Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI FITOKIMIA

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN
PENYIAPAN SAMPEL
Ciplukan (Physalis angulata L.)

OLEH :
Nama FESLY A.A PAYUNG
NIM : N11112292
Kelompok : I (SATU)
Golongan : KAMIS SIANG
Asisten : MUHAMMAD AHSAN,S.Si



MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Maksud percobaan
Mengetahui dan memahami cara penyiapan sampel secara umum.
I.3. Tujuan percobaan
Melakukan penyiapan dan pengolahan sampel buah ciplukan
(Physalis angulata L.)
I.4. Prinsip Percobaan
Melakukan penyiapan sampel buah ciplukan (Physalis angulata L.)
yang meliputi pengambilan sampel, sortasi basah, pencucian,
pengeringan, perajangan, sortasi kering dan pengepakan.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Teori umum
Simplisia merupakan bahan alam yang digunakan sebagai
obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan
lain berupa bahan yang telah dikeringkan. Proses pembuatan simplisia
atau penyiapan sampel memerlukan berbagai tahapan, yaitu : (1)
1. Pengumpulan bahan baku
Tahapan pengumpulan bahan baku sangat menentukan kualitas
bahan baku. Faktor yang paling berperan dalam tahapan ini adalah
masa panen. Berdasarkan garis besar pedoman panen,
pengambilan bahan baku tanaman dilakukan sebagai berikut :
a. Biji
Pengambilan biji dapat dilakukan pada saat mulai
mengeringnya buah atau sebelum semuanya pecah.
b. Buah
Pengambilan buah tergantung tujuan dan pemanfaatan
kandungan aktifnya. Panen buah bisa dilakukan saat menjelang
masak, setelah benar-benar masak, atau dengan cara melihat
perubahan warna atau bentuk buah yang bersangkutan.
c. Bunga
Pemanenan bunga tergantung dari tujuan pemanfaatan
kandungan aktifnya. Panen dapat dilakukan pada saat
penyerbukan, saat bunga masih kuncup, atau saat bunga sudah
mulai mekar.
d. Daun dan herba
Panen daun dan herba dilakukan pada saat proses fotosintesis
berlangsung maksimal, yaitu ditandai dengan saat tanaman
mulai berbunga atau buah mulai masak.
e. Kulit batang
Pemanenan kulit batang hanya dilakukan pada saat proses
sudah cukup umur. Saat panen yang paling baik adalah awal
musim kemarau.
f. Umbi lapis
Panen umbi dilakukan pada saat akhir pertumbuhan.
g. Rimpang
Panen rimpang dilakukan pada awal musim kemarau.
h. Akar
Panen akar dilakukan pada saat proses pertumbuhan berhenti,
atau tanaman sudah cukup umur.
2. Sortasi basah
Sortasi basah ialah pemilahan hasil panen ketika tanaman masih
segar dimaksudkan untuk membersihkan tanaman dari benda
asing dari luar (tanah, batu, dan sebagainya), serta memisahkan
bagian tanaman yang tidak diinginkan.

3. Pencucian
Pencucian simplisia dilakukan untuk membersihkan kotoran yang
melekat, terutama mengurangi cemaran pestisida.
4. Perajangan (perubahan bentuk)
Pada dasarnya dilakukan untuk memperluas permukaan bahan
baku. Semakin luas permukaan, maka proses pengeringan bahan
baku akan semakin cepat.
5. Pengeringan
Tujuan utama proses pengeringan simplisia ialah :
a. Menurunkan kadar air sehingga bahan tersebut tidak mudah
ditumbuhi kapang dan bakteri.
b. Menghilangkan aktifitas enzim yang bisa menguraikan lebih
lanjut kandungan zat aktif.
c. Memudahkan dalam hal pengelolaan proses selanjutnya
(ringkas, mudah disimpan, dan tahan lama).
6. Sortasi kering
Sortasi kering adalah pemilihan bahan setelah mengalami proses
pengeringan. Pemilihan dilakukan terhadap bahan-bahan yang
terlalu gosong, bahan yang rusak, atau dibersihkan dari kotoran
hewan.



7. Pengepakan dan Penyimpanan
Setelah tahap pengeringan dan sortasi kering selesai, maka
simplisia pada suatu wadah tersendiri agar tidak saling bercampur
antara simplisia satu dan yang lainnya.
Adapun sampel yang digunakan adalah buah ciplukan (Physalis
angulata L.). Nama lokal dari buah ini adalah morel berry (Inggris),
Ciplukan (Indonesia) Ceplukan (Jawa), Cecendet (Sunda), Yor-
yoran (Madura), Lapinonat (Seram), Angket, Kepok-kepokan,
Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak), Leletokan (Minahasa). (3)
II.2. Klasifikasi buah ciplukan (Physalis angulata L.) (2)
Kingdom : Plantae
divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Solanales
Familia : Solanaceae
Genus : Physalis
Spesies : Physalis angulata L.

II.3. Deskripsi tanaman (3) (4)
Physalis angulata L. adalah tumbuhan herba anual (tahunan)
dengan tinggi 0,1-1 m. Batang pokoknya tidak jelas, percabangan
menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga, bagian yang hijau
berambut pendek atau boleh dikatakan gundul. Daunnya tunggal,
bertangkai, bagian bawah tersebar, di atas berpasangan, helaian
berbentuk bulat telur-bulat memanjang-lanset dengan ujung runcing, ujung
tidak sama (runcing-tumpul-membulat-meruncing), bertepi rata atau
bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm.
Bunga tunggal, di ujung atau ketiak daun, simetri banyak, tangkai bunga
tegak dengan ujung yang mengangguk, langsing, lembayung, 8-23 mm,
kemudian tumbuh sampai 3 cm. Kelopak berbentuk genta, 5 cuping
runcing, berbagi, hijau dengan rusuk yang lembayung. Mahkota berbentuk
lonceng lebar, tinggi 6-10 mm, kuning terang dengan noda-noda coklat
atau kuning coklat, di bawah tiap noda terdapat kelompokan rambut-
rambut pendek yang berbentuk V. Tangkai benang sarinya kuning pucat,
kepala sari seluruhnya berwarna biru muda. Putik gundul, kepala putik
berbentuk tombol, bakal buah 2 daun buah, banyak bakal biji. Buah
ciplukan berbentuk telur, panjangnya sampai 14 mm, hijau sampai kuning
jika masak, berurat lembayung, memiliki kelopak buah.

II.4. Kandungan Kimia ciplukan (Physalis angulata L.) (4)
Buahnya mengandung vitamin C, asam sitrun, fisalin, zat gula,
tanin, kriptoxantin, asam malat dan alkaloid.


II.5. Manfaat buah ciplukan (Physalis angulata L.) (4)
Physalis angulata L. digunakan sebagai obat cacing dan penurun
demam. Buahnya sering dimakan untuk mengobati epilepsi, tidak dapat
kencing dan penyakit kuning.















BAB III
METODE KERJA
III.1. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah oven simplisia, timbangan analitik
dan wadah simplisia.
III.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah air, kertas koran, etanol, sak
obat dan sampel buah ciplukan (Physalis angulata L.)
III.3. Cara Kerja
1. Alat dan bahan disiapkan.
2. Buah ciplukan dipilih yang segar dan berkualitas baik.
3. Buah ciplukan dicuci dengan air suling yang mengalir hingga
bersih.
4. Buah ciplukan diangin-anginkan kemudian dikeringkan di bawah
panas matahari langsung atau dapat pula dilakukan dengan
menggunakan oven pada suhu 45-50.
5. Setelah kering, dilakukan sortasi kering.
6. Buah ciplukan kemudian dirajang dengan cara meremas- remas
7. Ditimbang bobot kering dan dimasukkan ke dalam sak obat.




BAB IV
HASIL PENGAMATAN
IV.1. Organoleptis Simplisia
Warna : coklat
Bau : khas
Bentuk : bulat mengerut
IV.2. Tabel Pengamatan
Nama Sampel Bobot
basah
Bobot
kering
% rendamen
Buah ciplukan
(Physalis angulata L.)
150 g 50 g 33,3 %

IV.3 Perhitungan
% rendamen =



=



= 33,3 %






IV.3. Gambar
LABORATORIUM FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN

LABORATORIUM FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN




Tanaman utuh buah ciplukan (Physalis
angulata L.)

Bagian yang di ambil (buah ciplukan)

LABORATORIUM FITOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN


Simplisia kering




BAB V
PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, dilakukan proses penyiapan dan pengolahan
sampel dari buah ciplukan (Physalis angulata L.). Pada proses ini,
dilakukan beberapa tahapan meliputi pengambilan sampel dan
pengolahan sampel hingga menjadi simplisia.
Pada proses pengambilan sampel, hal yang perlu diperhatikan
adalah waktu pengambilan. Proses selanjutnya yaitu pengolahan sampel
yang meliputi sortasi basah, pencucian, pengeringan, sortasi kering,
perajangan dan pengepakan. Sampel yang digunakan adalah buah
ciplukan (Physalis angulata L.) yang berwarna hiaju dan segar, diambil
dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
Sampel yang telah diambil dari pohonnya dipilih lagi yang masih
layak digunakan. Selanjutnya buah akan dicuci dengan air suling yang
mengalir. Air suling dibiarkan mengalir agar semua kotoran-kotoran
langsung terbawa. Pencucian dilakukan hingga dapat diperkirakan tidak
ada lagi kotoran yang menempel. Selanjutnya buah dikeringkan dengan
pemanasan menggunakan oven dengan suhu 45 - 50C atau langsung
dijemur di bawah sinar matahari hingga kering dan mudah dihancurkan
hanya dengan remasan ringan atau dilakukan perajangan. Kadar air
simplisia pada buah yang ideal adalah sebesar 8%.
Setelah kering buah dipilah lagi yang mana yang masih dapat
digunakan dalam proses ekstraksi nantinya. Proses ini disebut sortasi
kering. daun kemudian dapat dirajang lagi hingga menjadi bagian yang
lebih kecil. Setelah itu ditimbang dan dilakukan pengepakan.

















BAB VI
PENUTUP
VI.1. Kesimpulan
Dari percobaan penyiapan sampel yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Penyiapan sampel buah ciplukan (Physalis angulata L.) melalui
beberapa tahap seperti pengambilan sampel, pencucuian, sortasi
basah, pengeringan, sortasi kering dan pengepakan atau
penyimpanan
2. Persen rendamen dari sampel buah ciplukan (Physalis angulata L.)
adalah sebanyak 33,3 %
VI.2.Saran
Praktikum sudah berjalan dengan baik.




DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.id.scribd.com/doc/43675549/Simplisia (diakses pada
tanggal 27 Februari 2014)
2. www.plantamor.com (diakses tanggal 27 Februari 2014)
3. Baedowi, 1998, Timbunan Glikogen dalam Hepatosit dan Kegiatan
Sel Beta Insula Pancreatisi Tikus Putih (Rattus norvegicus) Akibat
Pemberian Ekstrak Daun Ciplukan, Penelitian Tanaman Obat di
Beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia IX, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta, 139
4. Janurio, Filho, Petro, Kashima, Sato, and Frana, 2000,
Antimycobacterial Physalins from Physalis angulata L.
(Solanaceae), Phytotherapy Res, 16(5): 445 448

Anda mungkin juga menyukai