ELEMENTS OF RESEARCH DESIGN OLEH : INDAH PUJI ASTUTI S431308012 MAGISTER AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 CHAPTER 6 ELEMENTS OF RESEARCH DESIGN A. TUJUAN STUDI: EKSPLORATIF DESKRIPTIF PENGUJIAN HIPOTESIS !ANALISIS DAN PREDIKTIF" ANALISIS STUDI KASUS S#$%& E'()*+,-#&. Studi eksploratif dilakukan jika tidak banyak yang diketahui mengenai situasi yang dihadapi, atau tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagaimana masalah atau isu penelitian yang mirip diselesaikan masa lalu. Studi eksploratif dilakukan untuk memahami dengan lebih baik sifat masalah karena mungkin baru sedikit studinyang telah dilakukan dalam bidang tersebut. Wawancara ekstensif dengan banyak orang mungkin harus dilakukan untuk menangani situasi dan memahami fenomena. S#$%& D/(',&)#&. Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variable yang diteliti dalam suatu situasi. P/01$2&-0 H&)+#/(&( Studi yang termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih factor dalam suatu situasi. A0-*&(&( S#$%& K-($( Studi kasus meliputi analisis kontekstual dan mendalam terhadap hal yang berkaitan dengan situasi serupa dalam organisasi lain. Studi kasus yang bersifat kualitatif adalah berguna dalam menerapkan solusi pada masalah terkini berdasarkan pengalaman pemecahan di masa lalu. Hal tersebut juga berguna dalam memahami fenomena tertentu, dan menghasilkan teori lanjut untuk pengujian empiris. B. JENIS INVESTIGASI: KAUSAL VERSUS KORELASI anajer harus menentukan apakah yang diperlukan adalah studi kausal atau korelasi untuk menemukan jawaban atas persolan yang dihadapi. Studi di mana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah disebut studi kausal. !ika peneliti berminat untuk menemukan variable penting yang berkaitan dengan masalah, studi tersebut disebut studi korelasi. C. TINGKAT INTERVENSI PENELITI TERHADAP STUDI "ingkat intervensi peneliti terhadap arus kerja normal di tempat kerja mempunyai keterkaitan langsung dengan apakah studi yang dilakukan adalah kausal atau korelasional. Studi korelasional dilakukan dalam lingkungan alami organisasi dengan intervensi minimum oleh peneliti dan arus kerja yang normal. D. SITUASI STUDI: DIATUR DAN TIDAK DIATUR Studi korelasional selalu dilakukan dalam situasi tidak teratur, sedangkan kebanyakan studi kausal yang ketat dilaksanakan dalam situasi lab yang teratur. Studi korelasional yang dilakukan dalam organisasi disebut studi lapangan. Studi yang dilakukan untuk menemukan hubungan sebab#akibat menggunakan lingkungan yang sama, dimana karyawan berfungsi secara normal disebut eksperimen lapangan. $ksperimen yang dilakukan untuk menemukan hubungan sebab#akibat yang melampaui kemungkinan dari setidaknya keraguan memerlukan pembuatan sebuah lingkungan yang artificial dan teratur, dimana semua fajtor asing dikontrol dengan ketat. Subjek yang sana dipilih secara saksama untuk merespons stimuli teretentu yang dimanipulasi. Studi tersebut dianggap sebagai eksperimen lab. E. UNIT ANALISIS: INDIVIDUAL PASANGAN KELOMPOK ORGANISASI KEBUDA3AAN %nit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulakan selama tahap analisis data selanjutnya. &arakteristik individu tidak sama dengan kelompok dan karakteristik kelompok tidak sama dengan individu. "erdapat variasi dalam persepsi, sikap, dan perilaku orang dalam kebudayaan berbeda. &arena itu, sifat informasi yang dikumpulkan, serta tingkat dimana data dijumlahkan untuk analisis, adalah integral dengan keputusan yang dibuat dalam memilih unit analisis. F. HORI4ON 5AKTU: STUDI VERSUS LONGITUDINAL S#$%& C,+((6S/7#&+0-* Sebuah studi dapat dilakukam dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. Studi semacam ini disebut studi one-shot atau cross- sectional. S#$%& L+01&#$%&0-* !ika data dikumpulkan pada dua waktu batas waktu yang berbeda, studi bukan termasuk one-shot atau cross-sectional, namun membujur melintasi suatu oeriode waktu. Studi semacam ini disebut studi longitudinal.