan melekat pada jaringan saluran kemih. 'akteritersering yang mengin(eksi saluran kemih adalah ?.#oli yang bersi(at uropathogen. ?. #oli yang masuk ke saluran kemih manusia dan mengakibatkan timbulnya mani(estasiklinis adalah beberapa strain bakteri ?. #oli yang bersi(at uropatogenik dan berbeda darisebagian besar ?.#oli di usus manusia $(e#al ?.#oli%. 5train bakteri ?.#oli ini merupakan uropatogenik ?.#oli $./?0% yang memiliki (aktor &irulensi. /enelitian intensi( berhasil menentukan (aktor &irulensi ?.#oli dikenal sebagai &irulen#e determinalis. 'akteri patogen dari urin dapat menyebabkan mani(estasi klinis bergantung pada perlengketan mukosa oleh bakteri! (aktor &irulensi! dan &ariasi (aktor &irulensi 4a7#'! /i!l"(*i E+c'li 9"("(# /i!l"(*i Al! 1imbriae - Adhesi - pembentukan jaringan ikat $s#arring% Capsul antigen C - >esistensi terhadap pertahanan tubuh - /elekatan $atta#hment% Lipopolysa##haride side #hains $O antigen% - >esistensi terhadap (agositosis Lipid A $endotoksin% - Inhibisi peristaltik ureter - /roin(lamatori Membran protein lainnya - Celasi besi - Antibiotika resisten - Cemungkinan pelekatan @emolysin - Inhibisi (ungsi (agosit - 5ekuestrasi besi + /eranan /erlengketan Mukosa oleh 'akteri $'a#terial atta#hment o( mu#osa% Menurut penelitian! (imbriae $proteina#eous hair-like proje#tion (rom ba#terial sur(a#e% merupakan salah satu pelengkap patogenesitas yang mempunyai kemampuan untuk melekat pada permukaan mukosa saluran kemih. 1imbriae atau pili memiliki ligand di permukaannya yang ber(ungsi untuk berikatan dengan reseptor glikoprotein dan glikolipid pada permukaan membran seluroepithelial. + /eranan 1aktor -irulensi 5etelah (imbrae atau pili berhasil melekat pada sel uroepithelial $sel epitel salurankemih%! maka proses selanjutnya dilakukan oleh (aktor &irulensi lainnya. 5ebagian besar uropatogenik ?.#oli $./?0% menghasilkan hemolysin yang be(ungsi untuk menginisiasi in&asi ./?0 pada jaringan dan mengakti&asi ion besi bagi kuman patogen $sekuestrasi besi%. Ceberadaan kaspsul C antigen dan O antigen pada bakteri yang mengin&asi jaringan saluran kemih melindungi bakteri dari proses (agositosis oleh neutro(il. Ceadaan ini mengakibatkan ./?0 dapat lolos dari berbagai mekanisme pertahanan tubuh host. 'eberapa penelitian terakhir juga mengatakan bahwa banyak bakteri seperti ?.#oli memiliki kemampuan untuk mengin&asi sel host sebagai patogen oportunistik intraseluler. 5i(at patogenitas lain dari strain ?.#oli yaitu toksin! dikenal beberapa toksin seperti M-haemolysin! #ytoto,i# ne#rotiDing (a#tor-1$061-1% dan iron uptake system $aeroba#tin dan enteroba#tin%. @ampr 8+= si(at M-haemolysin ini terikat pada kromosom dan berhubungan dengan phatogeni#ity island $/AI5% dan hanya + = terikat pada gen plasmid. + /eranan -ariasi 1ase 1aktor -irulensi -irulensi bakteri ditandai dengan kemampuan untuk mengalami perubahan bergantung dari respon (aktor luar. Consep &ariasi MO ini menunjukkan peranan beberapa penentu &irulensi yang ber&ariasi di antara indi&idu dan lokasi saluran kemih. Oleh karena ituketahanan hidup bakteri berbeda dalam &esika urinaria dan ginjal. + 1aktor /redisposisi /en#etus I5C Menurut penelitian! status saluran kemih merupakan (aktor risiko pen#etus I5C. 1aktor bakteri dan status saluran kemih pasien mempunyai peranan penting untuk kolonisasi bakteri pada saluran kemih. Colonisasi bakteri sering mengalami kambuh $eksaserbasi% bila sudah terdapat kelainan struktur anatomi saluran kemih. ilatasi saluran kemihtermasuk pel&is ginjal tanpa obstruksi saluran kemih dapat menyebabkan gangguan proses klirens normal dan sangat peka terhadap in(eksi. + 5tatus Imunologi /asien Lapisan epitel pada dinding saluran kemih mengandung membran yang melindungi jaringan dari in(eksi dan berkapasitas untuk mengenali bakteri dan mengakti&asimekanisme pertahanan tubuh. 5el uroepithelial mengekspresikan toll- like re#eptors $"L>s% yang dapat mengikat komponen spesi(ik dari bakteri sehingga menghasilkan mediator in(lamasi. >espon tubuh dengan mengsekresikan kemotraktan seperti interleukin-; untuk merekrut neutro(il ke area jaringan yang terin&asi. 5elain itu! ginjal juga memproduksi antibodi untuk opsonisasi dan (agositosis bakteri serta untuk men#egah perlekatan bakteri. Mekanisme imunitas seluler dan humoral ini berperandalam pen#egahan I5C! oleh karena itu imunitas host berperan penting dalam kejadian I5C. LO.7.9 Mani(estasi Clinis In(eksi 5aluran Cemih Mani(estasi klinis I5C $simtomatologi I5C% dibagi menjagi gejala-gejala lokal! sistemik dan perubahan urinalisis. alam praaktik sehari-hari gejala #ardinal seperti disuria! polakisuria! dan urgensi sering ditemukan pada hampr 8*= pasien rawat jalan dengan I5C akut
1. "anda dan gejala I5C pada bagian bawah adalah : - 6yeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih - 5pasme pada area kandung kemih dan suprapubis - @ematuria - 6yeri punggung dapat terjadi ). "anda dan gejala I5C bagian atas adalah : - emam - Menggigil - 6yeri panggul dan pinggang - 6yeri ketika berkemih - Malaise - /using - Mual dan muntah
G":ala Lai( - /ada beberapa kasus! mungkin terlihat sedikit darah pada airseninya yang baunya sangat menyengat. - "erasa sakit di akhir ken#ing. - Anyang-anyangan atau rasa masih ingin ken#ing lagi. Meski sudahdi#oba untuk berkemih namun tidak ada air kemih yang keluar. Aejala pada bayi dan anak ke#il yang sering terjadi! meliputi: 1. Ce#endrungan terjadi demam tinggi yang tidak diketahui sebabnya! khususnya jika dikaitkan dengan tanda-tanda bayi yang lapar dan sakit! misalnya: letih dan lesu. ). >asa sakit dan bau urin yang tidak enak. $ orang tua umumnya tidak dapat mengidenti(ikasikan in(eksi saluran kemih hanya dengan men#ium urin bayinya. Oleh karena itu pemeriksaan medis diperlukan%. 7. .rin keruh $jika urinnya jernih! hal ini hanya mirip dengan penyakit! walaupun tidak dapat dibuktikan kebenarannya 3. rasa sakit pada bagian abdomen dan punggung +. muntah dan sakit pada daerah abdomen $pada bayi% 9. jaundi#e $kulit yang kuning dan mata yang putih% pada bayi! khususnya bayi yang berusia setlah delapan hari Aejala in(eksi saluran kemih pada anak - anak! meliputi: 1. iarrhea ). Menangis tanpa henti yang tidak dapat dihentikan dengan usaha tertentu $misalnya: pemberian makan! dan menggendong% 7. Cehilangan na(su makan 3. emam +. Mual dan muntah .ntuk anak - anak yang lebih dewasa! gejala yang ditunjukkan berupa: 1. >asa sakit pada panggul dan punggung bagian bawah $dengan in(eksi pada ginjal% ). seringnya berkemih 7. ketidakmampuan memprodukasi urin dalam jumlah yang normal! dengan kata lain! urin berjumlah sedikit $oliguria% 3. tidak dapat mengontrol pengeluaran kandung kemih dan isi perut +. rasa sakit pada perut dan daerah pel&is 9. rasa sakit pada saat berkemih $dysuria%urin berwarna keruh dan memilki bau menyengat 'erdasarkan bagian saluran kemih yang terin(eksi! tanda dan gejala sebagai berikut: U!"#!i#i* : mungkin mirip dengan sistitis ke#uali adanya dis#harge urethra 9i"l'("0!i#i* a7# (9NA): sering ditemukan panas tinggi $78.+N0-3*!+N0%! disertai menggigil dan sakit pinggang. /ada pemeriksaan (isik diagnostik tampak sakit berat! panas intermiten disertai menggigil dan takikardia. 1rekuensi nadi pada in(eksi ?.#oli biasanya 8* kali per menit! sedangkan in(eksi oleh kuman staphylo#o##us dan strepto#o##us dapat menyebabkan takikardia lebih dari 13* kali per menit. Ainjal sulitteraba karena spasme otot-otot. istensi abdomen sangat nyata dan rebound tenderness mungkin juga ditemukan! hal ini menunjukkan adanya proses dalam perut! intra peritoneal. /ada /6A tipe sederhana $un#ompli#ated% lebih sering pada wanita usia subur dengan riwayat I5C' kronik disertai nyeri pinggang $(lank pain%! panas menggigil! mual!dan muntah. /ada I5CA akut $/6A akut% tipe #ompli#ated seperti obastruksi! re(luks&esiko ureter! sisa urin banyak sering disertai komplikasi bakteriemia dan syok kesadaran menurun! gelisah! hipotensi hiper&entilasi oleh karena alkalosis respiratorik kadang-kadang asidosis metabolik. 9i"l'("0!i#i* 7!'(i7 (9NK)! mani(estasi kliniknya ber&ariasi dari keluhan- keluhan ringan atau tanpa keluhan dan ditemukan kebetulan pada pemeriksaan urin rutin./resentasi klinik /6C dapat berupa proteinuria asimtomatik! in(eksi eksaserbasi akut!hipertensi! dan gagal ginjal kronik $AAC% Si*#i#i* a7# dapat berupa keluhan-keluhan klasik seperti polakisuria! nokturia! disuria! nyeri suprapubik! stranguria dan tidak jarang denganhematuria. Celuhan sistemik seperti panas menggigil jarang ditemukan! ke#uali bila disertai penyulit /6A. /ada wanita! keluhan biasanya terjadi 79-3; jam setelah melakukan senggama! dinamakan honeymoon #ystitis. /ada laki-laki! prostatitis yang terselubung setelah senggama atau minum alkohol dapat menyebabkan sistitis sekunder. 9!'*#a#i#i*: serupa dengan sistitis ke#uali gejala obstruksi ori(isiumuretra $#ont: hesitansi! aliran lemah%. Si*#i#i* 7!'(i7! biasanya tanpa keluhan atau keluhan ringan karena rangsangan yang berulang-ulang dan menetap. /ada pemeriksaan (isik mungkinditemukan nyeri tekan di daerah pinggang! atau teraba suatu massa tumor dari hidrone(rosis dan distensi &esika urinaria. Si(&!'- !"#!a a7# (SUA) sulit dibedakan dengan sistitis. Aejalanya sangat miskin! biasanya hanya disuri dan sering ken#ing. A2*"* ,i(:al (i(#!a!"(al a#a p"!i("0!i7); serupa denganpielone(ritis ke#uali demam menetap meskipun diobati denganantibiotik LO.7.E iagnosis 4 iagnosis banding In(eksi 5aluran Cemih 9"-"!i7*aa( 4i*i7 /emeriksaan Ainjal a. /alpasi /ada keadaan normal ginjal tidak teraba pada pemeriksaan palpasi. Adanya pembesaran ginjal ini merupakan hal yang penting dalam menentukan diagnosis. /emeriksaan dilakukan pada kedua ginjal! yaitu ginjal kiri dan ginjal kanan. /ada pemeriksaan ginjal kiri! pemeriksa harus berdiri di sebelah kiri pasien. /emeriksa meletakkan tangan kanan pada bagian bawah tubuh pasien sejajar dengan iga ke- 1)! dengan ujung jari menyentuh sudut kosto&ertebra! dan angkat telapak tangan tadi ke atas untuk menggeser ginjal kiri ke arah anterior. /emeriksa meletakkan telapak tangan kirinya padakuadran kiri atas! lateral dan paralel dengan rektus abdominis! dan mintalah pasien untuk menarik na(as dalam. /ada saat pun#ak respirasi! pemeriksa menekan dalam dan kuat dengantangan kiri ke arah kuadran kiri atas! tepat di bawah tepi kosta! dan usahakan untuk menangkap ginjal kiri diantara kedua tangannya. Cemudian minta pasien untuk mengeluarkan na(as dan perlahan-lahan lepaskan tekanan tangan kiri! rasakan pergerakan ginjal kiri ke tempatnya semula! 'ila ginjal tersebut teraba! uraikan bagaimana ukuran!bentuk! dan adakah rasa nyeri. /ada pemeriksaan ginjal kanan! pemeriksa harus pindah ke sebelah kanan pasien. an prosedur pemeriksaan berjalan seperti di atas! ginjal kanan normal mungkin teraba pada pasien yang kurus dan pada wanita yang sangat relaks. Cadang-kadang ginjal kanan terletak lebih anterior! dan harus dibedakan dari li&er! dimana tepi li&er teraba lebih run#ing! sedangkan tepi bawah ginjal teraba lebih bulat. 5ebab-sebab pembesaran ginjal misalnya hidrone(rosis! kista! dan tumor ginjal. 5edangkan pembesaran ginjal bilateral mungkin disebabkan oleh penyakit ginjal polikistik $poly#ysti#kidney diseases%. Adanya masa pada sisi kiri! mungkin disebabkan karena splenomegali hebat atau pembesaran ginjal kiri. b. /erkusi .ntuk menemukan rasa nyeri pada ginjal dapat dilakukan pemeriksaan perkusi dengan kepalan tangan! selain dengan #ara palpasi diatas. /emeriksa meletakkan tangan kirinya pada daerah kosto&ertebral belakang! lalu pukul dengan permukaan ulnar tinju dengan tangan kanannya. Aunakan tenaga yang #ukup untuk menimbulkan persepsi tapi tanpa menimbulkan rasa nyeri pada pasien normal. >asa nyeri yang ditimbulkan dengan pemeriksa ini dapat disebabkan oleh pielone(ritis!tapi juda dapat disebabkan hanya karena nyeri otot. /emeriksaan Candung Cemih Candung kemih biasanya tidak dapat diraba pada pemeriksaan (isik abdomen! orangnormal! baru bila kandung kemih membesar sampai diatas simpisis pubis! barulah dapat teraba. /ada palpasi pun#ak kandung kemih yang mebesar terasa li#in dan bulat! #arilah tanda-tanda nyeri. /ada pemeriksaan perkusi! #arilah daerah pekak $dullness% dan sampai berapa tinggi diatas simpisis pubis. 9"-"!i7*aa( 9"((:a(, /emeriksaan laboratorium: * Analisa .rin $urinalisis% .rinalisa merupakan test yang menge&aluasi sample urin! yang bertujuan untuk mendeteksi kelainan pada traktus urinarius! kelainanginjal! dan diabetes. /ada pemeriksaan urin rutin! jika ditemukanleukosit yang jumlahnya 21*/L/' $Lapangan /andang 'esar% denganmikroskop! maka hal ini merupakan tanda tidak normal. /iuria merupakan tanda yang penting pada I5C. Oleh karena itu! leukosit 21*kemungkinan menandakan adanya I5C. /erhitungan jumlah bakteri dari sediaan langsung urine $tanpa pusingan/sentri(uge% dan diwarnai dengan pewarnaan Aram! bila ditemukan 1 bakteri saja pada pemeriksaan dengan mikroskop makahal ini menunjukkan adanya bakteriuria sekitar ;;= se#ara kultur. 0ara /engambilan 5ampel 'ahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagihari. 'ahan urin dapat diambil dengan #ara punksi suprapubik $suprapubi# pun#tureGspp%! dari kateter dan urin porsi tengah $midstreamurine%. 'ahan urin yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang ditampung dalam wadah bermulut lebar dan steril. a. /unksi 5uprapubik /engambilan urin dengan punksi suprapubik dilakukan pengambilan urin langsung dari kandung kemih melalui kulit dan dinding perut dengan semprit dan jarum steril. Oang penting pada punksi suprapubik ini adalah tindakan antisepsis yang baik pada daerah yang akan ditusuk! anestesi lokal padadaerah yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus selalu dijaga. 'ila keadaan asepsis baik! maka bakteri apapun dan berapapun jumlah koloni yang tumbuh pada biakan! dapat dipastikan merupakan penyebab I5C. b. Cateter 'ahan urin dapat diambil dari kateter dengan jarum dan semprit yang steril. /ada #ara ini juga penting tindakan antisepsis pada daerah kateter yang akan ditusuk dan keadaan asepsis harus elalu dijaga. "empat penusukan kateter sebaiknya sedekat mungkin dengan ujung kateter yang berada di dalam kandung kemih $ujung distal%. /enilaian urin yang diperoleh dari kateter sama dengan hasil biakan urin yang diperoleh dari punksi suprapubik. #. .rin /orsi "engah .rin porsi tengah sebagai sampel pemeriksaan urinalisis merupakan teknik pengambilan yang paling sering dilakukan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada penderita. Akan tetapi resiko kontaminasi akibat kesalahan pengambilan #ukup besar. "idak boleh menggunakan antiseptik untuk persiapan pasien karena dapat mengkontaminasi sampel dan menyebabkan kultur (alse- negati&e. /emeriksaan .rin ?mpat /orsi $Meares 5tamey% /emeriksaan ini dilakukan untuk penderita prostatitis. /emeriksaan ini terdiri dariurin empat porsi yaitu: 1. /orsi pertama $-'1% : 1* ml pertama urin! menunjukkan kondisi uretra! ). /orsi kedua $-')% : sama dengan urin porsi tengah! menunjukkan kondisibuli-buli! 7. /orsi ketiga $?/5% : sekret yang didapatkan setelah masase prostat! 3. /orsi keempat $-'3% : urin setelah masase prostat. * 'akteriologi / biakan urin "ahap ini dilakukan untuk pasien dengan indikasi:- o /enderita dengan gejala dan tanda in(eksi saluran kemih $simtomatik%. o .ntuk pemantauan penatalaksanaan in(eksi saluran kemih. o /as#a instrumentasi saluran kemih dalam waktu lama! terutama pas#aketeterisasi urin. o /enapisan bakteriuria asimtomatik pada masa kehamilan. o /enderita dengan ne(ropati / uropati obstrukti(! terutama sebelum dilakukan 'eberapa metode biakan urin antara lain ialah dengan plat agar kon&ensional!proper plating te#hniPue dan rapid methods. /emeriksaan dengan rapid methodsrelati( praktis digunakan dan memiliki ambang sensiti&itas sekitar 1*3 sampai1*+ 01. $#olony (orming unit% kuman. * /emeriksaan mikroskopik untuk men#ari piuria o .rin tidak disentri(us $urin segar% o .rin sentri(us o .rin hasil aspirasi suprapubik * "es 'iokimia.ji biokimia ini hanya sebagai uji saring $skrinning% karena tidak sensiti(! tidak spesi(ik dan tidak dapat menentukan tipe bakteriuria * Cultur urin dan biakan kuman5etelah pemeriksaan s#reening di atas dilakukan! perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan kultur atau biakan kuman yang berguna untukmemastikan adanya bakteriuria! jenis kuman! dan sekaligus teskepekaan kuman terhadap antibiotika. * /emeriksaan sistoskopi/emeriksaan ini bertujuan untuk menyatakan adanya leukosit dan hematuria karena adanya tumor buli-buli! sekaligus untuk melihat adanya tanda-tanda radang akut atau kronik dari saluran kemihJ juga dapat melihat kemungkinan adanya polip! di &ertikal yang sangat erat hubungannya dengan kejadian I5C. * /emeriksaan ultrasonogra(i/emeriksaan ini ber(ungsi untuk mengetahui adanya pembesaran ginjal! bendungan karena kelainan bentuk! serta massa atau punbatu. * /emeriksaan pyelogra(i/emeriksaan ini untuk melihat bentuk ginjal! (ungsi ekskresi!keadaan ureter! batu ureter! atau buli-buli! dan sebagainya. * /emeriksaan radiologik1oto polos perut $'6O% mungkin sudah dapat memperlihatkan beberapa kelainan seperti obliterasi bayangan ginjal yang tidak jelas karena sembab jaringan! perinephriti# (at! dan perkapuran. ?ksresi urogram selama (ase akut umumnya memperlihatkan sedikit penurunan (ase ginjal walaupun pielum dan kalises dari ginjal yang sakit mungkin menge#il karena sekresi &olume urin sedikit dibandingkan dengan ginjal yang sehat. /emeriksaan eksresi urogram sangat penting untuk mengetahui adanya obstruksi. 'ila terjadi in(eksi berat! biasanya ginjal membesar dengan ne(rogram terlambat $delayed nephrogram% dan tidak ditemukan bayangan sistem pel&io kalises. Aambaran urogram $pielogram% akan normal kembali setelah pengobatan yang adekuat. * >adionu#lide imaging'ayangan ginjal dengan gallium Q 9E dapat dipakai untuk menentukan lokalisasi in(eksi. @asil positi( men#apai ;9= walaupun dapat juga ditemukan hasil semupositi( atau negati( $(alsely posti&e/ negati&e%. 'iakan bakteri/ pemeriksaan mikrobiologi /emeriksaan mikrobiologi yaitu dengan 0olony 1orming .nit $01.% ml urin. Indikasi 01. per ml antara lain pasien-pasien dengan gejala I5C! tindak lanjut selama pemberianantimikroba untuk I5C! pas#a kateterisasi! uji saring bakteriuria asimtomatik selamakehamilan! dan instrumentasi. 'ahan #ontoh urin harus dibiakan lurang dari ) jam pada suhu kamar atau disimpan pada lemari pendingin. 'ahan #ontoh urin dapat berupa urin tengah ken#ing $."C%! aspirasi suprapubik selekti(. Interpretasi hasil biakan urin 5etelah diperoleh biakan urin! maka dilakukan interpretasi. /ada biakan urindinilai jenis mikroorganisme! kuantitas koloni $dalam satuan 01.%! serta tessensiti&itas terhadap antimikroba $dalam satuan millimeter luas Dona hambatan%./ada uretra bagian distal! daerah perianal! rambut kemaluan! dan sekitar &aginaadalah habitat sejumlah (lora normal seperti laktobasilus! dan streptokokusepidermis. .ntuk membedakan in(eksi saluran kemih yang sebenarnya denganmikroorganisme kontaminan tersebut! maka hal yang sangat penting adalah jumlah 01.. 5ering terdapat kesulitan dalam mengumpulkan sampel urin yangmurni tanpa kontaminasi dan kerap kali terdapat bakteriuria bermakna tanpagejala! yang menyulitkan penegakkan diagnosis in(eksi saluran kemih. 'erdasarkan jumlah 01.! maka interpretasi dari biakan urin adalah sebagaiberikut: a. /ada hitung koloni dari bahan porsi tengah urin dan dari urin kateterisasi - 'ila terdapat 2 1* + 01./ml urin porsi tengah disebut dengan bakteriuria bermakna - 'ila terdapat 2 1* + 01./ml urin porsi tengah tanpa gejala klinis disebut bakteriuria asimtomatik - 'ila terdapat mikroba 1* ) -1* 7 01./ml urin kateter pada wanita muda asimtomatik yang disertai dengan piuria disebut in(eksi saluran kemih. b. @itung koloni dari bahan aspirasi supra pubik. 'erapapun jumlah 01. pada pembiakan urin hasil aspirasi supra pubik adalah in(eksi saluran kemih. Interpretasi praktis biakan urin oleh Marsh tahun 18E9! ialah sebagai berikut: Criteria praktis diagnosis bakteriuria. @itung bakteri positi( bila didapatkan: - 2 1**.*** 01./ml urin dari ) biakan urin porsi tengah yang dilakukan seara berturut-turut. - 2 1**.*** 01./ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah dengan leukosit 21*/ml urin segar. - 2 1**.*** 01./ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah disertai gejala klinisin(eksi saluran kemih. - 2 1*.*** 01./ml urin kateter. - 'erapapun 01. dari urin aspirasi suprapubik. 'erbagai (aktor yang mengakibatkan penurunan jumlah bakteri biakan urin padain(eksi saluran kemih: a. 1aktor (isiologis o iuresis yang berlebihan o 'iakan yang diambil pada waktu yang tidak tepat o 'iakan yang diambil pada in(eksi saluran kemih dini $early state% o In(eksi disebabkan bakteri bermultiplikasi lambat o "erdapat bakterio(ag dalam urin b. 1aktor iatrogeni# o /enggunaan antisepti# pada waktu membersihkan genitalia o /enderita yang telah mendapatkan antimikroba sebelumnya #. 0ara biakan yang tidak tepat: o Media tertentu yang bersi(at selekti( dan menginhibisi o In(eksi ?. #oli $tergantung strain%! baketri anaerob! bentuk C! dan basil tahanasam o Iumlah koloni mikroba berkurang karena bertumpuk. /emeriksaan mikroskopik untuk men#ari piuria a. .rin tidak disentri(us $urin segar%/iuria apabila terdapat R1* leukosit/mm7 urin dengan menggunakan kamar hitung b. .rin sentri(us"erdapatnya leukosit 2 1*/Lapangan /andang 'esar $L/'% disebut sebagaipiuria. /ada pemeriksaan urin porsi tengah dengan menggunakan mikroskop(ase kontras! jika terdapat leukosit 2)***/ml! eritrosit 2;***/ml! dan #asts leukosit 21***/ml! maka disebut sebagai in(eksi saluran kemih. #. .rin hasil aspirasi suprapubikisebut piuria jika didapatkan 2;** leukosit/ml urin aspirasi supra pubik.Ceadaan piuria bukan merupakan indikator yang sensiti( terhadap adanya in(eksi saluran kemih! tetapi sensiti( terhadap adanya in(lamasi saluran kemih. Dia,('*i* Ba(&i(, + .retritis Merupakan peradangan dari saluran uretra. .retritis dapat bersi(at primer atau sekunder..retritis sekunder didapatkan pada pasien dengan kateter atau striktur uretra. Cuman penyebab uretritis adalah 6. gonorrhoeae! 0. tra#homatis! My#oplasma genitaliumdan ". -aginalis. iagnosis ditegakkan dengan pemeriksaan gram langsung terhadap dis#harge atau swab uretra $)-3 #m dari muara uretra%. .retritis biasanya memperlihatkan gejala : - Mukosa memerah dan oedema - "erdapat #airan eksudat yang purulent - Ada ulserasi pada urethra - Adanya rasa gatal yang menggelitik - Aood morning sign - Adanya nanah awal miksi - 6yeri pada saat miksi - Cesulitan untuk memulai miksi - 6yeri pada abdomen bagian bawah. + .rolitiasis Celuhan yang disampaikan tergantung pada letak batu! besar batu dan penyulit yang telahterjadi. 'atu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah! batuyang menyumbat ureter! pel&is renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeripunggung atau kolik renalis $nyeri kolik yang hebat%! kolik renalis ditandai dengan nyerihebat yang hilang-timbul! biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang! yangmenjalar ke perut! daerah kemaluan dan paha sebelah dalam! retensi urine dan jika disertaiin(eksi didapatkan demam/menggigil! mual dan muntah! perut menggelembung dan darah didalam air kemih. /ada pemeriksaan (isik mungkin didapatkan nyeri ketok di daerah kosto-&ertebra! terabaginjal pada sisi yang sakit akibat hidrone(rosis./embuatan (oto polos abdomen bertujuan melihat kemungkinan adanya batu radio-opak dan paling sering dijumpai di atara jenis batu lain. 'atu asam urat bersi(at non opak $radio- lusen%. /emeriksaan pieologra(i intra &ena $I-/% bertujuan menilai keadaan anatomi dan (ungsiginjal. 5elain itu /I- dapat mendeteksi adanya batu semi opak atau batu non opak yang tidak tampak pada (oto polos abdomen. + Abses perine(rik "erletak antara kapsul ginjal dan (asia gerota. .mumnya akibat ruptur abses intrarenal. ?tiologi : bakteri #oli(orm! 4 /seudomonas! dan 5ta(ilokok. Aejala- gejala- demam! menggigil- nyeri pada pinggang 4 perut! malaise! disuria! nyeri tekan pada sudut kosto&ertebral! teraba masa! kulit : eritema! edema. Laboratorium: Lekositosis! .rin: kadang-kadang piuria $L%! bakteriuri $L%! 1aal ginjal normal. + Abses ginjal ?tiologi : /enyebaran 5.aureus se#ara hematogen. "ersering in(eksi dari kulit5ering pada penderita .M. /ada anak-anak Aram negati(! sebagai komplikasi &esikoureteral re(luk. Aejala-gejala: tiba-tiba menggigil! demam! nyeri pada sudut kosto&ertebral! bila abses sudah berhubungan dengan sistem kolekting timbul gejalairitasi buli. 6yeri tekan pada pinggang: Cadang-kadang teraba masa! Culit : eritema 4 edema. Laboratorium: Lekositosis $5hi(t to the le(t% bila belum berhubungan dengan sistem kolekting piuria $-%! ba#teriuria $-%. /ada Medullary abs#es piuria $L%! bakteriuria $L% 4 kultur $L% pada urindan darah- Alukosuri 4 hiperglikemi .M. >adiologi '6O : bayangan ginjal membesar perselubungan $L% m.psoas $-% batu- I-/ : abses pada kortek S 5pa#e o##upying lesionT! .5Amasa kistik. + /ielone(ritis apabila didapatkan in(eksi dengan hipertensi! disertai gejala-gejala umum! adanya (aktor predisposisi! (ungsi konsentrasi ginjal menurun! respons terhadap antibiotik kurang baik. LO.7.; "atalaksana In(eksi 5aluran Cemih /rinsip umum penatalaksanaan I5C adalah: ?radikasi bakteri penyebab dengan menggunakan antibiotik yang sesuai Mengkoreksi kelainan anatomis yang merupakan (aktor predisposisi "ujuan penatalaksanaan I5C adalah men#egah dan menghilangkan gejala! men#egah dan mengobati bakteriemia dan bakteriuria! men#egah dan mengurangi risiko kerusakan ginjal yang mungkin timbul dengan pemberian obat-obatan yang sensiti(! murah! aman dengan e(ek samping yang minimal. Oleh karenan itu pola pengobatan I5C harus sesuai dengan bentuk I5C! keadaan anatomi saluran kemih! serta (aktor-(aktor penyerta lainnya. 'erma#am #ara pengobatan yang dilakukan untuk berbagai bentuk yang berbeda dari I5C! antara lain: /engobatan dosis tunggal /engobatan jangka pendek $1*-13 hari% /engobatan jangka panjang $3-9 minggu% /engobatan pro(ilaksis dosis rendah /engobatan supresi(. "ujuan "erapi "ujuan terapi I5C adalah men#egah atau mengobati akibat sistemik dariin(eksi! membunuh mikroorganisme penyebab in(eksi dan men#egah terjadinyain(eksi ulangan. 5trategi "erapi "erapi tanpa obat pada I5C adalah minum air dalam jumlah banyak agar urineyang keluar juga meningkat./engobatan I5C adalah menggunakan antibiotik. Idealnya! antibiotik yangdigunakan harus dapat ditoleransi dengan baik! men#apai konsentrasi tinggi dalamurine dan mempunyai spektrum akti&itas terhadap mikroorganisme penyebab in(eksi./emilihan antibiotik untuk pengobatan didasarkan pada tingkat keparahan! tempatterjadinya in(eksi dan jenis mikroorganisme yang mengin(eksi. In(eksi saluran kemih $I5C% bawah /rinsip manajemen I5C bawah adalah Intake #airan yang banyak! antibiotika yang adekuat! dan kalau perlu terapi simtomatik untuk lkalinisasi urin: @ampir ;*= pasien akan memberikan respon setelah 3; jam dengan antibiotika tunggalJ seperti ampisilin 7 gr! trimetoprim )** mg. 'ila in(eksi menetap disertai urinalisis $lekosuria% diperlukan terapi kon&ensional selama +-1* hari /emeriksaan mikroskopik urin dan biakan urin tidak diperlukan bila semuagejala hilang dan tanpa lekosuria. >ein(eksi berulang $(rePuent re-in(e#tion% isertai (a#tor predisposisi: "erapi antimikroba yang intensi( diikuti (a#torresiko "anpa (a#tor predisposisi: Asupan #airan banyak 0u#i setelah melakukan senggama diikuti terapi antimikroba takarantunggal $misal: trimetoprim )**mg% "erapi antimikroba jangka lama sampai 9 bulan 5indrom .retra Akut $5.A% /asien dengan 5.A dengan hitung kuman 1* 7 -1* + memerlukan antibiotikayang adekuat. In(eksi klamidia memberikan hasil yang baik dengan tetrasiklin In(eksi disebebkan MO anaerobi# di perlukan antimikroba yang serasi! missalgolongan kuinolon. In(eksi 5aluran Cemih $I5C% Atas /ielone(ritis Akut/ada umumnya pasien dengan pielone(ritis akut memerlukan rawat inap untuk memelihara satus hidrasi dan terapi antibiotika parenteral paling sedikit 3; jam.Indikasi >awat Inap /ilone(ritis Akut: Cegagalan mempertahankan hidrasi normal atau toleransi terhadap antibiotika oral /asien sakit berat atau debilitasi "erapi antibiotika oral rawat jalan mengalami kegagalan 1aktor predisposisi utuk I5C tipe berkomplikasi iperlukan in&estigasi lanjutan Comorbiditas seperti kehamilan! M! usia lanjut T"!api ISK &"<a*a
SUL48NAMID M"7a(i*-" 7"!:a: Cuman memerlukan /A'A$p-aminobenDoi#-a#id%untuk membentuk asam (olat yang digunakan untuk sintesis purin asam nukleat. 5ul(onamide merupakan penghambat kompetiti( /A'A. /A'A ihidropteroat sintetase U V sul(onamide berkompetisi dgn /A'A Asam dihidro(olat ihidro(olat reduktase U V trimetroprim Asam tetrahidro(olat U /urin U 6A ?(ek sul(onamide dihambat oleh adanya darah! nanah dan jaringan nekrotik! karena kebutuhan mikroba akan asam (olat berkurang dalam media yang mengandung basa purin dan timidin. K'-2i(a*i &"(,a( T!i-"#'p!i- Menyebabkan hambatan berangkai dalam reaksi pembentukan asam tetrahidro(olat. 4a!-a7'7i("#i7 A2*'!p*i: melalui saluran #erna mudah dan #epat! terutama pada usus halus! beberapa jenis sul(a di absorpsi di lambung. Di*#!i2*i: 5emua sul(onamis terikat dengan protein plasma terutama albumin dalam derajat yang berbeda-beda. Obat ini tersebar ke seluruh jaringan tubuh! karena itu berguna untuk in(eksi sistemik. Obat dapat menembus sawar uri dan menimbulkan e(ek antimikroba dan e(ek toksik pada janin. 5ul(onamide di bagi ke dalam 7 golongan besar: 1. sul(onamide dengan absorpsi dan eksresi #epat *l0i*'7*a6'l dosis permulaan untuk dewasa )-3mg! di lanjutkan dengan 1g setiap 3-9jam untuk anak 1+*mg/kg'' sehari obat ini bisa menimbulkan hipersensiti&itas yang kadang bersi(at letal sediaan dalam bentuk tablet +**mg untuk oral *l0a-"#'7*a6'l 7 deri&ate sul(isoksaDol dgn absorpsi dan eksresi lebih lambat 7 dapat diberikan pada pasien dengan in(eksi saluran kemih dan in(eksi sistemik 7 umumnya di gunakan dengan kombinasi tetap dengan trimetoprim *l0a&ia6i(" O dosis permulaan oral pada orang dewasa )-3g! dilanjutkan dgn )-3g dalam 7-9 kali pemberian! lama pemberian tergantung keadaan penyakit. O Anak-anak 2) bln! diberikan setengah dosis awal per hari! kemudian di lanjutkan dengan 9*- 1+*mg/kg''$maksimum 9g/hari% dalam 3-9 kali pemberian O 5ediaan dalam bentuk tablet +**mg Sl0a*i#i( O ?ksresinya #epat untuk penggunaan per-oral pada in(eksi saluran kemih. O /emberian dosis awal +**mg! dilanjutkan dengan dosis )+*mg empat kali sehari. O "ersedia dalam bentuk tablet )+*mg$tdk di Indonesia% Sl0a-"#i6'l igunakan untuk in(eksi saluran kemih dengan dosis +**-1***mg dalam 7-3 kali pemberian sehari. "ersedia dalam bentuk tablet )+*mg dan +**mg ). sul(onamide yang hanya di absorpsi sedikit bila diberikan per- oral dan kerjanya dalam lumen usus *l0a*ala6i( *7*i(il*l0a#ia6'l &a( 0#alil*l0a#ia6'l 7. sul(onamide yang terutama di gunakan untuk pemberian topi#al *l0a*"#a-i& A,-*l0a&ia6i((*l0a&ia6i(" p"!a7) Ma0"(i& 3. sul(onamide dengan masa kerja panjang *l0a&'7*i( E0"7 *a-pi(, >eaksi ini dapat hebat dan kadang bersi(at letal. 'ila mulai terlihat adannya gejala reaksi toksik dan sensitisasi! pemakain se#epat mungkin dihentikan. an tidak diberikan lagi. Aangguan system hematopoetik:anemia hemolitik akut! Agranulositosis$sul(adiaDine%! anemia aplastik! trombositopenia ringan! eosino(ilia! gejala @/5. Aangguan saluran kemih: anuria dan kematian dapat terjadi kristaluria atau hematuria$jarang terjadi% >eaksi alergi: gambaran @/5 pada kulit dan mukosa ber&ariasi! berupa kelainan morbili(orm! purpura! petekia! eritema nodosum! eritema multi(ormis tipe ste&ens-johnson! dll. emam obat dapat terjadi$timbul demam tiba)! pada hari ke tujuh sampai ke 1* pengobatan! di sertai sakit kepala! menggigil! rasa lemah! dan erupsi kulit! semuanya bersi(at re&ersible%. Lain):mual dan muntah "idak diberikan pada wanita hamil aterm C8RTIM8KSA=8L "rimetropin L sul(ametoksaDol Mikroba yang peka : enteroba#ter! klebsiella! diphteri! ?.#oli! 5.aureus! 5.&iridans! dll .ntuk mikroba yang resisten sul(onamid agak resisten trimetropin 1armako dinamik : ) tahap berurutan rekasi enDimatis 1. 5ul(o G hambat /A'A! ). "rime : hambat reaksi dari dehidro(olat W tetrahidro(olat 1armako kinetik : karena trimetropin lipo(ilik W &olume distribusi 22 besar dari sul(a >asio sul(a : trime W +:1 iekskresi di urin Indikasi : I5C! I5 na(as! I5 #erna! In(. Aenital ?.5 : megaloblastosis! leukopenia atau trombositopenia! pada kulit karena sul(onamid G8L+ 9ENISILIN 1armako dinamik : penisilin menginakti(kan protein yang berada dalam membran sel bakteri yang penting untuk sintesis dinding sel sehingga bakteri menjadi lisin. estruksi dinding sel oleh autolisin / enDim degradati( yang dimiliki penisilin. 1armako kinetik : ditentukan oleh stabilitas obat terhadap asam lambung dan beratnya in(eksi. 0ara pemberian : /Ampisilin L sulbaktam I-! IM "ikarsilin L as. kla&ulanat /Amoksisilin O>AL Amoksisilin L as. kla&ulanat Absorbsi tidak lengkap se#ara oral! tetapi amoksisilin hampir lengkap di absorpsi! absorbsi penisilin lainnya G penurunan jika ada makanan di dalam lambung G 7*-9* menit sebelum makan / )-7 jam setelah makan. istribusi ke seluruh tubuh! penisilin bisa melewati sawar plasenta G tidak teratogenik. "idak ke 55/ ?kskresi : melalui ginjal ?.5 : hipersensiti&itas $angioedem! makulopapular! ana(ilaktik%! diare! ne(ritis $metisilin%! neurotoksisitas! gangguan pembentukan darah $karbanesilin dan karsilin G antipseudomonas%! toksisitas kation "idak bisa untuk kuman '-laktamase >esistensi ?.0oli ?(ek samping : reaksi alergi ! 5yok ana(ilaksis umumnya tidak toksik pada manusia apat di gunakan se#ara oral dan parenteral. G8L+ CE9$AL8S98RIN Aenerasi 7 tunggal atau dalam kombinasi dengan aminoglikosida merupakan obat pilihan utama untuk in(eksi berat oleh Clebsiella ! ?nteroba#ter ! /roteus ! /ro&iden#ia ! 5rratia ! an @aemophillus 5pesies. 1armako dinamik : a% Aenerasi I : proteus! ?.#oli! klebsiella b% Aenerasi II : @aemophilus! enteroba#ter! 6eisseriaGgram $-% #% Aenerasi III : #ontoh : #e(ritriaa&us! #e(ota,im! #e(taDidim $pseudomonas aeruginosa% 1armako kinetik : I- karena absorbsi oral jelek! distribusi J luas! ekskresi melaui empedu ke dalam (eses ?.5 : alergi! perdarahan jika diberikan bersama se(amandol atau se(operason G anti &itamin C ?(ek samping : reaksi alergi ! ana(ilaksis ! dengan spasme bronkus dan urtikaria dapat terjadi 5e#ara oral Obat Mahal G8L+ TETRACYCLIN ?(ekti( untuk in(eksi 0hlamydia "idak boleh pada anak-anak dan wanita hamil. 5e#ara Oral G8L+ 4LU8R8KUIN8L8N ?(ekti( untuk I5C dengan atau tanpa penyulit disebabkan oleh kuman- kuman yang multiresisten dan /.Aeruginosa. 5ipro(loksasin! 6or(loksasin! dan O(loksasin untuk terapi /rostatitis ba#terial akut maupun kronis anak-anak dan ibu hamil tidak boleh. 1armako dinamik : hambat pemisahan double heli, 6A saat replikasi dan transkripsi dengan bantuan enDim 6A girase W hambat 6A girase pada kuman dan bersi(at bakterisid .ntuk bakteri : kuinolon lama $gram $-%% ?.#oli! proteus! klebsiella! enterobakter 1lurokuinolon baru : gram $L%! gram $-% dan kuman atipik $my#oplasma! klamidia% 1armako kinetik : diserap baik di saluran #erna! dalam sediaan oral! hanya sakit yang terikat protein! distribusi baik ke berbagai organ! #apai kadar tinggi di prostat! "1/) panjang W ), sehari diperlukan. i metabolisme di hati! ekskresi ginjal sebagian empedu. Indikasi : I5C! In(eksi saluran na(as! penyakit menular hubungan se,! in(eksi tukak dan sendi! dll. ?.5 : mual! muntah! tidak enak diperut : halunisasi! kejang J hepatotoksik J (atotoksi( dll. Interaksi obat : antasit G habis berkuran! hambat teo(ilin! tidak dikombinasi dengan obat yang dapat perpanjang inter&al Ht#. AMIN8GLIK8SIDA 1armako dinamik : terhadap MO anaerobik rendah! transpor aminogliko butuh O)! akti&itas terhadap gram $L% terbatas! akti(itas dipengaruhi p@ $alkali lebih tinggi%! aerobik-anarobik! keadaan hiperkapnik. 'erdi(usi lewat kanal air yang dibentuk porin protein pada membran luar bakteri gram $-% masuk ke ruang periplasmik. 5etelah masuk sel terikat pada ribosom 7* s dan hambat sintesis protein W kerusakan membran sitosol W mati. 'ersi(at bakterisid. 1armako kinetik : sangat polar! sukar di absorbsi di saluran #erna! per oral hanya untuk e(ek lokal di saluran #erna. .ntuk kadar sistemik W parenteral! ikatan protein rendah ke#uali streptomisin X 7*-+*=. istribusi ke dalam #airan otak sangat terbatas! ekskresi di ginjal! kadar dalam urin #apai +*-)** mg/ml! gangguan ginjal hambat ekskresi. ?.5 : alergi! reaksi iritasi $rasa nyeri di tempat suntik%! toksik $gangguan pendengaran dan keseimbangan%! ototoksik pada 6. -II! ne(rotoksik. Canamisin : untuk ?.#oli! enteroba#ter! klebsiella! proteus dll $untuk I5C% Aentamisin! tobramisin! dan netilmisin Indikasi : in(eksi karena proteus! pseudomanas! klebsiella! ?.#olli! enteroba#ter Amikasin : untuk ?.#oli! /.aeruginosa! proteus! enteroba#ter S-2"! : (aramakologi dan terapi 1C.I ed +! )**E ANTISE9TIK 1. Metenamin Indikasi : .ntuk /ro(ilaksis terhadap I5C berulang khususnya bila ada residu kemih."idak diindikasikan untuk in(eksi akut saluran kemih. .ntuk berbagai jenis mikroba! ke#uali proteus ?.5 : iritasi lambung $2+** g %! 3-; gram/sehari 22 7 mg! iritasi saluran kemih! proteinuria! hematuria! erupsi kulit. CI : dengan gangguan hati! tidak untuk gagal ginjal! tidak diberikan bersama sul(onamid. Interaksi obat : susu! antasid tidak diberikan W meningkatkan p@ Oral 3 , 1 gram/hari ). 6itro(rantoin Indikasi : Mengobati bakteriuria yang disebabkan oleh I5C bagian bawah penggunanya terbatas untuk tujuan pro(ilaksis atau pengobatan supresi( I5C menahun yaitu setelah kuman penyebabnya dibasmi atau dikurangi dalam antimikroba lain dengan yang lebih sensiti&e. .nruk ?.#oli! proteus! klebsiella! enteroba#ter! enterokokus 1C : lengkap dan #epat absorbsi di saluran #erna! dengan makanan dapat menurunkan inhalasi kambung dan menigkatkan bioa&ailibitasnya! terikat protein plasma! ekskresi di ginjal! "1/) )* menit! urin agak #okelat CI : .ntuk gagal ginjal dengan klirens kreatinin Y 3* ml/menit! hamil! bayi Y 7 bulan W anemia hemolitik ?5 : mual! muntah dan siare J sakit kepala &ertigo! nyeri otot. 7. Asam nalidiksat Indikasi : I5C bawah tanpa penyulit #ontohnya : 5istitis akut tidak e(ekti( untuk I5C bagian atas #ontohnya : /ielone(ritis. 1 : hambat enDim 6A grase bakteri! bakterisid terhadap kuman penyebab I5C! ?.#oli! proteus! klebsiella! pseudomonas resisten. 1C : per oral! 8+= terikat protein plasma! sehingga diubah jadi asam hidroksinalidiksat! masa penuh 11/) Q ) jam ?5 : mual! muntah! urtikaria J diare demam (os(osensiti&itas : sakit kepala! ngantuk! &ertigo! meningkat pada pasien epilepsi! parkinson. CI : bayi Y 7 bulan! trisemester p1 hamil : hati-hati untuk gangguan hati atau ginjal : pembesaran dengan nitro(urantonin osis : 3 , +** mg/hr 3. 1os(omisin trometamin Indikasi : I5C tanpa komplikasi $ 5istitis akut % pada wanita yang disebabkan oleh ?.0oli dan ?.1ae##alis ?(ek samping : iare ! Mual ! 5akit kepala ! -aginitis 1 : hambat tahap awal sintesis dinding sel kuman 1C : 'io&ailibilitas oral hanya 7E=! dengan makanan menurunkan penyerapan! tidak terikat protein plasma! ekskresi renal 7;=! ekskresi di urin dan tinja ?5 : mual! muntah! diare! sakit kepala! bisa untuk wanita hamil! 5ediaan J bubuk 7 gram di#ampur air X 1** ml tidak boleh dengan air panas B"2"!apa a(#i2i'#i7 #i&a7 2'l") &ip"!,(a7a( *"la-a -a*a 7")a-ila( 7a!"(a &apa# -"(%"2a27a( #'7*i7 pa&a :a(i(. *"p"!#i (i#!'0!a(#i'(. a*a- (ali&i7. &a( #"#!a*i7li(+ Antibiotika yang digunakan untuk pengobatan isk terbagi dua! yaitu oral dan parenteral. A. Antibiotika Oral 1. 5ul(onamida Antibiotika ini digunakan untuk mengobati in(eksi pertama kali. 5ul(onamida umumnya diganti dengan antibiotika yang lebih akti( karena si(at resistensinya. Ceuntungan dari sul(onamide adalah obat ini harganya murah. ). "rimetoprim-sul(ametoksaDol Combinasi dari obat ini memiliki e(ekti&itas tinggi dalam melawan bakteri aerob! ke#uali Pseuomonas aeruginosa. Obat ini penting untuk mengobati in(eksi dengan komplikasi! juga e(ekti( sebagai pro(ilaksis pada in(eksi berulang. osis obat ini adalah 19* mg dan inter&al pemberiannya tiap 1) jam. 7. /eni#illin - Ampi#illin adalah peni#illin standar yang memiliki akti&itas spektrum luas! termasuk terhadap bakteri penyebab in(eksi saluran urin. osis ampi#illin 1*** mg dan inter&al pemberiannya tiap 9 jam. - Amo,si#illin terabsorbsi lebih baik! tetapi memiliki sedikit e(ek samping. Amo,si#illin dikombinasikan dengan #la&ulanat lebih disukai untuk mengatasi masalah resistensi bakteri. osis amo,si#illin +** mg dan inter&al pemberiannya tiap ; jam. 3. 0ephaloporin 0ephalosporin tidak memiliki keuntungan utama dibanding dengan antibiotika lain yang digunakan untuk mengobati in(eksi saluran kemih! selain itu obat ini juga lebih mahal. 0ephalosporin umumnya digunakan pada kasus resisten terhadap amo,si#illin dan trimetoprim- sul(ametoksaDol. +. "etrasiklin Antibiotika ini e(ekti( untuk mengobati in(eksi saluran kemih tahap awal. 5i(at resistensi tetap ada dan penggunannya perlu dipantau dengan tes sensiti&itas. Antibotika ini umumnya digunakan untuk mengobati in(eksi yang disebabkan oleh #hlamydial. 9. Huinolon Asam nalidi,i#! asam o,alini#! dan #ino,a#in e(ekti( digunakan untuk mengobati in(eksi tahap awal yang disebabkan oleh bakteri E. coli dan Enterobacteriaceae lain! tetapi tidak terhadap Pseuomonas aeruginosa. 0ipro(lo,a#in ddan o(lo,a#in diindikasikan untuk terapi sistemik. osis untuk #ipro(lo,a#in sebesar +* mg dan inter&al pemberiannya tiap 1) jam. osis o(lo,a#in sebesar )**-7** mg dan inter&al pemberiannya tiap 1) jam. E. 6itro(urantoin Antibiotika ini e(ekti( sebagai agen terapi dan pro(ilaksis pada pasien in(eksi saluran kemih berulang. Ceuntungan utamanya adalah hilangnya resistensi walaupun dalam terapi jangka panjang. ;. ADithromy#in 'erguna pada terapi dosis tunggal yang disebabkan oleh in(eksi #hlamydial. 8. Methanamin @ippurat dan Methanamin Mandalat Antibiotika ini digunakan untuk terapi pro(ilaksis dan supresi( diantara tahap in(eksi. '. Antibiotika /arenteral. a. Amynogly#osida Aentami#in dan "obrami#in mempunyai e(ekti&itas yang sama! tetapi gentami#in sedikit lebih mahal. "obrami#in mempunyai akti&itas lebih besar terhadap pseudomonas memilki peranan penting dalam pengobatan on(eksi sistemik yang serius. Amikasin umumnya digunakan untuk bakteri yang multiresisten. osis gentami#in sebesar 7-+ mg/kg berat badan dengan inter&al pemberian tiap )3 jam dan 1 mg/kg berat badan dengan inter&al pemberian tiap ; jam. b. /eni#illin /eni#illin memilki spe#trum luas dan lebih e(ekti( untuk menobati in(eksi akibat Pseuomonas aeruginosa dan entero#o##i. /eni#illin sering digunakan pada pasien yang ginjalnya tidak sepasang atau ketika penggunaan amynogly#osida harus dihindari. #. 0ephalosporin 0ephalosporin generasi kedua dan ketiga memiliki akti&itas melawan bakteri gram negati&e! tetapi tidak e(ekti( melawan Pseuomonas aeruginosa. 0ephalosporin digunakan untuk mengobati in(eksi nosokomial dan uropsesis karena in(eksi pathogen. d. Imipenem/silastatin Obat ini memiliki spe#trum yang sangat luas terhadap bakteri gram positi(! negati&e! dan bakteri anaerob. Obat ini akti( melawan in(eksi yang disebabkan entero#o##i dan Pseuomonas aeruginosa! tetapi banyak dihubungkan dengan in(eksi lanjutan kandida. osis obat ini sebesar )+*- +** mg ddengan inter&al pemberian tiap 9-; jam. e. ADtreonam Obat ini akti( melawan bakteri gram negati&e! termasuk Pseuomonas aeruginosa. .mumnya digunakan pada in(eksi nosokomial! ketika aminoglikosida dihindari! serta pada pasien yang sensiti&e terhadap peni#illin. osis aDtreonam sebesar 1*** mg dengan inter&al pemberian tiap ;-1) jam. LO.7.8 Complikasi In(eksi 5aluran Cemih 1+ 9i"l'("0!i#i* 7!'(i7 'ila diagnosis terlambat atau pengobatan tidak adekuat! in(eksi akut ini menjadi kronik terutama bila terdapat re(luks &esikoureter. /ielone(ritis kronik ini dapat menyebabkan : $a% insu(isiensi ginjalJ $b% skelerosis sekunder mengenai pembuluh darah arterial sehingga menyebabkan iskemi ginjal dan hipertensiJ $#%pembentukan batu dan selanjutya dapat meyebabkan kerusakan jaringan/ parenkim ginjal lebih parah lagi. 2+ Ba7#"!i-ia &a( *"p#i7"-ia 'akteremia dengan atau tanpa septikemia sering ditemukan pada pasien-pasiendengan pielone(ritis berat $(ulminating pyelonephritis%. 'akteremia jugamenyebabkan in(eksi atau pembentukan abses multipel pada bagian korteks dariginjal kontra lateral. 'akteremia disertai septikemi terutama disebabkanmikroorganisme Aram negati(. 3+ 9i'("0!'*i* /ada stadium akhir dari in(e#ted hydronephrosis atau pyonephrosis terutama pada pasien-pasien daibetes melitus mungkin disertai pembentukan gas intrarenal sehingga dapat memberikan gambaran radiologik pada (oto polos perut. LO.7.1* /rognosis In(eksi 5aluran Cemih /rognosis pasien dengan pielone(ritis akut! pada umumnya baik dengan penyembuhan1**= se#ara klinik maupun bakteriologi bila terapi antibiotika yang diberikan sesuai.'ila terdapat (aktor predisposisi yang tidak diketahui atau sulit dikoreksi maka 3*= pasien /6A dapat menjadi kronik atau /6C. /ada pasien /ielone(ritis kronik $/6C% yang didiagnosis terlambat dan kedua ginjal telah mengisut! pengobatan konser&ati( hanya semata-mata untuk mempertahankan (aal jaringan ginjal yang masih utuh. ialisisdan transplantasi dapat merupakan pilihan utama. /rognosis sistitis akut pada umumnya baik dan dapat sembuh sempurna! ke#uali bila terdapat (aktor-(aktor predisposisi yang lolos dari pengamatan. 'ila terdapat in(eksiyang sering kambuh! harus di#ari (aktor-(aktor predisposisi. /rognosis sistitis kronik baik bila diberikan antibiotik yang intensi( dan tepat serta (aktor predisposisi mudah dikenal dan diberantas. LO.7.11 /en#egahan In(eksi 5aluran Cemih - @indari penggunaan antibiotik spektrum luas $#th. Amo,i#illin!#ephale,in%! yang dapat melemahkan pertahanan alami melawan kolonisasi. - Atasi konstipasi bila pasien terdapat dis(ungsi berkemih yang terkaitdengan pelebaran kronik rektum dengan (eses. - 'ila dis(ungsi berkemih menjadi (aktor pen#etus! perintahkan pasienuntuk ken#ing se#ara teratur. - /ertimbangkan khitan pada neonatus laki-laki. - Meminum #airan yang banyak terutama air! membantu men#egah I5Cdengan #ara sering berkemih hingga urin terdorong keluarZdari traktus. - Mengosongkan kandung kemih segera setelah terjadi dorongan untuk buang airke#il juga bisa membantu mengurangi risiko in(eksi kandung kemih atau I5C. - 'uang air ke#il sebelum dan setelah melakukan hubungan seks dapat (lushsetiap bakteri yang mungkin masuk ke uretra selama hubungan seksual. - -itamin 0 membuat urin asam dan membantu mengurangi jumlah bakteri berbahaya dalam sistem saluran kemih. LI.3. Memahami dan menjelaskan tentang /andangan Islam mengenai Adab 'erkemih Diantara adab-adab tersebut adalah: 1+ B"!&'>a S"2"l- Ma*7 ?C <0 dan yang semisalnya merupakan salah satu tempat yang dihuni oleh setan. Maka sepantasnya seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah subhanahu wata[ala dari kejelekan makhluk tersebut. Oleh karena itu >asulullah shalallahu \alaihi wasallam mengajarkan do[a ketika akan masuk <0: ( ( S(!engan menyebut nama "llah) #a "llah, sesungguhnya a$u berlinung $epaa%&u ari $e'ele$an setan la$i%la$i an setan perempuan.( $@>. Al- 'ukhari no. 13) dan Muslim no. 7E+. Adapun tambahan basmalah diawal hadits diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Asy-5yaikh Al- Albani% oa ini dapat pula diba#a dengan la(aDh: ( ( )(!engan menyebut nama "llah) #a "llah, sesungguhnya a$u berlinung $epaa%&u ari segala bentu$ $e'ahatan an para pela$unya.T $Lihat 1athul 'ari dan 5yarhu 5hahih Muslim pada penjelasan hadits diatas% 2+ M"(&a)l7a( Ka7i Ki!i K"#i7a Ma*7 ?C Da( M"(&a)l7a( Ka7i Ka(a( K"#i7a K"la! alam masalah ini tidak terdapat hadits shahih yang se#ara khusus menyebutkan disukainya mendahulukan kaki kiri ketika hendak masuk <0. @anya saja terdapat hadits \Aisyah radhiyallahu \anha! ia berkata: )*asulullah shalallahu +alaihi ,asallam menyu$ai menahulu$an yang $anan paa setiap per$ara yang bai$.T $@>. Muslim% Oleh karena itu! beberapa ulama seperti Al-Imam An-6awawi dalam kitab beliau! 5yarhu 5hahih Muslim! dan juga Al-Imam Ibnu aPiPil \Id menyebutkan disukainya seseorang yang masuk <0 dengan mendahulukan kaki kiri dan ketika keluar dengan mendahulukan kaki kanan. 3+ Ti&a7 M"-2a<a S"*a# Ya(, T"!&apa# 9a&a(%a Na-a Alla) *2)a(a) <a#a>ala A#a A%a# Al-@!Aa( 7"&ala- ?C 5esuatu apapun yang terdapat padanya nama Allah subhanahu wata[ala! atau terdapat padanya ayat Al-Hur[an! atau terdapat padanya nama yang disandarkan kepada salah satu dari nama Allah subhanahu wata[ala seperti Abdullah! Abdurrahman dan yang lainnya! maka tidak sepantasnya dimasukkan ke tempat buang hajat $<0%. Allah subhanahu wata[ala ber(irman: S-arangsiapa yang mengagung$an syi.ar%syi.ar "llah, ma$a sesungguhnya itu timbul ari $eta/,aan hati.T $H5. Al-@ajj: 7)% Adapun hadits yang sering dipakai dalam masalah ini tentang peletakan #in#in >asulullah shalallahu \alaihi wasallam ketika masuk <0 merupakan hadits yang dilemahkan para ulama. $"audhihul Ahkam! 1/7)3% B+ B"!)a#i-)a#i Da!i 9"!ci7a( Na:i* "idak berhati-hati dari per#ikan ken#ing merupakan salah satu penyebab diadDabnya seseorang di alam kubur. "etapi perkara ini sering disepelekan oleh kebanyakan orang. 5uatu ketika >asulullah shalallahu \alaihi wasallam melewati dua kuburan! seraya beliau shalallahu \alaihi wasallam bersabda: SSungguh ua penghuni $ubur ini seang ia0ab. 1ia$lah $euanya ia0ab melain$an $arena menganggap sepele per$ara besar. "apun salah satunya, ia ia0ab $arena tia$ men'aga irinya ari $encing. Seang$an yang lainnya, ia ia0ab $arena su$a mengau omba].T $@>. Al-'ukhari no. )19 dan Muslim no. )8)% an >asulullah shalallahu \alaihi wasallam telah memperingatkan: S-ersucilah $alian ari $encing. Sungguh $ebanya$an (orang) ia0ab i alam $ubur isebab$an $arena $encing.T $@>. Ad-araPuthni% 5+ Ti&a7 M"(a-pa77a( A!a# Menutup aurat merupakan perkara yang wajib dalam Islam. Oleh karena itu >asulullah shalallahu \alaihi wasallam melarang seseorang dalam keadaan apapun! termasuk ketika buang hajat! untuk menampakkan auratnya di hadapan orang lain. 'eliau shalallahu \alaihi wasallam bersabda: S"pabila ua orang buang ha'at, ma$a hena$lah $euanya saling menutup auratnya ari yang lain an 'anganlah $euanya saling berbincang%bincang. Sesungguhnya "llah sangat mur$a engan perbuatan tersebut.T $@>. Ahmad dishahihkan Ibnus 5akan! Ibnul Hathan! dan Al-Albani! dari Iabir bin Abdillah radhiallahu \anhu% Oleh karena itu! kebiasaan >asulullah shalallahu \alaihi wasallam adalah menjauh dari pandangan para sahabatnya ketika hendak buang hajat. Abdurrahman bin Abi Hurad radhiallahu \anhu berkata: S"$u pernah $eluar bersama *asulullah shalallahu +alaihi ,asallam $e tempat buang ha'at. Kebiasaan beliau $eti$a buang ha'at aalah pergi men'auh ari manusia.T $@>. An 6asa[i 6o. 19. ishahihkan Asy 5yaikh MuPbil dalam Al-Iami[us 5hahih! 1/38+% C+ Ti&a7 B"!i*#i(:a> &"(,a( Ta(,a( Ka(a( >asulullah shalallahu \alaihi wasallam melarang beristinja[ dengan tangan kanan sebagaimana sabda beliau shalallahu \alaihi wasallam: ! " # $ % & " ' ( ) ) * + ! , - . / ' ( ) ) S2anganlah seseorang iantara $alian memegang $emaluan engan tangan $anannya $eti$a seang $encing an 'angan pula cebo$ engan tangan $anan.T $@>. Al-'ukhari dan Muslim dari shahabat Abu Hotadah radhiallahu \anhu% @adits inipun mengandung larangan memegang kemaluan dengan tangan kanan ketika sedang ken#ing. @al ini menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan adab $etika yang baik% dan kebersihan! termasuk ketika buang hajat sekalipun. D+ B'l") B"!*ci &"(,a( Ba# (I*#i:-a!) iantara bentuk kemudahan dari Allah subhanahu wata[ala ialah dibolehkan bagi seseorang untuk bersu#i dengan batu $istijmar%. Abdullah bin Mas[ud radhiallahu \anhu berkata: SSuatu hari *asulullah shalallahu +alaihi ,asallam buang ha'at, lalu beliau meminta $epaa$u tiga batu untu$ bersuci.T $@>. Al-'ukhari 6o. 1+9% 6amun batu yang dipakai harus berjumlah ganjil dengan jumlah minimal tiga batu sebagaimana dinyatakan 5alman Al-1arisi radhiallahu \anhu: S*asulullah shalallahu +alaihi ,asallam melarang bersuci (isti'mar) $urang ari tiga batu.T $@>. Muslim% Iuga hadits dari Abu @urairah radhiallahu \anhu! >asulullah shalallahu \alaihi wasallam bersabda: S2i$a $alian bersuci engan batu (isti'mar), ma$a hena$lah engan bilangan gan'il.( $@>. Muslim% /ara ulama menyebutkan kriteria batu yang dipakai adalah batu yang su#i lagi kering. "idak boleh jika batu tersebut dalam keadaan basah. ibolehkan juga menggunakan benda-benda lain selagi bisa menyerap benda najis dari tempat keluarnya! yaitu Pubul dan dubur! dengan syarat berjumlah ganjil dan minimal 7 $tiga% buah. E+ La!a(,a( B"!i*#i(:a> &"(,a( Tla(, &a( K'#'!a( Bi(a#a(, >asulullah shalallahu \alaihi wasallam melarang beristinja[ dengan tulang atau kotoran binatang! disamping keduanya merupakan benda yang tidak dapat menyu#ikan. Iabir bin Abdillah radhiallahu \anhu berkata: S*asulullah shalallahu +alaihi ,asallam telah melarang beristin'a. engan tulang an $otoran binatang.T $@>. Muslim% >asulullah shalallahu \alaihi wasallam menyebutkan hikmah pelarangan beristinja[ dengan tulang sebagaimana disebutkan dari Abu @urairah radhiallahu \anhu! >asulullah shalallahu \alaihi wasallam bersabda: S1ulang aalah ma$anan sauara $alian ari $alangan 'in.T $@>. Al- 'ukhari% F+ Ti&a7 M"(,)a&ap A#a M"-2"la7a(,i Ki2la# K"#i7a Ba(, $a:a# /ara ulama berbeda pendapat dalam permasalahan ini. 5ebagian ulama berpendapat dilarangnya buang hajat dengan menghadap atau membelakangi kiblat se#ara mutlak! baik di tempat terbuka maupun di tempat tertutup. Inilah pendapat Ibnu "aimiyyah! Asy-5yaukani! Asy- 5yaikh Al-Albani dan yang lainnya. 'erdalil dengan hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu \anhu! >asulullah shalallahu \alaihi wasallam bersabda: S"pabila seseorang ari $alian buang ha'at, ma$a 'anganlah menghaap $iblat atau membela$anginya. "$an tetapi hena$nya ia menyamping ari arah $iblat.T $@>. Al-'ukhari 6o. 783 dan Muslim 6o. )93% 5ebagian ulama lain berpendapat bahwa larangan buang hajat dengan menghadap kiblat adalah apabila di tempat terbuka. 6amun jika di tempat tertutup! maka dibolehkan menghadap kiblat. alil yang menunjukkan bolehnya perkara tersebut adalah hadits dari Ibnu \.mar radhiallahu \anhu! ia berkata: S"$u pernah menai$i rumah sauari$u 3a4shah (salah satu istri *asulullah shalallahu +alaihi ,asallam) untu$ suatu $epentingan. &a$a a$u melihat *asulullah shalallahu +alaihi ,asallam seang buang ha'at engan menghaap $e arah negeri Syam an membela$angi Ka.bah.T $@>. Al- 'ukhari 6o. 13; dan Muslim 6o. )99% emikian pula hadits Iabir bin \Abdillah radhiallahu \anhu! ia berkata: S-eliau shalallahu +alaihi ,asallam melarang $ami membela$angi atau menghaap $iblat $eti$a buang ha'at. "$an tetapi a$u melihat beliau $encing engan menghaap $iblat setahun sebelum beliau ,a4at.( $@>. Ahmad! 7/79+! dihasankan Asy-5yaikh MuPbil dalam Al-Iami[us 5hahih! 1/387% /endapat inilah yang nampak bagi penulis lebih kuat. an ini pendapat yang dipilih Al-Imam Malik! Ahmad! Asy-5ya(i[i! dan mayoritas para ulama. 6amun dalam rangka berhati-hati! sebaiknya tidak menghadap kiblat ketika buang hajat walaupun di tempat tertutup. @al ini disebabkan karena perbedaan pendapat yang sangat kuat diantara para ulama dalam masalah ini. 10+ B"!&'>a S"#"la) K"la! ?C >asulullah shalallahu \alaihi wasallam mengajarkan do[a yang diba#a ketika keluar dari tempat buang hajat. \Aisyah radhiyallahu \anha berkata: S-ah,asanya *asulullah shalallahu +alaihi ,asallam 'i$a $eluar ari tempat buang ha'at membaca o.a: & 0 1 S("$u memohon pengampunanmu).T $@>. Abu aud! At-"irmidDi! An- 6asa[i! Ibnu Majah dan dishahihkan Al-Albani dalam Irwa[ul Ahalil 6o. +)% "erdapat riwayat-riwayat lain yang menyebutkan beberapa bentuk do[a yang diba#a setelah buang hajat. 6amun seluruh hadits-hadits tersebut didha[i(kan para ulama pakar hadits. Al-Imam Abu @atim Ar->aDi berkata: S3aits yang paling shahih tentang masalah ini aalah haits +"isyah (yang telah isebut$an iatas).T $"audhihul Ahkam! 1/7+)% A1"A> /.5"ACA 5o(wan! A. $)*17%. Anatomi 5ystema .rogenitale. Iakarta: 'agian Anatomi .ni&ersitas Oarsi. Aartner! L/. 4 @iatt IL..$)**E%. 0olor Atlas o( @istology! 1ourth ?dition. 'altimore! Maryland: Lippin#ott <illiams 4 <ilkin Aanong! <!1. $)**;%. 'uku Ajar 1isiologi Cedokteran. ?d.)). Iakarta: ?A0. 5herwood L.$)*11%. 1isiologi Manusia: dari sel ke sistem. ?disi 9. Iakarta: ?A0. 5ukandar ?!)**8 dalam 5udoyo A<! 5etiyohadi '! et al. $)**8%. 'uku Ajar Ilmu /enyakit alam. ?disi - Iilid I. Iakarta : 'alai /enerbit 1C.I ?tiologi In(eksi 5aluran Cemih http://www.webmd.#om/a-to-D-guides/urinary-tra#t-in(e#tions-in-teens-and- adults-#ause ^iakses pada ) April )*13 pukul )7:*+_ http://www.nlm.nih.go&/medlineplus/en#y/arti#le/***+)1.htm ^iakses pada ) April )*13 pukul )7:*+_ 1aktor >esiko In(eksi 5aluran Cemih http://www.mayo#lini#.org/diseases- #onditions/urinary-tra#t-in(e#tion/basi#s/risk-(a#tors/#on-)**7E;8) ^iakses pada 7 April )*13 pukul 18:**_ <ahab!A.5. $)***%. S?tiologi in(eksi saluran kemihT. Ilmu Cesehatan Anak 6elson E.56 vol.57 . Iakarta : ?A0 "essy A! Ardaya! 5uwanto. In(eksi 5aluran Cemih. In: 5uyono @5. 'uku Ajar Ilmu /enyakit alam 7 rd edition. Iakarta! 1C.I. )**1. 5tamm <?. An ?pidemi# o( .rinary "ra#t In(e#tionsF 8 Engl 2 &e )**1J 73+: 1*++-1*+E.