Abstrak
Tugas Akhir ini menitik beratkan pada pembuatan antena wajanbolic untuk Line of Sight (LoS) yang
bekerja pada frekuensi 2,4 GHz untuk jaringan wireless LAN. Selain itu, antena wajanbolic juga merupakan
solusi murah untuk jaringan wireless LAN. Antena wajanbolic dibuat sebanyak 2 macam dengan diameter yang
berbeda yaitu 40 cm dan 60 cm. Kemudian dilakukan analisa terhadap pola radiasi, gain, polarisasi, dan
directivity. Mengingat selama ini masyarakat hanya mengenal keunggulan antena wajanbolic tanpa mengetahui
bukti riil yang ditinjau dari segi keilmuan. Sesuai dengan nama antena wajanbolic, antena ini menggunakan
reflektor dari wajan, dengan waveguide dari pipa paralon yang dilapisi dengan lakban lumunium, dan penerima
sinyal menggunakan wireless USB adapter.
Dari hasil pengukuran dan analisa diperoleh hasil bahwa antena wajanbolic adalah antena directional
yang mempunyai keterarahan sinyal. Mempunyai nilai HPBW (Half Power Beam Width) sebesar 21o untuk
wajanbolic kecil polarisasi vertikal, 14 o untuk polarisasi horisontal, 13o untuk wajanbolic besar polarisasi
vertikal, 3o untuk polarisasi horisontal. Mempunyai nilai gain sebesar 16,15 dBi untuk antena wajanbolic kecil
dan 24,15 dBi untuk antena wajanbolic besar. Mempunyai polarisasi yang sejajar dengan antena pemancar.
Serta mempunyai nilai directivity sebesar 21,4 dB untuk antena wajanbolic kecil dan 30,2 dB untuk antena
wajanbolic besar.
Kata kunci – Antena wajanbolic, wireless LAN 2,4 GHz, Line of Sight (LoS)
Abstract
This Final Project focused in making of wajanbolic antenna for Line of Sight (LoS) which is work at
frequency 2.4 GHz for wireless LAN network. Wajanbolic antenna is also a cheap solution for wireless LAN
network. Wajanbolic antenna is made in 2 different of diameters, these are 40 cm and 60 cm. Next step is
analyze its radiation pattern, gain, polarization, and directivity. Considering this time public has just known
about wajanbolic antenna’s advantages without knowing real evidence based on science side. Appropriate with
name wajanbolic antenna, these antenna using reflektor from frying pan, with waveguide from PVC pipe which
is layered by tape alumunium, and signal receiver using wireless USB adapter.
From the counting and analyzing provideable result that wajanbolic antenna is directional antenna
which has signal directedness. Having HPBW (Half Power Beam Width) value in the amount of 21o for little
wajanbolic antenna vertical polarization, 14o for horizontal polarization, 13o for big wajanbolic antenna
vertical polarization, 3o for horizontal polarization. Having gain value in the amount of 16,15 dBi for little
wajanbolic antenna and 24,15 dBi for big wajanbolic antenna. Having parallel polarization with transmitter
antenna. And also having value of directivity in the amount of 21,4 dB for little wajanbolic antenna and 30,2 dB
for big wajanbolic antenna.
Keywords – Wajanbolic antenna, wireless LAN 2.4 GHz, Line of Sight (LoS)
λ=12,31 (3-4)
Gambar 3.1 Bagan penghitungan antena Jadi nilai panjang gelombang radio 2,4 GHz
wajanbolic di udara adalah 12,31 cm.
Dari nilai panjang gelombang 2,4 GHz (λ)
Pada gambar diatas diperlihatkan sebuah di udara, dapat ditentukan diameter dari pipa
bagan antena wajanbolic. Beberapa parameter yang paralon (D) yang bisa digunakan. Adapun diameter
digunakan adalah : [3] [4] pipa paralon yang bisa digunakan harus memenuhi
Dw = diameter wajan syarat : [3]
dw = kedalaman wajan
D = diamater paralon (3-5)
0,60 λ< 0,75 λ
fw = fokus wajan
L = panjang pipa paralon yang diberi lakban (3-6)
alumunium 7,4 cm< D<9,3 cm
S = titik tempat penempatan wireless USB
adapter Dalah hal ini, pipa paralon 3” yang memiliki
diameter 8,9 cm memenuhi syarat agar bisa
Beberapa parameter desain yang harus digunakan sebagai wave guide.
dihitung nilainya adalah fw (fokus wajan), L Selanjutnya dilakukan penghitungan
(panjang pipa paralon yang diberi lakban panjang gelombang (λ) frekuensi 2,4 GHz yang
alumunium), dan S (titik tempat penempatan merambat dalam pipa paralon (guiding wavelength)
wireless USB adapter). dengan simbol λG.
Yang perlu diperhatikan adalah panjang Rumus untuk menghitung panjang guiding
pipa paralon adalah fw+L. Dimana nilai fw sangat wavelength adalah : [3]
dipengaruhi oleh diameter (Dw) dan kedalaman
wajan (dw).
(3-7) 2. Mesin bor
3. Penggaris
Dimana : 4. Pulpen atau sepidol untuk menandai yang
λG = panjang guiding wavelength akan dipotong
λ = panjang gelombang radio 2,4 GHz di 5. Cutter
udara, bernilai 12,31 cm 6. Solder
D = lebar diameter pipa paralon yang 7. Papan kayu untuk alas pengeboran
digunakan, dlam hal ini pipa paralon 3” 8. Kabel ekstender listrik
mempunyai lebar 8,9 cm 9. Besi lancip/ paku untuk penanda titik yang
akan di bor
12,31 10. Palu
¿
(3-8)
λG 12,31
√ 1− ( 1,706∗8,9 ) Bahan
Sedangkan bahan-bahan yang diperlukan adalah :
1. Wajan
λG = 21,174 (3-9) 2. Pipa PVC 3 inci
3. Tutup pipa PVC 3 inci sebanyak 2 buah
Setelah nilai guiding wavelength diketahui, 4. Lakban alumunium
kita dapat menghitung panjang minimal dari pipa 5. Plat ”L” dari bahan non logam untuk
paralon yang diberi lakban alumunium (L). Karena dudukan WiFi USB
yang dihitung adalah panjang minimal dari L maka 6. Tie wrap/ tali plastik kecil
jika seandainya panjang dari pipa paralon yang 7. Mur baut kecil 2 buah untuk membaut
ditutup lakban alumunium lebih panjang dari nilai dudukan Wifi USB ke pipa paralon
minimum yang ditentukan akan lebih baik selama 8. Mur baut agak besar untuk meng-klem salah
tidak merusak konstruksi dari antena itu sendiri. astu tutup pipa paralon ke wajan
Adapun nilai panjang L minimal adalah : [3] 9. Rubber tape
10. Wireless USB adapter
Lminimal = 0,75 x λG (3-10)
3.1. Pembuatan Antena Wajanbolic
Lminimal = 15,88 (3-11) Langkah-langkah cara pembuatan antena
wajanbolic adalah sebagai berikut :
Dalam tugas akhir ini digunakan pipa 1. Persiapkan semua alat dan bahan yang
paralon 3” dengan diameter 8,9 cm. Maka panjang dibutuhkan
minimum dari pipa paralon yang ditutupi lakban 2. Lakukan perhitungan nilai fokus wajan (fw),
alumunium (Lminimum atau ¾λG) adalah 15,88 cm. λG/4 dan ¾ λG dengan file excel yang telah
Karena merupakan nilai minimum, supaya aman tersedia [5]
biasanya nilai dibulatkan ke atas. Dalam banyak
tutorial nilai ini biasanya dibulatkan menjadi 20
cm. Perlu diperhatikan bahwa panjang total pipa
paralon yang digunakan adalah nilai L+fw.
Setelah itu barulah ditentukan titik tempat
penempatan wireless USB adapter pada pipa
paralon (S atau ¼λG ). Untuk menentukan posisi
lokasi lubang S dari ujung pipa paralon dapat
digunakan persamaan : [3]
S = 0.25λG (3-12)
Untuk pipa paralon 3” yang digunakan Gambar 3.5 Penghitungan titik fokus wajan
dalam dalam tugas akhir ini, nilai S adalah 5,29
cm.
Untuk mempermudahkan penghi-tungan,
dapat dipergunakan file excel yang telah tersedia.
Alat-alat dan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam
pembuatan antena wajanbolic adalah sebagai
berikut : [1]
Alat
Alat yang diperlukan :
1. Gergaji besi
Gambar 3.6 Penghitungan nilai λG/4 dan ¾ λG Setelah selesai proses pembuatan antena
3. Tandai bagian tengah wajan dengan paku wajanbolic, maka tahap selanjutnya adalah
kecil pada bagian yang akan di bor pengukuran parameter-parameter antena, pengujian
4. Buat sedikit cekungan pada bagian tengah pada jaringan wireless LAN 2,4 GHz yang
wajan yang akan di bor dengan paku kecil bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
sebagai penuntun saat pengeboran agar bor ketepatan hasil perancangan dan pembuatan antena
tidak mudah meleset perlu dilakukan pengukuran pada beberapa
5. Bor bagian dasar wajan tepat di tengah parameter antena. Beberapa hal yang perlu
6. Tandai salah satu tutup pipa paralon 3” pada diperhatikan dalam pengukuran adalah
bagian tengah kemudian bor menghindari gangguan pantulan (benda-benda
7. Sambungkan antara wajan dan salah satu disekitar tempat pengukuran), jarak antara
tutup pipa yang sudah di bor tadi dengan pemancar dan penerima.
mur baut serta beri ring diantara baut depan
dan belakang. Sambungan jangan terlalu 4.1. Pengukuran Pola Radiasi [6]
kencang karena pada wajan tipe tertentu Pengukuran pola radiasi dilakukan untuk
yang tipis hal ini dapat menyebabkan bagian mengetahui bagaimanakah bentuk pola radiasi
belakang tengah wajan penyok ke depan. antena wajanbolik yang telah dibuat. Selain itu
Hal ini akan membuat bentuk wajan tidak yang paling penting adalah mengetahui seberapa
simetris lagi. jauhkan antena yang telah dibuat telah sesuai
8. Lapisi tutup pipa paralon 3” yang satunya dengan harapan. Tentunya diharapkan hasil dari
dengan lakban alumunium di bagian pengukuran ini sesuai dengan teori, yaitu
dalamnya didapatkan pola radiasi antena yang terarah.
9. Potong pipa paralon 3” sepanjang nilai fw + Untuk mendapatkan hasil yang baik dari
¾λG sebagai wave guide pengukuran pola radiasi ada beberapa hal yang
10. Lubangi pipa paralon pada nilai λG/4 sesuai harus diperhatikan adalah menghindari gangguan
lebar wireless USB adapter pantulan dari benda disekitar pengukuran, tinggi
11. Buat 2 lubang di pipa paralon di dekat nilai antena default sebagai pemancar di sisi access point
λG/4 untuk membaut plat L (non logam) ke dengan antena horn piramidal yang diukur sebagai
pipa paralon penerima di sisi laptop haruslah sejajar dan lurus.
12. Lapisi pipa paralon dengan lakban Pola radiasi suatu antena merupakan karakteristik
alumunium di bagian luar sepanjang ¾λ G yang menggambarkan sifat radiasi antena pada
dari salah satu ujungnya. Hal ini medan jauh sebagai fungsi dari arah.
dimaksudkan agar sinyal yang telah masuk Peralatan yang digunakan dalam
ke dalam pipa paralon tidak terpancar keluar pengukuran ini adalah :
kembali mengingat fungsi dari pipa paralon 1. Antena wajanbolic
adalah sebagai wave guide, yang pada 2. Wireless USB adapter
antena kaleng, wave guide, terbuat dari 3. USB extension
bahan logam. 4. Laptop
13. Bor plat L (non logam) sebanyak 2 lubang di 5. Access Point
salah satu sisi untuk membaut plat L non 6. Tripod
logam ke pipa paralon dan buat beberapa 7. Penggaris busur derajat (360o)
cekungan di tepi salah satu sisi lainnya
untuk letak tie wrap agak tidak mudah
bergeser
14. Lapisi wireless USB adapter dengan rubber
tape, ikat ke plat L (non logam) dengan tali
plastik (tie wrap)
15. Baut plat L (non logam) ke pipa paralon
3 meter
dengan mur dan baut kecil
16. Sambungkan pipa paralon ke wajan dan
kemudian tutup dengan salah satu tutup pipa
yang telah dilapisi dengan lakban
alumunium di bagian dalamnya
17. Bor plat logam untuk membaut plat logam
ke wajanbolic dan untuk tempat clamp
18. Sambungakan clamp dengan plat logam Gambar 4.1 Diagram pengukuran antena
19. Sambungkan wajan dengan plat logam
4. Pengujian
Wajanbolic Kecil Pola Radiasi Vertikal Wajanbolic Besar Pola Radiasi Horisontal
Wajanbolic Besar Pola Radiasi Vertikal Gt(dB) = (Pt(dBm) – Ps(dBm)) + Gs(dB) (4-1)
Dimana
Gt = Gain antena wajanbolic
Pt = Nilai level sinyal maksimum yang
diperoleh antena wajanbolic
Ps = Nilai level sinyal maksimal yang
diterima wireless USB adapter
Gs = Gain wireless USB adapter